Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Berbagai Jenis Sumber Kalium
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Suparman (2007), sistematika tanaman ubi jalar adalah sebagai
berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-divisio :
Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales , Famili :
Convolvulaceae, Genus : Ipomoea, Spesies : Ipomoea batatasL.
Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar
lumbung atau umbi.Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat
untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akanterbentuk umbi.
Kedalaman tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15 persen dari
seluruh akarnya yang terbentuk akan menebal dan membentuk akar lumbung yang
tumbuh agak dangkal. Ukuran umbi meningkat selama daun masih aktif
(Sonhaji, 2007).
Ubi jalar memiliki batang lunak, berbentuk bulat, batang ubi jalar beruasruas dan panjang satu ruas antara 1-3 cm dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar,
dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam yaitu tergantung
varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3 meter untuk varietas ubi jalar
merambat (Juanda dan Cahyono, 2000).Daun ubi jalar bentuknya berbeda-beda
tergantung
varietasnya.
Tangkaidaun
melekat
pada
buku-buku
batang
(Suparman, 2007).
Mahkota bunga menyatu membentuk terompet, berdiameter 3-4 cm,
berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau
ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory).Bunga mekar pada
pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam.Penyerbukan dilakukan
oleh serangga.Biji terdapat dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji.Biji matang berwarna
hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya memerlukan pengausan
(skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Buah pada ubi jalar berkotak tiga yang terbentuk setelah terjadi
penyerbukan.Satu bulan setelah terjadi penyerbukan buah ubi jalar sudah masak,
didalam buah terdapat biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras
yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk
menghasilkan varietas ubi jalar yang baru (Juanda dan Cahyono, 2000).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab.
Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu
21-27°C. Daerah yang mendapatkan sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan
daerah yang disukai.Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usah atani ubi
jalar tercapai pada musim kering (kemarau).Di tanah yang kering (tegalan) waktu
tanam yang baik untuk ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedangkan pada
tanah sawah waktu yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen. Tanaman ubi
jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000mm/tahun, optimalnya
antara 750-1500mm/tahun (Deputi Menegristek,2008).
Ubi jalar sangat membutuhkan udara panas, lembab dan kandungan air
tinggi. Suhu yang dibutuhkan sekitar 24°C sampai 27°C dengan lama penyinaran
matahari 10-12jam sehari. Meskipun demikian tanaman ubi jalar dapat tumbuh
sepanjang tahun, asalkan berada di tempat lahan yang terbuka dan tidak
tergenangi air (Suparman, 2007).
Kelembaban berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembaban udara
lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada
tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembaban di sekitar
tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat
(Lakitan, 2007).
Tanah
Hampir semua jenis tanah petanian cocok untuk membudidayakan ubi
jalar.Janis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik aerasi serta drainasenya baik. Pananaman ubi jalar
pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang
hama penggerek (Cylas sp.). sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah
becek atau drainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi
jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol
(Deputi Menegristek, 2008).
Tanaman ini dapat diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah
maupun dataran tinggi/pegunungan, serta di segala macam tanah.Tetapi yang
paling cocok dan potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di
tanah pasir berlempung yang gembur dan halus.Tanah dengan pH 5.6-6.6 lebih
disukai untuk pertumbuhannya (Koswara, 2013).
Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik,
dengan aerase yang memadai.Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap
bentuk dan ukuran umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Varietas Ubi Jalar
Konsumsi bahan pangan setiap tahun cenderung meningkat. Keadaan ini
disebabkan antara lain karena bertambahnya jumlah penduduk dan makin
meningkatnya pendapatan masyarakat. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut
salah satu usaha di bidang tanaman adalah mengoptimalkan teknologi budidaya
tanaman pertanian, khususnya dengan pemakaian varietas unggul.Penggunaan
varietas merupakan teknologi yang dapat diandalkan, tidak hanya dalam hal
meningkatkan produksi pertanian, tetapi dampaknya juga meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.Oleh karena itu varietas unggul yang
memiliki berbagai sifat yang diinginkan memegang peranan penting untuk tujuan
dimaksud.Varietas unggul pada umumnya memiliki sifat-sifat yang menonjol
dalam hal potensi hasil tinggi.Tahan terhadap organisme pengganggu tertentu dan
memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu serta mempunyai sifat-sifat
agronomis penting lainnya. Dengan menggunakan varietas unggul tahan hama dan
penyakit adalah merupakan cara paling murah untuk menekan pengganggu
tanaman tanpa adanya kekhawatiran akan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi pertanian, para pemulia tanaman
senantiasa berusaha menciptakan varietas unggul modern yang memiliki sifat-sifat
yang dinginkan dan cocok untuk kondisi lingkungan tertentu (Balitkabi, 2011).
Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah
jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27,
jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur,
prambanan, mendut, dan kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas
unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berdaya hasil tinggi, di atas
30 ton/hektar, berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, rasa ubi enak dan manis,
tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.) dan penyakit kudis oleh cendawan
Elsinoe sp., kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram, keadaan serat ubi relatif
rendah (Jayanto, 2009).
Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di
daerah sub tropis. Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi
jalar adalah jarak tanam, varietas dan lokasi tanam.Umumnya ubi jalar dibagi
dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras (karena banyak
mengandung pati) danubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak mengandung
air).Dari warna daging umbinya, ada yang berwarna putih, merah kekuningan,
kuning, merah, krem, jingga atau ungu dan lain-lain.Menilik umurnya, ada ubi
jalar yang berumur pendek (dapat dipanen pada usia 4-6 bulan) dan ada yang
berumur
panjang
(baru
dapat
dipanen
setelah
berumur
8-9
bulan)
(Koswara, 2013).
Umbi tanaman ubi jalar memliki tekstur daging bervariasi, ada yang masir
(mempur) dan ada pula yang benyek berair. Rasa umbi tanaman ubi jalar pun
bervariasi, ada yang manis, kurang manis, dan ada pula yang gurih. Bentuk dan
ukuran umbi merupakan salah satu kriteria untuk menentukan harga jual di
pasaran. Bentuk umbi yang rata (bulat dan bulat lonjong) dan tidak banyak
lekukan termasuk umbi yang berkualitas baik (Juanda dan Cahyono, 2000).
Peningkatan
promosiubijalar
konsumsi
sebagai
ubijalar
pangan
juga
fungsional
dapat
dan
dilakukan
pangan
melalui
sehat.Senyawa
betakaroten pada ubijalar kuning/orange dan antosianin pada ubijalar ungu yang
bermanfaat bagi kesehatan perlu ditonjolkan untuk menghapus citra ubijalar yang
dianggap sebagai makanan inferior. Betakaroten memiliki 100% aktivitas
provitamin A dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan, sehingga
berperan positif terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh. Jepang merupakan salah
satu negara yang intensif mempromosikan manfaat antosianin ubijalar.Senyawa
fenol pada ubijalar juga berfungsi sebagai antioksidan, kandungan serat pangan
dan nilai glikemik indeks (GI) ubijalar yang relatif rendah memberi nilai tambah
bagi komoditas ini sebagai pangan fungsional (Ginting et al., 2011).
Ubi jalar ungu jenis Ipomoea batatasL. Poir memiliki warna ungu yang
cukup pekat pada daging ubinya, sehingga banyak menarik perhatian.Warna ungu
pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar
dari bagian kulit sampai dengan daging ubinya.Konsentrasi antosianin inilah yang
menyebabkan beberapa jenis ubi ungu mempunyai gradasi warna ungu yang
berbeda.Secara nutrisi, ubi jalar pada umumnya didominasi oleh karbohidrat yang
dapat mencapai 27,9% dengan kadar air 68,5%, sedang dalam bentuk tepung
karbohidratnya mencapai 85,26% dengan kadar air 7,0% (Hardokoet al., 2010).
Sejauh ini pengolahan ubi jalar cenderung secara tradisional dan kurang
dapat diaplikasikan untuk produk yang lebih luas.Jenis ubi jalar yang berpotensi
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu ubi jalar oranye yang merupakan
sumber karbohidrat cukup tinggi dan memiliki senyawa antioksidan alami betakaroten.Ubi jalar oranye memiliki beragam varietas.Salah satu varietas unggul
yang sedang dikembangkan oleh Balai Penelitian Kacang dan Umbi atau
BALITKABI yaitu Beta 2. Ubi jalar oranye varietas Beta 2 ini memiliki
kandungan pati yang cukup tinggi yaitu 17.80 % dan total karoten sebesar 4629
μg/100gram (Kautsary et al., 2015).
Beta-2 adalah varietas ubi jalar yang memiliki kandungan betakaroten
tinggi, tetapi potensi produksi dan kandungannya lebih rendah dibandingkan
beta-1. Keunggulan varietas ubi jalar ini terbilang tinggi dan betakaroten juga
tinggi.Varietas ubi jalar yang kaya β-karotin ini potensial dikembangkan secara
potensial oleh agroindustri pangan dalam meningkatkan asupan pro-vitamin A
bagi masyarakat (Litbang Pertanian, 2013).
Kidal, merupakan varietas unggul baru ubijalar dengan tipe tanaman semi
kompak.Produktivitas mencapai 25-30 ton/ha.Bentuk umbi membulat, tangkai
umbi sangat pendek.Warna kulit umbi merah dan warna daging umbi kuning tua.
Rasa enak, kandungan bahan kering 31 %, kandungan pati 32,85 %, kandungan
beta karoten 345 mkg/100 g. Varietas Kidal agak tahan hama boleng, dan
penyakit kudis. Varietas ini cocok untuk dikonsumsi. Umur panen 4,0-4,5 bulan
(Dinas Pertanian Yogyakarta, 2011).
Pupuk KCl
Unsur nitrogen, fosfor dankalium, merupakan hara makro yangmutlak
diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan tanaman ubijalar.Unsur kalium
paling banyak dibutuhkankarena berperan penting dalam meningkatkan aktivitas
fotosintesis terutamapada periode pembentukkan umbi.Kalium diperlukan untuk
meningkatkanaktivitas kambium dalam akar yang menyimpan pati di dalamnya
dan jugauntuk meningkatkan aktivitas sintesis pati dalam umbi (Paulus, 2011).
Usaha yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi ubi jalar
adalah
dengan
melakukan
pemupukan
baik
pupuk
organik
maupun
anorganik.Salah satu pupuk an-organik yang dibutuhkan tanaman ubi jalar yang
dapat memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan terutama umbi adalah
Kalium.Kalium adalah suatu satu unsur hara esensial yang di butuhkan oleh
tanaman dalam jumlah besar.Kalium di serap tanaman dalam bentuk ion K+ di
dalam tanah.Ion ini bersifat dinamis, sehingga mudah tercuci tanah berpasir dan
tanah dengan pH rendah.peran kalium dalam tanaman, yakni membantu proses
fotosintesis, untuk membentuk senyawa organik baru yang akan ditranslokasikan
ke organ tempat penyimpanan dalam hal ini umbi dan sekaligus memperbaiki
kualitas umbi tanaman ubi jalar. KCl adalah pupuk buatan yang mengandung
Kalium (52% K20) di mana untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan perbaikan
tanah (Sianturi dan Ernita, 2014).
Dalam pemberian KCl, perlu diperhatikan jumlah kalium yang tersedia
dalam tanah. Pada tanah ber-pH rendah ketersediaan kaliumnya sangat
rendah.Ketersediaan kalium biasanya baik pada tanah netral maupun pada tanah
basa yang menunjukkan pencucian kaliaum dapat di tukar terbatas.Ketersediaan
kalium diartikan sebagai kalium yang dibebaskan dari bentuk tidak dapat
dipertukarkan kebentuk yang dapat dipertukarkan, sehingga dapat diserap
tanaman.Barbagai faktor yang dapat dipengaruhi ketersediaan tanaman adalah
peristiwa pembekuan dan pencairan, pembasahan dan pengeringan, ph tanah dan
pelapukan.
Kalium
diserap
dalam
bentuk
K+
yang
monovalen
(Gardner et al., 1991).
Biochar Sekam Padi
Biochar merupakan substansi arang kayu yang digunakan untuk kegiatan
pertanian. Biochar dibuatmenggunakan proses pirolisis. Bahan baku yang
digunakan adalah limbah-limbah pertanian dan limbah kehutanan.Bila limbahlimbah tersebut mengalami pembakaran dalamkeadaan tanpa oksigen akan
menghasilkan 3 substansi,yaitu: metana dan hidrogen yang dapat dijadikan bahan
bakar, bio-oil yang dapat diperbaharui dan arang hayati(biochar).Biochar dapat
memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produksi tanaman, terutama pada
tanah-tanah yang kurang subur.Kemampuan biochar untuk memegang air dan
hara dalam tanah membantu mencegah terjadinya kehilangan pupuk akibat aliran
permukaan (runoff) dan pencucian (leaching), sehingga memungkinkan
penghematan pupuk dan mengurangi polusi pada lingkungan sekitar.Kemampuan
mempertahankan kelembaban dapat membantu tanaman pada periode-periode
kekeringan.Biochar juga sangat penting dalam memperkaya karbon organik pada
tanah-tanahmarginal dan mempercepatperkembangan mikroba-mikroba untuk
penyerapan hara dalam tanah (BPTP, 2011).
Bahan dasar yang digunakan dalam pirolisis dapat berupa berbagai jenis
dan bentuk biomassa. Residu biomassa pertanian atau kehutanan, termasuk
potongan kayu, tempurung kelapa, tongkol jagung, sekam padi atau kulit buah
kacang-kacangan, kulit kayu, sisa-sisa usaha perkayuan, limbah industri tebu, sisa
penyulingan, dan bahan organik daur ulang lainnya. Pada saat ini residu tanaman
yang paling potensial untuk pembuatan biochar adalah sekam padi.Tanaman yang
khusus untuk mengambil energinya dapat digunakan untuk menghasilkan bahan
bakar hayati (biofuels) dengan biochar sebagai hasil samping yang dapat
diaplikasikan ke tanah (Gani, 2009).
Sekam dapat diproses menjadi biochar (emas hitam untuk pertanian) yang
digunakan sebagai amelioran utama untuk meningkatkan kandungan bahan
organik, menaikkan pH dan produksi berbagai tanaman. Biochar merupakan
senyawa organik berkarbon tinggi (40 – 60%) hasil proses pirolisis (karbonisasi)
yang resisten terhadap pelapukan sehingga mampu berfungsi sebagai ameliorant
organik yang efektif untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mampu bertahan
hingga ratusan tahun di dalam tanah (Sudjana, 2014).
Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) adalah Limbah Pabrik KelapaSawit
yang jumlahnya sangat melimpah.Setiap pengolahan 1 ton TBSmenghasilkan 230
kg tandan kosong kelapa sawit.Pengolahan dan pemanfaatanTKKS oleh pabrik
kelapa sawit masih sangat terbatas. Alternatif lain denganmenimbun (open
dumping) untuk dijadikan mulsa di perkebunan kelapa sawitatau diolah menjadi
kompos (Hanum, 2009).
Keunggulan kompos TKKS yaitu mengandung unsur hara yangdibutuhkan
tanaman antara lain K, P, Ca, Mg, C dan N. Kompos TKKS dapatmemperkaya
unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifatfisik, kimia
dan biologi tanah. Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifatyang
menguntungkan antara lain membantu kelarutan unsur-unsur hara yangdiperlukan
bagi pertumbuhan tanaman, bersifat homogen dan mengurangi resikosebagai
pembawa hama tanaman, merupakan pupuk yang tidak mudah tercucioleh air
yang meresap dalam tanah dan dapat diaplikasikan pada sembarangmusim (Eleni,
2014).
Kompos tankos memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain:
1) membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman, 2) bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama
tanaman, 3) merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air, 4) dapat
diaplikasikan pada berbagai musim (Pakpahan et al., 2013).
Menurut Penelitian Astuti et al (2010), bahwa aplikasi kompos TKKS
berpengaruh terhadap perkembangan tanaman ubi jalar. Pemberian kompos
TKKS menngakibatkan perbedaan yang nyata dibandingkan yang tidak diberi
kompos padabeberapa komponen pertumbuhan, sebabtanah yang kaya akan bahan
organik relatifsedikit hara yang terfiksasi mineral tanah,sehingga yang tersedia
untuk tanaman lebihbesar. Pemberian kompos dapat memperbaiki kesuburan
tanahdibandingkan dengan tanah yang tidakdiberi kompos, dimana pemberian
komposTKKS dapat meningkatkan kadar C organikdan Kdd dalam tanah.
Botani Tanaman
Menurut Suparman (2007), sistematika tanaman ubi jalar adalah sebagai
berikut : Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Sub-divisio :
Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae, Ordo : Convolvulales , Famili :
Convolvulaceae, Genus : Ipomoea, Spesies : Ipomoea batatasL.
Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar
lumbung atau umbi.Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat
untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akanterbentuk umbi.
Kedalaman tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15 persen dari
seluruh akarnya yang terbentuk akan menebal dan membentuk akar lumbung yang
tumbuh agak dangkal. Ukuran umbi meningkat selama daun masih aktif
(Sonhaji, 2007).
Ubi jalar memiliki batang lunak, berbentuk bulat, batang ubi jalar beruasruas dan panjang satu ruas antara 1-3 cm dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar,
dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam yaitu tergantung
varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3 meter untuk varietas ubi jalar
merambat (Juanda dan Cahyono, 2000).Daun ubi jalar bentuknya berbeda-beda
tergantung
varietasnya.
Tangkaidaun
melekat
pada
buku-buku
batang
(Suparman, 2007).
Mahkota bunga menyatu membentuk terompet, berdiameter 3-4 cm,
berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau
ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory).Bunga mekar pada
pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam.Penyerbukan dilakukan
oleh serangga.Biji terdapat dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji.Biji matang berwarna
hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya memerlukan pengausan
(skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Buah pada ubi jalar berkotak tiga yang terbentuk setelah terjadi
penyerbukan.Satu bulan setelah terjadi penyerbukan buah ubi jalar sudah masak,
didalam buah terdapat biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras
yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk
menghasilkan varietas ubi jalar yang baru (Juanda dan Cahyono, 2000).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab.
Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu
21-27°C. Daerah yang mendapatkan sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan
daerah yang disukai.Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usah atani ubi
jalar tercapai pada musim kering (kemarau).Di tanah yang kering (tegalan) waktu
tanam yang baik untuk ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedangkan pada
tanah sawah waktu yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen. Tanaman ubi
jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000mm/tahun, optimalnya
antara 750-1500mm/tahun (Deputi Menegristek,2008).
Ubi jalar sangat membutuhkan udara panas, lembab dan kandungan air
tinggi. Suhu yang dibutuhkan sekitar 24°C sampai 27°C dengan lama penyinaran
matahari 10-12jam sehari. Meskipun demikian tanaman ubi jalar dapat tumbuh
sepanjang tahun, asalkan berada di tempat lahan yang terbuka dan tidak
tergenangi air (Suparman, 2007).
Kelembaban berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembaban udara
lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada
tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembaban di sekitar
tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat
(Lakitan, 2007).
Tanah
Hampir semua jenis tanah petanian cocok untuk membudidayakan ubi
jalar.Janis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik aerasi serta drainasenya baik. Pananaman ubi jalar
pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang
hama penggerek (Cylas sp.). sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah
becek atau drainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi
jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol
(Deputi Menegristek, 2008).
Tanaman ini dapat diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah
maupun dataran tinggi/pegunungan, serta di segala macam tanah.Tetapi yang
paling cocok dan potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di
tanah pasir berlempung yang gembur dan halus.Tanah dengan pH 5.6-6.6 lebih
disukai untuk pertumbuhannya (Koswara, 2013).
Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik,
dengan aerase yang memadai.Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap
bentuk dan ukuran umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Varietas Ubi Jalar
Konsumsi bahan pangan setiap tahun cenderung meningkat. Keadaan ini
disebabkan antara lain karena bertambahnya jumlah penduduk dan makin
meningkatnya pendapatan masyarakat. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut
salah satu usaha di bidang tanaman adalah mengoptimalkan teknologi budidaya
tanaman pertanian, khususnya dengan pemakaian varietas unggul.Penggunaan
varietas merupakan teknologi yang dapat diandalkan, tidak hanya dalam hal
meningkatkan produksi pertanian, tetapi dampaknya juga meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.Oleh karena itu varietas unggul yang
memiliki berbagai sifat yang diinginkan memegang peranan penting untuk tujuan
dimaksud.Varietas unggul pada umumnya memiliki sifat-sifat yang menonjol
dalam hal potensi hasil tinggi.Tahan terhadap organisme pengganggu tertentu dan
memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu serta mempunyai sifat-sifat
agronomis penting lainnya. Dengan menggunakan varietas unggul tahan hama dan
penyakit adalah merupakan cara paling murah untuk menekan pengganggu
tanaman tanpa adanya kekhawatiran akan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi pertanian, para pemulia tanaman
senantiasa berusaha menciptakan varietas unggul modern yang memiliki sifat-sifat
yang dinginkan dan cocok untuk kondisi lingkungan tertentu (Balitkabi, 2011).
Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah
jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27,
jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur,
prambanan, mendut, dan kalasan. Varietas yang digolongkan sebagai varietas
unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berdaya hasil tinggi, di atas
30 ton/hektar, berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan, rasa ubi enak dan manis,
tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.) dan penyakit kudis oleh cendawan
Elsinoe sp., kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram, keadaan serat ubi relatif
rendah (Jayanto, 2009).
Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di
daerah sub tropis. Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi
jalar adalah jarak tanam, varietas dan lokasi tanam.Umumnya ubi jalar dibagi
dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras (karena banyak
mengandung pati) danubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak mengandung
air).Dari warna daging umbinya, ada yang berwarna putih, merah kekuningan,
kuning, merah, krem, jingga atau ungu dan lain-lain.Menilik umurnya, ada ubi
jalar yang berumur pendek (dapat dipanen pada usia 4-6 bulan) dan ada yang
berumur
panjang
(baru
dapat
dipanen
setelah
berumur
8-9
bulan)
(Koswara, 2013).
Umbi tanaman ubi jalar memliki tekstur daging bervariasi, ada yang masir
(mempur) dan ada pula yang benyek berair. Rasa umbi tanaman ubi jalar pun
bervariasi, ada yang manis, kurang manis, dan ada pula yang gurih. Bentuk dan
ukuran umbi merupakan salah satu kriteria untuk menentukan harga jual di
pasaran. Bentuk umbi yang rata (bulat dan bulat lonjong) dan tidak banyak
lekukan termasuk umbi yang berkualitas baik (Juanda dan Cahyono, 2000).
Peningkatan
promosiubijalar
konsumsi
sebagai
ubijalar
pangan
juga
fungsional
dapat
dan
dilakukan
pangan
melalui
sehat.Senyawa
betakaroten pada ubijalar kuning/orange dan antosianin pada ubijalar ungu yang
bermanfaat bagi kesehatan perlu ditonjolkan untuk menghapus citra ubijalar yang
dianggap sebagai makanan inferior. Betakaroten memiliki 100% aktivitas
provitamin A dan antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan, sehingga
berperan positif terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh. Jepang merupakan salah
satu negara yang intensif mempromosikan manfaat antosianin ubijalar.Senyawa
fenol pada ubijalar juga berfungsi sebagai antioksidan, kandungan serat pangan
dan nilai glikemik indeks (GI) ubijalar yang relatif rendah memberi nilai tambah
bagi komoditas ini sebagai pangan fungsional (Ginting et al., 2011).
Ubi jalar ungu jenis Ipomoea batatasL. Poir memiliki warna ungu yang
cukup pekat pada daging ubinya, sehingga banyak menarik perhatian.Warna ungu
pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar
dari bagian kulit sampai dengan daging ubinya.Konsentrasi antosianin inilah yang
menyebabkan beberapa jenis ubi ungu mempunyai gradasi warna ungu yang
berbeda.Secara nutrisi, ubi jalar pada umumnya didominasi oleh karbohidrat yang
dapat mencapai 27,9% dengan kadar air 68,5%, sedang dalam bentuk tepung
karbohidratnya mencapai 85,26% dengan kadar air 7,0% (Hardokoet al., 2010).
Sejauh ini pengolahan ubi jalar cenderung secara tradisional dan kurang
dapat diaplikasikan untuk produk yang lebih luas.Jenis ubi jalar yang berpotensi
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu ubi jalar oranye yang merupakan
sumber karbohidrat cukup tinggi dan memiliki senyawa antioksidan alami betakaroten.Ubi jalar oranye memiliki beragam varietas.Salah satu varietas unggul
yang sedang dikembangkan oleh Balai Penelitian Kacang dan Umbi atau
BALITKABI yaitu Beta 2. Ubi jalar oranye varietas Beta 2 ini memiliki
kandungan pati yang cukup tinggi yaitu 17.80 % dan total karoten sebesar 4629
μg/100gram (Kautsary et al., 2015).
Beta-2 adalah varietas ubi jalar yang memiliki kandungan betakaroten
tinggi, tetapi potensi produksi dan kandungannya lebih rendah dibandingkan
beta-1. Keunggulan varietas ubi jalar ini terbilang tinggi dan betakaroten juga
tinggi.Varietas ubi jalar yang kaya β-karotin ini potensial dikembangkan secara
potensial oleh agroindustri pangan dalam meningkatkan asupan pro-vitamin A
bagi masyarakat (Litbang Pertanian, 2013).
Kidal, merupakan varietas unggul baru ubijalar dengan tipe tanaman semi
kompak.Produktivitas mencapai 25-30 ton/ha.Bentuk umbi membulat, tangkai
umbi sangat pendek.Warna kulit umbi merah dan warna daging umbi kuning tua.
Rasa enak, kandungan bahan kering 31 %, kandungan pati 32,85 %, kandungan
beta karoten 345 mkg/100 g. Varietas Kidal agak tahan hama boleng, dan
penyakit kudis. Varietas ini cocok untuk dikonsumsi. Umur panen 4,0-4,5 bulan
(Dinas Pertanian Yogyakarta, 2011).
Pupuk KCl
Unsur nitrogen, fosfor dankalium, merupakan hara makro yangmutlak
diperlukan untuk pertumbuhandan perkembangan tanaman ubijalar.Unsur kalium
paling banyak dibutuhkankarena berperan penting dalam meningkatkan aktivitas
fotosintesis terutamapada periode pembentukkan umbi.Kalium diperlukan untuk
meningkatkanaktivitas kambium dalam akar yang menyimpan pati di dalamnya
dan jugauntuk meningkatkan aktivitas sintesis pati dalam umbi (Paulus, 2011).
Usaha yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi ubi jalar
adalah
dengan
melakukan
pemupukan
baik
pupuk
organik
maupun
anorganik.Salah satu pupuk an-organik yang dibutuhkan tanaman ubi jalar yang
dapat memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan terutama umbi adalah
Kalium.Kalium adalah suatu satu unsur hara esensial yang di butuhkan oleh
tanaman dalam jumlah besar.Kalium di serap tanaman dalam bentuk ion K+ di
dalam tanah.Ion ini bersifat dinamis, sehingga mudah tercuci tanah berpasir dan
tanah dengan pH rendah.peran kalium dalam tanaman, yakni membantu proses
fotosintesis, untuk membentuk senyawa organik baru yang akan ditranslokasikan
ke organ tempat penyimpanan dalam hal ini umbi dan sekaligus memperbaiki
kualitas umbi tanaman ubi jalar. KCl adalah pupuk buatan yang mengandung
Kalium (52% K20) di mana untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan perbaikan
tanah (Sianturi dan Ernita, 2014).
Dalam pemberian KCl, perlu diperhatikan jumlah kalium yang tersedia
dalam tanah. Pada tanah ber-pH rendah ketersediaan kaliumnya sangat
rendah.Ketersediaan kalium biasanya baik pada tanah netral maupun pada tanah
basa yang menunjukkan pencucian kaliaum dapat di tukar terbatas.Ketersediaan
kalium diartikan sebagai kalium yang dibebaskan dari bentuk tidak dapat
dipertukarkan kebentuk yang dapat dipertukarkan, sehingga dapat diserap
tanaman.Barbagai faktor yang dapat dipengaruhi ketersediaan tanaman adalah
peristiwa pembekuan dan pencairan, pembasahan dan pengeringan, ph tanah dan
pelapukan.
Kalium
diserap
dalam
bentuk
K+
yang
monovalen
(Gardner et al., 1991).
Biochar Sekam Padi
Biochar merupakan substansi arang kayu yang digunakan untuk kegiatan
pertanian. Biochar dibuatmenggunakan proses pirolisis. Bahan baku yang
digunakan adalah limbah-limbah pertanian dan limbah kehutanan.Bila limbahlimbah tersebut mengalami pembakaran dalamkeadaan tanpa oksigen akan
menghasilkan 3 substansi,yaitu: metana dan hidrogen yang dapat dijadikan bahan
bakar, bio-oil yang dapat diperbaharui dan arang hayati(biochar).Biochar dapat
memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produksi tanaman, terutama pada
tanah-tanah yang kurang subur.Kemampuan biochar untuk memegang air dan
hara dalam tanah membantu mencegah terjadinya kehilangan pupuk akibat aliran
permukaan (runoff) dan pencucian (leaching), sehingga memungkinkan
penghematan pupuk dan mengurangi polusi pada lingkungan sekitar.Kemampuan
mempertahankan kelembaban dapat membantu tanaman pada periode-periode
kekeringan.Biochar juga sangat penting dalam memperkaya karbon organik pada
tanah-tanahmarginal dan mempercepatperkembangan mikroba-mikroba untuk
penyerapan hara dalam tanah (BPTP, 2011).
Bahan dasar yang digunakan dalam pirolisis dapat berupa berbagai jenis
dan bentuk biomassa. Residu biomassa pertanian atau kehutanan, termasuk
potongan kayu, tempurung kelapa, tongkol jagung, sekam padi atau kulit buah
kacang-kacangan, kulit kayu, sisa-sisa usaha perkayuan, limbah industri tebu, sisa
penyulingan, dan bahan organik daur ulang lainnya. Pada saat ini residu tanaman
yang paling potensial untuk pembuatan biochar adalah sekam padi.Tanaman yang
khusus untuk mengambil energinya dapat digunakan untuk menghasilkan bahan
bakar hayati (biofuels) dengan biochar sebagai hasil samping yang dapat
diaplikasikan ke tanah (Gani, 2009).
Sekam dapat diproses menjadi biochar (emas hitam untuk pertanian) yang
digunakan sebagai amelioran utama untuk meningkatkan kandungan bahan
organik, menaikkan pH dan produksi berbagai tanaman. Biochar merupakan
senyawa organik berkarbon tinggi (40 – 60%) hasil proses pirolisis (karbonisasi)
yang resisten terhadap pelapukan sehingga mampu berfungsi sebagai ameliorant
organik yang efektif untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mampu bertahan
hingga ratusan tahun di dalam tanah (Sudjana, 2014).
Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) adalah Limbah Pabrik KelapaSawit
yang jumlahnya sangat melimpah.Setiap pengolahan 1 ton TBSmenghasilkan 230
kg tandan kosong kelapa sawit.Pengolahan dan pemanfaatanTKKS oleh pabrik
kelapa sawit masih sangat terbatas. Alternatif lain denganmenimbun (open
dumping) untuk dijadikan mulsa di perkebunan kelapa sawitatau diolah menjadi
kompos (Hanum, 2009).
Keunggulan kompos TKKS yaitu mengandung unsur hara yangdibutuhkan
tanaman antara lain K, P, Ca, Mg, C dan N. Kompos TKKS dapatmemperkaya
unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifatfisik, kimia
dan biologi tanah. Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifatyang
menguntungkan antara lain membantu kelarutan unsur-unsur hara yangdiperlukan
bagi pertumbuhan tanaman, bersifat homogen dan mengurangi resikosebagai
pembawa hama tanaman, merupakan pupuk yang tidak mudah tercucioleh air
yang meresap dalam tanah dan dapat diaplikasikan pada sembarangmusim (Eleni,
2014).
Kompos tankos memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain:
1) membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman, 2) bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama
tanaman, 3) merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air, 4) dapat
diaplikasikan pada berbagai musim (Pakpahan et al., 2013).
Menurut Penelitian Astuti et al (2010), bahwa aplikasi kompos TKKS
berpengaruh terhadap perkembangan tanaman ubi jalar. Pemberian kompos
TKKS menngakibatkan perbedaan yang nyata dibandingkan yang tidak diberi
kompos padabeberapa komponen pertumbuhan, sebabtanah yang kaya akan bahan
organik relatifsedikit hara yang terfiksasi mineral tanah,sehingga yang tersedia
untuk tanaman lebihbesar. Pemberian kompos dapat memperbaiki kesuburan
tanahdibandingkan dengan tanah yang tidakdiberi kompos, dimana pemberian
komposTKKS dapat meningkatkan kadar C organikdan Kdd dalam tanah.