Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakchoi (Brassica rapa L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek
(± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Pakchoi jarang dimakan mentah,
umumnya digunakan untuk bahan sup. Bisa ditanam di dataran rendah dan dataran
tinggi, tetapi yang baik di dataran tinggi, cukup sinar matahari, aerasi sempurna
(tidak tergenang air) dan pH tanah 5,5-6 (Edi dan Bobihoe, 2010). Selain
memiliki nilai ekonomis, pakchoi juga kaya vitamin, mineral dan protein, serta
memiliki rasa yang tidak pahit dengan daun dan tangkai yang bertekstur lembut
setelah dimasak (Puspitasari, dkk., 2013). Kandungan betakaroten pada pakchoi
dapat mencegah penyakit katarak. Selain mengandung betakaroten yang tinggi,
pakchoi juga mengandung banyak gizi diantaranya protein, lemak nabati,
karbohidrat, serat, Ca, Mg, Fe, sodium, vitamin A dan vitamin C (Perwitasari,
dkk., 2012).
Sayuran merupakan sumber pangan yang mengandung banyak vitamin dan
mineral yang secara langsung berperan meningkatkan kesehatan.Oleh karena itu,
higienitas dan keamanan sayuran yang dikonsumsi menjadi sangat penting agar
tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun banyak jenis sayuran yang
beredar di masyarakat tidak terjamin keamanannya karena diduga telah
terkontaminasi logam-logam berat seperti timbal (Pb), dan kadmium (Cd)

(Widaningrum, dkk., 2007).
Sumber logam berat pada lingkungan antara lain berasal dari industri
apabila lokasi pertanian dekat dengan lokasi industri, pembuangan limbah industri

1
Universitas Sumatera Utara

ke

tanah,

penggunaan

pestisida

bahkan

bencana

yang


tidak

terduga

(Widaningrum, dkk., 2007). Misalnya letusan gunung Sinabung tentunya
membawa debu vulkanik yang mengandung logam berat.Sayur-sayuran yang
diperoleh dari lahan hasil pertanian sekitar Gunung Sinabung salah satu
contohnya adalah pakchoi sangat berpotensi mengandung logam-logam berat.
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung di dataran tinggi
Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Aktivitas Gunung Sinabung terjadi
pada tanggal 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis.
Kemudian, tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB, gunung
Sinabung mengeluarkan lava. Letusan Gunung Sinabung menyemburkan debu
vulkanis setinggi 3 kilometer dan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga
25 kilometer di sekitar gunung ini. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000
meter di udara (Barasa, dkk., 2013).
Hasil dari erupsi Gunung Sinabung mengeluarkan kabut asap yang tebal
berwarna hitam disertai hujan pasir dan debu vulkanik yang menutupi ribuan
hektar tanaman para petani yang berjarak dibawah radius enam kilometer tertutup

debu tersebut. Debu vulkanik mengakibatkan tanaman petani yang berada di
lereng gunung banyak yang mati dan rusak (Barasa, dkk., 2013). Unsur hara yang
terdapat pada debu vulkanik Gunung Sinabung antara lain Kalium (K),
Magnesium (Mg), Fosfat (P), Boron (B), dan kandungan logam-logam berat Pb,
Cu, dan Cd (Anonim, 2014). Menurut penelitian Barasa, dkk., (2013), lahan yang
terkena debu letusan gunung Sinabung mengandung Pb dan Cu.
Terjadinya keracunan

logam

paling sering disebabkan

pengaruh

pencemaran lingkungan oleh logam berat, seperti penggunaan logam sebagai

2
Universitas Sumatera Utara

pembasmi hama (pestisida) dan pemupukan. Keracunan kadmium secara umum

adalah mual, muntah, diare, kejang perut, pusing dan hipersalivasi.Keracunan
kronisnya dapat menyebabkan kegagalan ginjal (Darmono, 1995).
Logam timbal (Pb) sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan zat
beracun yang tidak bisa dihancurkan atau diubah bentuknya.Zat ini bersifat stabil
dan terakumulasi di dalam darah. Toksisitas akut Pb menimbulkan gangguan
gastrointestinal, gangguan neurologi dan gangguan fungsi ginjal (Widowati,
dkk.,2008).Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga
di dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis, serosis hati dan kematian
(Almatsier, 2004).
Analisis timbal (Pb), kadmium (Cd), dan tembaga (Cu) hanya dapat
dilakukan dengan alat spektrofotometri serapan atom karena jumlahnya yang
sangat sedikit dalam jaringan dan tanaman (Darmono, 1995).Spektrofotometri
serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam
jumlah sedikit (trace) dan sangat sedikit (ultratrace) karena mempunyai kepekaan
yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm), pelaksanaannya relatif sederhana
dan interferensinya sedikit(Gandjar dan Rohman, 2007).
Belum ada literatur yang menjelaskan kadar logam Pb dan Cd dalam
tanaman pakchoi. Tetapi menurut penelitian Barasa, dkk., (2013) dan Milala
(2011), lahan yang terkena debu letusan gunung Sinabung mengandung Pb, Cd
dan Cu. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk menganalisis timbal,

kadmium dan tembaga pada tanaman pakchoi (Brassica rapa L.) yang diperoleh
dari lahan hasil pertanian sekitar Gunung Sinabung secara Spektrofotometri
Serapan Atom.

3
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. apakah tanaman pakchoi (Brassica rapa L.) yang diperoleh dari lahan hasil
pertanian sekitar gunung Sinabung mengandung logam timbal, kadmium
dan tembaga?
2. berapa kadar timbal, kadmium dan tembaga pada tanaman pakchoi
(Brassica rapa L.) segar dan rebusyang diperoleh dari lahan hasil pertanian
sekitar gunung Sinabung?
3. apakah terdapat perbedaan kadar logam timbal, kadmiumdan tembaga pada
tanaman pakchoi (Brassica rapa

L.) yang diperoleh dari lahan hasil


pertanian sekitar gunung Sinabungsetelah direbus?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dibuat hipotesis sebagai
berikut:
1. pakchoi (Brassica rapa L.) yang diperoleh dari lahan hasil pertanian
sekitar gunung Sinabung mengandung logam timbal, kadmium dan
tembaga.
2. pakchoi (Brassica rapa L.) segar dan rebus yang diperoleh dari lahan hasil
pertanian sekitar gunung Sinabung terpapar timbal, kadmium dan tembaga
dengan kadar tertentu.
3. terdapatperbedaan kadar logam timbal, kadmium dan tembaga pada
tanaman pakchoi (Brassica rapa

L.) yang diperoleh dari lahan hasil

pertanian sekitar gunung Sinabungsetelah direbus.

4
Universitas Sumatera Utara


1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. mengetahui apakah terdapat logam timbal, kadmium dan tembaga pada
pakchoi (Brassica rapa

L.) yang diperoleh dari lahan hasil pertanian

sekitar gunung Sinabung.
2. mengetahui kadar logam timbal, kadmium dan tembaga pada pakchoi
(Brassica rapa

L.) segar dan rebus yang diperoleh dari lahan hasil

pertanian sekitar gunung Sinabung
3. mengetahui perbedaan kadar logam timbal, kadmium dan tembaga pada
tanaman pakchoi (Brassica rapa

L.) yang diperoleh dari lahan hasil

pertanian sekitar gunung Sinabung setelah dilakukan perebusan.

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, dapat memberikan sumbangan informasi kepada
masyarakat besar tentang kandungan logam timbal, kadmium dan tembaga pada
tanaman pakchoi (Brassica rapa L.) yang diperoleh dari lahan hasil pertanian
sekitar gunung Sinabung.

5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Cemaran Timbal, Kadmium Dan Tembaga Pada Kubis Hijau (Brassica Oleracea L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

5 78 105

Analisis Cemaran Timbal, Kadmium Dan Seng Dalam Sawi (Brassica chinensis L.) Yang Ditanam Di Sekitar Kawasan Industri Medan-Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 58 111

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 2 104

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 20

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 2 3

Analisis Timbal, Kadmium dan Tembaga Pada Pakchoi (Brassica rapa L.) yang Diperoleh dari Lahan Hasil Pertanian Sekitar Gunung Sinabung Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 42

Analisis Cemaran Timbal, Kadmium Dan Tembaga Pada Kubis Hijau (Brassica Oleracea L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 13

Analisis Cemaran Timbal, Kadmium Dan Tembaga Pada Kubis Hijau (Brassica Oleracea L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 15