Jilid-11 Depernas 24-Bab-96

BAB 96
§ 1 1 1 7 . Pe n e r a n g a n d a n a i r d i r u m a h
Pe n d a h u l u a n :
Tidak perlu kiranja didjelaskan lagi betapa pouting
artinja bahan bakar bagi keperluan setiap orang. Bahan
bakar baik untuk keperluan penerangan maupun untuk
lain² keperluan rumah tangga merupakan kebutuhan
primair disamping makan, sandang dan perumahan.
Bermatjam-matjam
bahan
bakar
jang
dapat
dipergunakan untuk keperluan penerangan dan lain²
keperluan rumah tangga, akan tetapi jang akan ditindjau
ialah pertama tenaga listrik, jang dipergunakan un-tuk
keperluan penerangan rumah dan djalan-djalan umum.
§ 1 1 1 8 . L i s t r i k ( Ke a d a a n s e k a r a n g ) .

Untuk mengetahui kemadjuan jang telah ditjapai selama sepuluh tahun
(tahun 1949 — 1959) dalam hal tenaga listrik dapat disampaikan angka² sebagai

berikut :

Th.

*) 1949

**) 1959

Produksi
Produksi
Djumlah Djumla Produksi rata²
rata²
untuk
pendudu
h
dlm.
perka-pita
pemakai
k
pemaka K.W.H.

K.W.H.
dl. K.W.H.
i
1.650
75.800.0 236.000 387.000.0
4,6
00
00
89.250.0 675.449 947.262.9
00
00

1.402

* ) S u m b e r : B u k u R . P. L . T. ( B . P. N. ) h a l .
**)
S u m b e r : D e p . P. U. & T. ( P. L . N.
Te r l a m p i r k a n .

10.4


Pusat)

Sekalipun angka² diatas masih perlu diperiksa lagi,
tetapi
setjara
umum telah dapat didjadikan gambaran tentang naiknja
djumlah pemakai ± 2,8 kali dan naiknja konsumsi
tenaga
listrik
rata 2
perkapita pertahun dengan 5,8 kwh.

Baik djumlah pemakai maupun konsumsi rata² perkapita masih sangat ketjil, apabila dibandingkan
dengan beberapa negara lain dalam tahun 1949 : di
Itali 410 kwh, di Inggeris 814 kwh, di Ame-

2364

rika 1990 kwh, dan di Canada 3430 kwh, angka mana

untuk Indo-nesia hanja 4,6 kwh.
Sekalipun
selama
10
tahun
ada
kemadjuan 2,
Indonesia masih sangat kekurangan akan tenaga
listrik jang sangat diperlukan di- samping untuk
penerangan rumah, djalan umum, djuga untuk
membangun industri.
Ku r a n g n j a t e n a g a l i s t r i k i n i s a n g a t d i r a s a k a n o l e h
para pemakai jaitu ketika diadakan pembatasan 2 baik
dalam permintaan pasang-an baru maupun tambahan
aliran,
sedangkan
djalan2
umum
diko-ta-kota
besar/ketjil banjak jang masih gelap pada waktu

malam hari.
Dibandingkan dengan adanja rumah permanen jang
menurut
taksiran
dalam
tahun
1960
sebanjak
725.000 dengan djumlah pe-makai aliran jang
d i l a j a n i o l e h P. L . N. s a m p a i a c h i r t a h u n 1 9 5 9 h a n j a
sebanjak 675.000 dapat diperkirakan bahwa masih
banjak gedung2 permanen dan semi-permanen jang
b e l u m d a p a t a l i r a n l i s t r i k d a r i P. L . N.
Untuk mentjukupi kebutuhan akan tenaga listrik
guna gedung² permanen, oleh instansi pemerintah,
swasta maupun perseorang-an banjak dibangunkan
tenaga
listrik
sendiri.
dengan

mesin²
die-sel,
agegrat² dan lain-lain.
Hingga laporan ini disusun belum diketahui berapa
kapasitet se-luruhnja dari instalasi listrik jang
dibangunkan untuk keperluan tersebut.
Dari keterangan diatas, djelaslah kiranja bahwa
bagi
Indonesia
masalah
tenaga
listrik
untuk
penerangan di-rumah2 masih dapat dinikmati oleh
sebagian ketjil dari penduduk disebabkan masih
terbatasnja persediaan tenaga listrik.
b . Te n t a n g s i s t i m d i s t r i b u s i l i s t r i k .
D a l a m m e n d i s t r i b u s i k a n t e n a g a l i s t r i k , Pe r u s a h a a n
Listrik
Nega-ra

mengeluarkan
ber-matjam 2
peraturan tentang instalasi listrik dan normalisasi
jang mengatur bahan-bahan dan aparat 2 listrik
supaja terdapat standardisasi. Maksud dan tudjuan
peraturan2 ten-tang pemasangan instalasi ini ialah
untuk mendjamin agar tidak terdapat kesalahan²
tehnis jang dapat membahajakan (kebakar-an dan
sebagainja).
Untuk mendjamin pelaksanaan peraturan 2 tersebut
o l e h fi h a k Pe r u s a h a a n L i s t r i k N e g a r a p e m a s a n g a n
instalasi dipertjajakan kepada instalateur 2 jang
t e l a h t e r u d j i d a n d i a k u i o l e h Pe r u s a h a a n L i s t r i k
Negara. Instalateur2 ini umumnja terdjadi dari
golongan Swasta jang melajani permintaan dari
tjalon² pemakai. Dengan melalui instalateur 2 ini

diadjukan gambar2 lengkap dari instalasi listrik
jang
dibutuhkan

oleh
tjalon
pemakai
disertai
dengan ren-tjana hubungan aliran setjara lengkap.
I n s t a l a t e u r 2 m e m u n g u t b i a ja p e m a s a n g a n m e n u r u t
tarip tiap2 titik pidjar (lichtpunt) jang dipasang.
Disamping peraturan² jang semata-mata bersifat
tehnis
berhubung
dengan
terbatasnja
persediaan tenaga listrik dan adanja
2365
Depernas XI.

perumahan2
jang
belum
sjah

pembangunannja,
dibeberapa kota dibentuk panitia pembagian aliran
listrik jang terdiri dari ber-bagai instansi antara lain
Ko t a - P r a d j a d a n Pe r u s a h a a n L i s t r i k N e - g a r a s e n d i r i
( s e p e r t i j a n g a d a d i D j a k a r t a - R a y a ) . Pa n i t i a i n i k e tjuali mempertimbangkan dan memberikan izin
pemasangan dju-ga mempertimbangkan dan memberi
izin permintaan tambahan aliran.
Ke t j u a l i s e g i t e h n i s , Pa n i t i a Pe m b a g i a n A l i r a n L i s t r i k
ini mem-perhatikan djuga bangunan/rumah jang
meminta
hubungan
lis- trik
diantaranja
idzin
b a n g u n a n d a r i Ko t a p r a d j a d a n l a i n - l a i n , d e - n g a n
maksud agar rumah 2 jang didirikan tanpa izin tidak
terpa-sang aliran listrik.
Pa d a u m u m n j a b e r m a t j a m - m a t j a m p e r a t u r a n i n i o l e h
para tjalon pemakai dipandang tidak praktis dan oleh
Pe r u s a h a a n L i s t r i k N e - g a r a s e n d i r i s e b a g a i b a h a n

pendjual
aliran
listrik,
kiranja
kurang
menguntungkan.
c . Te n t a n g t a r i p l i s t r i k .
Dalam masalah tarip, para pemakai aliran listrik
telah
berkali-kali
mengalami
kenaikan2
jang
langsung menambah bebannja. Untuk mengetahui
perbandingan antara tarip lama dengan jang baharu,
dibawah ini dimuat daftar tarip, diambil dari 2
golongan tarip jang dipakai oleh sebagian besar
k o n s u m e n j a i t u k a u m b u - r u h / p e g a w a i j a i t u Ta r i p B
d a n Ta r i p K . ( k r a c h t t a r i e f u n t u k i n - d u s t r i ) .


Ta r i p

Daja tetap
:

Ta r i p L a m a
diambil
dari
golongan jang
termahal

Ta r i p B a r u
untuk Djawa/
Madura Rayon I

Diluar
Djawa/Madura
Rayon II.

3 0 VA
3 30
5,40
6,75
4 5 VA
4,90
9,—
11,25
6 0 VA
6,80
12,95
16,20
7 5 VA
8;85
18,90
23,65
1 0 0 VA 1 6 , 2 0
28,80
36,—
1 2 5 VA 2 2 , 9 5
40,50
50,65
1 5 0 VA 3 0 . 8 5
54,—
67,50
1 7 5 VA 3 7 , 7 0
69,30
86,65
2 0 0 VA 4 5 , 2 0
86,40
108,—
Angka² diatas menundjukkan adanja kenaikan untuk
tarip B rata2 183% di Djawa/Madura dan 230% untuk
tarip diluar Djawa/Madura.

Ta r i p K .
industri).

(tarip

Bea langganan :
b.

2366

untuk

Lama

a.

12,—
15,—

Baru
Rayon I
Rayon II
30,—
37,50
38,—
47,50

c.
d.
e.

20,—
27 , —
48,—

1. Bea muatan :
tiap 2 0,5 kwa dari jang
disediakan
2. Bea pemakaian :
(a). tiap kwh. dipakai diluar
sepertjd :
untuk
1000
kwh. jang
tiap
kwh.
selandjutnja

50,—
67,—
120,—

62,5
0
75,5
0

6,50

25,—

31,50

0,43
0,16

0,90
0,80

1,20
1,10

(b). tiap kwh. pemakaian dl.
1,—
2,50,
3,15
spertijd

Da r i sini da pa t dik eta hui ba hwa pa da tar ip K ( kr ac h t
ta r jef u n t u k I n d u s t r i ) t e r d a p a t k e n a i k a n r a t a 2 2 5 0 %
untuk di Djawa/Madura dan 314% untuk tarip
diluar Djawa/Madura.
1. Bea muatan mendapat kenaikan rata2 385% untuk di
Djawa/Ma-dura
dan
485%
untuk
diluar
Djawa/Madura.
2. Bea pemakaian :
(a). mendapat
kenaikan
Djawa/Madura
dan
Djawa/Madura.

rata2
288%
untuk
di
390
%
untuk
diluar

(b). mendapat
kenaikan
rata²
250%
untuk
di
Djawa/Madura dan 315% diluar Djawa/Madura.

2367

Ichtisar Pembangkitan dan Pembagian Tenaga Listrik Seluruh P.L.N.
terperintji dalam KWH untuk keperluan Industrie Bebas/Ketjil untuk
Penerangan
dan Keperluan Rumah Tangga dan untuk Penerangan Dalam Umum.

947.262.9
00
826.832.1
00

Tenaga listrik jang dibangkitkan
dalam
kwh.
Tenaga listrik jang didjual dalam kwh.

120.430.8
00
87,3

Tenaga listrik jang hilang dan dipakai
sendiri dalam kwh
Imbangan antara jang dibangkitkan
dan didjual dalam %

196.550.7
00

12,7

Industrie besar dan ketjil

616.962.2
00

23,7

Penerangna rumah
tangga

Industrie

74,7

13.319.20
0

Penerangna rumah

332

1,6

Djumlah sambungan untuk
penerangan djalan

Penerangan djalan

Penerangan djalan umum

Jang hilang atau dipakai sendiri
dalam %

Pembagian tenaga
listrik jang didjual
untuk
Imbangan antara
djumlah tenaga
didjual untuk maing² keperluan
dalam %

2368

B er hubung ma sih sa nga t ter ba ta sn ja pema ka i alir a n
listr ik untuk pener anga n di-r u ma h 2 , mak a seba gia n
besa r
penduduk
mengguna-kan
minjak
tanah
sebagai penerangan rumah.
d. Listrik untuk industri dan penerangan.
Ke b a n j a k a n t e n a g a l i s t r i k i n i b u k a n u n t u k d i d e s a
t e t a p i u n t u k k ota ja ng besa r da n sek ita r n ja , dja di
belum
mera ta
pemakaiannja.
Sjarat
untuk
membangun tenaga listrik telah tertjantum 1 djuta
k ilowa tt pa da ta hun 1965 da n 2 dju ta k ilowa tt u n tuk
ta hun 1 9 7 0 , d j a d i 5 t a h u n k e m u d i a n m e n d j a d i 2
kali.
U ntuk mentja pa i sjar a t 2 ter sebu t ma ka dia n dju rk a n
sta tus tena ga ua p dja ngka pen dek da n listr ik da la m
dja ngk a pa ndja ng ber da sa r -ka n k ea daa n dar u ra t da n
k eper lua n 2 negar a sa dja . Ex plor a si ba tu bar a per lu
seger a diper be sa r sehingga member i la pa n gan
k er dja ja ng lua s, ja ng dju ga mer u pak a n su mber
divisen jang penting. Batu bara sebagai bahan
bakar sangat ekonomis.
Pemba nguna n bengk el besa r P. L. N. un tu k r epar a si 2
per lu dia da -k an. Ha l ini ak an memba n tu pa br ik a la t 2
listr ik bar u ja ng l a i n . Pemer in tah men dir ik a n a la t 2
listr ik la innja denga n men gik u t s e r - t a k a n s e g a l a
funds and forces jang tersedia pada perusahaan 2
swasta nasional.
1. Alumunium.
5 . Pa b r i k k a w a t
dan kabel.
2. Besi, badja.
6. Bahan2 isolasi.
M o t o r.
3 . Te m b a g a .
7 . M o t o r.
4 . Ke r a m i k .
8. generator dll.
c.

Ko o r d i n a s i
1. Industr i 2 ini per lu dida mpin gi oleh la bor a tor iu m
pusa t P.L.N. dan la bor a tor iu m 2 la inn ja da r i
depa r temen, p e r g u r u a n t i n g g i , d e w a n n o r m a l i s a Indonesia dsb.
2. U ntuk k ela ntja ra n pemba n gu n a n listr ik per lu
dia da k a n koor -dina si seba ik- ba ik n ja . Un tu k in i
disa r a nka n
supa ja
diben tu k
suatu
Badan
Koordinasi jang antara lain terdiri dari wakil 2 Departemen
P.U.
&
T.
P.L.N.
Departemen
Perindustrian,
D e p a r - temen
Dalam
Negeri,
Departemen Perhubungan Darat, P. T. T. d a n w a k i l
swasta dsb.
3 . Te n a g a 2 u n t u k m e l a k s a n a k a n p l a n i n i t e r d i r i
dari 100 tenaga elektro teknik tingkat tinggi,

800 elektro teknik tingkat me-nengah dan 1500
tenaga elektro teknik tingkat pertama tiap²
tahunnja.
4 . Pe n d i r i a n I n s t i t u t Pe n j e l i d i k a n g u n a m e l a k u k a n
penjelidikan ilmiah dibidang elektro teknik.
5 . Pe m b e n t u k a n L e m b a g a Te c h n o l o g i L i s t r i k u n t u k
mengikat dan membantu para ahli.
6 . Pe r a t u r a n 2 j a n g k i n i b e r l a k u m e n g e n a i i n s t a l a s i 2
listrik perlu segera ditindjau kembali dan
diselesaikan dengan kemadjuan teknologi.
2369

7. Badan koordinasi antara
dari semua ting-katan.
§

penggunaan

tehnik

1119. Minjak tanah (keadaan sekarang)
a . Te n t a n g p r o d u k s i m i n j a k t a n a h .
Berdasarkan sumber biro statistik pusat dan
s u m b e r D j a w a t a n Pe r t a m b a n g a n s e m e n d j a k t a h u n
1955 hingga tahun 1958 pro-duksi kerosin selalu
m e l e b i h i p e m a k a i a n k o r o s i n d a l a m n e g e r i . Ak a n
teta pi hingga sek ar a n g ma sih ser in g ter dja di
k eser eta n 2 d a - la m per eda r a n min jak ta na h u n tu k
k onsumsi r ak ja t dima n a ha r ga etjeran pasar bebas
berkisar antara 150% harga resmi pemer in ta h .
B er hubung denga n ma sa la h pr odu k si sa mpa i pa da
ta r get ja ng ha - rus tertjapai untuk tahun 1962, 1963,
1964, 1965, 1966, 1967 j a n g disesuaikan dengan
perkembangan djumlah penduduk dan kebu-tahan
rill jang bertambah, laporan ini hanja menindjau
segi pere-darannja, jang mendjamin tetapnja harga
Pemerintah d a n d a p a t d i t e r i m a d e n g a n m u d a h o l e h
pemakai.
b.
Te n t a n g d i s t r i b u s i m i n j a k t a n a h .
Umumnja telah diketahui bahwa sampai sekarang
m a s i h s e r i n g ter dja di k etida k la n tja r an per eda ra n
minja k ta nah sehin gga t i d a k t e r t j e g a h a d a n j a
kenaikan² harga dipasar bebas.
Jang melajani konsumsi dalam negeri akan minjak
t a n a h a d a l a h Stanvac, B.P.M. dan Niam (Permindo),
Permina, P.T.M.R.I.
djuga
melajani
kebutuhan
minjak dibeberapa daerah tertentu.

§

1120. Gas (keadaan sekarang).
Bahan bakar lainnja² jang perlu dikemukakan disini
ialah
gas
jang
dihasilkan
dari
batu
tiara.
S e b a g a i m a n a d i k e t a h u i s a m p a i t a h u n 1957 batu
bara Indonesia hanja dikenal sebagai bahan bakar
sa-dja untuk keperluan kapal laut uap, lokomotip,
s e n t r a l u a p d a n sebagainja. Itupun sebagai bahan
tersebut pemakaiannja kini su-dah makin lama
makin berkurang disebabkan terdesak oleh pemakaian bahan2 bakar dari minjak tanah berupa
minjak
so-lar
atau
diesel,
selaras
dengan
kemadjuan tehnik.
Kita mengetahui, bahwa Indonesia kaja raja akan
b a h a n b a k a r jang berupa batubara, bahan mana
masih tertimbun diberbagai k e - p u l a u a n d a l a m
kwantitet jang bukan sedikit.
Menurut tjatatan, maka sudah didaftarkan di:
S u m a t r a S e l a t a n ( Wi l a j a h B u k i t - A s a m ) 1 . k . 1 5 0

djuta ton.
S u m a t r a S e l a t a n ( Wi l a j a h B u k i t - A s a m ) - 1 . k . 1 5 0
djuta ton.
K a l i m a n t a n T i m u r ( Wi l a j a h S i g i h a n , P r a p a t a n d a n
Pulau Laut) l.k. 100 djuta ton.
D j a w a ( Wi l a ja h B a n t e n , R e m b a n g , Pa t j i t a n ) — l . k .
25 djuta ton.
Sumber : Buk u k ea ra h R ea lisa si ha sil R esear c h ,
per iha l B a tu- b a r a o l e h J a j a Ta s m a j a .
B elum ter hitung a da n ja kek a ja a n a la m ja n g ber u pa
ba tu-ba r a mu da (br own c ool) ja n g ma n u mit ta k sira n
a hli 2 per ta mba nga n m e l i - p u t i b e b e r a p a m i l j a r d
ton.
2370

a.

Djumlah perusahaan Gas bekas milik Ogem jang telah dinasionalisasikan ada 8 jaitu di :
Gas
(dalam 1000
m³)

Kota

Kokes
(dlm. 1000
kg).

Ter
(10000 lt.

1. Djakarta
Raya

dengan
produksi

tahun
1957.

13.014

8.889

420

2. Bogor

dengan
produksi

tahun
1957.

1.473

298

29

3. Bandung

dengan
produksi

tahun
1957.

7.029

2.775

220

4. Tjirebon

dengan
produksi

tahun
1957.

847

649

148

5. Semarang

dengan
produksi

tahun
1957.

4.149

5.615

175

6. Surabaja

dengan
produksi

tahun
1957.

9.159

2.730

386

7. Medan

dengan
produksi

tahun
1957.

3.328

2.052

129

8. Makasar

dengan
produksi

tahun
1957.

1.390

683

97

40.389

23.701

1.604

Djumlah :

Sumber : Buku Statistik Indonesia tahun 1959.

2371

b. Daftar pemakai Gas dalam tahun 1957.

Kota

Untuk
Untuk
keper-luan
keper-luan
rumah
industri
tangga
(X
1.000
(X
1.000
m³)
m³)

Djakarta
Raya

Jang
dipergunakan
sen-diri
dan jg.
hilang
(X 1.000
m³)

Djumlah
(X 1.000
m³)

7.583

725

4.706

13.014

828

514

131

1.473

Bandung

3.638

3.195

196

7.029

Tjirebon

470

252

125

847

Semarang

1.997

1.623

529

4.149

Surabaja

4.143

3.636

1.380

9.159

Medan

2.418

698

212

3.328

688

537

165

1.390

Djumlah

21.765

11.180

7.444

40.389

Sumber

:

Bogor

Makassar

Buku Statistik tahun 1959.

Ke t e r a n g a n :
Untuk penerangan djalan² umum tidak
ada, sebelum perang antara lain di Surabaja
„Gas”
djuga
dipergu-nakan
untuk
penerangan djalan² umum.
Harga gas

:

Harga tertinggi Rp. 1,50 per m³.

2372

Sumber : Buku Statistik tahun 1959.
Keterangan :Untuk penerangan djalan 2 umum tidak
ada, s e b e l u m perang antara lain di Surabaja „Gas”
djuga dipergunakan u n t u k
penerangan
djalan 2
umum.
Harga gas : Harga tertinggi Rp. 1,50 per m 3.
§
a.

1121

Air

(keadaan sekarang).

Untuk keperluan hidupnja, manusia tak dapat
t e r p i s a h k a n d e n g a n a i r. Ke b u t u h a n a k a n a i r b a g i
s e t i a p o r a n g u n t u k k e p e r l u a n m i num, mandi,
mentjutji dan lain 2 nja jang berhubungan dengan p e meliharaan kebersihan/kesehatannja, rata 2 100
liter sehari.
Guna mentjukupi kebutuhannja akan air bersih, oleh
sebagian b e s a r R a k j a t j a n g b e r a d a d i p i n g g i r a n
kota
atau
didesa-desa
diusa hakan
dengan
membuat sumur2, mengambil dari sumber2 ma-ta
air
jang
ada,
dan
bagi
desa 2
jang
sulit
mendapatkan
math
air
seperti
a.l.
didaerah
Gunung Kidul (Jogjakarta) diusahakan de ngan
menjimpan air hudjan.
Penduduk kota 2 besar/ketjil disamping sebagian
besar mendapat kan air dari sumur 2 jang diusahakan
setjara bergotong- rojong un t u k d i p a k a i b e r s a m a ,
dapat djuga membeli air dari perusahaan air jang
d i u s a h a k a n o l e h Pe m e r i n t a h a n D a e r a h s e t e m p a t .
Berhubung dengan perkembangan kota 2 besar/ketjil
sebagai a k i - b a t m e n i n g k a t n j a d j u m l a h p e n d u d u k
dengan adanja pergeseran penduduk desa ke-kota 2,
dan meningkatnja taraf pendidikan ke sehatan
dikalangan penduduk, maka sangat dirasakan
kekurangan
persediaan
air
jang
dahulunja
2
d i p e r d a p a t d a r i s u m b e r m a t a air jang disalurkan
melalui pipa² untuk dibagikan ke-rumah 2 j a n g
memerlukannja.
Oleh
karena
itu,
maka
diusahakanlah sumber 2 air baru berupa pembersihan
air kali jang kotor setjara physis d a n c h e m i s s e p e r t i
pedjompongan di Djakarta, Surabaja, Bandung dll.
Wa l a u p u n d e m i k i a n k e k u r a n g a n a k a n p e r s e d i a a n
air dikota-kota besar/ketjil masih sangat terasa
sebagai akibat pembagian air jang belum merata
dan
sempurna,
sehingga
untuk
mentjukupi
k ebutuha nnja ,
banja k
or an g
ja n g
ter pak sa
membelinja setja r a p i - k u l a n d e n g a n h a r g a j a n g
l e b i h t i n g g i d a r i j a n g d i t e t a p k a n o l e h Pe r u s a h a a n
Air Saluran setempat. Bagi mereka jang tak
m a m p u , untuk k eper luan ma n di, men tju tji dsbn ja ,
ter pa k sa diguna ka n a i r sungai jang kotor, seperti di

Djakarta
sungai
mengetahuinja.

Tjiliwung

jang

umum

telah

b. Adapun
jang
mendjadi
sebab
masih
sangat
terasanja kekurang-an persediaan air dikota-kota
besar/ketjil dihampir seluruh In-donesia adalah
sbb.:
1. tiadanja keseimbangan antara pembangunan dan
perluasan instalasi 2 air minum dengan makin
meningkatnja djumlah penduduk.
2373

2. banjaknja kerusakan2 pada objek2 saluran air
minum, karena djaringan pipa djalan jang sangat
tua (di Djakarta sedjak th. 1922) sehingga rata 2
pipa2 tsb. sudah melampaui maximum Capasiteit,
jang menjebabkan kematjetan 2 atau sekurang-kurangnja tidak sempurnanja pengaliran ke-rumah 2.
Keadaan ini terdapat hampir diseluruh kota 2 jang
perkembangan pem-bangunan rumah 2nja ataupun
tambahan penduduknja sangat meningkat.
3. sangat terbatasnja pemakaian air saluran di
kota2 besar/ke-tjil dapat diketahui misalnja :
Djakarta Raya dengan 2 sum-ber (dari mata air
T j i o m a s d a n Pe d j o m p o n g a n ) h a n j a m e l a - j a n i
± 60.000 pasangan
± 2.000 brandkranen
80
M . T. K . ( m a n d i , t j u t j i , k a k u s ) u n t u k
umum
±
400 hydrant, pendjualan air untuk umum di
kampung2.
4 . k u r a n g n j a b a n t u a n Pe m e r i n t a h k e p a d a r a k j a t
baik
jang
be-rupa
petundjuk-petundjuk
atau
materiil untuk membuat su- mur 2 guna mentjukupi
k e b u t u h a n a i r.
c.

Usaha2 perbaikan/perluasan saluran air minum.
Menurut buku „Kabinet Karya triwulan ke III-1957”
o l e h D j a w a t a n Te h n i k Pe n j e h a t a n D e p . P. U. & T. t e l a h
diusahakan untuk merehabilitasi, melengkapi serta
memperluas saluran2 air minum di-daerah2, seperti
di:
1. Sumatra.
K a b a n d j a h e , Ta r u t u n g , Ta n d j u n g P u r a , Pa n g k a l a n
Brandan,
Ku a l a
Djaring
Holus,
B a t u s a n g k a r,
Pa d a n g Pa n d j a n g d a n i n s t a l a s i p e m b e r s i h a n a i r
m i n u m Pa d a n g .
2. Kalimantan.
Pe m b a h a r u a n s a l u r a n a i r m i n u m d i Ko t a B a r u d a n
perbaikan dikota Bandjarmasin serta persiapan
pembangunan instalasi pembersihan air minum di
Po n t i a n a k .
3. Sulawesi.
D i Pa l o p o , k o t a S u n g g u m i n a s a , Ko t a M a r o s , k o t a
Menado, pembangunan penjaringan air minum
Sengkang dan mem-buat empat buah sumur
p o m p a u n t u k u m u m d i D o n g g a l a / Pa l u .

4. Maluku.
D i Te r n a t e ; m e n g g a l i t a n a h d i p u n t j a k b u k i t u n t u k
pema-sangan pipa induk dan lain saluran air
minum „Air Besar” (Sumber Mulu), di Ambon :
pembaharuan pipa2 induk ( s t a d s n e t ) d a l a m k o t a
Ambon, penjelesaian sebagian pada

2374

pembuluh air minim kedua dari sumber + Hulu
( a i r b e s a r ) k e k a k i t j a d a n g a n ( K a r a n g Pa n d j a n g
dan Ambon), penjele-saian pada bak tjadangan
dan saluran air minum di Kuda-mati.
5 . N u s a Te n g g a r a .
Membuat sebuah bak tjadangan air di Kampung
Sekka( Flo-res), pipa2 saluran air minum untuk
desa Baturiti (Bali), pe-njelesaian pemasangan
saluran air minum di Maumere, pem-bangunan
baru air minum Singaradja (Menubul).
6. Djawa.
D i K a b u p a t e n Pa m e k a s a n , K a b u p a t e n S a m p a n g
(Madura)
Pa s u r u a n ,
Gresik,
Ranujoso
dan
sekitarnja,
Probolinggo,
Lawang,
Ke p a n d j e n ,
Bangkalan
(Madura),
Grobogan,
Wo n o - g i r l ,
Purwokerto, Kaliurang, Jogjakarta, Kabupaten
T j i a n - d j u r, p h a s e k e - I , K o t a p r a d j a S u k a b u m i ,
Kabupaten
Pa n d e g e - l a n g ,
sebagalan
saluran
pembagian
air
minum
Ta s i k m a l a j a ,
instalasi
pembersihan air minum Bandung dan sungai
Tjisang-kuj, penjelesaian pekerdjaan air minum
D j a k a r t a d i a n t a r a n j a p e m b u a t a n h o o g r e s e r v a i r.
d . M e n u r u t l a p o r a n D j a w a t a n Te h n i k Pe n j e h a t a n d a l a m
B u k u „ M e n d j e l a n g D u a Ta h u n K a b i n e t K a r y a I ”
m e n g e n a i Pe m b a - n g u n a n / p e r l u a s a n I n s t a l a s i - i n s t a l a s i
Pe m b e r s i h a n A i r m i n u m , d i - t e r a n g k a n s b b :
1.

Ko t a B a n d u n g .
Mulai Agustus 1956 instalasi dan pipa 2 induk
telah dikerdja-kan. Biaja semua Rp. 167 djuta.
Karena kenaikan harga biaja direntjanakan ± 470
djuta.
Pe k e r d j a a n a k a n d a p a t d i s e l e s a i k a n b u l a n M e i
1959. Kapasi-tet : 1.000 — 1.500 1/detik.

2.

Ko t a Po n t i a n a k .
Pe k e r d j a a n p e r s i a p a n t e l a h d i m u l a i a c h i r t a h u n
1957 dan ta-nah tempat instalasi telah diratakan.
Te l a h
dikerdjakan
pem-bikinan
s t i g e r,
kolam
tandon air dan rumah2 jang diperlukan serta
djalan2 diemplasemen.
Alat2
jang
dipesan
telah
mulai
datang
di
Po n t i a n a k . D j u m l a h b i a j a R p . 8 0 d j u t a , d e n g a n
kapasitet 400 m3 per djam.

3.

Ko t a Pa d a n g .

Te l a h d i m u l a i t h . 1 9 5 7 , b i a j a j a n g d i r e n t j a n a k a n
R p . 2 6 d j u - t a . Pe k e r d j a a n j a n g t e l a h d i m u l a i
djalan masuk dan persiapan tempat instalasi.
Pe k e r d j a a n
tertunda,
sedangkan
alat 2
jang
dipesan diluar negeri sebagian telah diterima di
Djakarta. Kapasitet 125 — 250 1/detik.
2375

4 . Pe m b e r i a n s u b s i d i 2 u n t u k p e r b a i k a n 2 p a d a o b j e k 2
saluran air minum (bromcapterni, instalasi 2, pipa 2
induk/tempat 2 seba-gai berikut :
D j a w a B a r a t : T j i a n d j u r, Ta s i k m a l a j a , T j i r e b o n ,
I n d r a m a j u , Pa n d e g e l a n g , B o g o r.
D j a w a -Te n g a h : Wo n o g i r i , P u r w o d a d i , B r e b e s ,
Wo n o s o b o , Te m a n g g u n g .
D j a w a -T i m u r : Pa s u r u a n , Pa m e k a s a n , P r o b o l i n g g o ,
S u m e n e p , Ke p a n d j e n - B a n g k a l a n , M a d i u n , M a g e t a n ,
G r e s i k , L a m o n g a n , N g a w i , N g r o m b e , M o d j o k e r t o.
N u s a Te n g g a r a : T j a n d i Ke r i n g , N u s a Pe n i d a , D e n
Pa s a r, S i - n g a r a d j a , Ta b a n a n .
K a l i m a n t a n : Ko t a . B a r u , Ta r a k a n , B a l i k - p a p a n ,
Samarinda.
S u l a w e s i : S e n g k a n g , Wa t a m p o n e .
M a l u k u : A m b o n , Te r n a t e .
S u m a t r a : Te l u k B e t u n g , Ta n d j u n g K a r a n g , D j a m b i ,
Ta n d j u n g P i n a n g , B a n g u n P u r b a , S i b o l g a , K i s a r a n ,
Ta n d j u n g P u r a , K a - b a n d j a h e , Pe m a t a n g S i a n t a r,
Te b i n g T i n g g i , L a n g s a . S i g l i .
e.

Harga Air.
Harga air antara satu kota dengan lainnja tidak sama,
karena adanja faktor 2 jang menentukan perbedaannja.
Untuk Djakarta dapat dilaporkan sbb:
1 . Pe m a s a n g a n u n t u k u m u m :
bagian kampung, tarip Rp. 0,30 per m 3
bagian djalan-djalan Raya tarip dari Rp. 0,60 Rp.
0,90, Rp. 1,50 dan Rp. 3,- untuk tiap m3 .
2.
3.

Hydrant.
tarip Rp. 0,50 per m3.
M e s d j i d , L a n g g a r, G e r e d j a :
tarip Rp. 0,30 per m3.

Badan2 sosial:
tarip Rp. 0,30 per m3.
5 . Pe m a n d i a n :
tarip Rp. 0,50 per m³.
Disamping itu ada sistim rangsum jang berlaku untuk
kota Dja-karta dan sekitarnja, ialah : tiap djiwa jang
menetap diberikan 3 m3 dan jang tidak menetap
(hanja siang sadja berada dipersil tsb.) 0,3 m3 per
d j i w a s e b u l a n n j a . Pe m a k a i l e b i h d a r i p a d a r a n g - s u m
jang ditetapkan diharuskan membajar tiap m" jang
4.

dilam-paui 5
2376

X

tarip jang telah ditetapkan.

Mengenai pemakaian air oleh mesdjid-mesdjid,
langgar-langgar dan geredja-geredja, (ditetapkan
semendjak Nopember 1959), pemakaian rata-rata 3
bulan
sebelumnja
diperhitungkan
sebagai
pemakaian
jang
dibebaskan,
jang
berarti
pemakaian lebih dari itu dikenakan rekening X
tarip (tanda denda).
f.

Ke g i a t a n Pe m e r i n t a h .
1. Membantu Daerah-daerah untuk memperbaiki
perusahaan-perusahaan air minum yang sudah
ada.
2. memberikan nasehat-nasehat jang diperlukan dan
jang di-minta.
3. memperluas
dan
membangun
perusahaanperusahaan
air
mi-num
menurut
ketentuanketentuan ;jang diadjukan oleh De-pernas.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih jang tjukup,
k i t a t e r p a k s a m e m b e r s i h k a n a i r s u n g a i . Ko t a - k o t a
jang telah mempunjai per-usahaan air minum jang
sedemikian adalah Djakarta, Bandung, sedang di
Semarang,
Surabaja,
Pa d a n g ,
Po n t i a n a k
masih
dalam pelaksanaan.
Masih perlu diperdjuangkan ialah Bandjarmasin,
M a k a s a r,
Djambi,
Pa k a n b a r u ,
Menado,
Ta n d j u n g p a n d a n .

g.

Ke s u l i t a n - k e s u l i t a n d a l a m p e n g u s a h a a n a i r s a m p a i
sekarang.
Ke s u l i t a n d a l a m p e n g u s a h a a n a i r m i n u m d a l a m
bidang technis dapat diatasi, akan tetapi didalam
bidang keuangan ada banjak kesulitan.
Satu perusahaan air minum harus dapat membiajai
dirt sendiri (selfsupporting), dan tidak mendjadi
beban
atas
keuangan
negara
dan
rakjat
seluruhnja. Hanja penduduk jang dapat air mi num
dari
perusahaan
harus
memikul
biaja
pembangunan dan exploitasinja.

h.

S t a t i s t i k j a n g b e r g u n a u n t u k p e r u s a h a a n a i r.
1. Statistik mengenai perkembangan penduduk
didalam kota.
2. Statistik hudjan dibutuhkan untuk pengetahuan
t e n t a n g d e - b i e t a i r, s u m u r a r t e t i s m a u p u n a i r
sungai.
Pe m b i a j a a n u n t u k s a t u u n i t p r o j e k a i r m o d e r n t i d a k
dapat
diperhitungkan,
karena
Ongkos-ongkos
pembelian alat-alat dan konstruksi selandjutnja
tidak
menarik
setjara
berbanding
lurus dengan kenaikan kapasitet perusahaan air

minum itu;
Djuga untuk sumur artetis pembiajaan-pembiajaan
per unit ini tidak dapat diperhitungkan, karena
harga ini, tergantung dari dalamnja sumur tersebut.
i.

Pe r s o a l a n m e n g e n a i p e r u s a h a a n . a ir m i n u m d i
Indonesia meliputi :
1 . Ke a d a a n p e r s e d i a a n a i r m i n u m p a d a u m u m n j a .
2 . Ke u a n g a n p e r u s a h a a n a i r m i n u m .
3 . Pe m b u a t a n
rentjana
dan
pembangunan
persediaan air mi-num.
2377

i. 1

Ke a d a a n p e r s e d i a a n a i r m i n u m p a d a u m u m n j a :
( a ) Ke a d a a n
ditempat-tempat
jang
sudah
ada
saluran air mi-num umpamanja dikota-kota.
Dengan meningkatnja djumlah penduduk dikotakota serta
tidak diadakannja
pemeliharaan
saluran-saluran air minum dalam djaman perang
dan revolusi maupun sampai dewasa ini, maka
pada umumnja kebutuhan air minum tidak dapat
dipenuhi. Dibeberapa kota kran didjalankan
menurut
wak-tu
t e r t e n t u . Pa d a
waktu air
kosong udara dapat masuk jang membawa
kotoran. Infectic mudah sekali terdjadi.
Djadi disamping perumahan, disarankan djuga
dipikirkan
soal
saluran
air
minum
dan
pembuangan kotoran.
Sebetulnja dalam pembuatan, kalau tidak terlalu
besar dan sulit seperti di Djakarta dan Bandung
dan
kota-kota
jang
djutaan
penduduknja,
sekarang sudah bisa dilaksanakan tanpa terlalu
banjak mengeluarkan devisen.
Dulu sudah direntjanakan untuk kota Djakarta
sistem kon-vensionil jaitu menggunakan bak²
jang biasa jang tidak ma-hal, lalu disusul oleh
rentjana lain jang mempergunakan accelator
tersebut.
Kalau dibandingkan instalasi pendjernihan air
itu
dengan
accelantor
setjara
konvensionil
dengan menggunakan acce-lator tegalan, luas
jang diperlukan ialah kira 2 1/5 kalau kita
menggunakan
sistem
konvensionil.
Untuk
daerah kota2 ke-tjil dan untuk
desa
kita
sebaiknja menggunakan tjara kon-vensionil ini.
Pe m i k i r a n p r o j e k u n t u k p e r s e d i a a n a i r m i n u m
di-desa2
harus
selalu
dihubungkan
dengan
pembuangan ko-toran manusia. Djadi projekten
akan berhasil apa bila ada kesadaran dari
penduduk desa akan kesusahan mendapat-kan
air minum jang bersih.
Saluran2 air minum dapat dibangun dengan
modal jang di-kumpulkan dari rakjat, setjara
p e r u s a h a a n a t a u s e b a g a i j a - j a s a n . Pe r s e d i a a n
air
minum
sebaiknja
diusahakan
oleh
Pe m e r i n t a h
Pusat
atau
Pe m e r i n t a h
Daerah
Swatantra Ting-kat I atau Tingkat II.
( b ) Ke a d a a n d i k o t a - k o t a j a n g b e l u m m e m p u n j a i
saluran air minum.
Ko t a - k o t a s e m a t j a m d e m i k i a n i t u s a m p a i k i n i
masih belum mempunjai persediaan air minum
jang baik dan penduduk-nja masih tergantung

dari air sumur untuk kebutuhan akan air
minum. Sudah selajaknjalah kalau kota-kota
sematjam itu mempunjai saluran air minum,
akan tetapi sampai kini penduduk maupun
Pe m e r i n t a h k o t a r u p a 2 n j a b e l u m m e m - p u n j a
keinginan untuk membangun saluran air minum.
Pa d a h a l a i r s u m u r j a n g k i n i d i p e r g u n a k a n
dikota-kota ter-sebut diambilnja dari tanah jang
sedjak lama dikotori dan walaupun kelihatannja
djernih akan tetapi tidak memenuhi sjarat-sjarat
kesehatan.
2378

( c ) Ke a d a a n d i p e d u s u n a n .
Desa jang berdekatan dengan suatu mata air
pada umumnja menggunakan air dari sumber itu,
sedangkan desa-desa jang lain menggunakan :air
sumur atau air permukaan (danau, sungai dsb.)
untuk keperluan sehari-hari. Persediaan air minum didesa-desa pada umumnja sama seperti
tempat-tempat lain jaitu pertama-tama harus d i s e l i d i k i
kemungkinan-kemungkinan jang ada dan jang
termurah, misalnja :
(1). Apakah ada mata-air jang berdekatan?
( 2 ) . Djika tidak ada apakah ada lapisan-lapisan
artetis j a n g da pa t men gh a silk a n a ir ar tetis
denga n teka na n positip ?
(3). Djika inipun tidak ada apakah dengan
memompa da-pat diperoleh air artetis ?
(4). Apakah
air
sumur-sumur
dangkal
mempunjai kwalitet jang tjukup ?
(5). Djika
semua
kemungkinan-kemungkinan
diatas tidak ada, barulah dipikirkan untuk
m e m b u a t i n s t a l a s i p e m - b e r s i h a n a i r.
Suatu soal didesa- desa jang dihadapi ialah
apakah persediaan air setjara central itu akan
dibagi- bagikan dengan sistim dis-tribusi ketiaptiap rumah seperti halnja dikota-kota ? Saluran
distribusi
itu
mahal
dan
membutuhkan
pemeliharaan.
i . 2 . Ke a d a a n k e u a n g a n p e r u s a h a a n a i r - m i n u m .
Tiap perusahaan saluran air-minum seharusnja
memperoleh ke-untungan dari pendjualan air pada
r a k j a t . Ke u n t u n g a n t e r s e b u t s a n g a t d i b u t u h k a n
untuk perawatan penjusutan alat-alat, per-baikan
dan perluasan.
Untuk
memetjahkan
kesukaran
keuangan
dan
mempertjepat
ter-laksananja
perluasan
atau
pembangunan saluran air-minum, ke-uangannja
sebaiknja diatur demikian :
(a). Tiap-tiap
keuntungan
jang
diperoleh
seluruhnja
atau
seba-gian
hendaknja
dimasukkan kedalam kas tersendiri ; uang itu
didjadikan dana tjadangan dan diperuntukkan
saluran air-minum.
(b). Pihak swasta diberikan kebebasan seluasluasnja untuk mendirikan perusahaan airminum. Akan tetapi mengingat air-minum
merupakan kebutuhan primer bagi rakjat maka

dalam
memberikan
kebebasan
kepada
perusahaan swasta hendaknja ditjegah djangan
sampai
perusahaan
saluran
air-minum
dipergunakan untuk memperoleh keuntungan
sebe-sar-besarnja.
Maka
sebaiknja
perusahaan
air-minum
d i d j a d i k a n u s a h a s u a t u J a j a s a n , Ko p e r a s i a t a u
semi-pemerintah.
i . 3 . Pe m b u a t a n
air-minum.

rentjana

dan

pembangunan

saluran

2379

Dalam
usaha
merentjanakan
dan
membangun
saluran air-minum di Indonesia kesukarannja bukan
sadja terletak pada soal ke-uangan, akan tetapi
djuga karena kekurangan tenaga ahli. Kini pada
I n s t i t u t Te k n o l o g i B a n d u n g s e d a n g d i r e n t j a n a k a n
djuru-san sanitary engineers dan diharapkan pada
tahun 1960 ini djuga sudah dapat dimulai dengan
pendidikan para insinjur kesehat-an. Instansii n s t a n s i Pe m e r i n t a h j a n g m e n g a m b i l p e r e s n a n p e n Ling pada pembuatan rentjana 2 saluran air-minuet
adalah:
(a).
L e m b a g a Ke s e h a t a n Te h n i k — D e p a r t e m e n
Ke s e h a t a n D j l . G a n e c a 1 0 B a n d u n g
(b).
B a g i a n Te h n i k Pe n j e h a t a n — D e p a r t e m e n
Ke s e h a t a n d i D j a k a r t a .
(c).
D j a w a t a n Te h n i k Pe n j e h a t a n — D e p a r t e m e n
P. U. & T. D j a - k a r t a .
Sebaiknja ketiga instansi tersebut diatas bernaung
dalam satu organisasi misalnja sebagai suatu Biro
Sanitation.
§ 1122.
a.

Ke s i m p u l a n - k e s i m p u l a n s a r a n - s a r a n

Listrik.
1 . Ke s i m p u l a n
( a ) . Pe n e r a n g a n d i r u m a h - r u m a h m a s i h s e b a g i a n
ketjil sadja jang menggunakan aliran listrik.
Sebagian besar dari rak-jat menggunakan
minjak tanah (kerosin) untuk penera-ngan
dan lain-lain keperluan rumah tangga.
(b). Sebab
jang
pokok
dari
terbatasnja
penggunaan
aliran
listrik
jang
sudah
mendjadi
kebutuhan
masjarakat
kita
sekarang, ialah terbatasnja tenaga listrik
jang dibangkit-kan, dan djauh terbelakang
dengan meningkatnja pem-bangunan rumahrumah dikota-kota.
( c ) . Pe m b a t a s a n 2 d a l a m m e n d i s t r i b u s i k a n a l i r a n
listrik dan adanja berbagi peraturan dalam
pemasangan dan atau penambahan aliran jang
pada
pokoknja
bersumber
dari
sangat
terbatasnja persediaan tenaga listrik, oleh
para pemakai/tjalon pemakai aliran listrik
dirasakan sangat menjulitkan.
( d ) . Ke n a i k a n 2 t a r i p l i s t r i k b e r a r t i m e n a m b a h
beban jang ti-dak ketjil bagi para pemakai,
sekalipun demikian terpak-sa harus dibajar
karena penerangan dengan listrik ke-tjuali
praktis djuga dapat membantu perkembangan

kebudajaan
para
pemakai
dengan
dapat
menggunakan pesawat radio dlsb.
( e ) . A d a n j a u s a h a 2 d a r i i n s t a n s i 2 Pe m e r i n t a h
(diluar
P. L . N. )
dan
swasta/perseorangan
untuk membangkitkan tenaga listrik dengan
menggunakan mesin² diesel/agregrat 2 guna
mentjukupi keperluan rumah2/mess2
jang
didirikannja.
(f). Belum adanja rentjana jang dikoordinasi
setjara baik antara perluasan Kota dengan
peningkatan persediaan
2380

tenaga
listrik,
sehingga
terdapat
adanja
keseimbangan
antara
meningkatnja
pembangunan
rumah2
dengan
per-sediaan
aliran listrik.
2.

Saran-saran.

Berdasarkan atas kesimpulan diatas. maka perlu
diambil lang-kah jang pada pokoknja ditudjukan
untuk memperbesar per-sediaan tenaga listrik
dalam djangka waktu rentjana 7 tahun tarap ke-I
Depernas ini, sebagai berikut:
(a).
Dalam waktu jang singkat perlu adanja
rentjana untuk memperbesar kapasitet dan
perluasan djaringan² tenaga listrik di kota 2.
besar/ketjil.
Rentjana
ini
harus
dikordinasikan dengan perkembangan pembangunan
rumah2 dan perluasan kota.
Beaja
pembangunan
untuk
pelaksanaan
rentjana
diatas
bisa
diperdapat
denganmenarik uang dari kaum harta- wan jang
berada dikota, terutama jang bergerak dibidang
industri
jang
langsung
mempunjai
kepentingan
un-tuk
bertambahnja
tenaga
listrik didaerahnja.
(b).
Membangun tenaga listrik setjara ketjil 2
untuk didesa² dengan apa jang dinamakan
"micro-hydro-electric" de-ngan mewadjibkan
golongan hartawan di-desa 2 untuk memikul
sebagian dari beajanja.
(c).
Memperbaiki
sistim
distribusi
aliran
listrik, dengan ber-pegang pada prinsip :
mempermudah pelajanan dan me-ringankan
beban rakjat.
(d).
Membantu/mempermudah
fi h a k
swasta/perseorangan
untuk
mengusahakan
tenaga listrik guna memenuhi ke-butuhan
perusahaan/industri rumah 2 atau mess jang didirikannja.
b. Minjak tanah.
1.

Ke s i m p u l a n .
Pa d a p o k o k n j a p r o d u k s i m i n j a k t a n a h ( k e r o s i n e )
untuk ke perluan konsumsi dalam negeri tjukup
bahkan
ada
kelebihan.
Masalah
besar
jang
menjebabkan
sering
adanja
kematjetan 2/
kekurangan minjak tanah, adalah karena sistim
distribusi dan aparatnja, jang sampai sekarang
sebagian besar masih dilajani oleh maskapai 2

minjak asing, seperti Stanvac, Shell dll.
Oleh karena minjak tanah merupakan bahan
Denting
bagi
Rak
jat,
maka
seharusnja
Pe m e r i n t a h
mewadjibkan
kepada
mas-kapaimaskapai
minjak
asing
untuk
mentjukupi
persediaan
sesuai
dengan
kebutuhan
dalam
negeri.
2381

Depernas XI.

2. Saran-saran.
Berdasarkan
atas
kesimpulan
diatas,
maka
DEPERNAS me-njarankan :
(a). Supaja
Pe m e r i n t a h
menguasai
distribusi
minjak, dengan memperbanjak kiosk pompa
minjak
tanah
sampai
di-kota 2
ketjamatan.
Pe n j a l u r a n m i n j a k t a n a h k e p a d a r a k j a t d i
k o t a 2 / d e s a m e l a l u i Ko p e r a s i 2 , R . T. , R . K 2 , d a n
toko2 pengetjer jang ada dikampung 2/desa2.
(b). Memperbesar daja pengangkut minjak dari
kota2
pelabuh-an
ke-kota2 pedalaman, dari
2
daerah produksi ke-daerah2 konsumsi, dengan
m e n a m b a h t r u c k , t a n k e r d a n k a p a l 2 t a n k e r.
c.

Gas.
1 . Ke s i m p u l a n .
Dengan
demikian
maka
sudah
mendjadi
kewadjiban kita un-tuk mentjari djalan, agar
batubara Indonesia dapat dipergu-nakan didalam
N e g e r i s e b a g a i b a h a n d a s a r s e t j a r a e ff i c i e n t j a n g
m e n g u n t u n g k a n . Wa l a u p u n p e n g g u n a a n b a t u b a r a
dibi dang Ilmu mesin atau listrik sebagai bahan
bakar adalah su a tu tja r a pr ak tis na mu n demik ia n
adalah
tidak
tepat
apabila
batu-bara
hanja
digunakan untuk menghasilkan tenaga uap atau
t e n a g a K . W. H . . s e d a n g k a n d i d a l a m b a h a n t e r s e b u t
tersimpan komponen2 kimia jang berharga dan
sangat dibutuhkan oleh masjarakat kita .
2. Saran-saran.
D a l a m h u b u n g a n d i a t a s b u k u k a r a n g a n S t i r. J.
Ta s m a j a t s b . m e n j e b u t k a n a n t a r a l a i n s e b a g a i
berikut:
— Ilmu teknologi kimia memberikan petundjuk 2 lain,
dengan mana diadjarkan, bahwa batubara dapat
diolah sedemikian rupa, sehingga sekaligus dapat
dihasilkan komponen jang sa-ngat berharga. Tjara
teknologi kimia tersebut jang biasa di- sebut
proses karbonisasi atau gasipikasi batubara jang
dida-sarkan atas pendapatnja.
— A h l i Te k n i k G a s I n g g e r i s b e r n a m a M u r d o c h j a n g
dirumuskan dalam perkata :

"Dry destilation of cool in closed
without Contract with the air".
dengan menghasilkan bahan2 primer
G a s , K o k e s , Te r d a n A i r A m m o n i a .
Pe r l u d i d j e l a s k a n b a h w a :

vessel
berupa

Jang dimaksud dengan perkataan „Gas” didalam hal
ini, jaitu gas kota (city gas), jang terdiri dad berbagai2 komponen jang merupakan gas2 tersendiri,
seperti
Oxygen,
Hidrogen,
Karbon
dioksida,
Hidrokarton,
Nitrogen
dll.
bahan
mana
dapat
diperguna2382

kan untuk keperluan pemanasan (heating purposes),
penerangan (lighting purposes)), pun pula untuk
keperluan pendinginan (cooling purposes).
J a n g d i m a k s u d d e n g a n „ Ko k e s ” i a l a h r e s i d u b a t u b a r a
setelah di-ambil gasnja dengan djalan karbonasasi
a t a u g a s i fi k a s i j a n g p a d a h a k e k a t n j a s e b a g i a n b e s a r
mengandung karbon murni dan ber-guna sekali
didalam industri besi/badja sebagai bahan pakai reduksi dan didalam industri gala sebagai bahan
karbonatasi.
J a n g d i m a k s u d k a n d e n g a n „Te r ” i a l a h z a t t j a i r
kental hitam se-bagai hasil kondensasi dari gas
kasar jang keluar dari dapur gas dan mengandung
bahan2 kimia jang sangat berharga seperti benzen
dan sepantjaran pehenol dan sepantjaran Naphtalin,
M i n j a k N a p h t a , G r o o s a r, A n t r a s e n d a n Pa k . Te r i n i l a h
jang didja dikan bahan dasar untuk suatu Industri
Kimia jang dapat ber-tjorak ragam dan sangat luas
tambahannja.
„Air Antonia”, ialah air kondensasi dan air
pentjutji gas jang mengandung NH 3, sehingga bisa
didjadikan bahan untuk membuat amonia keras
atau Amoniumsulfat.
d . A i r.
1 . Ke s i m p u l a n .
Pe r s e d i a a n a i r b e r s i h t e r u t a m a b a g i p e n d u d u k d i k o t a 2 b e s a r, m a s i h s a n g a t t e r a s a k e k u r a n g a n n j a ,
disebabkan
disatu
fi h a k
perkembangan
kota
(perumahan dan penduduk) terus me-ningkat, dan
d i fi h a k l a i n u s a h a 2 u n t u k m e m b a n g u n d a n m e m perluas saluran2 air masih sangat terbatas.
Dalam waktu jang singkat ini, kebutuhan air
setjukupnja kira-nja, belum dapat dilajani hanja
oleh perusahaan air saluran jang diusahakan
Pe m e r i n t a h D a e r a h . D i D j a k a r t a m e n u r u t p e r
k i r a a n Pe r u s a h a a n A i r S a l u r a n , s e t i a p o r a n g r a t a 2
membutuh kan 100 liter sehari.
Bagi penduduk Djakarta sebanjak ± 3.000.000
dibutuhkan
persediaan
air
setiap
harinja
3 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 l i t e r.
2. Saran-saran.
Sering
dengan
terus-menerus
diusahakannja
perluasan/
pem-bangunan
saluran
a i r,
oleh
Pe m e r i n t a h , s e h a r u s n j a Pe m e r i n - t a h m e m b e r i k a n
bantuan djuga berupa penjuluhan tentang teknik
pembuatan sumur2 berdasarkan keadaan tanah
jang telah diselidiki kemungkinannja mengandung

b a n j a k p e r s e - d i a a n a i r, s e h i n g g a a k a n l e b i h
bersifat
mempermudah
usaha2
rakjat
dalam
m e n t j u k u p i k e b u t u h a n a i r.
Di-kota2 besar/ketjil, perlu diperbanjak djumlah
M . T. K . ( M a n d i , T j u t j i , K a k u s ) u n t u k u m u m , d a n
tempat 2 pendjualan air untuk umum (hydrant).
Setiap rentjana planologi, harus disertai dengan
rentjana per-luasan/usaha memperbesar kapasitet
i n s t a l a s i 2 a i r,
2383