Jilid-02-Depernas 24-Bab-15

BAB 15. PENDUDUK
§ 180. Didalam pembangunan Semesta Berentjana, unsur penduduk
mempengaruhi sangat pembuatan Rentjana serta pelaksanaan pem bangunannja. Keadaan dan perobahan 2 dalam hal-ihwal penduduk
akan membawa akibat dan menampakkan pengaruhnja dalam usaha
penjusuman rentjana serta pelaksanaannja.
Te r a s a b e t a p a b e r a t n j a h a m b a t a n 2 j a n g d i t i m b u l k a n k a r e n a a d a nj a ket erang an 2 j ang ber- beda 2 m engenai penduduk Indonesi a, k a r e n a
sedjak penghitungan tjatjah djiwa jang terachir dalam tahun 1930
segala keterangan tentang penduduk didasarkan atas taksiran² be laka.
Untuk keperluan penjusunaati Rentjana-Pembangunan-Semesta
Berentjana sekarang ini, oleh Depernas telah dibentuk suatu Panitia
jang disebut Panitia Johannes, jang bertugas untuk menentukan
djumlah penduduk Indonesia dalam tahun 1960 - 1970 guna dipakai
sebagai dasar perentjanaan. Hasil Panitia Johannes memberikan ke terangan tentang djumlah penduduk seperti jang dilukiskan dibawah
ini :
§ 181. I. Hasil Karya Panitia Johannes
1. Fakta primer jang terkuat dan jang dipakai sebagai titik-tolak
perhitungan djumlah penduduk Indonesia untuk tahun 2 berikutnja oleh Panitia Johannes ialah hasil tjatjah djiwa 7 Oktober
1930.
Hasil tjatjah djiwa itu adalah :
Seluruh lndonesia : 60.727.233 djiwa
Indonesia tanpa Irian Barat : 60.412.962 djiwa

Irian Barat : 314.271 djiwa.
2. Sebagai fakta sekunder diambil :
a. Angka2 pendaftaran penduduk warga-negara untuk pemilihan
u m u m D . P. R . / K o n s t i t u a n t e t a h u n 1 9 5 4 .
b. Angka² djumlah penduduk tahun 1954 - 1958 jang diterima
o l e h B i r o P u s a t S t a t i s t i k d a r i p a r a B u p a t i / Wa l i K o t a , d a n
sedjak tahun 1958 djuga langsung dari Tjamat.
c. Angka2 pendaftaran penduduk warga-negara untuk pemilihan
D . P. R . D . d i D j a w a s e l u r u h n j a t a h u n 1 9 5 6 , d i K a l i m a n t a n s e luruhnja tahun 1957 dan di Daerah Swatantra tingkat I Sumatera Selatan tahun 1956.
1.
Untuk mempeladjari djalannja perhitungan, maka angka 2 penduduk untuk Irian Barat tidak ikut diperhitungkan sesuai de ngan perangkaan² jang disusun oleh Biro Pusat Statistik.
2.
Depernas meneliti angka2 mengenai penduduk Indonesia
termasuk Irian Barat jang tertera dalam Statistik Pocket Book
of Indonesia 1941 dari Central Bureau of Statistic :
Tjatjah djiwa 1920 : 49,344 djuta
Tjatjah djiwa 1930 : 60,727 djuta
Angka kenaikan penduduk tiap tahun antara 1920 dan 1930 :
Orang Indonesia
: 1,73%

Orang Belanda
: 3,64%
O r a n g Ti o n g h o a
: 4,72%
Orang Arab
: 4,31%
296

Djumlah penduduk dalam tahun 1940 : 70,476 djuta dan angka
kenaikan antara. 1930 dan 1940 : 1,5%.
Tjatatan :
Angka ini berlseda dengan hasil tjatjah djiwa tahun 1920, jang
diperoleh dengan projeksi kebelakang dari hasil tjatjah djiwa
tahun 1930, dengan menggunakan angka kenaikan tiap tahun
1,5%.
Dengan menggunakan angka kenaikan 1,5% itu untuk djangka
w a k t u 1 9 3 0 - 1 9 4 0 , m a k a B . P. S . m e m b e r i k a n d j u m l a h p e n d u duk Indonesia tanpa Irian Barat dalam Statisticat Pocket Book
of Indonesia tahun 1959 :
Ta h u n 1 9 3 0 : 6 0 , 4 1 3 d j u t a
Ta h u n 1 9 4 0 : 7 0 , 11 2 d j u t a .

5. Mengenai angka² kenaikan penduduk dan djumlah 2 penduduk
a n t a r t a h u n 1 9 4 0 - 1 9 5 0 , B . P. S . t i d a k m e m p u n j a i p e n d i r i a n s e n diri dan hanja mengutip angka 2 dari buku Keyfitz dan Nitisastro.
Djangka waktu 1940 - 1950 meliputi waktu perang Dunia ke-II
dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia, pada waktu mana dapat
diduga bahwa angka kelahiran berkurang dan angka kematian
bertambah, sehingga angka kenaikan penduduk berkurang. Na mun demikian sampai berapa kekurangan tersebut, tidak dapat
dihitung dengan tepat dan pasti. Oleh sebab itu tidak dapat
diprojeksikan djumlah penduduk Indonesia mulai dari fakta primer hasil tjatjah djiwa tahun 1930.
Berhubung dengan itu maka ditjarinja angka penduduk dari
tahun lain, jang dapat dipakai sebagai titik-tolak perhitungan.
6. Dari angka² penduduk jang tersedia, ada suatu djumlah jang
m e m p u n j a i d a s a r, d a n o l e h k a r e n a n j a d a p a t d i p a k a i s e b a g a i
titik-tolak perhitungan. Djumlah jang dimaksud itu ialah angka 2
p e n d a f t a r a n p e n d u d u k u n t u k p e m i l i h a n U m u m D . P. R . / K o n s t i tuante 1954 dan angka pendaftaran penduduk untuk pemilihan
D . P. R . D . t a h u n 1 9 5 6 - 1 9 5 7 s e r t a a n g k a 2 p e n d u d u k j a n g d i p e r o l e h B . P. S . d a r i B u p a t i / Wa l i K o t a s e d j a k t a h u n 1 9 5 4 - 1 9 5 8 .
§ 182. II. Kesimpulan
a. Hasil tjatjah djiwa 1930 ternjata sukar digunakan sebagai titik awal projeksi penduduk, berhubung angka kelahiran angka ke matian dan angka kenaikan penduduk pada masa Perang Dunia
ke-II dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia sukar diperhitung kan.
b. Dengan segala kelemahan2nja angka² penduduk tahun 1954 hasil
p e n d a f t a r a n p e m i l i h a n u m u m u n t u k D . P. R . / K o n s t i t u a n t e d a n

h a s i l p e l a p o r a n p a r a B u p a t i / Wa l i K o t a k e p a d a B . P. S . d a p a t d i gunakan untuk memprojeksi penduduk Indonesia buat tahun 2
berikutnja.
c. Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1 . A n g k a 2 p e n d u d u k s e p e r t i d i l a p o r k a n o l e h p a r a B u p a t i / Wa l i
K o t a k e p a d a B . P. S . a n t a r a 1 9 5 4 - 1 9 5 8 , d i p a k a i o l e h B . P. S .
untuk memprojeksikan djumlah penduduk Indonesia antara
tahun 1958 - 1970 dengan kenaikan 2,5%.
2. Angka² penduduk Indonesia jang diprojeksikan oleh United
Nation antara tahun 1950 - 1980 atas dasar low mortality
projection.
297

3 . Angka 2 penduduk j ang di proj eksi kan ol eh Dr Hi l de Wander
dengan pemisahan heavy decline in mortality dan s t a b l e
fortility di Djawa dan Madura serta tandjakan lurus kenaik an penduduk diluar Djawa dari 2,2% pada tahun 1957, sam pai 2,6% pada tahun 1977.
4 . P roj eksi penduduk ol eh S .P.S . m ul ai 1954/ 1957 sam pai 1970
dengan kenaikan penduduk tiap tahun 2,3%, dengan bunga
madjemuk.
Depernas berpendapat bahwa
A n g k a 2 U n i t e d N a t i o n s ( 2 ) d a n a n g k a ² H i l d e Wa n d e r ( 3 )

adalah diperoleh dengan methode jang mathematis dan jang
lebih exact daripada methode projeksi bunga madjemuk men u r u t ( 4 ) d a n ( 1 ) d a r i B . P. S .
d. Sekalipun demikian, atas pertimbangan bahwa kelemahan 2 jang
terdapat pada angkaa tahun dasar jang dipakai dalam keempat
methode itu, serta kelemahan 2 dalam angka kelahiran dan ke matian penduduk memburukkan pula ketepatan methode (2)
dan (3) jang exact itu, maka Depernas menganggap bahwa untuk djangka waktu 1960 - 1970 dapat dipakai projeksi bunga
madjemuk (4) atau (1) jang lebih sederhana itu.
e. Depernas berpendapat, bahwa angka penduduk Indonesia 86,569
djuta buat tahun 1957 sekalipun masih understated, berhubung
penduduk2 daerah jang tak aman tidak ikut tertjatat, dan mengi ngat pengalaman bahwa laporan 2 djumlah penduduk oleh
pendjabat² setempat pada umumnja lebih rendah dari kenjataan,
adalah merupakan angka jang terbaik untuk didjadikan titik tolak perhitungan. Depernas berpendapat, bahwa projeksi dengan kenaikan 2,6% memberikan angka² penduduk jang agak
tinggi (aan de hoge kant).
Kenaikan penduduk Indonesia sebagai hasil laporan para Bupati/
Wa l i K o t a k e p a d a B . P. S . u n t u k t a h u n 1 9 5 7 - 1 9 5 8 m e m a n g a d a l a h
sebesar 2,6%, tetapi Depernas menduga bahwa angka jang agak
tinggi ini disebabkan oleh karena tjara mentjatat penduduk ber tambah baik dan sempurna.
§ 183. Demikianlah maka grafik penduduk Indonesia dari tahun 1960
- 1970 adalah sebagai berikut :
Tahun

Djumlah djuta :
1960
92,777
1961
94,911
1962
97,094
1963
99,327
1964
101,611
1965
103,949
1966
106,340
1967
108,785
1968
111,287
1969

113,847
1970
116,465

298

P E M B A G I A N P E N D U D U K WA R G A N E G A R A I N D O N E S I A
MENURUT DAERAH
§ 184. Pegangan sementara menurut angka² dari Departemen Da lam Negeri.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Nama Daerah Tingkat I
Djawa Timur
Djawa Tengah
Djawa Barat
Djakarta Raya
Daerah Istimewa
Jogjakarta

Sumatera'Selatan
Sumatera Barat
Djambi
Riau
Sumatera Utara
Atjeh
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Maluku
Sulawesi Utara/Tengah
Sulawesi Selatan/Tenggara
Nusa Tenggara/Timur
Nusa Tenggara/Barat
Irian Barat

Angka Pendaftaran penduduk
Pem. DPR/Konst. *) Pem. DPRD Keterangan
18.115.851

15.681.775
14.567.229
1.642.500
1.931.084
3.141.318
2.371.525
551.304
807.530
3.678.997
1.271.269
1.085.641
1.260.537
409.043
381.864
695.852
1.648.707
3.681.155
2.148.526
2.290.373


19.021.284 Pendaf16.452.430 taran un15.377.063 tuk pemilih1.842.819 an D.P.R.
D. tahun
2.011.289 1956.
3.640.641 idem tahun 1956.

1.204.544
1.790.354 idem ta412.496 hun 1957.
422.117

*) Pendaftaran tahun 1954.

299

§ 185. 8. P E R T U M B U H A N P E N D U D U K I N D O N E S I A (dalam ribuan) (Bahan dari B.P.S.)
Tahun

1
1957
1958
1959

Perhitungan global untuk pertambahan penduduk oleh B.P.S.
dengan persentase 2,6% jaitu
persentase kenaikan
penduduk
tahun 1956-1957
dan 1957-1958.

2

Population
estimation
with
assumption
I
(heavy
decline
in
mortality
and
stable
fortility) by Dr.
nilde
Wander.
Linear
growth in the outher
island from 2,2% in
1957
to
2,6%
in
1977
(basic
year
1957)
Djumlah

Persentase
kenaikan
penduduk

Djumlah

Kenaikan
penduduk
dalam %

Perhitungan
pertumbuhan
penduduk
oleh B.P.S.
dengan persentase 2.3%
jaitu kenaikan penduduk
tahun 1954
sampai 1957
diperhitungkan dengan
tjara compound interest.

3

4

5

6

7

86,659
88,900

86,659
88,600

91,200
93,600

90,500

U.N. Future population Estimation Report III "The population of South
East Asia 1950-1980
with low mortality
projection (basic year
1950)

Perhitungan
pertumbuhan
penduduk
oleh B.P.S.
dengan persen tase 1,7%
(tahun dasar
1957)

Perhitungan
pertumbuhan
penduduk
dengan persentase 2%
(tahun dasar
1957)

Perhitungan
pertumbuhan
penduduk
Irian Barat
dengan persentase 1,5%
(tahun dasar
Sensus 1930)

8

9

10

2,64
2,21

86,659
88,652

86,569
88,652

86,659

0,470

88,359

0,477

2,19
2,18
2,17
2,16
2,17
2,17

90,691

89,630
91,154
92,704
94,280
95,883
97,513

90,160
91,154
93,802
95,678
97,592

0,484

92,777
94,911
97,994
99,327
101,611

1960
1961
1962
1963
1964

96,000
98;500
101,100
103,700.

92,500
94,500
96,500
98,600
100,800

1965

106,400

103,000

2,18

103,949

99,171

1966
1967.

109,200

2,18
2,20

106,340

100,857

112,000

105,100
107,500

108,785

102,572

1968
1969
1970
1975

114,900
117,900

109,900
112,400

2,22
2,24

111,287
113,847

104,316
106,089

121,000

114,900
129,100
135,700

2.26
2,24
2,59

1977
1980

300

93,344
2,51
103,656

2,62
119,933
137,376
159,728

12,75
3,06

99,544
101,535
163,566
105,637
107,750
109,905

0,491

§ 186. a. Extrapolasi Penduduk Indonesia 1957-1970
P=P
(1 + r)t
x
1957

Tahun
1954
(r)
1957
1958
1959
1960
1961
1.962
1963
1964
1965
1966
1967
1968
1969
1970

PENDUDUK
Djawa & Madura
Luar Djawa & Madura
53,505
27,382
(1,8%)
(3,4%)
56,359
30,300
57,373
31,279
58,406
32,285
59,458
33,319
60,528
34,383
61,617
35,477
62,726
36,601
63,855
37,756
65,005
38,944
66,175
40,165
67,366
41,419
68,579
42,708
69,813
44,034
71,070
45,395

Indonesia
80,887
(2,3%)
86,659
88,652
90,691
92,777
94,911
97,094
99,327
101,611
103,949
106,340
108,785
111,287
113,847
116,465

Pendjelasan :
1. (r) = Persentase kenaikan tahunan.
Diperoleh dengan menggunakan rumus compound interest
(lihat rumus) dengan menggunakan angka² penduduk
achir tahun 1954 dan 1957 sebagai dasar perhitungan.
2. Dengan menggunakan rumus : P x = P 1957 (1 + r)t
dimana
P
P
t
r

x
1957

= angka penduduk jang ditanjakan
= 1957 angka penduduk achir tahun 1957
= djumlah tahun; terhitung dari tahun
1957 sampai dengan tahun jang di tanjakan
= persentase kenaikan tahunan penduduk achir tahun 1957 diextrapoleer
sampai 1970.

b. Persoalan² penduduk di Indonesia berkisar pada :
1 . Ta m b a h n j a p e n d u d u k j a n g l u a r b i a s a t i a p t a h u n n j a , k a r e n a
rendahnja tingkat kematian dan tingginja kelahiran.
2. Pembagian penduduk jang tidak seimbang menurut pemba gian daerah² Indonesia. Hal ini berakibat bahwa
(a) Penduduk dipulau Djawa akan bertambah terus dan me301

njebabkan tingkat hidup jang rendah serta persoalan 2
kemasjarakatan jang lain.
(b) Kekurangan tenaga di-pulau² diluar Djawa, jang tentu
akan menghambat pembangunan dan penggunaan serta
pengusahaan sumber² alam jang ada.
Untuk memetjahkan persoalan penduduk di Indonesia dengan
menggunakan luasnja kepurauan Indonesia serta sumber² alam
jang dimilikinja, akan ditempuh kebidjaksanaan sebagai berikut:
1. Mengusahakan untuk memperbesar produksi sandang-pangan, agar dapat mentjukupi keperluan akan sandang dan
pangan untuk seluruh rakjat Indonesia.
2. U s a h a t e r s e b u t d i s e r t a i d e n g a n u s a h a u n t u k m e m p e r b e s a r
produksi barang2-pakai jang selalu disesuaikan dengan kenaikan djumlah penduduk pada tahun² jang akan datang,
agar lambat-laun dapat djuga tertjapai tarap untuk mentjukupi keperluan sendiri.
3 . U s a h a u n t u k m e m b u k a d a n m e n j e d i a k a n k e s e m p a t a n b e k e rdja jang lebih luas dengan djalan industrialisasi dan meng usahakan bertambahnja mobilitet sosial, mobilitet pekerdjaan
dan mobilitet wilajah.
4. U s a h a u n t u k m e n j e b a r k a n t e n a g a p e m b a n g u n a n d a r i p u l a u
Djawa ke pulau² lain seperti antara lain diusahakan dengan
djalan transmigrasi.
d.

Mengingat/ akan pentingnja keterangan2 mengenai soal pen duduk, perlulah segera diusahakan terselenggaranja pentjatatan
dj i wa l agi unt uk sel uruh Indonesi a, guna m engoreksi k e t e r a n g a n ²
jang terdahulu dan untuk mendapatkan keterangan² jang lebih
exact hingga dapat ditjapai pembagian tenaga Pembangunan
jang lebih epektip, agar dapat mengurangi tekanan penduduk
dibidang kesempatan bekerdja.

Oleh karena tata-masjarakat sosialis Indonesia bersendi pokok
pada keharusan bekerdja, maka hal itu mengakibatkan kewadjiban
bagi Pemerintah dan masjarakat untuk menjediakan kesempatan
bekerdja bagi rakjatnja, hingga dengan keterangan² mengenai pen duduk jang lebih exact itu dapat ditempuh suatu kebidjaksanaan
j ang t epat , guna m enj ebarkan penduduk kesel uruh wi l aj ah I n d o n e s i a ,
demi kepentingan penjebaran tenaga pembangunan.

302