this PDF file EVALUASI KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH BESAR | Nazar | Jurnal Teknik Sipil 1 SM

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

ISSN 2088-9321
ISSN e-2502-5295
pp. 1019 - 1026

EVALUASI KEBERHASILAN PENGELOLAAN PROGRAM
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS
MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH BESAR

1)

T. Moch. Nazar1, Azmeri2, Eldina Fatimah 3
Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: nazarpu_2000@yahoo.com
2,3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: azmeri@unsyiah.ac.id2, eldinafatimah@unsyiah.ac.id3


Abstract: Clean water as a primary need of human which is generally used for drinking,
bathing, cooking and washing should be met in terms of quantity, quality, and affordability
and sustainability. The government through the national development program of water and
sanitation universal access which declared that by 2019, Indonesia will achieve the 100%
target of proper clean water and sanitation for the whole Indonesian people. Water supply and
Sanitation community-based Program (PAMSIMAS) is one of the prominent programs of the
central government that adopt a community-based approach, where the main actors are the
society as well as the person in charge to implement the project. PAMSIMAS II was launched
in Aceh since January 2013 to April 2016 in which thre e districts joined PAMSIMAS are Aceh
Besar, Pidie and Bireuen, with a total number of villages of the program as 46. The study
conducted in the District of Aceh Besar with selected 15 (fifteen) villages as research object.
This study aims to identify the level of success of PAMSIMAS II and identified community
participation in managing water and sanitation infrastructure that has been built by the
program. Those things were measured by the factors namely: 1. Adequacy, quality and
continuity of water, also 2. Performance of BPSPAM as management body in village. This
study adopt quantitative analysis that supported by qualitative analysis. Data were collected
by observation, questionnaires and interviews. At the end the SWOT analysis is performed for
the formulation of a strategic planning in or order to make PAMSIMAS sustainable in
achieving access of clean water. The result of this research is information about th position of

The PAMSIMAS II after the calculation of EFAS and IFAS which conducted based on the
questionair that deliver to the actors of PAMSIMAS II in district of Aceh Besar and also
recomendation about priority strategy should be conducted for the development of PAMSIMAS
II in the future.
Keywords : Drinking water, success, PAMSIMAS, community participation, SWOT
Abstrak: Air Bersih sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang umumnya
digunakan untuk minum, mandi, memasak dan mencuci sudah seharusnya terpenuhi secara
kuantitas, kualitas, terjangkau dan kontinu. Pemerintah melalui program pembangunan
nasional akses universal air minum dan sanitasi menetapkan bahwa pada tahun 2019,
Indonesia dapat mencapai 100 % target layanan air minum dan sanitasi yang layak. Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu
program andalan pemerintah pusat yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat,
dimana masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus penanggungjawab pelaksanaan
kegiatan. Program PAMSIMAS II dilaksanakan di Provinsi Aceh mulai tahun 2013 sampai
dengan April 2016 di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan
Kabupaten Bireuen, dengan total desa yang bergabung adalah 46 Desa. Penelitian ini
dilaksanakan di 15 desa di Kabupaten Aceh Besar sebagai objek penelitian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan Program PAMSIMAS II dan mengindentifikasi
peran serta masyarakat dalam mengelola infrastruktur air bersih dan sanitasi yang telah
dibangun. Hal tersebut diukur melalui beberapa faktor, diantaranya: 1. kecukupan, kualitas

dan keberlanjutan air dan, 2. Kinerja dari badan pengelola di masyarakat. Penelitian ini
menggunakan analisa kuantitatif yang didukung dengan analisa kualitatif. Metode
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

- 1019

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

pengumpulan data dengan melakukan observasi, kuesioner dan wawancara. Penelitian ini
melakukan Analisa SWOT yang bertujuan untuk perumusan rencana strategis agar Program
PAMSIMAS dapat berkesinambungan dalam pemenuhan akan air bersih. Hasil dari penelitian
ini berupa identifikasi posisi Program PAMSIMAS II setelah dilakukan perhitungan EFAS dan
IFAS yang dilakukan berdasarkan Kuesioner yang telah disebar kepada para pelaksana program
PAMSIMAS II, dan kemudian dilanjutkan dengan rekomendasi prioritas strategi yang akan
dilakukan untuk pengembangan Program PAMSIMAS II ke depan.
Kata kunci : Air minum, keberhasilan, PAMSIMAS, partisipasi masyarakat, SWOT.

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok


Kabupaten Bireuen baru bergabung dengan

manusia

program ini pada tahap PAMSIMAS II yaitu

dan

sangat

diperlukan

dalam

meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
pertumbuhan

ekonomi


suatu

wilayah.

pada tahun 2014 – 2016.
Dampak

program

secara

nasional

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

menunjukkan terbukanya akses air minum dan

Propinsi bertanggung jawab dan

turut


sanitasi kepada masyarakat desa PAMSIMAS

menjamin penyelenggaraan pelayanan publik

yang tersebar di 12.000 desa di 233 kabupaten

termasuk pelayanan air bersih.

dari 34 Provinsi di Indonesia, namun belum

Undang-Undang No. 11 Tahun 1974

diketahui secara pasti tingkat keberhasilan

tentang Pengairan menyatakan bahwa air

program setelah berakhirnya pelaksanaan

termasuk kekayaan alam yang terkandung


program

didalamnya, mempunyai fungsi sosial serta

Provinsi Aceh.

digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran

PAMSIMAS

II

khususnya

di

Memperhatikan latar belakang diatas,
maka permasalahan yang menjadi topik dalam


Rakyat.
Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
merupakan salah satu program andalan

artikel ini adalah :
1. Bagaimana tingkat keberhasilan program
PAMSIMAS II di Kabupaten Aceh Besar?

menggunakan

2. Bagaimana peran serta masyarakat dalam

pendekatan berbasis masyarakat, dimana

pengelolaan infrastruktur air bersih yang

masyarakat

telah dibangun oleh Program PAMSIMAS


pemerintah

sekaligus

pusat

sebagai
sebagai

yang

pelaku

utama

dan

penanggungjawab


II di Kabupaten Aceh Besar?

pelaksanaan kegiatan.
Tiap tahunnya jumlah desa di Indonesia
yang

berpartisipasi

dalam

program

PAMSIMAS semakin meningkat. Program
PAMSIMAS I dimulai secara nasional pada
tahun 2008, namun Provinsi Aceh yang
mengikutsertakan 3 (tiga) kabupaten yaitu
kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan

KAJIAN KEPUSTAKAAN


Berdasarkan

Peraturan

Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015
Tentang Sistem Penyediaan Air Minum yang
menekankan

bahwa

penyelenggaraan

dilaksanakan untuk menjamin hak rakyat atas
air minum, akses terhadap pelayanan air
minum dan terpenuhinya kebutuhan pokok air

1020 -

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

minum sehari-hari bagi masyarakat.

pemerintah (APBN dan APBD Provinsi

Konsep PAMSIMAS II

dan

Kriteria
menurut

APBD

Kabupaten),

dana

desa

sasaran

PAMSIMAS

masyarakat (swadaya masyarakat), dan

Pedoman

Umum

Pengelolaan

swasta/donor/LSM, serta sumber dana lain

Program PAMSIMAS, diantaranya:

yang tidak mengikat. Kontribusi yang utama

1. Belum pernah mendapatkan program

bersumber dari stakeholder kabupaten berupa

PAMSIMAS.

alokasi dana dan sumber daya manusia dan

2. Memiliki potensi sumber air baku yang

dari masyarakat berupa kontribusi uang 4 %

dapat digunakan, baik di wilayah desa

dan tenaga 16% sangat dibutuhkan dalam

kelurahan sasaran atau desa sekitarnya.

pelaksanaan Program PAMSIMAS.

3. Adanya

pernyataan

kesanggupan

masyarakat untuk memenuhi persyaratan
mengikuti

program

Kontribusi,

Stop

penerapan

iuran,

(Kader
BABS,
dan

AMPL,
menjamin

melaksanakan

Penelitian ini berkonsentrasi kepada
pelaksanaan dan pengelolaan program pada
tingkat kabupaten. Dari segi pemerintahan
kabupaten, pengelola program terdiri dari

Petunjuk Teknis).
Berdasarkan

Pengelola Program PAMSIMAS

Pedoman

Umum

Pengelolaan Program PAMSIMAS disebutkan
bahwa pembiayaan PAMSIMAS berasal dari
berbagai sumber pendanaan, yaitu: dana

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (POKJA AMPL) Kabupaten,
District Project Monitoring Unit (DPMU),
Panitia Kemitraan (PAKEM) kabupaten dan
satuan kerja Kabupaten.

Gambar 1. Struktur Organisasi PAMSIMAS II
Sumber : www.pamsimas.org
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1021
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Menurut
pengelolaan

Arianto

(2010)

Program

dalam

Tahapan Penelitian

PAMSIMAS

a. Pengumpulan data

masyarakat lebih dominan dan pemerintah
hanya berperan sebagai fasilitator.

1. Mengumpulkan data primer dan data

Semua

sekunder

kegiatan mulai dari perencanaan program

2. Menghitung

sampai dengan pelaksanaan dilakukan oleh

3. Melakukan penyebaran kuesioner dan

pengelolaan air merupakan sebuah perangkat
melibatkan

masyarakat

untuk

mendayagunakan sumber air yang dimiliki,

sampel

menggunakan rumus Slovin.

masyarakat. Peran serta masyarakat dalam

yang

jumlah

melakukan wawancara.
b. Pengujian SPSS
1. Menguji Validitas

sekaligus juga melestarikannya.

Validitas

yaitu

mengenai

apa

dan

seberapa baik suatu alat tes dapat mengukur,
METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian dapat dilihat dari
gambar di bawah ini :

sedangkan reabilitas merujuk pada konsistensi
skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika
diuji berulang kali dengan tes yang sama pada
kesempatan yang berbeda, atau dengan
seperangkat

butir-butir

ekuivalen

yang

berbeda, atau dibawa kondisi pengujian yang
berbeda (Anastasi & Urbina, 1998).
Untuk menentukan valid tidaknya suatu
item maka digunakan kriteria penilaian
sebagai berikut:
a.

Jika Rhitung > Rtabel maka instrumen atau
item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).

b.

Jika Rhitung < Rtabel maka instrumen atau
item

pertanyaan

tidak

berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).
c.

Membandingkan nilai rhitung dengan rtabel
untuk degree of freedom (df) = n-2 dalam
hal ini n adalah jumlah sampel dengan
taraf signifikan 0,01 atau 1% dan 0,05
atau 5%. Tingkat signifikan 5% atau 0,05
artinya mengambil risiko salah dalam

1022 -

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

mengambil keputusan untuk menolak

akan

hipotesis yang salah sebanyak-banyaknya

PAMSIMAS

5%

dilakukan

dan

benar

dalam

mengambil

menentukan
II,

yang

pembahasan

posisi

Program

kemudian
tentang

akan

prioritas

keputusan sedikit-dikitnya 95% (tingkat

strategi apa saja yang diperlukan untuk

kepercayaan).

pengembangan Program PAMSIMAS II.

2. Uji Reabilitas
Triton (2005) berpendapat bahwa metode
Cronbach Alpha diukur berdasarkan skala dari
0 sampai 1. Instrumen dikatakan reliabel
apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6, jika nilai
Cronbach Alpha ≤ 0,6 maka data tersebut
tidak

reliabel.

Apabila

skala

itu

dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan
ring yang sama, maka ukuran kemantapan
Alpha dapat diinterpretasikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Interval Nilai Koefisien Alpha &

Gambaran Umum Desa PAMSIMAS II
Desa sasaran PAMSIMAS II Kabupaten
Aceh Besar tersebar di 15 desa; Desa
Lamteuba Droe, Desa Krueng Kalee, Desa
Lamreh, Desa Jantho, Desa Lambada, Desa
Bak Dilip. Desa Lambaro Biluy, Desa Empee
Trieng, Desa Lamguron, Desa Layeun, Desa
Suka Damai, Desa Leubok Buni, Desa Ayon,
dan Desa Baroh Blang Mee. Lima belas desa
tersebut merupakan kawasan usulan dari

Ukuran Kemantapan.
Interval Nilai
0,00 - 0,20
0,21 - 0,40
0,41 - 0,60
0,61 - 0,80
0,81 - 1,00

HASIL PEMBAHASAN

Ukuran Kemantapan
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
Sangat Reliabel

Bupati Aceh Besar yang telah melalui proses
seleksi oleh Pakar Kemitraan Aceh Besar.
Peneliti menilai usulan desa tersebut tepat
sasaran, dimana secara keseluruhan desa
memiliki sumber yang memadai namun belum
dikelola dengan baik sehingga memberi

3. Analisa SWOT
Proses perhitungan dan pengolahan data
melalui analisa SWOT dilakukan setelah menyebarkan

kuesioner

dikonsentrasikan

untuk

yang

sudah

menghasilkan

manfaat bagi masyarakat setempat.
Kondisi sebelum masuknya Program
PAMSIMAS
umumnya

II,

masyarakat

memiliki

desa

kesulitan

pada
dalam

informasi yang diperlukan yang terdiri dari 4

mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi

(empat) faktor strategi yaitu : Strength

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program

(kekuatan),

(Kelemahan),

PAMSIMAS II dalam penyelenggaraannya

dan Threat

wajib mempertimbangkan Kualitas, Kuantitas,

Weakness

Opportunity (Kesempatan)

Kontinuitas dan Keterjangkauan. Air yang

(Ancaman).
Perhitungan Internal strategy Factors

akan dikonsumsi harus memiliki kualitas yang

Analysis Summary ( IFAS) dan Eksternal

baik, jumlah yang cukup dari sumber yang

strategy Factors Analysis Summary (EFAS)

berkesinambungan dan harga yang terjangkau

akan diproyeksikan ke dalam salib sumbu yag

bagi masyarakat setempat.

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1023
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Setelah hasil Uji validitas dan reabilitas

Tabel 2. Perhitungan Masing-masing Kuadran
Kuadran

Titik

Luas

terhadap 30 buah pertanyaan telah dinyatakan
valid dan reabel, maka dilakukan perhitungan
EFAS dan IFAS yang menghasilkan data
sebagaimana berikut:

Rank

Prioritas

Matrik

Strategi

I (S-O)

(1,65 : 1,95)

3,3

1

Growth

II (S-T)

(1,65 :1,60)

2,64

2

Combination

III (W-O)

(1,03 : 1,95)

1,13

4

Defemsive

IV (W-T)

(1,03 :1,60)

1,80

3

Turn Around

1. Skor total strength = 1,65
Berdasarkan Perhitungan EFAS dan

2. Skor total weakness = -1,03
3. Skor total opportunity = 1,95

IFAS, dan dilanjutkan perhitungan posisi

4. Skor total threat = -1,60

koordinat

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi

Kabupaten Aceh Besar maka diperoleh bahwa

internal Program PAMSIMAS II yang KUAT,

Program PAMSIMAS II Kabupaten Aceh

namun dengan lingkungan yang sedikit

Besar menduduki Kuadran I yang akan

MENGANCAM.

direkomendasikan

Koordinat posisi Program PAMSIMAS

Program

PAMSIMAS

Prioritas

II

di

Strategi

Pertumbuhan (growth).

II pada salib sumbu dapat dihitung sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN

berikut:

Berdasarkan hasil dari kuesioner dan

Koordinat Analisis Internal:
(Skor Total Kekuatan – Skor Total

didukung dengan analisa SWOT terhadap

Kelemahan) : 2

Program PAMSIMAS II yang dilaksanakan di

(1,65 – 1,03) : 2 = 0,31

Kabupaten Aceh Besar, maka dapat ditarik

Koordinat Analisis Eksternal :
(Skor

Total

wawancara dengan para pelaku program yang

Peluang



Skor

Total

Ancaman) : 2
(1,95 – 1,60 ) : 2 = 0,17

beberapa kesimpulan dan saran yaitu sebagai
berikut.
Kesimpulan

Sehingga Titik Koordinat terletak pada

1. Hasil dari penelitian ini, berdasarkan

( 0,31 : 0,17), dapat dilihat pada Gambar 3

Metode SWOT melalui perhitungan EFAS

sedangkan hasil perhitungan dari masing-

dan IFAS diperoleh bahwasanya faktor

masing kuadran dapat digambarkan pada

strength (kekuatan) lebih besar dari faktor

Tabel 2.

weakness (kelemahan) dan pengaruh faktor
opportunity (peluang) juga lebih besar dari
faktor threat (ancaman), dimana hal ini
menunjukkan kondisi internal Program
PAMSIMAS II yang KUAT, dengan
Peluang
membuat

yang

BESAR

Program

yang

PAMSIMAS

Berkembang dengan baik ke depan.
1024 -

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

dapat
II

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

2. Program PAMSIMAS II memiliki faktor

diperlukan kajian yang lebih mendalam.

strategi strength (kekuatan) yang besar se-

2. Diperlukan sosialisasi program yang lebih

hingga menjadikan program ini dikategori-

gencar kepada setiap pelaksana program

kan berhasil, dimana setidaknya 94,99 %

dari level pemerintah, konsultan dan

responden setuju dengan pendapat ini.

masyarakat sehingga setiap pihak terlibat

Program ini dinyatakan berhasil karena

memahami bahwa Program PAMSIMAS

mampu membuka akses dan meningkatkan

merupakan program prioritas pemerintah,

akses air bersih di desa yang belum

dan

mendapatkan

mendapat skala prioritas dan tepat waktu.

pelayanan

air

Pemerintah Daerah (PDAM).

dari

dalam

pelaksanaannya

selalu

Sebagai

3. Pelatihan yang diperuntukkan kepada

pendukung hasil penelitian ini, terdapat

masyarakat diharapkan lebih berkualitas,

96 % responden berpendapat bahwa Pro-

diperlukan teknik khusus dalam transfer

gram

knowledge Program PAMSIMAS kepada

PAMSIMAS

II

telah

mampu

meningkatkan akses air minum di wilayah

masyarakat baik

Aceh Besar.

program maupun tentang pengelolaan

3. Terdapat

faktor

strategi

weakness

tentang

pelaksanaan

sarana air minum sehingga masyarakat

(kelemahan) dan threat (ancaman) yaitu:

lebih memahami program dan mampu

- Keterlambatan penyelesaian program

mengelola program keberlanjutan secara

panjang

mandiri. Untuk ke depan, kerjasama

dimulai dari usulan desa, penetapan

dengan Pihak PDAM untuk pelaksanaan

desa sampai dengan pembangunan fisik.

Pelatihan

diakibatkan

proses

yang

- Pelatihan pengelolaan selama program
berjalan

tidak

memadai

sehingga

masyarakat masih kurang faham akan

pengambilan

Kapasitas

(Capacity Building) pasca Konstruksi
terhadap BPSPAMS merupakan opsi yang
bagus.
4. Pada proses pengambilan air disarankan

program yang telah diterima.
- Proses

Pengembangan

air

masih

untuk

dilakukan

pengolahan

memerhatikan

menghasilkan kualitas air yang aman untuk

air

yang

didistribusikan ke Sambungan Rumah.

yang

baik

filterisasi

dilakukan secara sederhana, tanpa
kualitas

air

proses

untuk

dikonsumsi.

Saran
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam menentukan
strategi

untuk

PAMSIMAS

mencapai
ke

keberhasilan

depan.

Namun

dikarenakan keterbatasan waktu penelitian,
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 1025
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anastasi, Anne dan Susana Urbina, 1998,
Tes Psikologi, Ed. Bahasa Indonesia,
Prenhallindo, Jakarta.
Arianto, L. (2010). Penerapan Model
Cooperative Learning Tipe Group
Investigation

(GI)

untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar

Siswa

pada

Pelajaran

Teknik Permesinan Dasar. Skripsi
JPTM FPTK UPI.
Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974
tentang Pengairan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 122 Tahun 2015 tentang
SPAM
Pedoman Umum pengelolaan Program
PAMSIMAS
Triton, BP 2005, SPSS 13 Terapan Riset
Statistik Parametrik, Andi, Yogyakarta.
Struktur Organisasi Pamsimas dari segi
pemerintah
http://new.pamsimas.org/media.php?
module=detailberita&id=5&cated=2,
(diakses pada tanggal 3 maret 2017).

1026 -

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur