Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

(1)

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)

MEDAN

Kertas Karya

Dikerjakan Oleh

: KHAIRUN NISWAH

NIM: 062201012

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2009


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

Oleh : Khairun Niswah NIM : 062201012

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dra. Zurni Zahara Samosir M. Si. NIP : 130802473

Tanda Tangan : ___________________


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Pemanfaatan Koleksi pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

Oleh : Khairun Niswah NIM : 062201012

Pembimbing : Laila Hadri Nasution. S, Sos NIP : 132307093

Tanda Tangan : ____________________

Tanggal : ____________________

Pembaca : Ishak, SS, M.Hum NIP :

Tanda Tangan : ____________________


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul: Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan.

Kertas karya ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program Diploma Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Namun dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka kertas karya ini dapat terselesaikan.

Dan dengan sangat khusus penulis ucapkan dengan tulus dan ikhlas kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs.H. Dariansyah Emde dan Ibunda Hj. Mardhiah, yang telah membesarkan, mendidik dan mengarahkan penulis untuk menghadapi hidup di muka bumi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zurni Zahara M.Si, selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Laila Hadri S.Sos, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Ishak, SS, M.Hum, selaku dosen pembaca yang telah memberikan bimbingan dan waktu dalam penulisan kertas karya ini.

5. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin M.Pd selaku dosen Penasihat akademik yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.


(5)

7. Bapak Drs. H. Syafi’i Zaini selaku Kepala Perpustakan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Ibu Yati Sari Siregar, Spd. selaku Kepala Tata Usaha UMN dan Ibu Titik Alaina Sumin selaku staf Perpustakaan UMN yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan kertas karya ini.

8. Adik –adik penulis (hifzi dan hilmi) yang telah memberikan semangat dalam penulisan kertas karya ini. Juga kepada keluarga yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

9. Juli, Ulfa, Dhini, Husna, dan Riris selaku sahabat – sahabat penulis yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan kertas karya ini.

10. Teman-teman stambuk 2006 yang selalu penulis kenang dalam suka dan duka semasa perkuliahan.

Medan, Juni 2009 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1..3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi... 5

2.2 Koleksi Perpustakaan ... 6

2.2.1 Pengertian Koleksi ... 6

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi ... 7

2.2.3 Jenis Koleksi ... 7

2.3 Pemanfaatan Koleksi ... 11

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi ... 11

2.3.2 Penggunaan Koleksi ... 11

2.4 Pelayanan Perpustakaan ... 12

2.4.1 Pelayanan Sirkulasi ... 12

2.4.1.1 Peminjaman ... 13

2.4.1.2 Pengembalian ... 14

2.4.1.3 Perpanjangan ... 15

2.4.1.4 Penagihan ... 16

2.4.1.5 Pemberian Sanksi ... 17

2.4.2 Pelayanan Referensi ... 18

2.4.3 Pelayanan Internet ... 19

2.4.4 Relevansi Koleksi ... 20

BAB III PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ... 23

3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan ... 23

3.1.2 Struktur Organisasi dan staf ... 23

3.1.3 Pengguna Perpustakaan ... 25

3.1.4 Anggaran Perpustakaan ... 25

3.2 Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ... 26

3.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 26

3.2.2 Jumlah Koleksi Perpustakaan ... 27


(7)

3.3.1 Sistem Pelayanan ... 28

3.3.2 Pelayanan Sirkulasi ... 29

3.3.2.1 Peminjaman ... 31

3.3.2.2 Pengembalian ... 34

3.3.2.3 Perpanjangan ... 35

3.3.2.4 Penagihan ... 36

3.3.2.5 Pemberian Sanksi ... 36

3.3.2.6 Bebas Pustaka ... 37

3.3.3 Pelayanan Referensi ... 38

3.3.4 Pelayanan Internet ... 38

3.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ... 39

3.4.1 Tingkat Pemanfaatan Koleksi ... 39

3.4.2 Tingkat Pemanfaatan Kolkeksi Referensi ... 40

3.4.3 Tingkat Pemanfaatan Pelayanan Internet ... 40

3.4.4 Tindakan Pemanfaatan Koleksi ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 42

4.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penulisan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini merupakan wujud nyata dari kebutuhan masyarakat untuk kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi. Perubahan ini juga membawa dampak yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan, dimana Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat penyimpanan dan peminjaman bahan pustaka tetapi juga sebagai pusat informasi. Dengan kata lain perpustakaan memberikan pelayanan yang sebaik–baiknya kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan sebagai penyedia layanan jasa informasi dengan tingkat kebutuhan pengguna yang beragam harus dapat memberikan layanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah organ pusat dari suatu pergururan tinggi. Sebagai suatu pusat informasi, perpustakaan memperoleh tempat utama dan sentral karena perpustakaan melayani semua fungsi perguruan tinggi induknya yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat dipersiapkan dan dikelola secara baik dan profesional agar dapat membantu civitas akademika dalam hal penyediaan berbagai sumber informasi untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.

Peran utama perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan pelayanan berupa sarana edukatif untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan penalaran dalam proses pendidikan dan memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan, baik staf pengajar maupun mahasiswa dalam menunjang proses belajar mengajar yang ada di perguruan tinggi tersebut.

Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah mengenai program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu, program studi dan fakultas pada universitas yang ada. Perpustakaan merupakan sumber belajar yang utama di perguruan tinggi. Oleh karena


(9)

itu, perpustakaan harus menyediakan koleksi dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Pemanfaatan perpustakan adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Dalam pemanfaatan layanan perpustakaan, pengguna tentu membutuhkan fasilitas yang dapat membantu pengguna dalam menemukan informasi yang diperlukannya dari jajaran koleksi perpustakaan. Suatu perpustakaan dapat dikatakan baik, apabila tingkat pemanfaatan koleksinya tinggi. Hal ini menunjukkan perpustakaan sudah dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan pengguna semaksimal mungkin.

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) merupakan suatu perguruan tinggi yang turut menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi tersebut. Sesuai dengan informasi awal yang diperoleh dari pihak perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN), sejak awal mereka menggunakan sistem pelayanan secara terbuka, artinya pengguna perpustakaan dapat menggunakan bahan perpustakaan yang tersedia secara langsung.

Koleksi yang relevan adalah koleksi yang dapat dimanfaatkan pengguna secara maksimal. Oleh karena itu, perpustakaan harus mampu mengetahui kerelevanan koleksi dan mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna. Sehingga perpustakaan tidak dianggap sebagai fasilitas pelengkap pada perguruan tinggi tetapi dapat mendukung visi dan misi perguruan tinggi tersebut. Berdasarkan hal diatas penulis merasa tertarik untuk memilih judul pada kertas karya ini yaitu ” Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ”.

1.2Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini, sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Universitas


(10)

1.3Ruang Lingkup

Dalam penulisan kertas karya ini membahas tentang pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Ruang lingkup penulisan kertas karya ini terdiri dari koleksi, pemanfaatan koleksi, pelayanan sirkulasi pelayanan referensi, dan pelayanan internet.

1.4Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, metode yang digunakan, yaitu :

1. Penelitian kepustakaan

Data diperoleh melalui literatur berupa buku dan informasi lain yang berkaitan dengan penulisan kertas karya.

2. Penelitian lapangan

Pengamatan secara langsung ke perpustakaan serta mengadakan wawancara dengan pengguna dan staf perpustakaan, untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini.


(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi juga semakin berkembang. Sekarang ini kita dapat menemukan berbagai jenis perpustakaan, mulai dari perpustakaan nasional, perpustakaan daerah sampai perpustakaan perguruan tinggi bahkan perpustakaan sekolah. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yang banyak kita jumpai pada saat ini, berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi.

Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000: 5) dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa :

Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, dan perpustakaan sekolah tinggi Sedangkan menurut Sutarno dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat (2003: 35) mendefenisikan “perpustakan perguruan tinggi merupakan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai tri dharma perguruan tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika”.

Berdasarkan beberapa defenisi tentang perpustakaan perguruan tinggi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah universitas atau perguruan tinggi lainnya yang sederajat yang penggunanya adalah mahasiswa dan civitas akademika.

Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya universitas karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin kurang optimal. Dilihat dari penyelenggaraannya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, namun untuk pengembangannya dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain.


(12)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan diharapkan dapat membantu mahasiswa-mahasiswi dan staf menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar-mengajar. Oleh sebab itu, segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan bahan pustaka he ndaknya me mpert imba ngkan kuriku lu m perkulia han dan kebut uhan penggunanya.

Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000: 5) dalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa ”Perpustakaan Perguruan Tinggi tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran.”

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993: 51) dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan, menyatakan bahwa ”Tujuan utama perpustakaan adalah membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”

Berdasarkan pendapat di atas jelas tergambar bahwa perpustakaan mempunyai tujuan sebagai sarana pemenuhan informasi bagi penggunanya yaitu mahasiswa dan civitas akademika dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi untuk keperluan pendidikan dan penelitian.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi utama perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam usaha melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, maka perpustakaan berfungsi menyediakan informasi guna memenuhi kebutuhan penggunanya.

Di dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004 : 3) perpustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang medukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.


(13)

3. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan – bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya – karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.

6. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

7. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber – sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai sarana pendukung kegiatan organisasi induk dimana perpustakaan tersebut bernaung, dalam hal ini organisasi yang menaungi perpustakaan perguruan tinggi adalah universitas.

2.2 Koleksi Perpustakaan 2.2.1 Pengertian Koleksi

Sebagai sarana pembantu utama kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, perpustakaan harus menyediakan koleksi yang menunjang proses belajar mahasiswa dan dosen. Koleksi harus berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran, agar dapat memenuhi sivitas akademinya yaitu mahasiswa, dosen dan peneliti.

Koleksi perpustakaan adalah semua koleksi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka (Perpustakan nasional RI, 1999 : 11)


(14)

Sedangkan menurut Siregar (1999:2) ”koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi yang dibutuhkan oleh setiap perpustakaan tidaklah sama, hal ini tergantung pada jenis dan tujuan perpustakaan yang bersangkutan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi

Tujuan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakan setiap universitas atau perguruan tinggi.

Menurut buku Pembinaan Ko leksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur (Siregar, 1999:2) Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya

3. Memiliki koleksi bahan dokumen yang lampau dan yang mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinng i induknya

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa apabila sebuah perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna dan berhasil guna.

2.2.3 Jenis Koleksi

Pada era globalisasi ini koleksi perpustakaan tidak hanya berbentuk buku saja, tetapi meliputi segala macam bahan cetakan dan rekaman. Oleh karena itu Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Pada umumnya koleksi


(15)

perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari buku, majalah, Koran, skripsi, tesis, disertasi dan audio visual seperti CD-ROM.

Menurut buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 14) ragam koleksi adalah sebagai berikut :

• Koleksi rujukan

Koleksi rujukan merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seperti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku. • Bahan ajar

Bahan ajar berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Di samping ada bahan ajar yang diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

• Terbitan berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan Surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Pcrpustakaan seyogianya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tingginya.

• Terbitan pemerintah

Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi,dan sebagainya. Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiapkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintahan pusat, pemerintah daerah, departemen, non-departemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

Sedangkan menurut Ade Kohar dalam bukunya Teknik Menyusun Kebijakan Pengembangan Perpustakaan (2003: 47) mengelompokkan koleksinya kedalam berbagai jenis sebagai berikut :


(16)

1. Koleksi buku teks

Di perpustakaan perguruan tinggi, buku teks biasa dikenal dengan buku ajar. Koleksi buku teks pada umumnya berisi bahan – bahan berupa buku wajib, buku anjuran, dan buku umum lainnya yang diperlukan di dalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

2. Koleksi referensi

Koleksi referensi yang kuat merupakan modal bagi perpustakaan. Buku – buku atau bahan referensi berisi berbagai informasi yang luas dan penting yang tidak tersedia di dalam buku teks dan bahan yang lainnya. Koleksi referensi merupakan alat pustakawan untuk memberikan informasi yang spesifik kepada para pemakai perpustakaan. Komponen koleksi referensi diantaranya adalah ensiklopedia, kamus, buku tahunan, bahan biografi, bahan statistik, peraturan perundang – undangan dan sebagainya.

3. Koleksi laporan penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil kegiatan penelitian yang sambung menyambung secara kumulatif. Untuk perpustakaan mempunyai tugas mendokumentasikannya ke dalam bentuk koleksi laporan penelitian. Laporan penelitian umumnya tidak diterbitkan secara komersil dan menjadi salah satu jenis literatur kelabu (gray literature). Oleh karena itu setiap perpustakaan dapat memperolehnya melalui hadiah dari berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

4. Koleksi terbitan pemerintah

Lembaga pemerintah adalah lembaga penerbit yang paling besar disamping lembaga penerbit komersial. Berbagai jenis laporan, dokumen, peraturan perundang – undangan dan terbitan berseri yang diterbitkan pemerintah dapat menjadi bagian penting dari sekumpulan koleksi terbitan pemerintah di perpustakaan. Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi terbitan pemerintah melalui hadiah atau pembelian dari berbagai departemen dan badan khusus di pemerintahan pusat atau pemerintahan daerah. Pada umumnya perpustakaan sulit memperoleh informasi tentang publikasi baru dari lembaga yang bersangkutan. Namun demikian, perpustakaan harus giat dan konsisten mencari keterangan dari edaran harian atau majalah yang memuat daftar anggota yang terdaftar di dalam daftar pengiriman (mailing list) bahan terbitan dari berbagai lembaga pemerintah.

5. Koleksi jurnal

Koleksi jurnal dapat dibangun dan dikembangkan melalui langganan atau hadiah. Suatu perpustakaan harus hati – hati di dalam mengembangkan koleksi jurnal, sekali suatu jurnal ditetapkan menjadi koleksi perpustakaan, maka harus berkesinambungan dilanggan dari tahun ke tahun berikutnya. Untuk itu kehadiran koleksi jurnal di perpustakaan harus dipertimbangkan atas dasar kebutuhan masyarakat pemakai disaat sekarang dan mendakang.

6. Koleksi bahan pandang dengar

Suatu perpustakaan dapat membangun koleksi bahan pandang dengar secara tersendiri terpisah dari koleksi bahan lainnya. Bahan – bahan berbentuk mikrofilm, mikrofis, CD-ROM, VCD, kaset video, film dan sejenisnya dikumpulkan menjadi satu kelompok dalam susunan koleksi perpustakaan.


(17)

Koleksi ini umumnya dikembangkan untuk tujuan pelestarian dan penghematan ruang penyimpanan.

7. Koleksi khusus lainnya

Setiap perpustakaan bisa menentukan kebijakannya masing – masing untuk mengembangkan berbagai jenis koleksi khusus yang diperlukannya, misalnya koleksi peta, koleksi disertasi, koleksi surat kabar, koleksi bahan cadangan dan sebagainya.

Menurut Edward Evans dalam bukunya Developing Library and Information Center Collections (2000: 77) menyatakan bahwa format koleksi perpustakaan terdiri dari:

• Books (hardbound or paper back) • Newspaper

• Periodicals (Paper, microform and electronic) • Microforms

• Slides

• Films and Videos • Pictures

• Audio recordings

• Online resoureces (Internet and other services) • Musical Scores

• Pamphlets

• Manuscrips and archival materials • Maps

• Goverment documents • CD-ROMs and laser disc • Realia

• Games and toys • Specimen

• Software, database, and other electronic formats

Dewasa ini terjadi perubahan dalam pengelolaan sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas (paper-based), yang selama ini merupakan primadona perpustakaan, sekarang telah banyak disediakan dalam format elektronik. Terjadi pertumbuhan informasi yang sangat dahsyat, khususnya dalam format elektronik yang menyebabkan sejumlah perpustakaan, termasuk Perpustakaan Perguruan Tinggi harus menyediakan layanan dalam bentuk elektronik atau digital yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Joner Hasugian dalam tulisannya yang berjudul Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik (Pustaha Vol.4 No.1, 2008: 12) menyatakan bahwa :


(18)

Dokumen elektronik dapat berupa buku elektonik book), jurnal elektronik (e-Journal), atau dokumen lain dalam format elektronik. Buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik.

Pada dasarnya muatan isi buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya juga berbeda. Buku elektronik biasanya tersedia dalam bentuk CD atau media rekam elektronik lainnya, tetapi saat ini Buku elektronik (e-book) sudah banyak tersedia dan dilanggan secara online. Sama halnya dengan Jurnal elektronik (e-Journal) juga tidak jauh berbeda dengan versi cetaknya. Pada umumnya jurnal elektronik dilanggan secara online berdasarkan judul atau dalam bentuk paket. Dokumen lain yang tersedia dalam bentuk elektronik adalah kamus elektronik, ensiklopedia, dan skripsi, tesis, serta disertasi juga telah disediakan dalam bentuk elektronik.

2.3Pemanfaatan Koleksi

2.3.1 Pengertian Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (1999: 626) pemanfaatan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.

Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan yaitu menyajikan jenis informasi dalam menambah ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan atau penelitian yang sedang dilakukan oleh pengguna.

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan dimana perpustakaan itu bernaung.

2.3.2 Penggunaan Koleksi

Pengguna Perpustakaan dalam bahasa Inggris biasa disebut user. Dalam kamus


(19)

me nggu naka n at au memanfaatkan. Dengan demikian pengguna perpustakaan adalah orang atau badan hukum yang menggunakan jasa layanan perpustakaan baik dalam bentuk riel maupun potensial. Dalam bentuk riel artinya bahwa orang atau badan hukum tersebut sudah menggunakan jasa layanan perpustakaan sedangkan dalam bentuk potensial artinya bahwa orang atau badan hukum tersebut dapat diprediksi akan memanfaatkan jasa layanan perpustakaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pe ma nfaat an ko leks i ada lah suat u cara ya ng d ilakukan o leh pengguna perpustakaan di dalam memanfaatkan kumpulan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.

2.4 Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian informasi kepada pengguna melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Adapun unsur- unsur pelayanan perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Petugas

2. Gedung atau ruangan 3. Koleksi buku atau non buku

Pelayanan perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk menyajikan informasi yang berguna untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar. Agar dapat melaksanakan pelayanan dengan baik, perpustakaan perguruan tinggi hendaknya mempunyai koleksi yang cukup bervariasi berdasarkan jenis koleksi serta format koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Koleksi yang disediakan dala m bentuk tercetak atau koleksi yang lebih baik disediakan dalam bentuk elektronik, sehingga pengguna dapat dengan mudah memanfaatkan koleksi yang dibutuhkan. Untuk itu pustakawan harus berperan aktif serta mempunyai pengetahuan teknis tentang perpustakaan.

2.4.1 Pelayanan Sirkulasi

Menurut Syahrial-Pamuntjak didalam bukunya Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000: 97) menyatakan bahwa ”Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan


(20)

pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca didalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”.

Secara umum yang dimaksud dengan pelayanan sirkulasi adalah suatu kegiatan pelayanan pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pemakai. Pelayanan sirkulasi ditujukan untuk memungkinkan pemakai menggunakan bahan pustaka secara tepat guna, mengetahui bahan pustaka yang dipinjamkan, mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka, menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam, mendapatkan data-data kuantitatif kegiatan pelayanan sirkulasi. Menurut sistem penyelenggaraannya pelayanan sirkulasi menganut sistem terbuka dengan tujuan memungkinkan para pemakai secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki. Berbagai macam bahan pustaka yang disirkulasikan terdiri dari buku teks dan buku untuk pengembangan ilmu (bahan pustaka umum). Menurut jenis pekerjaannya pelayanan sirkulasi meliputi : peminjaman, pengembalian, penagihan, dan pemberian sanksi.

2.4.1.1 Peminjaman

Perpustakaan mempunyai tugas yaitu memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan. Untuk mendapatkan informasi dan meningkatkan minat baca, maka pengunjung dapat meminjam sebuah bahan pustaka dengan syarat harus terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku pada perpustakaan tersebut.

Peminjaman adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai perpustakaan meminjam bahan pustaka. Sehubungan dengan pernyataan di atas, maka pada buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 54) juga di kemukakan bahwa dilihat dari jangka waktunya maka peminjaman dapat dibedakan atas tiga jenis, antara lain:

1. Peminjaman biasa, jangka waktunya selama 1 atau 2 minggu.

2. Peminjaman jangka pendek, jangka waktunya selama 1 sampai 3 hari. 3. Peminjaman jangka panjang, jangka waktunya selama 1 sampai 6 bulan

Dari ketiga jenis peminjaman di atas, peminjaman biasa merupakan jenis peminjaman yang banyak digunakan perpustakaan yang ada di Indonesia. Peminjaman bahan pustaka harus memenuhi beberapa ketentuan. Berdasarkan Buku Pedoman


(21)

Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 74) Prosedur meminjamkan bahan perpustakan adalah sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukkan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan 2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna

3. a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

i. pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi ii. petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir b.Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga

berlangsung sebagai berikut:

i. pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya

ii. petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku

iii. petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali

iv. petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali 4. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan 5. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna 6. Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut:

a.menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

b.setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan

7. Petugas menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

2.4.1.2 Pengembalian

Semua bahan pustaka yang telah dipinjam oleh pengguna harus dikembalikan tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Sebuah perpustakaan memiliki koleksi yang terbatas, pada umumnya pengembalian bahan pustaka yang tepat pada waktunya merupakan suatu hal yang sangat penting. Disamping hal tersebut, peminjaman bahan pustaka juga ditetapkan dalam waktu singkat. Dengan demikian perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.

Pengembalian adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. Perpustakaan yang baik harus membuat pelayanan peminjaman dan pengembalian melalui prosedur mudah, tidak berbelit-belit. Dengan demikian akan mempercepat proses pelayanan kepada pengguna perpustakaan.


(22)

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 81), menyatakan bahwa :

Ada dua cara pengembalian yang biasa dilakukan di perpustakaan. Cara pertama, pengguna membawa langsung bahan perpustakaan yang hendak dikembalikan ke meja layanan; cara kedua bila memungkinkan, di luar jam buka perpustakaan, pengguna mengembalikan buku dengan memasukkannya ke dalam kotak pengembalian.

Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali, setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan

2. mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali

3. mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku

4. membubuhkan stempel tanda 'kembali' pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjam

5. mengembalikan kartu buku pada kantong buku

6. mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam

7. mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak

8. memilah buku:

a. yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada satu tempat untuk dikirim ke unit perawatan

b.yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi

2.4.1.3 Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman bahan pustaka sebenarnya merupakan bagian kegiatan peminjaman bahan pustaka. Dalam hal perpanjangan, pengguna membawa kembali bahan pustaka ke perpustakaan untuk diperpanjang waktu peminjamannya ketika bahan pustaka tersebut telah habis masa pinjamnya. Perpanjangan waktu peminjaman tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali dan ada juga yang hanya memberikan perpanjangan satu kali saja.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004 : 59), menyatakan bahwa perpanjangan peminjaman dapat diberikan jika tidak ada pengguna lain yang memesan bahan perpustakaan itu. Perpanjangan masa pinjam dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


(23)

Prosedur

1. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan 2. Petugas memeriksa formulir pemesanan

3. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali yang baru pada lembar tanggal kembali (untuk perpanjangan sistem manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku) jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan

Sarana

1. Kartu peminjaman 2. Kartu buku

3. Stempel tanggal kembali 2.4.1.4 Penagihan

Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman telah lewat. Penagihan dapat dilakukan dengan cara pengiriman surat maupun secara lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan penagihan dengan cara pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberi tanggal waktu 7 hari setelah jatuh waktu, setelah itu dikirim surat peringatan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan penagihan dilakukan melalui beberapa tahap. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdikans, 2004: 21), mengemukakan bahwa :

Apabila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan pada waktunya, perpustakaan akan menagih buku agar dikembalikan.

Tahapan penagihan

Penagihan dilakukan dalam beberapa tahapan : 1. Penagihan pertama

2. Penagihan kedua, jika penagihan pertama tidak diindahkan 3. Penagihan ketiga, jika penagihan kedua tidak diindahkan Prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut :

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan

2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal

3. Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian

Sarana yang diperlukan pada proses penagihan ialah sebagai berikut :

1. Kartu indeks batas tanggal kembali yang dipergunakan untuk mengetahui batas akhir pengembalian

2. Kartu buku untuk mengetahui

a. nomor anggota yang terlambat mengembalikan


(24)

3. kartu pinjam untuk mengetahui identitas peminjam 4. formulir penagihan yang memuat

a. nama dan alamat pengirim

b. keterangan bahan perpustakaan yang ditagih c. batas tanggal pengembalian

d. tahapan penagihan (ke-1, ke-2, ke-3) e. sanksi bila tagihan tidak diindahkan

5. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian atas dasar tanggal pada buku yang seharusnya sudah kembali. Pemeriksaan ini dilakukan setiap hari sesudah waktu pelayanan peminjaman.

6. Petugas membuat surat tagihan rangkap dua, kopi pertama dikirim kepada tertagih sedangkan kopi kedua disimpan sebagai pertinggal.

7. Bila buku yang ditagih dikembalikan, petugas menyelesaikan proses pengembaliannnya.

2.4.1.5 Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai beserta pemberian sanksinya. Sanksi atas pelanggaran yang diberikan kepada setiap pengguna yang melakukan pelanggaran seperti :

a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka

b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak

c. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar d. Menghilangkan bahan pustaka

e. Melanggar tata tertib

Berdasarkan jenis pelanggaran di atas, maka sanksi yang di kenakan juga berbeda. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 83), di kemukakan bahwa ada beberapa jenis sanksi yang di kenakan kepada pelanggar di antaranya :

1. denda

2. sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan pustaka dalam jangka waktu tertentu

3. sanksi akademi, berupa pembatasan hak dalam kegiatan belajar mengajar. Prosedur

1. petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna

2. berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksinya 3. untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut

peraturan perpustakaan

4. untuk sanksi akademik,. kepala perpustakaan, mengusulkannya kepada pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut


(25)

2.4.2 Pelayanan Referensi

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 86), mengemukakan bahwa :

Layanan rujukan/referensi adalah kegiatan untuk membantu pengguna menelusur informasi dalam berbagai subjek. Dengan pelayanan ini, pengguna dibantu untuk menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasi dengan lebih spesifik dan dengan pilihan subjek yang lebih luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara optimal.

Fungsi pelayanan referensi adalah : 1. Fungsi Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan dan sesegera mungkin menyampaikan informasi yang harus diketahui pengguna .

2. Fungsi Bimbingan

Memberi bimbingan kepada pengguna untuk mencari atau menemukan bahan pustaka dalam kelompok referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing – masing dan bagaimana cara menggunakannya

3. Fungsi Pengarahan

Memberikan pengarahan dan bantuan mengenai cara – cara menggunakan sumber – sumber bibliografi dan layanan referensi serta cara memanfaatkan sarana perpustakaan.

4. Fungsi Pemilihan/Penilaian

Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih dan menilai bahan pustaka dalam kelompok referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdaya guna secara maksimal.

Pelayanan referensi merupakan suatu layanan tersendiri yang bersifat langsung maupun tidak langsung. tujuan pelayanan referensi, antara lain :

a. Mengerahkan pemakai/pengunjung perpustakaan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat.

b. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menelusur informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas.

c. Memampukan pemakai/pengunjung perpustakaan menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan pelayanan untuk membantu pengguna perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan, memakai koleksi referensi.

Tujuan dari pelayanan referensi adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan menelusur informasi


(26)

dengan pilihan yang lebih luas, memungkinkan pemakai menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna.

Fungsi pelayanan referensi adalah : informasi, bimbingan, pengarahan, supervisi dan penelitian. Fungsi ini ditunjang dengan adanya petugas referensi yang cakap dan koleksi referensi yang memadai dan disajikan dalam rak terbuka dan mudah dicapai.

Pelayanan referensi utama yang diberikan meliputi : Pemberian informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan, koleksi dan hal-hal lain yang mudah dan cepat memenuhinya. Pemberian informasi yang bersifat spesifik, yang untuk memenuhinya diperlukan referensi bahan pustaka yang ada, ataupun konsultasi dengan petugas perpustakaan lainnya. Pemberian bantuan untuk menelusur bahan pustaka dengan menggunakan katalog, bibliografi dan alat-alat penelusuran lainnya. Pemberian bimbingan untuk menggunakan koleksi referensi. Pemberian bantuan pengarahan untuk menemukan pokok bahasan tertentu dalam buku-buku yang sesuai dengan minat dan bidang studi pemakai.

Koleksi referensi adalah kumpulan bahan pustaka yang berupa karya-karya referensial, yaitu karya-karya yang disusun sebagai alat konsultasi ataupun penunjuk mengenai informasi-informasi tertentu. Menurut sifat informasinya koleksi referensi terdiri atas koleksi referensi umum dan khusus. Umum berarti memberikan informasi umum, ruang lingkup luas tanpa batas-batas subyek atau batas lain yang dapat memberikan spesifik tertentu. Sedangkan khusus berarti memberikan informasi khusus mengenai subyek atau pokok pembahasan tertentu. Menurut jenis informasinya koleksi referensi terdiri atas : almanak dan buku tahunan, buku pegangan atau manual, direktori, ensiklopedi, kamus, sumber biografi, sumber geografi, bibliografi, indeks dan abstrak, sumber-sumber referensi lain seperti; lembaran negara, laporan penelitian, brosur, perundang-undangan, peraturan pemerintah, data statistik dan keterangan-keterangan lain yang dibutuhkan pengguna.

2.4.3 Pelayanan Internet

Menurut Ridwan Siregar (2004:58) dalam buku Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa dinyatakan bahwa :

Internet adalah suatu jaringan internasional dari jaringan-jaringan yang menghubungkan jutaan komputer diseluruh penjuru dunia. Perkembangan,


(27)

teknologi informasi, pada perpaduan antara teknologi dan telekomunikasi yang semakin maju dan menjadi pesat. Salah satu diantaranya adalah tersedianya suatu jaringan komputer di dunia yang disebut internet.

Saat sekarang ini jaringan komputer global internet bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Melalui layanan internet ini dapat tersedianya kemudahan untuk informasi apapun dengan cepat, yang tidak hanya dalam bentuk teks, dan juga gambar. Salah satu keuntungan dari layanan internet adalah bahwa informasi yang terdapat pada internet ini dapat dengan mudah diperoleh siapa saja yang mengeluarkan dengan biaya yang relatif murah. Penggunaan internet saat ini adalah digunakan untuk keperluan komunikasi dan temu balik informasi pada produk.

Fasilitas utama yang telah terdapat didalam internet adalah sebagai berikut : • Email

• Newsgroup

• File Transfer Protocal (FTP) • Telnet

• Chat group • Gophers • Wats

• World Wide Web (WWW)

Pada saat ini banyak perpustakaan menyediakan fasilitas internet yang disertai dengan melanggan database seperti pubmed, ebsco, proquest dan sebagainya. Seluruh database ini berisi jurnal- jurnal yang khususnya mencakup bidang kedokteran. Jurnal online sangat membantu pengguna untuk mendapatkan informasi secara tepat dan cepat. Akan tetapi tidak semua perpustakaan dapat melengkapi koleksi perpustakaannya dengan fasilitas ini, hal ini dikarenakan biaya yang cukup mahal untuk dapat melanggan database diatas.

2.4.4 Relevansi Koleksi

Koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila sebuah perpustakaan dapat memenuhi koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat terpenuhi oleh perpustakaan.


(28)

Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 16), mengemukakan bahwa :

Mengevaluasi koleksi ialah upaya menilai daya guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan sivitas akademika serta program perguruan tinggi. Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi. Tujuannya dapat dirinci sebagai berikut:

1. Mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi

2. Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi 3. Mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi 4. Meningkatkan nilai informasi

5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi 6. menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi

Mount Sunt Vincent University Library dalam Evi (2003: 11), mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat pemanfaatan koleksi yaitu :

1. Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat dilihat melalui: a. katalog perpustakaan

b. bibliografi subjek c. analisis subjek d. review essays

e. bibliografi khusus, dan

f. daftar usulan dari staf pengajar 2. Sistem data perpustakaan

3. Mencakup keseluruhan judul dalam subyek tertentu berhubungan dengan pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman, dan statistik silang layan.

4. Menguji secara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku, dan 5. Survey pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian, dan kemutakhiran

koleksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan manajeman koleksi adalah kegiatan yang meliputi pengembangan koleksi, dan pengelolaan koleksi. Tujuan manajemen koleksi yaitu untuk kelengkapan, ketersediaan, kemampuan untuk adanya browsing, penggunaan, keterbukaan dan kesiagaan.

Manajemen koleksi berkaitan dengan evaluasi pemanfaatan koleksi. Perpustakaan sering menghadapi kecilnya koleksi yang dimanfaatkan oleh penggunanya atau bahkan tidak seimbang pemanfaatannya dari sisi judul. Menghadapi masalah yang demikian ini, perpustakaan dapat menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui seberapa besar yang dimanfaatkan. Hal ini dapat dilakukan melalui analisis teknik


(29)

pendekatan yang berpusat pada pengguna dan penggunaan yang tujuannya untuk mengetahui koleksi yang dimanfaatkan dan koleksi apa yang dimanfaatkan, kemudian teknik pendekatan yang berpusat pada koleksi yang tujuannya untuk mengetahui cakupan koleksi baik kedalaman, kesesuaian, maupun kemutakhiran.


(30)

BAB III

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA

3.1 Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Sejarah Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) tentu tidak terlepas dari sejarah UMN. UMN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996 bersamaan dengan itu turut juga didirikan Perpustakaan UMN Medan. Pada awalnya UMN merupakan salah satu fakultas yang berada pada naungan Universitas Alwashliyah (UNIVA) yaitu FKIP UNIVA. Kemudian berubah lagi menjdai IKIP Alwashliyah kemudian akhirnya pada tahun 1996 sampai sekarang berganti nama menjadi Universitas Muslim Nusantara (UMN).

Kampus UMN berlokasi di dua tempat yaitu kampus A berlokasi di Jalan Garu II No. 93 Medan dan kampus B berlokasi di jalan Garu II No. 02 Medan. UMN memilki enam fakultas yaitu : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Sastra (FS). Sejalan dengan perubahan nama lembaga induknya, perpustakaan juga mengalami perubahan yang saat ini dinamakan Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Perpustakaan UMN berada pada lokasi kampus B yang beralamatkan di jalan Garu II No. 02 Medan.

Perpustakaan UMN didirikan bertujuan untuk menunjang tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat) bagi civitas akademikanya. Perpustakaan UMN memiliki ruangan yang berukuran 24x9m dan semua kegiatan perpustakaan dilakukan dalam ruangan ini. Lokasi perpustakaan ini sangat mudah dijangkau oleh civitas akademika. Perpustakaan UMN melayani semuruh civitas akademika UMN yaitu mahasiswa, dosen/staf pengajar, dan pegawai administrasi.

3.1.2 Struktur Organisasi dan Staf

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) secara makro berada pada lingkungan kedua tata usaha, dimana perpustakaan merupakan lembaga / badan bawahannya dan bertanggung jawab kepada bagian tata usaha tersebut. Sedangkan Perpustakaan UMN secara mikro memiliki dua bagian yang merupakan bawahannya yaitu : pelayanan teknis dan pelayanan pengguna, dimana masing-masing bagiannya memiliki


(31)

sub-sub bagian lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur organisasi Perpustakaan UMN baik secara makro maupun mikro.

Pada awal didirikan, perpustakaan ini hanya dikelola oleh dua orang. Pada awal tahun 2005 sampai dengan sekarang petugas Perpustakaan UMN berjumlah tiga orang yang terdiri dari kepala perpustakaan, kepala tata usaha dan staf perpustakaan. Ketiga petugas perpustakaan ini saling bekerja sama dalam melaksanakan tugas mulai dari segi pengelolaan sampai kepada pemanfaatan Perpustakaan UMN Medan.

Perpustakaan UMN dalam menjalankan roda kegiatannya dikelola oleh kepala perpustakaan, kepala tata usaha dan staf perpustakaan. Ketiga petugas inilah yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan di Perpustakaan UMN tersebut. Para pegawai perpustakaan tersebut adalah :

1. Drs. H. Syafi’i Zaini menjabat sebagai Kepala Perpustakaan 2. Yati Sari Siregar Spd menjabat sebagai Kepala Tata Usaha 3.Titik Alaina Sumin menjabat sebagai Staf Perpustakaan.

Ketiganya merupakan petugas / pustakawan yang bukan dari disiplin ilmu perpustakaan. Walaupun petugas Perpustakaan UMN tidak berasal dari disiplin ilmu perpsutakaan tetapi ketiganya sudah sering mengikuti latihan, seminar atau pendidikan non formal lainnya untuk bidang perpustakaan.

Bagan struktur organisasi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) secara mikro adalah sebagai berikut ini :


(32)

Gambar-1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

3.1.3 Pengguna Perpustakaan

Pengguna perpustakaan adalah seluruh anggota sivitas akademika Universitas Muslim Nusantara (UMN) dengan terlebih dahulu memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan untuk setiap calon pengguna perpustakaan, yaitu dengan mengisi formulir pendaftaran calon anggota.

Pada umumnya pengguna Perpustakaan UMN adalah mahasiswa, dosen, pegawai dan mahasiswa luar. Jumlah keseluruhan anggota Perpustakaan UMN adalah mahasiswa sebanyak 621 Orang, staf pengajar/dosen dan Pegawai UMN sekitar 35 Orang.

Bagi mahasiswa luar yang berkunjung ke Perpustakaan UMN hanya diperkenankan untuk melihat – lihat koleksi yang terdapat di UMN tetapi tidak diperbolehkan untuk meminjam bahan perpustakaan ke luar perpustakaan.

3.1.4 Anggaran Perpustakaan

Perpustakaan tentunya membutuhkan dana untuk dapat terus mengembangkan perpustakaan menjadi lebih baik. Demikian juga dengan Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN).

Kepala Perpustakaan

Kepala Tata Usaha

Pelayanan Teknis Pelayanan Pengguna Pengadaan

Pengolahan Pemeliharaan

Sirkulasi


(33)

Anggaran Perpustakaan UMN berasal dari lembaga induk UMN atau Biro Rektor UMN dan mahasiswa yaitu berupa uang denda buku setiap bulannya dan uang administrasi setiap pendaftaran anggota perpustakaan. Biasanya seluruh dana yang diperoleh oleh Perpustakaan UMN diserahkan kepada biro rektor UMN.

Apabila Perpustakaan UMN ingin menambah koleksi perpustakaan, maka pihak Perpustakaan UMN dapat menyerahkan proposal pengajuan penambahan koleksi berdasarkan judul, pengarang, dan penerbit yang dibutuhkan kepada biro rektor UMN. Selanjutnya pihak biro akan mengirimkan bahan – bahan perpustakaan yang sesuai dengan permintaan Perpustakaan UMN.

3.2 Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

Koleksi bahan pustaka merupakan salah satu syarat yang mutlak dalam pendirian suatu perpustakaan. Oleh karena itu, setiap perpustakaan harus mempunyai koleksi yang cukup memadai bagi kebutuhan pengguna. Pengadaan koleksi ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan atau anggaran perpustakaan yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara, penulis memperoleh data mengenai jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah sebanyak 1428 judul dengan jumlah 3845 eksemplar.

3.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan

Tugas setiap perpustakaan adalah membangun koleksi demi kepentingan pengguna perpustakaan kualitas jasa yang diberikan serta kepuasan pengguna tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Pengembangan koleksi pada perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) sudah memenuhi kebutuhan perkuliahan dan kebutuhan pengguna. Namun Perpustakaan UMN menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang ada di Perpustakaan UMN.

Koleksi Perpustakaan UMN terdiri dari bahan pustaka berbentuk buku dan bahan pustaka bukan buku, yaitu :

1. Bahan pustaka berbentuk buku • Buku teks


(34)

2. Bahan pustaka bukan buku • Majalah

• Jurnal • Buletin • Surat Kabar • Karya ilmiah

Selain Koleksi diatas, Perpustakaan UMN juga melengkapi koleksinya dengan cara penerbitan sendiri, yaitu terbitan yang dihasilkan oleh lembaga induknya. Pada umumnya yang diterbitkan adalah :

• Karya ilmiah yang dihasilkan oleh staf pengajar / dosen seperti makalah dan

laporan penelitian. • Diktat – diktat

• Buku Panduan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

3.2.2 Jumlah Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan sewajarnya disesuaikan dengan kurikulum perguruan tinggi dan disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menunjang program Tridarma Perguruan Tinggi dan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika, dan lain – lain yang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda – beda.

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) berupaya memenuhi kebutuhan penggunanya dengan melengkapi koleksi – koleksi perpustakaan yang dapat menunjang kegiatan belajar – mengajar di UMN. Adapun koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :


(35)

Tabel-1 : Jumlah Koleksi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)

NO JENIS KOLEKSI JUMLAH

JUDUL EKSEMPLAR

1 Buku teks 877 3010

2 Referensi 25 34

3 Majalah 6 238

4 Jurnal 4 40

5 Bulletin 1 4

6 Karya ilmiah 515 515

Total 1428 3845

3.3 Pelayanan perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.3.1 Sistem Pelayanan

Pelayanan Perpustakaan adalah pemberian informasi pengguna melalui pe la ya na n perpustakaan, pengguna dapat me mpero leh info rmas i ya ng dibutuhkannnya secara optimal.

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) memberikan pelayanan mencakup 4 (empat) kegiatan, baik kegiatan pekerjaan peminjaman, kegiatan membantu pengunjung mencari informasi (pelayanan referensi), kegiatan mendidik pengunjung menggunakan alat kepustakaan dan bahan pustaka, dan kegiatan menyebarluaskan informasi.

Perpustakaan UMN memberikan pelayanan kepada sivitas akademika dan menerapkan sistem pelayanan terbuka (open access) dimana setiap pengguna/peminjam dapat langsung menggunakan atau melihat setiap bahan pustaka yang dibutuhkannya langsung pada jajaran koleksi yang telah disediakan atau langsung pada rak buku.

Perpustakaan UMN dibuka setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur. Waktu pelayanan Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

Pagi : 09.00 WIB - 12.00 WIB

Sore : 14.00 WIB – 17.00 WIB


(36)

Catatan : Waktu melihat karya ilmiah / skripsi hanya diperbolehkan pagi Untuk pelayanan peminjaman sampai dengan pukul 16.30 WIB

Khusus hari sabtu perpustakaan hanya dibuka sampai pukul 12.00 WIB

3.3.2 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan yang diberikan pustakawan secara langsung kepada pengguna. Pelayanan sirkulasi meliputi pemberian bantuan kepada pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka. Di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) setiap pengguna perpustakaan yang akan meminjam koleksi terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota perpustakaan.

Adapun syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa

• Calon anggota harus merupakan sivitas akademika UMN

• Mengisi formulir keanggotaan

• Menunjukkan fotocopy kwitansi tanda pembayaran SPP / uang kuliah

• Melampirkan fotocopy KTM yang masih berlaku 1 lembar

• Melampirkan pas foto : 3 x 4 2 lembar 2 x 3 1 lembar

• Bagi mahasiswa yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan UMN pada

tahun pertama tidak dikenakan biaya.

• Untuk mahasiswa yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan UMN pada

tahun kedua atau setelahnya dikenakan biaya keanggotaan atau biaya administrasi sebesar Rp. 3000,-

2. Bagi dosen atau staf pegawai

• Mendaftarkan diri kepada petugas perpustakaan • Mengisi formulir

• Melampirkan pas foto 3 x 4 → 2 lembar


(37)

Masa aktif anggota Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah satu tahun. Apabila pengguna sudah habis masa aktif anggotanya, maka dapat melakukan perpanjangan masa anggota dengan biaya administratif sebesar Rp. 3000,-.

Setelah menjadi anggota Perpustakaan UMN, anggota mendapatkan dua buah kartu yaitu Kartu Tanda Anggota Perpustakaan UMN dan Kartu peminjaman dan pengembalian. Kartu Tanda Anggota Perpustakaan diserahkan kepada pengguna sedangkan Kartu peminjaman dan pengembalian menjadi pertinggal bagi perpustakaan. Kartu ini berfungsi sebagai bukti transaksi peminjaman dan pengembalian yang telah dilakukan oleh pengguna. Apabila pengguna menghilangkan kartu tanda anggota perpustakaan, maka kartu tanda anggota tersebut dapat diganti dan pengguna dikenakan sanksi sebesar Rp. 5000,-.

Adapun Bentuk kartu anggota perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah :

Gambar-2 : Kartu Tanda Anggota

Bagi pengunjung atau mahasiswa yang berasal dari luar UMN diperbolehkan memasuki perpustakaan dengan membawa surat pengantar dari Universitas yang bersangkutan pada kunjungan pertama dan untuk kunjungan selanjutnya hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih aktif dari Universitasnya.

Pengguna Perpustakaan UMN adalah seluruh sivitas akademika yang terdiri dari : Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

Tahun akademi :

Nomor : Kartu Anggota

Foto pemegang kartu Nama : ………

No.Stb : ………

NIM : ……… Fak/Jurusan : ……… Program/ Smt : ………

Tanda tangan Alamat : ………

Pemegang kartu

- Meminjam / mengembalikan buku Medan, …… 2009

Harus memperlihatkan kartu ini Kepala Perpustakaan

- Kartu ini berlaku hanya untuk 1 tahun akademik


(38)

• Mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi yang berjumlah ± 621 orang

• Staf Pengajar atau Dosen yang berjumlah ± 200 Orang • Pegawai Universitas Muslim Nusantara (UMN) ± 50 Orang

Kegiatan pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan UMN antara lain: Peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan, pemberian sanksi dan mengeluarkan surat bebas pustaka

3.3.2.1Peminjaman

Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik dibaca di dalam perpustakaan maupun dibawa keluar perpustakaan (dipinjam). Peminjaman bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) menggunakan kartu buku. Untuk setiap buku diberi kartu dan kartu ini disimpan dalam kantong buku.

Perpustakaan UMN menerapkan jenis peminjaman biasa, dimana waktu peminjaman yang diberikan adalah mingguan. Mahasiswa dapat meminjam buku sebanyak 3 buah buku, Lama peminjaman buku adalah 1 '(satu) minggu dan untuk dosen atau staf pengajar dapat meminjam sebanyak 4 buku dengan lama peminjaman 2 Minggu. Buku – buku yang dipinjam dapat diperpanjang satu kali selama satu minggu. Dengan demikian antara mahasiswa dan dosen memilki perbedaan dalam peminjaman buku.

Adapun bentuk kartu buku pada perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah sebagai berikut :


(39)

Gambar-4 : Bentuk Kartu Buku

Prosedur peminjaman bahan pustaka pada Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Pengguna menunjukkan kartu anggota kepada petugas 2. Pengguna mencari bahan pustaka yang akan dipinjam

3. Setelah bahan pustaka yang diperlukan ditemukan, pengguna menuliskan nama dan tanggal pinjam pada kartu buku, kemudian menyerahkannya kepada petugas.

4. Petugas mengecek ulang kartu buku dan kemudian mencatat pada kartu peminjaman dan pengembalian

5. Tanggal pengembalian juga dicatat pada slip pengembalian bahan pustaka. Slip pengembalian distempel pada halaman pertama buku agar pengguna tidak lupa tanggal pengembalian bahan pustaka tersebut.

6. Bahan pustaka diberikan kepada pengguna. Kartu buku dan kartu peminjaman dan pengembalian disusun menurut tanggal pengembaliannnya.

Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara Medan

574.192 4

Wir nomor kelas b

Pengarang : Judul : No. Induk :

No/ Nama Peminjam Tanggal Paraf


(40)

Adapun bentuk kartu peminjaman dan pengembalian pada Perpustakaan UMN adalah :

Gambar-3 : Kartu Peminjaman dan Pengembalian (Tampak Depan)

Tabel-2 : Kartu Peminjaman dan Pengembalian (Tampak Belakang) Kode

Buku Tgl Kbl

Paraf Penerima

Kode Buku

Tgl Kbl

Paraf Penerima

Kode Buku

Tgl Kbl

Paraf Penerima Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan

Tahun akademi :

Nomor : Kartu Anggota

Foto pemegang kartu Nama : ………

No.Stb : ………

NIM : ……… Fak/Jurusan : ……… Program/ Smt : ………

Tanda tangan Alamat : ………

Pemegang kartu

- Meminjam / mengembalikan buku Medan, …… 2009

Harus memperlihatkan kartu ini Kepala Perpustakaan - Kartu ini berlaku hanya untuk

1 tahun akademi


(41)

Mengingat bahwa pengguna perpustakaan UMN cukup ramai dan petugas yang melayani hanya dua orang saja, maka penggunaan sistem kartu buku sangat tepat diterapkan. Keuntungan sistem ini adalah bahwa anggota yang ingin meminjam bahan pustaka tidak perlu menunggu lama.

3.3.2.2Pengembalian

Pengembalian merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya. Pelayanan pengembalian bahan pustaka di perpustakaan, merupakan kelanjutan dari pelayanan paminjaman suatu bahan pustaka. Pada Perpustakaan UMN lama peminjaman hanya satu minggu.

Buku – buku yang dipinjamkan harus dikembalikan sesuai dengan tanggal kembali yang tertera pada slip pengembalian. Buku – buku yang rusak ketika dikembalikan menjadi tanggung jawab peminjam dan dapat dikenakan sanksi akademis atau denda yang sesuai dengan peraturan perpustakaan.

Pada umumnya mahasiswa UMN mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam tepat pada waktunya. Hal ini dikarenakan adanya denda yang ditetapkan oleh pihak perpustakaan UMN.

Prosedur pengembalian bahan pustaka pada perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Petugas menerima bahan pustaka yang dikembalikan

2. Petugas memeriksa bahan pustaka masih dalam keadaan baik atau tidak

3. Jika tidak terjadi kerusakan maka petugas memeriksa apakah pengembalian bahan pustaka tersebut terlambat atau tidak

4. Petugas mengambil kartu buku dan kartu anggota yang sedang dipinjam

5. Petugas mencantumkan tanggal kembali pada kartu buku kemudian memberi paraf pada kartu buku dan kartu anggota

6. Kartu buku dimasukkan ke kantong buku dan kartu anggota dikembalikan. Pengembalian bahan pustaka di perpustakaan UMN sudah dapat dikatakan baik karena sudah menggunakan kartu buku dan pada bahan pustaka sudah memiliki slip pengembalian. Dalam slip pengembalian bahan pustaka dicantumkan tanggal


(42)

pengembalian sehingga pengguna dapat mengembalikan bahan pustaka tepat pada waktunya.

3.3.2.3Perpanjangan

Sebuah buku diperpanjang waktu peminjamannnya ketika bahan pustaka tersebut telah habis masa pinjamnya. Biasanya bahan pustaka diperpanjang masa pinjamnya karena masih dibutuhkan oleh anggota perpustakaan. Perpanjangan masa pinjam bahan pustaka juga dilaksanakan pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Pada perpustakaan ini perpanjangan masa pinjam bahan pustaka tergantung pada kelompok peminjam. Dalam hal ini kelompok peminjam yang dimaksud adalah staf pengajar dan mahasiswa.

Masa perpanjangan yang diberikan kepada mahasiswa dan staf pengajar/dosen adalah 1 (satu) minggu. Dengan demikian mahas iswa dan dosen / staf penga jar dapat menggunakan bahan pusataka dala m jangka waktu 2 (dua) minggu.

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung pada kebijakan perpustakaan dan kondisi perpustakaan tersebut. Ada perpustakaan yang memberikan masa perpanjangan sebanyak 2 (dua) kali dan ada juga perpustakaan yang hanya memberikan masa perpanjangan 1 (satu) kali saja. Berdasarkan peraturan Perpustakaan UMN, perpanjangan masa pinjam bahan pustaka yang diberikan hanya satu kali saja.

Prosedur perpanjangan masa pinjam bahan pusataka pada Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Peminjam membawa bahan pustaka yang akan diperpanjang

2. Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang akan diperpanjang kepada petugas 3. Petugas mengambil kartu buku dan kartu anggota dari kotak penyimpanan 4. Petugas menuliskan tanggal kembali pada kartu buku dan memberi paraf pada

kartu buku dan kartu anggota

5. Petugas menuliskan kembali kode bahan pustaka dan tanggal pengembalian pada kartu buku dan kartu anggota sedangkan pada kartu buku dituliskan tanggal peminjaman


(43)

3.3.2.4 Penagihan

Penagihan merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka kembali yang telah dipinjam oleh pengguna, jika batas waktu peminjaman terlampaui. Penagihan bahan pustaka yang telah dilaksanakan Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah kepada anggota yang meminjam bahan pustaka setelah batas waktu pengembalian yang ditentukan sudah lewat/terlambat, dan bahan pustaka tersebut belum juga dikembalikan.

Penagihan bahan pustaka biasanya dilakukan oleh petugas Perpustakaan UMN Apabila pengguna yang meminjam bahan pustaka telah telambat batas waktu pengembalian dan bahan pustaka tersebut belum juga dikembalikan. Dalam hal ini petugas meminta secara langsung kepada si peminjam dan mengingatkan agar segera mengembalikan bahan pustaka yang telah dipinjamnya. Dengan cara tersebut, biasanya pengguna / si peminjam akan mengembalikan bahan pustaka tersebut dan petugas / pustakawan tidak perlu mengirimkan surat penagihan kepada peminjam.

Menurut penulis dan informasi yang telah diterima, dalam hal penagihan bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan UMN sudah cukup baik dan berjalan dengan lancar.

3.3.2.5 Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi adalah merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan pengguna beserta pemberian sanksinya. Pada umumnya pemberian sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melakukan pelanggaran atas peraturan yang telah ditetapkan.

Pemberian sanksi biasanya diberikan kepada pengguna yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan, misalnya keterlambatan dalam pengembalian bahan pustaka, pengguna yang mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak. Pemberian sanksi yang sering terjadi di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) adalah keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam pengguna dan kerusakan bahan pustaka.

Sanksi yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bila terlambat mengembalikan bahan pustaka diberikan sanksi yang berupa denda sebesar Rp. 300 / buku per hari dan dihitung sejak hari pertama peminjaman bahan pustaka sampai hari ke tiga puluh. Setelah lebih dari tiga puluh hari denda


(44)

dinaikkan sebesar Rp. 400 / buku per hari, dihitung sejak hari ketiga puluh satu.

2. Jika si peminjam belum juga mengembalikan bahan pustaka hingga dua kali tiga puluh hari keterlambatan pengembalian maka hak sebagai keanggotaan dapat dicabut dan keanggotaan tersebut dapat dikembalikan setelah si peminjam mengembalikan bahan pustaka dengan utuh dan membayar dendanya.

3. Jika bahan pustaka yang dipinjam hilang atau rusak karena kelalaian peminjam maka si peminjam wajib mengganti dengan buku yang baru sesuai dengan judul buku yang telah hilang dan rusak atau dapat juga menggantinya dengansejumlah uang sesuai dengan harga buku yang telah hilang atau rusak tersebut.

Menurut penulis, pemberian sanksi yang dilaksanakan Perpustakaan UMN merupakan suatu kebijakan yang baik agar perpustakaan dapat berkembang dengan baik dan peraturan ini juga dapat mendidik para pengguna untuk dapat lebih disiplin dan perduli terhadap koleksi bahan perpustakaan.

3.3.2.6 Bebas Pustaka

Pada Universitas Muslim Nusantara (UMN) salah satu persyaratan untuk pendaftaran wisuda harus melampirkan surat keterangan bebas pustaka. Oleh karena itu setiap mahasiswa pada tingkat akhir diwajibkan untuk mengurus surat bebas pustaka pada Perpustakaan UMN.

Prosedur mengeluarkan surat keterangan bebas pustaka pada Perpustakaan UMN adalah :

1. Petugas meminta kartu tanda anggota perpustakaan

2. Petugas memeriksa apakah masih ada atau tidak bahan pustaka yang sedang dipinjam atau belum dikembalikan oleh pengguna

3. Apabila tidak terdapat bahan pustaka yang dipinjam atau belum dikembalikan pengguna maka petugas menonaktifkan pengguna dari keanggotaan perpustakaan dan surat keterangan bebas pustaka dapat dikeluarkan oleh petugas


(45)

3.3.3 Pelayanan Referensi

Pelayanan referensi merupakan pelayanan tersendiri yang bersifat langsung maupun tidak langsung yang berupa bimbingan kepada mahasiswa dan dosen yang memakai bahan pustaka di perpustakaan agar mampu menggunakan koleksi dan sumber-sumber referensi yang tepat. Pengguna dapat mengambil koleksi referensi langsung ke rak buku. Koleksi referensi hanya boleh dibaca oleh pengguna di perpustakaan dan tidak diperkenankan untuk dipinjam. Koleksi yang sering digunakan antara lain kamus, ensiklopedia dan handbook. Koleksi ini biasanya digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen/staf pengajar.

Pelayanan referensi di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) belum dapat berjalan dengan baik dan lancar karena perpustakaan ini masih memiliki koleksi referensi yang sedikit dan tidak adanya petugas yang khusus untuk dapat menuntun pengguna dalam menggunakan koleksi referensi ini. Adapun koleksi referensi yang dimiliki Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut :

1. Ensiklopedia

Seperti ensiklopedia Al-Qur’an, ensiklopedia Matematika, dan ensiklopedia Manajemen. 2. Kamus

Seperti kamus Dwi bahasa, kamus bahasa daerah, kamus khusus menurut bidang ilmu pengetahuan

3. Direktori 4. Buku Tahunan

5. Buku pedoman atau Handbook 6. Penerbitan Pemerintah

Penjajaran koleksinya seluruh Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN tidak diletakkkan pada rak khusus tetapi disatukan dengan koleksi yang lain. Oleh karena itu pengguna mengalami kesulitan dalam menemukan kembali koleksi koleksi referensi yang terdapat di perpustakaan tersebut.

3.3.4 Pelayanan Internet

Pada saat ini teknologi begitu dirasakan perkembangannya, dalam hal ini perpustakaan juga tidak boleh ketinggalan dalam melengkapi kebutuhan informasi penggunanya. Internet merupakan salah satu media yang sangat berpengaruh dalam membantu para mahasiswa dan dosen / staf


(46)

perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu setiap perpustakaan perguruan tinggi diperlukan adanya pelayanan internet yang mamadai.

Perpustakaan UMN melengkapi pelayanannya dengan menyediakan fasilitas internet sebanyak 4 unit PC yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Setiap mahasiswa dapat menggunakan internet selama 1 jam / hari. Pengguna tidak dikenakan biaya dalam penggunaan internet.

Fasilitas internet yang dimilki Perpustakaan UMN dirasakan sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah anggota perpustakaan. Oleh karena itu Perpustakaan UMN sedang melakukan perencanaan untuk pengembangan Perpustakaan UMN terutama terhadap penambahan faslitas internet.

3.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) 3.4.1 Tingkat Pemanfaatan koleksi

Tingkat pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) dilihat pada tabel berikut:

Tabel- 3 : Tingkat Pemanfaatan Koleksi No Jenis Koleksi Jumlah

Judul

Jumlah Eksemplar

Jumlah Pemanfaatan Koleksi per minggu

1 Buku teks 877 3010 125

2 Referensi 25 34 10

3 Majalah 6 238 7

4 Jurnal 4 40 4

5 Bulletin 1 4 1

6 Karya ilmiah 515 515 85

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) pada bulan Januari - Maret tahun 2009

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa koleksi yang paling banyak dimanfaatkan berdasarkan jenis koleksi adalah koleksi buku teks sebanyak 125 koleksi dan koleksi karya ilmiah sebanyak 85 koleksi. Sedangkan pada koleksi referensi dimanfaatkan pengguna sebanyak 10 koleksi perminggu. Diikuti dengan koleksi majalah dan jurnal yang dimanfaatkan sebanyak 7 dan 4 koleksi. Sedangkan koleksi buletin hanya dimanfaatkan oleh pengguna sebanyak 1 koleksi per minggu.

Koleksi buku teks yang paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna Perpustakaan UMN adalah koleksi buku teks dengan nomor klasifikasi buku 300, yaitu buku - buku bidang ilmu pendidikan seperti buku Dasar-Dasar ilmu Pendidikan, Metodologi Ilmu


(47)

Pendidikan, Ilmu Pancasila dan lain sebagainya. Koleksi yang juga banyak dimanfaatkan pengguna Perpustakaan UMN yaitu koleksi buku teks dengan nomor klasifikasi 500, yaitu buku bidang ilmu-ilmu murni seperi buku Matematika Terapan, Fisika untuk Universitas, Kimia Farmasi dan lain lain. Selain itu, Pengguna Perpustakaan UMN juga memanfaatkan koleksi karya ilmiah dengan cara membaca ditempat atau memfoto kopi karya ilmiah tersebut.

3.4.2 Tingkat Pemanfaatan Koleksi Referensi

Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN, penjajarannya didalam rak digabungkan dengan koleksi umum. Perpustakaan UMN tidak membuat rak khusus untuk koleksi referensi. Oleh karena itu sering terjadi kesulitan dalam memanfaatkan koleksi, baik kesulitan yang dihadapi pengguna maupun pegawai perpustakaan sendiri. Pengguna mengalami kesulitan dalam penemuan kembali sedangkan pegawai perpustakaan UMN merasa kesulitan dalam penataannya didalam rak.

Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN terdiri dari ensiklopedia, kamus, direktori, buku tahunan, dan terbitan pemerintah. Koleksi referensi ynag dimilki Perpustakaan UMN hanya sedikit, oleh karena itu pengguna kurang memenfaatkan koleksi referensi tersebut. Koleksi yang sering dimanfaatkan oleh pengguna adalah koleksi referensi yang berbentuk kamus dan ensiklopedia.

3.4.3 Tingkat Pemanfaatan Pelayanan Internet

Pelayanan internet pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) merupakan pelayanan yang cukup tinggi dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut pengamatan penulis, pengguna lebih sering memanfaatkan pelayanan internet dari pada koleksi koleksi tercetak yang terdapat di Perpustakaan UMN. Pengguna bersedia mengantri dalam waktu yang cukup lama untuk dapat memanfaatkan pelayanan internet yang terdapat di Perpustakaan UMN. Penggunaan fasilitas internet bagi mahasiswa hanya sebatas untuk membantu dalam pencarian tugas-tugas kuliah, tidak diperkenankan untuk membuka situs yang lain seperti Yahoo Messanger, Chating, Friendster, Facebook dan lain sebagainya.


(48)

3.4.4 Tindakan Pemanfaatan Koleksi

Adapun tindakan yang dilakukan oleh pengguna Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) dalam pemanfaatan koleksi, yaitu:

1. Meminjam

Pengguna memanfaatkan koleksi yang terdapat di Perpustakaan UMN dengan meminjam koleksi tersebut dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku di Perpustakan UMN.

2. Membaca di Perpustakaan

Pengguna memanfaatkan koleksi dengan cara membaca di meja atau ruang baca yang telah tersedia di perpustakaan.

3. Mencatat

Pengguna menyalin atau menuliskan informasi yang ada pada koleksi perpustakaan ke dalam catatan. Koleksi yang sering dicatat oleh pengguna adalah koleksi referensi

4. Memfotokopi

Pengguna membuat salinan koleksi dengan menggunakan mesin fotokopi dan koleksi yang sering difotokopi adalah koleksi referensi.

Dari data dan pengamatan penulis, pengguna lebih banyak memanfaatkan koleksi bahan pustaka perpustakaan UMN dengan cara meminjam. Dalam pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan UMN proses yang dilakukan pengguna dalam pencarian koleksi, yaitu:

1. Pengguna mencari langsung koleksi ke rak


(1)

Pendidikan, Ilmu Pancasila dan lain sebagainya. Koleksi yang juga banyak dimanfaatkan pengguna Perpustakaan UMN yaitu koleksi buku teks dengan nomor klasifikasi 500, yaitu buku bidang ilmu-ilmu murni seperi buku Matematika Terapan, Fisika untuk Universitas, Kimia Farmasi dan lain lain. Selain itu, Pengguna Perpustakaan UMN juga memanfaatkan koleksi karya ilmiah dengan cara membaca ditempat atau memfoto kopi karya ilmiah tersebut.

3.4.2 Tingkat Pemanfaatan Koleksi Referensi

Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN, penjajarannya didalam rak digabungkan dengan koleksi umum. Perpustakaan UMN tidak membuat rak khusus untuk koleksi referensi. Oleh karena itu sering terjadi kesulitan dalam memanfaatkan koleksi, baik kesulitan yang dihadapi pengguna maupun pegawai perpustakaan sendiri. Pengguna mengalami kesulitan dalam penemuan kembali sedangkan pegawai perpustakaan UMN merasa kesulitan dalam penataannya didalam rak.

Koleksi referensi yang terdapat pada Perpustakaan UMN terdiri dari ensiklopedia, kamus, direktori, buku tahunan, dan terbitan pemerintah. Koleksi referensi ynag dimilki Perpustakaan UMN hanya sedikit, oleh karena itu pengguna kurang memenfaatkan koleksi referensi tersebut. Koleksi yang sering dimanfaatkan oleh pengguna adalah koleksi referensi yang berbentuk kamus dan ensiklopedia.

3.4.3 Tingkat Pemanfaatan Pelayanan Internet

Pelayanan internet pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) merupakan pelayanan yang cukup tinggi dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut pengamatan penulis, pengguna lebih sering memanfaatkan pelayanan internet dari pada koleksi koleksi tercetak yang terdapat di Perpustakaan UMN. Pengguna bersedia mengantri dalam waktu yang cukup lama untuk dapat memanfaatkan pelayanan internet yang terdapat di Perpustakaan UMN. Penggunaan fasilitas internet bagi mahasiswa hanya sebatas untuk membantu dalam pencarian tugas-tugas kuliah, tidak diperkenankan untuk membuka situs yang lain seperti Yahoo Messanger, Chating, Friendster, Facebook dan lain sebagainya.


(2)

3.4.4 Tindakan Pemanfaatan Koleksi

Adapun tindakan yang dilakukan oleh pengguna Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) dalam pemanfaatan koleksi, yaitu:

1. Meminjam

Pengguna memanfaatkan koleksi yang terdapat di Perpustakaan UMN dengan meminjam koleksi tersebut dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku di Perpustakan UMN.

2. Membaca di Perpustakaan

Pengguna memanfaatkan koleksi dengan cara membaca di meja atau ruang baca yang telah tersedia di perpustakaan.

3. Mencatat

Pengguna menyalin atau menuliskan informasi yang ada pada koleksi perpustakaan ke dalam catatan. Koleksi yang sering dicatat oleh pengguna adalah koleksi referensi

4. Memfotokopi

Pengguna membuat salinan koleksi dengan menggunakan mesin fotokopi dan koleksi yang sering difotokopi adalah koleksi referensi.

Dari data dan pengamatan penulis, pengguna lebih banyak memanfaatkan koleksi bahan pustaka perpustakaan UMN dengan cara meminjam. Dalam pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan UMN proses yang dilakukan pengguna dalam pencarian koleksi, yaitu:

1. Pengguna mencari langsung koleksi ke rak


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya dan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN), maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) pada saat ini sebanyak 1428 judul dan 3845 eksemplar. Jumlah koleksi di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ini dirasakan masih kurang memadai untuk pengguna.

2. Jumlah koleksi referensi yang ada di Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) sebanyak 25 judul dan 34 eksemplar. Koleksi Referensi hanya sedikit yang dimanfaatkan.

3. Pelayanan yang dilakukan pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) dengan menggunakan sistem terbuka. Sistem ini memudahkan pengguna untuk memanfaatkan koleksi Perpustakaan.

4. Buku teks dalam Bahasa Indonesia merupakan koleksi perpustakaan yang tingkat pemanfaatannya sangat tinggi.

5. Tujuan utama pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah untuk membantu tugas perkuliahan.

6. Pada jam istirahat Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) ditutup.

7. Tata letak koleksi perpustakaan dan tempat membaca berada pada lokasi terpisah. Hal ini dirasakan sedikit menyulitkan pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi.

8. Bahan pustaka yang ada di perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) masih banyak yang tidak tercatat dalam buku induk perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN)


(4)

4.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan maka penulis ingin memberikan saran, sebagai berikut:

1. Perlu adanya penambahan koleksi terutama buku teks baik jumlah maupun eksemplar agar perbandingan buku dengan pengguna dapat tercapai.

2. Untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, sebaiknya buku harus tersusun rapi sesuai dengan nomor kelas, sehingga penelusuran koleksi mudah dilakukan.

3. Dalam pengadaan bahan pustaka Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) hendaknya lebih selektif dalam memperhatikan kebutuhan pengguna sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

4. Sebaiknya koleksi – koleksi referensi yang dimiliki perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) di sediakan tempat khusus sehingga pengguna dapat dengan mudah memanfaatkan koleksi tersebut.

5. Pada jam istirahat sebaiknya perpustakaan tetap dibuka walaupun tidak melayani sirkulasi.

6. Perlu dilakukan perencanaan yang lebih baik dalam penataan koleksi perpustakaan dan tempat membaca agar pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat dilakukan lebih baik

7. Hendaknya petugas perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) mencatat seluruh koleksinya kedalam katalog induk sehingga dapat dipergunakan pengguna dalam memudahkan penemuan kembali koleksi perpustakaan.

8. Sebaiknya perustakaan Universitas Muslim Nusantara (UMN) membuat statistik pelayanan sirkulasi agar dapat diketahui perkembangan pemanfaatan koleksi yang dilakukan pengguna dari periode ke periode berikutnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 2008. Volume 4 Nomor 1. Pustaha :

Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Medan: Departemen Studi

Perpustakaan dan Informasi.

Evans, G. Edward, 2000. Edisi keempat. Developing Library and Information Center

Collections. Colorado : Libraries Unlimited.

Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi :

Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Indonesia, Perpustakaan Nasional. 1999. Pedoman Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi. Jakarta : Perpustakaan Nasional.

Kohar, Ade, 2003. Teknik Menyusun Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Jakarta: Pustakawan Madya – PDII LIPI.

Massofa, 2008. Pelayanan Perpustakaan

Ridowati, Tati. 2007. Pustakawan Perlu Terus Belajar

Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press.

Sulistyo-Basuki, 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

Sutarno, N. S, 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Syahrial-Pamunjak, Rusina, 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta :


(6)

LAMPIRAN

Dewan Penyantun Rektor Senat Universitas

PR I PR II PR III

KA.BAA KA.BAU KA.BAK

Bendahara

Kabag Akademik

Kabag Registrasi

Kabag Personalia

Kabag KRT Kabag TU Kabag Pemb Kabag Keu

Kabag Kemahasiswaan

Perpustakaan

Kasie Minat/ Alumni Kasie

Ujian

Kasie Pend. peg Koord MKDU/MKDI

Teknisi

Satpam Staf