Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Dosen Pada Universitas Muslim Nusantara (UMN) AL WASHLIYAH Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Globalisasi yang merupakan dunia tanpa batas memberikan suasana baru yaitu
meningkatnya persaingan antara sesama negara di dunia.Untuk menghadapi era
globalisasi seperti sekarang dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang
lebih baik agar memperoleh kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia dapat diraih dengan cara meningkatkan mutu dunia pendidikan.
Peningkatan mutu dunia pendidikan merupakan tanggung jawab lembaga
pendidikan yang salah satunya adalah perguruan tinggi, dan dalam penelitian ini
adalah perguruan tinggi swasta.
Organisasi atau dalam hal ini lembaga pendidikan swasta sedang mengalami
tantangan besar baik yang bersumber dari internal maupun eksternal. Diantara
tuntutan internal adalah pemerataan dan kesamaan akses menikmati pendidikan
tinggi ,otonomi, dan akuntabilitas penyelenggara, serta peningkatan mutu dan
relevansi hasil pendidikan. Sedangkan tuntuan eksternal berasal dari adanya
perubahan lingkungan global yang menghendaki adanya pergeseran peran institusi
pendidikan tinggi dari lembaga pembelajaran tradisional kepada pencipta
pengetahuan (knowledge creator), yang dikembangkan melalui perencanaan

strategis dengan mengedepankan pendekatan kompetitif.Untuk menghadapi
tuntutan tersebut, perguruan tinggi diharapkan dapat meningkatkan kualitas para
lulusan seoptimal mungkin. Peningkatan kualitas para lulusan sangat ditentukan

oleh kinerja para dosen dalam mengajar dan

membimbing para mahasiswa.

Selain itu, kinerja yang baik yang dimiliki para dosen merupakan faktor utama
yang menentukan keberhasilan lembaga pendidikan dan juga merupakan asset
yang paling bernilai tinggi jika dibandingkan dengan sumberdaya lain. Konteks
pemberdayaan sumberdaya manusia agar menghasilkan para dosen yang
professional dengan kinerja yang tinggi, maka diperlukan adanya pendidikan yang
memadai yang dimiliki oleh para dosen.
Sebagaimana dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pada Bab 1 pasal 1 ayat 2, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara itu, profesional
dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Kualifikasi akademik yang dimiliki seorang dosen berdasarkan UU Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 46 ayat 2 menjelaskan bahwa
lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana dan
lulusan program doktor untuk program pasca sarjana, ini secara jelas menyatakan
bahwa untuk mengajar pada program diploma (D3) atau program sarjana (S1)
seorang dosen diwajibkan mempuyai kualifikasi pendidikan magister (S2)
sementara untuk dosen yang akan mengajar pada program magister (S2)
kualifikasi pendidikannya harus doktor (S3) .

Kedudukan dosen sebagai tenaga kependidikan mempunyai posisi yang sangat
strategis, dimana memiliki pengaruh langsung terhadap proses belajar dan mutu
lulusan yang baik dan kompetitif. Dalam melaksanakan tugasnya, dosen dituntut
untuk menunjukkan kinerja yang baik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai
seperti sebagaimana mestinya.Peningkatan kinerja tentu harus didukung oleh
beberapa faktor seperti pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir.
Menurut Crow and Crow dalam Notoadmojo (1998) pendidikan adalah suatu
proses diamana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses

belajar. Pendidikan mencakup pengalaman, pengertian, dan penyesuaian diri dari
pihak terdidik terhadap rangsangan yang diberikan kepadanya, menuju ke arah
pertumbuhan dan perkembangan yang dalam hal ini adalah kinerja.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha manusia untuk
meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina pada potensi pribadinya
yang berupa rohani (cipta, rasa, dan karsa) serta jasmani (panca indera dan
keterampilan).Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh
perkembangan manusia, dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai
tujuan.Pendidikan merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan
sebagai satu kesatuan. Adanya pendidikan yang baik akan mempengaruhi tinggi
rendahnya tingkat performansi kerja atau kinerja.

Menurut Gomes (2003) pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung
jawabnya, atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.Secara
ideal, pelatihan harus didesain untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang

pada waktu yang bersamaan juga mewujudkan kompetensi dan tujuan-tujuan dari
para pekerja perorangan.
Noe (2009) menyatakan bahwa pelatihan ditujukan sebagai upaya dalam
perencanaan yang dibuat oleh perusahaan untuk memudahkan pembelajaran
pegawai yang berhubungan dengan kompetensi jabatan yang antara lain
pengetahuan, keahlian, dan tingkah laku yang menjadi tolok ukur dalam
pencapaian kinerja yang tinggi. Dalam hal ini terdapat hubungan yang positif
antara pelatihan dengan pencapaian kinerja dosen. Dengan mengikuti pelatihan
para dosen akan memperoleh peningkatan ilmu pengetahuan ,keterampilan, serta
memperoleh banyak informasi yang berguna bagi proses belajar mengajar.
Pengembangan karir yang lebih baik sangat diharapkan oleh setiapkaryawan,
karena dengan perkembangan ini akan mendapatkan hak-hak yanglebih baik dari
apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non materialmisalnya,
kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas dan sebagainya. Sedangkanhak-hak yang
bersifat non material status sosial, perasaan bangga dan sebagainya.
Menurut Nawawi (2001), pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan
secara formal danberkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan
penambahankemampuan

seorang


pekerja.

Semakin

baik

pengaturan

pengembangan karir yang dibuat oleh organisasi, maka para dosen akan semakin
termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka.

UMN Al Wasliyah merupakan merupakan institusi pendidikan tinggi yang
bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses
belajar mengajar. Kinerja para dosen pada Universitas Muslim Nusantara (UMN)
Al Washliyahsaat ini masih belum menunjukkan kinerja yang tinggi.Pada
beberapa fakultas masih ada dosen yang latar belakang pendidikannya Sarjana
(S1) tidak sesuai dengan mata kuliah yang diemban, misalnya S1 sastra inggris
mengajar mata kuliah pemasaran, dosen tersebut dapat mengajar mata kuliah
tersebut dikarenakan dosen tersebut mengambil gelar Master (S2) jurusan

ekonomi. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga pengajar yang memiliki
latar belakang pendidikan S-1 yang linear dengan latar belakang pendidikan S2.
Data – data dosen dengan pendidikan yang linier dan tidak linier dapat dilihat
pada Tabel 1.1. berikut:
Tabel 1.1.Data – data dosen dengan pendidikan yang linier dan tidak linier
No.

Keterangan

Jumlah
(Orang)
1. Dosen dengan pendidikan linier
28
2. Dosen dengan pendidikan tidak linier
44
3.
Total
72
Sumber: Bagian Kepegawaian UMN Al Wasliyah


%
60
40
100

Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa dosen dengan pendidikan yang
tidak linier masih cukup tinggi yaitu 60% dari total keseluruhan dosen pada UMN
Al Wasliyah. Hal ini mengindikasikan bahwa UMN Al Wasliyah belum
meberikan perhatian lebih bahwa pendidikan dosen harus linier antara program
sarjana, pasca sarjana maupun program doctoral.
Selain itu, masih ada dosen pada UMN Al Wasliyah yang masih
berpendidikan pada jenjang sarjana. Hal ini mengindikasikan bahwa UMN Al
wasliyah belum mengikuti UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pasal 46 ayat 2 menjelaskan bahwa lulusan program magister untuk program
diploma atau program sarjana dan lulusan program doktor untuk program pasca
sarjana. Pendidikan terkhir dosen dapat dilihat pada Tabel 1.2.berikut:
Tabel 1.2. Pendidikan Terakhir Dosen
Pendidikan Terakhir
Jumlah (Orang)

S1
11
S2
51
S3
10
Total
72
Sumber : Bagian Kepegawaian UMN Al Wasliyah

%
15,29
70,84
13,89
100

Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat bahwa 15,29% dosen pada UMN Al
Wasliyah masih berpendidikan sarjana. Hal ini harus dijadikan perhatian agar
kualitas lulusan UMN Al Wasliyah dapat lebih ditingkatkan.
Selain faktor pendidikan,peningkatan kinerja dosen dapat dicapai apabila para

dosen aktif dalam mengikuti setiap kegiatan pelatihan.Kegiatan pelatihan dapat
memberikan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan informasi bagi dosen
yang berguna untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar.Pada
dasarnya pihak UMN Al Wasliyah menginstruksikan agar para dosen mengikuti
pelatihan minimal 3 kali dalam satu bulan. Baik pelatihan yang diselenggarakan di
dalam UMN AL Wasliyah maupun yang diselenggarakan lembaga-lembaga lain,
baik di dalam maupun diluar kota. Pelatihan yang diikuti seperti pelatihan
membuat jurnal dan karya tulis ilmiah, pelatihan membuat evaluasi kinerja.Tetapi
jumlah dosen yang kurang aktif untuk mengikuti pelatihan masih tebilang
tinggi.Pelatihan merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kinerja para
dosen.Data untuk jumlah dosen yang telah mengikuti pelatihan dapat dilihat pada
Tabel 1.3.berikut:

Tabel 1.3. Daftar Jumlah Dosen yang Mengikuti Pelatihan
Periode Januari-Juli 2013
No.
Keterangan
Jumlah
%
(Orang)

1. Dosen yang telah mengikuti pelatihan
30
41,67
2. Dosen yang belum mengikuti pelatihan
42
58,3
3.
Total
72
100
Sumber: Bagian Kepegawaian UMN Al Wasliyah
Dari Tabel 1.3. dapat dilihat bahwa jumlah dosen yang belum mengikuti
pelatihan periode januari-juli 2013 adalah sebesar 58,3%. Hal ini mengindikasikan
bahwa masih sebahagian besar para dosen di UMN Al Wasliyah belum mengikuti
pelatihan.Para dosen diharapkan dapat aktif untuk mengembangkan kompetensi
yang mereka miliki dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh melalui program pelatihan.
Peningkatan kinerja yang dimiliki oleh setiap dosen harus diikuti dengan
pengembangan karir.Pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang
dilakukan organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai

kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh
karena itu, lembaga pendidikan perlu mengelola karir dan mengembangkannya
dengan baik supaya kinerjapara dosen tetap terjaga dan mampu mendorong
karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja
yang berakibat penurunan kinerja dosen yang pada akhirnya nerakibat pada
penurunan kinerja lembaga pendidikan.
Pengembangan karir tidak hanya bisa dilakukan secara organisasional. Dosen
secara individual juga dapat melakukan pengembangan karir yaitu dengan cara
meningkatkan prestasi kerja yang dimiliki, setia terhadap organisasi, dan terus
meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Dari hasil pengamatan di lapangan,
banyak dosen yang belum memiliki prestasi kerja yang baik, dan tidak berupaya

untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki.Banyak dosen yang terlambat di
setiap pengajaran, dan pada saat jam perkuliahan berlangsung banyak kelas yang
sudah dipenuhi mahasiswa, tetapi dosen yang belum datang.Permasalahan ini
menyebabkan prestasi kerja mahasiswa tidak baik.Para dosen juga enggan untuk
mengembangkan diri mereka dengan menambah kemampuan yang dimiliki untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dirumuskan masalah pada
penelitian ini adalah“Apakah pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen pada Universitas
Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah”.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan,
pelatihan dan pengembangan karirterhadap kinerja dosen

pada Universitas

Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Universitas Muslim Nusantara (UMN)
Al Washliyahdalam mengambil keputusan mengenai pendidikan, pelatihan
dan pengembangan kariryang berhubungan dengan kinerja.

2. Sebagai menambah khasanah penelitian bagi ProgramStudi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Sebagai peluang pembelajaran bagi peneliti dalammeningkatkan wawasan
akademis dan studi empiris di bidang Manajeman Sumber Daya Manusia.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti
danmengkaji masalah yang sama di masa mendatang.