OPTIMALISASI PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI JATI SALAM GOMBANG PAKEL TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian menurut Hillway, yang dikutip oleh Abdurrahmat Fathoni
dalam bukunya Introduction to Research bahwa (penelitian) tidak lain dari
suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyedilikan yang hatihati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat terhadap masalah-masalah tersebut.1
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus,
yakni studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,
memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi.2
Terkait dengan jenis penelitian tersebut, maka pendekatan penelitian
bertumpu pada pendekatan penelitian kualitatif. Di mana data yang
dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data yang berasal dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian kualitatif
ini adalah ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara
mendalam dan rinci.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif. “Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
1

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi , (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hal. 8
2
Sofyan,
Metodologi
Penelitian
dalam
https://sofyanzaibaski.wordpress.com/2012/04/14/metodologi-penelitian/, diakses pada 11 Mei
2017 Pukul 19.00 WIB

49

50

berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa
adanya”.3
Penelitian

deskriptif


dilakukan

dengan

tujuan

utama

yaitu

menggambarkan obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku

untuk

umum.

Pada


penelitian

deskriptif,

peneliti

berusaha

menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara
jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif hanya berusaha menggambarkan
secara jelas terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya
dan tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.4
Dengan demikian, penelitian ini berusaha untuk mencari data yang ada di
lapangan dan berusaha menggambarkan secara jelas dan sistematis, serta sesuai
dengan keadaan sebenarnya. Kemudian disajikan secara jelas dan sistematis
pula. Dalam penelitian ini, maka peneliti berusaha menggambarkan
optimalisasi pengembangan kecerdasan emosional peserta didik melalui
pembelajaran akidah akhlak di MI Jati Salam Gombang Pakel Tulungagung
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.


B. Kehadiran Peneliti
Pelaksanaan penelitian ini menuntut adanya kehadiran peneliti karena
peneliti sebagai instrumen utama. Instrumen utama dalam penelitian kualitatif

3
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya , (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2003), hal. 157
4
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 29

51

adalah peneliti itu sendiri.5 Kedudukan manusia dalam penelitian kualitatif
sangat rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data,
analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.
Pengertian instrumen atau alat peneliti di sini tepat karena ia menjadi segalanya
dari keseluruhan proses penelitian.
Dengan demikian maka peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian
yang didukung dengan interview terpimpin, yakni dalam melaksanakan
interview, pewawancara membawa pedoman interview yang hanya merupakan

garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Kemudian observasi
partisipan pasif, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman
sebagai instrumen pengamatan dan yang terakhir adalah dengan metode
dokumentasi yaitu dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,
dokumen, peraturan-peraturan, jurnal kelas, foto dan sebagainya, berdasarkan
pada pedoman dokumentasi.

C. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan obyek kajian dalam penelitian ini adalah
MI Jati Salam Gombang Pakel Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta
memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang
optimalisasi pengembangan kecerdasan emosional peserta didik melalui

5

Andi Prastowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif,
(Jogjakarta : Diva Press, 2010), hal. 19

52


pembelajaran akidah akhlak. Oleh karena itu, maka penulis menetapkan MI Jati
Salam Gombang Pakel Tulungagung sebagai objek dalam penelitian ini.
Sedangkan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Kepala
Madrasah, Guru Kelas, dan Peserta Didik MI Jati Salam Gombang Pakel
Tulungagung.

D. Sumber Data Penelitian
Sumber data merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian
kualitatif. Pentingnya data untuk memenuhi dan membantu serangkaian
permasalahan yang terkait dengan fokus penelitian. Menurut Lofland yang
dikutip oleh Lexy J. Moleong menjelaskan sumber data utama

dalam

penelitian kualitatif adalah data dan tindakan selebihnya adalah data-data
tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain.6
Sumber data merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh. 7 Jadi
sumber data ini menunjukkan asal informasi. Data ini harus diperoleh dari
sumber data yang tepat. Jika sumber data tidak tepat maka mengakibatkan data

yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diselidiki.
Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari:
1. Data Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data primer lebih banyak pada observasi

6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 157
7
Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, cet. 9 (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hal. 107

53

dan wawancara mendalam, dan dokumentasi.8 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk
megetahui optimalisasi pengembangan kecerdasan emosional peserta didik
melalui pembelajaran akidah akhlak di MI Jati Salam Gombang Pakel
Tulungagung.

Adapun yang menjadi informan dalam wawancara adalah Bapak
Solekhan, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah, Bapak Ahmad Nurshobah, M.Pd
selaku guru kelas 5, Bapak Syamsul Ma’arif S.Pd.I selaku guru kelas 4, Ibu
Fuadatus Zahro, S.Pd.I selaku guru kelas 3, Bapak Khoirul Anwar, S. Pd.
selaku pegawai Tata Usaha, serta peserta didik MI Jati Salam Gombang.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
dokumen.
Adapun dalam data sekunder peneliti memperoleh data terkait sejarah
berdirinya MI Jati Salam Gombang, visi misi, kondisi guru, kondisi peserta
didik, kegiatan KBM, sarana prasarana, dan lain sebagainya.

E. Teknik Pengumpulan Data
Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Data yang
diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil wawancara,
hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun
8

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif: Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 225

54

peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan bilangan
statistik.9
Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data
tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan
beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau
kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian.10 Observasi merupakan suatu upaya merekam segala
peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu
berlangsung dengan atau tanpa alat bantuan.11
Observasi

sangat

sesuai


digunakan

dalam

penelitian

yang

berhubungan dengan kondisi dan interaksi belajar mengajar, tingkah laku,
dan interaksi kelompok. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang
dilakukan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Artinya penelitian
observasi dapat dilakukan dengan rekaman gambar, rekaman suara,
dokumentasi. Metode ini sangat tepat untuk mengetahui obyek secara
langsung tentang suatu peristiwa, kejadian maupun masalah yang sedang
terjadi dilapangan penelitian.

9
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2007), Cet. Keempat, hal. 197
10
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia, 2005), hal. 116
11
Tatag Yuli Eko Siswono, Mengajar dan Meneliti Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Guru dan Calon Guru, (Surabaya: Unesa University Press, 2008), hal. 25

55

Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data yang berkaitan
dengan pokok permasalahan, meliputi:
a. Kondisi umum lingkungan sekolah
b. Proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas
c. Keadaan guru
d. Keadaan peserta didik
e. Keadaan sarana dan prasarana sekolah
f. Denah lokasi sekolah
Jadi dengan menggunakan model ini berarti peneliti dapat melakukan
pengamatan langsung terhadap kancah penelitian dan sebagai obyek
penelitian, terutama mengenai metode guru dalam mengembangkan
kecerdasan emosional peserta didik di MI Jati Salam Gombang pakel
Tulungagung.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.12 Wawancara juga
sering disebut dengan interview atau kuisioner lisan. Abdurrahmmat Fathoni
mendefinisikan metode wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui
proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan
datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang
diwawancara”.13

12
13

Ibid., hal. 103
Fathoni, Metodologi Penelitian ..., hal. 105

56

Wawancara secara umum adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah
ditentukan.14 Ada dua jenis wawancara yang lazim digunakan dalam
pengumpulan data, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak
berstruktur. Wawancara berstruktur adalah wawancara yang sebagian besar
jenis-jenis pertanyaan telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang
ditanya dan materi pertanyaan. Wawancara tak berstruktur adalah
wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya mengenai
jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya.15
Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(peneliti) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
wawancara mendalam (deep interview) untuk memperoleh data melalui
tatap muka secara langsung dengan responden secara berulang-ulang.
Dalam pelaksanaannya, penulis menggunakan teknik interview
terpimpin/bebas terarah. Artiya penulis sudah menyiapkan beberapa
pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, akan tetapi wawancara
yang penulis kehendaki sifatnya tidak mengikat, sehingga bisa jadi muncul
penambahan atau pengurangan petanyaan. Wawancara ini ditujukan kepada
kepala sekolah, guru , para karyawan, dan peserta didik MI Jati Salam
Gombang Pakel Tulungagung.
14
Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009), hal. 82
15
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 89

57

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacammacam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat,
di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehariharinya.16 Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi
seperti; catatan-catatan serta buku-buku peraturan yang ada. Dokumen
sebagai metode pengumpulan data adalah setiap pernyataan tertulis yang
disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau pengujian akunting.17
Alasan dokumen dijadikan sebagai data untuk membuktikan
penelitian karena dokumen merupakan sumber yang stabil, dapat berguna
sebagai bukti untuk pengujian, mempunyai sifat yang alamiah, tidak reaktif,
sehingga mudah ditemukan dengan tehnik kajian isi, disamping itu hasil
kajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki.18
Dalam penelitian ini peneliti mengambil data berupa catatan,
transkrip, buku, agenda, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk lebih
meyakinkan akan kebenaran objek yang akan diteliti. Metode ini peneliti
maksudkan untuk memperoleh data yang sudah terwujud dokumentasi
tentang MI Jati Salam Gombang, seperti:
a. Letak dan keadaan geografis MI MI Jati Salam Gombang
b. Sejarah berdirinya MI Jati Salam Gombang
16

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hal. 81
Tanzeh, Metodologi Penelitian..., hal. 92-93
18
Ibid., hal. 93
17

58

c. Struktur organisasi MI MI Jati Salam Gombang
d. Data guru dan karyawan MI MI Jati Salam Gombang
e. Data peserta didik MI Jati Salam Gombang
f. Keadaan sarana dan prasarana sekolah MI MI Jati Salam Gombang
g. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran Akidah
Akhlak di MI MI Jati Salam Gombang.

F. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Moleong adalah proses analisa data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dalam prakteknya tidak dapat
dipisahkan dengan proses pengumpulan data, dan dilanjutkan setelah
pengumpulan data selesai. Dengan demikian, secara teoritik, analisis data
dilaksanakan secara berulang-ulang untuk memecahkan masalah.
Ada dua prosedur analisis data yang peneliti lakukan, yaitu analisis
selama pengumpulannya dan analisis data setelah pengumpulan datanya.
Analisis data selama pengumpulannya, sebenarnya hanya analisis awal dan
bisa dilakukan dengan reduksi data, dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menetapkan fokus penelitian, apakah tetap seperti yang
direncanakan atau perlu dirubah

59

2. Untuk menyusun temua-temuan sementara berdasarkan data yang telah
terkumpul.
3. Untuk membuat rencana pengumpulan data selanjutnya berdasarkan
temuan-temuan data selanjutnya.
4. Untuk menetapkan sasaran-sasaran pengumpulan data selanjutnya
(informasi, situasi dan dokumen).19
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Reduksi data
Apabila data sudah terkumpul langkah selanjutnya adalah
mereduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang
memerlukan kecerdasan dan kedalamn wawancara yang tinggi. Data
yang diperoleh dilapangan sebelum dilakukan laporan lengkap dan
terperinci yang untuk disortir dulu, yaitu yang memenuhi fokus
penelitian. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi
data dapat dilakukan dengan mendiskusikan dengan orang lain yang
dianggap ahli. Melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan
berkembang sehingga dapat mereduksi data yang memiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting yang sesuai dengan
penelitian yang dilakukan, dicari tema dan polanya serta membuang
yang tidak perlu.
19

Masykuri Bakri, Metode Penelitian Kualitatif, Tinjauan Teoritis dan Praktis , (Malang:
Visi Press, 2002), hal. 58

60

Data yang peneliti pilih adalah data dari hasil pengumpulan data
lewat metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, dan
catatan lapangan. Semua data itu dipilih sesuai dengan masalah
penelitian yang peneliti pakai. Data yang peneliti wawancara di
lapangan juga dipilih-pilih mana data yang berkaitan dengan masalah
penelitian seperti hasil wawancara mengenai komponen-komponen
pembelajaran, mulai dari tujuan sampai evaluasi. Semua data
wawancara itu dipilih yang sangat mendekati dengan masalah
penelitian.
b. Penyajian data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dengan bentuk uraian singkat, bagan, tabel, dan sejenisnya. Namun
pada penelitian hal yang paling serig digunakan untuk menyajikan
data adalah dengan teks naratif. Dengan menyajikan data, akan
memudahkan dalam memahami apa yang terjadi. Seperti yang
dikatakan Sugiono, “dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami”.20
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Seperti yang dijelaskan Miles and Huberman sebagaimana yang
dikutip Sugiyono, langkah ke tiga dalam analisis data adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah dilakukan verifikasi
20

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif: Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 341

61

maka akan ditarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitan ini.
Yaitu dengan cara mencari makna fokus penelitian. Kesimpulan
diambil dari temuan penelitian dilapangan yang sudah dicocokan
dengan teori para ahli.
Siklus analisis data Miles dan Huberman ditunjukkan dalam
skema berikut:
Gambar 3.1

Koleksi
Data

Reduksi
Data

Penyajian
Data

Verifikasi/
Penarikan
Kesimpulan

G. Pengecekan Keabsahan Data
Selain menganalisa data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar
memperoleh data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness)
data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan
yaitu:21

21

Moleong, Metode Penelitian...., hal. 324

62

1. Derajat kepercayaan (Credibility)
Pada

dasarnya

menggantikan

konsep

validitas

internal

dari

nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi: pertama , melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai;
kedua , mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan

jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan (Transferability)
Sebagai persoalan yaag empiris bergantung pada kesamaan antara
konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut
seorang peneliti hendaknya hendaknya mencari dan mengumpulkan
kejadian empiris tentang tentang kesamaan konteks. Dengan demikian
peneliti bertanggung jawabuntuk menyediakan data deskriptif secukupnya
jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk
keperluan itu peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastikan
usaha memverifikasi tersebut.
3. Kebergantungan (Dependability)
Konsep kebergantungan lebih luas dari pada realibilitas . hal tersebut
disebabkan peninjauan yang dari segi bahwa konsep itu diperthitungkan
segala-galanya yaitu yang ada pada realibilitas itu sendiri ditambah factorfaktor lainya yang tersangkut.
4. Kriteria kepastian (confirmability)
Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu hal bergantung pada orang
seorang. Selain itu masih ada unsur kualitas yang melekat pada konsep

63

objektivitas itu. Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objek ,
berarti dapat dipercaya, factual, dan dapat dipastikan.subjektif berarti tidak
dapat dipercaya, atau menceng. Pengertian terakhir inilah yang dijadikan
tumpuan

pengalihan

pengertian

objektivitas-subjektivitas

menjadi

kepastian.22
Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik pemeriksaan dua cara dari sepuluh cara yang dikembangkan Moleong,
yaitu : 1) ketekunan pengamatan, dan 2) triangulasi, yang akan diuraikan
sebagai berikut:23
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamat dilakukan dengan cara peneliti mengadakan
pengamatan dengan teliti, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian
guna menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi yang sangat
relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari, kemudian
memusatkan diri pada hal tersebut.
2. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Dengan
triangulasi ini, peneliti mampu menarik kesimpulan yang mantap tidak
hanya dari satu cara pandang, sehingga keberadaan data lebih bisa diterima.
Triangulasi dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu triangulasi teknik,
22
23

Moleong, Metode Penelitian…, hal. 325
Ibid., hal. 324-326

64

triangulasi sumber, triangulasi penyidik, dan triangulasi waktu.24 Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam triangulasi yaitu:
a. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang
sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam
dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
b. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama. Tujuan dari triangulasi ini bukan
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

H. Tahapan- tahapan Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian. Prosedur penelitian yang
dilakukan meliputi tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pra lapangan
Sebelum peneliti memasuki lapangan, penelitian telah melaksanakan
kegiatan awal dalam penelitian berupa kegiatan non fisik, kegiatan ini
merupakan serangkaian strategi peneliti dalam melakukan penelitian,
diantaranya:

24

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ..., hal. 373

65

a. Menyusun rencana penelitian
b. Menentukan lokasi penelitian yang bertempat di MI Jati Salam Gombang
Pakel Tulungagung
c. Mengajukan judul optimalisasi pengembangan kecerdasan emosional
peserta didik melalui pembelajaran akidah akhlak di MI Jati Salam
Gombang Pakel Tulungagung kepada ketua jurusan
d. Mengadakan seminar proposal
e. Melakukan

kajian

pustaka

sesuai

dengan

judul

optimalisasi

pengembangan kecerdasan emosional peserta didik melalui pembelajaran
akidah akhlak di MI Jati Salam Gombang Pakel Tulungagung
f. Menyusun metode penelitian yaitu wawancara, observasi, dokumentasi,
dan catatan lapangan
g. Mengurus surat perizinan
h. Menyiapkan bahan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, kamera,
biaya, dan lain-lain.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahapan pekerjaan lapangan merupakan kegiatan inti dari
penelitian. Pada tahap ini, peneliti akan berhubungan langsung dengan
subjek penelitian yang akan memberikan informasi yang berkaitan dengan
penelitian.
a. Konsultasi dengan pihak yang berwenang dan yang berkepentingan
b. Mengumpulkan data. Dalam tahap ini, peneliti berupaya untuk
memaksimalkan metode dalam mengumpulkan data. Dalam kegiatan ini

66

sangat diperlukan keakraban hubungan antara peneliti dan subjek
penelitian selama pengumpulan data dan hendaknya hubungan itu terjalin
secara harmonis. Peneliti harus mempelajari tentang bahasa, kebiasaan
subjek untuk mempermudah pengumpulan data dan ia harus mengerti
dalam situasi apa ia menggunkannya.
c. Menganalisis data. Setelah peneliti memperoleh data-data tersebut,
langkah

selanjutnya

adalah

menganalisis

data

dengan

upaa

mengorganisasikan data, memilah-milah, menemukan apa yang penting
dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain.
d. Konsultasi dengan dosen pembimbing
3. Tahap penyelesaian
a. Menyusun kerangka laporan hasil penelitian
Penulisan laporan yang peneliti lakukan adalah laporan penelitian ilmiah
yang berupa skripsi. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mengambil
langkah-langkah penulisan sesuai dengan petunjuk dari pedoman
penulisan skripsi.
b. Konsultasi kepada dosen pembimbing
Peneliti selalu berkonsultasi agar dalam penulisan laporan ini ditulis
dengan benar dan baik.