BAB VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya - DOCRPIJM 1500275484BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 1112016 1

BAB VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

7.1.1 Kondisi Eksisting

  Kawasan permukiman di Kabupaten Bogor tersebar di bagian utara dan tengah terutama di kawasan

  • –kawasan yang berbatasan langsung dengan wilayah Jabodetabek. Berdasarkan RTRW Kabupaten Bogor tahun 2005
  • – 2025 luas lahan yang di peruntukan untuk kegiatan permukiman adalah 105,554 Ha. atau sekitar 35,32 % dari luas Kabupaten Bogor. Dari luas 105,554 Ha. tersebut 28,366 Ha atau 26,8 % adalah luas permukiman perdesaan, sedangkan 77,188 Ha. atau 73,1 % adalah luas permukiman perkotaan. Pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Bogor di prioritaskan pada pengembangan permukiman perkotaan karena kedudukan dan fungsi Kabupaten Bogor sebagai penyangga DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya. Perumahan formal (perumahan yang dibangun oleh pengembang) berkembang sangat pesat di Kabupaten Bogor karena tingginya permintaan kebutuhan rumah akibat perkembangan metropolitan Jabodetabek. Pada tahun 2011, jumlah perumahan formal yang sudah terdata mencapai 316.603 unit dengan luas 8.695 Ha. Perumahan formal dengan jumlah yang cukup besar berada di Kecamatan Cileungsi, Bojonggede dan Gunung Putri.

  Tabel 7. 1 Jumlah dan Luas Perumahan Formal di Kabupaten Bogor No Kecamatan Perumahan Formal No Kecamatan Perumahan Formal Jumlah Luas Jumlah Luas

1 Nanggung 330

  21 Tanjungsari - -

  Perumahan Formal Perumahan Formal No Kecamatan No Kecamatan Jumlah Luas Jumlah Luas

  17 Sukaraja 13.626 752 37 - Sukajaya -

  18 Babakan Madang 14.788 937

  38 Jasinga - -

  19 Sukamakmur - -

  39 Tenjo 2.416

  20 Cariu 452

  30

  40 Parung Panjang 15.716 131 316.063 8.659 Sumber: Dinas Tata Bangunan dan Permukiman dan RTRW Kabupaten Bogor Perumahan swadaya (perumahan yang dibangun oleh perorangan) yang ada di Kabupaten Bogor mendominasi jenis perumahan di Kabupaten Bogor dan pada umumnya tersebar di kantong-kantong aktivitas masyarakat seperti di belakang perkantoran, sekitar koridor Tegar Beriman dan lain-lain. Pada tahun 2011, luas lahan yang dipergunakan untuk perumahan swadaya mencapai ± 17.178,4 Ha atau sebesar 66,5 % dari total luas permukiman di Kabupaten Bogor.

  Rumah tidak layak huni di Kabupaten Bogor merupakan perumahan swadaya yang memiliki pelayanan infrastruktur yang rendah sehingga membutuhkan pelayanan khusus. Berdasarkan data dari Dinas Tata Bangunana dan Permukiman tahun 2009, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kabupaten Bogor berjumlah 49.093 unit. Penanganan RTLH ini sendiri sudah dilakukan tahun 2010 yaitu dengan program penanganan 14.000 rumah layak huni hingga tahun 2012. Target penanganan pada tahun 2010 sebanyak 2.000 unit, tahun 2011 sebanyak 3.000 unit dan pada tahun 2012 sebanyak 5.215 unit. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 7. 2 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bogor Jumlah RTLH Jumlah RTLH No Kecamatan No Kecamatan (unit) (unit)

  1 Nanggung 1.890

  21 Tanjungsari 534

  2 Leuwiliang 1.688

  22 Jonggol 2.701

  No Kecamatan Jumlah RTLH (unit) No Kecamatan Jumlah RTLH (unit)

  8 Ciampea Bojong Jengkol

  25

  6 Cibungbulang Cimanggu 1

  5

  1

  5

  7 Cibungbulang Girimulya

  50

  2

  50

  50

  25

  3

  50

  9 Ciampea Cihideung Udik

  70

  13

  70

  10 Ciampea Cibadak

  6

  2

  1

  5 Cibungbulang Galuga

  18 Babakan Madang 1.503

  72

  38 Jasinga 2.499

  19 Sukamakmur 1.654

  39 Tenjo 450

  20 Cariu 938

  40 Parung Panjang 274 Sumber: Dinas Tata Bangunan dan Permukiman, 2009 Selain Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), kondisi infrastruktur permukiman di Kabupaten Bogor saat ini dapat dikatakan masih belum layak, kondisi tersebut timbul akibat masih belum terpenuhinya sarana dan prasarana di permukiman, kondisi sarana dan prasarana tersebut adalah sarana jalan lingkungan, jalan setapak, sarana air bersih, sarana air limbah, sarana persampahan dan sarana drainase. Jumlah permukiman kumuh yang berada di Kabupaten Bogor tersebar di 279 lokasi dengan jumlah bangunan rumah mencapai 8.517 Unit yang didiami oleh 10.510 KK.

  Tabel 7. 3 Data Permukiman Kumuh di Kabupaten Bogor No. Kecamatan Desa Jumlah Bangunan/Unit Rumah Jumlah Lokasi pemukima n kumuh Jumlah keluarga di pemukiman kumuh

  1 Pamijahan Cibunian

  72

  1

  2 Pamijahan Purwabakti

  30

  69

  11

  69

  3 Pamijahan Gunung Bunder 1

  40

  1

  60

  4 Pamijahan Gunung Picung

  30

  1

  10

  No. Kecamatan Desa Jumlah Bangunan/Unit Rumah Jumlah Lokasi pemukima n kumuh Jumlah keluarga di pemukiman kumuh

  39 Kelapa Nunggal Cikahuripan

  43 Cibinong Pabuaran

  42 Citeureup Citeureup 323 4 422

  41 Citeureup Tarikolot 120 1 175

  40 Citeureup Karang Asem Barat 1230 6 1720

  33

  1

  30

  85

  1

  2

  76

  38 Kelapa Nunggal Bojong

  57

  2

  57

  37 Kelapa Nunggal Ligarmukti

  21

  21

  1

  47 Bojong Gede Ragajaya

  10

  1

  10

  48 Gunung Sindur Pabuaran

  50

  5

  50

  46 Bojong Gede Pabuaran 107 5 107

  44 Bojong Gede Waringin Jaya

  40

  1

  40

  45 Bojong Gede Kedung Waringin

  25

  3

  25

  15

  10

  25 Sukaraja Cikeas

  28 Jonggol Sukajaya

  51

  8

  24

  29 Jonggol Jonggol

  60

  2

  60

  27 Sukamakmur Sukamulya 300 3 350

  40

  10

  1

  10

  26 Sukaraja Cadas Ngampar

  30

  2

  28

  30 Cileungsi Setu Sari

  4

  36 Kelapa Nunggal Kembang Kuning

  20

  35 Kelapa Nunggal Nambo 767 8 767

  54

  3

  50

  34 Kelapa Nunggal Lulut

  23

  1

  33 Kelapa Nunggal Leuwikaret

  40

  36

  12

  36

  32 Cileungsi Pasir Angin

  68

  3

  68

  31 Cileungsi Gandoang

  49 Rumpin Cipinang 163 3 189

  No. Kecamatan Desa Jumlah Bangunan/Unit Rumah Jumlah Lokasi pemukima n kumuh Jumlah keluarga di pemukiman kumuh

  25

  74 Parung Panjang Lumpang

  17

  2

  15

  75 Parung Panjang Gintung Cilejet

  40

  2

  32

  76 Parung Panjang Jagabita

  2

  2

  23

  77 Parung Panjang Parung Panjang

  50

  1

  60

  78 Parung Panjang Kabasiran

  30

  3

  27 JUMLAH 8517 279

  10.51 Sumber : Dinas Tata Bangunan dan Permukiman, 2010 Dalam rangka gerakan 100-0-100 maka perlu dipetakan permasalahan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Bogor di mana dapat dilihat dari permasalahan pembangunan Kabupaten Bogor secara umum. Secara umum permasalahan pembangunan Kabupaten Bogor yaitu:

  25

  20

  64 Jasinga Pangaur 150 2 200

  70 Parung Panjang Jagabaya

  65 Jasinga Wirajaya 300 4 375

  66 Tenjo Ciomas 120 2 198

  67 Tenjo Tapos

  85 4 110

  68 Tenjo Bojong 200 5 230

  69 Tenjo Tenjo

  12

  1

  12

  60

  73 Parung Panjang Pingku

  2

  72

  71 Parung Panjang Dago

  15

  1

  17

  72 Parung Panjang Cikuda

  20

  1

  27

   Masih terbatasnya rencana tata ruang skala detail dan teknis di Kabupaten Bogor  Belum tersedianya database perijinan pemanfaatan ruang yang akurat dan lengkap, sehingga berpengaruh pada kemungkinan terjadinya tumpang

   Dukungan infrastruktur dasar masih terbatas/belum memadai;  Kawasan permukiman yang sudah bercampur dengan aktiviti industri terutama di Kecamatan Cileungsi, Cibinong, dan Citeureup.

   Sedangkan tantangan pengembangan permukiman di Kabupaten Bogor di antaranya:  Perwujudan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan dalam mendukung metropolitan Jakarta  Percepatan peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat  Perwujudan kawasan perkotaan yang bebas kumuh  Perkembangan permukiman yang pesat pada kawasan rawan bencana

 Pengembangan sumber-sumber pendanaan dan kembagaan pengembangan

permukiman Kebutuhan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman di Kabupaten Bogor diidentifikasi berdasarkan permasalahan dan tantangan, arahan pengembangan permukiman dan infrastruktur, karakteristik kawasan permukiman serta isu strategis pembangunan permukiman di Kabupaten Bogor, berdasarkan keempat hal tersebut maka kebutuhan pembangunan permukiman di Kabupaten Bogor adalah: Pengembangan dan pengendalian kawasan permukiman yang layak dan mendukung perwujudan Struktur dan Pola Ruang Kabupaten secara hirarkis, produktif, dan berkelanjutan, dengan kebutuhan penanganan:

  

1. Penanganan rumah tidak layak huni sebesar 100% yaitu 66.513 unit hingga

tahun 2032

  

2. Penyediaan perumahan secara vertical di perkotaan untuk mengantisipasi

keterbatasan lahan

3. Penyediaan RSH yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor

  

4. Mendorong pengembangan perumahan swadaya yang diperuntukan bagi

masyarakat kurang mampu

   Mengendalikan perkembangan permukiman di sekitar kawasan

konservasi dan kawasan lindung di Kawasan Bogor Selatan

 Melakukan rehabilitasi/rekonstruksi permukiman di kawasan rawan bencana Pengembangan potensi pendanaan dari berbagai sumber, dengan kebutuhan penanganan:  Mendorong kerjasama pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam sistem pembiayaan pengembangan permukiman dan infrastruktur  Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam bidang permukiman

Dalam program pengembangan permukiman di Kabupaten Bogor kesiapan daerah

yang sudah dan akan di laksanakan meliputi:  Dokumen Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Bogor Tahun 2012.  Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten Bogor tahun 2009 sampai dengan 2012.  Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) pada tahun 2013  Dokumen DED Infrastruktur Perdesaan  Dokumen Penyusunan Database Kawasan Kumuh Kabupaten Bogor tahun 2010

7.1.2 Sasaran Program

  

Sebelum menetapkan strategi dan kebijakan pembangunan infrastruktur

permukiman sektor pengembangan kawasan permukiman maka perlu ditetapkan

sasaran pembangunan yang mengacu pada target nasional 100-0-100, target daerah

yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Bogor, serta Renstra Dinas terkait.

Berikut ini uraian sasaran program yang dimaksud.

  

Tabel 7. 4 Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

  Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan

7.1.3 Permukiman

  Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan kegiatan pembangunn permukiman di Kabupaten Bogor berdasarkan sekala prioritas untuk 5 tahun kedepan.

  Secara rinci rumusan usulan program dan kegiatan pengembangan permukiman di Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:

  Tabel 7. 5 Usulan Kebutuhan Program dan Pembiayaan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman OUTPUT

  SUMBER DANA (X 1.000) KODE LOKASI TAHUN

  

VOL SATUAN

  INDIKATOR OUTPUT APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN Pembinaan dan Pengembangan 2412 Kawasan Permukiman Pembangunan dan

  1 Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

  Cibinong Raya 2015

  1 Kawasan

  Peningkatan kualitas

  1

  1

  permukiman kumuh

  1.000.000 Penataan/Peningkatan Cibinong Raya 2016

  1 Kawasan

  1 2 infrastruktur Permukiman

  1.000.000 kawasan kumuh Pusat Kota Penataan/Peningkatan Cibinong Raya 2017

  1 Kawasan

  1

  3 infrastruktur Permukiman 1.000.000 kawasan kumuh Pusat Kota

  Kawasan 2015

  1 Kawasan Peremajaan permukiman

  1

  4

  industri kumuh kawasan industri 400.000

  Kawasan 2016

  1 Kawasan Peremajaan permukiman

  1

  5 industri kumuh kawasan industri

  400.000 Kawasan 2017

  1 Kawasan Peremajaan permukiman

  1

  6

  industri kumuh kawasan industri 400.000

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Kawasan 2018

  1 Kawasan Peremajaan permukiman

  1

  7 industri kumuh kawasan industri

  400.000

  Pengembangan lingkungan

  2

  2

  1

  permukiman perkotaan

  Upgrading dan verifikasi rumah Kab. Bogor 2015

  1 Paket

  2

  2 100.000 tidak layak huni

  Upgrading dan verifikasi rumah Kab. Bogor 2016

  1 Paket

  2

  3 100.000 tidak layak huni

  Rehabilitasi rumah tidak layak Cibinong Raya 2015

  50 Unit

  2

  4 huni pada kawasan perkotaan 250.000

  Rehabilitasi rumah tidak layak Kab. Bogor 2015 huni pada kawasan strategis 250.000

  2

  5 Rehabilitasi rumah tidak layak Kab. Bogor 2016 huni pada kawasan strategis 250.000

  2

  6 Rehabilitasi rumah tidak layak Kab. Bogor 2018

  2

  7 huni pada kawasan strategis 300.000

  Cibinong, 2015

  1 Lokasi Penyiapan lahan dalam rangka

  Cileungsi,

  2 8 pembangunan rumah susun 500.000

  Bojong Gede beserta infrastrukturnya Cibinong, 2016

  1 Lokasi Penyiapan lahan dalam rangka

  Cileungsi,

  2 9 pembangunan rumah susun 500.000

  Bojong Gede beserta infrastrukturnya

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Cibinong, 2015

  1 Lokasi Perencanaan Pembangunan

  2

  10 Cileungsi, 450.000

  Rusunawa Bojong Gede

  Cibinong, 2016

  1 Lokasi Perencanaan Pembangunan

  2

  11 Cileungsi, 450.000

  Rusunawa Bojong Gede

  Cibinong, 2015

  2 TB

  2

  12 Pembangunan Rusunawa Cileungsi, 30.000.000

  Bojong Gede Cibinong, 2016

  2 TB

  2

  13 Pembangunan Rusunawa Cileungsi, 30.000.000

  Bojong Gede Cibinong, 2017

  2 TB

  2

  14 Pembangunan Rusunawa Cileungsi, 30.000.000

  Bojong Gede Cibinong, 2015

  1 Lokasi

  2

  15 Pembangunan infrastruktur Cileungsi, 500.000

  Bojong Gede Cibinong, 2016

  1 Lokasi

  2

  16 Pembangunan infrastruktur Cileungsi, 500.000

  Bojong Gede Cibinong, 2017

  1 Lokasi

  2

  17 Pembangunan infrastruktur Cileungsi, 500.000

  Bojong Gede Kawasan Tegar 2015 200 m

  Pembangunan jalan lingkungan

  2

  18 200.000

  Beriman (1:3 m)

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pembangunan jalan lingkungan Kawasan 2015 100 m

  2

  19 200.000

  (1:3 m) Pabuaran Pembangunan jalan lingkungan Kawasan 2016 100 m

  2

  20 200.000

  (1:3 m) Pabuaran Pembangunan jalan lingkungan Kawasan 2017 100 m

  2

  21 200.000

  (1:3 m) Pabuaran Pembangunan jalan lingkungan Kawasan 2018 100 m

  2

  22 200.000

  (1:3 m) Pabuaran Pembangunan jalan lingkungan Kawasan 2016 120 m

  2

  23 240.000

  Bojong Gede (1:3 m)

  Kawasan Tegar 2015 800 m Perbaikan jalan lingkungan (1:3

  2

  24 240.000

  Beriman m) Perbaikan jalan lingkungan (1:3 Kawasan 2016 450 m

  2

  25 270.000 m) Pabuaran

  Kawasan 2017 150 m Perbaikan jalan lingkungan (1:3

  2

  26 90.000

  Bojong Gede m) Kawasan Tegar 2016 700 m

  Pembangunan drainase

  2

  27 140.000

  Beriman lingkungan Kawasan Tegar 2017 700 m

  Pembangunan drainase

  2

  28 140.000

  Beriman lingkungan Pembangunan drainase Kawasan 2016 850 m

  2

  29 170.000 lingkungan Pabuaran

  Pembangunan drainase Kawasan 2017 850 m

  2

  30 170.000 lingkungan Pabuaran

  Kawasan 2016 4400 m Pembangunan drainase

  2

  31 880.000

  Bojong Gede lingkungan

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Kawasan 2017 4400 m Pembangunan drainase

  2

  32 880.000

  Bojong Gede lingkungan Kawasan Tegar 2017 1200 m

  Peningkatan kualitas drainase

  2

  33 120.000

  Beriman lingkungan Kawasan Tegar 2018 1200 m

  Peningkatan kualitas drainase

  2

  34 120.000

  Beriman lingkungan Peningkatan kualitas drainase Kawasan 2017 10200 m

  2

  35 1.020.000 lingkungan Pabuaran

  Peningkatan kualitas drainase Kawasan 2018 10200 m

  2

  36 1.020.000 lingkungan Pabuaran

  Kawasan 2017 3500 m Peningkatan kualitas drainase

  2

  37 350.000

  Bojong Gede lingkungan Kawasan 2018 3500 m

  Peningkatan kualitas drainase

  2

  38 350.000

  Bojong Gede lingkungan Penyediaan DED infrastruktur Kab Bogor 2015

  1 Kawasan

  2

  39 100.000

  RSH Penyediaan DED infrastruktur Kab Bogor 2016

  1 Kawasan

  2

  40 100.000

  RSH Pembangunan infrastruktur Kab Bogor 2015

  1 Kawasan

  2

  41 1.000.000

  RSH Pembangunan infrastruktur Kab Bogor 2016

  1 Kawasan

  2

  42 1.000.000

  RSH Pembangunan infrastruktur Kab Bogor 2017

  1 Kawasan

  2

  43 1.000.000

  RSH

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Fasilitasi peningkatan jumlah Kaw. Tegar 2015 58 rumah lantai bangunan yang Beriman

  2

  44 1.347.870 konstruksinya <50% terkena areal sempadan sungai Relokasi bangunan yang Kaw. Tegar 2015 290 rumah

  2 45 konstruksinya > 50% terkena Beriman 1.684.837 areal sempadan sungai

  Land clearing lahan sempadan Kaw. Tegar 2016

  31 Ha

  2

  46 472.209 sungai Kali Kumpa Beriman

  Pembangunan jalan inpeksi (l : Kaw. Tegar 2016 6.800 M'

  2 47 3 m) pada Penataan sempadan Beriman 18.405

  Kali Kumpa Pembuatan Jalur hijau dan Kaw. Tegar 2017 6.800 M2

  2 48 taman pada Penataan Beriman 176.868 sempadan Kali Kumpa

  Pemagaran dan pembuatan Setu 2015 6.800 M1

  2

  49 195.277 jalan inpeksi (L 1 m) Kabantenan

  Pengadaan motor pengangkut Kaw. Tegar 2015 1 unit

  2

  50 23.970 sampah Beriman

  Pengadaan TPS Tambahan / Kaw. Tegar 2015 1 unit

  2

  51 33.660

  Transfer Depo Tipe-3 Beriman Perbaikan jalan lingkungan (l : 3 Kaw. Tegar 2015 504 M'

  2

  52 m) Beriman 15.422 Perbaikan jalan lingkungan (l : 3 Kaw. Tegar 2016 504 M'

  2

  53 m) Beriman 15.422

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Peningkatan akses jalan lokal Kaw. Tegar 2016 587 M'

  2 54 menjadi jalan kolektor Beriman 44.906 sekunder

  Peningkatan akses jalan lokal Kaw. Tegar 2017 587 M'

  2 55 menjadi jalan kolektor Beriman 44.906 sekunder

  Pengembangan jalan Kaw. Tegar 2015 861 M'

  2

  56 lingkungan Beriman 26.347 Pengembangan jalan Kaw. Tegar 2016 861 M'

  2

  57 lingkungan Beriman 26.347 Pengembangan jalan Kaw. Tegar 2017 861 M'

  2

  58 lingkungan Beriman 26.347 Pengamanan sumber dan Kaw. Tegar 2015 1 paket

  2

  59 jaringan air bersih Beriman 51.000 Pengamanan sumber dan Kaw. Tegar 2016 1 paket

  2

  60 jaringan air bersih Beriman 51.000 Pembangunan Hidran Umum Kaw. Tegar 2015 1 unit

  2

  61 Beriman 510 Pembangunan Hidran Umum Kaw. Tegar 2016 1 unit

  2

  62 Beriman 510 Pengembangan jaringan Kaw. Tegar 2015 1.071 unit

  2

  63 273.054 sambungan rumah Beriman

  Pengembangan jaringan Kaw. Tegar 2016 1.071 unit

  2

  64 273.054 sambungan rumah Beriman

  Pengembangan jaringan Kaw. Tegar 2017 1.071 unit

  2

  65 273.054 sambungan rumah Beriman

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pembangunan saluran drainase Kaw. Tegar 2016 3.904 M'

  2

  66 318.556 sekunder dan tersier Beriman

  Pembangunan saluran drainase Kaw. Tegar 2017 3.904 M'

  2

  67 318.556 sekunder dan tersier Beriman

  Pembuatan sumur resapan / Kaw. Tegar 2015 17.000 unit

  2

  68 14.450 biopori Beriman

  Pembuatan sumur resapan / Kaw. Tegar 2016 17.000 unit

  2

  69 14.450 biopori Beriman

  Penampingan pembentukan Kaw. Tegar 2015 1 paket

  2 70 lembaga pembangunan dan Beriman 153.000 pengelola IPAL Komunal

  Sosialisasi Program Kaw. Tegar 2015 1 paket

  2

  71 Penanganan Air Limbah / IPAL Beriman 102.000

  Komunal Pembangunan IPAL Komunal Kaw. Tegar 2016 1 unit

  2

  72 Beriman 153.000 Pembangunan IPAL Komunal Kaw. Tegar 2017 1 unit

  2

  73 Beriman 153.000 Peningkatan sarana perumahan Kaw. Tegar 2015 100 rumah

  2

  74 127.500

  Beriman Peningkatan sarana perumahan Kaw. Tegar 2016 100 rumah

  2

  75 127.500

  Beriman Fasilitasi peningkatan jumlah Kaw. Pabuaran 2015 20 rumah lantai bangunan yang

  2 109 456.116 konstruksinya <50% terkena areal sempadan sungai

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Relokasi bangunan yang Kaw. Pabuaran 2015 78 rumah 2 110 konstruksinya > 50% terkena 4.561.162 areal sempadan sungai

  Land clearing lahan sempadan Kaw. Pabuaran 2015

  2 Ha 2 111 sungai

  35.190 Pembangunan jalan inpeksi (l : Kaw. Pabuaran 2015 1.172 M' 2 112

  31.093 3 m) Pembuatan Jalur hijau dan Kaw. Pabuaran 2016 23.440 M2 2 113 taman

  18.038 Penataan pedestrian dan jalur Kaw. Pabuaran 2016 1.387 M' 2 114 hijau

  130.050 Penataan pedestrian dan jalur Kaw. Pabuaran 2017 1.387 M' 2 115 hijau

  130.050 Perbaikan dan peningkatan Kaw. Pabuaran 2015 4.210 M' 2 116 kualitas jalan dan drainase

  343.536 (eksisting) Perbaikan dan peningkatan Kaw. Pabuaran 2016 4.210 M' 2 117 kualitas jalan dan drainase

  343.536 (eksisting) Pembangunan septik tank Kaw. Pabuaran 2015 1 paket 2 118 komunal

  306.000 Pengadaan TPS Tambahan / Kaw. Pabuaran 2015 1 paket 2 119 Transfer Depo Tipe-3

  33.660 Perbaikan rumah tidak layak Kaw. Pabuaran 2015 100 rumah 2 120

  250.000 huni Pengadaan motor sampah Kaw. Pabuaran 2015 1 unit 2 121

  23.970

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pengadaan TPS Tambahan / Kaw. Pabuaran 2015 1 unit 2 122 33.660

  Transfer Depo Tipe-3 Perbaikan jalan lingkungan (l : 3 Kaw. Pabuaran 2015 4.500 M' 2 123 m)

  137.700 Perbaikan jalan lingkungan (l : 3 Kaw. Pabuaran 2016 4.500 M' 2 124 m)

  137.700 Pengembangan akses jalan Kaw. Pabuaran 2015 4.200 M' 2 125 lingkungan

  128.520 Pengembangan akses jalan Kaw. Pabuaran 2016 4.200 M' 2 126 lingkungan

  128.520 Pengembangan akses jalan Kaw. Pabuaran 2017 4.200 M' 2 127 lingkungan

  128.520 Pengamanan sumber dan Kaw. Pabuaran 2015

  1 Paket 2 128 jaringan air bersih

  76.500 Pengamanan sumber dan Kaw. Pabuaran 2016

  1 Paket 2 129 jaringan air bersih

  76.500 Pembangunan Hidran Umum Kaw. Pabuaran 2015 1 unit 2 130

  510 Pembangunan Hidran Umum Kaw. Pabuaran 2016 1 unit 2 131

  510 Pengembangan jaringan pipa Kaw. Pabuaran 2015 872 unit 2 132 distribusi dan sambungan

  296.429 rumah Pengembangan jaringan pipa Kaw. Pabuaran 2016 872 unit 2 133 distribusi dan sambungan

  296.429 rumah

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pengembangan jaringan pipa Kaw. Pabuaran 2017 872 unit 2 134 distribusi dan sambungan 296.429 rumah

  Pembangunan saluran drainase Kaw. Pabuaran 2016 17.400 M' 2 135 1.419.840 sekunder dan tersier

  Pembangunan saluran drainase Kaw. Pabuaran 2017 17.400 M' 2 136 1.419.840 sekunder dan tersier

  Pengembangan jaringan pipa Kaw. Bojong 2016 2.385 M' 2 203 distribusi dan sambungan Gede 1.216.350 rumah

  Pengembangan jaringan pipa Kaw. Bojong 2017 2.385 M' 2 204 distribusi dan sambungan Gede 1.216.350 rumah

  Peningkatan kualitas saluran Kaw. Bojong 2016 7.000 M' 2 205 drainase sekunder dan tersier Gede 571.200 Peningkatan kualitas saluran Kaw. Bojong 2017 7.000 M' 2 206 drainase sekunder dan tersier Gede 571.200 Pembuatan sumur resapan / Kaw. Bojong 2016 1.000 unit 2 207 biopori Gede 1.700 Pembangunan IPAL komunal Kaw. Bojong 2016 2 unit 2 208

  Gede 100.000 Pembangunan IPAL komunal Kaw. Bojong 2017 2 unit 2 209

  Gede 100.000 Sosialisasi dan penyiapan Kaw. Bojong 2015 1 paket 2 210 masyarakat Gede 250.000 Pengaturan muka bangunan di Kaw. Bojong 2015 2 paket 2 211 tepi sempadan Rel KA Gede

  750.000

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pengaturan muka bangunan di Kaw. Bojong 2016 2 paket 2 212 tepi sempadan Rel KA Gede 750.000 Pendataan bangunan dan Kaw. Bojong 2015 2 paket 2 213

  300.000 kejelasan status lahan Gede Sosialisasi dan Pendampingan Kaw. Bojong 2015 1 paket 2 214

  300.000 Masyarakat Gede Perencanaan teknis (DED jalan Kaw. Bojong 1 paket inspeksi dan buffer hijau di Gede

  2 215 500.000 sepanjang sempadan rel kereta api Fasilitasi peningkatan jumlah Kaw. Bojong 2015 110 rumah lantai bangunan yang Gede

  2 216 6.399.590 konstruksinya <50% terkena areal sempadan Rel KA Penyiapan lahan pengganti Kaw. Bojong 2015 1.500 m2 2 217 bangunan terkena relokasi Gede 306.000 Penyiapan lahan pengganti Kaw. Bojong 2016 1.500 m2 2 218 bangunan terkena relokasi Gede 306.000 Land clearing lahan sempadan Kaw. Bojong 2016 2 ha 2 219 Rel KA Gede 11.705 Land clearing lahan sempadan Kaw. Bojong 2017 2 ha 2 220 Rel KA Gede 11.705 Pembangunan sabuk hijau Kaw. Bojong 2017 1 paket 2 221 (buffer) di sepanjang sempadan Gede

  150.000 rel kereta api

  OUTPUT

SUMBER DANA (X 1.000) KODE

LOKASI TAHUN

VOL SATUAN

   APBD APBN APBD Kab Bogor KPS CSR Provinsi RINCIAN

  Pembangunan jalan inspeksi di Kaw. Bojong 2017 2.000 M' 2 222 sepanjang sempadan rel kereta Gede 183.600 api (l : 2 m)

  Pembangunan dan

  3

  3

  1 Pengembangan Kawasan

  Permukiman Perdesaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

  3

  2 Permukiman perdesaan

  potensial

  Rehabilitasi rumah tidak layak Kab Bogor

  50 Unit

  3

  3 huni pada kawasan perdesaan 250.000

  Rehabilitasi rumah tidak layak Kab Bogor

  50 Unit

  3

  4 huni pada kawasan perdesaan 250.000

  Pembangunan infrastruktur Kec. Ciseeng 2015

  1 Paket

  3

  5 permukiman kec. Ciseeng 2.750.000

  Pembangunan infrastruktur Kec. Gn. Sindur 2016

  1 Paket

  3

  6 permukiman Kec. Gn. Sindur 2.750.000

  Pembangunan infrastruktur Kec. Kemang 2017

  1 Paket

  3

  7 permukiman Kec. Kemang 2.750.000

  Pembangunan infrastruktur Kec. Parung 2018

  1 Paket

  3

  8 permukiman Kec. Parung 2.750.000

  • - - SUB TOTAL 1 (Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman) 112.003.455 14.698.721 26.240.219

  Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

  7.2

7.2.1 Kondisi Eksisting

  Mengacu pada kondisi yang diharapkan dari sektor penataan bangunan dan lingkungan yang dituangkan dalam Perpres 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019, yaitu adanya pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan diarahkan untuk mewujudkan kota-kota berkelanjutan dan berdaya saing, melalui pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa, sekaligus mengembangkan kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana, serta kota cerdas, berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi, dan budaya lokal. Tujuan pembangunan sektor PBL untuk periode 2015-2019 tersebut dapat diuraikan dalam dua poin utama, yaitu : Adapun sasaran strategis PBL adalah meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui :

  

1. Pembinaan dan pengawasan khususnya bangunan milik Pemerintah di

seluruh kabupaten/kota

  

2. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh

bangunan gedung dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau di seluruh kab/kota

3. Menciptakan building codes yg dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaraan & penataan bangunan di seluruh kab/kota.

  kegiatan pembangunan gedung yang perlu ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda). Kabupaten Bogor telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Bangunan Gedung untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Perda yang dimaksud adalah Perda Nomor 12 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung.

  Adapun Peraturan terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Bogor adalah:

Tabel 7.6 Peraturan Daerah terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Bogor

  No Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Ket No Tahun Tentang

  1 19 2008 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025.

  2 41 2011 Tata Cara Permohonan dan Persyaratan Izin

Operasional Menara (IOM) di Kabupaten Bogor

3 2 2013 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

  Berdasarkan pengamatan bangunan-bangunan di Kabupaten Bogor khususnya kawasan perkotaan sudah mengadaptasi arsitektur bangunan modern dimana sebagian besar merupakan bangunan perkantoran bertingkat pada jalan utama. Sementara untuk bangunan hunian yang sebagian besar telah dikelola oleh developer merupakan bangunan dengan langgam arsitektur tropis minimalis.

  Tata bangunan di Kabupaten Bogor secara keseluruhan memiliki pola cluster per blok yang berorientasi kearah dalam kawasan. Pola ini dimaksudkan agar lebih ramah

  Akses linear disepanjang jalan utama didukung dengan penggunaan angkutan transportasi massal untuk mengurangi dampak kepadatan transportasi yang akan timbul dari peningkatan kegiatan. Sistem rencana park and ride kota akan diimplementasikan dalam kawasan dengan penyediaan kantong-kantong parkir di beberapa titik serta dalam kavling. Sistem sirkulasi kawasan akan terbentuk dari rangkaian keterhubungan besar yang tidak terlepas dari konsep kawasan secara makro. Ruang Terbuka merupakan elemen yang sangat berpengaruh. Pembentukan ruang terbuka ini direncanakan dengan membagi ruang terbuka menjadi ruang terbuka aktif dan pasif. Ruang terbuka aktif merupakan ruang terbuka yang dapat mewadahi kegiatan manusia, sementara ruang terbuka pasif merupakan ruang terbuka yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan ekologi dan hidrologi. Arahan penataan ruang terbuka di Kabupaten Bogor antara lain:  Mendorong sebanyak mungkin ruang terbuka di setiap lahan produktif.

   Menempatkan fungsi-fungsi pendukung di ruang terbuka tersebut.

 Ruang-ruang terbuka yang telah terbentuk dapat dikembangkan sebagai

ruang terbuka aktif dan pasif.

  Ruang terbuka aktif yang direncanakan terutama pada area ruang terbuka yaitu situ, sungai serta sempadannya dan terdapat disetiap blok kawasan. Ruang-ruang ini merupakan inner court dari kumpulan bangunan yang terdapat dalam satu blok. Fungsi utamanya adalah untuk dapat mewadahi interaksi sosial pengguna baik itu secara langsung atau tidak langsung, berolah raga, atau berekreasi alam.

  Ruang terbuka pasif pada kawasan memiliki tujuan untuk memberikan kenyamanan lingkungan dalam keadaan apapun. Ruang terbuka ini merupakan pengisi ruang- ruang buffer antar fungsi dan antar kawasan. Pembentukan ruang terbuka ini harus memenuhi kualitas ekologis dan hidrologis eksisting, sehingga kualitas lingkungan dapat berkelanjutan. Setiap perencanaan bangunan di Kabupaten Bogor diarahkan kepada pembangunan

  Gambar 7. 2 Bangunan Perkantoran di Kabupaten Bogor infill hunian vertikal, agar dapat memberikan efektifitas bagi ruang terbuka. Peningkatan intensitas ini akan memberikan vitalitas baru sehingga akan dapat menarik bagi para pengunjung. Langgam bangunan yang digunakan untuk dapat memberikan karakter khusus dan urban fabric yang menarik digunakan langgam arsitektur yang ramah lingkungan. Langgam ini akan menjadikan daya tarik

  Gambar 7. 3 Contoh Street Furniture Elemen Daerah Signage yang dikembangkan adalah merupakan signage yang memberikan dampak visual yang baik bagi citra daerah. Signage ini dimaksudkan untuk dapat memberikan orientasi dan kejelasan serta diharapkan dapat memberikan ciri khas tersendiri bagi daerah. Suatu kawasan yang berorientasi terhadap manusia menjadikan aktifitas pendukung merupakan pemenuhan kebutuhan pengguna. Aktifitas yang akan diletakkan merupakan aktifitas berupa pusat pedagang kaki lima, pertunjukan-pertunjukan pada waktu-waktu tertentu yang terdapat di simpul-simpul kawasan. Di dalam penataan bangunan dan lingkungan, masyarakat juga ikut berperan aktif, Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, diantaranya :  Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

 Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

banguna gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;

 Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan

kurang mendapat perhatian;

 Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah serta

rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.

   Permasalahan dan tantangan di bidang gedung dan rumah negara

 Banyaknya bangunan gedung negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;

 Penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara kurang tertib dan efisien; Permasalahan dan tantangan di bidang penataan lingkungan

 Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan bangunan gedung bersejarah;

 Belum optimalnya penanganan kawasan pengembangan destinasi wisata miniature dunia yaitu di Kecamatan Sukajaya;  Belum berkembangnya 33 desa wisata di Kabupaten Bogor;  Terjadinya degradasi kawasan strategi;

 Sarana lingkungan hijau/open space, sarana o;ahraga, dan lainnya kurang diperhatikan hampir disetiap kecamatan;

 Masih kurangnya penetapan persentase jenis peruntukan lahan yang dikelola Pemerintah Daerah untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH), Daerah Milik Jalan (Damija), dan fasilitas umum;

 Masih belum optimalnya penerapan peruntukan lahan mikro, misalnya peruntukan (lantai dasar, lantai atas, maupun lantai besmen), dan peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan dengan konteks bentang alam/lingkungan seperti Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Pantai, yang terkait dengan kondisi kawasan perencanaan;

 Pemisahan yang kurang jelas antara berbagai moda sirkulasi (pejalan kaki,

sepeda, angkutan umum, kendaraan pribadi, maupun kendaraan servis).

  Agar dapat menetapkan sasaran program yang jelas dan tepat sasaran, berdasar dari kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan Program Pembangunan Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kota Bogor maka dapat ditetapkan isu strategis sektor PBL di Kabupaten Bogor sebagai berikut :

1) Penataan Lingkungan Permukiman

  

a. Belum menjadi anggota Kota Pusaka (Heritage Cities) / Kota Hijau yang

tertuang dalam P3KP & P2KH dalam rangka pencapaian kota berkelanjutan.

  b. Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL;

  

c. Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau (RTH)

di perkotaan;

d. Revitalisasi dan pelestarian lingkungan permukiman tradisional dan

bangunan bersejarah berpotensi wisata untuk menunjang tumbuh kembangnya ekonomi lokal;

  

e. Peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan standar

pelayanan minimal; f. Ruang terbuka publik sebagai pusat informasi, dan edukasi masih kurang;

  

g. Pelibatan Pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat dalam penataan

bangunan dan lingkungan.

2) Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

  

a. Tertib pembangunan dan keandalan bangunan gedung (keselamatan,

kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan);

b. Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung dengan perda bangunan

gedung di kab/kota;

c. Tantangan untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib,

Tabel 7.7 Matriks Sasaran Program Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bogor Periode Tahun 2015-2019

  

No Uraian Sasaran Sasaran Sasaran Program Ket

Program Penanganan 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  I Penyelenggaraan 260,29 ha 51,94 51,98 52,07 52,11 52,19 Bangunan Gedung

2 II Penataan 150 m

  50 75 100 125 150 Bangunan dan Lingkungan Strategis

  III Revitalisasi

  15 Kawasan

  2

  2

  4

  3

  4 Kawasan Tematik Perkotaan

  IV Pengembangan kawasan

  1

  2

  2

  3

  1 RTH

  V Fasilitasi - - Ruang

  3 Kecamatan

  1

  1

  1 terbuka Publik/ Edukasi dan Partisipasi Masy.

  VI Turbinwas BG 1,30% 0,2480 0,2575 0,2624 0,2649 0,2674 Bangunan ber

  IMB Sumber : Renstra Dinas Tata Bangunan dan Permukiman. 2013-2018

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program

  Berdasarkan kondisi eksiting, permasalahan dan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan kegiatan pembangunan penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Bogor berdasarkan sekala prioritas untuk 5 tahun kedepan. Untuk itu,

NO KEGIATAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

  30. Kawasan desa wisata Pasirmukti 1 kawasan √

  24. Kawasan desa wisata Sukaresmi 1 kawasan √

  25. Kawasan desa wisata Sukakarya 1 kawasan √

  26. Kawasan desa wisata Ciseeng 1 kawasan √

  27. Kawasan desa wisata Kiara sari 1 kawasan √