Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

(1)

DAFTAR PUSAKA

Budiajo, Prof,Miriam,2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pusaka Utama : Jakarta.

Dwiyanto, 2011 Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Gaffar, Karim Abdul , Kompleksitas Otonomi Daerah di Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Let, Leaf. Konsep Pelayanan Birokrasi, Makassar: IMM Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar

Lubis, Joharis, 2012, Sejarah Melayu Batu Bara, Jakarta : Halaman Moeka Publishingh

Rohman, Ahmad Ainur, 2008. Reformasi Pelayanan Publik, Malang:Averroes Pres

Riduwan, 2004. Metode Penelitian Tesis, Bandung : Alfaba,

Ramanathan, 1989. Asas sains Politik, Kuala lumpur , fajar bakti Sdn

Sangadji, Dr Etta Mamang. M.Si,2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Prakris dalam Penelitian, Yogyakarta : Penerbit Andi

Siegel, Sidney,2002. Statistika Non Parametrik Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta, PT Gramedia Pusaka Utama,

Singarimbun, Masri, Metodologi Penelitian Survai, Jakarta : Penerbit LP3ES Sugiono. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung : PT.


(2)

Subarsono,2010. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syaukani, dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Toha, Mitfah,2004 Birokrasi dan Politik Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo. Tanjung, Flores,2014 Sejahrah Batubara: Bahtera Sejarah Berjaya : Kantor

Perpustakaan Batu Bara

Widjaja, Prof.Drs.HAW.2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Raja Grafindo Persad ,Jakarta

Yusuf, A,Muri,DR,1997.Metode Penelitian Dasar-Dasar Penyelidikan Ilmiah, website

http://www.batubarakab.go.id/ Diakses pada tanggal 17 Febuari 2016 jam 18.00 wib


(3)

BAB III

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM

PELAYANAN DI KABUPATEN BATU BARA

Pada bab ini akan dibahas dikemukakan hasil penelitian dan analisis mengenai tanggapan masyarakat terhadap kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik di Kabupaten Batu Bara. Data-data yang diperoleh dari lapangan diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner selanjutanya dianalisa merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi suatu bagian-bagian berdasarkan skala interval yang kemudian menentukan nilai rata-rata tanggapan masyarakat.

Kegiatan pelayanan publik adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurusi apa yang diperlukan masyarakat yang ditujukan dalam upaya melayani keperluan masyarakat dari yang bersifat adminstratih hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu bentuk kegiatan nyata untuk membantu masyarakat dalam hal adminstrasi kependudukan dan catatan sipilnya.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara merupakan bagian dari pemerintah daerah yang bertugas untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas berpedoman KepMenpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan


(4)

Publik, yaitu prinsip Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggungjawab, Kelengkapan Sarana dan Pra Sarana, Kemudahan Akses, K3 (Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan) dan Kenyamanan. Persepsi masyarakat pengguna pelayanan publik akan menilai bagaimana penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara dengan mengacu pada beberapa prinsip penyelenggaraan pelayanan publik tersebut.

Dwiyanto menawarkan beberapa indikator dalam hal perhatian birokrasi dalam antisipasi akan kebutuhan pelayanan bagi masyarakat, diantaranya : 56

a. Sifat pendekatan tugas, lebih mengarah kepada pengayoman dan pelayanan masyarakat, bukan pendekatan kekuasaan dan kewenangan

b. Penyempurnaan organisasi,efesien, efektif dan profosional c. Sistem dan prosedur kerja cepat, tepat, dan akurat

Pada skripsi ini penulis akan memadupadankan data yang diperoleh dengan menggunakan indikator yang ditawarkan oleh Dwiyanto tersebut. Berdasarkan hemat penulis, indikator tersebut disesuaikan dan disederhanakan sesuai dengan kebutuhan penulisan skripsi menjadi keterbukaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara berdasarkan pengayoman dan pelayanan masyarakat, kemudahan adminstratif yang efesien, efektif, dan profesional Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara, kepastian jangka waktu, serta penilaian

56


(5)

melihat dari kesopanan, keterampilan, kenyamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara.

3.1. Keterbukaan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara

Pelayanan yang baik merupakan wujud pelayanan yang benar-benar memberikan kepuasan pengguna pelayanan. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan menjadi harapan pengguna pelayanan. Keterbukaan adalah tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pelayanan. Semakin terbuka prosedur pelayanan maka akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam proses yang dilakukan. Keterbukaan prosedur dapat mempermudah pengguna pelayanan untuk mendapatkan informasi pelayanan yang dibutuhkan.

Pada bagian ini penulis memaparkan hasil tabulasi dari kuisioner yang telah disebarkan berdasarkan kriteria yang selanjutnya dianalisis. Tanggapan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara sesuai dengan pembatasan masalah dibagi sesuai dengan indikator yang dibutuhkan, yang pada sub bab ini indikator yang dibutuhkan adalah keterbukaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintahan Kabupaten Batu Bara berdasarkan pengayoman dan pelayanan masyarakat. Dengan menggunakan skala interval, maka didapatkan frekeunsi untuk setiap kategori, yang dalam hal ini adalah baik, sedang, dan buruk.


(6)

Tanggapan masyarakat dilihat berdasarkan kategori penilaian pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Distribusi Jawaban Responden Dalam Keterbukaan kinerja pelayanan Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara Tentang Prosedur/

Tata Cara Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) No Distribusi jawaban Frekuensi Presentase

1 Baik 36 36%

2 Sedang 62 62%

3 Buruk 2 2%

Total 100 100%

Sumber : angket, juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya keterbukaan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara tentang prosedur/tata cara pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan kependudukan) berkategori sedang dengan persentase 62%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 36%. Sedangkan yang penilaiannya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 2%.

Dari hasil persentase tersebut terlihat jelas bahwa tingkat kepuasan masyarakat Batu Bara terhadap keterbukaan kinerja Dinas Kependudukan dan


(7)

Pencatatan Sipil relatif baik, melihat rasio tanggapan masyarakat yang mencapai 62%. Angka ini juga menjelaskan bagaimana sebenarnya pembuatan ataupun pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) di Kabupaten Batu Bara merupakan hal mudah dan sesuai dengan prinsip Good Government yang melayani masyarakat dengan baik dan maksimal.

Tabel 3.2

Distribusi Jawaban Responden Dalam Keterbukaan Kinerja Pelayanan Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara Tentang Persyaratan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan)

No Distribusi jawaban frekuensi Persentase

1 Baik 37 37%

2 Sedang 56 56%

3 Buruk 7 7%

Total 100 100%

Sumber : angket, juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya keterbukaan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara tentang persyaratan/tata cara pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan kependudukan) berkategori sedang dengan persentase 56%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 37%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 7%.


(8)

Dari hasil tanggapan masyarakat terkait persyaratan dalam pembuatan kartu tanda penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara, bisa dismpulkan mayoritas masyarakat Kabupaten Batu Bara merasa kinerja dinas tersebut dalam keterbukaan hal-hal ataupun persyaratan untuk mengurus kartu tanda penduduk sudah baik. Total 93% masyarakat yang puas dan lumayan puas (sedang) dengan kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara membuktikan bagaimana maksimalnya dinas tersebut dalam melayani masyarakat Batu Bara dalam hal persyaratan pengurusan kartu tanda penduduk.

Tabel 3.3

Distribusi Jawaban Responden Dalam Keberadaan Sarana Penanganan Keluhan (Kotak Saran) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Batu Bara

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 11 11%

2 Sedang 60 60%

3 Buruk 29 29%

Total 100 100%

Sumber : angket juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya keberadaan sarana penanganan keluhan (kotak saran) di Dinas kependudukan dan pencatatan Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 60%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan


(9)

persentase 11%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 29%.

Dari data dalam tabel tersebut tergambarkan bahwa Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Batu Bara melayani dengan baik segala keluhan yang dilakukan masyarakat Kabupaten Batu Bara. Hal ini mengindikasikan keterbukaan Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Batu Bara dalam hal melayani keluhan masyarakat untuk pengurusan kartu tanda penduduk. Walaupun presentase kepuasan tidak setinggi pelayanan dalam proses dan persyaratan, angka 71% sudah sangat tinggi dalam menggambarkan keterbukaan Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Batu Bara dalam menanggapi keluhan masyarakat untuk mengurus kartu tanda penduduk.

Dari aspek keterbukaan yang dijadikan indikator dalam mengukur prosedur pembuatan kartu tanda penduduk oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara, masyarakat memilih tanggapan baik, sedang dan buruk dengan berbagai macam alasan. Tentunya alasan tersebut sangat berkaitan dengan pengalaman empirik yang dialami masyarakat dalam mengurus kartu tanda penduduk. Kalkulasi ketiga tabel yang merangkum aspek pelayanan tersebut menggambarkan bagaimana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara memaksimalkan perannya dalam aspek keterbukaan ketika melayani masyarakat untuk pembuatan kartu tanda penduduk. Kemaksimalan itu berujung pada puasnya mayoritas masyarakat Batu Bara dalam menilai aspek


(10)

keterbukaan tersebut, terbukti dengan dominannya jawaban sedang dan baik, serta sedikitnya jawaban buruk.

Hasil dari ketiga tabel tersebut yang menilai keterbukaan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara dari proses, persyaratan dan penanganan keluhan dalam pembuatan kartu tanda penduduk relatif baik. Masyarakat Batu Bara secara umum terlihat cukup puas melihat keterbukaan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Maksimalnya kinerja instansi tersebut dalam melayani masyarakat sepertinya menjelaskan bagaimana baiknya birokrasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Seperti yang diketahui, birokrasi yang baik akan menciptakan good government atau pemerintah yang baik. Pemerintah yang baik sudah pasti mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakatnya. Ketika kepercayaan publik terhadap pemerintah sudah tinggi, maka ini akan mempengaruhi kualitas kehidupan masyarakat Batu Bara kearah yang lebih baik lagi.

Prosedur pembuatan kartu tanda penduduk meruapakan representasi dasar dari kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah. Melayani masyarakat untuk hal yang palng mendasar, yaitu memenuhi kebutuhan administratif sebagai warga negara adalah cerminan hadirnya negara dalam kehidupan masyarakat. Kehadiran negara dalam hal ini memang merupakan contoh kecil dari hadirnya negara secara umum dalam kehidupan masyarakat, tetapi menjadi pijakan dasar atau jaminan


(11)

awal bagi masyarakat untuk merasa terlindungi dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.2. KemudahanKinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara

Pelayanan yang baik merupakan wujud pelayanan yang benar-benar memberikan kepuasan pengguna pelayanan. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan menjadi harapan pengguna pelayanan. Kemudahan adalah tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pelayanan. Semakin mudah pelayanan maka akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam proses yang dilakukan dan memberikan pelayanan yang terbaik.

Tabel 3.4

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan Dalam Alur Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 24 24%

2 Sedang 72 72%

3 Buruk 4 4%

Total 100 100%


(12)

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kemudahan dalam alur pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan Kependudukan) di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 72%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 24%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 4%.

Sebanyak 72% masyarakat memilih tingkatan kepuasan sedang dalam kemudahan dan alur pembuatan kartu tanda penduduk, menjelaskan bagaimana Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Batu Bara memberi pelayan terbaik untuk masyarakat yang ingin mengurus kartu tanda penduduk. Hal ini menggambarkan prinsip birokrasi yangbekerja cepat, tepat, dan akurat.

Tabel 3.5

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan Dalam Memperoleh Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan)

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 28 28%

2 Sedang 61 61%

3 Buruk 11 11%

Total 100 100%


(13)

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kemudahan dalam memperoleh pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan kependudukan) di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 61%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 28%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 11%.

Hasil dari tabel ini menjelaskan bahwa pemerintah yang dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara sudah menjalankan sistem birokrasi yang baik, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh layanan untuk pembuatan kartu tanda penduduk. Jaminan memperoleh layanan yang baik adalah hak setiap warga negara, karena itu merupakan bukti negara bukanlah otoritas yang otoriter dalam menjalan wewenangnya. Hasil presentase dalam tabel ini juga menunjukkan sifat birokrasi yang mengutamakan pendekatan tugas, dan lebih mengoptimalkan pelayanan masyarakat, bukan pendekatan kekuasaan dan kewenangan.


(14)

Tabel 3.6

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan Dalam Mengakses Tempat Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Batu Bara

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 46 46%

2 Sedang 54 54%

3 Buruk 0 0%

Total 100 100%

Sumber: angket juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kemudahan dalam mengakses tempat pelayanan di Dinas kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 54%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 46%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 0%.

Akses tempat yang mudah dalam melayani masyarakat untuk mengurus kartu tanda penduduk juga merupakan salah satu variabel yang bisa menilai kinerja Dinas kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Batu Bara. Dalam tabel ini terlihat kemudahan yang didapat masyarakat dalam mengakses tempat pelayanan untuk mengurus kartu tanda penduduk. Hal dibuktikan juga dengan


(15)

tidak adanya (0%) masyarakat yang beranggapan buruk terhadap Dinas kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Batu Bara.

Pada aspek kemudahan pembuatan kartu tanda penduduk, dibuatlah beberapa variabel indikator seperti alur, perolehan pelayanan, dan akses tempat pelayanan. Hal ini dibuat untuk mempermudah dalam mengukur aspek kemudahan dalam pembuatan kartu tanda penduduk oleh Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Ketiga hal ini dirasa bisa mewakili penilaian masyarakat dalam mengukur kemudahan untuk membuat kartu tanda penduduk. Jawaban masyarakat tentunya menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam kemudahan membuat kartu tanda penduduk tersebut.

Hasil penilaian masyarakat sendiri yang dibagi kedalam baik, sedang dan buruk, menjelaskan bahwa aspek kemudahan masih menjadi hal yang bisa dibanggakan oleh Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Mayoritas masyarakat yang memilih jawaban baik dan sedang tentu secara rasional mengapresiasi kinerja dinas tersebut yang menggunakan dengan baik wewenangnya dalam membantu masyarakat mengurus urusan administratif sebagai warga Negara.

Keseluruhan hasil tabulasi dalam melihat kemudahan atas kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara dalam hal alur, pelayanan, dan akses tempat pelayanan untuk mengurus kartu tanda penduduk sangatlah baik. Terlihat masyarakat tidak mengalami kesulitan berarti dalam


(16)

membuat atau mengurus kartu tanda penduduk. Kemudahan ini menjelaskan pemerintahan demokratis yang menjalankan prinsip-prinsip birokrasi yang baik.

Pemerintah sebagai otoritas paling tinggi dalam sebuah negara memang sudah seharusnya bersifat demokratis. Pemberian pelayanan yang baik memang bukanlah satu-satunya indikator suatu pemerintahan dikatakan demokratis, tetapi variabel tersebut menjadi salah satu indikator yang dapat menjustifikasi suatu pemerintahan yang demokratis atau tidak. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik dan demokratis, sehingga masyarakat mendapat kepuasan dari kinerja instansi tersebut.

3.3. Kepastian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara

Pelayanan yang baik merupakan wujud pelayanan yang benar-benar memberikan kepuasan pengguna pelayanan. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan menjadi harapan pengguna pelayanan. Kepastian adalah tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pelayanan. Kepastian sangat penting, karena ini menggambarkan bagaimana birokrasi bekerja secara maksimal dan berkelanjutan.


(17)

Tabel 3.7

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Waktu Dalam Pembutan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 34 34%

2 Sedang 60 60%

3 Buruk 6 6%

Total 100 100%

Sumber: angket juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kepastian waktu dalam pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan kependudukan)di di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 60%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 34%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 6%.

Hasil dari tabel tersebut menggambarkan bagaimana kepastian menjadi hal nyata bagi masyarakat Batu Bara dalam hal mengurus kartu tanda penduduk. Kepastian adalah yang penting, karena ini menggambarkan bagaimana birokrasi bekerja secara maksimal dan berkelanjutan. Masyarakat sebagai elemen penting dalam negara tentu membutukan kepastian dalam kinerja birokrasi, karena ini


(18)

menggambarkan hubungan yang sinergis antara birokrasi (pemerintah) dengan masyarakatnya. Dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara telah mengaktualisasikan sinergitas yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Tabel 3.8

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Biaya Dalam Pembutan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 5 5%

2 Sedang 58 58%

3 Buruk 37 37%

Total 100 100%

Sumber: angket juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kepastian biaya dalam pembuatan kartu tanda penduduk (pelayanan kependudukan) di di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 58%. Kemudian diikuti oleh berkategori buruk dengan persentase 37%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori baik hanya 5%.


(19)

Kepastian biaya dalam pengurusan kartu tanda penduduk merupakan variabel penting untuk mengukur kinerja birokrasi karena masyarakat memerlukan kalkulasi dalam memenuhi kebutuhan administratif. Kebutuhan hidup masyarakat yang banyak itu harus bisa dibagi kedalam beberapa aspek, dan salah satunya adalah kebutuhan administratif. Biaya yang dikeluarkan untuk mengurus hal tersebut tentunya jangan sampai memberatkan masyarakat, karena bisa membuat masyarakat berpendapat bahwa negara bukanlah otoritas yang baik untuk mengatur kehidupan mereka.

Tabel 3.9

Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Jam Kerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 22 22%

2 Sedang 68 68%

3 Buruk 10 10%

Total 100 100%

Sumber: angket juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya kepastian jam kerja di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 68%. Kemudian diikuti oleh berkategori buruk dengan persentase 22%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas


(20)

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori baik hanya 10%.

Untuk menilai efektivitas kinerja Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara dalam pembutan kartu tanda penduduk, dibuatlah beberapa aspek yang menjadi indikator yang dinilai lagsung oleh masyarakat. Setelah penjelasan sebelumnya menilai pada aspek keterbukaan dan kemudahan, maka aspek penilaian berikutnya adalah kepastian. Dalam pembuatan kartu tanda penduduk, hal yang paling diinginkan oleh masyarakat adalah kepastian waktu dalam pembuatan kartu tanda penduduk tersebut. Maka dari itu dalam penelitian ini, aspek kepastian menjadi salah satu tolak ukur yang krusial.

Masyarakat sendiri dalam menilai baik, sedang atau buruknya kinerja Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara dalam aspek kepastian waktu, menunjukkan kepuasan yang luar biasa. Jawaban baik dan sedang yang mendominasi penilaian masyarakat tentunya mendekripsikan kepuasan masyarakat yang menilai Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara telah menjamin mereka dalam kepastian waktu ketika membuat kartu tanda penduduk.

Kepastian jam kerja merupakan aspek penting bagi masyarakat untuk menilai kinerja birokrasi. Masyarakat yang memiliki aktifitas tinggi dalam kesehariannya, memerlukan kepastian jam kerja agar mereka bisa membagi waktu untuk membenahi urusan administratif sebagai warga negara. Biokrasi yang tidak


(21)

bisa memberikan kepastian jam kerja, tentu akan menghambat mobilitas masyarakat serta mengganggu aktifitas keseharian mereka.

Indikator kepastian yang menjadi salah satu penilaian dalam melihat kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara diperlukan untuk melihat respon masyarakat terhadap kinerja instansi tersebut. Ketiga hasil tabel yang melihat kepastian menunjukkan bagaimana kepuasan masyarakat terhadap kinerja instansi tersebut. Kepuasan ini bisa dilihat dari hanya sedikitnya masyarakat yang menaruh respon negatif terhadap kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Keoptimalan kinerja itu bisa didapat berkat pemahaman yang baik dari intansi tersebut mengenai prinsip-prinsip birokrasi. Pemahaman yang baik mengenai prinsip birokrasi menjadi modal penting bagi setiap instansi pemerintahan yang berfungsi untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah sebagai otoritas tertinggi, sudah sepatutnya memperlakukan masyarakatnya dengan baik demi menciptakan kondisi kehidupan yang baik pula, karena kondisi kehidupan masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dari suatu negara. Kondisi itu bisa diciptakan pemerintah mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. Kepastian dalam kinerja birokrasi merupakan langkah kecil yang bisa dibuat oleh pemerintah, demi mendapat perhatian dan penghargaan positif dari masyarakatnya. Perhatian serta penghargaan tersebut dibutuhkan untuk menciptakan hubungan yang baik dan seimbang antara pengatur dan yang diatur atau pemerintah dengan masyarakat. dinas tersebut. Dan harus di tingkatkan


(22)

lagi kinerja dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil dalam pelayanan publik di Kabupaten Batu Bara.

3.4. PenilaianSikap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara

Pelayanan yang baik merupakan wujud pelayanan yang benar-benar memberikan kepuasan pengguna pelayanan. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan menjadi harapan pengguna pelayanan. Penilaian adalah tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pelayanan.Penilaiansangat penting, karena ini menggambarkan bagaimana birokrasi bekerja secara maksimal dan berkelanjutan dengan melihat bagaimana penilaian kinerja birokrasi tersebut.

Tabel 3.10

Distribusi Jawaban Responden Dalam Penilaian Kesopanan Para Pegawai dan Seluruh Aparatur di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di

Kabupaten Batu Bara.

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 52 52%

2 Sedang 47 47%

3 Buruk 1 1%

Total 100 100%


(23)

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya penilaian kesopanan para pegawai dan seluruh aparatur di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori baik dengan persentase 52%. Kemudian diikuti oleh berkategori sedang dengan persentase 47%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 1%.

Hasil presentase ini menggambarkan bagaimana kesopanan menjadi nilai yang dipegang teguh oleh Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara. Hal ini dibuktikan dengan lebih tingginya tanggapan masyarakat yang menganggap kesopanan Dinas Batu Bara sangat baik. Kesopanan sendiri merupakan indikator yang bias dilihat dalam menilai kemaksimalan kinerja Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara, karena kesopanan menggambarkan bagaimana intansi tersebut melayani masyarakat, dan ini mencerminkan birokrasi yang baik.


(24)

Tabel 3.11

Distribusi Jawaban Responden Dalam Penilaian Keterampilan Kelayanan Para Pegawai dan Seluruh Aparatur di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara.

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 50 50%

2 Sedang 47 47%

3 Buruk 3 3%

Total 100 100%

Sumber : angket, juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya penilaian terhadap keterampilan para pegawai dan seluruh aparatur di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori baik dengan persentase 50%. Kemudian diikuti oleh berkategori sedang dengan persentase 47%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 3%.

Hasil presentase tersebut menggambarkan bahwa Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara sangat terampil dalam menyelesaikan tugasnya untuk melayani masyarakat. Indikator ini sangat dibutuhkan karena masyarakat membutuhkan jaminan bahwa dalam mengurus urusannya, dia dihadapkan pada orang-orang yang memang berkapasitas dalam menyelesaikan urusan tersebut. Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara telah


(25)

membuktikan bahwa mereka menempatkan orang-orang yang tepat untuk dihadapkan kepada masyarakat, agar urusan masyarakat dapat dengan mudah diselesaikan.

Tabel 3.12

Distribusi Jawaban Responden Dalam Penilaian Kenyamanan Kelayanan Para Pegawai dan Seluruh Aparatur di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara.

No Distribusi jawaban Frekuensi Persentase

1 Baik 30 30%

2 Sedang 67 67%

3 Buruk 3 3%

Total 100 100%

Sumber :angket, juni 2016

Berdasarkan tabel berikut diketahui bahwa mayoritas tanggapan masyarakat yang indikatornya penilaian terhadap kenyamanan para pegawai dan seluruh aparatur di Dinas Kabupaten Batu Bara berkategori sedang dengan persentase 67%. Kemudian diikuti oleh berkategori baik dengan persentase 30%. Sedangkan yang interaksinya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara berkategori buruk hanya 3%.

Hasil presentase tersebut menggambarkan bagaimana tingkat kenyamanan yang diberikan instansi tersebut kepada setiap masyarakat yang membuat kartu tanda penduduk. Kenyamanan ini sendiri sangat bersinggungan dengan pelayanan,


(26)

karena Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara sebagai pemerintah harus menerapkan prinsip-prinsip birokrasi dalam melayani masyarakatnya. Ketika masyarakat tidak merasa nyaman dalam mengurus urusan administratif, tentu membuat masyarakat enggan menjadikan pemerintah sebagai sandaran dalam melengkapi kehidupannya. Pada nilai birokrasi, jelas dikatakan bahwa masyarakat dan pemerintah harus mensinergikan peran dan fungsi keduanya untuk menciptakan keadaan negara yang baik.

Aspek terakhir yang menjadi indikator penilaian kinerja Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara dalam mengurus kartu tanda penduduk adalah pelayanan. Variabel yang menjadi ukuran dalam aspek ini sendiri sangat berkaitan dengan tingkat pelayanan yang bisa diukur oleh masyarakat. Hasil kalkulasi presentase dari ketiga variabel diatas yang menunjukkan mayoritas jawaban baik dan sedang menggambarkan bagaimana masyarakat merasa sangat terbantu dengan kehadiran Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara.

Sudah pasti dalam menentukan sebuah pilihan masyarakat punya pertimbangan masing-masing, dan alasan logis untuk menjelaskan baiknya kalkulasi presentase ketiga variabel tersebut adalah keadaan yang dialami atau dirasakan langsung oleh masyarakat ketika mengurus atau membuat kartu tanda penduduk. Kesan baik yang ditinggalkan Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara tentunya mempengaruhi pandangan masyarakat kepada instansi tersebut, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa masyarakat mulai


(27)

mempercayai instansi tersebut dikarenakan pelayanan yang maksimal dalam mengurus kepentingan masyarakat.

Aspek pelayanan sendiri menjadi penting untuk dijadikan indiaktor karena hal inilah yang paling melekat atau menjadi penentuan bagi masyarakat untuk menilai suatu instansi. Citra positif ataupun negatif yang ditinggalkan sutu intansi kepada masyarakatnya tentunya akan merubah pola pikir masyarakat dalam memandang birokrasi. Citra itu sendiri bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari beberapa hal langsung yang bisa dinilai dan dirasakan masyarakat seperti ketiga variabel diatas yang menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara dalammembuat kartu tanda penduduk.

Jawaban masyarakat yang positif memperjelas bagaimana pelayanan yang diberikan Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara sudah maksimal dan memang kemaksimalan itu langsung dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menggambarkan prinsip dan nilai birokrasi yang baik bagaimana Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batu Bara sebagai unsur pemerintahan tidak jumawa dalam menyandang kedudukan dalam suatu instansi. Pemerintah atau birokrasi yang baik adalah pihak yang mampu serta mau memahami dan mengerti kebutuhan masyarakatnya. Hidup bernegara tentunya berimbas pada adanya beberapa konsekuensi logis yang harus dijalani. Adanya istilah pemerintah dan yang diperintah harus dipahami sebagai pemberian sebagian hak hidup oleh yang diperintah (masyarakat) kepada suatu otoritas (pemerintah) yang mana ini


(28)

sesuai dengan teori pembentukan negara yang dikatakan beberapa ahli seperti Hobbes, Locke dan lainnya. Jangan sampai kedua istilah ini menjelaskan pembagian kelas yang terjadi di suatu negara, dan terjadi ketertindasan di dalamnya. Baik paradigma pemerintah dan masyarakat, secara bersama dan masif harus diubah kepada pengertian yang baik dan positif mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Kesemuaan itu jika dimaksimalkan akan menciptakan good government, clean government dan tentunya masyarakat yang perduli dan terlibat aktif dalam mebangun bangsa. Untuk mewujudkan semua itu harus dimulai dari birokrasi yang melayani dengan baik setiap kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang logis untuk diurus serta dipertanggungjawabkan oleh birokrasi.


(29)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian – uraian pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang dilakukan terhadap tanggapan masyarakat akan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik di Kabupaten Batu Bara dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk penulis memiliki beberapa kesimpulan. Untuk memberikan penjelasan atas kesimpulan tersebut, ada beberapa yang perlu dipaparkan sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut.

Kegiatan pelayanan publik merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurusi apa yang diperlukan masyarakat yang ditujukan dalam upaya melayani keperluan masyarakat dari yang bersifat administratif hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, penulis menyimpulkan didasari oleh beberapa indikator yang disesuaikan dan disederhanakan sesuai dengan kebutuhan yaitu berdasarkan keterbukaan, kemudahan, kepastian dan penilaian.

Pertama, berdasarkan keterbukaan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik. Dalam hal ini, keterbukaan dapat mempermudah pengguna pelayanan untuk mendapa informasi yang dibutuhkan, dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap keterbukaan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil secara umum


(30)

terlihat cukup puas. Hal ini terlihat dari banyaknya persentase yang berkategori baik dan sedang dari pada kategori buruk, maksimalnya dinas tersebut dalam melakukan keterbukaan akan menciptakan pemerintahan yang baik atau good government.

Kedua, berdasarkan kemudahan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik. Kemudahan merupakan tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pelayanan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pemerintah dalam hal ini sudah menjalankan sistem birokrasi yang baik, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh layanan untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk. Jaminan memperoleh layanan yang baik merupakan hak setiap warga Negara. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sifat birokrasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil yang mengutamakan pendekatan tugas dan lebih mengoptimalkan pelayanan masyarakat, bukan pendekatan kekuasaan dan kewenangan.

Ketiga, berdasarkan kepastian kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik. Dalam hal ini, kepastian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses pelayanan, di mana kepastian tersebut merupakan indikator untuk menggambarkan bagaimana birokrasi bekerja secara maksimal. Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa kinerja pemerintah dalam kepastian menunjukkan tindakan yang maksimal, hasil tersebut di dasari oleh persentasi hanya 6% masyarakat menilai buruk, sedangkan sisanya menilai sedang dan baik.


(31)

Masyarakat sebagai elemen penting dalam Negara tentu membutuhkan kepastian dalam kinerja birokrasi. Kabupaten Batu Bara merupakan daerah pemekaran yang termasuk baru, dimana di mulai dari tahun 2007 menunjukkan signifikansi yang baik dalam hal kinerja birokrasi. Hal tersebut terlihat dari sinergisitas dan hubungan yang baik antara birokrasi dengan masyarakat Batu Bara, interaksi dan kepastian pembiayaan dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk yang maksimal merupakan suatu alasan kenapa sinergisitas tersebut terjadi.

Kemudian yang keempat, berdasarkan penilaian kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan publik. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit – belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan menjadi harapan pengguna pelayanan. Penilaian sangatlah enting, karena ini menggambarkan bagaimana birokrasi bekerja secara maksimal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarakan unsur kesopanan, keterampilan dan kenyamanan menunjukkan bahwa birokrasi telah bekerja secara maksmal. Hal tersebut berdasarkan persentase yang menyatakan bahwa indikator buruk hanya bekisar tidak lebih dari 5% saja dan kemudian sisanya berada di kategori baik dan sedang.

Dari semua indikator yang telah di teliti oleh penulis, menunjukkan bahwa kinerja birokrasi dari pelayanan publik dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Batu bara sangatlah baik dan maksimal. Citra yang positif tersebut tentunya


(32)

akan merubah pola pikir masyarakat dalam memandang birokrasi, citra tersebut tentunya akan menciptakan good government di Kabupaten Batu Bara.

4.2 Saran

1. Agar pelayanan Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil membaik dalam hal adminitrasi, Dinas harus mendengar apa saja keluhan masyarakat terhadap kinerja dinas tersebut.

2. Harus di tingkatkan lagi kinerja Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil dalam pelayanan publik di Kabupaten Batu Bara.

3. Mempercepat proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan menindak tegas calo dan tidak ada biaya apapun dalam menyangkut proses pembuatsan Kartu Tanda Penduduk.


(33)

BAB II

Deskripsi Kabupaten Batu Bara 2.1. Sejarah dan Profil Kabupaten Batu Bara

Perkembangan sosial pasca reformasi pada masyarakat Batu Bara adalah adanya kebebasan untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Hak untuk mendapatkan keadilan atas sistem politik pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi sosial dan budaya terus digulirkan sehingga terbitlah Undang-undang No. 2 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dalam Undang-undang tersebut pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri terkait pengolaan keuangan daerah, dan dari segi ekonomi banyak sekali keuntungan daerah dari penerapan sistem desentralisasi atau otonomi daerah, misalnya pemerintahan daerah akan sangat mudah mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya sehingga pendapatan daerah dan penapatan masyarakat akan meningkat.29

Otonomi daearah secara umum diartikan sebagai pemberian kewenagan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Dinyatakan juga, pemerintah pusat menyerahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pelayanan umum kepada masyarakat tempatan. Untuk menjamin proses

29


(34)

desentralisasi berlangsung dan berkesinambungan, pada prinsipnya acuan dasar dari otonomi daerah telah diwujudkan melalui diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 serta regulasi pelaksanaan berupa Peraturan Pemerintah No. 104 sampai dengan Peraturan Pemerintah No. 110 Tahun 2000 yang berlaku Efektip 1 Januari 2001 dan PP No. 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan pembentukan dan kriteria Pemekaran, penghapusan dan Penggabungan Daerah.30

Dengan dikeluarkannya undang- undang dan peraturan pemerintah tersebut, maka terjadi perubahan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang telah dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dari prinsip sentralisasi ke prinsip desentralisasi. dengan adanya otionomi daerah, maka daerah otonom mempunyai kewenangan dan dapat mengambil keputusan terkasit kepentingan daerah serta mengembangkan segala potensi yang ada untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan kemajuan bangsa termasuk juga untuk melakukan pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah. Begitu juga halnya dengan masyarakat yang saat ini berada di Kabupaten Batu Bara, peluncuran ( launching) undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur pelaksanaan otonomi daerah mendapat aspirasi yang luar biasa. Semangat kemandirian untuk “BERDIKARI” mengutip istilah dari Soekarno, yaitu berdiri di kaki sendiri sebagai Kabupaten Otonom dari Kabupaten Induknya yaitu Kabupaten Asahan telah menginspirasi banyak tokoh dan pemuda untuk


(35)

memekarkanKabupaten Asahan menjadi Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batu Bara. Inilah ikhwal awal pertama sekali “ Sejarah Pembentukan Kabupaten Batu Bara” di perjuangakan sebagai tuntutan para pendahulunya sejak Tahun 1947.31

Pembentukan Kabupaten Batu Bara tidak dapat dilepaskan atas partisipasi dari beberapa tokoh yang merupakan pioner perjuangan yang setia, setiap saat menunjukan baktinya untuk masyarakat. Tokoh- tokoh tersebut tentu tidak dapat dilupakan begitu saja sebagian dari proses pembentukan sejarah sosial politik Batu Bara. Nama mereka layak dihormati sebagai pemberi isnpirasi dan diabadikan dengan tinta emas oleh masyarakat, terlepas apapun posisi mereka setelah itu, yang pasti, mereka telah membuat sejarah. “ Jangan Sekali-kali melupakan seejarah” ( Jasmerah ) kata Bung Karno. Adalah suatu penghormatan kepada para tokoh yang berjuang untuk kepentingan masyarakat dan layak jadi teladan dalam pembentukan karakter.32

Para tokoh ini dapat kita cacat antara lain Abdullah Eteng sebagai Bupati Pertama di Asahan, Batu Bara di dalamnya, beliau tidak sungkan untuk menyuarakan Batu Bara berpemerintah sendiri di luar Asahan, ada Usman YS, Talib Siregar, Abdul Murad Tanjung, Yunta Bahrum, Muctar Tanjung dab tentu banyak lagiyang lain. Apa yang menjadi motivasi beliau tentu tidak dapat dilpaskan dari keinginan masyarakat Batu Bara secara luas. Beliau adalah figur yang tampil dalam permusyawaratan para tokoh Batu Bara di Pulau Raja ketika masa pengungsian terkait dengan perang kemerdekaan. Setelah Negara Sumatera

31

Ibid.hal 180- 181

32


(36)

Timur dibubarkan maka oleh Usman YS diupayahkanlah menyosialisaikan kepda pemuka masyarakat dan partai politik di Batu Bara Utara dan Selatan cita-cita pembentukan Kabupaten ini. Pada pertemuan yang diadakan di Labuhan Ruku tanggal 15 Agustus tahun 1950 disepakati peningkatan sumberdaya manusia dengan cara mendirikan Sekolah Menengah Pertama di Labuhan Ruku Tahun 1950. Penyedian SDM adalah langkah positif untuk kemajuan suatu komunitas sosial, para tokoh ini telah menunjukkan visionerismenya yang progresif untuk membangun daerah.33

Aspirasi pembentukan Kabupaten Batu Bara lewat perjuangan panjang. Padahal Batu Bara jauh sebelumnya sama kedudukannya dengan Kabupaten Asahan pada masa itu.sejarah telah mencatat, untuk pertama kalinya pada tahun 1957, telah lahirnya aspirasi di tengah-tengah masyarakat ketika itu yang tersebar 5 kecamatan wilayah Batu Bara bergabung dan berkoordinasi guna mengwujudkan terbentuknya Kabupaten Otonom yang baru dan tetap diberi nama Baru Bara seperti sedia kala. Keinginan luhur tersebut mengantarkan terbentuknya Panitia Pembentukan Otonomi Batu Bara ( PPOB ) yang diprakasai oleh Abdul Perjuangan membentuk Kabupaten ini tidak serta merta terwujud, situasi perpolitikan pada dasawarsa awal kemerdekaan memeang masih dalam suasana yang belum kondusif. Walaupun kemerdekaan telah digenggam, ganguan pihak belanda secara militer dan politik bergulir kemudian berhasil dieliminir, namun kekuasan- kekuasaanlokal semakin mengeliat untuk menunjukan jadi dirinya.


(37)

Karim AS. Salah seorang tokoh masyarakat masyarakat putra daerah simpang Dolok yang pertama kali katika itu menjadi anggota DPRD di legislatif Asahan dari partai Masyumi. Namun undang-undang otonomi belum dikeluarkan oelh pemerintah, perjuangan untuk memisahkan diri dari kabupaten Asahan guna membentuk Kabupaten Batu Bara saat itu tertunda.34

Periode untuk pembentukan kabupaten baru dapat dikatakan hanya sebatas “mengingat kembali perjuangan”. Periode kedua ini tetap merupakan tonggak penting yang sangat singnifikan bagi usaha menbentuk Kabupaten. Setelah sunyi senyap lebih tiga dasawarsa, pada tahun 1999 kesempatan untuk mengwujudkan cicta-cita berpemrintahan sendiri terbuka lebar.Diawal pemerintahan orde baru, pada tahun 1967, Abdul Karim AS dan kawan-kawan kembali menyuarakan keinginan luhur masyarakat ini guna mengwujudkan aspirasi membentuk Kabupaten Batu Bara dengan pusat kegiatan bersekretiatan di Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjung Tiram. Melihat gejolak ini, pemerintah Kabupaten Asahan dibawah Bupati Abdul Manan Simatupang, mengambil kebijaksanaan dengan memindahkan ibukota Kabupaten Asahan dari Tanjung Balai ke Kisaran pada tanggal 20 Mei 1986, dengan dalih pertimbangan posisi strategis memperdekat layanan adminitrasi pemerintahan kepada masyarakat, khususnya Batu Bara. Pemindahan ibukota ini secara dejure adalah melalui Pereturan Pemerintah, Nomor 19 Tahun 1980.35

34

Ibid. Hal 189

35


(38)

Tokoh pemuda perantauan mengadakan pertemuan dengan para tokoh Melayu Sumatera Utara yang bergabung dalam Gerakan Tabungan Serentak (Gertak 2000) yang di hadiri Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin, Bupati Langkat Syamsul Arifin, Bupati Asahan Risuddin. Penyelengara pertemuan ini mengundang Ketua MPR Prof. DR. M. Amin Rais, MA sebagai narasumber tentang otonomi daerah. Diskusi tentang otonomi daerah diperlukan untuk mempertegas dan memperluas wawasan tentang pembentukan Kabupaten, sebab UU Otonomi Dearah memang berkaitan langsung dengan cita-cita masyarakat yang sudah ada sejak proklamasi. Dalam pemaparannya, Ketua MPR dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa pemekaran Asahan menjadi dua Kabupaten dapat diwujudkan. Hal ini senada juga disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan dalam hal ini Buapati H. Risuddin.36

Mendapat angin yang begitu menyejukkan para tokoh dan masyarakat kemudian menindak lanjuti dengan membentuk badan atau wadah yang dapat menyatukan aspirasi karena kenyataan di lapngan hasrat untuk membentuk Kabupaten ini masih menimbulkan pro dan kontra. Untuk mengelimir perbedaan wawasan sekaligus menyatupadukan persepsi, dibentuk wadah penyatu aspirasi yakni GEMKARA ( Gerakan Muda Kabupaten Batu Bara ) oleh kelompok pemuda, antara lain Wahid, Hidayat, Arsyad dan lain-lain. Agar tujuan lebih fokus dan tegas, Gemkara berubah menjadi Gerakan Meunju Kabupaten Batu Bara. Fungsi dengan Badan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara


(39)

( BP3KB). Adalah merupakan historik bahwa perjuangan ini tidak mendapat restu sepenuh hati dari Pemerintah Kabupaten Asahan, banyak gesekan yang terjadi di lapangan maupun dalam wacana. Hampir selama kurun waktu lima tahun acap terjadi “pertengkaran” yang tidak jarang memuncak jadi “perkelahian” dan menimbulkan korban fisik. Setelah DPRD Kabupaten Asahana tidak keberatan pembentukan Kabupaten Batu Bara, termasuk DPRD Sumatera Utara, merekomendikasikan dan mendukung pembentukan Kabupaten Batu Bara. Gubernur Sumatera Utara menerbitkan surat No. 135/549/2004 yang ditujukan kepada Menteri Dalam negeri perihal Kunjungan TIM DPOD. Demikian juga surat DPR RI No. PW.006/1538/DPR RI/2005 tanggal 3 maret 2005 prihal Tindak Lanjut Pembentukan Kabupaten Batu Bara, di tujukan ke Komisi II DPR RI mengusulkan kepada Presiden lewat usul inisiatif DPR RI.37

Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara ( BP3KB ) dan Gerakan Mayarakat Menuju Kabupaten Batu Bara ( GEMKARA) kepemimpinannya dikepercayakan kepada OK. Arya Zulkarnain, SH. MM, beliau salah satu faktor utama mempercepat proses terbentuknya Kabupaten Batu Bara. Demikian juga pula dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Gubernur H.Tengku Rizal Nurdin. Akhirnya, lewat perjuangan panjang ini, tanggal 8 Desember 2006 dengan peretujuan DPR RI diterbitkan Rancangan Undang-undang Pembentukan Kabupaten Batu Bara, yang selanjutnya pada tanggal 15

37


(40)

juni 2007, berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2007, Kabupaten Batu Bara resmi menjadi Kabupaten dengan ibukotanya Kecamatan Lima Puluh.38

Batu Bara adalah sebuah wilayah Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Batu Bara terletak antara Sebelah utara berbatasa 2046’ – 3026’ LU dan 99005’ – 99039’ BT. Yang tehampar diatas areal seluas 922,2 Km2. Kabupaten Batu Bara berbatsan dengan Kabupten Simalungun di sebelah selatan, sebelah timue berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan sebelah barat berbatsan dengan Kabupaten Sergai Bedagai.Kabupaten Batu Bara terdiri dari 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Talawi, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang Deras. Dengan luas wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Tiram ( 17.379 ha ), Kecamatan Sei Balai (10.988 ha), Kecamatan Talawi (8.980 ha), Kecamatan Lima Puluh ( 23,955 ha ), Kecamatan Air Putih ( 7.224 ha ), Kecamatan Sei Suka ( 17,147 ha ), Kecamatan Medang Deras ( 6.547 ha ).39

Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi Misi adapun visi Kabupaten Batu Bara adalah Kabupaten Batu Bara Sejahtera Berjaya dan misi dari Kabupaten Batu Bara adalah Bersama Rakyat Berjuang untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan, Meningkatkan Derajat Kesehatan, Meningkatkan Taraf Perekonomian.

Dan jumlah popilasi di Kabupaten batu bara sebanyak 347,448 jiwa.

38


(41)

Logo Kabupaten Batu Bara mempunyai arti yaitu perisai bersegi empat lonjong kebawah berbentuk mahkota piala, Bagian atas daftar bertuliskan BATU BARA dengan Warna dasar Biru Muda dan Kuning Gading berbingkaikan warna hitam, serta keterangan gambar memiliki arti Perisai berbentuk mahkota piala melambangkan Kabupaten Batu Bara adalah hasil perjuangan gigih masyarakat Batu Bara, Tujuh Bintang bersegi lima mengandung makna bahwa pemekaran Kabupaten Batu Bara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007,Bunga Kapas berjumlah delapan kuntum, padi yang berjumlah dua belas butir dan segi enam melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara dilambangkan pada tanggal 8 Bulan Desember Tahun 2006, Pita Merah dengan tulisan Putih “Sejahtera Berjaya” melambangkan bahwa ikatan persaudaraan dan kesatuan dari berbagai etnis, agama dan budaya serta macam aktivitas masyarakatnya yang bersatu padu dan bersama berjuang mewujudkan masyarakatnya Kabupaten Batu Bara yang sejahtera lahir dan batin serta berjaya/berhasil dibidang pembangunan teritorial Kabupaten Batu Bara didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keterangan Gambar Kabupaten Batu Bara yaitu Tepak Siri dan Tengkuluk melambangkan bahwa segala adat istiadat dan etnis mengalami pembauran yang dinamis dengan masyarakatnya yang sehat jiwa raga terwujud kerukunan dengan Pemerintahan, membangun bahu membahu dalam menyongsong kemakmuran bersama, Buku melambangkan bahwa pendidikan di Kabupaten Batu Bara sebagai modal dasar untuk mencerdaskan masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber daya menusia agar dapat benar-benar mengurus dan membangun di Negeri sendiri


(42)

secara terencana, mandiri dan berkeadilan, Keris malambangkan bahwa segala apapun yang dicanangkan bagi Kabupaten Batu Bara hendaklah tetap berjuang di bawah norma-norma hukum yang berlaku serta adat istiadat sebagai bagian kehidupan masyarakat Kabupaten Batu Bara dan gambar meriam melambangkan pertahanan dan keamanan Daerah Kabupaten Batu Bara agar tidak mudah disusupi unsur-unsur yang bertentangan dengan azas kehidupan bangsa Indonesia, Roda Gerigi dan Pabrik melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara sangat berpotensi dalam pengembangan industri, Perahu Ikan dan Laut melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara di sektor kelautan dan wisata bahari untuk menunjang pendapatan Daerah, Hamparan Sawah malambangankan bahwa Kabupaten Batu Bara di sektor pertanian dapat mencukupi kebutuhan masyarakat swasembada pangan untuk bidang pertanian, Pohon Karet dan Sawit malambangkan bahwa jenis usaha dibidang perkebunan yang ada di Kabupaten Batu Bara dengan harapan hasil yang maksimal untuk kehidupan masyarakatnya dan mendukung devisi Negera.40

Penjelasan warna dalam logo Kabupaten Batu Bara, warna Biru melambangkan Kesejukan dan Keindahan, warna kuning melambangkan keagungan dan kemuliaan, warna merah melambangkan kebenaran, keberanian, dan semangat yang tinggi, warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan, warna hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan serta warna hitam melambangkan keadilan dan ketenagan.


(43)

2.2. Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Batu Bara

Kabupaten Batu Bara merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Asahan dan menjadi salah satu daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Seiring dengan tujuan dan harapan masyarakat Kabupaten Batu Bara, pembentukan Kabupaten Batu Bara diharapkan mampu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakatnya.

Perkembangan pembangunan Kabupaten Batu Bara sampai dengan saat ini telah dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat, dan tantangan pada masa mendatang diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga tujuan dan harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batu Bara dapat tercapai.41

41

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Bara adalah dengan menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Batu Bara, yakni meningkatkan investasi, pembangunan sarana dan prasarana inprastruktur dan sarana publik lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada guna meningkatkan efektivitas usaha dan membuka kesempatan kerja sebanyak-banyaknya.


(44)

Ketersediaan fasilitas infrastruktur yang memadai baik jalan, jembatan, pelabuhan, sarana transportasi dan ditunjang oleh sarana pendidikan dan kesehatan disamping unsur-unsur lain yang bersifat pelayanan kepada masyarakat akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepercayaan dalam berinvestasi serta keamanan yang kondusif guna peningkatan usaha seluas-luasnya.42

Kabupaten Batu Bara telah menjadi penggerak pengembangan ekonomi Sumatera Utara seperti kita ketahui bahwa keberadaan PT. INALUM yang akan berakhir di 2013 dan komitmen Kementerian Perindustrian akan mengembangan Industri Aluminium dari hulu hingga hilir di Kabupaten Batu Bara serta

Keseriusan Pemerintah dalam membangun infrastruktur bukan saja diwujudkan dalam bentuk pembangunan yang diberikan melalui pembangunan dana APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten/Kota. Namun untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang menyeluruh serta menopang Pecepatan dan Perluasan Pembangunan baik dipusat maupun di daerah.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Batu Bara sangat besar baik dibidang Kepelabuhan, sarana transportasi, Pertanian yang telah membuka mata pemerintah pusat untuk menetapkan Kabupaten Batu Bara sebagai pusat pelabuhan Internasional, serta ditopang oleh Kawasan Industri Sei.Mangke akan menjadikan Kabupaten Batu Bara salah satu wilayah penyangga Industri khususnya sarana transportasi darat ke KISM.


(45)

pengolahan Aluminium di Batu Bara hal ini akan lahirnya industri berbasis aluminium khususnya produk-produk rumah tangga, suku cadang mesin, peralatan perumahan dan produk-produk lainnya yang berbahan dasar aluminium.

Kabupaten Batu Bara juga akan menjadi Pemasok kebutuhan bahan baku sawit di KISM dan Kabupaten Batu Bara menyediakan sarana transportasi Kereta Api dari KISM menuju Pelabuhan Kuala Tanjung yang secara bertahap pembangunannya akan dilakukan pada tahun 2012 hingga tahun 2025 menjadi Global Hub.43

Seperti kita ketahui bahwa kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Batu Bara yang semakin luas dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan potensi sumber daya alam untuk tujuan kemakmuran rakyat disamping itu setiap kabupaten berusaha untuk meningkatkan pendapatan daerahnya dengan menggerakkan potensi perekonomian melalui pengembangan komoditi yaitu dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensi Seiring dengan diberlakukannya undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka persaingan memperebutkan investasi akan terjadi, tidak hanya antara negara, provinsi tetapi juga antara daerah. Dengan kesiapan pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam memberikan prasarana dan srana investasi yang lengkap dan terjamin maka sudah barang tentu Pemeirntah Kabupaten Batu Bara memiliki kesempatan dalam menarik laju investasi di Kabupaten Batu Bara bahkan di Sumatera Utara.

43


(46)

sumber daya manusia adapun bagian-bagian dari kondisi sosial masyarakat yang muncul di Kabupaten Batu Bara antara lain :44

3. Sarana Perangkutan Darat 2. Prasarana Sosial Ekonomi

2.1 Sistem perhubungan darat

Berkaitan dengan kondisi gografis yang sebagian besar terdiri atas daratan, maka sistem transportasi darat merupakan sistem perhubungan yang dominan di Kabupaten Batu Bara.

2.2 Jaringan Jalan

Pada tahun 2009 sebagian besar jaringan jalan di Kabupaten Batu Bara masih belum terperinci yaitu jalan tanah, jalan aspal, jalan kerikil di perkeras dan sebagian besar jalan sudah dalam kondisi cukup baik.

Bila dilihat per kecamatan maka masih banyak kecamatan yang memiliki jaringan yang belum terkondisikan dengan baik di Kabupaten Batu Bara.

Sarana Perngkutan yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari beberapa jenis perangkutan yaitu mobil penumpang umum (mini bus), bus penumpang dan mobil barang umum/mobil tangki.

3.1Perhubungan laut

Perhubungan laut/sungai yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terbagi atas 4 (emapt) pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Gading dan Pelabuhan Tanjung Tiram. Pelabuhan Tanjung Gading Kecamatan Sei Suka merupakan


(47)

pelabuhan barang milik Inalum, Pelabuhan Tangjung Tiram di jalan Merdeka Kecamatan Tanjung Tiram merupakan pelabuhan orang dan barang, dimana tujuan arah pelayaran samapai ke Malaysia. Kemudian Pelabuhan Kuala Tanjung di Kecamatan Sei Suka yang berfungsi sebagai pelabuhan barang ekspor konsentrak seng dan timah dari Kabupaten Dairi dengan luas area 4 Ha gudang dan conveyor kapasitas 30.000 ton, serta Pelabuhan Multi Mas di Kecamatan Sei Suka yang berada di sebelah kanan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Untuk pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kabupaten Batu Bara memiliki 4 (empat) pelabuhan yaitu berada di Kecamatan Medang Deras sebanyak 2 (dua) unit, Kecamatan Lima Puluh 1 (satu) unit, Kecamatan Talawi sebanyak 1 (satu) unit dan Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 1 (satu) unit.

4. Sarana pendidikan

Untuk rangka meningkatkan kualitas penduduk pada umunya dan tenaga kerja di daerah khususnya, maka ketersediaan fasilitas pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas adalah penting. Pelayanan fasilitas pendidikan negeri dan swasta di Kabupaten Batu Bara samapai pada Tahun 2007 meliputi Taman Kanak-kanak (TK) 86 unit, Sekolah Dasar (SD) 149 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 15 unit, SMK 3 unit, MI 21 unit, MTs 12 unit, MA 6 unit dan Tingkat Akademi 1 unit Sedangkan Perguruan Tinggi belum ada.

5. Sarana kesehatan

Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan yang memadai baik segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan yang


(48)

berkelanjutan di Kabupaten Batu Bara. Sarana kesehatan sangat penting sekali dalam memperbaiki di wilayah ini. Sarana Kesehatan yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Poliklinik, Balai Pengobatan, Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat dan Praktek Dokter. Jumlah sarana kesehatan Rumah Sakit hanya berjumlah 1 (satu) unit yang terdapat di Kecamatan Sei Suka. Untuk sarana kesehatanberupa Puskesmas Pembantu sebanyak 9 (sembilan) unit tersebar di seluruh kecamatan, Puskesmas Pembantu sebanyak 64 unit dan Posyandu sebanyak 519 unit yang tersebar merata di tiap kecamatan.

6. Sarana peribadatan

Sarana Peribadatan merupakan sarana yang sangat penting bagi setiap insan yang beragama. Pembangunan dibidang keagamaan di Kabupaten Batu Bara selalu mendapatkan perhatian baik dari dari pemerintah maupun swasta. Jumlah fasilitas peribadatan di Kabupaten Batu Bara di pengaruhi oleh jumlah penganut masingmasing agama.

7. Sarana pariwisata

Objek pariwisata di Kabupaten Batu Bara yang terbanyak berbentuk pantai, hal ini dikarenakan Kabupaten Batu Bara di pinggiran pantai timur pulau sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka. Pada umumnya objek wisata yang ada mengendalikan keindahan alam pantai dengan pantai yang lain dan pasir putihnya. Objek wisata lain berbentuk pantai cukup indah terdapat di Pulau Pandan yang dapat ditempuh dari Kota Tanjung Tiram sekitar 2 jam dengan


(49)

menggunakan perahu bermotor. Objek wisata yang berbentuk peninggalan sejarah berbentuk Istana Lima Laras yang terdapat di Kecamatan Talawi. Kondisi istana ini tidak terawat dan terpenghuni. Sedangkan objek wisata berbentuk danau yang terdapat di Desa laut Tador Kecamatan Sei Suka yang berada disekitar 7 km dari jalan lintas Sumatera ke arah Barat Daya Kabupaten Batu Bara. Permukaan air danau ini ditutupi oleh gulma (kiambang) sehingga menghilangkan keindahan Danau Laut Tador. Untuk melihat penyebaran objek wisata di Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada Tabel 18 Bentuk objek wisata lain yang terdapat di Kabuapaten Batu Bara adal;ah wisata kuliner yang khas terdapat di Kecamatan Medang Deras berbentuk rumah makan Pondok Terapung dengan khas maknan laut. Rumah makan ini terletak dipinggiran sungai jika pasang rumah makan ini terlihat seperti terapung.45

2.3 Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

Kabupaten Batu Bara merupakan suatu daerah pemekaran dari Kabupaten Asahan yakni berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara di Provinsi Sumatera Utara. Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Batu Bara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2008. Pada masa Kepala Dinas H. Mahrahanda. SH masih menggunakan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Catatan Sipil, setahun

45


(50)

kemudian dipecah menjadi dua bagian di masa Kepala Dinas Ir. Abdul Haris Pane dengan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Dinas Kependudukan Dan Pencatatn Sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu Satuan Kerja Perengkat Daerah ( SKPD ) di Kabupaten Batu Bara sesuai dengan Perda No. 3 tahun 2009, merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi urusan wajib dalam penyelenggra pemerintah daerah Kabupaten Bara.46

Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Batu Bara mempunyai motto yaitu “ Kalau Bisa Dipercepat Mengapa Diperlambat “ yang artinya kalau semua urusan yang mengenai Kependudukan Dan Pencatatan Sipil bisa dipercepat kenapa harus diperlama dan di tunda.47

1. Terwujudnya pencapaian keinganan yang diharapkan.

Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Baru Bara sejalan dengan Visi Pemerintah Kabupaten Batu Bara serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi yaitu “ Terwujudnya pelyanan yang prima kepada masyarakat di bidang Kependudukan dan Penscatatan Sipil Aparatur Pemerintah yang Profesional”.

Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

2. Pelayanan prima adalah suatu kondisi kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Aparatur Pemerintah kepada masyarakat menyangkut mutu (kualitas), kemudahan dan ketepatan waktu dengan menunjukkan sikap yang ramah

46


(51)

dan sopan sehingga dapat menimbulkan rasa kepuasan bagi pihak yang dilayani.

3. Kependudukan adalah kegiatan pendaftaran penduduk meliputi pencatatan data keluarga dan identitas pribadi seserorang serta pencatatan penduduk merupakan pencatatan status hukum dari pribadi seseorang mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian, perubahan nama, pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak serta kematian.

4. Aparatur pemerintah adalah alat kelengkapan dari suatu instansi/organisasi pemerintah berdasarkan hak dan kewajibannya menurut ketentuan peraturan perundangan-undangan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab dalam rangka penyelengaraan pemerintah.

5. Profesional adalah keahlian dan kemampuan dari setiap aparatur untuk mencapai tujuan san sarana organisasi agar dapat diwujudkan secara berdaya guna berhasil guna.48

Untuk mencapai Visi pembangunan bidang kendudukan dan pencatatan sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara mengemban Misi yang harus dilaksanakan yaitu :

1. Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka Sistem Informasi dan Adminitrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

48


(52)

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas 3. Menerapkan Sistem dan Mekanisme pelayanan secara Transparan 4. Meningkatkan Sarana dan Prasarana.49

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan, Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Menyelenggarakan fungsi untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan Pencatatan sipil, meyelenggarakan pelayanan umum di bidang administrasi kependudukan, membina dan melaksanakan tugas-tugas di bidang kependudukan dan Pencatatan sipil.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas yaitu Memimpin, menkoordinir, mengelola kegiatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, merumuskan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, menyiapkan konsep kebijakan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan administrasi kependudukan dan perkembangan kependudukan skala kabupaten, penyelenggaran pelayanan pendaftaran penduduk dalam sistem adminitrasi kependudukan meliputi, pencatatan kelahiran, lahir mati, perkawinan, perceraian, kematian, pengangkatan anak, pengakuan anak, dan pengasuhan anak, perubahan nama, perubahan dan pembatalan akta, penertiban dokumen kependudukan hasil pencatatan sispil, penata usahaan dokumen pencatatan sipil, penetapan norma standar, prosedur,


(53)

kriteria penyelenggaraan pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk serta perlindungan penduduk skala kabupaten. Pelaksanaan kebijakan dan penganalisisan pengendalian kuantitas ,kualitas kependudukan, koordinasi dan kerjasama antar daerah, pemantauan, evaluasi dan pengawasan pengendalian kuantitas, kualitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk, perencanaan, penyelenggaraan, pendayagunaan informai kependudukan, Pengelolaan informasi, administrasi kependudukan.

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam tugas ketatausahaan dan umum, pengelolaan keuangan dan penyususnan program, Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Sekretariat menyelenggarakan fungsi yaitu Perencanaan,penyusunan, pengelolaan standar penyelenggaraan Tata usaha umum, pelaksanaan urusan kepegawaian dinas pemantauan, koordinasi pengawasan, membina dan mengevaluasi tugas-tugas kesekretariatan, Sekretaris mempnyai rincian tugas merencanakan, mengelola dan mengurus pertanggungjawaban keuangan dinas, sesuai pematauan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan, melaksanakan penyusunan RKA dan DPA melaksanakan pengelolaan administasi perlengkapan, merencanakan penyususnan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor.


(54)

Kepala Bidang Pedaftaran Penduduk mempunyai rincian tugas yaitu, menyususn rencana kerja bidang pendaftaran penduduk untuk jangka pendek dan panjang, merumuskan penetapan kebijakan pendaftaran penduduk, melaksanaka sosialisasi pendaftaran penduduk penyelenggaraan pelayanan pendaftaran penduduk dalam sistem administrasi kependudukan

Kepala bidang Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas yaitu, menyususn rencana kerja bidang pencatatan sipil untuk janka pendek dan jangka panjang, penetapan merumuska kebijakan pencatatan sipil, fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervis,dan konsultasi, koordinasi penyelenggaraan pencatatan sipil, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan penyelenggaraan pencatatan sipil.

Kepala Bidang Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai rincian tugas yaitu , menyusun rencana kerja bidang informasi dan perkembangan kependudukan, menyiapkan perumusan kebijakan informasi dan perkembangan kependudukan, fasilitasi, organisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervise, dan konsultasi pelaksanaan informasi dan perkembangan kependudukan, koordinasi penyelenggaran informasi dan perkembangan kependudukan, pengelolaan informasi administrasi kependudukan meliputi koordinasi, pembangunan dan perkembangan jaringan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya.


(55)

Tabel 2

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara50

Nama Jabatan

Djohansyah, SE Kepala Dinas

Hamdani, SPD Sekretaris Dinas

Abdi Rasoki Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Jamaluddin, SH Kepala Bidang Pencatatan Sipil

Khairul A. Siregar, SE Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Kependudukan Pohan Simanjuntak Kepala Bidang Pengawasan dan Kerjasama Penduduk Sumber: arsip catatan sipil

Kepala Bidang Pemeliharaan Data dan Sistem Informasi Kependudukan Kasi Pemeliharaan Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai rincian tugas yaitu, mempersiapkan, merumuskan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan dokumentasi kependudukan, mempersiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi perkembangan perangkat keras, mempersipkan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan jaringan komunikasi data, mempersiapkan perumusan kebijakan dan faslitasi pembangunan sarana tempat perekaman data kependudukan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas fungsinya.51

50

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

51


(56)

2.4 Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara menetapkan tujuan stratejik berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Sasaran-sasaran strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara yang merupakan bagian intergal dalam proses perencanaan strategi organisasi dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan dan Sasaran strategi yang di tetapkan dapat diuraikan sebagai berikut Misi Pertama : “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan administrasi perkantoran”, dengan Tujuan melaksanakan rencana program kegiatan adminitrasi perkantoran dengan sasaraan meningkatkan pelayanan adminitrasi dan program pelayanan adminitrasi perkantoran. Misi Kedua “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan pendaftran penduduk dan pencatatan sipil dalam kerangka sistem informasi adminitrasi kependudukan ( SIAK) “ dengan tujuan melaksanankan rencana dan program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatn sipil. Sasaran dalam misi kedua adalah meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dan program penataan adminitrasi kepndudukan.

Misi Ketiga yaitu meningkatkan sumber daya aparatur ( SDA) yang berkualitas dengan tujuan menigkatkan kemampuan aparatur profesional dengan sasaran meningkatkan disiplin aparatur dan program peningkatan disiplin aparatur. Misi Keempat yaitu menerapkan sistem dan mekanisme pelayanan


(57)

transparan dengan tujuan melaksanakan tertib adminitrasi sesuai dengan standar pelayanan dengan sasaran terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja serta program yang meningkatkan pengembanagan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan Misi Kelima Meningkatkan sarana dan prasarana dengan tujuan mendorong terwujudnya kegiatan operasional dinas dengan sasaran meningkatkan kelengkapan kebutuhan sarana dan prasarana serta program peningkatan sarana dan prasarana.52

Sasaran Pertama Meningkatkan pelayanan adminitrasi perkantoran dengan program kerja pelayanan adminitrasi perkantoran dalam kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air, penyedian jasa peralatan kantor, penyediaan jasa adminitrasi keuangan, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan baramg cetakan dan penggandaan, penyediaan kompenen insalasi listrik/ penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat-rapat koordinasi dan

Rencana strategi Tahun 2014 merupakan bagian dari renstra lima tahunan yang ditetapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara yang terdiri dari sasaran, program dan kegitan yng seharusnya dilaksanankan pada tahun 2014. Untuk tahun 2014 sasaran, program kerja ddan kegiatan/aktivitas yang ditetapkan adalah sebagai berkut.

52


(58)

konsultasi ke luar daerah penyediaan jasa tenaga pendukung, adminitrasi/teknis, perkantoran.

Sasaran kedua Meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dengan Program kerja Penataan adminitrasi kependudukan dalam kegiatas atau aktivitas yaitu pelatihan teanga pengelola SIAK, impementasi sistem adminitrasi kependudukan ( membangun, updating, Pemeliharaan ), peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan, momitoring, evaluasi dan pelaporan dan sosialiasi pencatatan sipil. Sasaran Ketiga meningkatkan disiplin aparatur dengan program kerja peningkatan disiplin aparatur dalam kegiatan atau aktivitas pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, peringatan hari besar/ hari jadi Batu Bara.

Sasaran Keempat terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja dalam progam peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dalam kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. Sasaran Kelima meningkatkan kelengkapan kebutuhan sarana dan prasarana dengan program peningkatan sarana dan prasarana dalam kegiatan peningkatan gedung kantor, pengadaan perlengkapan gedung kantor, pemeliharaan rutin gedung kantor, pemeliharan rutin berkala kendaraan dinas/ oprasional, pemeliharaan rutin peralatan gedung kantor, rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor.53

53


(59)

Dalam kehidupan bernegara menurut aturan hukum yang berlaku tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.54

Pembuatan E-KTP di latarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari seluruh indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk untuk berbuat curang terhadap negara dengan cara menduplikasi KTP.

Setiap warga negara di Indonesia berkewajiban memiliki KTP, hampir setiap penduduk menyadari bahwa kepemilikan KTP merupakan salah satu bentuk identitas diri. Dalam kehidupan sehari-hari KTP berhubungan dengan peluang masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dasar mengingat pemerintah mensyaratkan untuk memiliki KTP agar dapat mengakses berbagai fasilitas dan layanan bantuan masyarakat.

Kepemilikan KTP sangat erat berhubungan dengan akses masyarakat dalam berbagai hal, contoh bagi masyarakat golongan miskin KTP sangat membantu untuk digunakan mengakses berbagai layanan dasar yang disediakan oleh pemerintah seperti layanan kesehatan, bantuan langsuang untuk masyarakat miskin atau bantuan beras miskin.

55

54

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

55

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

Oleh karena itu program pembuatan E-KTP dianggap menjadi solusi atas permasalahan duplikasi atau kepemilikan ganda dalam kepemilikan Kartu Tanda Penduduk.


(60)

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah menyediakan Pelayanan pembuatan KTP-el menggunakan perangkat statis yang online ( Data sudah terdaftar dalam data base kependudukan), ada pun tahapannya yaitu, Pendaftaran Dalam Data base Kependudukan (Penduduk) wajib Mengisi formulir permohonan dan Membawa fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik, tahap kedua Menyerahkan Berkas Ke Pendukung Layanan (Penduduk), lalu mengisi Formulir permohonan Fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik. Petugas Pendukung Layanan akan menerima berkas dan memferivikasi dan memvalidasi serta mencatat dalam buku harian (jika ada perubahan data, mengikuti SOP perubahan data).Operator Dinas Kependudukan akan menerima berkas dari petugas pendukung layanan dan operator Dinas Kependudukan membuka dan membacakan data penduduk dan Operator merekam Pas Photo, tanda tangan, sidik jari dan iris mata penduduk. Kemudian Operator Dinas Pendidikan akan memverifikasi data telunjuk jari kiri dan kanan penduduk lalu Penduduk menandatangani persyaratan kebenaran data secara elektronik dan Operator Dinas Kependudukan memvalidasi hasil perekaman dengan sidik jari, memastikan hasil perekaman tersimpan dalam server, kemudian operator menyerahkan berkas kepada petugas pendukung dan yang terakhir Petugas Pendukung Pelayanan akan mengarsipkan berkas dan memberikan bukti perekaman kepada penduduk.


(61)

BAGAN 1

Bagan Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

Pelayanan perekaman KTP- el menggunakan perangkat statisyangonline

Penduduk Penduduk

Operator dinas \ Operator Pelayanan

Operator Dinas

Operator Dinas

Operator Dinas Operator Dinas

Sumber :arsipDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil • Mengisi Formulir

Permohonan

• Membawa Foto kop KK atau Membawa Foto kopi KTP non Elektronik

Menyerahkan Berkas Keoperator Pendudukung

• Membawa Formulie Pendaftaran

• Formulir KK atau Formulir KTP non Elektornik

• Menerima Berkas

• Memverifikasi dan Memvalisidasi

• Mencatat Dalam Buku Harian Menerima Berkas Dari

Petugas Pendukung Pelayanan

• Operator Membuka dan Membacakan Data Penduduk

• Operator Merekam Pas Photo, Tanda Tangan, Sidik Jari, Iris Mata Penduduk

• Operator Memverifikasi Data Telunjuk Kiri dan Kanan Penduduk

• Penduduk Menandatangani Pernyataan Kebenaran Data Secara Elektronik

• Operator Memvalidasi Hasil Perekaman dengan Sidik Jari

• Operator Memastikan Hasil Perekaman Tersimpan dalam Server

• Mengarsipkan Berkas

• Memberikan Bukti Perekaman Kepada Penduduk


(1)

vii

7. Kepada seluruh masyarakat Batu Bara yang telah menjadi responden dalam penelitian ini, dan seluruh staf jajaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara;

8. Keluarga Besar Departemen Ilmu Politik, terkhusus kawan-kawan stambuk 2010 yang telah menjadi sahabat selama menjalani perkuliahan;

9. Keluarga Besar HMI Komisariat FISIP USU, khusunya kawan-kawan Palu Hijau dan kepengurusan periode 2012-2013 yang telah menjalani proses belajar bersama.Yakin Usaha Sampai. Serta teman-teman Sumatran Youth Food Movement (SYFM), Tanpa Petani Kita Bukan Apa-Apa;

10. Untuk sahabat terdekat saya Fahri riza, Winanda Agustian, Bagus Abimanyu, Zamzam, Yovie Rizky, Irsad Lubis, Frank, Chiko, Joshua, Arya, Iqbal, Riyan, Ares, Ijal, Cecep, Ajo dan Albert.

11. Kepada kakanda senioren, Afgan, Amri, Sandy, Lutfan, Sihotang, Martua, Joni gayo, Said Furqon, Aga, Randa Sinaga, Aditya Hartomo, Cristian Pasaribu, Ridho Silalahi, Ovi Aldino, Ricky Warman,Veni Judo, Mario, Syahputra,Yurial Lubis dan Abdul Rasid Pasaribu, Ismuhar;

12. Kepada adik-adikku, Nony azliza, Haris, Ricki, Fadhli , Huda, Andry Anshari, Marlan, Andri , Andry , Ardiya, Ridho , Rakib, Gema, Randa, Tomy, Tole, Erick, Tanu, Rudy, Agung dan Fandy.


(2)

Demikian ucapan syukur dan terimakasih penulis kepada semuanya yang telah berkontribusi dalam penulisan Skripsi ini, penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, tapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 22September 2016


(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul ... Abstrak ... Abstrack ... Halaman Pengesahan ... Halaman Persetujuan ... Lembar Persembahan ... Kata Pengantar ... Daftar Isi ... Daftar Tabel dan Bagan ...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Permasalahan Penelitian... 10

1.4 Pembatasan Masalah ... 10

1.5 Tujuan Penelitian ... 11

1.6 Manfaat Penelitian ... 11

1.7 Kerangka Teori... 12

1.7.1 Teori Birokrasi ... 12

1.7.2 Teori Sistem ... 15

1.7.3 Studi Terdahulu ... 19

1.8 Metodologi Penelitian ... 23

1.8.1 Jenis Penelitian ... 23

1.8.2 Lokasi Penelitian ... 24

1.8.3 Populasi dan Sampel ... 24

1.8.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

1.8.5 Teknik Analisa Data... 28


(4)

BAB II DESKRIPSI KABUPATEN BATU BARA

2.1 Sejarah dan Profil Kabupaten Batu Bara ... 30 2.2 Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Bara Bara ... 40 2.3 Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ... 46 2.4 Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara ... 53

BAB III TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BATU BARA 3.1 Keterbukaan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara ... 59 3.2 Kemudahan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara ... 67 3.3 Kepastian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam Pelayanan Publik diKabupaten Batu Bara ... 72 3.4 Penilaian Sikap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam Pelayanan di Kabupaten Batu Bara ... 78

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 85 4.2 Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA ... 89 Daftar Lampiran :

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Populasi masyarakat Kabupaetn Batu Bara ... 26 Tabel 2 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

KabupatenBatu Bara ... 52

Tabel 3.1 Distribusi Jawaban Responden Dalam Keterbukaan kinerja pelayanan Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara Tentang

Prosedur/ Tata Cara Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan

Kependudukan) ... 6 Tabel 3.2 Distribusi Jawaban Responden Dalam Keterbukaan Kinerja Pelayanan

Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara Tentang Persyaratan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) ... 63

Tabel 3.3 Distribusi Jawaban Responden dalam Keberadaan Sarana Penanganan

Keluhan (kotak saran) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Batu Bara ... 64

Tabel 3.4 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan dalam Alur Pembuatan

Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten Batu Bara ... 67 Tabel 3.5 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan Dalam Memperoleh

Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara ... 68 Tabel 3.6 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kemudahan dalam mengakses Tempat

Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara ... 70

Tabel 3.7 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Waktu Dalam Pembuatan

Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) diDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu

Bara...73

Tabel 3.8 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Biaya Dalam Pembutan

Kartu Tanda Penduduk (Pelayanan Kependudukan) diDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu

Bara...74

Tabel 3.9 Distribusi Jawaban Responden Dalam Kepastian Jam Kerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara...75

Tabel 3.10 Distribusi Jawaban Responden Dalam penilaian Kesopanan Para Pegawai

dan Seluruh Aparatur di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara ... 78


(6)

Tabel 3.11 Distribusi Jawaban Responden Dalam Penilaian Keterampilan Kelayanan Para Pegawai dan Seluruh Aparaturdi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Batu Bara ... 8

Tabel 3.12 Distribusi Jawaban Responden Dalam penilaian Keterampilan Kelayanan

Para Pegawai dan Seluruh Aparatur di Dinas Kependudukan dan Pencatata Sipil di Kabupaten Batu Bara ... 81

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1 Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk ... 58


Dokumen yang terkait

PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) DI KOTA MALANG(Studi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang)

5 100 34

Analisis Kebijakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Online Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta

0 11 147

Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran

3 46 186

KINERJA APARAT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DALAM PELAYANAN PUBLIK

4 15 102

Kompetensi Sumber Daya Aparat Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Manado (Studi Dalam Pelayanan Kartu Tanda Penduduk).

0 0 2

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 13

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 2

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 29

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 29

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

0 0 2