T1 152010029 BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk dan Strategi Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan bentuk penelitian diskritif-naratif. Bentuk penelitian ini akan menghasilkan sebuah tulisan hasil dari data yang telah dihimpun, kemudian diidentifikasi, serta dibandingkan dengan sumber yang lain setelah itu ditafsirkan serta dianalisis sehingga didapatkan hasil deskriptif-naratif yang valid dan relevan dengan obyek penelitian.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya digunakan untuk meramalkan kejadian atau keadaan masa yang akan datang ( Hadari Nawawi, 1983:78).
(2)
Adapun urutan yang harus dilakukan oleh penulis dalam metode penelitian sejarah, antara lain:
1. Heuristik
Sebagai langkah awal adalah heuristik atau dalam bahasa Jerman
Quellenkundee, yaitu sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk
mendapatkan data-data, atau materi sejarah. Penulis dalam penelitian ini untuk menemukan sumber-sumber sejarah menggunakan teknik studi pustaka dan wawancara dengan narasumber. Dalam perpustakaan bisa ditemukan arsip, buku, majalah dan surat kabar yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Kritik
Kritik dilakukan setelah data-data sejarah terkumpul dengan tujuan untuk menguji mengenai kebenaran atau ketepatan sumber (verifikasi) yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan melalui kritik sumber, yaitu:
a. Kritik Ekstern
Fungsi dari kritik ekstern adalah memeriksa sumber sejarah dari suatu penelitian untuk mendapatkan informasi yang mungkin, dan mengetahui keaslian (authenticity) sumber. Penulis dalam melakukan kritik ekstern dengan cara melihat tanggal, bulan, tahun serta siapa pengarang sumber tersebut dengan mengidentifikasi sikap serta latar belakang pendidikan dari pengarang.
(3)
b. Kritik intern
Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sumber yang satu dengan sumber yang lain sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar relevan dengan tema penelitian.
3. Interpretasi
Dalam penelitian ini dilakukan dengan menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta yang telah diseleksi tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga muncul fakta yang relevan yang akan menjadi suatu kisah sejarah.
4. Historiografi
Langkah terakhir ini merupakan langkah menulis jejak-jejak sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan sehingga tersusun sebuah karya sejarah
C. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati merupakan jenis penelitian sejarah Intelektual. Sejarah intelektual yakni sejarah yang mempelajari mengenai etos kerja, jiwa, ide, dan nilai-nilai yang mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat, bangsa, dan negara dari dulu hingga sekarang sehingga ideologi atau etos kerja menjadi dasar bagi perubahan dan perkembangan
(4)
masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuannya adalah ingin memperoleh gambaran dan wawasan luas yang bersifat intelektual (Leo Agung, 1:2013). Sejarah intelektual mencoba mengungkapkan latar belakang sosio-kultural para pemikir, agar dapat mengekstrapolasikan faktor-faktor sosio-kultural yang mempengaruhinya. Aspek yang sangat menarik dari sejarah intelektual ialah dialektik yang terjadi antara ideologi dan penghayatan oleh penganutnya
Sebagai tokoh Agama Kristen yang berpengaruh di Jawa, Kyai Ibrahim Tunggul Wulung tahu benar bahwa suatu ide dan gagasan sangat dibutuhkan dalam membentuk suatu komunitas, oleh sebab itu Kyai Ibrahim Tunggul Wulung menawarkan pengajaran yang baru yang menunjukkan jati diri para pengikutnya. Ide dan gagasan yang baru akan menimbulkan kegoncangan pada suatu ide dan gagasan lama, suatu hal yang sangat dipahami oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung tetapi pada akhirnya pemahaman tersebut menghasilkan suatu tatanan baru yang berupa Desa Kristen Banyutowo.
D. Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang dimanfaatkan yaitu informan dan sumber pustaka. Pengertian informan adalah orang yang memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Informan yang dimaksud adalah orang-orang yang mengetahui sejarah tentang peranan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung di Desa Banyutowo dalam menyebarkan agama Kristen. Dalam
(5)
hal ini Informan dapat diperoleh dari keturunannya maupun masyarakat sekitar salah satunya adalah Bapak Drie S. Brotosudarmo sebagai keturunan dari Kyai Ibrahim Tunggul Wulung maupun penduduk setempat serta tokoh-tokoh gereja.
Sedangkan sumber lainnya dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan sumber pustaka. Sumber pustaka dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui koleksi buku Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana dan perpustakaan pribadi Drie S. Brotosudarmo.
E. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 cara, yaitu studi dokumen, wawancara, studi pustaka
1. Tehnik Studi dokumen
Dokumen merupakan sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis dan petilasan-petilasan arkeologi (Louis Gottschalk, 1975:38). Dokumen dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan cara mendokumentasikan peninggalan-peninggalan serta tempat-tempat yang berkaitan dengan penelitian lewat media kamera berupa gambar foto. 2. Tehnik Wawancara
Dalam suatu penelitian, banyak sekali permasalahan yang tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya, hal ini tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan
(6)
unik yang dialami seseorang atau segolongan orang. Minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dokumen, sehingga sejarawan harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan. Dengan teknik wawancara yang benar, keabsahan keterangan-keterangan lisan pun dapat dipertanggungjawabkan (Kuntowijoyo, 1994:22).
Tehnik penelitian ini untuk memastikan antara dokumen dengan informan mempunyai kevalidan yang sama. Sumber-sumber buku dan dokumen yang diperoleh akan dilakukan perbandingan dengan informan, maka hanya sumber-sumber yang berguna bagi penelitian sajalah yang akan diambil sebagai sumber penelitian. Wawancara dilakukan dengan Bapak Drie Brotosudarmo sebagai keturunan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, perangkat gereja baik jemaat ataupun Pendeta yang mengetahui tema penelitian tentang Peran Kyai Tunggul Wulung dalam penyebaran Agama Kristen di Banyutowo.
Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam tehnik wawancara tersebut adalah:
a. Membuat daftar pertanyaan wawancara
b. Menentukan informan yang berkompetensi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian
c. Membuat jadwal wawancara
(7)
3. Tehnik Studi Pustaka.
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotocopy data yang akan diperoleh yaitu arsip, buku-buku yang memuat tentang permasalahan yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul. Sekiranya data sekunder berupa buku yang relevan dari perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga diambil dan dijadikan sumber pustaka.
F. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sejarah. Teknik analisis data sejarah adalah analisis data yang mengutamakan ketajaman dalam melakukan intepretasi data sejarah. Dari data yang terkumpul kemudian dibandingkan antara sumber data yang satu dengan sumber data yang lain sehingga menghasilkan fakta sejarah, kemudian dari fakta tersebut diseleksi, diklarifikasi, kemudian ditafsirkan sehingga menghasilkan historiografi.
G. Validitas Data
Untuk menguji tingkat kepercayaan kebenaran data yang diperoleh bisa menggunakan tehnik Trianggulasi Sumber. Trianggulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
(8)
untuk keperluan perbandingan (Lexy. J. Moleong, 1994:178). Siklus Trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber Data
(9)
H. Kerangka Berpikir
Penelitian dengan judul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Banyutowo Pati dapat dilihat dalam skema kerangka berpikir sebagai berikut:
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung
Penyebaran Agama Kristen
Doktrin Pola Interaksi dan Pendidikan Media
Agama Kristen Komunitas Kristen Banyutowo Budaya Jawa
Rumah Jawa
Tembang Jawa
Rapal Ngaji
Padepokan Jagongan
(10)
Penjelasan Singkat:
Biografi Kyai Ibrahim Tunggul Wulung serta perjalanan hidup Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam proses mengenal kekristenan
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung menjadi salah satu tokoh yang melakukan penginjilan di daerah sekitar Muria.
Ajaran kekristenan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung didasari dari kebutuhan batin masyarakat Jawa untuk memahami kekristenan secara sederhana. Dari pemahamannya tentang kekristenan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung mendirikan Desa Banyutowo sebagai eksistensi Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam panggilannya mengabarkan Injil, selanjutnya dari Desa Banyutowo Kyai Ibrahim Tunggul mengakomodasi setiap jemaatnya untuk bertumbuh dalam iman Kristen serta mendidik jemaat dalam upaya menciptakan generasi baru yang siap untuk menjadi penginjil.
Media yang digunakan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung untuk penginjilan antara lain: Jagongan, Padepokan, Rapal, Rumah Jawa, Tembang Jawa, Ngaji
(1)
hal ini Informan dapat diperoleh dari keturunannya maupun masyarakat sekitar salah satunya adalah Bapak Drie S. Brotosudarmo sebagai keturunan dari Kyai Ibrahim Tunggul Wulung maupun penduduk setempat serta tokoh-tokoh gereja.
Sedangkan sumber lainnya dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan sumber pustaka. Sumber pustaka dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui koleksi buku Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana dan perpustakaan pribadi Drie S. Brotosudarmo.
E. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 cara, yaitu studi dokumen, wawancara, studi pustaka
1. Tehnik Studi dokumen
Dokumen merupakan sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis dan petilasan-petilasan arkeologi (Louis Gottschalk, 1975:38). Dokumen dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan cara mendokumentasikan peninggalan-peninggalan serta tempat-tempat yang berkaitan dengan penelitian lewat media kamera berupa gambar foto. 2. Tehnik Wawancara
Dalam suatu penelitian, banyak sekali permasalahan yang tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya, hal ini tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan
(2)
unik yang dialami seseorang atau segolongan orang. Minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dokumen, sehingga sejarawan harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan. Dengan teknik wawancara yang benar, keabsahan keterangan-keterangan lisan pun dapat dipertanggungjawabkan (Kuntowijoyo, 1994:22).
Tehnik penelitian ini untuk memastikan antara dokumen dengan informan mempunyai kevalidan yang sama. Sumber-sumber buku dan dokumen yang diperoleh akan dilakukan perbandingan dengan informan, maka hanya sumber-sumber yang berguna bagi penelitian sajalah yang akan diambil sebagai sumber penelitian. Wawancara dilakukan dengan Bapak Drie Brotosudarmo sebagai keturunan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, perangkat gereja baik jemaat ataupun Pendeta yang mengetahui tema penelitian tentang Peran Kyai Tunggul Wulung dalam penyebaran Agama Kristen di Banyutowo.
Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam tehnik wawancara tersebut adalah:
a. Membuat daftar pertanyaan wawancara
b. Menentukan informan yang berkompetensi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian
c. Membuat jadwal wawancara
(3)
3. Tehnik Studi Pustaka.
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotocopy data yang akan diperoleh yaitu arsip, buku-buku yang memuat tentang permasalahan yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul. Sekiranya data sekunder berupa buku yang relevan dari perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga diambil dan dijadikan sumber pustaka.
F. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sejarah. Teknik analisis data sejarah adalah analisis data yang mengutamakan ketajaman dalam melakukan intepretasi data sejarah. Dari data yang terkumpul kemudian dibandingkan antara sumber data yang satu dengan sumber data yang lain sehingga menghasilkan fakta sejarah, kemudian dari fakta tersebut diseleksi, diklarifikasi, kemudian ditafsirkan sehingga menghasilkan historiografi.
G. Validitas Data
Untuk menguji tingkat kepercayaan kebenaran data yang diperoleh bisa menggunakan tehnik Trianggulasi Sumber. Trianggulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
(4)
untuk keperluan perbandingan (Lexy. J. Moleong, 1994:178). Siklus Trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber Data
(5)
H. Kerangka Berpikir
Penelitian dengan judul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Banyutowo Pati dapat dilihat dalam skema kerangka berpikir sebagai berikut:
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung
Penyebaran Agama Kristen
Doktrin Pola Interaksi dan Pendidikan Media
Agama Kristen Komunitas Kristen Banyutowo Budaya Jawa
Rumah Jawa
Tembang Jawa
Rapal Ngaji
Padepokan Jagongan
(6)
Penjelasan Singkat:
Biografi Kyai Ibrahim Tunggul Wulung serta perjalanan hidup Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam proses mengenal kekristenan
Kyai Ibrahim Tunggul Wulung menjadi salah satu tokoh yang melakukan penginjilan di daerah sekitar Muria.
Ajaran kekristenan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung didasari dari kebutuhan batin masyarakat Jawa untuk memahami kekristenan secara sederhana. Dari pemahamannya tentang kekristenan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung mendirikan Desa Banyutowo sebagai eksistensi Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dalam panggilannya mengabarkan Injil, selanjutnya dari Desa Banyutowo Kyai Ibrahim Tunggul mengakomodasi setiap jemaatnya untuk bertumbuh dalam iman Kristen serta mendidik jemaat dalam upaya menciptakan generasi baru yang siap untuk menjadi penginjil.
Media yang digunakan Kyai Ibrahim Tunggul Wulung untuk penginjilan antara lain: Jagongan, Padepokan, Rapal, Rumah Jawa, Tembang Jawa, Ngaji