KAITAN KEHARM ONISAN HUBUNGAN GURU SISWA DENGAN SIKAP SOSIAL SISW A KELAS II SM P ISLAM SUDIRM AN TEGARON BANYUBIRU TAHUN 2006/2007 - Test Repository

  

K A IT A N K E H A R M O N IS A N H U B U N G A N G U R U S ISW A

D E N G A N S IK A P S O S IA L S IS W A K E L A S II S M P ISL A M

S U D IR M A N T E G A R O N B A N Y U B IR U

T A H U N 2006/2007

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

MUBTADPIN

NIM : 11101084

J U R U S A N T A R B IY A H

S E K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I (S T A IN )

  

S A L A T IG A

20 0 8

  i

  Drs. H.M Ban&ny SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALA'I'IGA Jl. Stadion No.03 Salatiga 50721

  • *sssssasa=assss!^ ^ !SBS Salatiga, i 5 7 u i^ U U ^

NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 3 (tiga) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdra MUBTADI’IN Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

  j

4 IS iiil 4 -C k jj f i

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : N am a: MUBTAD1TN

  N IM : 11101084 Jurusan : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Ju d u l: PENGARUH KEHARMONISAN HUBUNGAN GURU

  SISWA TERHADAP SIKAP SOSIAL SISWA KELAS 11 SMP ISLAM SUDIRMAN TEGARON BANYUBIRU TAHUN 2006/2007.

  Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut di atas agar segera di munaqosahkan.

  

jjj aajj f

1 j j&t A

  NIP .150170134

  D E P A R T E M E N A G A M Ri \

  S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL S ta d io n 03 Telp. (0298) 323 7 0 6 , 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 5 0721

  Website :

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : MUBTADI’IN dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 01 084 yang beijudul : 'KAITAN KEHARMONISAN HUBUNGAN GURU SISWA

  

DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS II SMP ISLAM SUDIRMAN

TEGARON BANYUBIRU TAHUN 2006/2007”,

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga paaa hari: Rabu, 19 Maret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 12

  Rabiul Awal 1429 H

  dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

  19 Maret 2008 M Salatiga, -------------------------------------

  12 Rabiul Awal 1429 H Panitia Ujian

  Sekretaris Sidang Keilfa Sidang

  T r t r

  Dr. Muh. Saerozi M.Ag frs. Imam Satomo, M.Ag NIP. 150 247 014 NIP. 150 216 814

  Penguji I Penguji II /X

  Muna Erawati M.Si P ro i/P r. H. Fachrudin, M.A

  NIP. 150 293 624

  ' NIP. 150 057 781

  Pembimbing Drs. H. M. Banany

  

NIP. 150 170 134

  D E P A R T E M E N A G A M A RI S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  J l S ta d io n 0 3 Telp. (0298) 323 7 0 6 , 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 50721

  Website : E-mail: admin istrasi@sta;nsalatiga.ac. id

  

DEKLARASI

\

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah dr tulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 27 Maret 2008 Penulis,

  M u b t a d i ' i n

  NIM. 111 01 084

  

M O T T O

c i n t a i l a n ( d i < r j s e n d w

  

S E E E L V M M E N C IN T A I

O R A N g L A IN

‘KPW ZKSI£JQC<DIW S E N D m

S E Q E L V M M E N g O ^ K S I A L A V M E N IL A I

  

(yR A N g L A I N

  P E R S E M B A H A N S krip si ini p e nu lis p e rse m b a h ka n k e p a d a : > B a p a k d an Ibu se k e lu a rg a

  > P a m a n d an B ibi se ke lu a rg a > A d ik -a d ik k u te rsa ya n g

> T e m a n -te m a n yang te la h m e m be riku m o tivasi

  VI

KATA PENGANTAR

  jJ| jUAI

  A J a ^ o j Al I J Q j -il 1J 'wjj All j j a 1 ^ylc. (jj a.Urti A j j

  (j-LalaJ 1 t_ i j «loaJI \ J U

  I Segala puji bagi Allah yang telah melimpahka rahmat, taufiq serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini walaupun dengan susah payah. Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW juga keluarga dan sahabat- sahabatnya.

  Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ketua STAIN Salatiga beserta staf-stafnya.

  2. Bapak Drs. H. M Banany selaku pembimbing dalrm penulisan skripsi ini dimana beliau telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis demi terselesairya karya penulisan skripsi ini.

  3. Bapak, Ibu serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan kepada penulis sampai terselesainya penulisan skripsi ini.

  4. Paman dan Bibi sekeluarga yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik material maupun spiritual, sehingga terselesainya skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen yang telah sabar dalam membina dan memberikan ilmunya kepada penulis. vii

  6 Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa kecuali untaian terimakasih yang mendalam dengan diiringi do’a semoga Allah SWT memoaias amal kebaikan mereka.

  Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini yang tentu masih banyak sekali kekurangan - kekurangannya. Walaupun demikian penulis berharap tulisan ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

  Akhirnya hanya kepada Aliahlah penulis memohon petunjuk, semoga tulisan ini dapat bermanfaat, Amin..................

  Salatiga, 20 Juli 2006 Penulis

  MUBTADI’IN NIM:11101084

  Vlll

  

D A F T A R ISI

   HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................... jj HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. jji

  l

  BAB I : PENDAHU UAN

  

  

  

  

  

  BAB II : LANDASAN TEORI A. Keharmonisan Hubungan Guru Siswa

  

  

   ix

  

   B. Sikap Sosial

  

  

  C. Pengaruh Keharmonisan Hubungan Guru Siswa

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

  

  

  

  

  

  B. Data Tentang Jawaban Angket Keharmonisan Hubungan Guru Siswa Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas II SMP Islam Sudirman Tegaron.

  1. Data Tentang Jawaban Angket Keharmonisan

  

  

  BAB IV : ANALISIS DATA x

  C. Analisis Data Keharmonisan Hubungan Guru

  

  BAB V : PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP xi

  

B A B I

P E N D A H U L U A N

  A. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk individu dan sosial yang hidupnya ditandai dengan saling berhubungan atau berinteraksi. Dari berbagai bentuk interksi ada interaksi yang disengaja yaitu interaksi antara guru dan siswa dalam suatu proses belajar mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.

  Melalui pendidikan,manusia pada dasarnya harus mampu menghayati dan melaksanakan nilai-nilai kreatif dan dapat meningkatkan kemampuan untuk memperoleh dan menciptakan pekerjaan melalui bermacam-macam kemungkinan. Hal ini didasarkan pada fitrah manusia sebagai makhluk Allah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalfah d. bumi,mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju Sebagai firman Allah swt dalam surat Ar rum:30 yang berbunyi:

  £i~\ M (jfj).... (jliJ Jj-Lp N J-lljt jjT

  Artinya; ”......... (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan

  

manusia berdasarkan fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah

(itu la h )

  ...........(Q .SA RRU M : 30):1

1 Departemen Agama, A l Qur an Dan Terjemahnya. PT. Bumi Restu, 1976, hlm.645.

  1

  2 Seperti kita ketahui bahwa lapangan pendidikan diraana pekeijaan mendidik berlangsung dalam masyarakat modem ini tidak hanya keluarga tetapi sekolahpun pendidikan anak dapat dilaksanakan oleh guru guru yang bersangkutan.Sekolah ini merupakan follow up dari pendidikan dikeluarga.

  Sekolah bahkan dipandang sebagai ssistem pendidikan formil artinya diselenggarakan atas dasar peraturan dan syarat syarat tertentu, tujuan serta alat-alat tertentu pula. Di dalam kelas terjadi komunikasi yang bersifat pedagogis antara pendidik dan anak didik atau antara guru dan murid. Dengan komunikasi tersebut teijadilah proses belajar mengajar yang diarahkan dalam mang lingkup tujuan intruksional yang hendak dicapai.2

  Proses belajar mengajar teijadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relaasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi di dalam relasi (guru dengan siswa ) yang baik,siswa akan menyukai gurunya juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya,sehingga siswa akan berusaha mempelajari mata pelajaran tersebut sebaik-baiknya. Hal itu juga teijadi sebaliknya Jika siswa membenci gurunya ia akan segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya dan akibatnya pelajarannya tidak maju.

  Khusus bagi guru muda,kerja sama dengan siswa sangat pent6ing artinya .Guru hams berusaha agar ia diterima di antara para siswa .Rasa percaya diri/asa aman rasa dilindungi, rasa diikutseitakandan diakui merupakan prasarat dalam monciptakan hubungan keija yang penuh

2 H M.Arifia, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1977, him. 120.

  3 kehangatan. Guru bertugas menciptakan iklim belajar yang menyenangkan sehingga siswa menganggap situasi belajar di kelas seperti berada dalam taman bunga. 3

  Guru yang kurang berinteraksi dengan siswanya secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Dan juga siswa merasa jauh dari guru,maka ia akan segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Maka dari itu diantara keduanya haruslah saliang menghargai dan saling menjaga sikap agar tidak teijadi kesalah pahamun diantara kedua belahh pihak ateu agar siswa tidak menganggap guru sebagai momok atau sesuatu yang menakutkan bagi siswa, sehingga siswa tiadak merasa jenuh maupun bosan dalam mengikuti pelajarannya.

  Pada masa sekolah kontak sosial remaja dengan orang lain semakin meningkat dan meluas. Mereka menemui bahwa apa yang benar dilingkungan keluarga belum tentu benar di sekolah,hal ini dapat menimbulkan hal yang tidak baik dengan norma yang berlaku baik norma agama,susila maupun sosial.Ada beerbagai komponen yang mempengaruhi terjadinya sikap sosial siswa disekolah yaitu lingkungan keluarga,masyarakat, dan potensi anak itu sendiri. Kenyataan ailapangan menunjukkan bahwa adanya kecenderungan siswa yang mempunyai sikap “anti sosial” ditandai dengan sering membolos, diskors dari sekolah dan lain sebaginya, itu dikarenakan tidak pernah menghiraukan dan mendengartcan saran maupun nasehat dari guru. Maka hal

  ? Piet A.Sahertian, Profil Pendidik Profesional, Andi Offset, Yogyakarta, 1994, him. 63.

  4 itu sangat diperlukan adaanya perhatian orang tua dan lembaga pendidikan apabila disekolah,karena apabila dibiarkan akan merugikan berbagai pihak bdik orang tua^anak, sekolah, keliidrga, masyarakat matipun secara luas bangsa dan Negara. Bagi lingkungan sekolah akan menghambat proses pembelajaran serta akan mengganggu atau menghambat proses pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.Akibat lain yang lebih luas akan merugikan bangsa dan Negara yaitu akan menghambat proses pembangunan bangsa dalam rangka membangun bangsa dan Negara yang seimbang antara jdsmani dan rohani serta materiil dan spfituil.

  Pada zaman sekarang ini dalam pergaulan sehari-hari sering mendengar pernyataan bahwa cara berpakaian, penampilan dan tulisan pada dasarnya merupakan cermihdtt pribadi seseorang. Demikian juga halnya dengan sikap,merupakan cerrhirian pribadi seseorang,hal ini dikarenakan sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya.

  Dari utaian dan pemikiran tersebut diatas, maka penulis terdorong meneliti seberapa jauh kebenarannya.Dengan demikian penulis melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan mengambil judul “KAITAN KEHARMONISAN HUBUNGAN GURU SISWA DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS II SMP ISLAM SUDIRMAN TEGARON BANYUBERU TAHUN 2006/2007”.

  5

B. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk membatasi pokok pembahasan masalah pada skripsi ini,maka penulis memberikan penegasan istilah sebagai berikut:

  1. Pengaruh Pengaruh adalah suatu daya yang timbul dari sesuatu (manusia, bina+ang^enda lain dan sebagainya), yang biasa menguasai individu atau berkekuatan terhadap sesuatunya sehingga terjadi tujuan timbal balik.1

  2. Keharmonisan hubungan guru siswa Keharmonisan berasal dari kata dasar harmonis yang berarti selaras.2 Keharmonisan diartikan hal (keadaan) selaras atau serasi, keselarasan, keserasian.3

  Hubungan adalah mempunyai arti pertalian,sangkut paut, ikatan.4 Jadi yang penulis maksud disini adalah .lubungan antara guru siswa disekolah, baik didalam kelas maupun diluar kelas.

  Keharmonisan hubungan guru siswa adalah merupakan variable pertama dengan indicator sebagai berikut: a. Efektifitas komunikasi

  b. Sikap hangat terhadap siswa c. Prilaku sosial.

  1WJS PurwadormintaJCamus Umum Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta, 1 976, hlm.73 1.

  2 WJS Purwadarminta^Tamas Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta, 1982,him. 347.

  3 Wojo Wasito, Kamus Lengkap, Hasta, Bandung, 1980, him. 73.

  4 WJS Purwadarminta, op. cit, him.

  6

  3. Sikap Sosial Sikap yang didalam bahasa inggris disebut “attitude”adalah “suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi.”5 Jadi yang dimaksud sikap disini adalah suatu kecenderungan siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan guru dan lingkungan sekitar sekolah tersebut. Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan dengan masyarakat.6

  Sikap sosial adalah merupakan variable kedua dengan indikator sebagai berikut: a. Sopan santun dalam berbicara.

  b. Kasih sayang kepada sesama teman

  c. Tidak mengganggu orang lain

  d. Tolong menolong dengan sesama

  e. Taat pada peraturan masyarakat Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah akibat dari keharmonisan hubungan guru siswa pengaruhnya terhadap sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru Tahun 2006/2007.

  5 M.Ngalim Punvanto, Psikologi Pendidikan. Remadja Karya CV, Bandung, 1988, him. 141.

  6 WJS Pur\vadarminta,op.cit, hlir.,961.

  7 C. Pokok Masalah Mengacu uraian pada latar belakang mastlah, pembatasa masalah, maka penulis mengertiukakan pokok pembahasan dengan rumusan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah variasi keharmonisan hubungan guru siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru?

  2. Bagaimanakah variasi sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru?

  3. Apakah ada pengaruh antara keharmonisan hubungan guru siswa terhadap sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru?

D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimanakah keharmonisan hubungan guru siswa SMPIslam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru.

  2. Untuk mengetahui bagaimanakah variasi sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru.

  4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara keharmonisan hubungan guru siswa terhadap sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru.

  E. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah “Ada kaitan positif antara

  

keharmonisan hubungan guru siswa dengan sikap sosial siswa kelas II SMP

Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang”.

  8 F. Metode Penelitian

  1. Metode Penentuan Subjek Penentuan subjek disebut juga dengan penentuan sumber data yaitu menentukan populasi sebagai tempat diperolehnya data-data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini diperlukan penjelasan tentang: a. Populasi

  Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. 10

  Populasi yang penulis jadikan objek seluruh adalah siswa siswi kelas II SMP Islam Sudirman Tegaron Kecamatan Banyubiru yang berjumlah 2 kelas yaitu:

  a. Kelas II A berjumlah.22 siswa

  b. Kelas II B berjumlah 20 siswa Jadi populasi penelitian ini adalah semua siswa siswi kelas II SMP Islam Sudirman Tegaron Banyubiru yang berjumlah 42 siswa. b.Sampel 10 Suharsini Arikunto,o/?.c/7, him. 108.

  9 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.1

  Karena penelitian ini melibatkan seluruh populasi, maka populasi yang ada juga merupakan sample penelitian, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Untuk itu dalam Penelitian ini diambil seluruh siswa siswi kelas II SMP Islam Sudirman Tegaron yang beijumlah 42 siswa.

  2. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menempuh dengan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

  a. Metode kuesioner/ angket Kuessioner disebut juga angket atau se lf administrated

  questioer adalah teknik pengumpulan data dengan cara

  mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.2 Penggunaan metode ini adalah untuk memperoleh data tentang keharmonisan hubungan guru siswa . Angket yang digunakan dalam pemnelitian ini bersifat tidak langsung dan jawaban angket telah disediakan, b. Metode observasi 1 Ibid. him. 109.

2 Sukandamimidi, Metodologi Penelitian (petunjuk praktis untuk peneliti pemula), Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2004, hlm.78.

  10 Metode observasi adalah penyelidikan yang dijalankan secara sistematik dan sengaja dilakukan dengan menggunakan alat indera terhadap kejadian dan langsung ditangkap pada waktu kejadian.3

  Dengan metode ini dapat secara langsung mengetahui objek yang sedang diteliti, yaitu situasi umum di sekolah.Dalan penelitian ini metode observasi digunakan untuk: a. Melengkap: data yang di peroleh.

  b. Menguatkan data yang telah terkumpul,

  c. Metode Interview Interview di kenal pula dengan istilah wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan, dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat mika yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.'4

  Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang subjek penelitian. Adapun yang di interview adalah kepala sekolah, guru, dan karyawan SMP Islam Sudirman Tegaron.

  3. Metode Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul maka tahap berikutnya adalah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahap analisisnya adalah sebagai berikut:

  1. Analisis Pendahuluan

  ? Bimo Walgito JHmbingan dan Penyuluhan Di sekolah,Y YFV UGM,Yogyakana, 1980,him. 49.

4 Sukandarrumidi, op.cit,him.88.

  11 Pada tahap ini yang terkumpul dikelompokkan, kemudian dalam table distribusi frekuensi dengan penolakan data secara perlunya dari setiap variable penelitian. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan table-tabel distribusi frekuensi.

  Sedang angket pada setiap item meliputi kegiatan penskoran dengan menggunakan standar skor sebagai berikut: a. Untuk alternatif a dengan skor 3

  b. Untuk alternatif b dengan skor 2

  c. Untuk alternatif c dengan skor 1 Dalam analisis pendahuluan penulis menggunakan mrnus prosentase sebagai beri ikut: F

  P = ---- x 100% N

  Keterangan: P= Prosentaser F= Frekuensi N= jumlah total sampel

  2. Analisis uji hipotesis Dalam analisis ini menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

  N £ x y - ( £ x ) ( £ y ) s

  rxy = . — v {N £x2 - G » 2} {N S '* -G y )2}

  12 Keterangan: Rxy : Koefisien korelasi product moment dari variable x

  (kerharmonisan hubungan guru siswa) dan variable y (sikap sosial siswa) x : Skor variable x y : Skor variable y x2 : Hasil penguadratan variable x y2 : Hasil penguadratan variable y (£x)2: Hasil penguadratan jumlah x

  (£y)2: Hasil penguadratan jumlah y xy : Jumlah hasil perkalian antara x dan y N : Jumlah responden15

  G. Sstematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pemahaman terhadap isi dari skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi ini sebagai berikut: BAB I :Dalam bab ini mengemukakan tentang: latar belakang masalah, Penegasan istilah, Pokok masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis, Metode penelitian,dan Sistematika penulisan skripsi.

  BAB II :MenjeIaskan tentang landasan teori yang mengemukakan tentang keharmonisan hubungan guru siswa yang meliputi:Per.gertian hubungan guru siswa, Kedudukan guru IS Suharsini Arikunto, op.cit, hlm.243.

  13 dan siswa, Tugas dan tanggung jawab guru,Dan Peranan guru. Sikap sosial yang meliputi: Pengertian sikap sosial, Landasan sikap sosial, , Sikap terhadap teman, terhadap guru, dan dalam pergaulan di masyarakat. Adapun berikutnya adalah tentang pengaruh keharmonisan hubungan guru siswa terhadap sikap sosial siswa SMP Islam Sudirman Tegaron Banyubiru Tahun 2006/2007.

  BAB III :Laporan hasil penelitian yang menunjukkan gambaran tentang obyek penelitian, Sejarah singkat berdirinya SMP Islam Sudirman Tegaron Banyubiru, Letak geografis, Keadaan guru dan karyawan, Keadaan siswa dan struktur organisasi SMP Islam Sudirman Tegaron Banyubiru Tahun 2006/2007..

  BAB IV : Anal isis data, berisi tentang analisis statistic keeharmonisan hubungan gum siswa terhadap sikap sosial siswa dengan menggunakan rumus product moment. BABY :Penutup yang memuat tentang kesimpulan, Saran dan penutup.

  B A B II

L A N D A S A N T E O R I

A. Keharmonisan Hubungan Guru Siswa

  1 .Pengertian keharmonisan hubungan guru siswa Keharmonisan berasal dari kata dasar harmonis yang berarti selaras.1 Keharmonisan diartikan hal (keadaan) selaras atau serasi, keselarasan, keserasian.2

  Hubungan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan, bagaimanapun bahan pelajaran yang diberikan bagaimanapun sempurnanya metode yang dipergunakan, namun jika hubungan guru dan siswa merupakan hubungan yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu yang tidak diinginkan.3

  Maka dari itu yang penulis maksudkan dengan keharmonisan hubungan guru siswa disini adalah bahwa adanya keselarasan atau keserasian antara guru dan siswa dalam suatu proses belajar mengajar di sekolah yaitu antara guru dan siswa keduanya saling menghargai satu sama lainya. Disamping itu perlu juga diingat hambatan - hambatan tertentu misalnya kadang- kadang masih adanya sikap otoriter dari guru (terutama

  1 WJS PurwadarmirftsuKamus Besar Bahasa Indonesia,Btiitii Pustaka, Jakarta,1982,hlm.347.

  2 Wojo Wasito, Kamus Lengkap, Hasta, Bandung, 1980, hlm.73.

  3 Sardinian A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Pedoman bagi guru dan calon guru), Rjawali pers, Jakarta, 1988, him. 144.

  14

  15 warisan di zaman feodal), sikap tertutup dari guru, siswa yang pasif, jumlah siswa yang terlalu besar, sistem pendidikan, keadaan dan latar belakang guru sendiri, maupun para siswanya. Untuk mengatasi ini semua perlu dikembangkan sikap demokratis dan terbuka dari para guru, perlu keaktifan dari pihak siswa, guru harus bersikap ramah sebaliknya siswa juga harus bersikap sopan, saling hormat menghormati, guru lebih bersifat manusiawi, rasio guru dan siswa yang lebih professional, masing-masing pihak bilamana perlu mengetahui latar belakang baik guru maupun siswa.

  Apabila hal-hal tersebut dapat terpenuhi maka akan terciptalah suatu komunikasi yang selaras antara guru dan siswa dalam proses belajar mer.gajar.Memang untuk itu ada beberapa persyaratan yang seyogyanya perlu di perhatikan, antara lain a. Perlu dedikasi yang penuh di kalangan guru yang disertai dengan kesadaran akan fungsinya sebagai pamong bagi anak didiknya atau siswanya.

  b. Menciptakan hubungan yang baik antara sesama staf pengajar dan pimpinan, sehingga mencerminkan pula hubungan baik antara guru dan siswa.

  c. Sistem pendidikan dan kurikulum yang mantap.

  d. Adanya fasilitas ruangan yang memedai bagi para guru untuk mencukupi kebutuhan tempat teitentu antara guru dan siswa.

  e. Rasio guru dan siswa yang rasional, sehingga guru dapat melakukan didikan dan hubungan secara baik.

  16

  f. Perlu adanya kesejahteraan guru yang memedai sehingga guru titfak terpaksa harus mencari hasil sampingan/

  2. Kedudukan gilru ddn siswa

  a. Kedudukan guru Dalam pengertian yang sederhana, gutu adalah otang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, buru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksan&kan pendidikdh di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga formal, tetapi biasa juga di masjid. Surau, rumah, dan sebagainya.

  Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.

  Dengan kepercayaan yang di berikan masyarakat, maka di pundak guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Mengemban tugas memang berat,. Tapi lebih berat lagi mengemban tanggung jawab.Sebab tanggung jawab guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Pembinaan yang harus guru berikan pun tidak hanya secara kelompok ( klasikal), tetapi juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku dan perbuatan 4 Ibid, him. 147.

  17 anak didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di luar sekolah sekalipun.

  Kareria itu, tepatlah apa yang dikatakan oleh Drs.N.A Ametembun, bahwa guru adalah semua o tang yang berwenang dan bertanggUrtg jawab terhadaj) pendidikan murld-ihUrid, baik secara klasikal ataupun individual, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

  Dengan demikian adapat di simpulkan batiwa gill'll adalah sertiua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk niertibimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal,baik di sekolah maupun di luar sekolah, b. Kedudukan siswa

  Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Anak didik bukan binatang, tetapi ia adalah manusia yang mempunyai akal. Anak didik adalah unsur manusiawi yang penting dalam kegiatan interaksi edukatif. Ia dijadikan pokok persoalan dalam semua gerak kegiatan pendidikan dan pengajaran. Anak didik mempunyai kedudukan yang menempati posisi yang menentukan dalam sebuah interaksi. Guru tidak mempunyai arti apa-apa tanpa kehadiran anak didik sebagai subjek pembinaan. Jadi anak didik adalah “kunci” yang menentukan untuk terjadinya interaksi edukatif

  Dalam perspektif pedagogik anak didik atau siswa adalah sejenis makhluk yang menghajatlam pendidikan.Dalam arti ini anak

  18 didik di sebut “homo educandum” pendidikan adalah suatu keharusan yang di berikan ke[pada anak didik. Anak didik merupakan manusia yattg berpofpttsl (jerlii di bina, dan di bombirig dengan perantaraan guru.

  Potensi anak didik yang bersifat laten perlu di aktualisasikan agar anak didik tidtlk lrigi di katakana sebagai “ahimal educctble ", sejenis binatang i ydng memungkinkan untuk di didik, tPtdpi ia Hknis diajggap sebagai manusia mutlak, sebab anak didik memang tiidhUsla.

  Sebagai makhuk manusia anak didik nldmiliki kdrhkterlstlk. Menurut Sutari Iman Bamadib, Suwarno, dan Siti Mechati, anak didik memiliki karakteristik tertentu, yaitu: a) Belum memiliki pribadi yang dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik (guru) atau b) Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik; c) Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegensi, emosi, kemempuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja (kaki, tangan, jari), latar belakang sosial, latar belakang biologis (warna kulit, bentuk tubh, dan lainnya), serta perbedaan individual.

  3. Tugas dan tanggung jawab guru

  a. Tugas guru Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah seorang arsitektur yang dapat membentuk jiw a dan watak anak didik.Guru

  19 mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa.Guru bertugas mempersiapkan manusia yang cakap yang dapat di harapkan membangun diiinya dan membangun bangsa dan Negara.1

  Menurut Roestiyah N .K.,bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk: a) Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupi kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

  b) Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasda.

  c) Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan undang-undang pendidikan yang merupakan keputusan MPR No.

  II Tahun 1983.

  d) Sebagai perantara dalam belajar.

  e) Di dalam proses belajar mengajar guru hanya sebagai perantara atau medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian atau insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.

  f) Guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidikan tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak sekehendaknya.

  g) Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.

  ’ Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta. Jakartu,2900. hlm.36.

  20 Anak nantinya akan hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak harus di latih dan di biasakan di sekolah di bawah pengawasan guru.

  h) Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib bias berjalan jika guru dapat menjalani lebih dahulu. i) Guru sebagai administrator dan manager.

  Di samping mendidik, seseorang guru harus dapat mengerjakan Urusan tata usaha seperti membuat buku kas, daftar induk, rapor, Daftar gaji dan sebagainya, serta dapat mengkoordinasi segala Pckeijaan di sekolah secara demokratis, sehingga suasana pekeijaan Penuh dengan rasa kekeluargaan. j) pekeijaan guru sebagai suatu profesi.

  Orang yang menjadi guru karena terpaksa tidak dapat bekerja Dengan baik, maka harus menyadari benar-benar ppkeijaanya Sebagai suatu profesi. k) Guru sebagai perencana kurikulum.

  Guru menghadapi anak-anak setiap hari, gurulah yang paling Tahu kebutuhan anak-anak dan masyarakat sekitar, maka dalam

  Penyusunan kurikulum, kebutuhan ini tidak boleh ditinggalkan l) Guru sebagai pemimpin (guidance worker).

  Guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak Situasi untuk membimbing anal: kearah pemecahan soal,

  Membentuk keputusan, dan menghadapkan anak-anak pada problem

  21 m) guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.

  Guru harus turut aktif dalam segala aktivitas anak, misalnya dalam Ekstrakulikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya.6

  4. Peranan guru Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan “pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai perahan pada diari guru.

  Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat: 1) Prey Katz menggaambarkan peranan guru sebagai indikator, sahabat yg dapat memberikan nasehat-nasehat, motivator sebagai pemberi inspirasi

  • N •• / ' «»■ o» o. f ' . o- .*• dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

  2) Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai (employee) dalarti hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinase) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam ubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.

  3) James w .Bown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan kegiatan siswa. 4) Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah, tidak hanya sebagai Transmiter dari ide tetapi berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.7 * Ibid, hlm.38-39.

7 Sardinian A.M, op. cit, him. 142-143.

  2 2

  Dari beberapa pendapat di atas , maka peranaan guru dalam kegiatan belajar mengajar secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:

  a. Iriformator

  b. brganisator

  c. Motivator

  d. Pengarah atau director

  e. Inisiator

  f. Transmitter

  g. Mediator

  h. Evaluator i. Fasilitdtor8

B. S ik a p S o sia l

  1. Pengertian Sikap Sosial Kata sikap sosial adalah merupakan kata bentukan dari satu kesatuan kata yang berasal dari dua dasar, yaitu sikap, sosial. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai arti dan makna yang terkandung dalam kata sikap sosial diatas dibawah ini akan penulis uraikan berdasarkan pendapat para ahli:

  a. Menurut A.D.Marimba Sikap adalah pendirian atau pandangan seseorang dalam menghadapi suatu hal.9 *

  • ’bid, him. 142-144.

  23 a. Menurut Sarlito Wirawan

  Sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.1 b. Menurut Drs. A. Noer Hadi Djamal

  Sikap adalah kecenderungan untuk berfikir atau bertindak yang tertuju kepada orang atau persoalan-persoalan.2 Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sikap adalah satu kesatuan dari anggota berdasarkan persamaan- persamaan sehingga terwujudlah saling pengertian.

  Sedangkan Sidi Gazalba dalam karyanya Sosiologi Sosiografi mengatakan bahwa :”Pergaulan hidup dalam bahasa Inggris disebut (Social), bahasa Arab menyebut sosial ditujukan pada pergaulan serta hubungan manusia dan hubungan kelompok manusia terutama dalam kehidupan masyarakat, yang teratur ia mengandung arti mempertahankan hubungan-hubungan teratur antara seseorang dengan orang lain”.3

  Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa prilaku perbuatan yang teratur membentuk pola-pola tingkah laku, yaitu cara-cara berlaku, berbuat yang sama pada warga- warga masyarakat yang mesti diikuti oleh semua 1 Sarlito Wirawan. Pengantar Umum Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta. 1975.hlm.94 .

  2 A. Noer Hadi Djamal, Ilmu Jiwa Pendidikan, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri, Semarang, 1985, him.74.

  3 Sidi Gazalba, Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, Bulan Bintang, Jakarta, 1976, him. 12.

  24 anggota masyarakat akan memberi sanksi pola laku yang berlangsung dalam hubungan antar anggota diistilahkan dalam sosiologi social organization.13

  Jadi sikap sosial adalah merupakan suatu Kecenderungan seseorang dalam bertindak secara tertentu dalam mengadakan hubungan suatu benda atau obyek-obyek orahg lain.Mengenai pengertian sikap sosial Drs. Sarlito

  Wirawan memberikan batasan bahwa sikap sosial adalah sikap yang ada pada orang yang ditujukan kepada suatu obyek yang menjadi perhatian seluruh orang-orang tersebut.14

  Adapun sebagai ujian nyata dari sikap sosial ini adalah dalam bentuk cara bertindak atau bertingkah laku sehari-hari dalam berhubungan dengan orang lain atau dengan obyek tertentu.

  Dengan demikian berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:pengertiart sikap sosial yang sesuai dengan judul skripsi ini adalah pendirian, tindakan atali tingkah laku seseorang, yaitu siswa atau anak dalam hidupnya di sekolah atau masyarakat untuk mengaddakan interaksi dengan guru, karyawan, maupun temannya yang dilandasi dengan nilai-nilai agama (Islam).

  2. Landasan Sikap Sosial Sudah jauh lebih dulu Islam mengajarkan masyarakat untuk menjunjung tinggi rasa sosial, tanpa memandang siapa, suku apa, bangsa mana, maupun warna kulitnya. Islam mengajarkan ukhuwah diantara sesama 13 Ibid, him. 51.

14 Sarlito Wirawan, op.cit, hlm.94.

  25 terutama sesama mulim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Hujurat ayat 10 yang berbunyi:

  (^j5

  C f e > i L o l

  • 1 3

  Artinya

  Sesuntuknya orang -ordhg mu ’min adalah bersaudara : " karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu ,ddn beftaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat

  Ayat diatas memerintahkan agar ddlarri bergaul tidak membeda bedakan , khusus antara sesama rtiuslim dan mUkiriiri, agar antara mukmin dapat befbiiat baik. Adapun yattg akan penulis jelaskan tentang sikap sosial disini adalah bagaimana sikap atiak terhadap teman, gurunya dan kepada masyarakat.

  A. Sikap terhadap teman Adapun sikap dan tata cara bergaul terhadap teman adalah:

  1) Bersikap ramah Adab atau sopan santun terhadap sesama umat manusia merupakan ajaran agama islam, yang telah diajarkan Nabi Muhammad

  SAW terhadap umat islam. Dengan sikap ramah, sopan santun, serta lemah lembut terhadap teman seperti apa yang dilakukan Nabi, sehingga Nabi mendapat julukan uswatun khasanah, karena beliau adalah orang yang paling mulia akhlaqnya.Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al

  Qolain ayat 4 yang berbunyi:

  26 ^ 1 3

  Artinya:

  “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.1

  2) Pemaef Memberi adalah suatu perbuatan yang sangat terpuji. Apalagi memberi maaf kepada teman yang telah berbuat salah. Dalam memberi maaf semua luka dan penderitaan dikoi oankan dalam arti dilepaskan.2

  Dengan sikap pemaaf maka akan teijalin hubungan yang harmonis terhadap teman, sehingga akan banyaklah teman, sebagaimana firman Allah dalam surat Al A’raf ayat 199 yang berbunyi:

  • 7 t f jJ * y'»* . f

  Artinya : ”Jadilah engkau pem aaf dan serulah orang mengerjakan yang

  ma ’n f serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh".3

  3) Suka menolong teman Sikap tolong menolong merupakan suatu kuwajiban antara sesama manusia baik antara muslim maupun non muslim, terutama menolong yang menderita. Senada dengan hal itu Syekh Mustofa 1 Ibid, hlm.960.

  2 Sumarkoco Sudiro, Masalah-masalah Pokok Kedewasaan Dalam Masyarakat Modern, Pi-staka Kartini, Jakarta, 1990, him. 149.

  3 Al-Qur'an Dan Tcijcmahannya,o/?. c/7. him..255.

  27 Gholayani menjelaskan bahwa “ pertolongan itu adalah suatu keutamaan yang menunjukkan kemuliaan jiwa, juga suatu kuwajiban bagi manusia. 4

  Begitu pula Allah telah memerintahkan umat manusia untuk tolong menolong sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 2 yang berbunyi: Artinya.”......... Dan tolong-menolonglah kamu dalam(menerjakan)

  kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah , sesungguhnya Allah amat berat siksanya”.

  B.Sikap terhadap guru Ada beberapa etika atau sopan santun dalam bergaul dengan guru antara lain: a. Menghormati dan memuliakan guru

  b. Menghormati dan memuliakan guru merupakan kuwajiban seorang murid, karena dia adalah orang yang paling beijasa dalam membimbig, mendidik dan mengajarkan segala ilmu pengetahuan, yang semula anak tidak tahu menjadi tahu tentang < egala sesuatu, menghormati dan

4 Sekh Mu Sekh Mustofa Gholayani, Bimbingan Menuju Akhlaq Yang Luhur, Toha Putra, Semarang, 197b, hlm.224.

  28 memuliakan guru tidak hanya perkataan saja tetapi juga dengan tindakan atau sikap.

  c. Dengan sikap atau perkataan yang baik.

  Sebagaimana Allah telah mengangkat derajat guru (orang yang berilmu beberapa derajat). Firman Allah SWT dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

  ( J 3 l i j a u

  IjZAlp

  4 jjl IjJiuiLs Ijjjiil lijj

  I

  • -* j

  x ^ x ^ ^ i f / >

  1 j j L AiJlj JJ JI l_pjl Oi^'i

  Artinya: “/fa / orang-orang yang beriman, apabila dikatakan

  

kepadamu, “berlapang-lapanglah dalam m ajlis”, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diintara kamu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ”. 19

19 Ai-Qur’an Dan Terjemahannya.op.cit, hlm.910.

  29

Dokumen yang terkait

PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 101

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN BAHAN PELAJARAN OLEH GURU DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SD NINAMBUHAN PURWODADI - GROBOGAN TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 91

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DENGAN SIKAP HORMAT SISWA KEPADA GURU (Studi Kasus Siswa Di MTs Rohmatullah Cokro Kab. Magelang Tahun 2006/2007) - Test Repository

0 0 92

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II MTs MUHAMMADIYAH 06 SAMBI TAHUN AJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 0 81

PENGARUH PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADA KINERJA GURU MTS NEGERI MRANGGEN DEMAK TAHUN 2006/2007 - Test Repository

0 0 150

PENGARUH BERDO'A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 110

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK DIDESA GEGANGAN KEC.TUNTANG KAB.SEMARANG (STUDI KASUS PADA SISWA SMP DI DESA GEDANGAN TAHUN 2005/2006) - Test Repository

0 0 94

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 87

KEHARMONISAN HUBUNGAN GURU DAN SISWA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Siswa Kelas II MAN Salatiga Tahun 2007-2008) - Test Repository

0 3 94