PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PLEJARAN ALQURAN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 KAB.SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AL-QUR'AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE

DRILL PADA SISW A KELAS IV MI SURUH 0 2 KAB. SEMARANG

TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

  

W A K H ID H A S Y IM

NIM: 11408121

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

2010

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama

  : Wakhid Hasyim NIM : 114 08 121 Program Studi

  : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul

  : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE D RILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH II TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 19 Agustus 2010 Hammam. M.Pd

  NIP. 197306102000031001

  

iv

KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : id

PENGESAHAN SKRIPSI

  

Judul PENINGKATAN PR ESTA SI BELA JA R M ATA PELA JA RA N

A L-Q U R ’AN HAD IST PA D A M ATERI H A D IST M ELALUI M ETODE DRILL PA D A SISW A KELAS IV M I SU R U H n TA H U N 2 0 1 0 ”

  N am a W akhid Hasyim N IM 114 08 121 Program Studi Pendidikan A gam a Islam (PAI) Syawal 1431H

  Salatiga, Septem ber 201 OM NIP. 197306102000031001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :

  Wakhid Hasyim NIM ; 114 08 121

  Jurusan Tarbiyah

  Program Studi Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tubs benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tubs orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 18 Agustus 2010 Yang Menyatakan

  Wakhid Hasyim

  

VI

  

MOTTO

BERTAMBAH = BERKURANG

  

(AKU PASTI KEMBALI)

vii

  PERSEMBAHAN SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA DIRIKU SENDIRT

  Dalam DOA:

  

1. Semoga Menjadi Lebih Baik Untuk Bisa

Berkhidmat Pada Ibu, Ibu, Ibu dan Bapak

  2. Aku Akan Setia Kepada Orang yang Melahirkan Putra Putriku

  3. Jadilah Putra dan Putri Yang Berakidah, Berakhlak dan Menguasai Dunia

  

4. Semoga Berkumpul Dalam Keadaan Ikhlas

Untuk Semua Orang yang Telah Dipertemukan

  

ABSTRAK

  Hasyim, Wakhid 2010. Jurusan Tarbiyah. Progdi PAI-Ekstensi. STAIN Salatiga. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Materi Hadist Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010.

  Skripsi.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan minat siswa pada pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist melalui metode

  

drill pada siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010. (2) peningkaan prestasi

  belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist melalui metode drill pada siswa Kelas IV MI Suruh02 Tahun 2010.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010, beijumlah 20 siswa. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari dua siklus yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010. Data diambil dengan cara observasi proses pembelajaran, wawancara,

  

pre test dan tes formatif. Analisis yang dilakukan adalah analisis diskriptif

  kuantitatif, dengan teknik simpangan dan presentase. Untuk kesimpulan digunakan teknik teknik berfikir induktif dan deduktif. Kesimpulan hasil penelitian adalah : (1) Minat siswa mengalami kenaikan pada siklus 1 kategori baik=40%(8 siswa) dan pada siklus II kategori baik=90%(18 siswa) (2) Prestasi belajar siswa juga mengalami kenaikan pada pre test=60%(12 siswa) dan pada siklus II=100%(20 siswa)

  Kata Kunci: PTK, prestasi belajar, metode drill, mapel Al-Quran Hadist.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan skripsi berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS PADA MATERI HADIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 TAHUN 2010. Sehingga dapat memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi. Oleh karena itu maka penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag sebagai Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

  2. Drs. Djoko Sutopo sebagai Ketua Program Studi Ekstensi.

  3. Hammam, M.Pd yang telah memberikan dan pengarahan kepada penulis.

  4. Para Dosen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Suhamo, selaku Kepala MI Suruh 02 yang telah memberikan ijin penelitian.

  6. Istri, Ibu, Bapak dan saudara-saudaraku yang telah membantu secara moril dan materiil dalam penyusunan skripsi ini, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga amal baik dan bantuan tersebut dibalas oleh Allah SWT sebagai amal shaleh. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amin.

  Suruh, September 2010 Penulis

  Wakhid Hasyim

  

DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Daftar Pustka Lampiran-Lampiran

  

xii

  DAFTAR TABEL

  Tabel Tentang Halaman

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   Pelaksanaan Tindakan Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

  xiii

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Dua peninggalan Rasulullah terhadap umatnya adalah Al Quran dan hadist. Mempelajari hadist termasuk ibadah dan mengamalkan hadist merupakan bentuk cinta seorang hamba terhadap Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi seseorang yang mengajarkan hadist dengan baik dan benar kepada anak sejak dini.

  Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan di atas dapat diwujudkan dalam praktek belajar mengajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di kelas. Salah satu ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah menteijemahkan hadist dan memahami kandungan hadist.

  Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MI Suruh 02 masih banyak siswa yang belum memahami kandungan hadist setelah mempelajarinya.

  Selama ini proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist yang melibatkan antara guru dan siswa masih belum maksimal. Metode yang selama ini digunakan metode ceramah dirasa belum mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru. Sehingga ditengah-tengah proses belajar mengajar ditemukan siswa yang mengantuk, bicara sendiri serta melamun. Akibatnya

  

1 siswa kurang mampu menyerap dan memahami materi yang diberikan. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

  Di sisi lain materi pembelajaran Al-Qur’an Hadist dipahami siswa dan guru sebagai materi yang bersifat hafalan dan terkesan mengejar target penyelesaian pokok bahasan saja, sehingga penguasaan materi hanya sampai pada ranah kognitif saja sedangkan dalam pembentukan sikap serta pembiasaan sangat minim.

  Oleh karena itu guru dituntut untuk mampu memberikan metode yang tepat agar hasil yang dicapai oleh siswa bisa mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode drill untuk mengatasi permasalahan di atas. Metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dengan latihan yang teratur dan setahap demi setahap maka materi yang diberikan akan lebih melekat pada diri anak. Selain itu dengan metode drill dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan, bahkan mungkin siswa dapat memiliki penguasaan tersebut secara sempurna.1

  Dengan metode drill diharapkan adanya perubahan yang berupa peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mapel Al-Qur’an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010.

1 Roestiyah, Nk., Strategi B elajar mengajar, Jakarta, Bina aksara, 1985, him. 125.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut menjadi judul skripsi Penelitian Tindakan Kelas “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV

  MI SURUH 02 TAHUN 2010 ”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan permasalahan penelitian sebagai berikut :

  1. Apakah metode drill dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010 ?

  2. Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010 ?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010.

  

3

  2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian Tindakan

  Penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi Siswa, penelitian ini dapat digunakan bagi siswa untuk dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist.

  2. Bagi Guru adalah dapat menemukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

  3. Bagi Sekolah, apabila prestasi belajar siswa meningkatkan maka sekolah akan mengalami peningkatan mutu yang bermuara pada meningkatnya kredibilitas sekolah.

  E. Hipotesis Jika metode drill dilaksanakan dengan baik untuk pengajaran Hadist tentang menteijemahkan hadist tentang niat maka diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

  

4 F. Definisi Operasional

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

  Belajar adalah perbuatan yang bersifat kompleks, karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi atau dibentuk oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka para ahli dalam bidang ini menginterprestasikannya dalam berbagai segi dengan metodenya sendiri-sendiri. Definisi-definisi tersebut diantaranya2 :

  1) Belajar menurut Ilmu jiwa daya, belajar adalah usaha melatih daya-daya itu agar berkembang.

  2) Belajar menurut Ilmu jiwa assosiasi, belajar berarti mmbentuk hubungan-hubungan stimulus response dan melatih hubungan- hubungan itu agar bertalian erat. 3) Belajar menurut Ilmu jiwa Gestalt, belajar berarti mengalami, berbuat, berreaksi, berpikir secara kritis.

  Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses seseorang untuk memperoleh berbagai

2 Oemar Hamalik, M etoda dan K esulitan-kesulitan Belajar , Bandung, Tarsito,1990, hlm.23.

  

5 kecakapan, ketrampilan, dan sikap.3 Belajar juga dapat diartikan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.4

  Berdasarkan pengertian di atas, maka maksud belajar dalam penelitian ini adalah proses siswa untuk memperoleh kecakapan dan ketrampilan dalam membaca dan mengartikan hadist, sehingga diharapkan siswa dapat mengerti, memahami kandungan hadist dan dapat menerapkannya dalam kehidupan.

b. Pengertian Pretasi Belajar

  Prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai.5 Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar. Prestasi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah siswa mampu mengartikan hadist dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari -hari.

  Margaret R Bell Gredler, B elajar dan membelajarkan. Terj. M unandir , Cet.2, Jakarta, Raja Grafindo, 1994, him. 1.

  4 Oemar Hamalik, op.cit.. Him. 21.

  5 W.S. winkel, P sikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia, 1984, him. 768.

  

6

2. Metode Drill

  a. Pengertian Metode Metode adalah cara yang sebaik-baiknya untuk mencapai

  tujuan6. Definisi lain dari metode adalah cara guru menyampaikan atau menyajikan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, untuk mencapai kompetensi dasar 7

  b. Metode Drill

  Metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari.8

  Metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.9

  6 Oemar Hamalik., op.cit Hm.23.

  7 Op.cit.,.him. 413.

  8 Sriyono, dkk., Teknik belajar M engajar Dalam CBSA, Rineka Cipta, 1992, him. 112.

  9 Roestiyah, Nk., op.cit.

  

7 Metode ini berasal dari metode Herbart, yaitu asosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada murid-murid.10

  Mengingat metode drill mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut: a) Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya.

  b) Membentuk pengetahuan ‘verbalis”. Sehingga berakibat pada kurangnya penggunaan rasio serta terhambatnya inisiatif.

  c) Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku d) Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.

  e) Latihan yang dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan dalam suasana yang serius mudah sekali menimbulkan kebosanan dan kejengkelan.

  M ethodikK husus Pendidikan Agama,

‘“Zuharini, dkk., Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983,

him. 106.

  

8 Maka metode drill yang dimaksud peneliti adalah metode

  drill yang disempurnakan dengan tambahan teknik pemberian kartu, diskusi dan pengelompokan.

  3. Hadist

  Menurut bahasa Hadist berarti al jadid (baru), al khabar(berita), pesan keagamaan, pembicaraan. Sedang menurut istilah hadist adalah pembicaraan yang diriwayatkan kepada Nabi Muhammad SAW.11

  4. Karakteristik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist

  Mata pelajaran Al-Qur’an Hadist merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan Agama Islam. Karena Mata pelajaran Al- Qur’an Hadist memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya dan mengamalkan sunah

  Rasulullah, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadist sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.

  Salah satu tujuan dari mata pelajaran Al-Qur’an Hadist adalah memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an dan H adist.

  y h ib jla d ist Nabi Telaah H istoris dan M etodologisi, 11 Zuhri, Yogya, Tiara Wacana, 2003 , him 1.

  

9 Penekanan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah kemampuan memahami isi kandungan hadist dengan baik dan benar. Untuk memahami isi kandungan hadist dengan baik dan benar seorang siswa harus mempelajari dan mengetahui arti kata dari hadist yang menggunakan bahasa arab.

  Pada mata pelajaran Al-qur’an Hadist, mengetahui arti dari hadist merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

G. Metode Penelitian

1. Setting Penelitian

  Setting penelitian menjelaskan tentang lokasi dan gambaran

  tentang sekelompok siswa atau subyek yang dikenai tindakan.12 Berdasarkan pengertian di atas, maka setting dalam penelitian ini dijelaskan lokasi penelitian berada di MI Suruh 02, beralamat di Dusun

  Morangan Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang dikenai tindakan adalah siswa dan Guru kelas IV pada sekolah tersebut.

  Penelitian ini adalah penelitian populasi yang artinya semua populasi siswa kelas IV MI Suruh 02 pada tahun pelajaran 2009/2010 menjadi sampel penelitian.

12 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas , Cet Ke-4, Jakarta, Bumi Aksara, 2007, him 39.

  

10

2. Sasaran Penelitian

  Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek yang dikenai tindakan yaitu target yang diharapkan.13 Dengan penelitian ini maka sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah:

  a. Faktor Siswa

  Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya minat dan prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Fokus pengamatannya adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa dalam pembelajaran dan hasil yang dicapai oleh siswa.

  b. Faktor Guru

  Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya keterampilan guru dalam mengelola kelas, membelajarkan siswa dengan metode yang tepat, dan kemampuannya membangkitkan motivasi kepada siswa. Fokus penelitiannya adalah proses pembelajaran, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Indikator keberhasilannya adalah respon positif ketika guru memfasilitasi siswa yang mungkin belum paham dengan apa yang dipelajari.

13 Ibid, him 39

  

11

3. Rencana Tindakan

  Rencana tindakan adalah gambaran tentang langkah-langkah riil yang akan dilakukan dalam tindakan. Dari pengertian ini dijelaskan rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Pada awal kegiatan dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang teijadi sebelumnya. Dari refleksi tersebut kemudian mengidentifikasi masalah, mendiskusikan permasalahan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji strategi pembelajaran yang relevan.

  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut di atas ditentukan langkah paling tepat untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist menggunakan metode drill.

  Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan berdasarkan perkembangan yang dicapai. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu :

a. Menyusun Rencana Kegiatan

  Menyusun rencana kegiatan ini meliputi: membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, menyusun lembar observasi, menyusun alat evaluasi.

  12

b. Pelaksanaaan Kegiatan

  Yaitu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan.

  c. Observasi

  Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dalam dua siklus.

  d. Refleksi

  Berdasarkan hasil observasi guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang baru saja dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas proses pembelajaran. Dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang teijadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan penelitian:

  a. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010.

  Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah: 1) Menyusun rencana kegiatan

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

  a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  13 b) Menyusun pre test

  c) Menyusun tes formatif

  d) Membuat alat peraga

  e) Menyusun lembar pengamatan 2) Pelaksanaan kegiatan

  Kegiatan pada tahap ini adalah;

  a) Mempersiapkan alat-alat pembelajaran yan telah disusun sebelumnya b) Salam pembuka

  c) Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan

  d) Melaksanakan pre test

  e) menganalisa hasil test

  f) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran

  g) Evaluasi

  h) Penutup 3) Observasi

  Pada tahap ini peneliti tidak melakukan observasi sendiri. Akan tetapi dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan observasi.

  Tahap observasi adalah:

  a) Menyiapkan lembar pengamatan PBM guru dan siswa

  14 b) Melaksanakan observadi pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir

  c) Melakukan penskoran pada lembar pengamatan PBM guru dan siswa 4) Refleksi

  Kegiatan pada tahap ini meliputi:

  a) Melakukan diskusi degan observator

  b) Menganalisa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran c) Mencari solusi untuk memecahkan masalah

  d) Menentukan langkah yang tepat untuk pembelajaran berikutnya b. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Mei 2010.

  Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah: 1) Menyusun rencana kegiatan

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

  a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  b) Menyusun tes formatif

  c) Membuat alat peraga

  d) Menyusun lembar pengamatan

  15

2) Pelaksanaan kegiatan

  Kegiatan pada tahap ini adalah;

  a) Mempersiapkan alat-alat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya b) Salam pembuka

  c) Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan

  d) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran

  e) Evaluasi

  f) Penutup 3) Observasi

  Tahap observasi adalah:

  a) Menyiapkan lembar pengamatan PBM guru dan siswa

  b) Melaksanakan observadi pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir

  c) Melakukan penskoran pada lembar pengamatan PBM guru dan siswa 4) Refleksi

  Kegiatan pada tahap ini meliputi:

  a) Melakukan diskusi degan observator

  b) Menganalisa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran

  16

4. Indikator Penelitian

  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian dalam meningkatkan motivasi, keaktifan dan prestasi belajar hadist melalui metode drill, maka digunakanlah indikator. Indikator berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan penelitian. Indikator-indikator tersebut tersaji dalam tabel berikut in i:

  Tabel 1 Indikator Penelitian Prestasi Belajar Minat

  Visual activities,

  1. berupa

  1.Ketuntasan Nilai Minimal membaca dan memperhatikan (KKM) mencapai 70 penjelasan guru.

  2. Oral activities, bertanya

  2.Nilai rata-rata mencapai 80

  3. Listening, mendengarkan

  3.Porsentasi kelulusan mencapai penjelasan guru, diskusi 90% Kriteria Pengukuran dari indikator-indikator di atas adalah sebagai berikut:

a. Minat

  Tabel 2 Skala Pengukuran Minat

  Skala Prediket

  1 Kurang 2-3 Cukup 4-5 Baik

  6 Baik Sekali

  17

b. Prestasi Belajar

  Tabel 3 Kriteria Pengukuran Prestasi Belajar

  Skala Prediket

  40-55 Kurang

  60-75 Cukup

  80-100 Baik

5. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

  Berdasarkan pengertian tersebut, maka ditentukan instrumen pada penelitian ini berupa dokumen. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :

  a. Silabus

  Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penelitian hasil belajar.

  b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  Yaitu perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.

  Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar.

c. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

  1) Lembar observasi pengolahan pembelajaran metode drill, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

  2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

d. Tes Formatif

  Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif diberikan pada setiap akhir putaran.

  6. Pengumpulan Data

  Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan pembelajaran metode drill, observasi aktivitas siswa dan guru serta tes formatif.

  7. Teknik Analisa Data

  Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis data dengan teknik sebagai berikut: a. Semua data yang terkumpul disajikan dalam bentuk deskriptif kuantitatif.

  b. Untuk pembahasan dan kesimpulan digunakan teknik analisis deduktif dan induktif. Analisis deduktif berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada. Sedangkan induktif berarti mengorganisasikan fakta-

  19 fakta atau hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan.14 c. Untuk prestasi belajar digunakan dua teknik analisis data yaitu dengan:.

  1) Untuk mencari nilai rata-rata menggunakan simpangan dengan rumus15

  I N

  Dengan Keterangan:

  X

  : Nilai rata-rata Z X : Jumlah semua nilai siswa Z N : Jumlah Siswa

  2) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Y' SiswaLulus

  P= ------------- *1 0 0 %

  • - S i s w a

H. Sistematika Penulisan

  Penulisan laporan hasil penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  14 S a ifu d in A z w a r , M eto d e Penelitian, Cet VIII, Y o g y a k a r ta , P u s ta k a P e la ja r , 2 0 0 7 , h im 4 0 .

  15 Sutrisno Hadi, Statistik J ilid i, Yogyakarta. Andi Offset, 1989, him. 36

  

20

1. Bagian awal, meliputi:

  Halaman sampul, Lembar logo, Halaman judul, Lembar persetujuan ( terdiri dari: Lembar persetujuan pembimbing dan Lembar persetujuan dan pengesahan), Pernyataan keaslian penulis, Motto, Persembahan, Kata pengantar, Abstrak, Daftar isi, Daftar tabel dan daftar lampiran.

  2. Bagian Inti, meliputi:

  a. Bab Pendahuluan yang mencakup: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Hipotesis, Definisi operasional, Metode penelitian, Sistematika penulisan.

  b. Bab ke 2 tentang Kajian Pustaka Kajian Pustaka akan membahas: Belajar, Prestasi Belajar, Metode Drill, Hadist dan Hadist dalam materi Al-Qur’an Hadist Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah.

  c. Bab ke 3 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian memuat: Lokasi, subyek dan obyek penelitian, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi pelaksanaan siklus II.

  d. Bab ke 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian memuat: data prestasi belajar (pre test, Siklus I, dan siklus I I ) , data hasil observasi terhadap guru

  21 dan siswa, refleksi keberhasilan dan kegagalan , Pembahasan tiap siklus,

  e. Bab ke 5 Penutup, Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran.

  3. Bagian Akhir, meliputi: Daftar pustaka, Lampiran, Daftar Riwayat Hidup Penulis.

  \

BABU LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

  Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya atau siswanya berhasil menyebutkan kembali secara lisan informasi yang telah didapat sebelumnya.

  Selain itu ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Orang yang mempunyai pandangan seperti ini biasanya akan merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan keterampilan tersebut.

  Para ahli pendidikan juga memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam mendefinisikan belajar. Hal ini disebabkan perbuatan belajar itu sendiri adalah perbuatan yang bersifat kompleks, karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi atau dibentuk oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia.

  23 Ada beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, antara lain :

  1. Menurut Cronbach, Harold Spears, Geoch dalam (Sardinian: 1992 ) dituliskan sebagai berikut16: a. Cronbach memberikan definisi : “ Learning is shown by a

  change in behavior as a result o f experience ”. Yang artinya

  belajar ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku sebagai sebuah hasil dari pengalaman.

  b. Harold Spears memberikan batasan : “ Learning is to observe, to

  read, to imitate, to try something themselves, to listen and to follow direction ”. Yang berarti bahwa belajar adalah

  mengamati, membaca, meniru mencoba sesuatu pada diri mereka sendiri, mendengar dan mengikuti petunjuk.

  c. Geoch, mengatakan : “ Learning is a change in performance as

  a result o f practice “. Artinya belajar adalah sebuah perubahan dalam perbuatan sebagai hasil dari latihan.

  2. Menurut Chaplin dan Hintzman dalam Muhibbin Syah: 199517 16 S a r d im a n , A . M . , Interaksi dan m otivasi b e la ja r m engajar, edisi 1, C et ke-4, J a k a rta , dituliskan:

17 M u h ib b in S y a h , Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, B a n d u n g , R e m a ja R o s d a k a r y a ,

1 9 9 5 .h l m . 9 0 R a ja w a l i, 1 9 9 2 , h im .2 2 .

  

24 a. Chaplin mengatakan : “ Belajar adalah proses memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

  b. Hintzman menyatakan : “ Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Oemar Hamalik menyatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang bam berkat adanya suatu pengalaman dan latihan.18

  Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai..19 Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai 18 O e m a r H a m a lik , M e to d a dan Kesulitan-kesulitan Belajar, B a n d u n g , T a r s i t o , 1 9 9 0 , h lm .2 1 . peserta didik setelah melakukan proses belajar.

19 W .S . w in k e l, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, J a k a r ta , G r a m e d ia , 1 9 8 4 , h im . 7 6 8 .

  

25 Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yangyang dimiliki seseorang20 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya baik perilaku dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.

  Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran pada suatu mata pelajaran biasanya dilambangkan dengan angka-angka 0 - 1 0 pada pendidikan dasar dan menengah, dan huruf - huruf A,B,C dan D pada pendidikan tinggi.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Mutu atau kualitas pendidikan dikatakan berhasil apabila menunjukkan tingkat memuaskan. Sedangkan prestasi belajar dikatakan berhasil apabila dalam proses pembelajaran itu berjalan dengan lancar. Kelancaran proses mengajar tidak dapat terwujud dengan baik tanpa adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Ngalim Purwanto, faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri individu sendiri (internal) yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Selain itu dapat juga berasal dari luar diri sendiri (eksternal) yang meliputi alam, keluarga, guru dan masyarakat.21 20 N a n a S y a o d ih . S., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, B a n d u n g , R e m a ja R o s d a k a r y a , C e t K e-

  1 , 2 0 0 3 , h im . 1 0 2 21 N g a lim P u r w a n t o , Psikologi Pendidikan, B a n d u n g , R e m a d ja K a ry a , 1 9 8 7 , h im . 1 0 6 .

  

26

a. Faktor Internal

  Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seorang siswa. Faktor internal ini m eliputi:

1) Faktor Fisiologis

  Faktor fisiologis meliputi keadaan tonus jasmani dan fungsi fisiologis terutama panca indra. Keadaan tonus jasmani dapat melatar belakangi aktivitas belajar..

  Kurangnya tonus jasmani dapat mengakibatkan kelesuan, lekas mengantuk, lakas lelah dan sebagainya, yang akhirnya akan menurunkan daya konsentrasi siswa dan berujung rendahnya prestasi belajar siswa. Keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah.

  Panca indra merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan yang menghubungkan manusia dengan dunia luar, melalui urat-urat syaraf yang tersusun secara sangat dan berfungsi dengan kecermatan. Baiknya berfungsinya panca indra merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.

  27

2) Faktor Psikologis

  Faktor Psikologis yang mempengaruhi proses belajar diantaranya:

a) Bakat

  Bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan tertentu22

  Gilford (1959) mengemukakan bahwa bakat terdiri dari tiga komponen yaitu komponen intelektual, perseptual dan psikomotorik23. Komponen intelektual terdiri dari aspek pengenalan, ingatan, berpikir konvergen, berpikir divergen dan evaluasi. Komponen perseptual terdiri dari aspek pemusatan perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang waktu, keluasan dan kecepatan mempersepsi. Sedangkan komponen psikomotorik terdiri dari aspek rangsangan, kekuatan dan kecepatan gerak, ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan. Suatu bakat dibentuk oleh kombinasi dari 23 /f a /d .,h lm ,1 0 2 . 22 N a n a s y a o d ih . Op.cit., h im . 1 0 2 . aspek-aspek tersebut . Tinggi rendahnya suatu bakat

  

28 yang dimiliki seseorang ditentukan oleh kualitas dan tiap aspek yang mendukung bakat tersebut dan juga keterpaduan aspek-aspek tersebut.

b) Minat

  Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke sesuatu hal yang berharga bagi seseorang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhannya.24

  Menurut Bernard, minat timbul tidak secara spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar/bekeija25

  Seorang siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu mata pelajaran ia kemudian akan memusatkan perhatiannya yang intensif terhadap materi pelajaran tersebut yang memungkinkan siswa tadi belajar lebih giat dan akhirnya mencapi prestasi yang diinginkan.

24 Z a k ia h D a r a d ja t , M e to d ik Khusus Pengajaran A g am a Islam, edisi 1, Cet Ke-3, J a k a r ta , B u m i

  A k s a ra , 2 0 0 1 , h im . 1 3 3 25 S a r d in ia n , A . M . , O p .C it, 1 9 9 2 , h im 7 6 .

c) Kecerdasan

  Banyak orang berpendapat, bahwa kecerdasan merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan berhasil atau gagalnya belajar seseorang.

  Terlebih-lebih pada waktu anak masih sangat muda, kecerdasan sangat besar pengaruhnya. Kecerdasan atau intelejensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.26

  Intelejensi menunjuk kepada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas, kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan yang cerdas ditandai oleh perbuatan yang cepat dan tepat dalam suatu situasi, dalam melihat hibungan antar unsur, dalam menarik kesimpulan serta dalam mengambil keputusan atau tindakan.27

d) Motivasi

  Motif adalah daya penggerak di dalam diri orang 26 N g a lim P u r w a n t o , Psikologi Pendidikan, edisi 2, Cet ke-2, B a n d u n g , R e m a d ja K a ry a , 1 9 8 7 , untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi 27 N a n a S y a o d ih , op.cit.M m .93.

  h lm .5 9 .

  

30 mencapai suatu tujuan tertentu28 2 Sedangkan motivasi

  9 adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu. Sedangkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.

  Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang termotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :

  (1) Motivasi Ektrinsik

  Motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar siswa itu sendiri tapi suatu aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Misal belajar untuk mendapat hadiah, 29 Ibid. H im . 1 0 2 .

  28 T a d ja b , Ilm u Jiwa Pendidikan cet L , K a ry a A b d r t a m a , S u r a b a y a ,h im . 1 0 1 .

  

31 belajar untuk menghindari hukuman, belajar untuk mendapat angka yang bagus dan sebagainya.

  (2) Motivasi Instrinsik

  Motivasi instrinsik yaitu bahwa suatu aktivitas atau kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasar penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu. Emerd dalam (S.Nasution: 2000:8) menuliskan:

  “ The reward o f a thing well done is to have

  done it”, yang berari ganjaran bagi sesuatu yang

  dilakukan dengan baik ialah telah melakukannya.30.

b. Faktor Eksternal

  Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang siswa. Faktor-faktor ini meliputi:

1) Alam

  Kondisi alam juga mempengaruhi proses dan hasil 30 S. N a s u t io n , D idaktik Asas-Asas M e n g a ja r., J a k a r a t a , B u m i A k s a ra , 2 0 0 0 , h l m . 8 belajar. Jauhnya jarak antara sekolah dengan rumah, baik yang ditempuh dengan beijalan kaki atau naik kendaraan yang cukup lama dapat menyebabkan kelelahan pada siswa, yang berakibat pada rendahnya konsentrasi siswa. Selain itu letak sekolah yang dekat dengan jalan raya, pasar atau tempat keramaian yang bisa berakibat pada menurunnya daya konsentrasi siswa yang berujung pada menurunnya prestasi siswa.

  2) Keluarga

  Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam- macam tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak. Selain itu ada atu tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar juga turut memegang kekuasaan.

  3) Guru dan cara mengajar

  Peran guru atu pengajar di sekolah sangat penting pula. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan kepada siswa menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.

  33

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AL QUR'AN HADIST MELALUI METODE CARD SORT DI MIS DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 88

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI METODE DRILL DI SDN I TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 120

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR (TINJAUAN PADA SISWA KELAS IV MI NURUL HUDA KRANDON LOR 02 KEC.SURUH KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010) - Test Repository

0 1 139

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST METODE PEER LESSONS PADA SISWA IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TIMPIK SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 108

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 13 108