ANALISIS PERSEPSI SISWA SMA KELAS XI DI

LAPORAN AKHIR PKMP
ANALISIS PERSEPSI SISWA SMA KELAS XI DI KOTA BOGOR
TERHADAP HAKIKAT PERTANIAN

Oleh:
SILVI NUR ARIFAH
G14080064
SEKARSARI UTAMI W. G14080013
RIZA ADITIYA
G14080028
NURUL QOMARIASIH G14080008
FAJRIANZA ADI N.
G14090014

2008
2008
2008
2008
2009

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2011

1

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt atas karunia-Nya yang telah diberikan kepada
kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir PKMP dengan judul
Analisis Persepsi Siswa SMA Kelas XI di Kota Bogor terhadap Hakikat Pertanian
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tidak lupa kami ucapkan salawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing kami Ibu
Utami Dyah Syafitri yang telah membimbing kami dari mulai perencanaan,
pelaksanaan hingga penyelesaian laporan akhir ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih banyak kepada pihak-pihak lain yang telah membantu dalam
penyelesaian PKMP ini.
Laporan akhir ini tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Bogor,

Juni 2011

Penyusun

2

ANALISIS PERSEPSI SISWA SMA KELAS XI DI KOTA BOGOR
TERHADAP HAKIKAT PERTANIAN
Silvi Nur Arifah, Sekarsari Utami Wijaya, Riza Aditiya, Nurul Qomariasih,
Fajrianza Adi Nugrahanto

ABSTRAK
Dunia pertanian menjadi salah satu aspek kehidupan yang penting dan
telah menjadi sorotan utama dalam mengawali sebuah pembangunan
perekonomian suatu negara, khususnya negara-negara berkembang, seperti
Indonesia. Maka pertanian ini sangat perlu untuk dikembangkan. Jika berbicara
tentang pengembangan pertanian berarti yang berperan yaitu Sumber Daya Alam
dan Sumber Daya Manusia. Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat

pemahaman dari Sumber Daya Manusia itu sendiri, khususnya siswa SMA di kota
Bogor. Metode sampling yang digunakan yaitu cluster sampling dan simple
random sampling. Selanjutnya dari data yang didapatkan, peneliti menganalisis
data persepsi tersebut menggunakan analisis statistika deskriptif dan uji ChiSquare. Hasil yang didapatkan dari analisis tersebut menunjukkan bahwa siswa
SMA kelas XI di kota Bogor mengidentikkan pertanian dengan tanaman dan
bercocok tanam. Selain itu, pertanian juga identik dengan pangan. Pengetahuan
responden terhadap pertanian dapat dikatakan masih sempit karena sebagian besar
siswa berpandangan bahwa pertanian hanya terjadi di alam terbuka. Sebagian
siswa juga berpendapat bahwa pihak sekolah perlu mengadakan penghijauan atau
penanaman pohon agar lingkungan sekolah terlihat asri dan sejuk. Selain itu,
mereka juga menginginkan agar pihak sekolah memperluas wawasan pertanian
dan disampaikan melalui pelajaran yang berkaitan serta melakukan aktivitas
pertanian secara langsung (praktek). Tingkat kepuasan siswa SMA di Kota Bogor
terhadap kinerja pemerintah terkait pertanian dinyatakan cukup puas. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya siswa sebanyak 43% dari jumlah total menyatakan
cukup puas dengan kinerja pemerintah. Berdasarkan survey, pada umumnya siswa
SMA berharap pemerintah dapat menggalakan penghijauan dan lebih
memperhatikan masyarakat petani.
Kata kunci : persepsi, siswa SMA, pertanian.
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah telah membuktikan bahwa sebelum terlaksananya revolusi
industri, revolusi hijau terjadi lebih dahulu. Akan tetapi, ketika revolusi industri
hadir ke permukaan, semua stakeholders beralih pada segala aktivitas industri dan
mulai meninggalkan lahan-lahan pertanian. Dalam peralihan ini, kemudian
lahirlah paradigma baru yang berkata bahwa dunia industri lebih berperan penting
dalam kemajuan perekonomian suatu negara dan dunia ini lebih bergengsi
daripada dunia pertanian. Kemajuan dunia industri bukanlah disebabkan sematamata oleh kerja keras perindustrian melainkan banyak kontribusi dan sumbangsih
yang berarti dari dunia pertanian kepada dunia industri. Tanpa industri, pertanian

3

masih bisa bertahan walaupun tidak dapat begitu berkembang. Namun, tanpa
pertanian, industri akan mati lumpuh dikarenakan tidak ada suplai bahan baku
yang tersedia. Kesadaran akan pentingnya dunia pertanian ini tidak sepenuhnya
dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya para pemuda. Banyak para pemuda
yang memiliki latar belakang keluarga petani telah enggan untuk kembali
bersawah meneruskan jejak langkah nenek moyangnya. Apalagi pemuda yang
memiliki latar belakang kehidupan keluarga yang glamour tidak pernah sekalipun
melihat sawah karena telah tumbuh dan besar di sekitar kota yang dihiasi gedunggedung tinggi pencakar langit. Para pemuda saat ini beranggapan bahwa profesi

sebagai seorang petani adalah sebatas profesi bagi orang kampung dan orangorang tua saja. Pemuda-pemuda terpelajar yang tengah duduk di bangku sekolah
maupun kuliah selalu beranggapan bahwa pertanian adalah terjun ke sawah atau
ladang dengan cangkul, caping dan sepasang kerbau yang sedang membajak
sawah.
Dunia pertanian sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu on
farm dan off farm. On farm adalah segala aktivitas pertanian yang berada di alam
terbuka atau di atas lahan-lahan pertanian. Sedangkan, off farm adalah segala
aktivitas pertanian yang berada pada alam tertutup, maksudnya aktivitas pertanian
yang merambah ke dunia industri. Terkenal dengan sebutan agroindustri. Dengan
kata lain, off farm adalah aktivitas para petani „berdasi‟. Oleh karena itu, perlu
dikaji lebih dalam lagi tentang persepsi masyarakat terhadap hakikat pertanian
khususnya siswa SMA yang merupakan generasi penerus bangsa. Maka dari itu
dalam proposal penelitian ini kami mengambil judul “Analisis Persepsi Siswa
SMA Kelas XI di Kota Bogor terhadap Hakikat Pertanian”.
1.2 Perumusan Masalah
Perlunya sebuah kajian mendalam terkait tingkat pemahaman siswa SMA
karena siswa SMA merupakan generasi penerus bangsa. Dalam hal ini, kami
membatasi penelitian kami yaitu siswa SMA khususnya kelas XI di kota Bogor.
Perumusan masalah program ini yaitu seberapa besar pengetahuan siswa Sekolah
Menengah Atas terhadap pengetahuan seputar pertanian, sehingga dapat dilihat

hasil kerja instansi terkait.
1.3 Tujuan Program
a.
b.

Tujuan dari kegiatan ini sebagai berikut :
Mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa SMA kelas XI di Kota Bogor tentang
pertanian.
Mengevaluasi kondisi dan kinerja pihak yang terkait terhadap peningkatan
pemahaman siswa terhadap pertanian.

1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan evaluasi bagi civitas akademika untuk lebih memperhatikan
dunia pertanian.
2. Mengetahui seberapa besar peran pertanian yang dimengerti oleh siswa SMA
kelas XI.
3. Memberikan informasi kepada seluruh instansi atau Lembaga Pemerintah
Pertanian agar dapat lebih menyosialisasikan masalah pertanian.


4

4.
5.

Memberikan data akurat kepada instansi yang membutuhkan untuk
menindaklanjuti penanganannya.
Memberikan kesadaran bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa pertanian
untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar agar ilmu yang dipelajari tidak
hanya digunakan sendiri, melainkan dapat diajarkan pada adik-adik SMA.

1.5 Kegunaan Program
Kegunaan program yang dilakukan sebagai berikut :
a. Bagi Pemerintah Daerah dan Lembaga Terkait
Kegunaan bagi Pemerintah Daerah dan Lembaga Terkait yaitu agar
pemerintah daerah, dan Lembaga Terkait yang titik fokusnya mengenai
pertanian di Kota Bogor dapat melakukan penanganan lebih lanjut terhadap
hasil survey yang telah dilakukan serta memberikan evaluasi terhadap
perkembangan pertanian secara luas.
b. Bagi Pendidik

Pelaksanaan program ini sebagai bahan evaluasi para pendidik terhadap
siswanya tentang sejauh mana mereka memahami makna pertanian secara
lebih luas.
c. Bagi Siswa
Sebagai salah satu motivasi bagi siswa untuk mempelajari pertanian secara
lebih luas dalam upaya menuju Indonesia Sejahtera Berbasis Pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi
Persepsi merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
panca inderanya. Selain itu, persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan
(penerimaan) langsung dari suatu serapan, atau sesuatu yang perlu diteliti
(Depdikbud, 1989). Dalam hal ini kami akan mencoba mengkaji seberapa besar
serapan yang diterima oleh siswa terhadap hakikat pertanian.
2.2 Hakikat Pertanian
Secara umum, pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan,
ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya
tumbuhan dan hewan (Andi Hakim, 1991).
Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan
pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan
pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber

Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang
cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk
Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam
penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini
sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin
(ISMPI 2010).
Maka dari itu, dimulai dari pemuda dan perubahan paradigma mereka
sejak awal tentang pertanian. Harapannya merupakan langkah awal menuju
Indonesia sejahtera berbasis pertanian.

5

2.3 Kuesioner
Kuesioner adalah alat riset/survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan
tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih
(Depdikbud, 1989). Dalam penelitian, pertanyaan mengenai pendapat atau
persepsi seseorang dapat dianalisa dengan menggunakan scoring untuk
menyatukan pendapat dan sikap tersebut.
2.4 Validitas dan Realibilitas Kuesioner

Secara umum uji validitas adalah untuk melihat apakah item pertanyaan
yang digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji reliabilitas adalah
untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur
suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai yang lazim dipakai
adalah Croncbach’s Alpa lebih dari 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama dengan
perhitungan validitas dengan Corrected Item to Total Correlation. Nilai yang
dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah.
III. METODE PENDEKATAN
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
perancangan kuesioner, survey pendahuluan (pretest), penentuan design penarikan
contoh, pelaksanaan Survey ke SMA di kota Bogor, analisis data hasil kuesioner
dan publikasi hasil penelitian dan Talkshow seputar pertanian.
IV. PELAKSANAAN
1. Perancangan Kuesioner
Untuk mendapatkan data yang valid, dilakukan perancangan kuesioner
dengan variabel secara umum sebagai berikut:
 Mengamati Karakteristik Responden: V001 = Identitas Responden dan V002 =
Identitas Keluarga Responden
 Mendeskripsikan persepsi siswa SMA: V003 = Pertanian Secara Umum dan
V004 = Sistem Agribisnis

 Bahan Evaluasi bagi Instansi terkait: V005 = Evaluasi dan Harapan
2. Survey pendahuluan (pretest)
Survey pendahuluan ini dilaksanakan di SMA Kornita, Bogor. Sample
yang diambil 30 siswa kelas XI secara acak untuk menguji validitas dan
realibilitas kuesioner. Uji validitas digunakan untuk melihat apakah item
pertanyaan yang digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan
uji Realibilitas digunakan untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang
dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan
tertentu. Uji yang digunakan adalah Croncbach’s Alpa.
3. Menentukan design penarikan contoh
Design penarikan contoh yang kami gunakan yaitu cluster sampling dan
simple random sampling. Dalam hal ini, setiap sekolah SMA di Kota Bogor
sebagai cluster yaitu sekitar 50 sekolah yang masih aktif, berarti ada sekitar 50
cluster. Maka dilakukan perhitungan sebagai berikut untuk mendapatkan n buah
sample yang tepat yang dapat merepresentasikan populasi. Perhitungannya
sebagai berikut:

6

Maka dari hasil perhitungan, didapatkan lima SMA di kota Bogor yang
dapat merepresentasikan 50 SMA di Kota Bogor dengan nilai bound of error nya
sebesar 2,266. Berikut SMA yang terpilih setelah dilakukan pengacakan terhadap
seluruh SMA di kota Bogor yaitu SMA Kosgoro, SMA Bina Sejahtera, SMA 7
Bogor, SMA 9 Bogor, SMA 10 Bogor. Dapat dilihat urutan sepuluh tertinggi,
sebagai berikut:
Selanjutnya dari lima SMA yang terpilih diambil kembali sample
menggunakan rumus simple random sampling. Maka untuk menentukan
banyaknya n yang diambil dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
pˆ (1  pˆ ) N  n 0,1437  0,8563 951  n
Vˆ ( pˆ ) 


951
n 1
N
n 1
Vˆ ( pˆ )  0,0006955

0,1437  0,8563 951  n

951
n 1
 n  150,0148  151

0,0006955 

Maka didapatkan jumlah siswa untuk masing-masing sekolah sebagai berikut:
SMA Kosgoro =215/951*150=34 siswa, SMA Bina Sejahtera=43/951*150=7
siswa, SMA PGRI I =184/951*150=30 siswa, SMA 9 Bogor =231/951*150=37
siswa dan SMA 10 Bogor=278/951*150=44 siswa.
4. Pelaksanaan Survey ke SMA di kota Bogor
Teknik pengisian kuesioner dilaksanakan dengan pengisian kuesioner
secara langsung oleh siswa kelas XI dari SMA yang terpilih. Jadwal pengisian
kuesioner ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara pihak sekolah dan
surveyor.
5. Analisis data hasil kuesioner
Data kami peroleh dari masing-masing SMA. Selanjutnya kami olah
menggunakan Analisis Statistika Deskriptif untuk melihat persepsi dari siswa
SMA tersebut dan mendeskripsikan karakteristik dari responden. Selanjutnya
kami menggunakan uji Chi-square untuk menguji keterkaitan antara karakteristik
dengan persepsi responden.
6. Publikasi hasil penelitian dan Talkshow seputar pertanian
Salah satu bentuk publikasi hasil penelitian kami yaitu diadakan tanggal
15 Juni 2011, hari Rabu di gedung LIPI lantai 6 pukul 14.00-16.00 WIB. Acara
tersebut dihadiri dari pihak dinas pertanian, pakar hakikat pertanian dari IPB,
siswa yang menjadi responden, dan beberapa guru/dosen undangan. Talkshow
dilakukan dalam rangka meluruskan pemahaman siswa terkait dengan hakikat
pertanian.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Paling banyak siswa SMA di kota bogor menganggap bahwa pertanian
adalah segala hal yang berhubungan dengan tanaman, lalu bercocok tanam dan
yang ketiga adalah hal-hal yang berhubungan dengan pangan dan seterusnya.

7

Gambar 1. Pertanian menurut siswa SMA di Kota Bogor
Untuk mengetahui karakteristik responden yang berpengaruh terhadap
persepsi pertanian maka analisis dengan menggunakan Crosstab yang
berlandaskan atas uji Chi-Square perlu dilakukan. Perhatikan Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Chi-Square antara
karakteristik responden dengan persepsi siswa
SMA di Kota Bogor terhadap pertanian
ChiPKarakteristik
Square db value
Jenis Kelamin
19,939 12 0,068
Suku
63,210 84 0,956
Organisasi
7,928 12 0,791
Pekerjaan Ayah
39,617 48 0,8
Pekerjaan Ibu
50,756 60 0,797
Pendidikan
88,383 72 0,092
Terakhir Ayah
PendidikanTerakhir
140,958 72 0,000
Ibu
Penhasilan Ayah
47,769 36 0,091
Penghasilan Ibu
38,016 36 0,378

Berdasarkan Tabel 2.
Jika P-value kurang dari α=0,05
maka tolak H0. Sehingga dapat
dikatakan bahwa karakteristik
responden yang berpengaruh
terhadap persepsi pertanian, di
antaranya
jenis
kelamin,
pendidikan
terakhir
ayah,
pendidikan terakhir ibu, dan
penghasilan ayah.
Berdasarkan
survey,
sebanyak 39% siswa kelas XI di
Kota Bogor merasa bahwa
kegiatan seminar, pelatihan dan
lomba tentang pertanian adalah
hal yang penting dan hanya 0%
yang
menyatakan
bahwa
kegiatan seminar, pelatihan dan
lomba tentang pertanian adalah hal yang tidak penting. Selain itu, lebih dari
setengah jumlah mereka menganggap bahwa mereka cukup tertarik terhadap
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Sebanyak 43% siswa kelas XI
di Kota Bogor merasa cukup puas terhadap kinerja pemerintah terkait pertanian.
Data yang dianalisis menunjukkan bahwa evaluasi yang diberikan untuk
pihak pemerintah terkait pertanian adalah sebanyak 44 siswa menharapkan
pemerintah melakukan penghijauan. Selain itu, sebanyak 20 siswa mengharapkan
pemerintah lebih memperhatikan masyarakat petani dan lebih meningkatkan
kinerja di bidang pertanian.
Berdasarkan hasil survey sebagian besar siswa SMA mengharapkan bahwa
adanya penanaman pohon atau penghijauan di lingkungan sekolah agar sekolah
menjadi sejuk. Selain itu, mereka juga mnginginkan adanya perluasan wawasan

8

terkait pertanian yang dibahas dalam mata pelajaran yang mereka pelajari. Hal ini
dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Menurut siswa kelas XI di Kota Bogor pertanian diidentikan dengan
tanaman dan bercocok tanam. Selain itu, mereka juga mengidentikan pertanian
dengan pangan. Pengetahuan responden terhadap pertanian dapat dikatakan
masih sempit karena sebagian besar siswa berpandangan bahwa pertanian hanya
terjadi di alam terbuka. Padahal pada kenyatannya, arti pertanian sangat luas.
Tidak hanya di alam terbuka tetapi juga di alam tertutup (dunia pertanian yang
merambah ke industri).
Sebagian siswa berpendapat bahwa pihak sekolah perlu mengadakan
penghijauan atau penanaman pohon agar lingkungan sekolah terlihat asri dan
sejuk. Selain itu, mereka juga menginginkan agar pihak sekolah memperluas
wawasan pertanian yang disampaikan melalui pelajaran yang terkait dengan
pertanian serta melakukan aktivitas pertanian secara langsung (praktek).
Tingkat kepuasan siswa SMA kelas XI di Kota Bogor terhadap kinerja
pemerintah terkait pertanian dinyatakan cukup puas. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya siswa menyatakan cukup puas dengan kinerja pemerintah sebanyak 43%
dari jumlah total. Berdasarkan survey, pemerintah diharapkan dapat menggalakan
penghijauan, lebih memperhatikan masyarakat petani, serta membuat kebijakan
dan peraturan yang tegas dan bijaksana mengenai pertanian. Selain itu,
pemerintah juga diharapkan lebih banyak lagi melakukan sosialisasi mengenai
pertanian, terutama melalui media televisi. Berdasarkan survey, media televisi
merupakan media yang paling efektif untuk melakukan sosialisasi pertanian.
VII. DAFTAR PUSTAKA
ISMPI. 2010. Kondisi Pertanian Indonesia saat ini “Berdasarkan Pandangan
Mahasiswa Pertanian Indonesia”. http://bsba.facebook.com/topic.php?uid=138074680647&topic=13465. [diakses
pada Juni 2010]
Mendenhall W. et al. 1990. Elementary Survey sampling, 4th ed. Boston: Duxbury
Press
Nasution, Andi Hakim.2008.Pengantar ke Ilmu-Ilmu Pertanian.Cetakan ke tujuh belas.
Bogor: PT. Pustaka Litera AntarNusa.
Wikipedia.2010.Pertanian.http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian.[diakses
2010]

pada

Juni

LAMPIRAN
1. Laporan Keuangan
TANGGAL
Pemasukan
04 Maret 2011
Total Pemasukan

URAIAN
Dana dari Dikti

JUMLAH
Rp5,700,000
Rp5,700,000

9

Pengeluaran
I. Biaya untuk Laporan Usulan dan Survey
TANGGAL
URAIAN
JUMLAH
04 Maret 2011 Horta
Rp204,000
08 Maret 2011 Print dan fotokopi kuesioner
Rp15,800
10 Maret 2011 Amplop
Rp500
10 Maret 2011 Beng-Beng
Rp5,000
10 Maret 2011 Fotokopi
Rp800
10 Maret 2011 Beng-Beng
Rp24,000
21 April 2011 Uang hilang
Rp300,000
21 April 2011 Print
Rp8,000
21 April 2011 Fotokopi
Rp2,500
21 April 2011 Amplop
Rp2,500
21 April 2011 Bensin
Rp10,000
23 April 2011 Fotokopi
Rp1,300
24 April 2011 Pulsa AS
Rp6,000
24 April 2011 Bensin
Rp10,000
29 April 2011 Bensin
Rp5,000
29 April 2011 Parkir dan isi angin
Rp1,500
29 April 2011 Fotokopi
Rp17,500
30 April 2011 Fotokopi
Rp17,500
30 April 2011 Fotokopi
Rp17,500
30 April 2011 Gantungan kunci
Rp48,000
05 Mei 2011 Deposito Poster
Rp300,000
06 Mei 2011 Print dan fotokopi kuesioner
Rp17,000
06 Mei 2011 Gantungan kunci
Rp120,000
06 Mei 2011 Fotokopi
Rp30,000
03 Mei 2011 Bensin
Rp5,000
03 Mei 2011 Amplop
Rp300
07 Mei 2011 Gantungan kunci
Rp120,000
07 Mei 2011 Gantungan kunci
Rp168,000
25 Mei 2011 Fotokopi
Rp5,000
25 Mei 2011 Konsumsi selama survey
Rp250,000.00
25 Mei 2011 Konsumsi selama mengolah data
Rp50,000.00
25 Mei 2011 Transportasi ke dosen
Rp100,000.00
Total Pengeluaran I
Rp1,862,700
II. Biaya Publikasi Hasil Penelitian dan Talkshow Seputar Pertanian
TANGGAL
URAIAN
JUMLAH
30 Mei 2011 Sewa Gedung Lipi
Rp1,000,000
03 Juni 2011 Print
Rp3,400
Internet,
print
04 Juni 2011
Rp9,200

10

04 Juni 2011
04 Juni 2011
04 Juni 2011
04 Juni 2011
04 Juni 2011
04 Juni 2011
06 Juni 2011
06 Juni 2011
09 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
15 Juni 2011
22 Juni 2011
Total Pengeluaran II
TANGGAL
24 Juni 2011
24 Juni 2011
24 Juni 2011
24 Juni 2011

Amplop
CD-RW
Gantungan kunci sapi
Gantungan kunci mika
Bensin
Bensin
Print dan fotokopi
Bensin
Bensin
Fotokopi
Brownco
Tinta Refill
Concord
Frame Photo
Paper bas
Dus kue
Gantungan kunci monyet dan sapi
Komunikasi ke siswa SMA
Komunikasi ke dosen
Aqua botol
LCD
Hiburan
Buku tamu
Moderator
Operator
Print dan fotokopi
Fotokopi dan jilid
Amplop
Transportasi
Plakat
Spanduk
Konsumsi penjaga Lipi
Konsumsi SATPAM
Pengiriman sertifikat
III. Biaya Laporan Akhir
URAIAN
Jilid (4 x Rp3000)
Print
Fotokopi
CD-RW

Rp3,000
Rp5,000
Rp52,000
Rp60,000
Rp17,000
Rp10,000
Rp11,400
Rp10,000
Rp17,000
Rp18,000
Rp90,000
Rp25,000
Rp35,000
Rp56,000
Rp10,000
Rp430,000
Rp32,000
Rp150,000
Rp260,000
Rp7,500
Rp100,000
Rp150,000
Rp35,000
Rp50,000
Rp50,000
Rp16,900
Rp6,200
Rp1,000
Rp254,500
Rp270,000
Rp150,000
Rp75,000
Rp45,000
Rp35,000
Rp3,550,100
JUMLAH
Rp12,000
Rp4,000
Rp3,500
Rp5,000

11

Total Pengeluaran III
Total Keseluruhan Pengeluaran

Rp24,500
Rp5,437,300

Rekapitulasi Dana
Pemasukan
Pengeluaran
Sisa

Rp5.700.000
Rp5.437.300
Rp 262.700

2. Dokumentasi kegiatan
 Pra Survey ke SMA Kornita untuk
menguji validitas dan realibilitas
kuesioner

 Survey ke SMA 9 Kota Bogor

 Survey
Kosgoro

ke

SMA

 Survey
Bogor

ke

SMA

PGRI

I

 Saat berkonsultasi dengan dosen
pembimbing

 Pelaksanaan kegiatan publikasi
hasil penelitian dan talkshow
seputar pertanian tanggal 15 Juni
2011

 Survey ke SMA Bina Sejahtera

12