IMPLIKASI KEGIATAN DZIKIR TERHADAP NILAI- NILAI PENDIDIKAN SIKAP SOSIAL MASYARAKAT (Studi Pada Majlis Dzikir Kalimahsodo Dusun Babadan Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang) Tahun 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

IMPLIKASI KEGIATAN DZIKIR TERHADAP NILAI-

NILAI PENDIDIKAN SIKAP SOSIAL MASYARAKAT

(Studi Pada Majlis Dzikir Kalimahsodo Dusun Babadan

Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang)

  

Tahun 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

NURLAILI USWATUN CHASANAH

NIM 11111158

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  MOTTO

   Jangan menilai orang dari satu sisi tapi menilailah dari beberapa sisi.

   Sabar adalah kunci dari kesuksesan

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini untuk: 1.

  Keluarga besarku terutama pada ayahku, Rochmad Fadli dan Ibuku Istiqomah yang tidak lelah untuk selalu memberikan Do’anya, kasih sayangnya untukku, Kakak- Kakakku Anis Maulina Ulfa, Nikmatul Istifauziah, yang telah memberikan nasehat, motivasi, dan dukungannya untukku.

  2. Sahabat-sahabatku di IAIN Salatiga terutama M. Arif Rahman yang selalu menemani di saat suka maupun senang, yang selalu memotivasi dan memberi banyak dukungan, yang telah membantu memperlancar dalam pembuatan skripsiku.

3. Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku di Kampus yaitu kelas PAI

  D angkatan tahun 2011, kelompok PPL, kelompok KKN, dan teman lainnya di IAIN Salatiga yang selalu memberikanku semangat berjuang dalam hal apapun serta memberikan banyak pelajaran yang berharga dan ilmu yang bermanfaat.

KATA PENGANTAR

  Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  3. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, Ag sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Sri Suparwi, Dra. M. A selaku pembimbing akademik.

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Majlis Dzikir Kalimahsodo yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di Komunitas tersebut.

  7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku, serta keluarga besarku yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

  Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

  Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 14 Maret 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Uswatun Chasanah, Nurlaili. 2016.Implikasi Kegiatan Dzikir Terhadap Nilai-

  Nilai Pendidikan Sikap Sosial Masyarakat (Studi Pada Majlis Dzikir Kalimahsodo Dusun Babadan Desa Duren Kec. Tengaran Kab. semarang) Tahun 2016 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing:

  Dra. Djami’atul Islamiyah, Ag

  Kata kunci: Implikasi, Kegiatan Dzikir, dan Sikap Sosial.

  Penelitian ini didasari oleh pengalaman yang dialami peneliti ketika melihat banyaknya sekali kegiatan-kegiatan berdzikir yang berkembang di masyarakat Dusun Babadan. Dari peneliti disini akan meneliti tentang implikasi kegiatan dzikir di Dusun Babadan. Dzikir adalah mengingat Allah, baik dengan lisan dan dengan hati. Salah satu cara yang diajarkan Rasulullah saw adalah dengan membaca asmaul husna. Dzikir kepada Allah merupakan upaya membersihkan diri dari pengaruh-pengaruh kesenangan keduniaan dan sifat egois, juga merupakan penetapan ruh dalam kesucian dan kedekatannya dengan Allah SWT. Kegiatan berdzikir sering di identikkan dengan kegiatan personal yang berdimensi vertikal. Artinya ritual dzikir dalam padangan umum biasanya dihubungkan dengan kegiatan orang perorang dan kurang berimplikasi sosial karena dipandang sebagai aktifitas yang berefek tradisional.

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah deskripsi kegiatan dzikir majlis dzikir Kalimahsodo?, untuk mengetahui bagaimanakah implikasi kegiatan dzikir terhadap nilai-nilai pendidikan sikap sosial masyarakat majlis dzikir Kalimahsodo?.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan obsevasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam deskripsi kegiatan dzikir bacaan-bacaan yang dibaca sangat banyak, acaranya selain berdzikir, bersholawat diiringi rebana, pungutan amal jariyah, serta ahir acara ada kultum . (2) Dalam Implikasi kegiatan dzikir terhadap nilai-nilai pendidikan sikap sosial yang terjadi di majlis dzikir kalimahsodo yaitu; menjenguk orang sakit bersama- sama, takziah, gotong royong dalam semua hal.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................... i LEMBAR BERLOGO ....................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................... v MOTTO .............................................................................................. vi PERSEMBAHAN............................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................... viii ABSTRAK ......................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ..................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................

  4 B. Fokus Penelitian ...................................................................

  C.

  8 2. Kehadiran Peneliti ...........................................................

  18 G. Sistematika Penulisan Skripsi ..............................................

  16 8. Tahap-tahap Penelitian ....................................................

  13 7. Pengecekan Keabsahan Data ...........................................

  11 6. Analisis Data ...................................................................

  10 5. Prosedur Pengumpulan Data ...........................................

  9 4. Sumber Data ....................................................................

  9 3. Lokasi Penelitian .............................................................

  8 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................

  Tujuan Penelitian .................................................................

  7 F. Metode Penelitian.................................................................

  6 3. Sikap sosial ......................................................................

  5 2. Dzikir....... ......................................................................

  5 1. Implikasi...........................................................................

  5 E. Penegasan Istilah ..................................................................

  5 2. Kegunaan Praktik ............................................................

  5 1. Kegunaan Teoritik ...........................................................

  4 D. Kegunaan Penelitian ............................................................

  19

  BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................

  21 A.Majlis Dzikir ........................................................................

  21 1.

  21 Pengertian Majlis Dzikir ...........................................

  23 2. Macam-macam Dzikir ..............................................

  B.Sikap Sosial .........................................................................

  26 1.

  26 Pengertian Sikap Sosial .............................................

  26 2. Aspek Sosial................................................................

  3. Ciri-ciri Sikap .............................................................

  4. Fungsi Sikap ...............................................................

  27 5. Pembentukan dan perubahan Sikap ...........................

  28 6. Akhlak Kepada Sesama Muslim ................................

  30 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...........

  36

  40 A.

  40 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................

  1.

  40 Letak Geografis ...............................................................

  41 2. Kondisi Monografi ..........................................................

  3.

  44 Sejarah Singkat Kalimahsodo .........................................

  4. Visi dan Misi Majlis Dzikir Kalimahsodo.......................

  45 5. Data Kepengurusan Majlis Dzikir Kalimahsodo ............

  45 B. Gambaran Informan .............................................................

  46 C. Temuan Penelitian ...............................................................

  49 Kaliamahsodo .................................................................

  1. Deskripsi kegiatan Dzikir Masyarakat di Majlis Dzikir

  49 2. Hasil wawancara 7 Orang ............................................... 51 BAB IV PEMBAHASAN..................................................................

  58 A. Kegiatan Dzikir Masyarakat di majlis Dzikir Kalimahsodo Dusun Babadan ....................................................................

  58 B. Implikasi Kegiatan Dzikir terhadap Nilai-Nilai Pendidikan Sikap Sosial Masyarakat ......................................................

  63 BAB V PENUTUP .............................................................................

  75 A.

  75 Kesimpulan ..........................................................................

  B.

  76 Saran ....................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia .................................................. 41

  2. Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama .............................................. 42

  3. Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ........................................ 42

  4. Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan .......................... 42

  5. Tabel 3.5 Jumlah Tempat Ibadah .................................................................. 43

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1 RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN 2 LEMBAR KONSULTASI LAMPIRAN 3 SURAT IZIN PENELITIAN LAMPIRAN 4 SURAT BALASAN LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 6 TRANSKRIP WAWANCARA LAMPIRAN 7 CATATAN OBSERVASI LAMPIRAN 8 ARSIP FOTO PENELITIAN LAMPIRAN 9 SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini didasari oleh pengalaman yang dialami peneliti ketika

  melihat banyaknya sekali kegiatan-kegiatan berdzikir yang berkembang di masyarakat Dusun Babadan. Dari peneliti di sini akan meneliti tentang implikasi kegiatan dzikir di Dusun Babadan. Dzikir adalah mengingat Allah, baik dengan lisan dan dengan hati. Salah satu cara yang diajarkan Rasulullah SAW adalah dengan membaca asmaul husna. Dzikir kepada Allah merupakan upaya membersihkan diri dari pengaruh-pengaruh kesenangan keduniaan dan sifat egois, juga merupakan penetapan ruh dalam kesucian dan kedekatannya dengan Allah SWT.

  Dalam Alquran di sebutkan

  ُب اوُلُقلاا ُّنِئَماطَت ِالله ِراكِذِب الَْا Artinya Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram (Soenarjo, 1971:373)

  , ُهُتَياَء امِهايَلَع اتَيِلُت اَذِإ َو امُهُب وُلُق اتَل ِج َو ُللهُاَرِكُذاَذِإ َنيِذَّلُا َنوُنِماؤُمالُااَمَّنِا َنوُلَّك َوَتَي امِهِ بَر لىَلَع َو اًنَمَيِإ امُهاتَداَز

  “sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang

  beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya,

bertambah iman mereka, dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal

’’.

  (Syekh, 1998:15) Ayat tersebut menandakan bahwa perilaku berdzikir jika dilakukan dengan sugguh-sugguh dan sepenuh hati akan meghasilkan kondisi kejiwaan yang terang damai dan bahagia secara personal yang pada gilirannya diharapkan mampu mendukung seseorang untuk berperilaku baik terhadap sesamanya.

  Sementara pada ayat di bawahnya dijelaskan kaitan antara itensitas keimanan seseorang dengan kegiatan berdzikir (megucapkan mampu mendengarkan) juga dengan kegiatan membaca ayat Alquran.

  Kegiatan berdzikir sering diidentikkan dengan kegiatan personal yang berdimensi vertikal. Artinya ritual dzikir dalam padangan umum biasanya dihubungkan dengan kegiatan orang perorang dan kurang berimplikasi sosial karena dipandang sebagai aktifitas yang berefek tradisional.

  Dalam prespektif ajaran islam disebutkan bahwa kedekatan hubungan secara vertikal dengan Allah sering dikaitkan dengan amalan yang b ersifat sosial. (Aamanu wa ‘amilush sholihati) sebagai misalnya dalam surat.

  Allah SWT berfirman dalam surat AL- Ashr yang berbunyi:

  

ِتَحِلَّصلاوُلِمَع َوا اوُنَم َا َناي ِذَّلا َّلِْا ٍراسُخ ايِفَل َناَسانِ الْا َّنِا ِراصَعالا َو

ِرابَّصلاِبا اوَصا َوَت َو ِ قَحالاِبا اوَصا َوَت َو

Artiya:”Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada

dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengajarkan

amal saleh dan menasehati supanya menaati kebenaran dan nasehat

menas ehati supaya menepati kesabaran” (Soenarjo, 1971:1099)

  Ayat tersebut megajarkan pada kita bahwa kata aamanuu yang diikuti dengan kata wa ‘amilush shoolihaati megucapkan tentang pentingnya amalan solih yang berdimensi sosial di samping kata keimanan yang sangat kuat.

  Uraian di atas meyimpulkan bahwa kegiatan berdzikir di samping memiliki implikasi interal (kedalam diri subyek yang berdzikir) idealnya juga memiliki implikasi yang bersifat sosial. Hal itu dikarenakan baik secara ajaran Al-Quran yang sering mengkaitkan kata-kata aamanuu dengan kata wa’ amilush shoolihaati juga mengingatnya. Dalam sebuah hadis disebutkan.

  اًقُلُح امُهُنَساحَا اًناَمايِأ َنايِنِم اوُملا ُلَماكَأ Artinya yang paling sempurna imannya orang-orang mu’min adalah orang yang paling bagus akhlaknya (At-Tirimidzi).

  Dengan demikian dimensi keimanan belum bisa dikatakan sempurna jika belum disertai dengan akhlak yang bagus.

  Majlis dzikir kalimahsodo berada di Dusun Babada Desa Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang. Majlis tersebut berada kurang lebih 12km dari jalan raya salatiga surakarta tepatya dari desa Klero masuk kurang lebih 5km menuju Dusun Babadan di Dusun inilah terdapat komunitas masyarakat yang aktif mengikuti kegiatan dzikir di Majlis Dzikir Kalimahsodo kegiata n ini dilakukan setiap malam jum’at wage yang diikuti oleh sekitar 70 orang peserta majlis dzikir ini mayoritas bapak- bapak, remaja laki laki, secara intens meskipun ada juga ibu-ibu yang mengikuti. Selain itu kegiatan dzikir juga ada bersholawat dengan diiringi rebana oleh jamaah, yang mengiringi para remaja-remaja tersebut.

  Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis ingin meneliti dalam implikasinya kegiatan dzikir tersebut tentang sikap sosial mereka. Oleh karena itu penulis mengambil judul IMPLIKASI KEGIATAN DZIKIR

  TERHADAP NILAI-NILAI PENDIDIKAN SIKAP SOSIAL MASYARAKAT (Studi Pada Majlis Dzikir Kalimahsodo Dusun Babadan Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang )Tahun 2016. Hal ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih

  mendalam tentang implikasi kegiatan dzikir kalimahsodo di Dusun Babadan.

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat memfokuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimanakah deskripsi kegiatan dzikir masyarakat di majlis dzikir kalimahsodo?

  2. Bagaimanakah implikasi kegiatan dzikir terhadap nilai-nilai pendidikan sikap sosial masyarakat tersebut?

  C. Tujuan Penelitian

  Untuk memberikan gambaran secara konkrit serta arah yang jelas berdasarkan pokok permasalahan tersebut, dalam pelaksanaan penelitian ini maka peneliti perlu merumuskan tujuan yang ingin dicapai, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui deskripsi kegiatan dzikir masyarakat di majlis dzikir kalimahsodo.

  b. Mengetahui implikasi kegiatan dzikir terhadap nilai-nilai pendidikan sikap sosial masyarakat tersebut.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian ini dapat dirumuskan menjadi dua, pertama kegunaan teoritik dan kedua kegunaan praktik.

  1. Kegunaan Teoritik Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritik sekurang- kurangnya dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan atara agama dan sikap sosial bagi peneliti, masyarakat, khususnya Majlis Dzikir Kalimahsodo.

  2. Kegunaan Praktik Secara praktik penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kegiatan dzikir pada majlis dzikir kalimahsodo dusun Babadan dan sebagai kegiatan sosial para jamah dalam kehidupan bersama.

E. Penegasan istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penafsiran judul, maka penulis perlu adanya penjelasan berkenaan dengan beberapa istilah pokok dalam penelitian ini.

1. Implikasi

  Implikasi adalah keterlibatan atau keterkaitan. Pengertian implikasi dalam bahasa Indonesia adalah efek yang ditimbulkan dimasa depan atau dampak yang dirasakan ketika melakukan sesuatu. Pengertian implikasi adalah akibat langsung yang terjadi karena suatu hal misalya penemuan atau karena hasil penelitian. Kata implikasi memiliki makna yang cukup luas sehingga maknanya cukup berragam. Implikasi bisa didefisinikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu hal. Implikasi memiliki makna bahwa suatu yang disimpulkan dalam suatu penelitian yang lugas dan jelas. Kata-kata ini lebih banyak diartikan dalam penelitian yang telah jelas. (http://www.pegertianmengenaiimplikasi.com/.html). diakses 11 Febuari 2016. 23,24,39 pm).

2. Dzikir

  ركذ ا ًراكِذ berarti “menyebut atau mengucapkan”(Ahmad, 1997:364).Dzikir dalam arti lain “renungan, pengajaran”(Mawardi, 1992:15). Istilah dzikir sama halnya dengan menghafal, hanya saja bedanya dalam menghafal mengandung makna menyimpan, sedangkan dzikir mengandung makna mengingat. Ditekankan lebih dari seratus kali di dalam Al-Quran. Dzikir merupakan amalan yang paling utama untuk mendapatkan keridaan Allah, senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan musuh dan perbuatan yang paling layak untuk memperoleh pahala. Dzikir adalah

  • Dzikir dalam kamus bahasa Arab berasal dari kata yang
bendera Islam, pembersih hati, inti ilmu agama, pelindung dari sifat munafik, ibadah yang paling mulia, dan kunci semua keberhasilan.

  “bentuk penglihatan ini diberikan kepada orang yang selalu bermawas diri (muraqabah), bertafakur (fikr), dan bersiap diri (iqbal) bagi kehidupan akhirat.”(Syekh, 1998:11).

  Dzikir bisa dilakukan dengan lisan, sesuai dengan kalimat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, mengingat Allah di dalam hati, dengan lisan dan hati, yakni menyebut nama Allah.

  Dalam koteks penelitian ini yang dimaksud dengan dzikir adalah kegiatan dzikir jamaah majlis dzikir kalimahsodo Dusun Babadan Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

3. Sikap sosial

  Dalam kamus bahasa indonesia sikap mempunyai arti perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian. Sedangkan sosial yaitu berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum (Depdiknas, 2007:1063).

  Menurut ilmu psikologi sikap adalah suatu hal yang menentukan sikap sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang. Menurut Zimardo dan Eesen, sikap adalah suatu predisposisi ( keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau obyek yang berisi komponen- komponen cognitive, affective dan

  bihavior . Sedangkan menurut L.L Thurstone orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable terhadap obyek psikologi. Sikap sosial adalah kesadaran idividu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap obyek yang berkaitan dengan sosial (Ahmadi, 1999:162). Terkait dengan peneliti ini yang dimaksud dengan sikap sosial adalah Akhlak kepada sesama muslim.

F. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dari fakta-fakta yang ada saat ini dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dari data-data yang diperoleh dari obyek penelitian (J.Moleong, 2002:3).

  Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna (Sugiyono, 2006:9-10). Menurut sifatnya data kualitatif adalah data yang tak berbentuk bilangan, data kualitatif yaitu semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak dapat dihitung dan diukur secara matematis karena berwujud keterangan verbal (kalimat dan kata), serta bersifat proses.

  2. Kehadiran Peneliti Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai instrumen penelitian, artinya peneliti terjun langsung ke lapangan untuk proses penelitian dan pengumpulan data, adapun karakteristik dalam penelitian ini adalah:

  Pertama , peneliti menggunakan sistem wawancara tidak berstruktur,

  dengan pemahaman tentang sikap sosial yang dimiliki oleh peneliti, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan untuk wawancara secara mendalam. Kedua, peneliti mengadakan komunikasi dengan obyek dengan menggunakan bahasa pertemanan agar lebih akrab dan mudah dipahami, sehingga terjalin suasana yang baik antara peneliti dan informan Ketiga, peneliti mengumpulkan dan mencatat data secara terperinci berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti (Sugiyono, 2006:12).

  3.Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Majlis Dzikir Kalimahsodo Yang berada didusun Babadan, Desa Duren, Kec Tengaran.

  4. Sumber Data Data dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh, di antaranya melalui: a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2006:253). Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari lapangan yang dapat memberikan gambaran keadaan, mengidentifikasi permasalahan, dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah ketua Majlis dzikir Kaliamahsodo, para pengurus majlis dzikir kaliamahsodo, dan anggota yang tergabung dalam majlis dzikir kalimahsodo.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melaui orang lain atau melalui dokumentasi (Sugiyono, 2006:253). Sumber data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, internet, artikel, majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya.Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa foto, catatan, dan arsip. Catatan dan arsip yang dimaksud adalah struktur keanggotaan majlis, jadwal kegiatan majlis, dan aktivitas pada event yang dilakukan majlis.

  5.Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh langsung dari lapangan yang dapat memberikan gambaran keadaan, mengidentifikasi permasalahan, dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian.

  Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, internet, artikel, majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya. Data primer dapat diperoleh melalui: a.

  Wawancara Esterberg (2002) menyatakan bahwa “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk betukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu” (Sugiyono, 2006:260). Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara tak berstruktur atau terbuka, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2006:263). Wawancara ini digunakan dalam mencari data melalui informan tentang implikasi kegiatan dzikir terhadap sikap sosial masyarakat di majlis dzikir kalimahsodo yakni ketua majlis, para pengurus, dan jamaah yang tergabung dalam majlis tersebut, serta peneliti juga dapat mengetahui lebih mendalam tentang informan mengenai hal-hal terkait dengan judul, sehingga dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena sesuai dengan yang terjadi. Pengumpulan data pada wawancara dapat dilengkapi pula melalui observasi.

  b.

  Observasi Marshall (1995) menyatakan bahwa “melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makn a dari perilaku tersebut” (Sugiyono,

  2006:254). Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan langsung sesuai dengan keadaan riil di lapangan. Observasi ini digunakan dalam mencari data tentang peran majlis dzikir kalimahsodo terhadap sikap sosial untuk memperoleh data yang berhubungan dengan gambaran riil dan detail majlis.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu

  (Sugiyono, 2006:270). Dokumentasi merupakan materi tertulis yang didasarkan pada catatan dan dokumen-dokumen yang digunakan untuk melengkapi sebuah data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut bisa berupa foto, dokumen milik informan, dan hasil wawancara yang didapat dari informan.

  Dokumentasi digunakan dalam mencari data tentang peran sikap sosial di majlis dzikir kalimahsodo Dusun Babadan, dan diperlukan sebagai pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi, sehingga akan lebih kredibel dapat dipercaya jika didukung oleh data- data dokumentasi.

  6.Analisis Data Penelitian ini bersifat kualitatif, artinya menggunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya secara teoritis. Sedangkan pengolahan datanya dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola induktif. Pola induktif yaitu penelitian yang di mulai dengan hal-hal khusus ke hal-hal yang umum. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau orang-orang dari pelaku yang dapat diamati dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dari data-data yang diperoleh dari obyek penelitian yang kemudian dilakukan analisis dengan cara: a.

  Mendiskripsikan data dari informan Analisis hendaknya membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang sudah terkumpul. Setelah itu diusahakan agar satuan-satuan itu dapat diidentifikasi dengan mendiskripsikan atau menggambarkan keadaan dari obyek penelitian. Data tersebut diperoleh dari informan ketika melakukan penelitian.

  b.

  Memilah-milah sesuai dengan analisis penelitian kemudian dianalisis oleh penulis c.

  Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. d.

  Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.

  e.

  Disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisa selama menulis dan merupakan suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dan mungkin begitu seksama dan akan memakan tenaga dengan peninjauan kembali dalam menjawab tujuan penelitian. Analisis ini sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

  1) Penyajian Data (Data Display)

  Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya, tapi yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami (Sugiyono, 2006:280). Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian.

  2) Reduksi Data

  Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2006:277-278). Yang peneliti lakukan dalam mereduksi data diantaranya: a)

  Hasil wawancara maupun catatan lapangan yang masih umum dan acak-acakan yang belum dapat dipahami, dengan reduksi maka peneliti merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, sedangkan yang tidak penting dibuang.

  b) Peneliti dalam mereduksi data akan memfokuskan pada majlis dzikir Kalimahsodo, Implikasi Kegiatan Dzikir Terhadap Nilai- nilai pendidikan Sikap Sosial Masyarakat.

  c) Jika peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, maka itulah yang harus dijadikan perhatian dalam mereduksi data.

  3) Kesimpulan dan Verifikasi

  Data yang sudah dipolakan, difokuskan, dan disusun secara sistematis melalui reduksi dan penyajian data yang kemudian disimpulkan sehingga makna data dapat ditemukan. Untuk memperoleh kesimpulan yang lebih mendalam, maka diperlukannya data baru sebagai penguji terhadap kesimpulan awal. Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data diambil dari hasil reduksi dan panyajian data merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti-bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil. Jika data yang diperoleh memiliki keajegan (sama dengan data yang telah diperoleh) maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil penelitian.

  7.Pengecekan Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian ini terdapat beberapa kriteria yang nantinya akan dirumuskan secara tepat, teknik pemeriksaannya yaitu adanya kredibilitas yang dibuktikan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan dimintakan kesepakatan (membercheck)(Sugiyono, 2006:302). Untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan pengecekkan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas data maka dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Penelitian ini dalam menguji keabsahan data dilakukan dengan beberapa bentuk meliputi: a.

  Triangulasi Sumber Menurut Patton (1987), “triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda” (Moleong, 2009:330). Dalam penelitian ini yang peneliti lakukan, diantaranya: 1) membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan, 2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan yang dikatakan secara pribadi,

  3) membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi, 4) data yang diperoleh dilakukan pada ketua majlis dzikir dan pengurus majlis dzikir, data dari sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan mana pandangan yang sama, mana yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber-sumber tersebut sehingga dapat dianalisis oleh peneliti yang kemudian menghasilkan suatu kesimpulan. b.

  Triangulasi Teknik Triangulasi teknik merupakan pengecekkan data kepada sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2006:307).

  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengecekkan terhadap data yang telah diperoleh melalui wawancara lalu dicek melalui observasi ataupun dokumentasi. Bila dengan teknik-teknik tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data atau yang lainnya untuk memastikan data yang sebenarnya.

  8.Tahap-tahap Penelitian a.

  Kegiatan administratif yang meliputi pengajuan izin operasional untuk penelitian dari rektor IAIN Salatiga selaku penanggung jawab, kemudian menyusun pertanyaan untuk wawancara, serta melakukan administratif lainnya.

  b.

  Kegiatan lapangan yang meliputi: 1)

  Survei awal untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, yaitu pada Majlis Dzikir Kalimahsodo Babadan Duren Kec Tengaran.

  2) Menemui para pengurus dan anggota Majlis Dzikir Kalimahsodo yang akan dijadikan objek penelitian.

  3) Melakukan wawancara kepada para informan sebagai langkah untuk pengumpulan data, kemudian observasi langsung ke lapangan secara mendalam berkaitan dengan yang diteliti.

  4) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan dalam melakukan pemaknaan.

  5) Mereduksi data dengan cara membuang data-data yang lemah atau menyimpang.

  6) Melakukan ferivikasi data untuk membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian.

7) Menyusun laporan akhir untuk dijilid dan dilaporkan.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam memahami skripsi ini, maka perlu diketahui urutan-urutan dalam penulisannya, diantaranya: BAB I PENDAHULUAN, berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliatian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekkan keabsahan data, tahap-tahap penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang kajian teori yang meliputi; Pengertian Majlis dzikir, macam-macam dzikir, pengertian sikap sosial, aspek sosial, ciri-ciri sikap, fugsi sikap, pembentukan dan perubahan sikap, akhlak kepada sesama muslim.

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN, berisi paparan data dan temuan penelitian yang menjelaskan tentang: gambaran umum lokasi penelitian, gambaran informan terdiri dari: sejarah singkat, visi dan misi, data kepengurusan, dan deskripsi hasil temuan penelitian.

  BAB IV PEMBAHASAN, pembahasan memuat tentang, Bagaimanakah diskripsi kegiatan dzikir masyarakat di majlis dzikir Kalimahsodo. Bagaimanakah implikasi kegiatan dzikir terhadap nilai-nilai pendidikan sikap sosial masyarakat tersebut. BAB V PENUTUP, penutup memuat tentang: kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Majlis Dzikir

  1. Pengertian Majlis Dzikir Dalam bahasa Arab, majlis berasal dari kata

  ’ اسولج ’ سلجي ’ سلج

  yang berarti “duduk”(Ahmad, 1997:202). Kata majlis merupakan

  اسلجمو

  bentuk isim makan yang mengandung arti “tempat duduk”.Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah “pertemuan atau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul”(Kamus Bhs Indonesia, 1999:615).

  • Dzikir dalam kamus bahasa Arab berasal dari kata yang

  ركذ ا ًراكِذ

  berarti “menyebut atau mengucapkan”(Ahmad, 1997:448). Dzikir dalam arti lain “renungan, pengajaran”(Mawardi, 1992:15) Istilah dzikir sama halnya dengan menghapal, hanya saja bedanya dalam menghapal mengandung makna menyimpan, sedangkan dzikir mengandung makna mengingat. Ditekankan lebih dari seratus kali di dalam Al-Quran.

  Dzikir merupakan amalan yang paling utama untuk mendapatkan keridaan Allah, senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan musuh dan perbuatan yang paling layak untuk memperoleh pahala. Dzikir adalah bendera Islam, pembersih hati, inti ilmu agama, pelindung dari sifat munafik, ibadah yang paling mulia, da n kunci semua keberhasilan. “bentuk penglihatan ini diberikan kepada orang yang selalu bermawas diri (muraqabah), bertafakur (fikr), dan bersiap diri (iqbal) bagi kehidupan akhirat” (Syekh, 1998:11)

  Dzikir bisa dilakukan dengan lisan, sesuai dengan kalimat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, mengingat Allah di dalam hati, dengan lisan dan hati, yakni menyebut nama Allah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-

  Qur’an Al-Anfaal:8/2

  , ُهُتَياَء امِهايَلَع اتَيِلُت اَذ ِإَو امُهُب وُلُق اتَل ِج َو ُللهُاَرِكُذاَذِإ َنيِذَّلُا َنوُنِماؤُمالُااَمَّنِا َنوُلَّك َوَتَي امِهِ ب َر َلَع َو اًنَمَيِإ امُهاتَداَز

  “sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang beriman itu

  

adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan

apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya, bertambah iman mereka, dan

kepada Tuhanlah mereka bertawakkal ’’. (Syekh, 1998:15)

  Bedasarkan ayat Al- Qura’an tersebut bahwa dengan dzikir kepada

  Allah itu umat manusia akan mendapatkan pembinaan iman, bisa memperteguh keyakinan, bisa memperdalam cinta kita kepada Allah SWT bisa tahan dan tangguh dalam menghadapi godaan iblis dan syaithan, bisa kuat jiwa dalam menghadapi segala tipu daya hawa nafsu yang angkaramurka, bisa juga senjata yang paling ampuh dalam menghadapi semua rintangan dan cobaan dalam berjihad di jalan Allah SWT (Mawardi, 1992:81).

  Oleh karena itu, majlis dzikir yang sebenarnya adalah mengajarkan Al-

  Qur’an, ilmu-ilmu syar’i (agama), dan masalah agama yang lain, menjelaskan umat tentang sunnah-sunnah Nabi agar mereka mengamalkannya, menjelaskan tentang bid’ah-bid’ah agar umat berhati-hati terhadap bid’ah dan menjauhkannya. Dengan demikian majlis dzikir adalah suatu tempat perkumpulan orang-orang yang menyebut dan mengucapkan kalimat Allah, tempat perkumpulan orang-orang yang mulia atau sholeh.

  2. Macam-macam Dzikir

  a. Dzikir Sirr (Diam) dan Jahar (Bersuara) Dzikir kepada Allah disyariatkan baik secara diam-diam maupun dengan bersuara, Rasulullah SAW telah menganjurkan dzikir dengan kedua macam ini. Akan tetapi, para ulama syariat menetapkan bahwa dzikir bersuara lebih utama, jika terbebas dari hasrat pamer dan tidak Nabil Hamid Al-

  Mu’adz Bagaimana Mencintai Rasulullah SAW, mengganggu orang yang sedang shalat, sedang membaca Al- Qur’an atau sedang tidur (Abdul, : 97).

  Imam Nawawi telah mengkompromikan antara keduannya dengan mengatakan bahwa dzikir secara rahasia lebih utama apabila seseorang takut akan hasrat pamer. Dzikir besuara lebih utama dalam kondisi selain itu. Sebab, amal dzikir lebih baik faedahnya dapat menular kepada orang yang mendengarkannya, dapat menghilangkan ngantuk dan dapat menambah semangat dalam berdzikir (Abdul, : 99).

  Oleh karena itu, bahwa mengetahui larangan mengeraskan suara dalam berdzikir dan berdoa tidaklah mutlak. Nawawi menegaskan bahwa mengeraskan suara dalam dzikir tidak dilarang dalam syariat, tapi justru di syariatkan dan hukumnuya sunnah. Menurut mazhab syafi , “mengeraskan suara dalam dzikir lebih utama dari pada melirihkan”(Abdul, :102).

  Sebagian kalangan memilih bahwa yang dilarang adalah mengeraskan suara secara berlebihan atau melampaui kebutuhan. Sementara berdzikir dengan mengeraskan suara secara seimbang dan sesuai sengan kebutuhan termasuk yang diperintahkan.

  b. Dzikir Lisan dan Dzikir Hati Para ulama sepakat bahwa dzikir dengan lisan dan hati dibolehkan bagi orang yang sedang berhadas, orang yang sedang junub, wanita yang sedang haid dan wanita yang nifas. Dan dzikir yang dimaksud adalah tasbih, tahmid, takbir, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan lain sebagainya (Abdul, :105).

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENGELOLAAN ZAKAT FITRAH BERDASARKAN KONSEP MASLAHAT LIL UMMAT (Studi Kasus di Dusun Kaliwaru, Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 141

KOHESI SOSIAL INTERN UMAT ISLAM (Studi Terhadap Relasi Antara Warga Muhammadiyah dan NU di Dusun Honggosari Desa Jogonegoro Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 156

Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 5 118

KELUARGA SAKINAH DAN DZIKIR (Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al-Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah dalam Hukum Islam

0 0 163

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 88

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

PERAN KEGIATAN DZIKIR DAN TAHLIL DALAM MENUMBUHKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DAN SPIRITUAL UMAT ISLAM DI DESA SRUWEN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 182