ATA KETAHANAN PANGAN 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.21
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
4.1.21.1
KONDISI UMUM
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Dengan diserahkannya urusan ketahanan pangan kepada daerah, daerah
diyakini akan mampu mengembangkan diversifikasi pangan terutama ke arah pangan
lokal, sehingga pangan lokal akan lebih berkembang. Dampaknya, ketahanan pangan
lokal akan terbentuk. Otomatis ketahanan pangan nasional pun bakal terpenuhi.
Urusan
ketahanan
pangan
secara
substansial
ditujukan
untuk
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi pangan serta bidang konsumsi
dan keamanan pangan. Sub sistem ketersediaan berfungsi menjamin pasokan pangan
untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan
harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi mengarahkan pada pola
pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi,
keamanan dan kehalalannya.
Mengacu pada konsep keterjaminan tersebut di atas, maka pembangunan
Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu dan
bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi
inovatif dan peluang pasar. Guna mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin
ketersediaan pangan harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan
penduduk terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan
(food avaibility) akan berada pada tingkat yang aman.
4.1.21.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2014
di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program berdasarkan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut :
hal | 409
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program-program Penunjang Urusan yang meliputi :
a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan administrasi
perkantoran.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan
kualitas layanan publik.
c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
a.
Program Ketahanan Pangan
Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat
Kota Semarang serta percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang
beragam bergizi seimbang dan aman.
b.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui
kemandirian pangan masyarakat
4.1.21.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.21.3.1
PENDANAAN
Anggaran Program Penunjang Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
53.954.000
49.165.941
91,13
5.450.000
5.450.000
100,00
10.018.000
7.482.000
10.018.000
7.482.000
100,00
100,00
514.000
514.000
100,00
23.950.000
23.233.000
97,01
hal | 410
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
7
8
9
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
JUMLAH PROGRAM
2.
4.400.000
8.715.000
69.100.000
4.400.000
8.715.000
69.100.000
PERSEN
TASE
(%)
100,00
100,00
100,00
183.583.000
178.077.941
97,00
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
29.620.000
29.620.000
100,00
54.740.000
54.227.000
99,06
84.360.000
83.847.000
99,39
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyusunan laporan capaian kinerja &
iktisar realisasi kinerja SKPD
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
6.370.000
6.370.000
100,00
19.260.000
18.750.000
97,35
25.630.000
25.120.000
98,01
Anggaran Program Pelaksana Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Ketahanan Pangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan
Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok
Bagi Warga Miskin
Penyusunan Data Base Potensi Produk
Pangan
Pengembangan Distribusi dan
peningkatan Akses Pangan
Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan
Mutu dan Keamanan Pangan
Koordinasi Perumusan Kebijakan
Ketahanan Pangan
Apresiasi Ketahanan Pangan
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
668.200.000
666.740.000
99,78
379.755.000
368.157.000
96,95
37.500.000
36.990.000
98,64
219.296.000
208.787.000
95,21
137.300.000
137.300.000
100,00
75.264.000
72.594.000
96,45
300.300.000
1.817.615.000
276.713.900
1.767.281.900
92,15
97,23
hal | 411
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Pembentukan Cadangan Pangan
Pemerintah Kota
JUMLAH PROGRAM
4.1.21.3.2
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
REALISASI
(Rp.)
512.400.000
509.929.100
99,52
219.000.000
731.400.000
214.700.000
724.629.100
98,04
99,07
HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun 2014
dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :
1.
Program Ketahanan Pangan
a.
Ketersediaan pangan utama tahun 2014 sebesar 227.075,42 kg / 1000
penduduk lebih tinggi dari tahun 2013 yang besarnya 169.590,02 kg / 1000
penduduk.
b.
Skor Pola Pangan Harapan tahun 2014 adalah 90,6 (lebih tinggi dibanding
tahun 2013 yang mencapai 88,7 atau naik 2,14%).
c.
Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan jumlah konsumsi umbiumbian dari 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013 menjadi 75,7 gr/kapita/hr
pada tahun 2014.
d.
Tersedia informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 15 komoditas
pangan yang dihimpun dari 10 UPTD pasar selama 12 bulan yang secara
umum tingkat kestabilannya baik.
e.
Melalui kegiatan penumbuhan warung desa, jumlah warung desa / lumbung
pangan menjadi 42 buah (tahun 2013 berjumlah 25 buah), dari
pertumbuhan warung desa ini dapat meningkatkan akses pangan
masyarakat miskin sejumlah 2.090 KK.
f.
Berdasarkan hasil survei keamanan pangan tahun 2014 pada pangan segar
(sayur dan buah), jajanan anak sekolah dan pangan hasil laut, hasil uji
kandungan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, residu pestisida,
pemanis buatan, bakteri e coli, residu logam berat maupun pewarna tekstil
diketahui bahwa 83,78% bahan pangan aman hal ini naik dibandingkan
tahun 2013 dimana tingkat keamanan pangan dari hasil survey 83,19%.
hal | 412
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
g.
Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan / rawan gizi pada
tahun 2014 ditujukan untuk 500 KK yang lebih tinggi dibanding tahun
2013 sebanyak 240 KK.
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2014 sudah berjumlah 16
kelurahan bertambah 4 kelurahan dibandingkan tahun 2013.
Sampai dengan tahun 2013, sasaran pemberian bantuan mandiri pangan
berjumlah 50 kelompok afinitas (kelompok rawan pangan) yang terdiri dari 675 KK
dan tahun 2014 mengalami penambahan 10 kelompok afinitas dengan 130 KK
sehingga sampai dengan tahun 2014 berjumlah 60 kelompok afinitas yang terdiri dari
805 KK.
Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang dilakukan
pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang diperuntukkan bagi penanganan
kerawanan pangan akibat bencana (banjir, tanah longsor dan sebagainya). Sampai
dengan tahun 2013 Pemerintah Daerah Kota Semarang sudah menyediakan cadangan
pangan 20 ton dan pada tahun 2014 kembali menyediakan 20 ton sehingga total
cadangan pangan yang sudah disediakan berjumlah 40 ton. Penyaluran bantuan
ditujukan ke wilayah yang terkena bencana banjir di kecamatan Genuk, Gayamsari,
Semarang Utara, Pedurungan, Tugu dan daerah lainnya yang terkena bencana.
4.1.21.3
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan wajib Ketahanan
Pangan pada Tahun 2014 diantaranya :
1.
Belum meratanya kemampuan manajerial kelompok dalam mengelola bantuan,
sehingga kelompok tidak dapat berkembang secara optimal
2.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan pekarangan dengan
budidaya sayur, buah, peternakan maupun perikanan dalam pemenuhan gizi
keluarga, meskipun kegiatan tersebut sangat bermanfaat
4.1.21.4
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas
antara lain :
hal | 413
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
1.
Pembinaan secara kontinyu dan memberikan pembekalan administrasi atau
pembukuan sederhana agar manajemen kelompok lebih baik, serta menyusun
skala prioritas kelompok yang harus didukung fasilitasi terlebih dahulu dan
mengajukan permohonan pada tingkat provinsi maupun pusat.
2.
Memberikan pembinaan dan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan
yang beragam dan seimbang serta gerakan optimalisasi pemanfaatan
pekarangan maupun gerakan untuk mencintai pangan lokal serta membentuk
kader ketahanan pangan sebagai pendamping di tiap kecamatan.
4.1.21.5
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Kota Semarang menjadi Juara III kategori stan terbaik dalam Pameran Produk
Unggulan dan Potensi Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah tanggal 21-22 Juni
2014 di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah.
hal | 414
4.1.21
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
4.1.21.1
KONDISI UMUM
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Dengan diserahkannya urusan ketahanan pangan kepada daerah, daerah
diyakini akan mampu mengembangkan diversifikasi pangan terutama ke arah pangan
lokal, sehingga pangan lokal akan lebih berkembang. Dampaknya, ketahanan pangan
lokal akan terbentuk. Otomatis ketahanan pangan nasional pun bakal terpenuhi.
Urusan
ketahanan
pangan
secara
substansial
ditujukan
untuk
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi pangan serta bidang konsumsi
dan keamanan pangan. Sub sistem ketersediaan berfungsi menjamin pasokan pangan
untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan
harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi mengarahkan pada pola
pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi,
keamanan dan kehalalannya.
Mengacu pada konsep keterjaminan tersebut di atas, maka pembangunan
Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu dan
bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi
inovatif dan peluang pasar. Guna mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin
ketersediaan pangan harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan
penduduk terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan
(food avaibility) akan berada pada tingkat yang aman.
4.1.21.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2014
di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program berdasarkan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut :
hal | 409
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program-program Penunjang Urusan yang meliputi :
a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan administrasi
perkantoran.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan
kualitas layanan publik.
c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
a.
Program Ketahanan Pangan
Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat
Kota Semarang serta percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang
beragam bergizi seimbang dan aman.
b.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui
kemandirian pangan masyarakat
4.1.21.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.21.3.1
PENDANAAN
Anggaran Program Penunjang Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
53.954.000
49.165.941
91,13
5.450.000
5.450.000
100,00
10.018.000
7.482.000
10.018.000
7.482.000
100,00
100,00
514.000
514.000
100,00
23.950.000
23.233.000
97,01
hal | 410
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
7
8
9
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
JUMLAH PROGRAM
2.
4.400.000
8.715.000
69.100.000
4.400.000
8.715.000
69.100.000
PERSEN
TASE
(%)
100,00
100,00
100,00
183.583.000
178.077.941
97,00
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
29.620.000
29.620.000
100,00
54.740.000
54.227.000
99,06
84.360.000
83.847.000
99,39
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Penyusunan laporan capaian kinerja &
iktisar realisasi kinerja SKPD
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
6.370.000
6.370.000
100,00
19.260.000
18.750.000
97,35
25.630.000
25.120.000
98,01
Anggaran Program Pelaksana Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Ketahanan Pangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan
Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok
Bagi Warga Miskin
Penyusunan Data Base Potensi Produk
Pangan
Pengembangan Distribusi dan
peningkatan Akses Pangan
Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan
Mutu dan Keamanan Pangan
Koordinasi Perumusan Kebijakan
Ketahanan Pangan
Apresiasi Ketahanan Pangan
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
668.200.000
666.740.000
99,78
379.755.000
368.157.000
96,95
37.500.000
36.990.000
98,64
219.296.000
208.787.000
95,21
137.300.000
137.300.000
100,00
75.264.000
72.594.000
96,45
300.300.000
1.817.615.000
276.713.900
1.767.281.900
92,15
97,23
hal | 411
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
KEGIATAN
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Pembentukan Cadangan Pangan
Pemerintah Kota
JUMLAH PROGRAM
4.1.21.3.2
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
REALISASI
(Rp.)
512.400.000
509.929.100
99,52
219.000.000
731.400.000
214.700.000
724.629.100
98,04
99,07
HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun 2014
dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :
1.
Program Ketahanan Pangan
a.
Ketersediaan pangan utama tahun 2014 sebesar 227.075,42 kg / 1000
penduduk lebih tinggi dari tahun 2013 yang besarnya 169.590,02 kg / 1000
penduduk.
b.
Skor Pola Pangan Harapan tahun 2014 adalah 90,6 (lebih tinggi dibanding
tahun 2013 yang mencapai 88,7 atau naik 2,14%).
c.
Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan jumlah konsumsi umbiumbian dari 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013 menjadi 75,7 gr/kapita/hr
pada tahun 2014.
d.
Tersedia informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 15 komoditas
pangan yang dihimpun dari 10 UPTD pasar selama 12 bulan yang secara
umum tingkat kestabilannya baik.
e.
Melalui kegiatan penumbuhan warung desa, jumlah warung desa / lumbung
pangan menjadi 42 buah (tahun 2013 berjumlah 25 buah), dari
pertumbuhan warung desa ini dapat meningkatkan akses pangan
masyarakat miskin sejumlah 2.090 KK.
f.
Berdasarkan hasil survei keamanan pangan tahun 2014 pada pangan segar
(sayur dan buah), jajanan anak sekolah dan pangan hasil laut, hasil uji
kandungan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, residu pestisida,
pemanis buatan, bakteri e coli, residu logam berat maupun pewarna tekstil
diketahui bahwa 83,78% bahan pangan aman hal ini naik dibandingkan
tahun 2013 dimana tingkat keamanan pangan dari hasil survey 83,19%.
hal | 412
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
g.
Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan / rawan gizi pada
tahun 2014 ditujukan untuk 500 KK yang lebih tinggi dibanding tahun
2013 sebanyak 240 KK.
2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2014 sudah berjumlah 16
kelurahan bertambah 4 kelurahan dibandingkan tahun 2013.
Sampai dengan tahun 2013, sasaran pemberian bantuan mandiri pangan
berjumlah 50 kelompok afinitas (kelompok rawan pangan) yang terdiri dari 675 KK
dan tahun 2014 mengalami penambahan 10 kelompok afinitas dengan 130 KK
sehingga sampai dengan tahun 2014 berjumlah 60 kelompok afinitas yang terdiri dari
805 KK.
Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang dilakukan
pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang diperuntukkan bagi penanganan
kerawanan pangan akibat bencana (banjir, tanah longsor dan sebagainya). Sampai
dengan tahun 2013 Pemerintah Daerah Kota Semarang sudah menyediakan cadangan
pangan 20 ton dan pada tahun 2014 kembali menyediakan 20 ton sehingga total
cadangan pangan yang sudah disediakan berjumlah 40 ton. Penyaluran bantuan
ditujukan ke wilayah yang terkena bencana banjir di kecamatan Genuk, Gayamsari,
Semarang Utara, Pedurungan, Tugu dan daerah lainnya yang terkena bencana.
4.1.21.3
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan wajib Ketahanan
Pangan pada Tahun 2014 diantaranya :
1.
Belum meratanya kemampuan manajerial kelompok dalam mengelola bantuan,
sehingga kelompok tidak dapat berkembang secara optimal
2.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan pekarangan dengan
budidaya sayur, buah, peternakan maupun perikanan dalam pemenuhan gizi
keluarga, meskipun kegiatan tersebut sangat bermanfaat
4.1.21.4
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas
antara lain :
hal | 413
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
1.
Pembinaan secara kontinyu dan memberikan pembekalan administrasi atau
pembukuan sederhana agar manajemen kelompok lebih baik, serta menyusun
skala prioritas kelompok yang harus didukung fasilitasi terlebih dahulu dan
mengajukan permohonan pada tingkat provinsi maupun pusat.
2.
Memberikan pembinaan dan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan
yang beragam dan seimbang serta gerakan optimalisasi pemanfaatan
pekarangan maupun gerakan untuk mencintai pangan lokal serta membentuk
kader ketahanan pangan sebagai pendamping di tiap kecamatan.
4.1.21.5
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Kota Semarang menjadi Juara III kategori stan terbaik dalam Pameran Produk
Unggulan dan Potensi Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah tanggal 21-22 Juni
2014 di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah.
hal | 414