Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pembelajaran Bahasa Mandarin Siswa Kelas XII SMA Budi Murni 3 Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperoleh setiap manusia sejak lahir. Pada saat

seorang anak dilahirkan, anak tersebut belum memiliki kemampuan untuk berbicara dengan
orang lain. Penguasaan sebuah bahasa seorang anak dimulai dengan pemerolehan bahasa
pertama yang sering disebut dengan bahasa ibu. Pemerolehan bahasa merupakan sebuah
proses yang sangat panjang sejak anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih
berbahasa. Setelah bahasa ibu diperoleh maka pada usia tertentu anak juga memperoleh
bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.
Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh seseorang melalui proses belajar yang
dilakukan dengan sengaja dan secara tidak sadar baik dalam pendidikan formal maupun
informal dalam lingkungan sehari-hari (Ellis, 1986:19 dalam Chaer 2005:5). Bahasa pertama
dianggap sebagai pengganggu didalam proses pembelajaran bahasa kedua. Hal ini sering
terjadi karena seorang pembelajar secara sadar atau tidak sadar melakukan transfer unsurunsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua (Dulay, dkk., 1982:96 dalam
Chaer 2005: 6).
Proses pembelajaran bahasa menurut Tarigan (1986:1) “merupakan suatu kegiatan
yang memberikan penekanan kearah keterampilan berbahasa yang disajikan meliputi empat

keter ampilan, yaitu 1) keterampilan menyimak; 2) keterampilan membaca; 3)keterampilan
berbicara; dan 4) keterampilan menulis.” Empat keterampilan tersebut merupakan aspek
paling penting dalam proses pembelajaran bahasa. Karena dalam pembelajaran bahasa
pembelajar dituntut untuk dapat memiliki keterampilan menyimak atau mendengar.
Keterampilan menyimak merupakan keterampilan dasar yang dimiliki setiap pembelajar

Universitas Sumatera Utara

bahasa demikian juga dengan keterampilan membaca. Pada awal proses pembelajaran bahasa,
pembelajar dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak dan membaca yang baik. Seiring
berjalannya proses pembelajaran bahasa tersebut, pembelajar tidak hanya dituntut untuk
sekedar memiliki keterampilan menyimak, membaca dan berbicara saja tetapi juga
keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan tahap paling tinggi dalam proses
pembelajaran bahasa karena dalam tahap ini pembelajar dituntut bukan hanya dapat
menyimak atau mendengar dengan baik, membaca dan berbicara dengan lafal dan intonasi
yang benar tetapi juga mampu menuliskan gagasan, ide, maupun karya dengan tatabahasa
yang benar, dapat dimengerti dan dipertanggung jawabkan.
Pada penelitian ini peneliti mangangkat judul masalah mengenai pengaruh bahasa
Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Mandarin pada siswa kelas XII SMA Budi Murni 3
Medan. Penulis akan melihat pengaruh bahasa Indonesia terhadap pembelajaran bahasa

mandarin pada siswa kelas XII, karena peneliti menemukan fenomena yang unik pada proses
belajar mengajar bahasa Mandarin di sekolah SMA Budi Murni 3 Medan.
Fenomena yang peneliti lihat dan temukan adalah siswa SMA Budi Murni 3 Medan
didominasi oleh siswa yang bukan etnis Tionghoa juga bukan merupakan pengguna bahasa
Mandarin sebagai bahasa pertama. Sedikit berbeda dengan SMA Budi Murni 1, SMA Budi
Murni 2, dan beberapa sekolah naungan Doen Bosco seperti SMA St. Thomas 1, 2, 3 dan
seterusnya yang memiliki siswa-siswi dan staf pengajar beretnis Tionghoa.
Meskipun demikian, sebagian besar siswa memiliki minat dan ketertarikan dalam
mempelajari bahasa Mandarin sebagai bahasa asing kedua disekolah tersebut. Bahasa
Mandarin disekolah tersebut sudah dijadikan sebagai salah satu pelajaran wajib dengan nilai
KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) adalah 75. Peneliti memilih Siswa kelas XII karena cara
berpikir siswa kelas XII sudah lebih matang, begitu juga dengan pemahaman dalam

Universitas Sumatera Utara

pembelajaran siswa kelas XII jauh lebih baik dari siswa tingkat sekolah dasar dan juga
tingkat sekolah menengah pertama.
Peneliti memfokuskan penelitian pada pengaruh bahasa Indonesia sebagai bahasa
pertama terhadap pembelajaran bahasa Mandarin. Peneliti memilih untuk meneliti mengenai
pengaruh bahasa pertama karena dari hasil observasi dan fenomena pada siswa kelas XII

SMA Budi Murni 3 Medan peneliti menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama pada pembelajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua.
Seperti kesulitan siswa dalam berbicara bahasa Mandarin karena pengaruh bahasa Indonesia
yang tidak memiliki nada yang spesifik seperti bahasa Mandarin. Tidak hanya membaca,
sebagian besar siswa merasakan kesulitan dalam menyimak, berbicara dan menulis bahasa
Mandarin. Maka pada penelitian ini penulis akan meneliti mengenai pengaruh bahasa
pertama yaitu bahasa Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Mandarin Siswa kelas XII
SMA Budi Murni 3 Medan untuk menemukan hal-hal yang mempengaruhi pembelajaran
bahasa asing dan menemukan solusi untuk meminimalisir pengaruh tersebut. Penulis akan
melakukan tes berupa tes mendengar, tes membaca, tes menulis dan tes berbicara untuk
melihat keterampilan setiap siswa kelas XII dalam berbahasa Mandarin.
Pengaruh bahasa Indonesia tidak hanya dilihat dari pembelajaran bahasa Mandarin saja
tetapi juga dari bahasa asing lainnya misalnya bahasa Inggris, Jepang, Korea dan lain-lain.
Karena pengaruh bahasa Pertama muncul secara tidak sengaja dan tidak disadari, pengaruh
tersebut merupakan sebab dari kebiasaan penggunaan bahasa pertama yang spesifik berbeda
dengan bahasa asing yang dipelajari. Kebiasaan penggunaan bahasa pada komunikasi seharihari sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa kedua baik dalam keterampilan menyimak
atau mendengar, membaca, berbicara juga keterampilan menulis.

Universitas Sumatera Utara


Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori pembiasaan operan atau dikenal dengan
teori stimulus-respon B.F. Skinner yang menyatakan bahwa guru atau pengajar bahasa
merupakan arsitek utama dalam pembentukan tingkah laku siswa agar dapat bertutur sesuai
dengan tujuan berbahasa tersebut. Keterampilan berbahasa yang dimiliki setiap pembelajar
sebagian besar dipengaruhi oleh guru atau pengajar, untuk itu peneliti akan melakukan
observasi terhadap pengajar bahasa Mandarin pada SMA Budi Murni 3 Medan agar dapat
menemukan jawaban bahwa memang benar sebagian besar keterampilan siswa dalam
mempelajari bahasa asing juga dipengaruhi oleh pengajar tersebut.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka ditemukan

beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia terhadap keterampilan membaca dan
berbicara bahasa Mandarin siswa kelas XII SMA Budi Murni 3 Medan?
2. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia terhadap keterampilan mendengar dan
menulis bahasa Mandarin siswa kelas XII SMA Budi Murni 3 Medan?
1.3


Batasan Masalah

Universitas Sumatera Utara

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan untuk mengarahkan
penelitian ini lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, peneliti membatasi
masalah penelitian sebagai berikut:
1. bahasa yang digunakan sebagai bahasa pertama adalah bahasa Indonesia.
2. Tes keterampilan membaca dan berbicara untuk melihat pengaruh bahasa Indonesia
siswa kelas XII berupa sebuah teks cerita. Pada teks tersebut peneliti tidak
memberikan pinyin melainkan hanya aksara Cina saja. Dalam tes tersebut peneliti
melihat lafal, intonasi dan kemampuan setiap siswa dalam mengingat aksara Cina
(hanzi) dalam teks, lalu menyimpulkan hasil tes dari masing-masing siswa tersebut.
3. Tes keterampilan mendengar dan menulis untuk melihat pengaruh bahasa Indonesia
siswa kelas XII berupa dikte kosakata dan kalimat yang dibacakan oleh peneliti
serta tes menulis sebuah paragraf yang berisi lima puluh aksara lengkap dengan
tanda baca. Pada tes tersebut peneliti akan melihat kemampuan setiap siswa dalam
mendengar dan menulis kembali atau dikte serta benar tidaknya penulisan paragraf
setiap siswa.

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian mengenai pengaruh bahasa Indonesia terhadap
pembelajaran bahasa Mandarin pada siswa kelas XII ini adalah:
1.

Mendeskripsikan pengaruh bahasa Indonesia terhadap keterampilan membaca dan
berbicara bahasa Mandarin siswa kelas XII SMA Budi Murni 3 Medan.

2.

Mendeskripsikan pengaruh bahasa Indonesia terhadap keterampilan menyimak dan
menulis bahasa Mandarin siswa kelas XII SMA Budi Murni 3 Medan.

1.4.2 Manfaat Penelitian
1.4.2.1


Manfaat Teoritis

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan memberikan kontribusi dalam
penelitian yang berkaitan dengan pengaruh bahasa pertama dalam pembelajaran bahasa kedua
baik antara bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin maupun bahasa lainnya.

1.4.2.2
1.

Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui pengaruhpengaruh bahasa yang disebabkan oleh kebiasaan penggunaan bahasa pertama.

2.

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengajar bahasa Mandarin baik tingkat SD,
SMP, SMA maupun tingkat Universitas agar dapat lebih meningkatkan kualitas
metode dan materi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dan minat siswa terhadap bahasa Mandarin semakin

meningkat. Bukan hanya bermanfaat untuk pengajar bahasa Mandarin saja tetapi
penelitian ini juga bermanfaat untuk pengajar bahasa asing karena secara garis besar
pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua memiliki kesamaan yaitu dalam
keterampilan menyimak, keterampilan membaca. Keterampilan berbicara dan
keterampilan menulis.

3.

Bermanfaat untuk siswa yang mempelajari bahasa Mandarin agar dapat
mengetahui pengaruh dari bahasa pertama yang mereka gunakan dalam
mempelajari bahasa Mandarin. sehingga memudahkan siswa untuk lebih giat
berlatih memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas berbahasa Mandarin
setiap siswa.

Universitas Sumatera Utara