PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

  

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TAI PADA OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN

SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN SEMESTER

GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh: Agata Imelda Chandra

  NIM: 081134010

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  May be it’s difficult but it isn’t impossible Dengan tulus, ku persembahkan skripsi ini kepada: Kedua orang tuaku, adikku, kekasihku, keluargaku dan teman-temanku.

  Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 April 2012 Penulis

  Agata Imelda Chandra

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agata Imelda Chandra NIM : 081134010

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul: Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model

  

Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada Operasi Penjumlahan Pecahan

Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran

2011/2012 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat

  yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 27 April 2012 Yang menyatakan

  Agata Imelda Chandra

  

ABSTRAK

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe TAI pada Operasi Penjumlahan Pecahan Siswa Kelas IV SD

Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012

  

Agata Imelda Chandra

Universitas Sanata Dharma

2012

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tentang materi penjumlahan pecahan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI tahun pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 31 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang materi penjumlahan pecahan. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tertulis, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal rata-rata skor minat siswa sebelum dikenai tindakan adalah 8,03. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, rata-rata skor minat siswa menjadi 10,7. Pada siklus II, rata-rata skor minat siswa meningkat menjadi 13,25.

  Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, nilai rata-rata siswa kelas IV tahun pelajaran 2010/2011 adalah 60 dan persentase yang mencapai KKM yaitu 35,4%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 74,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 72,73%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat secara signifikan menjadi 78,35 dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 83,87%.

  Berdasarkan hasil refleksi, disarankan kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang menyajikan pembelajaran yang berangkat dari siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Namun, dalam pelaksanaan guru harus mampu me-manage waktu dan memberikan perhatian yang merata kepada setiap siswa.

  Kata kunci: minat, prestasi belajar, pembelajaran kooperatif tipe TAI

  

ABSTRACT

The Increase of Interest and Study Achievement Using Cooperative Learning

Model type TAI on Fractions Counting Operation Students Grade IV SD

Kanisius Wirobrajan Even Semester Course Year 2011/2012

  

Agata Imelda Chandra

Sanata Dharma University

2012

  This research was made to know the increase of interest and study achievement of SD Kanisius Wirobrajan students grade IV about fractions counting material using cooperative learning model TAI course year 2011/2012.The type of research which was used was Classroom Action Research (CAR).

  The subjects of the research were the students of SD Kanisius Wirobrajan grade IV course year 2011/2012, there were 31 students in total. The object of the research was the increase of interest and students’ study achievement in math about fractions counting material. The researcher did the research in two cycles, where each cycle consisted of planning, execution, observation, and reflection. The researcher used written test, observation, and interview as the techniques to gather the data. The data which was got was analyzed quantitative descriptively.

  The result of the research showed that the initial data before the students were given an action was 8,03. After the action by using cooperative learning model type TAI on the first cycle was given, the average of students interest became 10,7. In the second cycle, the average of students interest criterion increased became 13,25.

  Whereas the result of the research about students’ learning achievements before the students were given an action by using cooperative learning model type

  TAI,

  the average of students’ marks grade IV course year 2010/2011 was 60 and the percentage of students who passed KKM was low, 35,4%. After the action w as given on the first cycle, students’ marks average increased became 72,73%. Next, it was continued on the second cycle, the average of students’ marks increased significantly became 78,35 and the percentage of the students who passed KKM on the second cycle became 83,87% .

  Based on the results of the reflection, it was advisable for teachers to implement cooperative learning teaching model TAI type that presents a set of learning process with students and teacher as the facilitator only. However, at the process of the implementation, the teacher must be able to manage time and give equal attention to each student. Key words: interests, achievement, cooperative learning type of TAI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama menulis skripsi ini ada berbagai suka, duka dan tantangan yang harus penulis hadapi. Namun, karena kuasa dan campur tangan Allah yang senantiasa menaungi penulis dan keterlibaran pihak-pihak yang membantu, semua hal itu dapat teratasi.

  Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bentuk apapun, kepada:

  1. Bapak Drs. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing II yangtelah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.

  5. Bapak Hr. Klidiatmoko, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.

  6. Bapak Thomas Heri, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan, yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

  7. Siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang telah bersedia menjadi subjek

  8. Bapak, Ibu, dan Adik tercinta, yang telah memberikan dukungan semangat, doa dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  9. Kakakku tersayang Woko yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang kepada penulis selama skripsi

  10. Teman-teman sekamar di Asrama Syantikara, Chandra, Sari, Deta, Kak Icha, Anna, Palma dan Ratna yang telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi.

  11. Teman-teman penulis, Tina, Joko dan semua teman kelas B angkatan 2008 yang telah membantuku dalam karya dan doa selama skripsi.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 27 April 2012 Penulis Agata Imelda Chandra

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

  1 B. Pembatasan Masalah ...............................................................

  4 C. Perumusan Masalah ................................................................

  4 D. Pemecahan Masalah ................................................................

  5 E. Batasan Pengertian ..................................................................

  5 F. Tujuan Penelitian . ...................................................................

  6 G. Manfaat Penelitian ..................................................................

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................

  8 B. Minat ........................................................................................ 10

  C. Prestasi Belajar ........................................................................ 17

  D. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 21

  E. Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ............................................ 26

  G. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada materi penjumlahan pecahan ............................................................... 35 H. Kerangka Pikir ......................................................................... 37

  I. Hipotesis Tindakan .................................................................. 38

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 40 B. Setting Penelitian ..................................................................... 42 C. Rencana Tindakan ................................................................... 44 D. Instrumen Penelitian ................................................................ 51 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................... 58 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 66 G. Analisis Data ........................................................................... 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 72 B. Pembahasan ............................................................................. 92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 101 B. Saran ........................................................................................ 104 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Jadwal Penelitian................................................................................ 43 Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian Minat ............................................ 51 Tabel 3. Peubah dan Instrumen Penelitian Prestasi ......................................... 52 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 53 Tabel 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 53 Tabel 6. Rubrik Pengamatan Minat ................................................................ 54 Tabel 7. Panduan Wawancara kepada Siswa .................................................. 56 Tabel 8. Panduan Wawancara kepada Guru .................................................... 56 Tabel 9 Rubrik Penilaian Aspek Afektif. ....................................................... 57 Tabel 10. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik ............................................ 58 Tabel 11. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ................... 61 Tabel 12. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ...................................... 62 Tabel 13. Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrument .................................... 64 Tabel 14. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I ................................. 66 Tabel 15. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II ............................... 66 Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa .................................... 68 Tabel 17. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa .................................. 68 Tabel 18. Hasil Uji Normalitas Minat Kondisi Awal dengan Siklus I ........... 85 Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Minat Siklus I dengn Siklus II ...................... 86 Tabel 20. Hasil Uji t Minat Kondisi Awal dengan Siklus I ............................ 87 Tabel 21. Hasil Uji t Minat Siklus I dengan Siklus II ..................................... 88 Tabel 22. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ................................... 90 Tabel 23. Hasil Uji t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa .............................. 91 Tabel 24. Hasil Uji t Dua sampel Prestasi Belajar Siswa ............................... 91 Tabel 25. Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa .......................................... 95 Tabel 26. Kriteria Minat Belajar Siswa ......................................................... 95 Tabel 27. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ....................................... 98

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Model PTK Kemmis dan Mc Tagart ............................................. 39 Gambar 2. Peningkatan Minat Belajar Siswa ................................................ 83 Gambar 3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa................................................ 88

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 109 Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ........................................................... 113 Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 2 ........................................................... 118 Lampiran 2. RPP Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 123 Lampiran 2. RPP Siklus II Pertemuan 2 ......................................................... 128 Lampiran 3. LKS Siklus I Pertemuan 1 .......................................................... 133 Lampiran 3. LKS Siklus I Pertemuan 2 .......................................................... 138 Lampiran 3. LKS Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 141 Lampiran 3. LKS Siklus II Pertemuan 2 ......................................................... 146 Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 149 Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 151 Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus II Pertemuan 1 .............................................. 153 Lampiran 4. Bahan Ajar Siklus II Pertemuan 2 .............................................. 156 Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 158 Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 160 Lampiran 6. Rubrik Penilaian Afektif .............................................................. 162 Lampiran 6. Rubrik Penilaian Psikomotorik ................................................... 163 Lampiran 7. Validasi Instrumen Perangkat Pembelajaran .............................. 164 Lampiran 8. Hasil Uji Validitas soal ................................................................ 169 Lampiran 9. Indeks Kesukaran Soal ................................................................ 171 Lampiran 10. Data Awal Minat Siswa ............................................................ 177 Lampiran 10. Skor Minat Siswa Siklus I ........................................................ 178 Lampiran 10. Skor Minat Siswa Siklus II ...................................................... 179 Lampiran 10. Peningkatan Minat Siswa .......................................................... 180 Lampiran 11. Data Awal Prestasi Belajar Siswa ............................................ 181 Lampiran 11. Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................ 183 Lampiran 11. Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II ....................................... 184 Lampiran 11. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................ 185

  Lampiran 13. Notulen Refleksi ........................................................................ 195 Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian dari Kampus ............................................. 207 Lampiran 15. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ............... 208 Lampiran 16. Foto-foto ................................................................................... 209

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu dasar untuk memecahkan masalah yang

  berkaitan dengan kehidupan nyata. Peran matematika sangat penting bagi kehidupan manusia. Disiplin utama dalam matematika didasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran dan sebagainya. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.

  Matematika di sekolah dasar (SD) mengutamakan agar siswa mengenal, memahami, serta mahir menggunakan bilangan kaitannya dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan pembelajaran matematika di SD diukur dari pencapaian nilai di atas rata-rata dan penguasaan materi.

  Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diperkenalkan sejak kelas satu SD. Banyak orang yang beranggapan bahwa mata pelajaran ini susah dimengerti karena sebagian besar berkaitan dengan hitung-hitungan. Dalam

  pelajaran ini ada beberapa materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas IV, diantaranya mengenai pecahan. Dalam pecahan itu sendiri, siswa dikenalkan dengan penyelesaian soal yang memiliki penyebut sama dan tidak sama.

  Belajar Matematika bukan sesuatu yang harus dihafalkan, melainkan sesuatu yang harus dipahami dan dipraktekkan. Kegiatan pembelajaran Matematika bisa diajarkan dengan cara yang bervariasi. Kevariasian yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan dan menggairahkan sehingga siswa akan senang untuk mengikutinya.

  Siswa akan senang mengikuti pelajaran matematika jika mereka tidak merasa tertekan dan bosan. Siswa lebih senang belajar bersama-sama dengan temannya dibandingkan hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya. Hal ini disebabkan karena siswa bisa lebih mengekspresikan jawabannya tanpa ada rasa takut dan salah. Jika siswa senang mengikuti kegiatan pembelajaran maka secara alami siswa akan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Rasa senang dan keaktifan siswa dalam megikuti kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi minat siswa. Minat sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi maka prestasi belajarnya akan baik. Namun sebaliknya, siswa yang memiliki minat belajar rendah maka prestasi belajarnya akan rendah.

  Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar dapat berupa prestasi akademik dan non akademik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada prestasi akademik.

  Berdasarkan kegiatan observasi yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan, wajah nampak murung dan bosan, berbicara dengan temannya, dan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Situasi seperti ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru. Hasil ulangan harian matematika siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada materi penjumlahan pecahan, diperoleh 64,6 % siswanya mendapatkan nilai di bawah 70. Pembelajaran dikatakan berhasil dengan baik apabila siswa dapat menguasai materi dengan mendapat nilai 70, yaitu batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan dalam kurikulum sekolah.

  Berdasarkan fakta-fakta yang tersebut di atas diduga siswa mengalami minat yang rendah dan kesulitan belajar mengenai operasi penjumlahan pecahan pada pelajaran matematika. Hal ini bisa terjadi kemungkinan disebabkan karena siswa belum memahami konsep dasar pecahan. Guru dalam kegiatan pembelajaran hanya menerangkan secara singkat materi pembelajaran. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket dan dibahas secara bersama-sama. Hal ini diduga sebagai penyebab rendahnya minat belajar matematika karena kegiatan pembelajaran seperti ini membosankan dan semakin mencerminkan anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan, sulit dan menyeramkan.

  Melihat fakta tersebut peneliti akan mencoba untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe TAI (Team

  

Assisted Individualization) melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

  dilakukan untuk membuktikan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada operasi penjumlahan pecahan.

  B. Pembatasan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini, difokuskan pada penggunaan metode Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar dalam operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasannya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas

  IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012?

  2. Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas

  IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012?

  3. Apakah penggunaan model Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012?

D. Pemecahan Masalah

  Masalah rendahnya minat dan prestasi belajar pada materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun

  pelajaran 2011/2012 akan diatasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. E. Batasan Pengertian Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda mengenai masalah yang sedang dibahas, maka peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Minat belajar Minat belajar adalah kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor.

  2. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Model kooperatif tipe TAI Model Kooperatif tipe TAI merupakan kombinasi antara belajar secara kooperatif dengan belajar secara individual. Siswa tetap dikelompokkan, tetapi setiap siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing- masing, setiap anggota kelompok saling membantu dan mengecek. Namun, sebelum siswa masuk dalam kelompok siswa mengalami pembelajaran individual.

  4. Pecahan Pecahan adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama.

F. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimana cara guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI agar dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV semester 2 SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

  2. Untuk mengetahui bagaimana cara guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

  3. Untuk mengetahui apakah penggunaan model kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi penjumlahan pecahan siswa kelas IV semester 2 SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat penelitian

  1. Bagi peneliti Dapat menambah pengalaman melakukan PTK khususnya dalam penggunaan model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI dalam materi operasi penjumlahan pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.

  2. Bagi sekolah Dapat menambah dokumen hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah.

  3. Bagi Prodi Menambah bahan bacaan terkait dengan PTK khususnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar pada operasi penjumlahan pecahan pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

  4. Bagi guru Dapat dijadikan inspirasi untuk melakukan penelitian yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI.

  5. Bagi siswa Dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi penjumlahan pecahan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe TAI siswa kelas

  IV SD Kanisius Wirobrajan.

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil penelitian yang relevan Pada bagian ini akan dipaparkan penelitian yang relevan, diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Retna Kusumaningrum program studi Pendidikan Matematika tahun 2007 (skripsi tidak diterbitkan) dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran tipe TAI melalui Pemanfaatan LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajar Genjang dan Belah Ketupat pada Siswa kelas VII SMPN 11 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007”. Hasil penelitiannya adalah:

  Rata-rata hasil kelompok belajar eksperimen (menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe TAI) 72,28% dan kelompok kontrol (menggunakan model pembelajaran langsung) sebesar 63,50%. Hasil uji t hitung = 3,014 > t tabel 1,66, yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Hasil uji ketuntasan pada kelas eksperimen diperoleh t hitung = 3,35 > t tabel (-1,69) yang berarti hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan belajar >65.

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TAI lebih efektif daripada model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan jajar genjang dan belah ketupat.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Fajar Habib Maulana Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Prasekolah tahun 2011 (skripsi tidak diterbitkan) dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI ) Pada Matematika Kelas V SDN Gembongan 07 Kabupaten Blitar”. Hasil penelitiannya adalah:

  a. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI pada matematika di kelas V sudah sangat baik. Hal ini didukung dengan sudah munculnya semua aspek/komponen model pembelajaran Kooperatfi tipe TAI pada saat pembelajaran berlangsung.

  b. Hal itu juga diikuti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik pula. Persentase ketuntasan belajar siswa pada pratindakan adalah 13,04%, pada siklus I adalah 65,22% dan pada siklus II adalah 91,3%.

  Dari beberapa penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan penelitiannya di SD. Penelitian dilakukan bukan sekedar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, namun juga meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika operasi penjumlahan pecahan.

B. Minat Belajar 1. Pengertian minat

  Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik yang berupa studi, kerja, hobi, atau aktivitas apapun adalah minat.

  Menurut Muhibbin (1995:136) minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

  Doyles Fryer dalam Nurkancana (1983:224) minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Begitu pula dalam Surya (2003:67), minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek.

  Djaali (2007:122) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Selain itu, minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Djaali juga menyebutkan minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk suatu hal.

  Sedangkan menurut Slameto (1988:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

  Dari beberapa pengertian minat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat adalah perasaan senang dan tertarik pada suatu obyek, dan kesenangan itu lalu cenderung untuk memperhatikan dan akhirnya aktif berkecimpung dalam obyek tersebut. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikannya secara konsisten dengan rasa senang.

  Apabila dikaitkan dengan aktivitas belajar, minat belajar merupakan salah satu alat atau alasan untuk siswa melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya minat dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka ia akan ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal seperti yang diharapkan.

2. Aspek-aspek minat belajar Minat dapat diartikan sebagai ketertarikan terhadap suatu objek.

  Ketertarikan dapat mendorong individu mempelajari dan menekuni hal yang berkaitan dengan minat. Minat yang diperoleh melalui adanya suatu proses belajar dikembangkan melalui proses menilai suatu objek yang kemudian menghasilkan suatu penilaian.

  Penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan mengenal adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya. Hurlock (1989: 116-118) mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu: a. Aspek kognitif Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.

  b. Aspek afektif Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang.

  Berdasarkan uraian tersebut, maka minat terhadap mata pelajaran Matematika yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat.

3. Faktor-faktor pendorong minat

  Minat didorong oleh motivasi. Motivasi adalah tenaga yang mendorong individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. Menurut Kartawidjaja (1987:183-184) minat dimanifestasikan berdasarkan komponen drive (dorongan) yang mendorongnya, antara lain: a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup b. Dorongan keadaan, keadaan yang didorong oleh dorongan determinan di atas.

  c. Kegiatan mencapai tujuan. Komponen ini dilandasi oleh komponen dorongan determinan dan dorongan keadaan. Jika tujuan dicapai berarti dorongan pertama dan kedua di atas terpenuhi.

  d. Tercapainya tujuan oleh individu

  e. Mengendurnya dorongan karena tujuan telah dicapai, serta keinginan dan kebutuhan telah terpenuhi.

  f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasannya.

  Keenam komponen itu bekerja berhubungan, atau berkelanjutan dari yang pertama hingga yang terakhir, sebagai landasan tumbuhnya minat seseorang untuk bertindak atau memusatkan perhatiannya ke dalam suatu hal.

  Menurut Sardiman (1986: 93-94) beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain: a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar

  b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa bosan.

  Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Disamping memanfaatkan minat yang telah ada, Tranner dan Tranner (1975) dalam Slameto (1988:181) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan kegunaan dimasa yang akan datang. Rooijakkers (1980) dalam Slameto (1988:181) berpendapat hal ini dapat pula divariasi dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

  Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil. Pengajar dapat menggunakan insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya dengan baik. Diharapkan dengan pemberian insentif akan membangkitkan motivasi siswa dan minat siswa terhadap bahan yang diajarkan akan muncul.

4. Cara mengukur minat

  Pada penelitian ini, minat siswa akan diukur menggunakan penilaian non tes. Masidjo (1995: 59) mengemukakan bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatau situasi yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara.

  Peneliti melakukan observasi untuk memperoleh data tentang minat siswa. Pengertian observasi menurut Zainal Arifin (2009:153) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Peneliti juga mengisi lembar pengamatan siswa selama melakukan kegiatan observasi.

  Selain menggunakan observasi, untuk mengetahui minat siswa di lakukan kegiatan wawancara terhadap siswa dan guru. Hasil dari kegiatan wawancara digunakan untuk mendukung hasil observasi minat siswa. Menurut Wijaya Kusumah (2010: 77) wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek, sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik.

5. Indikator minat

  Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Salah satu cara untuk mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau obyek yang disenanginya.

  Minat adalah motif yang mendorong individu untuk melakukan dan aktif dalam kegiatan tertentu.

  Slameto (1988: 180) mengungkapkan bahwa Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.

  Selain itu, menurut Djamarah (2008: 166-167) mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan anak didik melalui: a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya

  b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan

  c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus).

  Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana minatnya dalam melakukan aktivitas mereka senangi, ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan perhatian yang mereka berikan. Dengan demikian, indikator minat yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah: a. Perasaan senang.

  b. Kemauan untuk mengembangkan diri. c. Perhatian dalam belajar.

  d. Keterlibatan siswa dalam belajar.

C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

  Menurut Winkel (1987:36) belajar ialah suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan

  • – pemahaman, ketrampilan dan nilai – sikap. Perubahan itu relatif konstan dan berbekas.

  Menurut Muhibbin (1995 : 88) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

  Menurut Slameto (1988: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disebut sebagai hasil dari suatu proses belajar dari interaksi dengan lingkungan yang tertentu, ketrampilan, sikap dan konsep.

2. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi Belajar dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991:1190) adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap mata pelajaran yang akan dibuktikan melalui hasil tes. Begitu pun, Sudjana (1996: 203) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

  Surya (2003: 67) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai-nilai prestasi belajar berdasarkan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1992: 22). Klasifikasi hasil belajar yang lazim digunakan adalah klasifikasi dari Benyamin Bloom. Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD 2 JURANG

0 1 24

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK KANCING GEMERINCING DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

0 1 156

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS III SD KANISIUS KOTABARU SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 227

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 124

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 20112012

0 2 260

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN KLEDOKAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 210

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD KANISIUS MANDING, BANTUL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 3 182