Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

BAB II
Deskripsi Kabupaten Batu Bara
2.1.

Sejarah dan Profil Kabupaten Batu Bara
Perkembangan sosial pasca reformasi pada masyarakat Batu Bara adalah

adanya kebebasan untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Hak untuk
mendapatkan keadilan atas sistem politik pusat dan daerah dalam upaya
meningkatkan kemandirian ekonomi sosial dan budaya terus digulirkan sehingga
terbitlah Undang-undang No. 2 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dalam
Undang-undang tersebut pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur
rumah tangganya sendiri terkait pengolaan keuangan daerah, dan dari segi
ekonomi banyak sekali keuntungan daerah dari penerapan sistem desentralisasi
atau otonomi daerah, misalnya pemerintahan daerah akan sangat mudah
mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya sehingga pendapatan daerah dan
penapatan masyarakat akan meningkat. 29
Otonomi daearah secara umum diartikan sebagai pemberian kewenagan
oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Dinyatakan

juga, pemerintah pusat menyerahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah
provinsi dan kabupaten untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam
pelayanan umum kepada masyarakat tempatan. Untuk menjamin proses

29

Flores tanjung.2014 .Sejarah Batu Bara : Bahtera Sejahtera Berjaya.Batu Bara : KPAD Batu Bara, HAL: 179

30

Universitas Sumatera Utara

desentralisasi berlangsung dan berkesinambungan, pada prinsipnya acuan dasar
dari otonomi daerah telah diwujudkan melalui diberlakukannya UU No. 22 Tahun
1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 serta regulasi pelaksanaan berupa Peraturan
Pemerintah No. 104 sampai dengan Peraturan Pemerintah No. 110 Tahun 2000
yang berlaku Efektip 1 Januari 2001 dan PP No. 129 Tahun 2000 tentang
Persyaratan

pembentukan


dan

kriteria

Pemekaran,

penghapusan

dan

Penggabungan Daerah. 30
Dengan dikeluarkannya undang- undang dan peraturan pemerintah
tersebut, maka terjadi perubahan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tata
pemerintahan yang telah dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dari prinsip
sentralisasi ke prinsip desentralisasi. dengan adanya otionomi daerah, maka
daerah otonom mempunyai kewenangan dan dapat mengambil keputusan terkasit
kepentingan daerah serta mengembangkan segala potensi yang ada untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat dan kemajuan bangsa termasuk juga untuk
melakukan pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah. Begitu juga

halnya dengan masyarakat yang saat ini berada di Kabupaten Batu Bara,
peluncuran ( launching) undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur
pelaksanaan otonomi daerah mendapat aspirasi yang luar biasa. Semangat
kemandirian untuk “BERDIKARI” mengutip istilah dari Soekarno, yaitu berdiri
di kaki sendiri sebagai Kabupaten Otonom dari Kabupaten Induknya yaitu
Kabupaten Asahan telah menginspirasi banyak tokoh dan pemuda untuk

30

Ibid. Hal. 180

31

Universitas Sumatera Utara

memekarkanKabupaten Asahan menjadi Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batu
Bara. Inilah ikhwal awal pertama sekali “ Sejarah Pembentukan Kabupaten Batu
Bara” di perjuangakan sebagai tuntutan para pendahulunya sejak Tahun 1947. 31
Pembentukan Kabupaten Batu Bara tidak dapat dilepaskan atas partisipasi
dari beberapa tokoh yang merupakan pioner perjuangan yang setia, setiap saat

menunjukan baktinya untuk masyarakat. Tokoh- tokoh tersebut tentu tidak dapat
dilupakan begitu saja sebagian dari proses pembentukan sejarah sosial politik
Batu Bara. Nama mereka layak dihormati sebagai pemberi isnpirasi dan
diabadikan dengan tinta emas oleh masyarakat, terlepas apapun posisi mereka
setelah itu, yang pasti, mereka telah membuat sejarah. “ Jangan Sekali-kali
melupakan seejarah” ( Jasmerah ) kata Bung Karno. Adalah suatu penghormatan
kepada para tokoh yang berjuang untuk kepentingan masyarakat dan layak jadi
teladan dalam pembentukan karakter. 32
Para tokoh ini dapat kita cacat antara lain Abdullah Eteng sebagai Bupati
Pertama di Asahan, Batu Bara di dalamnya, beliau tidak sungkan untuk
menyuarakan Batu Bara berpemerintah sendiri di luar Asahan, ada Usman YS,
Talib Siregar, Abdul Murad Tanjung, Yunta Bahrum, Muctar Tanjung dab tentu
banyak lagiyang lain. Apa yang menjadi motivasi beliau tentu tidak dapat
dilpaskan dari keinginan masyarakat Batu Bara secara luas. Beliau adalah figur
yang tampil dalam permusyawaratan para tokoh Batu Bara di Pulau Raja ketika
masa pengungsian terkait dengan perang kemerdekaan. Setelah Negara Sumatera
31

Ibid.hal 180- 181
Ibid.hal 185-186


32

32

Universitas Sumatera Utara

Timur dibubarkan maka oleh Usman YS diupayahkanlah menyosialisaikan kepda
pemuka masyarakat dan partai politik di Batu Bara Utara dan Selatan cita-cita
pembentukan Kabupaten ini. Pada pertemuan yang diadakan di Labuhan Ruku
tanggal 15 Agustus tahun 1950 disepakati peningkatan sumberdaya manusia
dengan cara mendirikan Sekolah Menengah Pertama di Labuhan Ruku Tahun
1950. Penyedian SDM adalah langkah positif untuk kemajuan suatu komunitas
sosial, para tokoh ini telah menunjukkan visionerismenya yang progresif untuk
membangun daerah. 33
Perjuangan membentuk Kabupaten ini tidak serta merta terwujud, situasi
perpolitikan pada dasawarsa awal kemerdekaan memeang masih dalam suasana
yang belum kondusif. Walaupun kemerdekaan telah digenggam, ganguan pihak
belanda secara militer dan politik bergulir kemudian berhasil dieliminir, namun
kekuasan- kekuasaanlokal semakin mengeliat untuk menunjukan jadi dirinya.

Aspirasi pembentukan Kabupaten Batu Bara lewat perjuangan panjang.
Padahal Batu Bara jauh sebelumnya sama kedudukannya dengan Kabupaten
Asahan pada masa itu.sejarah telah mencatat, untuk pertama kalinya pada tahun
1957, telah lahirnya aspirasi di tengah-tengah masyarakat ketika itu yang tersebar
5

kecamatan

wilayah

Batu

Bara

bergabung

dan

berkoordinasi


guna

mengwujudkan terbentuknya Kabupaten Otonom yang baru dan tetap diberi nama
Baru Bara seperti sedia kala. Keinginan luhur tersebut mengantarkan terbentuknya
Panitia Pembentukan Otonomi Batu Bara ( PPOB ) yang diprakasai oleh Abdul

33

Ibid. Hal 186-187

33

Universitas Sumatera Utara

Karim AS. Salah seorang tokoh masyarakat masyarakat putra daerah simpang
Dolok yang pertama kali katika itu menjadi anggota DPRD di legislatif Asahan
dari partai Masyumi. Namun undang-undang otonomi belum dikeluarkan oelh
pemerintah, perjuangan untuk memisahkan diri dari kabupaten Asahan guna
membentuk Kabupaten Batu Bara saat itu tertunda. 34
Periode untuk pembentukan kabupaten baru dapat dikatakan hanya sebatas

“mengingat kembali perjuangan”. Periode kedua ini tetap merupakan tonggak
penting yang sangat singnifikan bagi usaha menbentuk Kabupaten. Setelah sunyi
senyap lebih tiga dasawarsa, pada tahun 1999 kesempatan untuk mengwujudkan
cicta-cita berpemrintahan sendiri terbuka lebar.Diawal pemerintahan orde baru,
pada tahun 1967, Abdul Karim AS dan kawan-kawan kembali menyuarakan
keinginan luhur masyarakat ini guna mengwujudkan aspirasi membentuk
Kabupaten Batu Bara dengan pusat kegiatan bersekretiatan di Jalan Merdeka,
Kecamatan Tanjung Tiram. Melihat gejolak ini, pemerintah Kabupaten Asahan
dibawah Bupati Abdul Manan Simatupang, mengambil kebijaksanaan dengan
memindahkan ibukota Kabupaten Asahan dari Tanjung Balai ke Kisaran pada
tanggal 20 Mei 1986, dengan dalih pertimbangan posisi strategis memperdekat
layanan adminitrasi pemerintahan kepada masyarakat, khususnya Batu Bara.
Pemindahan ibukota ini secara dejure adalah melalui Pereturan Pemerintah,
Nomor 19 Tahun 1980. 35

34

Ibid. Hal 189
Ibid. Hal 189


35

34

Universitas Sumatera Utara

Tokoh pemuda perantauan mengadakan pertemuan dengan para tokoh
Melayu Sumatera Utara yang bergabung dalam Gerakan Tabungan Serentak
(Gertak 2000) yang di hadiri Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin,
Bupati Langkat Syamsul Arifin, Bupati Asahan Risuddin. Penyelengara
pertemuan ini mengundang Ketua MPR Prof. DR. M. Amin Rais, MA sebagai
narasumber tentang otonomi daerah. Diskusi tentang otonomi daerah diperlukan
untuk mempertegas dan memperluas wawasan tentang pembentukan Kabupaten,
sebab UU Otonomi Dearah memang berkaitan langsung dengan cita-cita
masyarakat yang sudah ada sejak proklamasi. Dalam pemaparannya, Ketua MPR
dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa pemekaran Asahan menjadi dua
Kabupaten dapat diwujudkan. Hal ini senada juga disampaikan oleh Pemerintah
Kabupaten Asahan dalam hal ini Buapati H. Risuddin. 36
Mendapat angin yang begitu menyejukkan para tokoh dan masyarakat
kemudian menindak lanjuti dengan membentuk badan atau wadah yang dapat

menyatukan aspirasi karena kenyataan di lapngan hasrat untuk membentuk
Kabupaten ini masih menimbulkan pro dan kontra. Untuk mengelimir perbedaan
wawasan sekaligus menyatupadukan persepsi, dibentuk wadah penyatu aspirasi
yakni GEMKARA ( Gerakan Muda Kabupaten Batu Bara ) oleh kelompok
pemuda, antara lain Wahid, Hidayat, Arsyad dan lain-lain. Agar tujuan lebih
fokus dan tegas, Gemkara berubah menjadi Gerakan Meunju Kabupaten Batu
Bara. Fungsi dengan Badan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara

36

Ibid. Hal 190

35

Universitas Sumatera Utara

( BP3KB). Adalah merupakan historik bahwa perjuangan ini tidak mendapat restu
sepenuh hati dari Pemerintah Kabupaten Asahan, banyak gesekan yang terjadi di
lapangan maupun dalam wacana. Hampir selama kurun waktu lima tahun acap
terjadi “pertengkaran” yang tidak jarang memuncak jadi “perkelahian” dan

menimbulkan korban fisik. Setelah DPRD Kabupaten Asahana tidak keberatan
pembentukan Kabupaten Batu Bara, termasuk DPRD Sumatera Utara,
merekomendikasikan dan mendukung pembentukan Kabupaten Batu Bara.
Gubernur Sumatera Utara menerbitkan surat No. 135/549/2004 yang ditujukan
kepada Menteri Dalam negeri perihal Kunjungan TIM DPOD. Demikian juga
surat DPR RI No. PW.006/1538/DPR RI/2005 tanggal 3 maret 2005 prihal Tindak
Lanjut Pembentukan Kabupaten Batu Bara, di tujukan ke Komisi II DPR RI
mengusulkan kepada Presiden lewat usul inisiatif DPR RI. 37
Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara ( BP3KB ) dan Gerakan
Mayarakat Menuju Kabupaten Batu Bara ( GEMKARA) kepemimpinannya
dikepercayakan kepada OK. Arya Zulkarnain, SH. MM, beliau salah satu faktor
utama mempercepat proses terbentuknya Kabupaten Batu Bara. Demikian juga
pula dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Gubernur
H.Tengku Rizal Nurdin. Akhirnya, lewat perjuangan panjang ini, tanggal 8
Desember 2006 dengan peretujuan DPR RI diterbitkan Rancangan Undangundang Pembentukan Kabupaten Batu Bara, yang selanjutnya pada tanggal 15

37

Ibid. Hal191-192

36

Universitas Sumatera Utara

juni 2007, berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2007, Kabupaten Batu Bara
resmi menjadi Kabupaten dengan ibukotanya Kecamatan Lima Puluh. 38
Batu Bara adalah sebuah wilayah Kabupaten yang berada di Provinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Batu Bara terletak antara

Sebelah utara

berbatasa 2046’ – 3026’ LU dan 99005’ – 99039’ BT. Yang tehampar diatas areal
seluas 922,2 Km2. Kabupaten Batu Bara berbatsan dengan Kabupten Simalungun
di sebelah selatan, sebelah timue berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan
sebelah barat berbatsan dengan Kabupaten Sergai Bedagai.Kabupaten Batu Bara
terdiri dari 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Sei
Suka, Kecamatan Medang Deras. Dengan luas wilayah Kecamatan yaitu
Kecamatan Tanjung Tiram ( 17.379 ha ), Kecamatan Sei Balai (10.988 ha),
Kecamatan Talawi (8.980 ha), Kecamatan Lima Puluh ( 23,955 ha ), Kecamatan
Air Putih ( 7.224 ha ), Kecamatan Sei Suka ( 17,147 ha ), Kecamatan Medang
Deras ( 6.547 ha ). 39 Dan jumlah popilasi di Kabupaten batu bara sebanyak
347,448 jiwa.
Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi Misi adapun visi Kabupaten Batu
Bara adalah Kabupaten Batu Bara Sejahtera Berjaya dan misi dari Kabupaten
Batu Bara adalah Bersama Rakyat Berjuang untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan,

Meningkatkan

Derajat

Kesehatan,

Meningkatkan

Taraf

Perekonomian.
38

Ibid. Hal 191-192
http://batubarakab.bps.go.id/. Di akses pada hari senin 15 febuari 2016 pukul 20.00 wib

39

37

Universitas Sumatera Utara

Logo Kabupaten Batu Bara mempunyai arti yaitu perisai bersegi empat
lonjong kebawah berbentuk mahkota piala, Bagian atas daftar bertuliskan BATU
BARA dengan Warna dasar Biru Muda dan Kuning Gading berbingkaikan warna
hitam, serta keterangan gambar memiliki arti Perisai berbentuk mahkota piala
melambangkan Kabupaten Batu Bara adalah hasil perjuangan gigih masyarakat
Batu Bara, Tujuh Bintang bersegi lima mengandung makna bahwa pemekaran
Kabupaten Batu Bara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007,Bunga
Kapas berjumlah delapan kuntum, padi yang berjumlah dua belas butir dan segi
enam melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara dilambangkan pada tanggal 8
Bulan Desember Tahun 2006, Pita Merah dengan tulisan Putih “Sejahtera
Berjaya” melambangkan bahwa ikatan persaudaraan dan kesatuan dari berbagai
etnis, agama dan budaya serta macam aktivitas masyarakatnya yang bersatu padu
dan bersama berjuang mewujudkan masyarakatnya Kabupaten Batu Bara yang
sejahtera lahir dan batin serta berjaya/berhasil dibidang pembangunan teritorial
Kabupaten Batu Bara didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keterangan Gambar Kabupaten Batu Bara yaitu Tepak Siri dan Tengkuluk
melambangkan bahwa segala adat istiadat dan etnis mengalami pembauran yang
dinamis dengan masyarakatnya yang sehat jiwa raga terwujud kerukunan dengan
Pemerintahan, membangun bahu membahu dalam menyongsong kemakmuran
bersama, Buku melambangkan bahwa pendidikan di Kabupaten Batu Bara sebagai
modal dasar untuk mencerdaskan masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber
daya menusia agar dapat benar-benar mengurus dan membangun di Negeri sendiri

38

Universitas Sumatera Utara

secara terencana, mandiri dan berkeadilan, Keris malambangkan bahwa segala
apapun yang dicanangkan bagi Kabupaten Batu Bara hendaklah tetap berjuang di
bawah norma-norma hukum yang berlaku serta adat istiadat sebagai bagian
kehidupan masyarakat Kabupaten Batu Bara dan gambar meriam melambangkan
pertahanan dan keamanan Daerah Kabupaten Batu Bara agar tidak mudah
disusupi unsur-unsur yang bertentangan dengan azas kehidupan bangsa Indonesia,
Roda Gerigi dan Pabrik melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara sangat
berpotensi dalam pengembangan industri, Perahu Ikan dan Laut melambangkan
bahwa Kabupaten Batu Bara di sektor kelautan dan wisata bahari untuk
menunjang pendapatan Daerah, Hamparan Sawah malambangankan bahwa
Kabupaten Batu Bara di sektor pertanian dapat mencukupi kebutuhan masyarakat
swasembada pangan untuk bidang pertanian, Pohon Karet dan Sawit
malambangkan bahwa jenis usaha dibidang perkebunan yang ada di Kabupaten
Batu Bara dengan harapan hasil yang maksimal untuk kehidupan masyarakatnya
dan mendukung devisi Negera. 40
Penjelasan warna dalam logo Kabupaten Batu Bara, warna Biru
melambangkan Kesejukan dan Keindahan, warna kuning melambangkan
keagungan dan kemuliaan, warna merah melambangkan kebenaran, keberanian,
dan semangat yang tinggi, warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan,
warna hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan serta warna hitam
melambangkan keadilan dan ketenagan.

40

http://www.batubarakab.go.id/ Diakses pada tanggal 17 Febuari 2016 jam 18.00 wib

39

Universitas Sumatera Utara

2.2.

Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten

Asahan dan menjadi salah satu daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.
Seiring dengan tujuan dan harapan masyarakat Kabupaten Batu Bara,
pembentukan

Kabupaten

Batu

Bara

diharapkan

mampu

meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik
guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakatnya.
Perkembangan pembangunan Kabupaten Batu Bara sampai dengan saat ini
telah dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring
dengan dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat, dan tantangan pada masa
mendatang diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga
tujuan dan harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batu
Bara dapat tercapai. 41
Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Batu Bara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Bara adalah
dengan menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Batu Bara, yakni
meningkatkan investasi, pembangunan sarana dan prasarana inprastruktur dan
sarana publik lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan seluruh
sumber daya yang ada guna meningkatkan efektivitas usaha dan membuka
kesempatan kerja sebanyak-banyaknya.

41

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

40

Universitas Sumatera Utara

Ketersediaan fasilitas infrastruktur yang memadai baik jalan, jembatan,
pelabuhan, sarana transportasi dan ditunjang oleh sarana pendidikan dan
kesehatan disamping unsur-unsur lain yang bersifat pelayanan kepada masyarakat
akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepercayaan dalam
berinvestasi serta keamanan yang kondusif guna peningkatan usaha seluasluasnya. 42
Keseriusan Pemerintah dalam membangun infrastruktur bukan saja
diwujudkan dalam bentuk pembangunan yang diberikan melalui pembangunan
dana APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten/Kota. Namun untuk
memenuhi kebutuhan infrastruktur yang menyeluruh serta menopang Pecepatan
dan Perluasan Pembangunan baik dipusat maupun di daerah.
Potensi yang dimiliki Kabupaten Batu Bara sangat besar baik dibidang
Kepelabuhan, sarana transportasi, Pertanian yang telah membuka mata pemerintah
pusat untuk menetapkan Kabupaten Batu Bara sebagai pusat pelabuhan
Internasional, serta ditopang oleh Kawasan Industri Sei.Mangke akan menjadikan
Kabupaten Batu Bara salah satu wilayah penyangga Industri khususnya sarana
transportasi darat ke KISM.
Kabupaten Batu Bara telah menjadi penggerak pengembangan ekonomi
Sumatera Utara seperti kita ketahui bahwa keberadaan PT. INALUM yang akan
berakhir di 2013 dan komitmen Kementerian Perindustrian akan mengembangan
Industri Aluminium dari hulu hingga hilir di Kabupaten Batu Bara serta

42

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

41

Universitas Sumatera Utara

pengolahan Aluminium di Batu Bara hal ini akan

lahirnya industri berbasis

aluminium khususnya produk-produk rumah tangga, suku cadang mesin, peralatan
perumahan dan produk-produk lainnya yang berbahan dasar aluminium.
Kabupaten Batu Bara juga akan menjadi Pemasok kebutuhan bahan baku
sawit di KISM dan Kabupaten Batu Bara menyediakan sarana transportasi Kereta
Api dari KISM menuju Pelabuhan Kuala Tanjung yang secara bertahap
pembangunannya akan dilakukan pada tahun 2012 hingga tahun 2025 menjadi
Global Hub. 43
Seiring dengan diberlakukannya undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah, maka persaingan memperebutkan investasi akan
terjadi, tidak hanya antara negara, provinsi tetapi juga antara daerah. Dengan
kesiapan pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam memberikan prasarana dan
srana investasi yang lengkap dan terjamin maka sudah barang tentu Pemeirntah
Kabupaten Batu Bara memiliki kesempatan dalam menarik laju investasi di
Kabupaten Batu Bara bahkan di Sumatera Utara.
Seperti kita ketahui bahwa kewenangan yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Batu Bara yang

semakin luas dapat dimanfaatkan untuk

memberdayakan potensi sumber daya alam untuk tujuan kemakmuran rakyat
disamping itu setiap kabupaten berusaha untuk meningkatkan pendapatan
daerahnya dengan menggerakkan potensi perekonomian melalui pengembangan
komoditi yaitu dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensi

43

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

42

Universitas Sumatera Utara

sumber daya manusia adapun bagian-bagian dari kondisi sosial masyarakat yang
muncul di Kabupaten Batu Bara antara lain : 44
2.

Prasarana Sosial Ekonomi
2.1 Sistem perhubungan darat
Berkaitan dengan kondisi gografis yang sebagian besar terdiri atas daratan,

maka sistem transportasi darat merupakan sistem perhubungan yang dominan di
Kabupaten Batu Bara.
2.2 Jaringan Jalan
Pada tahun 2009 sebagian besar jaringan jalan di Kabupaten Batu Bara
masih belum terperinci yaitu jalan tanah, jalan aspal, jalan kerikil di perkeras dan
sebagian besar jalan sudah dalam kondisi cukup baik.
Bila dilihat per kecamatan maka masih banyak kecamatan yang memiliki
jaringan yang belum terkondisikan dengan baik di Kabupaten Batu Bara.
3. Sarana Perangkutan Darat
Sarana Perngkutan yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari
beberapa jenis perangkutan yaitu mobil penumpang umum (mini bus), bus
penumpang dan mobil barang umum/mobil tangki.
3.1 Perhubungan laut
Perhubungan laut/sungai yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terbagi
atas 4 (emapt) pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Gading dan Pelabuhan
Tanjung Tiram. Pelabuhan Tanjung Gading Kecamatan Sei Suka merupakan

44

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

43

Universitas Sumatera Utara

pelabuhan barang milik Inalum, Pelabuhan Tangjung Tiram di jalan Merdeka
Kecamatan Tanjung Tiram merupakan pelabuhan orang dan barang, dimana
tujuan arah pelayaran samapai ke Malaysia. Kemudian Pelabuhan Kuala Tanjung
di Kecamatan Sei Suka yang berfungsi sebagai pelabuhan barang ekspor
konsentrak seng dan timah dari Kabupaten Dairi dengan luas area 4 Ha gudang
dan conveyor kapasitas 30.000 ton, serta Pelabuhan Multi Mas di Kecamatan Sei
Suka yang berada di sebelah kanan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Untuk pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kabupaten Batu Bara
memiliki 4 (empat) pelabuhan yaitu berada di Kecamatan Medang Deras
sebanyak 2 (dua) unit, Kecamatan Lima Puluh 1 (satu) unit, Kecamatan Talawi
sebanyak 1 (satu) unit dan Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 1 (satu) unit.
4. Sarana pendidikan
Untuk rangka meningkatkan kualitas penduduk pada umunya dan tenaga
kerja di daerah khususnya, maka ketersediaan fasilitas pendidikan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas adalah penting. Pelayanan fasilitas pendidikan negeri
dan swasta di Kabupaten Batu Bara samapai pada Tahun 2007 meliputi Taman
Kanak-kanak (TK) 86 unit, Sekolah Dasar (SD) 149 unit, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) 15 unit, SMK 3 unit, MI 21 unit, MTs 12 unit, MA 6 unit dan
Tingkat Akademi 1 unit Sedangkan Perguruan Tinggi belum ada.
5. Sarana kesehatan
Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan yang
memadai baik segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan yang

44

Universitas Sumatera Utara

berkelanjutan di Kabupaten Batu Bara. Sarana kesehatan sangat penting sekali
dalam memperbaiki di wilayah ini. Sarana Kesehatan yang terdapat di Kabupaten
Batu Bara terdiri dari Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Poliklinik, Balai
Pengobatan, Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat dan Praktek Dokter.
Jumlah sarana kesehatan Rumah Sakit hanya berjumlah 1 (satu) unit yang terdapat
di Kecamatan Sei Suka. Untuk sarana kesehatanberupa Puskesmas Pembantu
sebanyak 9 (sembilan) unit tersebar di seluruh kecamatan, Puskesmas Pembantu
sebanyak 64 unit dan Posyandu sebanyak 519 unit yang tersebar merata di tiap
kecamatan.
6. Sarana peribadatan
Sarana Peribadatan merupakan sarana yang sangat penting bagi setiap
insan yang beragama. Pembangunan dibidang keagamaan di Kabupaten Batu Bara
selalu mendapatkan perhatian baik dari dari pemerintah maupun swasta. Jumlah
fasilitas peribadatan di Kabupaten Batu Bara di pengaruhi oleh jumlah penganut
masingmasing agama.
7. Sarana pariwisata
Objek pariwisata di Kabupaten Batu Bara yang terbanyak berbentuk
pantai, hal ini dikarenakan Kabupaten Batu Bara di pinggiran pantai timur pulau
sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka. Pada umumnya objek wisata
yang ada mengendalikan keindahan alam pantai dengan pantai yang lain dan pasir
putihnya. Objek wisata lain berbentuk pantai cukup indah terdapat di Pulau
Pandan yang dapat ditempuh dari Kota Tanjung Tiram sekitar 2 jam dengan

45

Universitas Sumatera Utara

menggunakan perahu bermotor. Objek wisata yang berbentuk peninggalan sejarah
berbentuk Istana Lima Laras yang terdapat di Kecamatan Talawi. Kondisi istana
ini tidak terawat dan terpenghuni. Sedangkan objek wisata berbentuk danau yang
terdapat di Desa laut Tador Kecamatan Sei Suka yang berada disekitar 7 km dari
jalan lintas Sumatera ke arah Barat Daya Kabupaten Batu Bara. Permukaan air
danau ini ditutupi oleh gulma (kiambang) sehingga menghilangkan keindahan
Danau Laut Tador. Untuk melihat penyebaran objek wisata di Kabupaten Batu
Bara dapat dilihat pada Tabel 18 Bentuk objek wisata lain yang terdapat di
Kabuapaten Batu Bara adal;ah wisata kuliner yang khas terdapat di Kecamatan
Medang Deras berbentuk rumah makan Pondok Terapung dengan khas maknan
laut. Rumah makan ini terletak dipinggiran sungai jika pasang rumah makan ini
terlihat seperti terapung. 45
2.3

Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu
Bara
Kabupaten Batu Bara merupakan suatu daerah pemekaran dari Kabupaten

Asahan yakni berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun
2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara di Provinsi Sumatera Utara.
Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten
Batu Bara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara
pada tahun 2008. Pada masa Kepala Dinas H. Mahrahanda. SH masih
menggunakan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Catatan Sipil, setahun

45

Dikutip dari arsip Perpustakan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

46

Universitas Sumatera Utara

kemudian dipecah menjadi dua bagian di masa Kepala Dinas Ir. Abdul Haris Pane
dengan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Dinas Kependudukan Dan
Pencatatn Sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
merupakan salah satu Satuan Kerja Perengkat Daerah ( SKPD ) di Kabupaten
Batu Bara sesuai dengan Perda No. 3 tahun 2009, merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi
urusan wajib dalam penyelenggra pemerintah daerah Kabupaten Bara. 46
Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Batu Bara
mempunyai motto yaitu “ Kalau Bisa Dipercepat Mengapa Diperlambat “ yang
artinya kalau semua urusan yang mengenai Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
bisa dipercepat kenapa harus diperlama dan di tunda. 47 Visi Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Baru Bara sejalan dengan Visi Pemerintah
Kabupaten Batu Bara serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi yaitu
“ Terwujudnya pelyanan yang prima kepada masyarakat di bidang Kependudukan
dan Penscatatan Sipil Aparatur Pemerintah yang Profesional”.
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya pencapaian keinganan yang diharapkan.
2. Pelayanan prima adalah suatu kondisi kegiatan pelayanan yang diberikan
oleh Aparatur Pemerintah kepada masyarakat menyangkut mutu (kualitas),
kemudahan dan ketepatan waktu dengan menunjukkan sikap yang ramah
46

Dikutip dari asrip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
Dikutip dari asrip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupten Batu Bara

47

47

Universitas Sumatera Utara

dan sopan sehingga dapat menimbulkan rasa kepuasan bagi pihak yang
dilayani.
3. Kependudukan adalah kegiatan pendaftaran penduduk meliputi pencatatan
data keluarga dan identitas pribadi seserorang serta pencatatan penduduk
merupakan pencatatan status hukum dari pribadi seseorang mengenai
kelahiran, perkawinan, perceraian, perubahan nama, pengakuan dan
pengesahan anak, pengangkatan anak serta kematian.
4. Aparatur pemerintah adalah alat kelengkapan dari suatu instansi/organisasi
pemerintah berdasarkan hak dan kewajibannya menurut ketentuan
peraturan perundangan-undangan melaksanakan tugas kedinasan yang
dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan
tanggung jawab dalam rangka penyelengaraan pemerintah.
5. Profesional adalah keahlian dan kemampuan dari setiap aparatur untuk
mencapai tujuan san sarana organisasi agar dapat diwujudkan secara
berdaya guna berhasil guna. 48
Untuk mencapai Visi pembangunan bidang kendudukan dan pencatatan
sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
mengemban Misi yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka Sistem Informasi
dan Adminitrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

48

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

48

Universitas Sumatera Utara

2.

Meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas

3.

Menerapkan Sistem dan Mekanisme pelayanan secara Transparan

4.

Meningkatkan Sarana dan Prasarana. 49
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan

urusan pemerintahan di bidang kependudukan, Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Menyelenggarakan fungsi untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang
kependudukan dan Pencatatan sipil, meyelenggarakan pelayanan umum di bidang
administrasi kependudukan, membina dan melaksanakan tugas-tugas di bidang
kependudukan dan Pencatatan sipil.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas yaitu
Memimpin, menkoordinir, mengelola kegiatan Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, merumuskan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, menyiapkan konsep kebijakan
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan administrasi kependudukan
dan perkembangan kependudukan skala kabupaten, penyelenggaran pelayanan
pendaftaran penduduk dalam sistem adminitrasi kependudukan meliputi,
pencatatan kelahiran, lahir mati, perkawinan, perceraian, kematian, pengangkatan
anak, pengakuan anak, dan pengasuhan anak, perubahan nama, perubahan dan
pembatalan akta, penertiban dokumen kependudukan hasil pencatatan sispil,
penata usahaan dokumen pencatatan sipil, penetapan norma standar, prosedur,

49

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

49

Universitas Sumatera Utara

kriteria penyelenggaraan pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas,
pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk serta perlindungan penduduk
skala kabupaten. Pelaksanaan kebijakan dan penganalisisan pengendalian
kuantitas ,kualitas kependudukan, koordinasi dan kerjasama antar daerah,
pemantauan, evaluasi dan pengawasan pengendalian kuantitas, kualitas,
pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk, perencanaan, penyelenggaraan,
pendayagunaan informai kependudukan, Pengelolaan informasi, administrasi
kependudukan.
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam tugas
ketatausahaan dan umum, pengelolaan keuangan dan penyususnan program,
Dalam

melaksanakan

tugas

sebagaimana

yang

dimaksud,

Sekretariat

menyelenggarakan fungsi yaitu Perencanaan,penyusunan, pengelolaan standar
penyelenggaraan Tata usaha umum, pelaksanaan urusan kepegawaian dinas
pemantauan, koordinasi pengawasan, membina dan mengevaluasi tugas-tugas
kesekretariatan, Sekretaris mempnyai rincian tugas merencanakan, mengelola dan
mengurus pertanggungjawaban keuangan dinas, sesuai pematauan, koordinasi,
pengawasan dan evaluasi dalam dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk

teknis,

melaksanakan

pengelolaan

administrasi

perlengkapan,

melaksanakan penyusunan RKA dan DPA melaksanakan pengelolaan administasi
perlengkapan,

merencanakan

penyususnan

kebutuhan

barang

dan

alat

kelengkapan kantor.

50

Universitas Sumatera Utara

Kepala Bidang Pedaftaran Penduduk mempunyai rincian tugas yaitu,
menyususn rencana kerja bidang pendaftaran penduduk untuk jangka pendek dan
panjang, merumuskan penetapan kebijakan pendaftaran penduduk, melaksanaka
sosialisasi pendaftaran penduduk penyelenggaraan pelayanan pendaftaran
penduduk dalam sistem administrasi kependudukan
Kepala bidang Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas yaitu,
menyususn rencana kerja bidang pencatatan sipil untuk janka pendek dan jangka
panjang, penetapan merumuska kebijakan pencatatan sipil, fasilitasi, sosialisasi,
bimbingan teknis, advokasi, supervis,dan konsultasi, koordinasi penyelenggaraan
pencatatan sipil, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan penyelenggaraan pencatatan
sipil.
Kepala Bidang Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai
rincian tugas yaitu , menyusun rencana kerja bidang informasi dan perkembangan
kependudukan, menyiapkan perumusan kebijakan informasi dan perkembangan
kependudukan, fasilitasi, organisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervise, dan
konsultasi pelaksanaan informasi dan perkembangan kependudukan, koordinasi
penyelenggaran informasi dan perkembangan kependudukan, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan meliputi koordinasi, pembangunan dan
perkembangan jaringan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas fungsinya.

51

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2
Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Batu Bara 50
Nama

Jabatan

Djohansyah, SE

Kepala Dinas

Hamdani, SPD

Sekretaris Dinas

Abdi Rasoki

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk

Jamaluddin, SH

Kepala Bidang Pencatatan Sipil

Khairul A. Siregar, SE

Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Kependudukan

Pohan Simanjuntak

Kepala Bidang Pengawasan dan Kerjasama Penduduk

Sumber: arsip catatan sipil
Kepala Bidang Pemeliharaan Data dan Sistem Informasi Kependudukan
Kasi Pemeliharaan Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai rincian
tugas yaitu, mempersiapkan, merumuskan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan
dokumentasi kependudukan, mempersiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi
perkembangan perangkat keras,

mempersipkan perumusan kebijakan dan

fasilitasi pengembangan jaringan komunikasi data, mempersiapkan perumusan
kebijakan

dan

faslitasi

pembangunan

sarana

tempat

perekaman

data

kependudukan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas fungsinya. 51

50

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

51

52

Universitas Sumatera Utara

2.4

Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara
menetapkan tujuan stratejik berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci
keberhasilan. Sasaran-sasaran strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Batu Bara yang merupakan bagian intergal dalam proses perencanaan
strategi organisasi dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan dan Sasaran strategi yang di tetapkan dapat diuraikan sebagai
berikut Misi Pertama : “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan
pelayanan administrasi perkantoran”, dengan Tujuan melaksanakan rencana
program kegiatan adminitrasi perkantoran dengan sasaraan meningkatkan
pelayanan adminitrasi dan program pelayanan adminitrasi perkantoran. Misi
Kedua “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan
pendaftran penduduk dan pencatatan sipil dalam kerangka sistem informasi
adminitrasi kependudukan ( SIAK) “ dengan tujuan melaksanankan rencana dan
program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatn sipil. Sasaran
dalam misi kedua adalah meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dan
program penataan adminitrasi kepndudukan.
Misi Ketiga yaitu meningkatkan sumber daya aparatur ( SDA) yang
berkualitas dengan tujuan menigkatkan kemampuan aparatur profesional dengan
sasaran meningkatkan disiplin aparatur dan program peningkatan disiplin
aparatur. Misi Keempat yaitu menerapkan sistem dan mekanisme pelayanan

53

Universitas Sumatera Utara

transparan dengan tujuan melaksanakan tertib adminitrasi sesuai dengan standar
pelayanan dengan sasaran terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja serta
program yang meningkatkan pengembanagan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan dan Misi Kelima Meningkatkan sarana dan prasarana dengan tujuan
mendorong terwujudnya kegiatan operasional dinas dengan sasaran meningkatkan
kelengkapan kebutuhan sarana dan prasarana serta program peningkatan sarana
dan prasarana. 52 Rencana strategi Tahun 2014 merupakan bagian dari renstra lima
tahunan yang ditetapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Batu Bara yang terdiri dari sasaran, program dan kegitan yng seharusnya
dilaksanankan pada tahun 2014. Untuk tahun 2014 sasaran, program kerja ddan
kegiatan/aktivitas yang ditetapkan adalah sebagai berkut.
Sasaran Pertama Meningkatkan pelayanan adminitrasi perkantoran
dengan program kerja pelayanan adminitrasi perkantoran dalam kegiatan
penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik
dan air, penyedian jasa peralatan kantor, penyediaan jasa adminitrasi keuangan,
penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan
baramg cetakan dan penggandaan, penyediaan kompenen insalasi listrik/
penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat-rapat koordinasi dan

52

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

54

Universitas Sumatera Utara

konsultasi ke luar daerah penyediaan jasa tenaga pendukung, adminitrasi/teknis,
perkantoran.
Sasaran kedua Meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dengan
Program kerja Penataan adminitrasi kependudukan dalam kegiatas atau aktivitas
yaitu pelatihan teanga pengelola SIAK, impementasi sistem adminitrasi
kependudukan ( membangun, updating, Pemeliharaan ), peningkatan pelayanan
publik dalam bidang kependudukan, momitoring, evaluasi dan pelaporan dan
sosialiasi pencatatan sipil. Sasaran Ketiga meningkatkan disiplin aparatur dengan
program kerja peningkatan disiplin aparatur dalam kegiatan atau aktivitas
pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, peringatan hari besar/ hari jadi Batu
Bara.
Sasaran Keempat terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja dalam
progam peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan dalam kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD. Sasaran Kelima meningkatkan kelengkapan kebutuhan
sarana dan prasarana dengan program peningkatan sarana dan prasarana dalam
kegiatan peningkatan gedung kantor, pengadaan perlengkapan gedung kantor,
pemeliharaan rutin gedung kantor, pemeliharan rutin berkala kendaraan dinas/
oprasional, pemeliharaan rutin peralatan gedung kantor, rehabilitasi sedang/ berat
gedung kantor. 53

53

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

55

Universitas Sumatera Utara

Dalam kehidupan bernegara menurut aturan hukum yang berlaku tertuang
dalam

Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2006

Tentang

Administrasi

Kependudukan. 54 Setiap warga negara di Indonesia berkewajiban memiliki KTP,
hampir setiap penduduk menyadari bahwa kepemilikan KTP merupakan salah
satu bentuk identitas diri. Dalam kehidupan sehari-hari KTP berhubungan dengan
peluang masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dasar mengingat
pemerintah mensyaratkan untuk memiliki KTP agar dapat mengakses berbagai
fasilitas dan layanan bantuan masyarakat.
Kepemilikan KTP sangat erat berhubungan dengan akses masyarakat
dalam berbagai hal, contoh bagi masyarakat golongan miskin KTP sangat
membantu untuk digunakan mengakses berbagai layanan dasar yang disediakan
oleh pemerintah seperti layanan kesehatan, bantuan langsuang untuk masyarakat
miskin atau bantuan beras miskin.
Pembuatan E-KTP di latarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP
konvensional di indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih
dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang
menghimpun data penduduk dari seluruh indonesia. Fakta tersebut memberi
peluang penduduk untuk berbuat curang terhadap negara dengan cara
menduplikasi KTP. 55 Oleh karena itu program pembuatan E-KTP dianggap
menjadi solusi atas permasalahan duplikasi atau kepemilikan ganda dalam
kepemilikan Kartu Tanda Penduduk.
54

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

55

56

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah menyediakan Pelayanan pembuatan
KTP-el menggunakan perangkat statis yang online ( Data sudah terdaftar dalam
data base kependudukan), ada pun tahapannya yaitu, Pendaftaran Dalam Data
base Kependudukan (Penduduk) wajib Mengisi formulir permohonan dan
Membawa fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik, tahap kedua
Menyerahkan Berkas Ke Pendukung Layanan (Penduduk), lalu mengisi Formulir
permohonan Fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik. Petugas
Pendukung Layanan akan menerima berkas dan memferivikasi dan memvalidasi
serta mencatat dalam buku harian (jika ada perubahan data, mengikuti SOP
perubahan data).Operator Dinas Kependudukan akan menerima berkas dari
petugas pendukung layanan dan operator Dinas Kependudukan membuka dan
membacakan data penduduk dan Operator merekam Pas Photo, tanda tangan,
sidik jari dan iris mata penduduk. Kemudian Operator Dinas Pendidikan akan
memverifikasi data telunjuk jari kiri dan kanan penduduk lalu Penduduk
menandatangani persyaratan kebenaran data secara elektronik dan Operator Dinas
Kependudukan memvalidasi hasil perekaman dengan sidik jari, memastikan hasil
perekaman tersimpan dalam server, kemudian operator menyerahkan berkas
kepada petugas pendukung dan yang terakhir Petugas Pendukung Pelayanan akan
mengarsipkan berkas dan memberikan bukti perekaman kepada penduduk.

57

Universitas Sumatera Utara

BAGAN 1
Bagan Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk
Pelayanan perekaman KTP- el menggunakan perangkat statisyangonline
Penduduk




Penduduk
Menyerahkan Berkas Keoperator
Pendudukung

Mengisi Formulir
Permohonan
Membawa Foto kop KK
atau Membawa Foto kopi
KTP non Elektronik




Operator dinas

Membawa Formulie Pendaftaran
Formulir KK atau Formulir KTP
non Elektornik

\

Operator Pelayanan



Menerima Berkas Dari
Petugas Pendukung
Pelayanan



Menerima Berkas
Memverifikasi dan
Memvalisidasi
Mencatat Dalam Buku Harian

Operator Dinas


Operator Dinas





Operator Membuka dan
Membacakan Data Penduduk
Operator Merekam Pas Photo,
Tanda Tangan, Sidik Jari, Iris
Mata Penduduk

Operator Dinas



Operator Memverifikasi
Data Telunjuk Kiri dan
Kanan Penduduk
Penduduk Menandatangani
Pernyataan Kebenaran Data
Secara Elektronik

Operator Dinas


Mengarsipkan Berkas
Memberikan Bukti
Perekaman Kepada
Penduduk



Operator Memvalidasi Hasil
Perekaman dengan Sidik Jari
Operator Memastikan Hasil
Perekaman Tersimpan dalam
Server

Sumber :arsipDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

58

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) DI KOTA MALANG(Studi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang)

5 100 34

Analisis Kebijakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Online Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta

0 11 147

Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

3 46 186

KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

4 15 102

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 26 105

Kompetensi Sumber Daya Aparat Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Manado (Studi Dalam Pelayanan Kartu Tanda Penduduk).

0 0 2

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 13

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 2

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 29

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 2