Tanggung Jawab Bank Penerbit Letter Of Credits (Issuing Bank) Yang Diputuskan Pailit Terhadap Eksportir Dan Importir Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

ABSTRAKSI

Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum *)
Ramli Siregar,SH.M.Hum **)
Chintami Maranata ***)
Perdagangan internasional merupakan area bisnis yang penuh dengan resiko
dan sangatlah kompleks. Perdagangan dilakukan tanpa adanya perjumpaan antara
pembeli dan penjual. Hal tersebut tentu saja menimbulkan kekhwatiran terhadap
baik penjual dan pembeli. Apakah penjual akan mengirimkan barangnya dengan
sesuai, apakah pembeli akan melakukan pembayaran yang sesuai. Sebagai
jawaban dari kegelisahan penjual dan pembeli tersebut diciptkanlah suatu system
pembayaran yang bernama Letters Of Credit dengan Bank sebagai perantara
antara pihak yang berdagang.
Letter of Credits ataupun surat piutang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
pembeli untuk melakukan pembayaran terhadap penjual dan memastikan bahwa
penjual tersebut akan mengirimkan barang sesuai dengan isi dokumen Letters Of
Credit kepada pembeli. Bank penerbit Letters of Credit ini dibantu oleh bank yang
berada di Negara penjual untuk memperlancar pembayaran. Hal ini akan
membantu baik eksportir dan importit.
Namun harus disadari bahwa bank sebagai badan usaha tidak lepas dari segala
macam permasalahan. Ketika suatu bank bermasalah, maka salah satu jalan

penyelesainnya adalah mempailitkan bank tersebut ataupun yang lebih sering
diesbut orang dengan melikuidasinya. Yang artinya ketika bank dilikuidasi,
pengurus bank tidak berhak lagi untuk mengurus harta-harta bank. Apabila bank
penerbit Letters Of Credit yang bermasalah dan harus dipailit, perjanjian Letters
Of Credit dengan importir dan eksportir dapat diteruskan oleh Tim Likuidasi
dengan syarat bahwa perjanjian tersebut tidak berpotensi merugikan keuangan dan
harta bank.
Kata Kunci :Letters of Credit, Kepailitan, Likuidasi,
Internasional

Perdagangan

__________________________________
*
Dosen Pembimbing I
**
Dosen Pembimbing II
***
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum *)
Ramli Siregar,SH.M.Hum **)
Chintami Sihombing ***)
International trade is a business area that is filled with risks and is very
complex . Trading is done in the absence of an encounter between buyers and
sellers . This of course raises concern to both sellers and buyers . Is the seller will
send the goods to conform , whether the buyer will make payment accordingly. In
response to the seller and the buyer anxiety diciptkanlah a payment system called
Letters Of Credit with the Bank as an intermediary between parties to trade .
Letter of Credits or debt securities issued by a bank at the request of the
buyer to make payments to the seller and make sure that the seller will deliver the
goods in accordance with the contents of the document Letters Of Credit to the
buyer . Banks issuing letters of credit is being assisted by the bank in the State of
sellers to expedite payment . This will help both exporters and importit .
However, it should be realized that the bank as a business entity can not
be separated from all sorts of problems . When a troubled bank , then its solution
is one way or the bankruptcy of the bank more often diesbut people to liquidate .

Which means when the bank is liquidated , the bank officials no longer be eligible
for the care of the treasures of the bank. If the bank issuing Letters Of Credit is
problematic and should dipailit , Letters Of Credit agreements with importers and
exporters can be forwarded by the Liquidation Team provided that the agreement
does not potentially harm the bank's finances and property .
Keywords : Bankrupt, International trade, Liquidate, Letters of Credit

__________________________________
*
Supervisor Lecturer I
**
Supervisor Lecturer II
***
Student of Faculty of Law, University of Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999

1 75 113

Kedudukan Dan Tanggung Jawab Komisaris Independen Pada Perseroan Terbuka Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 (Riset : PT. Central Proteinaprima Tbk.)

0 44 131

Tanggung Jawab Dewan Komisaris Perseroan Terbatas Dalam Hal Terjadinya Kepailitan Berdasarkan Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan

0 44 146

Wewenang Dan Tanggung Jawab Direksi Dalam Prinsip Corporate Opportunity Yang Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

1 90 158

Tanggung Jawab Pengawasan Bank Indonesia Terhadap perbankan Syariah Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Studi : Kantor Bank Indonesia Medan)

0 36 133

Tanggung Jawab Pengelola Mal Terhadap Pelanggaran Hak Cipta yang Dilakukan oleh Penyewa Menurut Undang –Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

0 54 127

Tanggung Jawab Bank Penerbit Letter Of Credits (Issuing Bank) Yang Diputuskan Pailit Terhadap Eksportir Dan Importir Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

1 24 133

TINJAUAN YURIDIS KEWENANGAN HAKIM PENGAWAS TERHADAP KURATOR YANG MERUGIKAN HARTA PAILIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004.

0 0 1

Tanggung Jawab Bank Penerbit Letter Of Credits (Issuing Bank) Yang Diputuskan Pailit Terhadap Eksportir Dan Importir Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

0 0 17

Tanggung Jawab Bank Penerbit Letter Of Credits (Issuing Bank) Yang Diputuskan Pailit Terhadap Eksportir Dan Importir Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004

0 2 38