Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD | Saidah | Mimbar Sekolah Dasar 7863 19246 2 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 14/08/2017; Accepted: 18/12/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(3) 2017, 225-234
DOI: 10.17509/mimbar-sd.v4i3.7863

Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan
Mengarang Siswa Kelas IV SD
Hakimah Saidah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang
Jln. Sidodadi Timur Nomor 24 Karangtempel, Semarang Timur, Semarang
Email: [email protected]
ABSTRACT
The reading program is another name for
reading literature used by SDN Bugangan 02
Semarang. Implementation of the program likes
to read that is 15 minutes before the learning
activities of students reading books with the title
as he wishes. In this study students are given a

book entitled "a collection of children's stories
about the habit of eating healthy food". This short
story contains six titles of children with a theme of
healthy food. This theme is in accordance with
the 9th grade theme teacher's book. This study
aims to determine the effect of reading
programs on the ability to make students. This
research uses Pre-Experiment Designs with
quantitative approach. The sample of this
research is all students of grade IV SDN
Bugangan 02 Semarang. The results of this study
indicate that reading programs affect students'
writing ability.
Keywords:
compose

love

to


read;

program,

ability;

ABSTRAK
Program gemar membaca adalah nama lain
dari literasi membaca yang digunakan SDN
Bugangan 02 Semarang. Pelaksanaan program
gemar membaca yaitu 15 menit sebelum
kegiatan belajar mengajar, siswa membaca
buku dengan judul sesuai keinginannya. Pada
penelitian ini siswa diberi buku yang berjudul
“kumpulan cerpen anak tentang kebiasaan
memakan makanan sehat”. Cerpen ini berisi
enam judul cerpen anak dengan tema
makanan sehat. Tema ini sesuai dengan buku
guru tema 9 kelas IV. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh program gemar

membaca terhadap kemampuan mengarang
siswa.
Penelitian
ini
menggunakan
Preeksperimen
Designs
dengan
pendekatan
kuantitatif. Sampel dari penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IV SDN Bugangan 02
Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
program
gemar
membaca
mempengaruhi kemampuan mengarang siswa.
Kata Kunci: gemar membaca;
kemampuan; mengarang


program;

How to Cite: Saidah, H. (2017). Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang Siswa Kelas
IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(3), 225–234. http://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v4i3.7863.

PENDAHULUAN ~ Berdasarkan observasi

tepat. Terbukti siswa yang mendapat nilai

pada 7 November 2016 di kelas IV SDN



Bugangan

sebanyak 10, 61-70 sebanyak 7 siswa dan

siswa

02


dalam

Semarang
menulis

kemampuan

sebanyak

13

siswa,

nilai

51-60

masih


> 71 sebanyak 4 siswa. Berdasarkan data

tergolong rendah. Hal ini terlihat dari tes

tersebut, kemampuan mengarang siswa

mengarang

secara klasikal masih kurang dari batas

cerita

“keanekaragaman

narasi

50

dengan


budaya

tema

Indonesia”.

minimum

cerita,

meruntutkan

isi

yang

diterapkan

oleh pihak sekolah yaitu 71.


Siswa masih kesulitan menuangkan ide ke
dalam

ketuntasan

cerita,

memadukan kalimat dan penggunaan

Berdasarkan kenyataan tersebut, untuk

ejaan serta tanda baca yang kurang

meningkatkan kemampuan mengarang
[225]

Hakimah Saidah, Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang…

siswa diperlukan strategi khusus untuk


serta

membuat siswa lebih bersemangat dan

pembelajaran.

mengikutsertakan

siswa

dalam

tertarik untuk menulis sebuah karangan.
Untuk menuangkan cerita kedalam tulisan

Program

tidaklah mudah. Perlu latihan secara terus

sudah terealisasi di sekolah. Akan tetapi


menerus

kebiasaan

dalam pelaksanaannya belum maksimal.

membaca buku. Pada saat observasi,

Kurangnya jam untuk membaca dan

siswa merasa kesulitan menuangkan ide

banyaknya materi ajar merupakan salah

cerita

satu

dan


diimbangi

dalam

bentuk

membutuhkan

tulisan.

contoh

membaca

penyebab

belum

memang

maksimalnya

karangan

pelaksanaan program gemar membaca

untuk menuangkan ide cerita ke dalam

ini. Ditambah lagi dengan kurangnya

tulisan.

Peneliti

teks

Siswa

gemar

menawarkan

tindakan

persediaan

mengatasi

masalah

perpustakaan lebih banyak berisikan buku

tersebut dengan menggalakan program

pelajaran dan sedikit buku cerita. Jika pun

gemar membaca untuk mendukung daya

ada buku cerita, kebanyakan untuk usia

tangkap dan imajinasi siswa.

kelas tinggi. Untuk usia kelas rendah hanya

alternatif

untuk

buku

di

perpustakaan. Di

ada sedikit buku. Hal tersebut membuat
Undang-undang
Nomor

40

Republik

Tahun

Indonesia

2007

siswa

tentang

enggan

untuk

perpustakaan.

Teknik

membaca
membaca

di

buku

Perpustakaan Bab II Pasal 7, menyatakan

menurut Iswara (2014) dapat dilakukan

bahwa

berkewajiban

dengan

kelangsungan

Keuntungan

Pemerintah

menjamin
penyelenggaraan
perpustakaan
belajar

dan

pengelolaan

sebagai

pusat

masyarakat,

promosi

gemar

membuka-buka

dari

teknik

buku.

ini

dapat

menguasai gambaran isi buku. Dan hal ini

sumber

dapat

menggalakkan
membaca

teknik

membantu

siswa

untuk

dapat

mengembangkan menjadi ide karangan.

dan

memanfaatkan perpustakaan.

Pembelajaran

mengarang

sudah

ada

mulai kelas III SD, namun setiap kali siswa
Menurut An dan Raphael (Rahim, 2007)

diminta

peranan guru dalam proses membaca,

enggan untuk segera mengarang. Banyak

antara lain menciptakan pengalaman

dari mereka yang mengeluh kesusahan

yang memperkenalkan, memelihara, atau

untuk menuangkan ide kedalam tulisan.

memperluas

untuk

Mengarang dianggap suatu hal yang

tersebut

sangat sulit bagi siswa, sebagaimana pula
dinyataan oleh MS (2014) bahwa siswa

memahami

kemampuan
teks.

siswa

Hal

mensyaratkan

guru

melaksanakan

pembelajaran

langsung,

memodelkan,

masih

membantu meningkatkan, memfasilitasi,

untuk

mengarang,

mengalami

mengaang.

kesulitan

Walaupun

mereka

dalam

mengarang

tentang aktivitas sehari-hari, tetap saja
[226]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

siswa merasa sulit untuk menuliskan cerita

2016/ 2017. Sampel pada penelitian ini

itu.

adalah

seluruh

siswa

kelas

IV

SDN

Bugangan 02 Semarang tahun pelajaran
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan

2016/ 2017.

maka peneliti membuat solusi dengan
membiasakan membaca buku terutama

Waktu dan tempat

buku

gemar

Penelitian ini bertempat di SDN Bugangan

membaca pada jam membaca yang

02 Semarang yang beralamat di Jl. Barito,

sudah diberikan ataupun jam-jam kosong

Rejosari,

serta jam istirahat.

Penelitian dilaksanakan pada semester II

cerita

melalui

program

Semarang

Timur,

Semarang.

selama satu minggu dengan 1 kali pretes
Tujuan

penelitian

adalah

untuk

di awal dan postes di akhir pada minggu

mengetahui Pengaruh Program Gemar
Membaca

terhadap

pertama bulan Maret 2017.

Kemampuan

Mengarang pada Siswa kelas IV SDN

Teknik Pengumpulan Data

Bugangan 02 Semarang.

Penelitian

ini

menggunakan

teknik

pengumpulan data berupa tes, dengan
jenis tes esai. Tes esai diberikan untuk

METODE
Rancangan

(Design)

yang

digunakan

mengetahui

kemampuan

mengarang

pada penelitian ini adalah Pre-eksperimen

siswa. Tes esai diberikan pada saat Pretes

Designs dengan pendekatan kuantitatif.

dan

Bentuk

digunakan

desain

digunakan

eksperimen

adalah

yang

menggunaan

yaitu

hanya

digunakan sebagai

satu

kelas

Pretes sebagai tes awal
untuk

mengetahui

kemampuan mengarang siswa sebelum

rancangan One Group Pretest Posttest
Design

Postes.

menggunakan

yang

membaca.

subjek penelitian.

digunakan

program

Postes

gemar

sebagai

untuk

tes

awal

mengetahui

Hanya ada kelas eksperimen, dan belum

kemampuan mengarang siswa sebelum

ada kelas kontrol yang dijadikan sebagai

menggunakan

pembanding.

membaca.

Peneliti

hanya

program

gemar

membandingkan nilai pretes dan postes.
Siswa diberikan perlakuan dalam kegiatan

Teknik Pengambilan Data

mengarang

Pada penelitian ini data diambil dari

dengan

menggunakan

program gemar membaca.

perhitungan uji hipotesis dan uji normalitas.
Uji

populasi

dihitung

2

kali

yaitu

normalitas postes dan normalitas pretes. Uji

Subjek
Dalam

normalitas

penelitian
adalah

ini

yang

seluruh

menjadi

siswa

normalitas

ini

digunakan

untuk

SDN

mengetahui apakah aktivitas belajar siswa

Bugangan 02 Semarang tahun pelajaran

pada suatu kelas berdistribusi normal atau
[227]

Hakimah Saidah, Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang…

Tabel 1. Hasil Uji Lilifors Data sebelum Perlakuan

tidak. Hipotesis statistik yang akan diuji

Data
Pretes

yaitu:
Ho : sampel berasal dari populasi yang
berdistribbusi normal.

N
34

data pretes tersebut berdistribusi normal.
Adapun

Uji hipotesis digunakan untuk menganalisis

sebagai

berikut

=
= 47,647

Rumus uji t sebagai berikut:





Mencari simpangan baku
�=√

HASIL
Ada Beberapa tahap yang dilakukan

=√

peneliti pada proses analisis data. Proses
yang pertama adalah melakukan analisis

mengetahui

tingkat





=

data kuantitatif meliputi uji normalitas
untuk



=

(Arikunto, 2010, p.349).



kenormalan

−X
�−

,

,

9

Mencari Zi

normalitas

Zi =

menggunakan
uji

uji

hipotesis

liliefors,

penelitian

=

menggunakan uji t.

2



distribusi nilai data pretes dan postes. Uji

sedangkan

perhitungan

Mencari rata-rata

group pretest posttest design dengan
rumus

langkah-langkah

secara lengkap sebagai berikut:

hasil penelitian yang menggunakan one



Kesimpulan
Distribusi
Normal

taraf 5% dan N=34, maka H0 diterima. Jadi,

berdistribusi tidak normal.

=

Ltabel
0,151948

Dari tabel 1 terlihat bahwa L0 < Ltabel pada

Ha : sampel berasal dari populasi yang

menggunakan

L0
0,0225





,

,

9

= 1.3132646011

Uji Normalitas Sebelum Perlakuan
Perhitungan Zi diatas dapat diketahui Ztabel

Uji normalitas pretes digunakan untuk

= 0,4049 karena hasilnya positif, maka F(Z i)

mengetahui data yang diperoleh, maka
dilakukan

dengan

menggunakan

= 0,5 + 0,4049 = 0,9049

uji

S Zi =

liliefors pada taraf signifikan 5%. Kriteria
dalam uji normalitas ini adalah:



=

L0 < Ltabel maka populasi distribusi normal
L0 > Ltabel maka populasi tidak distribusi



, ,


………

= 0,8824

normal
Hitung selisih │F(Zi) - S Zi │
[228]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

F(Zi) - S Zi

�=√

0,9049 - 0,8824 = 0,0225

=√

Untuk menolak dan menerima hipotesis,

berdistribusi

normal.

yang

telah

Hasil

dilakukan

data

perhitungan
oleh

9 .



Mencari Zi

Zi =

liliefors dengan taraf signifikan 5%. Jika L0 <
Ho diterima, artinya


�−

= 14,9747

bandingkan L0 dengan nilai kritis L untuk uji

Ltabel maka



=

peneliti


,9

= 0,6677

diperoleh L0 sebesar 0,0225 dan Ltabel
sebesar 0,151948. Jadi L0 < Ltabel dan Ho

Perhitungan Zi diatas dapat diketahui Ztabel

diterima artinya berdistribusi normal.

= 0,0427 karena hasilnya positif, maka F(Z i)
= 0,5 + 0,2486 = 0,7486

Uji Normalitas Sesudah perlakuan
S Zi

Uji normalitas postes digunakan untuk
mengetahui data yang diperoleh, maka
dilakukan

dengan

menggunakan

=

………

= 0,7059
Hitung selisih │F(Zi) - S Zi │

L0 < Ltabel maka populasi distribusi normal

F(Zi) - S Zi

L0 > Ltabel maka populasi tidak distribusi

0, 7486 - 0,7059 = 0,0427

normal

(Sudjana, 2002, p. 92)

Tabel 2. Hasil Uji Lilifors Data sesudah Perlakuan
N

L0

Ltabel

34

0,0427

0,151948

Untuk menolak dan menerima hipotesis,

Kesimpulan
Distribusi
Normal

bandingkan L0 dengan nilai kritis L untuk uji
liliefors dengan taraf signifikan 5%. Jika L0 <

Dari tabel 2 terlihat bahwa L0 < Ltabel pada
taraf 5% dan N=34, maka H0 diterima. Jadi,

langkah-langkah

Ltabel maka

Ho diterima, artinya

berdistribusi

normal.

yang

data postes tersebut berdistribusi normal.

telah

Hasil

dilakukan

data

perhitungan
oleh

peneliti

diperoleh L0 sebesar 0,0427 dan Ltabel

perhitungan

sebesar 0,15195. Jadi L0 < Ltabel dan Ho

secara lengkap sebagai berikut:

diterima artinya berdistribusi normal.

Mencari rata-rata
=

, ,


uji

dalam uji normalitas ini adalah:

Adapun



=

liliefors pada taraf signifikan 5%. Kriteria

Data
Poste
s





Uji

normalitas

mengarang

dengan

=

menggunakan program gemar membaca

= 65

terlebih dahulu untuk mengetahui data

Mencari simpangan baku

yang diperoleh normal atau tidak. Untuk
[229]

Hakimah Saidah, Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang…

mengetahui
diperoleh,

normalitas
maka

data

dilakukan

yang

dilakukan

dengan

untuk

perbedaan

mengetahui

pada

adanya

kemampuan

akhir

menggunakan uji hipotesis, pada taraf

setelah siswa diberi perlakuan, dengan

signifikan 5%. Kriteria dalam uji normaitas

harapan akan terjadi perbedaan pada

ini adalah:

kemampuan

L0 < Ltabel maka populasi distribusi normal

pengaruh

L0 > Ltabel maka populasi tidak distribusi

menggunakan

normal

mengetahui

akhir

karena

adanya

perlakuan.
rumus

Peneliti
t-test

terjadinya

perlakuan

tersebut

untuk

perbedaan

dengan

hipotesis

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Pretes dan Postes

kemampuan akhir sebagai berikut:

Pelaksana
an
Tanpa
Perlakuan
Melaksana
kan
program
gemar
membaca

H0 : µ1µ2 = ada perbedaan hasil karangan
antara postes dan pretes

Dari tabel 3 terlihat bahwa untuk proses
Berdasarkan data kemampuan menulis

pembelajaran tanpa perlakuan diperoleh

karangan narasi hasil postes dan pretes,

L0 dari nilai │F(Zi) - S Zi │yang paling besar,

dapat menggunakan uji hipotesis untuk

yaitu 0,0225. Kriteria pengujian Ho diterima

membuktikan pengaruh program gemar

jika L0 < Ltabel untuk N1 = 34 pada taraf

membaca

nyata 5% diperoleh 0,151948. Pelaksanaan

02 Semarang. Adapun langkah-langkah

dari nilai │F(Zi) - S Zi │yang paling besar

perhitungan sebagai berikut:

yaitu 0,0427. Kriteria pengujian Ho diterima

=

untuk N1 = 34 pada taraf

nyata 5% diperoleh 0,151948. Pada tabel 4
disimpulkan bahwa Ho diterima. Jadi untuk

=

data tanpa perlakuan maupun data yang
sudah

diberi

perlakuan

berdistribusi

=

normal.

Uji Hipotesis

=

Pada hasil perhitungan persyaratan data

=

menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal.

Selanjutnya

perbedaan

nilai

untuk

postes

dan

kemampuan

mengaranng siswa kelas IV SDN Bugangan

program gemar membaca diperoleh L0

jika L0 < Ltabel

terhadap





,

√ ,
,




,






,

, 9

,

,
.

9

9



9

9

9

= 21,78731

menguji
pretes

Hasil

menggunakan uji t-test satu pihak ini

perhitungan

kemudian

[230]

thiung

dibandingkan

=

21,78731

dengan

ttabel

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

dengan taraf signifikan 5% dan dk = n-1 =

program gemar membaca berpengaruh

34-1 = 33, maka ttabel 1,692 sehingga dapat

terhadap kemampuan mengarang siswa

diketahui bahwa thiung = 21,78731 > ttabel =

kelas IV SDN Bugangan 02 Semarang. Hasil

1,692 oleh karena itu pengujian hipotesis

perhitungan dapat disajikan dalam tabel 4

diterima,

sebagai berikut:

dapat

disimpulkan

bahwa

Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Pretes dan Postes
Pelaksanaan
Pretes
Postes

Rata-rata
47.64706
65

N
34

L0
21,78731

Ltabel
1,692

PEMBAHASAN

Rentang

Penelitian ini merupakan penelitian untuk

penilaian kurikulum 2013 di sekolah dasar

mengetahui pengaruh program gemar

yang di buat oleh Kementrian Pendidikan

membaca

dan

terhadap

kemampuan

nilai

Kesimpulan
Signifikan

sesuai

Kebudayaan

panduan

Direktorat

teknis

Jendral

mengarang siswa sesuai dengan rumusan

Pendidikan Dasar

masalah yang telah di tentukan. Peneliti

digunakan SDN Bugangan 02 Semarang

menganalisis hasil prestest dan postes

untuk

mengarang.

pelajaran.

Adapun

acuan

yang

(2013). Panduan ini

mengambil

nilai

setiap

mata

digunakan penelitian dalam menganalisis
hasil tes adalah menggunakan kriteria

Program gemar membaca adalah nama

penilaian mengarang pada buku guru

lain dari literasi membaca. Pada SDN

tema 9 serta kategori peneitian prestest

Bugangan 02 Semarang literasi membaca

dan postes kemampuan mengarang yang

di namakan program gemar membaca

diambil dari buku karangan Djiwandono

untuk

(2011).

Sekolah

Penilaian

berdasarkan

pada

mengakrabkan
(GSL)

yang

Gerakan

Literasi

digalakkan

oleh

“Panduan Teknis Penilaian Kurkulum 2013

pemerintah. Direktorat Jendral Pendidikan

di Sekolah Dasar”. Panduan ini yang

Dasar dan Menengah (Tt) menyatakan

digunakan guru di SDN Bugangan 02

bahwa

Semarang.

Menumbuhkembangkan
peserta

=



�ℎ

� �







Rentang
86-100
71-85
56-70
< 55

didik

melalui

bertujuan
budi

pekerti

pembudayaan

ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan
dalam

Gerakan

Literasi

Sekolah

agar

mereka menjadi pembelajar sepanjang

Tabel 5. Skor Penilaian Mengarang
No
1
2
3
4

GSL

hayat. Secara khusus tujuan dari GSL

Keterangan
Sangat Baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Perlu Bimbingan (D)

menurut Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar

dan

Menengah

(2016)

adalah

Menumbuhkembangkan budaya literasi

[231]

Hakimah Saidah, Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang…

membaca dan menulis siswa di sekolah.

Berdasarkan

Pelaksanaan program gemar membaca

diperoleh thitung sebesar 21,78731 yang

sama

harus di bandingkan dengan t tabel. Harga

seperti

literasi

membaca

pada

thitung

dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015

kebebasan (dk) = 33 pada taraf signifikan

yaitu penumbuhan minat baca melalui

5% sebesar 1,692. Hal ini menunjukkan

kegiatan

bahwa thitung = 21,78731 > ttabel =1,692.

menit

membaca.

Pada

diketahui

statistik,

umumnya, sebagaimana yang tertuang

15

dapat

perhitungan

dari

derajat

penelitian ini siswa diberi buku yang

Artinya

berjudul “kumpulan cerpen anak tentang

gemar membaca terhadap kemampuan

kebiasaan memakan makanan sehat”.

mengarang pada siswa. Sesuai dengan

Cerpen ini berisi enam judul cerpen anak

kompetensi dasar 4.4 menyajikan teks

dengan tema makanan sehat. Tema ini

petualangan

sesuai dengan buku guru tema 9 kelas IV

sumber daya alam secara mandiri dalam

(Kemendikbud, 2014).

teks bahasa Indonesia lisan dan tulis

terdapat

pengaruh

tentang

program

lingkungan

dan

dengan memilih dan memilah kosakata
Data

menunjukkan

antara

kemampan

tanpa

penerapan

membaca

siswa

gemar

perbedaan

mengarang
program

dengan

mengarang
program

ada

baku. Sehingga Ha diterima dan data

siswa

yang

gemar

kemampuan

dengan

penerapan

membaca.

Hal

diperoleh

Berdasarkan

uraian

disimpulkan

bahwa

membaca

ini

sangat
di

signifikan.

atas,

dapat

program

gemar

berpengaruh

terhadap

kemampuan mengarang siswa kelas IV

dibuktikan dengan meningkatnya rata-

SDN Bugangan 02 Semarang.

rata nilai postes di banding nilai pretes.
untuk mengetahui perbedaan rata-rata

Hal ini sesuai dengan teori behavioristik

antara keduanya menggunakan uji t-test.

dimana perubahan tingkah laku yang
dapat diamati, diukur dan dinilai secara

Mengunakan

yaitu

konkret. Pada penelitian ini perubahan

menbandingkan rata-rata nilai postes dan

tingkah laku berupa kebiasaan membaca

pretes dengan jumlah n = 34 siswa

yang

diperoleh thitung = 21,78731. Dengan taraf

mulanya siswa enggan untuk membaca

signifikan 5% dk = 33 diperoleh t tabel = 1,692

buku, akan tetapi dengan pembiasaan

maka di peroleh thitung = 21,7873 > ttabel =

membaca

1,692 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima

membaca siswa mulai terbiasa membaca

artinya terdapat pengaruh yang signifikan

buku. Artinya, program gemar membaca

program

berpengaruh terhadap tingkah laku siswa

gemar

uji

t-test

membaca

terhadap

terjadi

dalam

melalui

diri

siswa.

program

Pada

gemar

kekampuan mengarang siswa kelas IV SDN

yaitu

Bugangan 02 Semarang.

Behaviorisme berkaitan dengan kelakuan

siswa

terbiasa

membaca

buku.

manusia dengan adanya stimulus dan
[232]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 3 Desember 2017

respon. Pada penelitian ini siswa diberi

menggunakan uji-t diperoleh thitung > ttabel.

stimulus

Hasil

program

gemar

membaca,

perhitungan

uji-t

diperoleh

thitung

sedangkan respon siswa melaksanakan

sebesar 21,78731 sedangkan ttabel =1,692

program gemar membaca.

(21,78731 > 1,692). Jika H0 ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh yang

Hal tersebut dapat diperkuat pada analisis

signifikan

data yang dilakukan menggunakan uji t-

terhadap kemampuan mengarang siswa

test. Pada uji t-test dapat dilihat bahwa

kelas IV SDN Bugangan 02 Semarang.

program

gemar

membaca

ttabel < thitung.. hal ini menunjukkan bahwa
program gemar membaca berpengaruh

REFERENSI

pada

Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

kemampuan

mengarang

siswa.

Pada aliran behavioristic (Syah, 2003)
belajar

pada

hakikatnya

adalah

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan. 2016. Desain Induk
Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:
Kemendikbud.

pembentukan asosiasi antara kesan yang
ditangkap

panca

kecenderungan

indra

untuk

dengan

bertindak

atau

hubungan antara stimulus dan respon.
Pada

penelitian

pemberian

Direktorat
Pendidikan
Dasar
dan
Mengengah, (Tt). Buku Saku Gerakan
Literasi
Sekolah:
Menumbuhkan
Budaya Literasi di Sekolah. Jakarta:
Kemendikbud.

buku

kumpulan cerita anak pada program
gemar membaca berkesan dalam diri
siswa

sehingga

dapat

meningkatkan

Djiwandono, S. (2011). Tes
Pegangan Bagi Pengajar
Jakarta: PT Indeks.

kemampuan mengarang siswa.

Iswara, P. (2014). Teknik Membaca Buku
Dengan Membuka-Buka Buku. Mimbar
Sekolah.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.859

SIMPULAN
Berdasarkan

hasil

dilaksanakan

di

Semarang

penelitian
SDN

dapat

yang

Bugangan

disimpulkan

02

bahwa
Kementerian
Pendidikan
Dan
Kebudayaan
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Dasar
Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar. (2013).
Panduan Teknis Penilaian Di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kemendikbud.

terdapat pengaruh pada program gemar
membaca

terhadap

kemampuan

mengarang siswa kelas IV SDN Bugangan
02 Semarang. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata

nilai

pretes

lebih

dibanding

nilai

postes.

Hasil

rendah

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. (2014). Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema
9 Makananku Sehat dan Bergizi: Buku
Guru
SD/MI
Kelas
IV.
Jakarta:
Kemendikbud.

rata-rata

pretes sejumlah 47,647 sedangkan ratarata postes sejumlah 65, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata pada kelas
postes lebih tinggi dari pada
Diperkuat

dengan

hasil

uji

Bahasa
Bahasa.

MS, Z. (2014). Pendekatan Kontekstual
Dalam Pembelajaran Menulis Di
Sekolah Dasar (Action Research Di

pretes.
hipotesis
[233]

Hakimah Saidah, Pengaruh Program Gemar Membaca terhadap Kemampuan Mengarang…

Kelas Tinggi Sekolah Dasar). Mimbar
Sekolah
Dasar,
1(1),
83-91.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.1363
Peraturan
Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
Nomor 23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di
Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana,
2002.
Metode
Bandung: Tarsito.

Statistika.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta:
RajaGrafindo Persada

[234]