Pengaruh Karakteristik Dan Kadar Debu Ambien Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Penyapu Jalan Di Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2015

DAFTAR PUSTAKA

Aditama,Tjandatya. 1993. Polusi Udara dan Kesehatan. Jakarta : Arema.
Anderson, S.W. 1999. Pathophysiologi Clinical Concep of Desease Process.
Terjemahan Adji Dharma, Bagian I edisi 2, Cetakan VII. EGC, Jakarta .
Anshar. A.S. 2005. Hubungan Paparan Debu Gamping dengan Kapasitas Vital Paksa
paru Pada Pekerja Batu Gangping di UD. Usaha Maju. Yogyakarta : Jurnal
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Budiono, I. 2007. Faktor Risiko Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengecatan
Mobil. Semarang. Tesis Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Budiono, A.M.S. 2002. HIPERKES dan KK. Edisi 2. Jakarta : Tri Tunggal Tata
Fajar.
Carlisle, D.L. 2000. Apoptosis and P53 Induction Human Lung Fibroblasts Exposed
to Chromium (VI) : Effect of Ascorbate and Tocopherol. Oxford Journal
Online.
Chahaya, I. 2005. Perilaku Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Serta Keluhan
Kesehatan Petugas Penyapu Jalan Di Kecamatan Medan Amplas, Kota
Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit EGC.
Depkes RI. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja. Jakarta

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta
Faridawati, R. 1995. Penyakit Paru Obstruktif Kronik dan Asma Akibat Kerja.
Jakarta : journal of the Indonesia Association of pulmonologist
Guyton, A.C. 2007. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Hamonangan, J.B. 2013. Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu
Dengan Kapasitas Paru Pada Pekerja di Gidang Pelabuhan Belawan. Tesis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Hasty, KK. 2011. Hubungan Lingkungan Tempat Kerja dan Karakteristik Pekerja
Terhadap Kapasitas Vitas Paru (KVP) Pada Pekerja Bagian Plant PT. Sibelco
Lautan Minerals Jakarta Tahun 2011. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Jakarta
Kementrian Lingkungan Hidup. 2002. Status Lingkungan Hidup di DKI Jakarta.
Khumaidah, 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan
Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel Pt Kota Jati Furnindo Desa Suwawal
Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Tesis Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro.
Kumendong, D. 2011. Hubungan Antara Lama Paparan dengan Kapasitas Paru
Tenaga Kerja Industri Mebel di CV. Sinar Mandiri Kota Bitung. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
Kusnoputranto, H. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Madha
University Press.
Koesyanto, Herry & Pawenang E.T. 2005. Panduan Praktikum Laboratorium
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Semarang: UPT UNNES Press
Mangkunegoro, H. 2003. Diagnosis dan Penilaian Cacat Pada Penyakit Paru Kerja,
Bagian Pulmonologi FKUI, Unit Paru RS Persahabatan, Balai Penerbit UI,
Jakarta.
Meita, A.C. 2012. Hubungan Paparan Debu Dengan Kapasitas Vital Paru Pada
Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 1 Nomor 2 FKM UNDIP.
Mengkidi, D., 2006. Gangguan Fungsi Paru dan Faktor – Faktor yang
Mempengaruhinya pada Karyawan PT. Semen Sentosa Pangkep Sulawesi
Selatan. Tesis : Universitas Diponegoro.
Mukono, HJ. 2005. Toksikologi Lingkungan. Surabaya : Airlangga University Press..
Mukono, HJ. 2006. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran
Pernafasan. Surabaya : Airlangga University Press.
Mukono, HJ. 2008. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga
University.
Nugroho, A. 2005. Bioindikator Kualitas Udara. Jakarta : Penerbit Universitas

Trisakti.

Nugrahaeni FS., Joko T., Setiani O. 2004. Analisis Faktor Resiko Kadar Debu
Organik di Udara Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Industri
Penggilingan Padi di Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2004;3
No.2.
Pope, C. 2003. Respiratory Health and PM 10 Pollution. New York. Am. Rev.
Respiratory Disease.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Pudjiastuti, W. 2002. Debu Sebagai Bahan Pencemar yang Membahayakan
Kesehatan Kerja. Pusat Kesehatan kerja Depkes RI. Jakarta.
Pujiastuti, L., Rendra, S., & Santoso, H.R.,. 1998. Kualitas Udara Dalam Ruang.
Price, S. A. & Wilson LM. 1994. Patofisiologi Konsep Klinik Proses – proses
Concept. Jakarta:EGC.
Rahadjoe. 1994. Perkembangan dan Masalah Pulmonology Anak saat ini. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rikmiarif, D.E ; Pawenang E.T. ; Cahyati, W.H., 2012. Hubungan Pemakaian Alat
Pelindung Pernapasan Dengan Tingkat Kapasitas Vital Paru. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang Volume 1 Tahun 2012.

Sahab, S. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Bina
Sumber Daya Manusia.
Sastroasmoro, S. 2011. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung
Seto
Siregar, F.R. (2011). Analisis Kualitas Udara dan Keluhan Kesehatan yang
Berkaitan
dengan Saluran Pernapasan Pada Pemulung di Tempat
Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sumatera Utara.
Sirusa. 2012. Indeks Kualitas Udara. http:/sirusa.bps.go.id/sirusa 2012.

Sridhar, M. 1999. Nutrition and Health Lung. In Clinical Nutritional and Metabolism
Group Symposium on Nutrition and Lung Health. The Summer Meeting of
the Nutrition Society. University of Surrey. Proceeding of the Nutrition
Society.
Suma’mur, P.K. 2013. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV.
Sagung Seto.
Supariasa, I. 2001. Penentuan Status Gizi. Jakarta : Penerbit EGC.
Suryani, M., 2005. Analisis Faktor Resiko Paparan DebuKayu Terhadap Gangguan

Fungsi Paru pada Pekerja Industri Pengolahan Kayu PT. Surya Sindoro
Sumbing Wonosobo. Tesis : Universitas Diponegoro.
Wardhana, W.A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Yunus, F. 2006. Peranan Faal paru Pada Penyakit Paru Obstrutif Menahun. Jurnal
FKUI, Cermin Dunia Kedokteran,: 5-34,