OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN PEMASARAN SMK NEGERI 1 BANYUDONO | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8273 17334 1 SM
OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI DI JURUSAN
PEMASARAN SMK NEGERI 1 BANYUDONO
Roychan, Jonet, Leny *
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: roy.juventini08@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan, manfaat dan
kendala teknologi informasi dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran SMK
Negeri 1 Banyudono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
model studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah non probabilitas
purposive sampling dengan strategi snowball sampling. Teknik pengambilan data
yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan
teknik analisis data analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran di
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono masih belum optimal, yaitu hanya
sebatas pembelajaran berbantuan komputer, sedangkan model lain seperti: elearning, blended learning dan pembelajaran jarak jauh belum dapat diterapkan.
Kata Kunci: penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran.
ABSTRACT
The purpose of this study was to find out the use, benefits and constraints
of information technology in learning at the departement of Marketing at State
Vocational High School 1 Banyudono. This study used a qualitative approach
with a case study model. The sampling technique used is non probability
purposive sampling with snowball sampling strategies. Data collection techniques
used were in-depth interviews and documentation study with data analysis
techniques interactive analysis Miles & Huberman. The results showed that the
use of information technology in learning at the departement of Marketing at State
Vocational High School 1 Banyudono still not optimal, that is merely a computer
assisted learning, while other models such as: e-learning, blended learning and
distance learning can’t yet be applied.
Keywords: the use of information technology in learning, e-learning
1
teknologi, pendidik dapat menerapkannya
PENDAHULUAN
Perkembangan
diberbagai
teknologi
model
maupun
metode
memudahkan manusia dalam berbagai
pembelajaran yang akan digunakannya
kegiatan. Misalnya dalam hal komunikasi,
dalam mengajar peserta didiknya. Miarso
munculnya
(2004)
berbagai
aplikasi
yang
dalam
Jurnal
Husain
(2014)
faktor
yang
memungkinkan interaksi jarak jauh seperti
mengatakan
bahwa
g-mail, yahoomail, facebook, twitter dan
berpengaruh atau mendukung terwujudnya
lain sebagainya, sedangkan dalam hal
proses
informasi misalnya melalui blog ataupun
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
website
memudahkan manusia dalam
salah satu diantaranya adalah penggunaan
mencari dan membagi informasi dan
atau pemanfaatan teknologi informasi dan
pengetahuannya. Penggunaan teknologi
komunikasi dalam proses pendidikan dan
informasi di bidang pendidikan terlihat
pembelajaran.
pembelajaran
dengan adanya e-learning. Allen (2006),
Pemanfaatan
yang
berkualitas
teknologi
dapat
mengubah
pola
dalam Sutopo (2011) mengatakan bahwa
dilakukan
e-learning meliputi pembelajaran semua
pembelajaran yang ada, terutama pola
tingkat, baik formal dan non-formal, yang
pembelajaran yang dirasa tidak efisien lagi
menggunakan intranet (LAN) atau extranet
seperti pembelajaran konvensional. Husain
(WLAN), untuk seluruhnya atau sebagian,
(2014) mengatakan bahwa pemanfaatan
interaksi, fasilitasi.
teknologi informasi dan komunikasi dalam
Semakin
untuk
pembelajaran dilakukan dalam rangka
berkembangnya
teknologi informasi maupun komunikasi
meningkatkan
menuntut
pelaksanaan proses pembelajaran yang
pendidik
untuk
selalu
efektifitas
mengikutinya, karena peran serta pendidik
pada
dalam
pemanfaatan
meningkatkan hasil belajar peserta didik
teknologi informasi dan komunikasi secara
serta mutu individu para peserta didik
tepat
pengaplikasian
sangat
memberikan
diharapkan
dapat
untuk
lebih
dalam hal penggunaan teknologi secara
peserta
didik
lebih tepat dan bermanfaat.
diperlukan
gambaran
akhirnya
dalam
mengenai pemanfaatan teknologi secara
Bentuk
pemanfaatan
teknologi
lebih tepat dan bermanfaat. Penguasaan
yang
teknologi sebenarnya memiliki banyak
menggunakan fasilitas internet yang ada di
manfaat, terutama bagi pendidik. Manfaat
laboratorium komputer yang ada di setiap
bagi
jurusan.
pendidik
dengan
menguasai
2
dapat
dilakukan
Bentuk
ialah
pemanfaatan
dengan
fasilitas
tersebut, dapat berupa pembelajaran tidak
pembelajaran dilaksanakan di laboratorium
hanya dilakukan di kelas saja, melainkan
komputer juga tak pernah berubah, padahal
dapat juga dilakukan di laboratorium
terdapat
komputer ataupun pembelajaran online.
penggunaan teknologi informasi dalam
Proses
pembelajaran.
pembelajaran
menjadi
dapat
beberapa
model
dalam
Pendidik
dalam
divariasikan, jadi peserta didik tidak hanya
penyampaian materi pembelajaran
mendapatkan materi pembelajaran dari
memilih dilakukan di kelas dan menyuruh
pendidik dan buku saja, melainkan juga
peserta didik untuk mencatat materi yang
dapat mencarinya sendiri di internet.
disampaikan dibandingkan menggunakan
Pengetahuan yang didapat peserta didik
fasilitas
akan semakin luas pula. Selain itu, bagi
laboratorium komputer, padahal beberapa
pendidik
mata pelajaran produktif peserta didik
yang
sedang
berhalangan
internet
yang
lebih
tersedia
di
mengajar dapat memberikan tugas kepada
tidak
peserta didik atau mencari materi yang
Berdasarkan wawancara dengan Kepala
seharusnya diajarkan oleh pendidik pada
Jurusan
saat itu dengan memanfaatkan fasilitas
Banyudono diperoleh informasi bahwa
internet
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
tersebut,
sehingga
proses
pembelajaran tetap dapat berlangsung.
mempunyai
Pemasaran
buku
pegangannya.
SMK
Negeri
1
Pemasaran memang masih belum optimal.
Berdasarkan hasil observasi yang
Pemanfaatan teknologi informasi
dilakukan peneliti di SMK Negeri 1
dalam pembelajaran sebenarnya sangat
Banyudono
dari
September
sampai
diperlukan bagi sekolah kejuruan. Hal ini
Desember
2014
ditemukan
bahwa
dikarenakan beberapa mata pelajaran yang
pemanfaatan teknologi informasi belum
ada, masih banyak mata pelajaran yang
optimal. Belum optimalnya penggunaan
belum
teknologi informasi ditandai dengan masih
Beberapa mata pelajaran yang belum
jarangnya
laboratorium
tersedia buku pedoman resminya antara
komputer sebagai tempat belajar mengajar.
lain strategi pemasaran, pengelolaan usaha
Penggunaan laboratorium komputer hanya
pemasaran, riset pemasaran dan lain
digunakan pada mata pelajaran yang
sebagainya. Materi yang didapat peserta
materinya
didik hanya berasal dari materi yang
penggunaan
mengharuskan
penggunaan
tersedia
buku
pedomannya.
jaringan internet dan komputer. Model
disampaikan
penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran
pembelajaran
penguasaan materi peserta didik
yang
digunakan
ketika
3
pendidik
ketika
berlangsung,
proses
sehingga
hanya
sebatas materi yang mereka ingat pada saat
lulusan SMK ialah memiliki keterampilan
materi tersebut disampaikan oleh pendidik
dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
mata pelajaran dan materi yang berhasil
teknologi.
mereka catat saja. Saat ulangan harian atau
Tujuan penelitian ini adalah (1)
ujian tengah semester atau ujian semester,
untuk mengetahui penggunaan teknologi
peserta didik hanya mengandalkan buku
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
catatan mereka saja, sehingga tak heran
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono. (2)
jika peserta didik yang tidak mempunyai
mengetahui manfaat yang optimal dari
catatan atau buku catatan mereka tidak
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
lengkap mendapatkan nilai di bawah
KKM.
Berdasarakan
pendahuluan
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono. (3)
wawancara
menunjukkan
mengetahui kendala yang dihadapi dalam
bahwa
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
beberapa peserta didik tidak mencapai
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
KKM yang ditentutan oleh pihak sekolah
TINJAUAN PUSTAKA
atau dengan kata lain nilainya di bawah 75,
hal
ini
disebabkan
mereka
tidak
Teknologi Informasi
mempunyai buku catatan yang lengkap dan
Menurut Haag dan Keen, (1996)
tidak mempunyai buku pegangan lainnya
dalam Kadir dan Triwahyuni (2005)
untuk sarana belajar.
teknologi informasi adalah seperangkat
Penggunaan teknologi informasi
alat yang membantu anda bekerja dengan
dalam pembelajaran berdasarkan uraian di
informasi dan melakukan tugas-tugas yang
atas sebenarnya dapat digunakan sebagai
sarana
mencari
materi
berhubungan
pembelajaran
informasi.
tambahan yang terkait dengan materi
pelajaran.
Kesimpulannya
menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk
oleh pendidik mata pelajaran sebagai
mengirim informasi, (Martin, 1999; Kadir
sumber belajar, namun peserta didik juga
dan Triwahyuni, 2005). Kesimpulan yang
dapat menggunakan hasil pencarian materi
didapat dari beberapa pengertian di atas
di internet sebagai tambahan materi dalam
yang
tidak
yang digunakan untuk memproses dan
catatan dari penjelasan yang disampaikan
Kompetensi
informasi
(perangkat keras dan perangkat lunak)
ialah
peserta didik tidak hanya mengandalkan
belajar.
Teknologi
pemrosesan
hanya terbatas pada teknologi komputer
pelajaran yang disampaikan oleh pendidik
mata
dengan
adalah teknologi informasi merupakan
diharapkan
gabungan atau kombinasi antara perangkat
4
keras (hardware) dan perangkat lunak
terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah
(software) yang dapat membantu dalam
kedua kegiatan tersebut dapat berupa
mencari,
jarak fisik maupun nonfisik (2007:34).
memroses,
menyimpan,
dan
4. Pebelajaran
menyampaikan informasi.
Teknologi
Informasi
berbantuan
komputer
(PBK) merupakan semua penerapan
dalam
komputer untuk pembelajaran yang
Pembelajaran
memiliki aspek individual, interaktif,
Sutopo
(2012)
berpendapat
dan arahan (Steinberg, 1991).
“Penggunaan teknologi informasi dibagi
Faktor-Faktor
menjadi empat yaitu: e-learning, blended
Pembelajaran
belajar berbantuan komputer “(hlm. 3).
adalah
Jo Shan Fu (2013) merumuskan
metode
bahwa penggunaan teknologi informasi
pembelajaran baru berupa perpaduan
antara
teknologi
jaringan
dalam pembelajaran dipengaruhi oleh 2
dan
faktor, yaitu:
multimedia yang dikawinkan dengan
pedagogi
2012).
dan
andragogi
Pembelajaran,
1. Faktor Eksternal
(Sutopo,
Faktor eksternal yang mempengaruhi
penyampaian
penggunaan teknologi informasi dalam
materi, diskusi, dan lain-lain dilakukan
pembelajaran menurut Chen (2008);
melalui media elektronik.
Al-Ruz dan Khasawneh (2011); Tezci
2. Blended learning berarti penggabungan
(2011); Lin, Wang dan Lin (2012)
kelas dan e-learning. Blended learning
dalam Jurnal Jo Shan Fu (2013) ialah:
dapat mengkombinasikan aspek positif
ketersediaan teknologi, aksesibilitas
dari dua lingkungan pembelajaran,
peralatan
yaitu pembelajaran yang dilakukan
dukungan
learning (Bonk & Graham, 2006).
di
mana
pengajaran
dilaksanakan
administrasi,
manajemen,
menyatakan bahwa pembelajaran jarak
pengajaran
untuk
kurikulum
beban mengajar pendidik dan rutin
berjudul Model Pembelajaran yang
sekumpulan
waktu
sekolah, iklim dan budaya sekolah,
3. Hamzah B.Uno dalam bukunya yang
adalah
TIK,
merencanakan instruksi, Teknis dan
dikelas dengan pembelajaran dengan e-
jauh
Mempengaruhi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
learning, pembelajaran jarak jauh, dan
1. E-learning
yang
dan
tekanan
untuk
mempersiapkan peserta didik untuk
metode
ujian masuk nasional
aktivitas
2. Faktor Internal
secara
5
5.
Faktor internal yang mempengaruhi
Menawarkan lebih banyak kesempatan
penggunaan teknologi informasi dalam
untuk mengembangkan kemampuan
pembelajaran menurut Chen (2008);
berfikir kritis
Al-Ruz dan Khasawneh (2011); Sang
6.
et al (2011); Tezci (2011); Lin, Wang
pembelajaran
dan Lin (2012); dalam Jurnal Jo Shan
Fu
(2013)
yaitu:
7.
pemahaman
penggunaan
TIK,
keyakinan
mungkin
bertentangan
penerapan
TIK,
Dukungan
mengajar
dengan
memfasilitasi akses ke konten khusus
yang
Kendala
dengan
sikap
Meningkatkan pengajaran dan kualitas
Penggunaan
Teknologi
Informasi dalam Pendidikan
terhadap
Jo
Shan
Fu
(2013)
dalam
integrasi teknologi, persepsi termasuk
jurnalnya merumuskan bahwa kendala
niat atau motivasi untuk menggunakan
yang
TIK,
penggunaan teknologi informasi dalam
kepercayaan
diri
dan
sering
menghambat
dalam
pengetahuan, keterampilan teknologi,
pembelajaran atau pendidikan ialah:
kesiapan untuk menggunakan TIK, dan
1. Keterampilan penggunaan komputer
teknologi self-efficacy
Manfaat
yang masih di bawah standar
Penggunaan
2. Terbatasnya
Teknologi
jumlah
penasehat
akademik dan kurangnya umpan balik
Informasi dalam Pendidikan
Menurut Jo Shan Fu (2013)
tepat waktu dari pendidik
menyatakan bahwa manfaat penggunaan
software
3. Kompetensi
rendah
dan
teknologi informasi dalam pembelajaran
kebiasaan cara konseptualisasi apa dan
ialah:
bagaimana peserta didik harus belajar
1.
Membantu
peserta
didik
dalam
4. Kurangnya perangkat keras, software,
mengakses informasi digital secara
2.
dan bahan yang sesuai
efisien dan efektif
Kompetensi
Dukungan peserta didik berpusat dan
Sekolah Menengah Kejuruan
pembelajaran mandiri
3.
4.
Jurusan
Kompetensi
Pemasaran
lulusan
Menghasilkan lingkungan belajar yang
pendidikan kejuruan (SMK) menurut
kreatif
Depdikbud
Mempromosikan
kolaboratif
dalam
pembelajaran
(2001)
dalam
Wakhinuddin, 2009 adalah sebagai
lingkungan
berikut:
pembelajaran jarak jauh
1. Penghasil tamatan yang memiliki
keterampilan
dan
penguasaan
IPTEK dengan bidang dari tingkat
6
keahlian
yang
sesuai
lebih luas.
dengan
2. Ulf Fredriksson, Elzbieta Gajek,
kebutuhan pembangunan.
2. Penghasil tamatan yang memiliki
Gunilla Jedeskog (2009). Ways to
kemampuan produktif, penghasil
Use Ict In Schools to Optimize The
sendiri, mengubah status tamatan
Impact
dari status beban menjadi aset
Learning. Metode yang digunakan
bangsa yang mandiri.
ialah
3. Penghasil
On
metode
penelitian
penggerak
Teaching
And
kualitatif.
Fokus
adalah
untuk
ini
perkembangan industry Indonesia
mengetahuai hubungan keungan
yang kompetitif menghadapi pasar
sekolah
global.
teknologi
dengan
penggunaan
informasi
dalam
4. Penghasil tamatan dengan sikap
pembelajaran di bebrapa sekolah.
mental yang kuat untuk dapat
Hal ini berbeda dengan penelitian
mengembangkan
yang peneliti lakukan yang hanya
dirinya
secara
meneliti satu sekolah dengan fokus
berkelanjutan.
Penelitian yang Relevan
penelitian
1. Chaidar Husain (2014) melakukan
penggunaan teknologi informasi
Informasi
sebatas
dalam pembelajaran saja.
penelitian tentang Pemanfaatan
Teknologi
hanya
3. Jo Shan Fu (2013).
dan
ICT
in
Komunikasi dalam Pembelajaran
Education: A Critical Literature
di SMA Muhamadiyah Tarakan.
Review and Its Implication. Artikel
Metode yang digunakan ialah
ini membahas tentang implikasi
metode kualitatif dengan informan
dari
semua pendidik yang mengajar di
pembelajaran
SMA
Tarakan.
beberapa jurnal atau penelitian
menganalisis
terdahulu yang membahas tentang
Muhamadiyah
Penelitian
ini
penggunaan
ICT
dengan
meneliti
pemanfaatan teknologi informasi
penggunaan
dan
dalam
pembelajaran. Perbedaan dengan
pendidik
penelitian yang peneliti lakukan
komunikasi
pembelajaran
lakukan
di
yang
SMA
ICT
dalam
dalam
ialah jenis penelitian.
Negeri
METODE PENELITIAN
Muhamadiyah Tarakan. Perbedaan
dengan penelitian yang peneliti
Penelitian
lakukan ialah tempat penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif studi kasus. Tujuan
dan fokus penelitian peneliti yang
7
penelitian ini ialah untuk mengetahui
secara
rinci
penggunaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
teknologi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono,
manfaat
yang
diperoleh
SMK Negeri 1 Banyudono
setelah
menggunakan teknologi informasi dalam
Penggunaan teknologi informasi
pembelajaran, dan kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran dapat dilakukan ketika
dalam pemanfaatan teknologi informasi
terdapat fasilitas atau sarana dan prasarana
dalam pembelajaran di jurusan Pemasaran
memadai
SMK Negeri 1 Banyudono.
suatu sekolah tidak memiliki fasilitas atau
sarana dan prasarana teknologi informasi
Sumber data berupa fenomena,
informan
dan
dokumen
yang memadai, maka sekolah tersebut
pendukung.
tidak
Teknik pengumpulan data yang digunakan
Maksud
yang digunakan adalah snowball sampling.
sebagai
informan. Informan kunci pada penelitian
alat
diperoleh
Pemasaran.
data
1
penelitian
peneliti
Banyudono
teknologi
uji
melalui
sarana
informasi
pengelompokan
yang
alat
wawancara
dan
prasarana
sesuai
teknologi
dengan
informasi
menurut Martin (1999) dalam Kadir dan
dipakai adalah analisis interaktif Miles &
Prosedur
pemrosesan,
bahwa di Jurusan Pemasaran SMK Negeri
sumber, triangulasi metode dan triangulasi
Analisis
ialah
mendalam dan studi dokumentasi diketahui
yang
digunakan berupa triangulasi (triangulasi
kebergantungan.
disini
Berdasarkan data penelitian yang
ialah pendidik dan peserta didik Jurusan
dan
prasarana
diperoleh.
Pemasaran. Informan pada penelitian ini
checking
informasi
dan
menampilkan data atau informasi yang
sarana dan prasarana dan Kepala Jurusan
member
sarana
penyimpanan, alat pencarian dan alat untuk
ini ialah Wakil Kepala Sekolah bagian
data
dalam
seperangkat alat yang dapat digunakan
menjadi dua yaitu: informan kunci dan
Huberman.
dari
teknologi
Informan dalam penelitian ini dibagi
keabsahan
mengguanakannya
hasil yang didapatpun tidak akan optimal.
dan studi dokumentasi. Teknik sampling
teori),
dapat
pembelajaran, meskipun digunakan maka
berupa observasi, wawancara mendalam
Uji
yang menunjangnya. Ketika
Triwahyuni
yang
(2005)
sudah
tersedia.
Tersedianya jaringan internet melalui LAN
dipakai ialah prosedur penelitian kualitatif
maupun wifi meskipun bandwidth
studi kasus.
8
yang
tersedia kecil yang menyebabkan jaringan
sebatas penggunaan komputer atau yang
sering terputus ketika digunakan bersama-
biasa
sama di Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
komputer
Banyudono yang dapat digunakan sebagai
penggunaan
alat komunikasi jarak jauh dan mencari
blended learning dan pembelajaran jarak
informasi dapat dikategorikan sebagai
jauh (PJJ) belum dilakukan. Hal tersebut
teknologi komunikasi. Beberapa perangkat
dikarenakan fasilitas yang tersedia dan
komputer yang terdiri dari layar monitor,
pengetahuan pendidik dan peserta didik di
keyboard, mouse, CPU yang berjumlah 16
Jurusan
unit dengan kondisi baik dan printer yang
Banyudono belum memungkinkan untuk
berjumlah 5 unit dengan kondisi 3 baik dan
penggunakan
2 sedang yang tersedia di laboratorium
informasi tersebut dalam pembelajaran.
komputer
Jurusan
Pemasarann
SMK
setiap
kelas
1
Banyudono
juga
Negeri
model
teknologi
e-learning
dapat
1
dalam
dilakukan
ketika
menyediakan
media
evaluasi. Selain itu, setiap peserta didik
harus memiliki laptop atau komputer atau
dan
smartphone atau jumlah komputer yang
laboratorium Jurusan Pemasaran SMK
Negeri
SMK
media penyampaian materi, diskusi dan
dan
teknologi pemroses. Selain itu, 7 unit LCD
di
model
e-learning,
seperti
ketiga
dapat
untuk
oleh peserta didik yang digunakan sebagai
teknologi keluaran, teknologi perangkat
tersedia
lain
berbatuan
pembelajaran online yang dapat diakses
dikategorikan sebagi teknologi masukan,
yang
dan
Pemasaran
pendidik
yang dimiliki oleh semua pendidik dapat
penyimpanan
(PBK),
pembelajaran
peserta didik maupun pendidik dan laptop
teknologi
pembelajaran
Penerapan
Negeri 1 Banyudono yang dapat digunakan
lunak,
disebut
tersedia
dapat
di
laboratorium
Jurusan
Pemasaran menyukupi bila setiap peserta
dikategorikan sebagai teknologi keluaran.
didik menggunakan satu komputer dan
Penggunaan teknologi informasi
jaringan internet yang tersedia dapat
online
dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran
mengakses
SMK Negeri 1 Banyudono telah dilakukan.
dipersiapkan
Meskipun demikian, dari empat model
Konsep e-learning ialah pembelajaran,
penggunaan teknologi informasi dalam
penyampaian materi, diskusi, dan lain-lain
pembelajaran seperti yang dikemukakan
dilakukan melalui media elektronik.
oleh Sutopo (2012), penggunaan teknologi
learning belum dapat diterapkan di Jurusan
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono baru
disebabkan pendidik belum mampu untuk
9
media
pendidik
yang
dengan
telah
lancar.
E-
menyediakan media pembelajaran online,
pembelajaran
hanya beberapa peserta didik saja yang
koneksi internet. Blended learning dapat
mempunyai laptop atau komputer atau
mengkombinasikan aspek positif dari dua
smartphone, 16 unit perangkat komputer
lingkungan
yang tersedia di laboratorium komputer
pembelajaran
belum mencukupi bila digunakan oleh
dengan e-learning. Berdasar penjelasan
setiap
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa di
peserta
didik,
pengetahuan
yang
terhubung
pembelajaran,
yang
yaitu
dilakukan
dikelas
penggunaan komputer beberapa peserta
Jurusan
didik masih rendah, dan jaringan internet
Banyudono
dan listrik yang sering terputus ketika
blended learning, hal ini dikarenekan e-
pembelajaran dilakukan di laboratorium
learning belum diterapkan di Jurusan
komputer
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
belum
memungkinkan
bila
digunakan untuk menerapkan e-learning.
Penerapan
blended
Pemasaran
dengan
belum
SMK
Negeri
1
dapat
diterapkan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
learning
biasanya
digunakan
sebagai
alternatif
dalam pembelajaran dapat dilakukan ketika
model pembelajaran ketika pendidik tidak
pendidik dapat merancang metode/model
dapat melakukan pembelajaran tatap muka
pembelajaran
yang
menggabungkan
langsung terhadap peserta didiknya karena
pembelajaran
tatap
muka
dengan
sedang berada di wilayah yang jauh.
penggunaan media teknologi informasi
Penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
atau pembelajaran online/e-learning dalam
umumnya menggunakan aplikasi komputer
satu sesi tatap muka pembelajaran yang
yang memungkinkan melakukan video
dilakukan di kelas. Penerapan blended
conference. Syarat yang diperlukan untuk
learning
setiap peserta
melakukan video conference tersebut ialah:
didik dibekali media atau alat seperti
seperangkat komputer beserta kamera dan
komputer atau laptop atau smartphone
speaker yang telah terinstal aplikasi video
yang terhubung dengan jaringan internet
conference, koneksi internet yang lacar
yang stabil untuk mengakses situs atau
dengan bandwidth yang beser karena untuk
website yang dipilih pendidik dalam
melakukan komunikasi audio dan video
mengharuskan
Blended
jarak jauh memerlukan bandwidth yang
learning berarti penggabungan kelas dan e-
besar. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum
learning. Blended learning dapat juga
diterapkan di Jurusan Pemasaran SMK
diartikan penggabungan dari
berbagai
Negeri 1 Banyudono disebebkan fasilitas
media
seperti kamera, speaker, jaringan internet
penerapan
metode
blended
learning.
pembelajaran
dan
10
yang lancar disertai bandwidth besar yang
didik untuk mempelajarinya sendiri dan
dapat digunakan untuk video conference
membuat power point tentang materi
belum tersedia di Jurusan Pemasaran SMK
tersebut, dan pada pertemuan selanjutnya
Negeri 1 Banyudono. Selain itu, ketika
peserta
pendidik berhalangan mengajar mereka
mempresentasikan hasil temuannya kepada
lebih memilih untuk menggunakan model
teman sekelasnya yang didampingi oleh
lain seperti penugasan sebagai pengganti
pendidik. Selain dalam bentuk penugasan,
pembelajaran tatap muka yang tidak dapat
penggunaan komputer dalam pembelajaran
dilakukan.
juga digunakan sebagai media praktik
Jurusan
(PBK)
yang
Pemasaran
dilakukan
SMK
Negeri
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran
1
simulasi digital tentang pembuatan e-mail,
pendidik
praktek. Penugasan yang pendidik lakukan
disesuaikan
dengan
disuruh
internet
tutorial
tentang
untuk
langsung
mempraktekkannya sesuai dengan turorial
pendidik menyuruh peserta didik mencari
melalui
memberikan
pembuatan e-mail kemudian peserta didik
kebutuhan
materi mata pelajarannya. Ada kalanya
jawaban
untuk
materi yang diajarkan oleh pendidik.
di
Banyudono ialah dengan penugasan dan
selalu
disuruh
peserta didik dalam memahami suatu
Konsep pembelajaran berbantuan
komputer
didik
yang disampaikan oleh pendidik.
kemudian
Pemanfaatan
mencatatnya di buku tulis masing-masing.
internet
Ada kalanya pendidik menyuruh peserta
pembelajaran
didik
internet
merangsang peserta didik untuk belajar
didik
secara lebih mandiri serta berkelanjutan
mengerjakan di komputer masing–masing
sesuai dengan kecakapan serta potensi
dan setelah selesai dikerjakan, pendidik
alami yang dimiliki dan pembelajaran
menyuruh
dapat
mencari
kemudian
referensi
menyuruh
peserta
di
peserta
didik
e-mail
untuk
diharapkan
dalam
berpusat
pada
peserta
dapat
didik.
pendidik.
Pemanfaatan tersebut disesuaikan dengan
Selain itu, tak jarang ketika pendidik
kurikulum yang digunakan di SMK Negeri
berhalangan
mengajar,
1 Banyudono yakni kurikulum 2013 yang
pendidik memberikan tugas kepada peserta
dalam pembelajaran berpusat pada peserta
didik
didik.
mengirimkannya
untuk
ke
datang
belajar
untuk
di
laboratorium
Hal
senada
juga
disampaikan
komputer untuk mencari materi yang
Munadi (2013) mengatakan bahwa internet
seharusnya diajarkan pada waktu itu di
mempunyai efek
internet, kemudian menugaskan peserta
terhadap proses dan hasil pembelajaran
11
yang cukup berarti
baik
di
dalam
kelas.
tekanan untuk mempersiapkan peserta
memungkinkan
didik untuk ujian masuk nasional. Faktor
terjadinya proses kemandirian, akselerasi,
internal meliputi pemahaman penggunaan
pengayaan, perluasan, efektifitas serta
TIK,
produktifitas dalam pelaksanaan proses
bertentangan dengan penerapan TIK, sikap
pembelajaran.
terhadap integrasi teknologi, persepsi, niat
Pemanfaatan
dan
diluar
internet
optimal
pembelajaran
dan
dapat
dapat
kepercayaan
dikatakan
dilakukan
efficacy.
informasi
kuat antara semua pihak di sekolah yakni
penggunaan
dalam
atau
teknologi
pembelajaran
yang
peralatan TIK, waktu yang cukup untuk
pernyataan Jo Shan Fu (2013) dalam
merencanakan
jurnalnya yang menyebutkan bahwa untuk
instruksi,
memberikan
dukungan teknis, merancang kurikulum
mencapai keberhasilan integrasi teknologi
yang mendukung penggunaan TIK dalam
sisi:
pembelajaran, iklim dan budaya yang
pendidik, peserta didik, dan administrator
selaras. Pendidik dan peserta didik harus
sekolah. Jo Shan Fu (2013) melanjutkan
mempunyai
bahwa usaha yang dimaksud dari ketiga
pemahaman
dalam
penggunaan TIK, memiliki sikap terhadap
sisi tersebut meliputi faktor eksternal dan
integrasi teknologi, memiliki persepsi dan
faktor internal. Faktor eksternal tersebut
ketersediaan
pembelajaran
informasi yang memadai, aksesibilitas dari
pembelajaran. Hal ini selaras dengan
meliputi
teknologi
menyediakan sarana prasarana teknologi
penerima
tiga
mencipakan
diperlukan ialah pihak sekolah harus
sebagai penyelenggara pembelajaran dan
dari
pengetahuan,
untuk
dalam
informasi
prasarana teknologi informasi, pendidik
usaha
dan
penggunaan
optimalisasi
pihak sekolah sebagai penyedia sarana dan
membutuhkan
Jadi
keberhasilan
telah diterapkan dan terjadi integrasi yang
sebangai
diri
menggunakan TIK, dan teknologi self-
teknologi informasi dalam pembelajaran
didik
mungkin
keterampilan teknologi, kesiapan untuk
secara
optimal ketika keempat model penggunaan
peserta
yang
atau motivasi untuk menggunakan TIK,
Penggunaan teknologi informasi
dalam
keyakinan
niat atau motivasi untuk menggunakan
teknologi,
TIK,
aksesibilitas peralatan TIK, waktu untuk
memiliki
kepercayaan
diri
dan
pengetahuan TIK, memiliki keterampilan
merencanakan instruksi, dukungan teknis
penggunaan TIK, dan memiliki kesiapan
dari administrasi, kurikulum sekolah, iklim
untuk
dan budaya sekolah, beban mengajar
menggunaan
TIK
dalam
pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut,
pendidik dan rutin manajemen, serta
penggunaan teknologi informasi dalam
12
pembelajaran di Jurusan Pemasaran SMK
yang memiliki kompetensi lulusan
Negeri 1 Banyudono bisa dikatakan belum
pendidikan kejuruan
optimal,
Depdikbud
hal
ini
dikarenakan
faktor
(SMK)
sesuai
(2001)
dalam
eksternal dan internal yang diperlukan
Wakhinuddin,
dalam pengguaan model pembelajaran
penghasil
menggunakan e-learning, blended learning
keterampilan dan penguasaan IPTEK
dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum
dengan bidang dari tingkat keahlian
sepenuhnya terpenuhi. Faktor eksternal
yang
tersebut seperti ketersediaan teknologi dan
pembangunan.
aksesibilitas peralatan TIK masih belum
2009 adalah sebagai
tamatan
sesuai
yang
dengan
memiliki
kebutuhan
Berdasarkan data penelitian
terpenuhi secara menyeluruh, sedangkan
yang
faktor internal seperti beberapa pendidik
wawancara
dan peserta didik belum mempunyai
bahwa manfaat penggunaan teknologi
pemahaman
informasi
dalam
penggunaan
TIK,
peneliti
peroleh
melalui
mendalam,
dalam
diketahui
pembelajaran
belum memiliki kepercayaan diri dan
dirasakan oleh peserta didik, pendidik
pengetahuan
yang
mendalam
dalam
dan sekolah. Penjelasan lebih rinci dari
penggunaan
TIK,
belum
memiliki
manfaat yang dirasakan tersebut ialah
keterampilan
yang
memadai
dalam
sebagai berikut:
penggunaan TIK, dan belum memiliki
1.
Bagi Peseta Didik
kesiapan untuk menggunaan TIK dalam
Manfaat yang dirasakan peserta
pembelajaran.
didik dalam penggunaan teknologi
informasi
Manfaat yang Optimal dari Penggunaan
Teknologi
Informasi
a. Membantu
Digital
sarana
dan
SMK
Didik
Negeri
secara
Efisien
dan
Efektif.
prasarana teknologi informasi yang
oleh
Peserta
dalam Mengakses Informasi
SMK Negeri 1 Banyudono
dilakukan
pembelajaran
ialah:
dalam
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Penyediaan
dalam
b. Menumbuhkan Sikap Berfikir
1
Kritis Peserta Didik
Banyudono di setiap jurusannya ialah
c. Memudahkan Peserta Didik
untuk mewujudkan visi dan misi
dalam Mencari Materi dan
sekolah. Selain itu, penyediaan sarana
Mengerjakan Tugas
dan prasarana teknologi informasi juga
d. Meningkatkan
diharapkan dapat menciptakan lulusan
Belajar Peserta Didik
13
Semangat
e. Meningkatkan
Peserta
Kemampuan
Didik
pembelajaran
dalam
Menggunakan
kompetensi peserta didikpun juga
Teknologi
akan
Komputer
2.
menyebabkan
meningkat,
kompetensi
lulusan
kejuruan
Bagi Pendidik
Sebagai
perancang
sehingga
pendidikan
(SMK)
Depdikbud
sesuai
(2001)
dalam
pembelajaran, maka jika pendidik
Wakhinuddin, 2009 yakni sebagai
memilih
penghasil tamatan yang memiliki
untuk
teknologi
informasi
pembelajaran
bahwa
memanfaatkan
dapat
manfaat
dalam
keterampilan
dipastikan
yang
dan
penguasaan
IPTEK dengan bidang dari tingkat
paling
keahlian
yang
sesuai
dengan
optimal dalam pembelajaran dapat
kebutuhan
diperoleh
tercapai. Visi dari SMK Negeri 1
ketika
menggunakannya
tanpa
pendidik
dibandingkan
menggunakan
pembangunan
Banyudono
yakni
akan
mewujudkan
teknlogi
lulusan yang berakhlak mulia dan
informasi dalam pembelajarannya.
kompetitif di era global juga dapat
Manfaat yang dapat diperoleh
tercapai.
pendidik diantaranya adalah:
a. Meningkatkan
Kualitas
Kendala
Pembelajaran.
SMK Negeri 1 Banyudono
Kemampuan Peserta didik
Berdasar hasil penelitian yang
Lingkungan
peneliti
Belajar yang Kreatif
dan
melalui
observasi
wanwancara
ditemukan
beberapa kendala yang menghambat dalam
Sekolah merupakan pihak
penggunaan teknologi informasi dalam
yang paling diuntungkan dari
pembelajaran. Kendala dalam penggunaan
penggunaan teknologi informasi
pembelajaran.
lakukan
mendalam
Bagi Sekolah
dalam
dari
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Materi Pembelajaran dengan
3.
Dihadapi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
b. Pendidik dapat Menyesuaikan
c. Menumbuhkan
yang
teknologi informasi dalam pembelajaran di
Ketika
Jurusan
kemampuan pendidik dan peserta
Pemasaran
SMK
Negeri
1
Banyudono berasal semua elemen yang
didik meningkat, maka kualitas
terlibat yaitu peserta didik, pendidik dan
pembelajaranpun akan semakin
meningkat. Meningkatnya kualitas
14
sekolah. Penjelasan lebih rinci dari asal
dilakukan
kendala tersebut ialah sebagai berikut:
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
1.
informasi berlangsung maka dapat
dalam
menyebabkan
penggunaan teknologi informasi di
optimal
Banyudono yang berasal dari peserta
belajar
d. Jumlah Komputer yang Terbatas
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
dalam
Simpulan
pembelajaran di Jurusan Pemasaran
1. Penggunaan
SMK Negeri 1 Banyudono ialah:
Hardware
a. Pengetahuan
Informasi
1 Banyudono
b. Pengetahuan
Pendidik
Pengaplikasian
dalam
Penggunaan
tentang
teknologi
informasi dalam pembelajaran telah
Teknologi
dilakukan
Pembelajaran
oleh
Pemasaran.
Masih Rendah
3.
Teknologi
dalam Pembelajaran di SMK Negeri
Masih
Rendah.
Informasi
Sering
c. Listrik Sering Terputus
penggunaan
informasi
yang
b. Jangkauan Wifi yang Terbatas
pendidik yang menjadi penghambat
teknologi
informasi
Terputus.
Kendala yang berasal dari
optimalisasi
teknologi
Wifi
a. Jaringan
masih
Kendala yang Berasal dari Pendidik
dalam
dapat
dimaksud ialah:
kurang
2.
bahkan
tidak dapat dilakukan. Hal yang
b. Motivasi belajar yang rendah
dalam
tidak
pembelajaran
menggunakan
dalam
penggunaan teknologi informasi.
c. Inisiatif
lagi,
menyebabkan
didik ialah:
keterampilan
pembelajaran
kondusif, tidak efektif dan tidak
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
a. Kurangnya
Jurusan
pembelajaran menggunakan teknologi
Didik
kendala
pendidik
Ketika hal tersebut terjadi ketika
Kendala yang Berasal dari Peserta
Beberapa
oleh
informasi
Kendala yang Berasal dari Sekolah
pendidik
Penggunaan
tidak
Jurusan
teknologi
sebatas
pada
Kendala yang berasal dari
penggunaan presentasi seperti power
sekolah merupakan kendala pokok
point, namun telah merambah pada
yang
penggunaan internet.
dapat
menghambat
secara
langsung dalam penggunaan teknologi
internet
informasi dalam pembelajaran yang
mencari informasi tambahan seputar
15
tak
hanya
Penggunaan
sebatas
untuk
materi yang akan disampaikan, namun
teknologi
juga dijadikan sebagai sebuah strategi
pembelajaran di Jurusan Pemasaran
sistem
yang
SMK Negeri 1 Banyudono tergolong
proses
jauh dari kata optimal. Hal tersebut
pembelajaran. Penggunaan teknologi
dikarenakan Jurusan Pemasaran SMK
informasi dalam pembelajaran yang
Negeri
dilakukan yakni melalui pembelajaran
menerapkan satu dari empat atau baru
berbantuan komputer (PBK). PBK
25% dari model penggunaan teknologi
dilakukan dengan cara penugasan,
informasi dalam pembelajaran.
pembelajaran
terintegrasi
baru
dengan
penugasan
tersebut
seperti
pendidik
berhalangan
ketika
informasi
1
Banyudono
2. Manfaat
mengajar,
yang
Penggunaan
dalam
baru
dapat
Optimal
Teknologi
dari
Informasi
pendidik memberikan tugas kepada
dalam Pembelajaran di Jurusan
peserta
di
Pemasaran
laboratorium komputer untuk mencari
Banyudono
didik
untuk
belajar
SMK
Negeri
1
materi yang seharusnya dipelajari hari
Manfaat dalam penggunaan
itu dan menyuruh peserta didik untuk
teknologi informasi telah dirasakan
membuat power point tentang materi
oleh
tersebut.
selanjutnya,
sekolah. Beberapa manfaaat tersebut
pendidik menyuruh peserta didik untuk
diantaranya ialah menumbuhkan sikap
mempresentasikan
temuannya
berfikir
sekelasnya.
memudahkan
tersebut
Pertemuan
ke
Pembelajaran
juga
hasil
teman
berbantuan
dilakukan
peserta
didik,
kritis
pendidik
peserta
peserta
didik
dan
didik,
dalam
komputer
mencari materi dan mengerjakan tugas,
cara
meningkatkan semangat belajar peserta
dengan
menggunakan metode tutorial. Metode
didik,
tutorial
peserta didik dalam menggunakan
disini
seperti
ketika
meningkatkan
pembelajaran simulasi digital dengan
teknologi
komputer.
materi membuat akun e-mail, pendidik
beberapa
hal
melakukan
menyebabkan
laboratorium
pembelajaran
Berdasarkan
tersebut,
kualitas
dapat
dalam
kemudian
pembelajaran akan meningkat dan
pendidik menyediakan tutorial cara
hasilnya dari meningkatnya kualitas
membuat e-mail yang benar dengan
dalam
menampilkannya di layar LCD yang
meningkatnya
tersedia di laboratorium komputer.
didik.
Meskipun
komputer,
di
kemampuan
demikian,
penggunaan
16
pembelajaran
kompetensi
ialah
peserta
3. Kendala
yang
Penggunaan
Dihadapi
Teknologi
model penggunaan teknologi informasi
dari
dalam pembelajaran.
Informasi
dalam Pembelajaran di Jurusan
Pemasaran
SMK
Negeri
Implikasi
1
Optimalisasi teknologi informasi
Banyudono
Kendala yang dialami dalam
dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran
penggunaan teknologi informasi di
SMK Negeri 1 Banyudono dapat terwujud
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
jika terjadi integrasi yang kuat antara
Banyudono berasal dari peserta didik,
pendidik, peserta didik dan sekolah yang
pendidik,
disertai
dan
tersebut
sekolah.
berupa
Kendala
dengan
pengetahuan
pengetahuan
kemampuan
mengenai
dan
penggunaan
informasi
teknologi informasi dalam pembelajaran,
pendidik dan peserta didik masih
serta fasilitas yang memadai. Hal ini
kurang. Kendala lain
yang dirasa
didasari dari pendapat Jo Shan Fu (2013)
sangat
optimalisasi
yang mengatakan bahwa untuk mencapai
penggunaan teknologi informasi di
keberhasilan integrasi teknologi informasi
jurusan pemasaran SMK Negeri 1
dalam pembelajaran membutuhkan usaha
Banyudono
penelitian
dari tiga sisi: guru / pendidik, siswa/
dilaksanakan ialah jaringan yang sering
peserta didik, dan administrator sekolah.
terputus, wifi yang tidak menjangkau
Usaha yang telah dilakukan di Jurusan
seluruh wilayah sekolah, listrik yang
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
sering padam ketika pembelajaran
ialah pihak administrator sekolah sudah
berlangsung di laboratorium komputer
menyediakan LCD proyektor, jaringan wifi
dan kurangnya jumlah komputer di
dan
laboratorium
dilengkapi dengan fasilitas internet untuk
penggunaan
teknologi
mempengaruhi
optimalnya
pada
saat
komputer.
penggunaan
Belum
laboratorium
memfasilitasi
teknologi
komputer
penggunaan
yang
teknologi
di
informasi dalam pembelajaran, meskipun
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
jumlah komputer dan bandwidth internet
Banyudono disebabkan oleh kendala-
masih
kendala
kendala-
Pendidik juga mulai menggunakan fasilitas
Jurusan
tersebut untuk pembelajaran, meski baru
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
sebatas penugasan dan media praktek
baru menerapkan satu dari empat
dengan model pembelajaran berbantuan
informasi
kendala
dalam
tersebut,
pembelajaran
karena
tersebutlah
di
terbatas
dan
sering
terputus.
komputer (PBK) dan peserta didikpun juga
17
menyukai
pembelajaran
menggunaan
salah satu diantaranya adalah penggunaan
teknologi informasi yang dilakukan di
atau pemanfaatan teknologi informasi dan
laboratorium
komunikasi dalam proses pendidikan dan
komputer
dibandingkan
pembelajaran yang dilakukan di kelas,
pembelajaran.
meskipun beberapa peserta didik belum
Saran
sepenuhnya menguasai dalam penggunaan
1. Bagi Peserta Didik
teknologi informasi khususnya komputer.
a. Mengikuti
Berdasar uraian di atas dapat
lembaga pelatihan di luar sekolah
disimpulkan bahwa usaha untuk mencapai
untuk meningkatkan keterampilan
integrasi dalam penggunaan teknologi
dalam
informasi dalam pembelajaran telah mulai
untuk
mencapai
Pemasaran
SMK
Negeri
telah
dilakukan,
b. Rutin
penerapan
PBK
mengatakan
bahwa
(2014)
faktor
pembelajaran
yang
menyediakan
fasilitas
kesulitan yang dihadapi kepada
teman atau pendidik sehingga pada
saat pembelajaran menggunakan
yang
teknologi informasi berlangsung,
yang
peserta didik sudah tidak kesulitan
berpengaruh atau mendukung terwujudnya
proses
yang
jam pelajaran untuk menanyakan
ini selaras dengan pendapat Miarso (2004)
Husain
tempat-tempat
c. Menggunakan waktu luang di luar
dalam
kualitas pembelajaran yang meningkat. Hal
Jurnal
sekolah/
diterapkan dalam pembelajaran.
pembelajaran telah dirasakan, yakni seperti
dalam
rumah/
di
dengan teknologi informasi yang
diterapkan. Meskipun demikian, dampak
penggunaan
sendiri
dan mampu lebih cepat beradaptasi
dan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum dapat
dari
praktek
dan
teknologi informasi agar terbiasa
(PBK) dan model pembelajaran lain seperti
positif
menggunakan
melakukan
model pembelajaran berbantuan komputer
learning
menggunakan
sekolah.
pembelajaran baru sebatas penggunaan
blended
dapat
teknologi informasi berlangsung di
1
penggunaan teknologi informasi dalam
e-learning,
sehingga
pembelajaran
Banyudono. Hal ini dikarenakan dari usaha
yang
teknologi
menunjang peserta didik pada saat
optimalisasi
teknologi informasi dalam pembelajaran di
Jurusan
penguasaan
informasi
dilakukan, walaupun usaha tersebut belum
cukup
kursus komputer di
dan mengganggu teman lainnya
berkualitas
yang
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
18
sudah
lancar
sehingga
diharapkan
pembelajaran
dapat
tersebut berhasil maka penggunaan
berlangsung dengan efektif.
teknologi
informasi
pembelajaran menjadi lebih variatif
2. Bagi Pendidik
a. Menambah
wawasan
mengenai
lagi karena tidak seperti sekarang
fungsi setiap jenis hardware pada
yang
komputer
informasi
dan
bagaimana
penggunaan
dalam
perawatannya dengan mengikuti
hanya
pelatihan-pelatihan
berbantuan
yang
dalam
terkait.
atau
kursus
pembelajaran
pembelajaran
komputer
(PBK),
e-
agar
namun
cara
learning, blended learning dan
perawatan yang tepat pada setiap
pembelajaran jarak jauh juga dapat
peralatan yang ada dan apabila
dilakukan.
pendidik
terjadi
Harapannya
sebatas
teknologi
mengetahui
kerusakan
peralatan
tata
kecil
tersebut
pada
model
lain
c. Meningkatkan
seperti
pengetahuan
pendidik
mengenai jenis-jenis sosial media
mengetahui langkah yang tepat
yang lebih mudah digunakan oleh
untuk memperbaikinya.
peserta didik sehingga mampu
b. Menerapkan penggunaan teknologi
informasi
dalam
memberikan
setiap
seperti
facebook
pemberian
atau
media
dalam
pengumpulan
tugas,
pilihan
teknologi informasi yang dapat
pembelajaran misalnya penggunaan
sosial
variasi
diterapkan dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Melengkapi sarana dan prasarana
agar
yang
dibutuhkan
agar
dapat
membiasakan peserta didik dan
digunakan secara maksimal seperti
pendidik itu sendiri lebih cepat
menambah
bandwidth
jaringan
e-
internet minimal dua kali lipat dari
learning sehingga menjadi lebih
bandwidth saat ini di laboratorium
efisien. Jika hal tersebut nanti
komputer
sudah terbiasa bagi peserta didik
supaya putusnya jaringan ketika
dan pendidik, maka bukan tidak
pembelajaran
mungkin
kedepan
ternyadi lagi, menambah rooter
pengembangan website atau blog
wifi supaya jaringan wifi dapat di
untuk
akses di seluruh wilayah sekolah,
beradaptasi
menggunakan
untuk
mendukung
pembelajaran
mudah.
menjadi
Apabila
proses
semakin
menambah
pembelajaran
Jurusan
Pemasaran,
berlangsung
voltage
listrik
tidak
atau
pengadaan genset khusunya untuk
19
laboratorium
komputer
Muhamadiyah Tarakan. Jurnal
Kebijakan dan Pengembangan
Pendidikan. Volume 2, Nomor 2,
Juli 2014; 184-192. ISSN: 23377623; EISSN: 2337-7615
agar
gangguan berupa putusnya aliran
listrik
karena
ketidakmampuan
menanggung beban listrik ketika
pembelajaran
berlangsung
di
Hamzah B. Uno. (2007). Model
Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara
laboratorium komputer tidak terjadi
lagi.
b. Memfasilitasi
memberikan
pelatihan
baik
informasi
atau
Jo Shan Fu (2013). ICT in Education:
A Critical Literature Review and
Its Implication. International
Journal of Education and
Development using Information
and
Communication
Technology. (IJEDICT), 2013,
Vol. 9, Issue 1, pp. 112-125
mengadakan sendiri pelatihan bagi
pendidik
dengan
instruktur
bagi
belum
informasi
menyediakan
pendidik
menguasai
dan
yang
teknologi
Kadir
&
Triwahyuni
(2005).
Pengenalan
Teknologi
Informasi. Yogyakarta : Andi
menyediakan
ekstrakurikuler yang terkait dengan
pengembangan
penggunaan
McSporran, M & King, C. (2005).
Blended
Is
Better
ChoosingEducational Delivery
Method. Diakses 20 Juli 2015
dari
http://hyperdisk.unitec.ac.nez/sea
rch/KingMcsporranEdmedia200
5.pdf
teknologi informasi atau pelatihan
bagi peserta didik yang kurang
menguasai penggunaan teknologi
informasi.
DAFTAR REFERENSI:
Merrill, Paul F. et al., Computer in
Education. Boston: Allyn and
Bacon,1996.
Affifudin & Saebani, B.A. (2012).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Pustaka
Setia.
Miles, M.B., & Huberman, A.M.
(2007). Analisis Data Kualitatif:
Buku Sumber Tentang MetodeMetode Baru. Jakarta: UI Press.
Ariesto H. Sutopo (2012). Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Bonk, C. & Graham, C. R.2006. The
Handbook of Blended Learning.
San Fransisco : Pfeiffer.
Moleong,
L.J.
(2010).
Metode
Penelitian
Kualitatif
edisi
Revisi. Bandung : PT.Remaja
Rosda Kaya.
Chaidar Husain (2014). Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
di
SMA
Munadi, Yudhi. (2013).
Pembelajaran;
Pendekatan
20
Media
Sebuah
Baru.
Jakarta:Referensi
Steinberg, Esther R.
Computerassisted Instruction: a Synthesis
of
Theory,
Practice
and
Technology.
New
Yersey:
Lawrence Erlbaum Associates
Publisher,1991.
Sugiyono,
(2009).
Memahami
Penelitian Kualitatif. Alfabeta:
Bandung.
Splittgerber, Frederic L. and Norbert
A.
Stirzaker.
”Computer
Technology for Administrative
Information and Instructional
Management in School Districts”,
Educational Technology, Volume
XXIV Number 2, February 1984
Wakhinuddin, S. (2009). Pendidikan
Kejuruan. Diakses pada 12 Juli
2015
dari
https://wakhinuddin.wordpress.c
om/2009/07/21/pendidikankejuruan/
21
Artikel ini telah dibaca dan direkomeodasikan oleh peurbimbing
I dan
pembimbing II.
Surakarta, April 2016
Pembimbing
Jonet Ariyanto Nugroho, S.E,
NIP. 1975 07 282005
M.M
0l I 002
II
Leny Noviani, S.Pq M.Si
NIP. 1979 03 11 2005 0l 2 001
PEMASARAN SMK NEGERI 1 BANYUDONO
Roychan, Jonet, Leny *
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: roy.juventini08@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan, manfaat dan
kendala teknologi informasi dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran SMK
Negeri 1 Banyudono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
model studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah non probabilitas
purposive sampling dengan strategi snowball sampling. Teknik pengambilan data
yang digunakan adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan
teknik analisis data analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran di
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono masih belum optimal, yaitu hanya
sebatas pembelajaran berbantuan komputer, sedangkan model lain seperti: elearning, blended learning dan pembelajaran jarak jauh belum dapat diterapkan.
Kata Kunci: penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran.
ABSTRACT
The purpose of this study was to find out the use, benefits and constraints
of information technology in learning at the departement of Marketing at State
Vocational High School 1 Banyudono. This study used a qualitative approach
with a case study model. The sampling technique used is non probability
purposive sampling with snowball sampling strategies. Data collection techniques
used were in-depth interviews and documentation study with data analysis
techniques interactive analysis Miles & Huberman. The results showed that the
use of information technology in learning at the departement of Marketing at State
Vocational High School 1 Banyudono still not optimal, that is merely a computer
assisted learning, while other models such as: e-learning, blended learning and
distance learning can’t yet be applied.
Keywords: the use of information technology in learning, e-learning
1
teknologi, pendidik dapat menerapkannya
PENDAHULUAN
Perkembangan
diberbagai
teknologi
model
maupun
metode
memudahkan manusia dalam berbagai
pembelajaran yang akan digunakannya
kegiatan. Misalnya dalam hal komunikasi,
dalam mengajar peserta didiknya. Miarso
munculnya
(2004)
berbagai
aplikasi
yang
dalam
Jurnal
Husain
(2014)
faktor
yang
memungkinkan interaksi jarak jauh seperti
mengatakan
bahwa
g-mail, yahoomail, facebook, twitter dan
berpengaruh atau mendukung terwujudnya
lain sebagainya, sedangkan dalam hal
proses
informasi misalnya melalui blog ataupun
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
website
memudahkan manusia dalam
salah satu diantaranya adalah penggunaan
mencari dan membagi informasi dan
atau pemanfaatan teknologi informasi dan
pengetahuannya. Penggunaan teknologi
komunikasi dalam proses pendidikan dan
informasi di bidang pendidikan terlihat
pembelajaran.
pembelajaran
dengan adanya e-learning. Allen (2006),
Pemanfaatan
yang
berkualitas
teknologi
dapat
mengubah
pola
dalam Sutopo (2011) mengatakan bahwa
dilakukan
e-learning meliputi pembelajaran semua
pembelajaran yang ada, terutama pola
tingkat, baik formal dan non-formal, yang
pembelajaran yang dirasa tidak efisien lagi
menggunakan intranet (LAN) atau extranet
seperti pembelajaran konvensional. Husain
(WLAN), untuk seluruhnya atau sebagian,
(2014) mengatakan bahwa pemanfaatan
interaksi, fasilitasi.
teknologi informasi dan komunikasi dalam
Semakin
untuk
pembelajaran dilakukan dalam rangka
berkembangnya
teknologi informasi maupun komunikasi
meningkatkan
menuntut
pelaksanaan proses pembelajaran yang
pendidik
untuk
selalu
efektifitas
mengikutinya, karena peran serta pendidik
pada
dalam
pemanfaatan
meningkatkan hasil belajar peserta didik
teknologi informasi dan komunikasi secara
serta mutu individu para peserta didik
tepat
pengaplikasian
sangat
memberikan
diharapkan
dapat
untuk
lebih
dalam hal penggunaan teknologi secara
peserta
didik
lebih tepat dan bermanfaat.
diperlukan
gambaran
akhirnya
dalam
mengenai pemanfaatan teknologi secara
Bentuk
pemanfaatan
teknologi
lebih tepat dan bermanfaat. Penguasaan
yang
teknologi sebenarnya memiliki banyak
menggunakan fasilitas internet yang ada di
manfaat, terutama bagi pendidik. Manfaat
laboratorium komputer yang ada di setiap
bagi
jurusan.
pendidik
dengan
menguasai
2
dapat
dilakukan
Bentuk
ialah
pemanfaatan
dengan
fasilitas
tersebut, dapat berupa pembelajaran tidak
pembelajaran dilaksanakan di laboratorium
hanya dilakukan di kelas saja, melainkan
komputer juga tak pernah berubah, padahal
dapat juga dilakukan di laboratorium
terdapat
komputer ataupun pembelajaran online.
penggunaan teknologi informasi dalam
Proses
pembelajaran.
pembelajaran
menjadi
dapat
beberapa
model
dalam
Pendidik
dalam
divariasikan, jadi peserta didik tidak hanya
penyampaian materi pembelajaran
mendapatkan materi pembelajaran dari
memilih dilakukan di kelas dan menyuruh
pendidik dan buku saja, melainkan juga
peserta didik untuk mencatat materi yang
dapat mencarinya sendiri di internet.
disampaikan dibandingkan menggunakan
Pengetahuan yang didapat peserta didik
fasilitas
akan semakin luas pula. Selain itu, bagi
laboratorium komputer, padahal beberapa
pendidik
mata pelajaran produktif peserta didik
yang
sedang
berhalangan
internet
yang
lebih
tersedia
di
mengajar dapat memberikan tugas kepada
tidak
peserta didik atau mencari materi yang
Berdasarkan wawancara dengan Kepala
seharusnya diajarkan oleh pendidik pada
Jurusan
saat itu dengan memanfaatkan fasilitas
Banyudono diperoleh informasi bahwa
internet
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
tersebut,
sehingga
proses
pembelajaran tetap dapat berlangsung.
mempunyai
Pemasaran
buku
pegangannya.
SMK
Negeri
1
Pemasaran memang masih belum optimal.
Berdasarkan hasil observasi yang
Pemanfaatan teknologi informasi
dilakukan peneliti di SMK Negeri 1
dalam pembelajaran sebenarnya sangat
Banyudono
dari
September
sampai
diperlukan bagi sekolah kejuruan. Hal ini
Desember
2014
ditemukan
bahwa
dikarenakan beberapa mata pelajaran yang
pemanfaatan teknologi informasi belum
ada, masih banyak mata pelajaran yang
optimal. Belum optimalnya penggunaan
belum
teknologi informasi ditandai dengan masih
Beberapa mata pelajaran yang belum
jarangnya
laboratorium
tersedia buku pedoman resminya antara
komputer sebagai tempat belajar mengajar.
lain strategi pemasaran, pengelolaan usaha
Penggunaan laboratorium komputer hanya
pemasaran, riset pemasaran dan lain
digunakan pada mata pelajaran yang
sebagainya. Materi yang didapat peserta
materinya
didik hanya berasal dari materi yang
penggunaan
mengharuskan
penggunaan
tersedia
buku
pedomannya.
jaringan internet dan komputer. Model
disampaikan
penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran
pembelajaran
penguasaan materi peserta didik
yang
digunakan
ketika
3
pendidik
ketika
berlangsung,
proses
sehingga
hanya
sebatas materi yang mereka ingat pada saat
lulusan SMK ialah memiliki keterampilan
materi tersebut disampaikan oleh pendidik
dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
mata pelajaran dan materi yang berhasil
teknologi.
mereka catat saja. Saat ulangan harian atau
Tujuan penelitian ini adalah (1)
ujian tengah semester atau ujian semester,
untuk mengetahui penggunaan teknologi
peserta didik hanya mengandalkan buku
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
catatan mereka saja, sehingga tak heran
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono. (2)
jika peserta didik yang tidak mempunyai
mengetahui manfaat yang optimal dari
catatan atau buku catatan mereka tidak
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
lengkap mendapatkan nilai di bawah
KKM.
Berdasarakan
pendahuluan
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono. (3)
wawancara
menunjukkan
mengetahui kendala yang dihadapi dalam
bahwa
penggunaan teknologi informasi di Jurusan
beberapa peserta didik tidak mencapai
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
KKM yang ditentutan oleh pihak sekolah
TINJAUAN PUSTAKA
atau dengan kata lain nilainya di bawah 75,
hal
ini
disebabkan
mereka
tidak
Teknologi Informasi
mempunyai buku catatan yang lengkap dan
Menurut Haag dan Keen, (1996)
tidak mempunyai buku pegangan lainnya
dalam Kadir dan Triwahyuni (2005)
untuk sarana belajar.
teknologi informasi adalah seperangkat
Penggunaan teknologi informasi
alat yang membantu anda bekerja dengan
dalam pembelajaran berdasarkan uraian di
informasi dan melakukan tugas-tugas yang
atas sebenarnya dapat digunakan sebagai
sarana
mencari
materi
berhubungan
pembelajaran
informasi.
tambahan yang terkait dengan materi
pelajaran.
Kesimpulannya
menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk
oleh pendidik mata pelajaran sebagai
mengirim informasi, (Martin, 1999; Kadir
sumber belajar, namun peserta didik juga
dan Triwahyuni, 2005). Kesimpulan yang
dapat menggunakan hasil pencarian materi
didapat dari beberapa pengertian di atas
di internet sebagai tambahan materi dalam
yang
tidak
yang digunakan untuk memproses dan
catatan dari penjelasan yang disampaikan
Kompetensi
informasi
(perangkat keras dan perangkat lunak)
ialah
peserta didik tidak hanya mengandalkan
belajar.
Teknologi
pemrosesan
hanya terbatas pada teknologi komputer
pelajaran yang disampaikan oleh pendidik
mata
dengan
adalah teknologi informasi merupakan
diharapkan
gabungan atau kombinasi antara perangkat
4
keras (hardware) dan perangkat lunak
terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah
(software) yang dapat membantu dalam
kedua kegiatan tersebut dapat berupa
mencari,
jarak fisik maupun nonfisik (2007:34).
memroses,
menyimpan,
dan
4. Pebelajaran
menyampaikan informasi.
Teknologi
Informasi
berbantuan
komputer
(PBK) merupakan semua penerapan
dalam
komputer untuk pembelajaran yang
Pembelajaran
memiliki aspek individual, interaktif,
Sutopo
(2012)
berpendapat
dan arahan (Steinberg, 1991).
“Penggunaan teknologi informasi dibagi
Faktor-Faktor
menjadi empat yaitu: e-learning, blended
Pembelajaran
belajar berbantuan komputer “(hlm. 3).
adalah
Jo Shan Fu (2013) merumuskan
metode
bahwa penggunaan teknologi informasi
pembelajaran baru berupa perpaduan
antara
teknologi
jaringan
dalam pembelajaran dipengaruhi oleh 2
dan
faktor, yaitu:
multimedia yang dikawinkan dengan
pedagogi
2012).
dan
andragogi
Pembelajaran,
1. Faktor Eksternal
(Sutopo,
Faktor eksternal yang mempengaruhi
penyampaian
penggunaan teknologi informasi dalam
materi, diskusi, dan lain-lain dilakukan
pembelajaran menurut Chen (2008);
melalui media elektronik.
Al-Ruz dan Khasawneh (2011); Tezci
2. Blended learning berarti penggabungan
(2011); Lin, Wang dan Lin (2012)
kelas dan e-learning. Blended learning
dalam Jurnal Jo Shan Fu (2013) ialah:
dapat mengkombinasikan aspek positif
ketersediaan teknologi, aksesibilitas
dari dua lingkungan pembelajaran,
peralatan
yaitu pembelajaran yang dilakukan
dukungan
learning (Bonk & Graham, 2006).
di
mana
pengajaran
dilaksanakan
administrasi,
manajemen,
menyatakan bahwa pembelajaran jarak
pengajaran
untuk
kurikulum
beban mengajar pendidik dan rutin
berjudul Model Pembelajaran yang
sekumpulan
waktu
sekolah, iklim dan budaya sekolah,
3. Hamzah B.Uno dalam bukunya yang
adalah
TIK,
merencanakan instruksi, Teknis dan
dikelas dengan pembelajaran dengan e-
jauh
Mempengaruhi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
learning, pembelajaran jarak jauh, dan
1. E-learning
yang
dan
tekanan
untuk
mempersiapkan peserta didik untuk
metode
ujian masuk nasional
aktivitas
2. Faktor Internal
secara
5
5.
Faktor internal yang mempengaruhi
Menawarkan lebih banyak kesempatan
penggunaan teknologi informasi dalam
untuk mengembangkan kemampuan
pembelajaran menurut Chen (2008);
berfikir kritis
Al-Ruz dan Khasawneh (2011); Sang
6.
et al (2011); Tezci (2011); Lin, Wang
pembelajaran
dan Lin (2012); dalam Jurnal Jo Shan
Fu
(2013)
yaitu:
7.
pemahaman
penggunaan
TIK,
keyakinan
mungkin
bertentangan
penerapan
TIK,
Dukungan
mengajar
dengan
memfasilitasi akses ke konten khusus
yang
Kendala
dengan
sikap
Meningkatkan pengajaran dan kualitas
Penggunaan
Teknologi
Informasi dalam Pendidikan
terhadap
Jo
Shan
Fu
(2013)
dalam
integrasi teknologi, persepsi termasuk
jurnalnya merumuskan bahwa kendala
niat atau motivasi untuk menggunakan
yang
TIK,
penggunaan teknologi informasi dalam
kepercayaan
diri
dan
sering
menghambat
dalam
pengetahuan, keterampilan teknologi,
pembelajaran atau pendidikan ialah:
kesiapan untuk menggunakan TIK, dan
1. Keterampilan penggunaan komputer
teknologi self-efficacy
Manfaat
yang masih di bawah standar
Penggunaan
2. Terbatasnya
Teknologi
jumlah
penasehat
akademik dan kurangnya umpan balik
Informasi dalam Pendidikan
Menurut Jo Shan Fu (2013)
tepat waktu dari pendidik
menyatakan bahwa manfaat penggunaan
software
3. Kompetensi
rendah
dan
teknologi informasi dalam pembelajaran
kebiasaan cara konseptualisasi apa dan
ialah:
bagaimana peserta didik harus belajar
1.
Membantu
peserta
didik
dalam
4. Kurangnya perangkat keras, software,
mengakses informasi digital secara
2.
dan bahan yang sesuai
efisien dan efektif
Kompetensi
Dukungan peserta didik berpusat dan
Sekolah Menengah Kejuruan
pembelajaran mandiri
3.
4.
Jurusan
Kompetensi
Pemasaran
lulusan
Menghasilkan lingkungan belajar yang
pendidikan kejuruan (SMK) menurut
kreatif
Depdikbud
Mempromosikan
kolaboratif
dalam
pembelajaran
(2001)
dalam
Wakhinuddin, 2009 adalah sebagai
lingkungan
berikut:
pembelajaran jarak jauh
1. Penghasil tamatan yang memiliki
keterampilan
dan
penguasaan
IPTEK dengan bidang dari tingkat
6
keahlian
yang
sesuai
lebih luas.
dengan
2. Ulf Fredriksson, Elzbieta Gajek,
kebutuhan pembangunan.
2. Penghasil tamatan yang memiliki
Gunilla Jedeskog (2009). Ways to
kemampuan produktif, penghasil
Use Ict In Schools to Optimize The
sendiri, mengubah status tamatan
Impact
dari status beban menjadi aset
Learning. Metode yang digunakan
bangsa yang mandiri.
ialah
3. Penghasil
On
metode
penelitian
penggerak
Teaching
And
kualitatif.
Fokus
adalah
untuk
ini
perkembangan industry Indonesia
mengetahuai hubungan keungan
yang kompetitif menghadapi pasar
sekolah
global.
teknologi
dengan
penggunaan
informasi
dalam
4. Penghasil tamatan dengan sikap
pembelajaran di bebrapa sekolah.
mental yang kuat untuk dapat
Hal ini berbeda dengan penelitian
mengembangkan
yang peneliti lakukan yang hanya
dirinya
secara
meneliti satu sekolah dengan fokus
berkelanjutan.
Penelitian yang Relevan
penelitian
1. Chaidar Husain (2014) melakukan
penggunaan teknologi informasi
Informasi
sebatas
dalam pembelajaran saja.
penelitian tentang Pemanfaatan
Teknologi
hanya
3. Jo Shan Fu (2013).
dan
ICT
in
Komunikasi dalam Pembelajaran
Education: A Critical Literature
di SMA Muhamadiyah Tarakan.
Review and Its Implication. Artikel
Metode yang digunakan ialah
ini membahas tentang implikasi
metode kualitatif dengan informan
dari
semua pendidik yang mengajar di
pembelajaran
SMA
Tarakan.
beberapa jurnal atau penelitian
menganalisis
terdahulu yang membahas tentang
Muhamadiyah
Penelitian
ini
penggunaan
ICT
dengan
meneliti
pemanfaatan teknologi informasi
penggunaan
dan
dalam
pembelajaran. Perbedaan dengan
pendidik
penelitian yang peneliti lakukan
komunikasi
pembelajaran
lakukan
di
yang
SMA
ICT
dalam
dalam
ialah jenis penelitian.
Negeri
METODE PENELITIAN
Muhamadiyah Tarakan. Perbedaan
dengan penelitian yang peneliti
Penelitian
lakukan ialah tempat penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif studi kasus. Tujuan
dan fokus penelitian peneliti yang
7
penelitian ini ialah untuk mengetahui
secara
rinci
penggunaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
teknologi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono,
manfaat
yang
diperoleh
SMK Negeri 1 Banyudono
setelah
menggunakan teknologi informasi dalam
Penggunaan teknologi informasi
pembelajaran, dan kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran dapat dilakukan ketika
dalam pemanfaatan teknologi informasi
terdapat fasilitas atau sarana dan prasarana
dalam pembelajaran di jurusan Pemasaran
memadai
SMK Negeri 1 Banyudono.
suatu sekolah tidak memiliki fasilitas atau
sarana dan prasarana teknologi informasi
Sumber data berupa fenomena,
informan
dan
dokumen
yang memadai, maka sekolah tersebut
pendukung.
tidak
Teknik pengumpulan data yang digunakan
Maksud
yang digunakan adalah snowball sampling.
sebagai
informan. Informan kunci pada penelitian
alat
diperoleh
Pemasaran.
data
1
penelitian
peneliti
Banyudono
teknologi
uji
melalui
sarana
informasi
pengelompokan
yang
alat
wawancara
dan
prasarana
sesuai
teknologi
dengan
informasi
menurut Martin (1999) dalam Kadir dan
dipakai adalah analisis interaktif Miles &
Prosedur
pemrosesan,
bahwa di Jurusan Pemasaran SMK Negeri
sumber, triangulasi metode dan triangulasi
Analisis
ialah
mendalam dan studi dokumentasi diketahui
yang
digunakan berupa triangulasi (triangulasi
kebergantungan.
disini
Berdasarkan data penelitian yang
ialah pendidik dan peserta didik Jurusan
dan
prasarana
diperoleh.
Pemasaran. Informan pada penelitian ini
checking
informasi
dan
menampilkan data atau informasi yang
sarana dan prasarana dan Kepala Jurusan
member
sarana
penyimpanan, alat pencarian dan alat untuk
ini ialah Wakil Kepala Sekolah bagian
data
dalam
seperangkat alat yang dapat digunakan
menjadi dua yaitu: informan kunci dan
Huberman.
dari
teknologi
Informan dalam penelitian ini dibagi
keabsahan
mengguanakannya
hasil yang didapatpun tidak akan optimal.
dan studi dokumentasi. Teknik sampling
teori),
dapat
pembelajaran, meskipun digunakan maka
berupa observasi, wawancara mendalam
Uji
yang menunjangnya. Ketika
Triwahyuni
yang
(2005)
sudah
tersedia.
Tersedianya jaringan internet melalui LAN
dipakai ialah prosedur penelitian kualitatif
maupun wifi meskipun bandwidth
studi kasus.
8
yang
tersedia kecil yang menyebabkan jaringan
sebatas penggunaan komputer atau yang
sering terputus ketika digunakan bersama-
biasa
sama di Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
komputer
Banyudono yang dapat digunakan sebagai
penggunaan
alat komunikasi jarak jauh dan mencari
blended learning dan pembelajaran jarak
informasi dapat dikategorikan sebagai
jauh (PJJ) belum dilakukan. Hal tersebut
teknologi komunikasi. Beberapa perangkat
dikarenakan fasilitas yang tersedia dan
komputer yang terdiri dari layar monitor,
pengetahuan pendidik dan peserta didik di
keyboard, mouse, CPU yang berjumlah 16
Jurusan
unit dengan kondisi baik dan printer yang
Banyudono belum memungkinkan untuk
berjumlah 5 unit dengan kondisi 3 baik dan
penggunakan
2 sedang yang tersedia di laboratorium
informasi tersebut dalam pembelajaran.
komputer
Jurusan
Pemasarann
SMK
setiap
kelas
1
Banyudono
juga
Negeri
model
teknologi
e-learning
dapat
1
dalam
dilakukan
ketika
menyediakan
media
evaluasi. Selain itu, setiap peserta didik
harus memiliki laptop atau komputer atau
dan
smartphone atau jumlah komputer yang
laboratorium Jurusan Pemasaran SMK
Negeri
SMK
media penyampaian materi, diskusi dan
dan
teknologi pemroses. Selain itu, 7 unit LCD
di
model
e-learning,
seperti
ketiga
dapat
untuk
oleh peserta didik yang digunakan sebagai
teknologi keluaran, teknologi perangkat
tersedia
lain
berbatuan
pembelajaran online yang dapat diakses
dikategorikan sebagi teknologi masukan,
yang
dan
Pemasaran
pendidik
yang dimiliki oleh semua pendidik dapat
penyimpanan
(PBK),
pembelajaran
peserta didik maupun pendidik dan laptop
teknologi
pembelajaran
Penerapan
Negeri 1 Banyudono yang dapat digunakan
lunak,
disebut
tersedia
dapat
di
laboratorium
Jurusan
Pemasaran menyukupi bila setiap peserta
dikategorikan sebagai teknologi keluaran.
didik menggunakan satu komputer dan
Penggunaan teknologi informasi
jaringan internet yang tersedia dapat
online
dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran
mengakses
SMK Negeri 1 Banyudono telah dilakukan.
dipersiapkan
Meskipun demikian, dari empat model
Konsep e-learning ialah pembelajaran,
penggunaan teknologi informasi dalam
penyampaian materi, diskusi, dan lain-lain
pembelajaran seperti yang dikemukakan
dilakukan melalui media elektronik.
oleh Sutopo (2012), penggunaan teknologi
learning belum dapat diterapkan di Jurusan
informasi dalam pembelajaran di Jurusan
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono baru
disebabkan pendidik belum mampu untuk
9
media
pendidik
yang
dengan
telah
lancar.
E-
menyediakan media pembelajaran online,
pembelajaran
hanya beberapa peserta didik saja yang
koneksi internet. Blended learning dapat
mempunyai laptop atau komputer atau
mengkombinasikan aspek positif dari dua
smartphone, 16 unit perangkat komputer
lingkungan
yang tersedia di laboratorium komputer
pembelajaran
belum mencukupi bila digunakan oleh
dengan e-learning. Berdasar penjelasan
setiap
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa di
peserta
didik,
pengetahuan
yang
terhubung
pembelajaran,
yang
yaitu
dilakukan
dikelas
penggunaan komputer beberapa peserta
Jurusan
didik masih rendah, dan jaringan internet
Banyudono
dan listrik yang sering terputus ketika
blended learning, hal ini dikarenekan e-
pembelajaran dilakukan di laboratorium
learning belum diterapkan di Jurusan
komputer
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
belum
memungkinkan
bila
digunakan untuk menerapkan e-learning.
Penerapan
blended
Pemasaran
dengan
belum
SMK
Negeri
1
dapat
diterapkan
Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
learning
biasanya
digunakan
sebagai
alternatif
dalam pembelajaran dapat dilakukan ketika
model pembelajaran ketika pendidik tidak
pendidik dapat merancang metode/model
dapat melakukan pembelajaran tatap muka
pembelajaran
yang
menggabungkan
langsung terhadap peserta didiknya karena
pembelajaran
tatap
muka
dengan
sedang berada di wilayah yang jauh.
penggunaan media teknologi informasi
Penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
atau pembelajaran online/e-learning dalam
umumnya menggunakan aplikasi komputer
satu sesi tatap muka pembelajaran yang
yang memungkinkan melakukan video
dilakukan di kelas. Penerapan blended
conference. Syarat yang diperlukan untuk
learning
setiap peserta
melakukan video conference tersebut ialah:
didik dibekali media atau alat seperti
seperangkat komputer beserta kamera dan
komputer atau laptop atau smartphone
speaker yang telah terinstal aplikasi video
yang terhubung dengan jaringan internet
conference, koneksi internet yang lacar
yang stabil untuk mengakses situs atau
dengan bandwidth yang beser karena untuk
website yang dipilih pendidik dalam
melakukan komunikasi audio dan video
mengharuskan
Blended
jarak jauh memerlukan bandwidth yang
learning berarti penggabungan kelas dan e-
besar. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum
learning. Blended learning dapat juga
diterapkan di Jurusan Pemasaran SMK
diartikan penggabungan dari
berbagai
Negeri 1 Banyudono disebebkan fasilitas
media
seperti kamera, speaker, jaringan internet
penerapan
metode
blended
learning.
pembelajaran
dan
10
yang lancar disertai bandwidth besar yang
didik untuk mempelajarinya sendiri dan
dapat digunakan untuk video conference
membuat power point tentang materi
belum tersedia di Jurusan Pemasaran SMK
tersebut, dan pada pertemuan selanjutnya
Negeri 1 Banyudono. Selain itu, ketika
peserta
pendidik berhalangan mengajar mereka
mempresentasikan hasil temuannya kepada
lebih memilih untuk menggunakan model
teman sekelasnya yang didampingi oleh
lain seperti penugasan sebagai pengganti
pendidik. Selain dalam bentuk penugasan,
pembelajaran tatap muka yang tidak dapat
penggunaan komputer dalam pembelajaran
dilakukan.
juga digunakan sebagai media praktik
Jurusan
(PBK)
yang
Pemasaran
dilakukan
SMK
Negeri
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran
1
simulasi digital tentang pembuatan e-mail,
pendidik
praktek. Penugasan yang pendidik lakukan
disesuaikan
dengan
disuruh
internet
tutorial
tentang
untuk
langsung
mempraktekkannya sesuai dengan turorial
pendidik menyuruh peserta didik mencari
melalui
memberikan
pembuatan e-mail kemudian peserta didik
kebutuhan
materi mata pelajarannya. Ada kalanya
jawaban
untuk
materi yang diajarkan oleh pendidik.
di
Banyudono ialah dengan penugasan dan
selalu
disuruh
peserta didik dalam memahami suatu
Konsep pembelajaran berbantuan
komputer
didik
yang disampaikan oleh pendidik.
kemudian
Pemanfaatan
mencatatnya di buku tulis masing-masing.
internet
Ada kalanya pendidik menyuruh peserta
pembelajaran
didik
internet
merangsang peserta didik untuk belajar
didik
secara lebih mandiri serta berkelanjutan
mengerjakan di komputer masing–masing
sesuai dengan kecakapan serta potensi
dan setelah selesai dikerjakan, pendidik
alami yang dimiliki dan pembelajaran
menyuruh
dapat
mencari
kemudian
referensi
menyuruh
peserta
di
peserta
didik
untuk
diharapkan
dalam
berpusat
pada
peserta
dapat
didik.
pendidik.
Pemanfaatan tersebut disesuaikan dengan
Selain itu, tak jarang ketika pendidik
kurikulum yang digunakan di SMK Negeri
berhalangan
mengajar,
1 Banyudono yakni kurikulum 2013 yang
pendidik memberikan tugas kepada peserta
dalam pembelajaran berpusat pada peserta
didik
didik.
mengirimkannya
untuk
ke
datang
belajar
untuk
di
laboratorium
Hal
senada
juga
disampaikan
komputer untuk mencari materi yang
Munadi (2013) mengatakan bahwa internet
seharusnya diajarkan pada waktu itu di
mempunyai efek
internet, kemudian menugaskan peserta
terhadap proses dan hasil pembelajaran
11
yang cukup berarti
baik
di
dalam
kelas.
tekanan untuk mempersiapkan peserta
memungkinkan
didik untuk ujian masuk nasional. Faktor
terjadinya proses kemandirian, akselerasi,
internal meliputi pemahaman penggunaan
pengayaan, perluasan, efektifitas serta
TIK,
produktifitas dalam pelaksanaan proses
bertentangan dengan penerapan TIK, sikap
pembelajaran.
terhadap integrasi teknologi, persepsi, niat
Pemanfaatan
dan
diluar
internet
optimal
pembelajaran
dan
dapat
dapat
kepercayaan
dikatakan
dilakukan
efficacy.
informasi
kuat antara semua pihak di sekolah yakni
penggunaan
dalam
atau
teknologi
pembelajaran
yang
peralatan TIK, waktu yang cukup untuk
pernyataan Jo Shan Fu (2013) dalam
merencanakan
jurnalnya yang menyebutkan bahwa untuk
instruksi,
memberikan
dukungan teknis, merancang kurikulum
mencapai keberhasilan integrasi teknologi
yang mendukung penggunaan TIK dalam
sisi:
pembelajaran, iklim dan budaya yang
pendidik, peserta didik, dan administrator
selaras. Pendidik dan peserta didik harus
sekolah. Jo Shan Fu (2013) melanjutkan
mempunyai
bahwa usaha yang dimaksud dari ketiga
pemahaman
dalam
penggunaan TIK, memiliki sikap terhadap
sisi tersebut meliputi faktor eksternal dan
integrasi teknologi, memiliki persepsi dan
faktor internal. Faktor eksternal tersebut
ketersediaan
pembelajaran
informasi yang memadai, aksesibilitas dari
pembelajaran. Hal ini selaras dengan
meliputi
teknologi
menyediakan sarana prasarana teknologi
penerima
tiga
mencipakan
diperlukan ialah pihak sekolah harus
sebagai penyelenggara pembelajaran dan
dari
pengetahuan,
untuk
dalam
informasi
prasarana teknologi informasi, pendidik
usaha
dan
penggunaan
optimalisasi
pihak sekolah sebagai penyedia sarana dan
membutuhkan
Jadi
keberhasilan
telah diterapkan dan terjadi integrasi yang
sebangai
diri
menggunakan TIK, dan teknologi self-
teknologi informasi dalam pembelajaran
didik
mungkin
keterampilan teknologi, kesiapan untuk
secara
optimal ketika keempat model penggunaan
peserta
yang
atau motivasi untuk menggunakan TIK,
Penggunaan teknologi informasi
dalam
keyakinan
niat atau motivasi untuk menggunakan
teknologi,
TIK,
aksesibilitas peralatan TIK, waktu untuk
memiliki
kepercayaan
diri
dan
pengetahuan TIK, memiliki keterampilan
merencanakan instruksi, dukungan teknis
penggunaan TIK, dan memiliki kesiapan
dari administrasi, kurikulum sekolah, iklim
untuk
dan budaya sekolah, beban mengajar
menggunaan
TIK
dalam
pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut,
pendidik dan rutin manajemen, serta
penggunaan teknologi informasi dalam
12
pembelajaran di Jurusan Pemasaran SMK
yang memiliki kompetensi lulusan
Negeri 1 Banyudono bisa dikatakan belum
pendidikan kejuruan
optimal,
Depdikbud
hal
ini
dikarenakan
faktor
(SMK)
sesuai
(2001)
dalam
eksternal dan internal yang diperlukan
Wakhinuddin,
dalam pengguaan model pembelajaran
penghasil
menggunakan e-learning, blended learning
keterampilan dan penguasaan IPTEK
dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum
dengan bidang dari tingkat keahlian
sepenuhnya terpenuhi. Faktor eksternal
yang
tersebut seperti ketersediaan teknologi dan
pembangunan.
aksesibilitas peralatan TIK masih belum
2009 adalah sebagai
tamatan
sesuai
yang
dengan
memiliki
kebutuhan
Berdasarkan data penelitian
terpenuhi secara menyeluruh, sedangkan
yang
faktor internal seperti beberapa pendidik
wawancara
dan peserta didik belum mempunyai
bahwa manfaat penggunaan teknologi
pemahaman
informasi
dalam
penggunaan
TIK,
peneliti
peroleh
melalui
mendalam,
dalam
diketahui
pembelajaran
belum memiliki kepercayaan diri dan
dirasakan oleh peserta didik, pendidik
pengetahuan
yang
mendalam
dalam
dan sekolah. Penjelasan lebih rinci dari
penggunaan
TIK,
belum
memiliki
manfaat yang dirasakan tersebut ialah
keterampilan
yang
memadai
dalam
sebagai berikut:
penggunaan TIK, dan belum memiliki
1.
Bagi Peseta Didik
kesiapan untuk menggunaan TIK dalam
Manfaat yang dirasakan peserta
pembelajaran.
didik dalam penggunaan teknologi
informasi
Manfaat yang Optimal dari Penggunaan
Teknologi
Informasi
a. Membantu
Digital
sarana
dan
SMK
Didik
Negeri
secara
Efisien
dan
Efektif.
prasarana teknologi informasi yang
oleh
Peserta
dalam Mengakses Informasi
SMK Negeri 1 Banyudono
dilakukan
pembelajaran
ialah:
dalam
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Penyediaan
dalam
b. Menumbuhkan Sikap Berfikir
1
Kritis Peserta Didik
Banyudono di setiap jurusannya ialah
c. Memudahkan Peserta Didik
untuk mewujudkan visi dan misi
dalam Mencari Materi dan
sekolah. Selain itu, penyediaan sarana
Mengerjakan Tugas
dan prasarana teknologi informasi juga
d. Meningkatkan
diharapkan dapat menciptakan lulusan
Belajar Peserta Didik
13
Semangat
e. Meningkatkan
Peserta
Kemampuan
Didik
pembelajaran
dalam
Menggunakan
kompetensi peserta didikpun juga
Teknologi
akan
Komputer
2.
menyebabkan
meningkat,
kompetensi
lulusan
kejuruan
Bagi Pendidik
Sebagai
perancang
sehingga
pendidikan
(SMK)
Depdikbud
sesuai
(2001)
dalam
pembelajaran, maka jika pendidik
Wakhinuddin, 2009 yakni sebagai
memilih
penghasil tamatan yang memiliki
untuk
teknologi
informasi
pembelajaran
bahwa
memanfaatkan
dapat
manfaat
dalam
keterampilan
dipastikan
yang
dan
penguasaan
IPTEK dengan bidang dari tingkat
paling
keahlian
yang
sesuai
dengan
optimal dalam pembelajaran dapat
kebutuhan
diperoleh
tercapai. Visi dari SMK Negeri 1
ketika
menggunakannya
tanpa
pendidik
dibandingkan
menggunakan
pembangunan
Banyudono
yakni
akan
mewujudkan
teknlogi
lulusan yang berakhlak mulia dan
informasi dalam pembelajarannya.
kompetitif di era global juga dapat
Manfaat yang dapat diperoleh
tercapai.
pendidik diantaranya adalah:
a. Meningkatkan
Kualitas
Kendala
Pembelajaran.
SMK Negeri 1 Banyudono
Kemampuan Peserta didik
Berdasar hasil penelitian yang
Lingkungan
peneliti
Belajar yang Kreatif
dan
melalui
observasi
wanwancara
ditemukan
beberapa kendala yang menghambat dalam
Sekolah merupakan pihak
penggunaan teknologi informasi dalam
yang paling diuntungkan dari
pembelajaran. Kendala dalam penggunaan
penggunaan teknologi informasi
pembelajaran.
lakukan
mendalam
Bagi Sekolah
dalam
dari
Pembelajaran di Jurusan Pemasaran
Materi Pembelajaran dengan
3.
Dihadapi
Penggunaan Teknologi Informasi dalam
b. Pendidik dapat Menyesuaikan
c. Menumbuhkan
yang
teknologi informasi dalam pembelajaran di
Ketika
Jurusan
kemampuan pendidik dan peserta
Pemasaran
SMK
Negeri
1
Banyudono berasal semua elemen yang
didik meningkat, maka kualitas
terlibat yaitu peserta didik, pendidik dan
pembelajaranpun akan semakin
meningkat. Meningkatnya kualitas
14
sekolah. Penjelasan lebih rinci dari asal
dilakukan
kendala tersebut ialah sebagai berikut:
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono.
1.
informasi berlangsung maka dapat
dalam
menyebabkan
penggunaan teknologi informasi di
optimal
Banyudono yang berasal dari peserta
belajar
d. Jumlah Komputer yang Terbatas
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
dalam
Simpulan
pembelajaran di Jurusan Pemasaran
1. Penggunaan
SMK Negeri 1 Banyudono ialah:
Hardware
a. Pengetahuan
Informasi
1 Banyudono
b. Pengetahuan
Pendidik
Pengaplikasian
dalam
Penggunaan
tentang
teknologi
informasi dalam pembelajaran telah
Teknologi
dilakukan
Pembelajaran
oleh
Pemasaran.
Masih Rendah
3.
Teknologi
dalam Pembelajaran di SMK Negeri
Masih
Rendah.
Informasi
Sering
c. Listrik Sering Terputus
penggunaan
informasi
yang
b. Jangkauan Wifi yang Terbatas
pendidik yang menjadi penghambat
teknologi
informasi
Terputus.
Kendala yang berasal dari
optimalisasi
teknologi
Wifi
a. Jaringan
masih
Kendala yang Berasal dari Pendidik
dalam
dapat
dimaksud ialah:
kurang
2.
bahkan
tidak dapat dilakukan. Hal yang
b. Motivasi belajar yang rendah
dalam
tidak
pembelajaran
menggunakan
dalam
penggunaan teknologi informasi.
c. Inisiatif
lagi,
menyebabkan
didik ialah:
keterampilan
pembelajaran
kondusif, tidak efektif dan tidak
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
a. Kurangnya
Jurusan
pembelajaran menggunakan teknologi
Didik
kendala
pendidik
Ketika hal tersebut terjadi ketika
Kendala yang Berasal dari Peserta
Beberapa
oleh
informasi
Kendala yang Berasal dari Sekolah
pendidik
Penggunaan
tidak
Jurusan
teknologi
sebatas
pada
Kendala yang berasal dari
penggunaan presentasi seperti power
sekolah merupakan kendala pokok
point, namun telah merambah pada
yang
penggunaan internet.
dapat
menghambat
secara
langsung dalam penggunaan teknologi
internet
informasi dalam pembelajaran yang
mencari informasi tambahan seputar
15
tak
hanya
Penggunaan
sebatas
untuk
materi yang akan disampaikan, namun
teknologi
juga dijadikan sebagai sebuah strategi
pembelajaran di Jurusan Pemasaran
sistem
yang
SMK Negeri 1 Banyudono tergolong
proses
jauh dari kata optimal. Hal tersebut
pembelajaran. Penggunaan teknologi
dikarenakan Jurusan Pemasaran SMK
informasi dalam pembelajaran yang
Negeri
dilakukan yakni melalui pembelajaran
menerapkan satu dari empat atau baru
berbantuan komputer (PBK). PBK
25% dari model penggunaan teknologi
dilakukan dengan cara penugasan,
informasi dalam pembelajaran.
pembelajaran
terintegrasi
baru
dengan
penugasan
tersebut
seperti
pendidik
berhalangan
ketika
informasi
1
Banyudono
2. Manfaat
mengajar,
yang
Penggunaan
dalam
baru
dapat
Optimal
Teknologi
dari
Informasi
pendidik memberikan tugas kepada
dalam Pembelajaran di Jurusan
peserta
di
Pemasaran
laboratorium komputer untuk mencari
Banyudono
didik
untuk
belajar
SMK
Negeri
1
materi yang seharusnya dipelajari hari
Manfaat dalam penggunaan
itu dan menyuruh peserta didik untuk
teknologi informasi telah dirasakan
membuat power point tentang materi
oleh
tersebut.
selanjutnya,
sekolah. Beberapa manfaaat tersebut
pendidik menyuruh peserta didik untuk
diantaranya ialah menumbuhkan sikap
mempresentasikan
temuannya
berfikir
sekelasnya.
memudahkan
tersebut
Pertemuan
ke
Pembelajaran
juga
hasil
teman
berbantuan
dilakukan
peserta
didik,
kritis
pendidik
peserta
peserta
didik
dan
didik,
dalam
komputer
mencari materi dan mengerjakan tugas,
cara
meningkatkan semangat belajar peserta
dengan
menggunakan metode tutorial. Metode
didik,
tutorial
peserta didik dalam menggunakan
disini
seperti
ketika
meningkatkan
pembelajaran simulasi digital dengan
teknologi
komputer.
materi membuat akun e-mail, pendidik
beberapa
hal
melakukan
menyebabkan
laboratorium
pembelajaran
Berdasarkan
tersebut,
kualitas
dapat
dalam
kemudian
pembelajaran akan meningkat dan
pendidik menyediakan tutorial cara
hasilnya dari meningkatnya kualitas
membuat e-mail yang benar dengan
dalam
menampilkannya di layar LCD yang
meningkatnya
tersedia di laboratorium komputer.
didik.
Meskipun
komputer,
di
kemampuan
demikian,
penggunaan
16
pembelajaran
kompetensi
ialah
peserta
3. Kendala
yang
Penggunaan
Dihadapi
Teknologi
model penggunaan teknologi informasi
dari
dalam pembelajaran.
Informasi
dalam Pembelajaran di Jurusan
Pemasaran
SMK
Negeri
Implikasi
1
Optimalisasi teknologi informasi
Banyudono
Kendala yang dialami dalam
dalam pembelajaran di Jurusan Pemasaran
penggunaan teknologi informasi di
SMK Negeri 1 Banyudono dapat terwujud
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
jika terjadi integrasi yang kuat antara
Banyudono berasal dari peserta didik,
pendidik, peserta didik dan sekolah yang
pendidik,
disertai
dan
tersebut
sekolah.
berupa
Kendala
dengan
pengetahuan
pengetahuan
kemampuan
mengenai
dan
penggunaan
informasi
teknologi informasi dalam pembelajaran,
pendidik dan peserta didik masih
serta fasilitas yang memadai. Hal ini
kurang. Kendala lain
yang dirasa
didasari dari pendapat Jo Shan Fu (2013)
sangat
optimalisasi
yang mengatakan bahwa untuk mencapai
penggunaan teknologi informasi di
keberhasilan integrasi teknologi informasi
jurusan pemasaran SMK Negeri 1
dalam pembelajaran membutuhkan usaha
Banyudono
penelitian
dari tiga sisi: guru / pendidik, siswa/
dilaksanakan ialah jaringan yang sering
peserta didik, dan administrator sekolah.
terputus, wifi yang tidak menjangkau
Usaha yang telah dilakukan di Jurusan
seluruh wilayah sekolah, listrik yang
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
sering padam ketika pembelajaran
ialah pihak administrator sekolah sudah
berlangsung di laboratorium komputer
menyediakan LCD proyektor, jaringan wifi
dan kurangnya jumlah komputer di
dan
laboratorium
dilengkapi dengan fasilitas internet untuk
penggunaan
teknologi
mempengaruhi
optimalnya
pada
saat
komputer.
penggunaan
Belum
laboratorium
memfasilitasi
teknologi
komputer
penggunaan
yang
teknologi
di
informasi dalam pembelajaran, meskipun
Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1
jumlah komputer dan bandwidth internet
Banyudono disebabkan oleh kendala-
masih
kendala
kendala-
Pendidik juga mulai menggunakan fasilitas
Jurusan
tersebut untuk pembelajaran, meski baru
Pemasaran SMK Negeri 1 Banyudono
sebatas penugasan dan media praktek
baru menerapkan satu dari empat
dengan model pembelajaran berbantuan
informasi
kendala
dalam
tersebut,
pembelajaran
karena
tersebutlah
di
terbatas
dan
sering
terputus.
komputer (PBK) dan peserta didikpun juga
17
menyukai
pembelajaran
menggunaan
salah satu diantaranya adalah penggunaan
teknologi informasi yang dilakukan di
atau pemanfaatan teknologi informasi dan
laboratorium
komunikasi dalam proses pendidikan dan
komputer
dibandingkan
pembelajaran yang dilakukan di kelas,
pembelajaran.
meskipun beberapa peserta didik belum
Saran
sepenuhnya menguasai dalam penggunaan
1. Bagi Peserta Didik
teknologi informasi khususnya komputer.
a. Mengikuti
Berdasar uraian di atas dapat
lembaga pelatihan di luar sekolah
disimpulkan bahwa usaha untuk mencapai
untuk meningkatkan keterampilan
integrasi dalam penggunaan teknologi
dalam
informasi dalam pembelajaran telah mulai
untuk
mencapai
Pemasaran
SMK
Negeri
telah
dilakukan,
b. Rutin
penerapan
PBK
mengatakan
bahwa
(2014)
faktor
pembelajaran
yang
menyediakan
fasilitas
kesulitan yang dihadapi kepada
teman atau pendidik sehingga pada
saat pembelajaran menggunakan
yang
teknologi informasi berlangsung,
yang
peserta didik sudah tidak kesulitan
berpengaruh atau mendukung terwujudnya
proses
yang
jam pelajaran untuk menanyakan
ini selaras dengan pendapat Miarso (2004)
Husain
tempat-tempat
c. Menggunakan waktu luang di luar
dalam
kualitas pembelajaran yang meningkat. Hal
Jurnal
sekolah/
diterapkan dalam pembelajaran.
pembelajaran telah dirasakan, yakni seperti
dalam
rumah/
di
dengan teknologi informasi yang
diterapkan. Meskipun demikian, dampak
penggunaan
sendiri
dan mampu lebih cepat beradaptasi
dan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum dapat
dari
praktek
dan
teknologi informasi agar terbiasa
(PBK) dan model pembelajaran lain seperti
positif
menggunakan
melakukan
model pembelajaran berbantuan komputer
learning
menggunakan
sekolah.
pembelajaran baru sebatas penggunaan
blended
dapat
teknologi informasi berlangsung di
1
penggunaan teknologi informasi dalam
e-learning,
sehingga
pembelajaran
Banyudono. Hal ini dikarenakan dari usaha
yang
teknologi
menunjang peserta didik pada saat
optimalisasi
teknologi informasi dalam pembelajaran di
Jurusan
penguasaan
informasi
dilakukan, walaupun usaha tersebut belum
cukup
kursus komputer di
dan mengganggu teman lainnya
berkualitas
yang
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan,
18
sudah
lancar
sehingga
diharapkan
pembelajaran
dapat
tersebut berhasil maka penggunaan
berlangsung dengan efektif.
teknologi
informasi
pembelajaran menjadi lebih variatif
2. Bagi Pendidik
a. Menambah
wawasan
mengenai
lagi karena tidak seperti sekarang
fungsi setiap jenis hardware pada
yang
komputer
informasi
dan
bagaimana
penggunaan
dalam
perawatannya dengan mengikuti
hanya
pelatihan-pelatihan
berbantuan
yang
dalam
terkait.
atau
kursus
pembelajaran
pembelajaran
komputer
(PBK),
e-
agar
namun
cara
learning, blended learning dan
perawatan yang tepat pada setiap
pembelajaran jarak jauh juga dapat
peralatan yang ada dan apabila
dilakukan.
pendidik
terjadi
Harapannya
sebatas
teknologi
mengetahui
kerusakan
peralatan
tata
kecil
tersebut
pada
model
lain
c. Meningkatkan
seperti
pengetahuan
pendidik
mengenai jenis-jenis sosial media
mengetahui langkah yang tepat
yang lebih mudah digunakan oleh
untuk memperbaikinya.
peserta didik sehingga mampu
b. Menerapkan penggunaan teknologi
informasi
dalam
memberikan
setiap
seperti
pemberian
atau
media
dalam
pengumpulan
tugas,
pilihan
teknologi informasi yang dapat
pembelajaran misalnya penggunaan
sosial
variasi
diterapkan dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Melengkapi sarana dan prasarana
agar
yang
dibutuhkan
agar
dapat
membiasakan peserta didik dan
digunakan secara maksimal seperti
pendidik itu sendiri lebih cepat
menambah
bandwidth
jaringan
e-
internet minimal dua kali lipat dari
learning sehingga menjadi lebih
bandwidth saat ini di laboratorium
efisien. Jika hal tersebut nanti
komputer
sudah terbiasa bagi peserta didik
supaya putusnya jaringan ketika
dan pendidik, maka bukan tidak
pembelajaran
mungkin
kedepan
ternyadi lagi, menambah rooter
pengembangan website atau blog
wifi supaya jaringan wifi dapat di
untuk
akses di seluruh wilayah sekolah,
beradaptasi
menggunakan
untuk
mendukung
pembelajaran
mudah.
menjadi
Apabila
proses
semakin
menambah
pembelajaran
Jurusan
Pemasaran,
berlangsung
voltage
listrik
tidak
atau
pengadaan genset khusunya untuk
19
laboratorium
komputer
Muhamadiyah Tarakan. Jurnal
Kebijakan dan Pengembangan
Pendidikan. Volume 2, Nomor 2,
Juli 2014; 184-192. ISSN: 23377623; EISSN: 2337-7615
agar
gangguan berupa putusnya aliran
listrik
karena
ketidakmampuan
menanggung beban listrik ketika
pembelajaran
berlangsung
di
Hamzah B. Uno. (2007). Model
Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara
laboratorium komputer tidak terjadi
lagi.
b. Memfasilitasi
memberikan
pelatihan
baik
informasi
atau
Jo Shan Fu (2013). ICT in Education:
A Critical Literature Review and
Its Implication. International
Journal of Education and
Development using Information
and
Communication
Technology. (IJEDICT), 2013,
Vol. 9, Issue 1, pp. 112-125
mengadakan sendiri pelatihan bagi
pendidik
dengan
instruktur
bagi
belum
informasi
menyediakan
pendidik
menguasai
dan
yang
teknologi
Kadir
&
Triwahyuni
(2005).
Pengenalan
Teknologi
Informasi. Yogyakarta : Andi
menyediakan
ekstrakurikuler yang terkait dengan
pengembangan
penggunaan
McSporran, M & King, C. (2005).
Blended
Is
Better
ChoosingEducational Delivery
Method. Diakses 20 Juli 2015
dari
http://hyperdisk.unitec.ac.nez/sea
rch/KingMcsporranEdmedia200
5.pdf
teknologi informasi atau pelatihan
bagi peserta didik yang kurang
menguasai penggunaan teknologi
informasi.
DAFTAR REFERENSI:
Merrill, Paul F. et al., Computer in
Education. Boston: Allyn and
Bacon,1996.
Affifudin & Saebani, B.A. (2012).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Pustaka
Setia.
Miles, M.B., & Huberman, A.M.
(2007). Analisis Data Kualitatif:
Buku Sumber Tentang MetodeMetode Baru. Jakarta: UI Press.
Ariesto H. Sutopo (2012). Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Bonk, C. & Graham, C. R.2006. The
Handbook of Blended Learning.
San Fransisco : Pfeiffer.
Moleong,
L.J.
(2010).
Metode
Penelitian
Kualitatif
edisi
Revisi. Bandung : PT.Remaja
Rosda Kaya.
Chaidar Husain (2014). Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
di
SMA
Munadi, Yudhi. (2013).
Pembelajaran;
Pendekatan
20
Media
Sebuah
Baru.
Jakarta:Referensi
Steinberg, Esther R.
Computerassisted Instruction: a Synthesis
of
Theory,
Practice
and
Technology.
New
Yersey:
Lawrence Erlbaum Associates
Publisher,1991.
Sugiyono,
(2009).
Memahami
Penelitian Kualitatif. Alfabeta:
Bandung.
Splittgerber, Frederic L. and Norbert
A.
Stirzaker.
”Computer
Technology for Administrative
Information and Instructional
Management in School Districts”,
Educational Technology, Volume
XXIV Number 2, February 1984
Wakhinuddin, S. (2009). Pendidikan
Kejuruan. Diakses pada 12 Juli
2015
dari
https://wakhinuddin.wordpress.c
om/2009/07/21/pendidikankejuruan/
21
Artikel ini telah dibaca dan direkomeodasikan oleh peurbimbing
I dan
pembimbing II.
Surakarta, April 2016
Pembimbing
Jonet Ariyanto Nugroho, S.E,
NIP. 1975 07 282005
M.M
0l I 002
II
Leny Noviani, S.Pq M.Si
NIP. 1979 03 11 2005 0l 2 001