Prosiding Seminar Inovasi Teknologi Pertanian 2012
KAJIAN PENGARUH PENGEMASAN TERHADAP
UMUR SIMPAN BENIH PADI
1)
Vivi Aryati1) dan Irma Calista Siagian2)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
2)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Paddy productivity can be retained by the usage of standard quality seed. Similarly, the quality of seed can be
maintained by application of proper packaging technology and suitable storage facilities. This assessment aim to evaluate the
influence of hermetic packaging to quality paddy seed in storage. The assessment was carried out at Pasar Miring Research
Station, North Sumatra AIAT. The activity was started from May 2006 until Februari 2007 by using IRRI Super Bag and
polipropilen plastic. This assessment used Ciherang and Mekongga varieties with two factorial randomize complete block
design with three replications. The assessment result showed that after nine months of storaged, the seed quality of Ciherang
and Mekongga varieties had declined as shown by its germination performance. This assessment output was no longer fulfill
paddy seed quality standard according to SNI 01-6233.2-2003.
Key words: Packaging, paddy seed, hermetic, storage
PENDAHULUAN
Produksi padi Sumatera Utara selama periode 2000-2010 rata-rata mengalami peningkatan
0,19% per tahun. Luas panen, produksi dan rata-rata produksi padi sawah Provinsi Sumatera Utara
pada tahun 2010 berturut-turut 702.308 Ha, 3.422.264 ton dan 48,73 Kw/Ha. Kabupaten Deli
Serdang, Simalungun, Serdang Bedagai dan Langkat merupakan sentra-sentra produksi padi di
Sumatera Utara (BPS Sumut, 2010).
Penyediaan benih padi yang baik dapat mempertahankan produktivitas padi, serta dapat
menjaga kesinambungan usahatani padi. Petani biasanya menggunakan benih padi dari gabah hasil
panen musim sebelumnya (save seed), membeli benih dari balai benih atau petani penangkar benih
padi.
Kesinambungan usahatani padi dapat terjaga apabila kualitas dan kuantitas produksi tidak
menurun bahkan cenderung meningkat. Kondisi ini dapat terwujud jika kualitas benih yang digunakan
juga baik. Faktor yang mempengaruhi baik tidaknya kualitas benih antara lain faktor genetik dan
faktor fisik/lingkungan (IRRI, 2003). Faktor fisik/lingkungan merupakan faktor yang tidak mudah
untuk dikendalikan, karena melibatkan kondisi eksternal dari benih padi. Salah satu faktor eksternal
tersebut adalah kondisi penyimpanan benih padi yang aman. Selama masa penyimpanan, kadar air
benih harus tetap terjaga pada kondisi standar, harus terlindungi dari hama gudang/serangga, tikus dan
burung serta hujan (IRRI, 2006). Oleh karena itu, penyimpanan dan pengemasan menjadi salah satu
faktor penting untuk mempertahankan kualitas benih padi.
Selama ini di tingkat petani umumnya benih disimpan dalam karung ukuran 40-50 kg yang
terbuat dari rami atau plastik anyam. Kadar air (KA) benih dalam kantung tersebut akan berfluktuasi
karena uap dalam udara yang secara bebas bergerak dalam kantung tersebut. Kombinasi antara suhu
tinggi dan kelembaban yang relatif tinggi akan mengarah pada infestasi serangga dalam kantung
meskipun benih dikeringkan dengan cara yang tepat sebelum disimpan. Kantung-kantung tersebut
biasanya ditumpuk di bawah atap atau di lumbung dan mungkin akan membutuhkan penyemprotan
periodik untuk mengendalikan serangga4. Dengan demikian, Benih padi yang disimpan mengalami
penurunan mutu sebanding dengan lama waktu penyimpanan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi
penyimpanan dan pengemasan benih padi yang tepat sehingga umur simpannya lebih lama.
Penyimpanan/pengemasan hermetik (kedap udara) dapat mempertahankan mutu benih padi
dan mutu beras hasil penggilingan (Nugraha et al. 2005 dan Lubis et al. 2005). Dalam penyimpanan/
pengemasan hermetik, oksigen yang ada dalam ruang penyimpanan/kemasan makin lama makin
berkurang sehingga aktivitas mikroba aerob maupun serangga dapat ditekan/dikurangi (Diep Chan
Ben, 2006). Saat ini IRRI telah menghasilkan pengemas hermetik ”Super Bag IRRI” yang telah
diproduksi dan dipasarkan di Indonesia dengan nama ”Kantong Semar”. Adapun pengkajian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh kemasan hermetik terhadap mutu benih padi selama
penyimpanan
BAHAN DAN METODA
Pengkajian ini dilakukan di Kebun Percobaan (KP) Pasar Miring – BPTP Sumatera Utara,
Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan dimulai dari bulan Mei 2008 sampai Februari 2009. Bahan utama
dalam pengkajian ini adalah benih padi dan plastik pengemas. Benih padi kelas FS varietas Ciherang
dan Mekongga tersedia di Gudang KP Pasar Miring, berasal dari petani penangkar benih binaan KP
Pasar Miring. Pengemas benih padi yang digunakan adalah pengemas hermetik Super Bag IRRI, dan
pengemas plastik biasa (Polipropilen/PP 0,8), serta karung plastik.
Kegiatan diawali dengan penyiapan ruang simpan benih padi, yaitu pembuatan palet kayu
dan pembersihan ruang. Kondisi ruang simpan benih padi harus kering/tidak lembab, udara
bersirkulasi dengan baik, dan bebas dari gangguan burung dan tikus. Ruang simpan dalam pengkajian
ini tidak difumigasi karena ruang tersebut sebelumnya belum pernah digunakan untuk menyimpan
benih padi atau beras sehingga dianggap aman dari hama gudang atau telurnya.
Benih padi yang digunakan dicari informasi atau deskripsinya seperti asal benih, waktu
tanam, cara tanam, hama penyakit yang menyerang sampai pengeringan. Benih padi yang digunakan
harus memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut SNI 01-6233.2-200. Deskripsi asal benih padi
disajikan pada Tabel 1. Syarat mutu benih menurut SNI 01-6233.2-2003 (BSN, 2003) dapat dilihat
pada Tabel 2 dan karakteristik awal mutu benih padi disajikan pada Tabel 3. Kemudian dilakukan set
up desain penyimpanan dan pengemasan benih.
Tabel 1. Deskripsi asal benih padi varietas Ciherang dan Mekongga Tahun 2008.
No
Uraian
1.
Asal benih padi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Asal benih induk
Benih ditanam
Hama yang pernah menyerang
Penyakit yg pernah menyerang
Sertifikasi benih dari
Spesifikasi persyaratan mutu di lapang
Gabah dipanen
Jenis pengeringan
Keterangan
Benih padi bersertifikat produksi penangkar benih binaan
KP Pasar Miring, kelas FS/benih dasar
Balitpa Sukamandi, kelas BS/benih penjenis
27 Oktober 2007
Lembing (kepinding tanah) saat vegetatif (umur 1 bln)
UPT BPSB-IV Dinas Pertanian Pemprov. Sumut
Pemeriksaan isolasi jarak min. 3 m
11 Februari 2008
Penjemuran dengan sinar matahari
Sumber: Data gudang penyimpanan KP. Pasar Miring, BPTP Sumatera Utara.
Tabel 2. Spesifikasi persyaratan mutu benih padi di laboratorium Tahun 2003.
No
Karakteristik
Persyaratan
1
2
3
4
5
6
Kadar air
Benih murni
Daya kecambah/daya tumbuh
Kotoran benih
Biji benih tanaman lain
Biji gulma
Maksimum
Minimum
Minimum
Maksimum
Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 2003.
(%)
13,0
99,0
80,0
1,0
0,0
0,0
Tabel 3. Karakteristik awal mutu benih padi varietas Ciherang dan Mekongga Tahun 2008.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Karakteristik (%)
Ciherang
Kadar air
Benih murni
Benih varietas lain
Kotoran benih
Benih tanaman lain/rerumputan
Biji warna lain
Daya tumbuh
Biji keras
Penyakit
Mekongga
12,1
99,7
0,0
0,3
0,0
-91,0
---
12,0
99,5
0,0
0,5
0,0
-92,0
---
Sumber: Data gudang penyimpanan KP. Pasar Miring, BPTP Sumatera Utara.
Cara pengemasan benih padi adalah sebagai berikut:
Pengemasan dengan Super Bag IRRI (Rickman dan Gummert, 2006):
a. Super Bag dimasukkan dalam karung plastik, Super Bag sebagai liner (dalaman).
b. Benih padi (Ciherang dan Mekongga) sebanyak 25 kg dimasukkan ke dalam Super Bag.
c. Udara dalam Super Bag diusahakan sekecil mungkin sebelum ditutup.
d. Super Bag ditutup, karung goninya juga ditutup.
e. Tiap Super Bag diberi tanggal (label) dan diletakkan di atas palet kayu.
Pengemasan dengan plastik Polipropilen (PP) :
a. Plastik PP dimasukan dalam karung plastik, plastik PP sebagai liner.
b. Benih padi (Ciherang dan Mekongga) sebanyak 25 kg dimasukkan ke dalam plastik PP.
c. Udara dalam plastik pengemas diusahakan sekecil mungkin sebelum ditutup.
d. Plastik PP ditutup, karung goninya juga ditutup.
e. Tiap plastik PP diberi tanggal (label) dan diletakkan di atas palet kayu.
Karung benih padi diletakkan di atas palet kayu, dan dinding ruang simpan dilapisi dengan
styrofoam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak langsung benih padi dengan lantai atau
dinding ruang.
Pengamatan mutu benih dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pengamatan mencakup kadar air,
benih murni, daya berkecambah, kotoran benih, biji tanaman lain, biji gulma, jumlah serangga yang
hidup dan mati. Desain penyimpanan benih padi disajikan pada Gambar 1.
Pengemasan dengan plastik PP
C
M
C
M
Pengemasan dengan super bag IRRI
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 3
C
M
C
M
C
M
C
M
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 9
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 9
Gambar 1. Desain penyimpanan benih padi.
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 6
C
M
Keterangan :
C
M
Pengamatan bulan ke - 3
Pengamatan bulan ke - 6
C
M
C
M
= karung berisi 25 kg benih padi
= Ciherang
= Mekongga
C
M
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data hasil pengujian mutu benih padi pada bulan ke nol disajikan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4.
No
1
2
3
4
5
6
7
Data hasil pengujian mutu laboratorium benih padi pada bulan ke nol penyimpanan, tahun
2008.
Karakteristik (%)
Ciherang
Kadar air
Benih murni
Daya berkecambah/ daya tumbuh
Kotoran benih
Biji tanaman lain
Biji gulma
Jumlah hama/serangga
13,8
99,3
91,0
0,7
0,0
0,0
0,0
Mekongga
12,9
98,8
91,0
0,7
0,0
0,0
0,0
Data mutu benih padi uji beda nyata dengan DMRT pada 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan
penyimpanan berturut-turut disajikan pada Tabel 5, Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 5. Data mutu benih padi pada Tiga bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
89,43a
90,00a
13,87ab
13,07ab
0,00a
18,00a
91,00a
94,67a
4,35
14,03a
12,93b
3,49
0,00a
20,90a
169,24
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Tabel 6. Data mutu benih padi pada Enam bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
89,67a
51,67b
13,87ab
13,73ab
0,00c
57,89a
83,10a
88,30a
6,25
14,43a
13,13b
2,94
1,11c
42,43b
27,55
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Tabel 7. Data mutu benih padi pada Sembilan bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
72,13a
1,90b
14,20a
13,73a
66,17b
233,57a
60,43a
83,67a
26,02
13,93a
13,50a
3,05
142,00ab
155,90ab
37,68
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Pembahasan
Benih padi varietas Ciherang dan Mekongga (Tabel 2 dan Tabel 3) yang digunakan adalah
benih dasar (FS) produksi penangkar benih padi binaan KP. Pasar Miring BPTP Sumatera Utara, telah
mendapatkan sertifikasi dari BPSB IV Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Benih
padi dipanen pada tanggal 11 Februari 2008 dan lulus sertifikasi pada tanggal 3 April 2008.
Ketika diuji mutunya pada awal Mei 2008 benih padi Ciherang dan Mekongga telah
mengalami peningkatan kadar air, terutama pada Ciherang dari sekitar 12,1% menjadi 13,8%.
Sehingga telah melebihi batas maksimum kadar air untuk benih padi (BSN, 2003). Namun
peningkatan kadar air tidak diikuti dengan penurunan daya tumbuhnya, daya tumbuh benih masih
bertahan pada 91%. Tingginya kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi menurunnya
kualitas benih selama penyimpanan (Rickman, 2002) (Kawamura et al., 2004). Jika kadar air dapat
dipertahankan serendah mungkin, maka umur simpan benih padi dapat dipertahankan lebih lama
(Rickman, 2002) (Donahaye et al., 2011).
Peningkatan kadar air benih kemungkinan disebabkan oleh banyak dan lebarnya lubanglubang pada karung plastik pengemasnya, sehingga uap air yang dibawa udara bebas masuk ke dalam
benih padi. Peningkatan kadar air mungkin juga disebabkan oleh laju respirasi benih dan serangga
(Diep Chan Ben, 2006). Selain itu, kadar air juga dipengaruhi oleh kelembaban (Thompson, 2002).
Peningkatan kadar air benih dapat dikurangi dengan mengemas benih padi dengan plastik, kemudian
dibungkus lagi dengan karung plastik. Pengemas plastik dapat mengurangi uap air yang masuk ke
benih, sedangkan karung plastik melindungi pengemas plastik dari gesekan dengan benda luar/lain
selama pengangkutan. Untuk maksud inilah benih padi dalam pengkajian ini disimpan menggunakan
pengemas plastik, kemudian dibungkus lagi dengan karung plastik.
Pada Tabel 5 (Data mutu benih pada tiga bulan penyimpanan) terlihat bahwa perlakuan jenis
pengemas terhadap kedua varietas tidak menunjukkan perbedaan baik daya tumbuh, kadar air maupun
jumlah hama/serangga, hanya pada perlakuan dengan menggunakan plastik PP terdapat perbedaan
kadar air pada kedua varietas, dimana kadar air varietas Mekongga lebih rendah dibandingkan dengan
Ciherang. Kondisi ini sesuai dengan kondisi pada pengamatan bulan ke-nol dimana telah terjadi
peningkatan kadar air pada varietas Ciherang sebesar 1,7%. Hama yang menyerang adalah Sitophillus
spp. dan Tribolium spp. Kedua hama tersebut merupakan hama gudang primer pada gabah padi
(menyerang bubuk/tepung beras) (Batta dan Abu Safieh, 2005). Persentase Sitophillus spp lebih tinggi
dari Tribolium spp yaitu sebesar 90% dari keseluruhan hama yang menyerang. Kemungkinan benih
padi telah terinvestasi oleh telur hama selama prosesing atau penyimpanan sementara, dan telur
tersebut menetas ketika disimpan, karena hama tidak dijumpai ketika diuji pada pengamatan bulan ke
nol.
Pada Tabel 6 (Data mutu benih pada enam bulan penyimpanan) terlihat bahwa perlakuan
jenis pengemas terhadap kedua varietas memberikan pengaruh/perbedaan pada daya tumbuh benih,
yaitu daya tumbuh benih Ciherang yang dikemas dalam Super Bag IRRI memiliki nilai yang lebih
tinggi dari benih Mekongga. Sedangkan penggunaan plastik PP sebagai kemasan tidak menunjukkan
perbedaan terhadap kedua varietas. Pengamatan terhadap kadar air menunjukkan hasil yang sama
dengan hasil pada penyimpanan 3 bulan, yaitu terdapat perbedaan pada kedua varietas dengan
kemasan plastik PP. Perbedaan yang nyata juga terlihat pada jumlah hama/serangga yang terdapat
varietas Ciherang dan Mekongga dalam kedua bahan pengemas. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa varietas Mekongga lebih rentan terhadap hama gudang, baik dikemas dalam Super Bag
maupun dalam plastik PP.
Pada Tabel 7 (Data mutu benih pada sembilan bulan penyimpanan) terlihat bahwa daya
tumbuh dan jumlah hama/serangga kedua varietas pada pengemas Super Bag IRRI berbeda nyata.
Daya tumbuh varietas Ciherang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Mekongga. Sedangkan jumlah
hama pada varietas Mekongga juga terlihat jauh lebih tinggi. Data ini konsisten dengan data pada
enam bulan penyimpanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh permeabilitas Super Bag yang terlalu
rendah terhadap oksigen sehingga benih Mekongga mati karena kekurangan oksigen. Namun,
permeabilitas Super Bag yang rendah terhadap oksigen belum berpengaruh terhadap varietas
Ciherang. Perlakuan dengan pengemas plastik PP terhadap kedua varietas tidak memberikan
perbedaan pada daya tumbuh benih, kadar air dan jumlah hama. Hanya saja terlihat pada data bahwa
jumlah hama yang menyerang varietas Ciherang juga sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
penyimpanan 6 bulan. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan Super Bag IRRI memberikan
kondisi yang lebih baik bagi benih padi dibandingkan plastik PP.
Namun, setelah sembilan bulan penyimpanan ternyata mutu benih padi varietas Ciherang
dan Mekongga, yang dikemas dengan Super Bag atau plastik PP, sudah menurun, sehingga tidak lagi
memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut SNI 01-6233.2-2003. Super Bag IRRI belum terlihat
pengaruhnya dalam mengurangi peningkatan kadar air, belum terlihat dalam mempertahankan daya
tumbuh benih dan belum terlihat dalam membunuh hama gudang. Hal ini belum diketahui dengan
jelas penyebabnya, bisa disebabkan oleh mutu benih yang bervariasi terutama pada varietas
Mekongga (faktor acak) dan benih varietas Mekongga sensitif (atau mati) terhadap kadar oksigen
sangat rendah.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penyimpanan benih padi (varietas Ciherang dan Mekongga) dengan kemasan Hermetik Super Bag
atau Plastik PP setelah 9 (sembilan) bulan tidak memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut
SNI 01-6233.2-2003.
Saran
Perlu dilakukan penelitian kembali mengenai penyimpanan benih padi menggunakan Super Bag
IRRI terutama padi varietas Mekongga.
Benih padi yang dipakai hendaknya bermutu baik (berlabel), diketahui benar riwayatnya dari asal
benih sampai pengeringan untuk memastikan mutunya.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Prov. Sumut. 2011. Sumatera Utara Dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara. Medan.
IRRI. 2003. Factors Affecting Seed Quality. www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12
Desember 2011.
IRRI. 2006. Safe Storage Conditions for Grain. www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12
Desember 2011.
IRRI. 2005. Bagaimana Menyimpan Gabah dan Benih secara Lebih Aman.
www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12 Desember 2011.
Nugraha S., Sudaryono dan S. Lubis. 2005. Pengaruh Kemasan Terhadap Kandungan Oksigen
(oxygen level) dan Perubahan Kualitas Gabah/Beras. Prosd. Seminar Nasional Teknologi
Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Bogor, 7-8 September
2005. Balai Besar Pascapanen Pertanian. Bogor.
Lubis S., Sudaryono, S. Nugraha dan R. Rachmat. 2005. Efek Teknologi Penyimpanan Hermetik
Terhadap Mutu Gabah. Prosd. Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Untuk
Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Bogor, 7-8 September 2005. Balai Besar
Pascapanen Pertanian. Bogor.
Diep Chan Ben. 2006. Effect of Hermetic Storage in The Super Bag on Seed Quality and Milled Rice
Quality of Different Varieties in Bac Lieu, Vietnam. Agriculture Engineering. December 2006.
BSN. 2003. Benih Padi – Benih Dasar. SNI 01-6233.2-2003. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Rickman, J.F. dan M. Gummert. 2006. Penyimpanan Gabah/Benih Karung Super (Super Bag) IRRI.
Disadur oleh Bawolye J. dan M. Syam. www.knowledgebank. irri.org., diakses tanggal 13
Desember 2011.
Rickman, J.F. 2002. Grain Quality from Harvest to Market. Proceedings of 9th JIRCAS International
Symposium 2002 – Value Addition to Agricultural Products, pp 94-98.
http://ss.jircas.affrc.go.jp., diakses tanggal 13 Desember 2011.
Kawamura, S., K. Takekura dan K. Itoh. 2004. Rice Quality Preservation during On-Farm Storage
Using Fresh Chilly Air. 2004 International Quality Grains Conference Proceedings,
Indianapolis, July 19-22, Indiana, USA.
Donahaye, E.J., S. Navarro, S. Andales, A.M. Del Mundo, F. Caliboso, G. Sabio, A. Felix, M.
Rindner, A. Azrieli dan R. Dias. 2001. Quality Preservation of Moist Paddy Under Hermetic
Conditions. Proceedings International Conference Controlled Atmosphere and Fumigation in
Stored Products, Fresno, California, 29 October – 3 November 2000, Executive Printing
Services, Clovis, CA, USA.
Thompson, J.F. 2002. Rice Storage. www.kcomfg.com., diakses tanggal 13 Desember 2011.
Batta, Y.A., dan D.I. Abu Safieh. 2005. A Study of Treatment Effect with Metarhizium anisopliae and
Four Types of Dust on Wheat Grain Infestation with Red Flour Beetles (Tribolium castaneum
Herbs, Coleoptera: Tenebrionidae). Journal of The Islamic University of Gaza (Series of
Natural Studies and Engineering) 13(1): 11-22.
UMUR SIMPAN BENIH PADI
1)
Vivi Aryati1) dan Irma Calista Siagian2)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
2)
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Paddy productivity can be retained by the usage of standard quality seed. Similarly, the quality of seed can be
maintained by application of proper packaging technology and suitable storage facilities. This assessment aim to evaluate the
influence of hermetic packaging to quality paddy seed in storage. The assessment was carried out at Pasar Miring Research
Station, North Sumatra AIAT. The activity was started from May 2006 until Februari 2007 by using IRRI Super Bag and
polipropilen plastic. This assessment used Ciherang and Mekongga varieties with two factorial randomize complete block
design with three replications. The assessment result showed that after nine months of storaged, the seed quality of Ciherang
and Mekongga varieties had declined as shown by its germination performance. This assessment output was no longer fulfill
paddy seed quality standard according to SNI 01-6233.2-2003.
Key words: Packaging, paddy seed, hermetic, storage
PENDAHULUAN
Produksi padi Sumatera Utara selama periode 2000-2010 rata-rata mengalami peningkatan
0,19% per tahun. Luas panen, produksi dan rata-rata produksi padi sawah Provinsi Sumatera Utara
pada tahun 2010 berturut-turut 702.308 Ha, 3.422.264 ton dan 48,73 Kw/Ha. Kabupaten Deli
Serdang, Simalungun, Serdang Bedagai dan Langkat merupakan sentra-sentra produksi padi di
Sumatera Utara (BPS Sumut, 2010).
Penyediaan benih padi yang baik dapat mempertahankan produktivitas padi, serta dapat
menjaga kesinambungan usahatani padi. Petani biasanya menggunakan benih padi dari gabah hasil
panen musim sebelumnya (save seed), membeli benih dari balai benih atau petani penangkar benih
padi.
Kesinambungan usahatani padi dapat terjaga apabila kualitas dan kuantitas produksi tidak
menurun bahkan cenderung meningkat. Kondisi ini dapat terwujud jika kualitas benih yang digunakan
juga baik. Faktor yang mempengaruhi baik tidaknya kualitas benih antara lain faktor genetik dan
faktor fisik/lingkungan (IRRI, 2003). Faktor fisik/lingkungan merupakan faktor yang tidak mudah
untuk dikendalikan, karena melibatkan kondisi eksternal dari benih padi. Salah satu faktor eksternal
tersebut adalah kondisi penyimpanan benih padi yang aman. Selama masa penyimpanan, kadar air
benih harus tetap terjaga pada kondisi standar, harus terlindungi dari hama gudang/serangga, tikus dan
burung serta hujan (IRRI, 2006). Oleh karena itu, penyimpanan dan pengemasan menjadi salah satu
faktor penting untuk mempertahankan kualitas benih padi.
Selama ini di tingkat petani umumnya benih disimpan dalam karung ukuran 40-50 kg yang
terbuat dari rami atau plastik anyam. Kadar air (KA) benih dalam kantung tersebut akan berfluktuasi
karena uap dalam udara yang secara bebas bergerak dalam kantung tersebut. Kombinasi antara suhu
tinggi dan kelembaban yang relatif tinggi akan mengarah pada infestasi serangga dalam kantung
meskipun benih dikeringkan dengan cara yang tepat sebelum disimpan. Kantung-kantung tersebut
biasanya ditumpuk di bawah atap atau di lumbung dan mungkin akan membutuhkan penyemprotan
periodik untuk mengendalikan serangga4. Dengan demikian, Benih padi yang disimpan mengalami
penurunan mutu sebanding dengan lama waktu penyimpanan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi
penyimpanan dan pengemasan benih padi yang tepat sehingga umur simpannya lebih lama.
Penyimpanan/pengemasan hermetik (kedap udara) dapat mempertahankan mutu benih padi
dan mutu beras hasil penggilingan (Nugraha et al. 2005 dan Lubis et al. 2005). Dalam penyimpanan/
pengemasan hermetik, oksigen yang ada dalam ruang penyimpanan/kemasan makin lama makin
berkurang sehingga aktivitas mikroba aerob maupun serangga dapat ditekan/dikurangi (Diep Chan
Ben, 2006). Saat ini IRRI telah menghasilkan pengemas hermetik ”Super Bag IRRI” yang telah
diproduksi dan dipasarkan di Indonesia dengan nama ”Kantong Semar”. Adapun pengkajian ini
bertujuan untuk mempelajari pengaruh kemasan hermetik terhadap mutu benih padi selama
penyimpanan
BAHAN DAN METODA
Pengkajian ini dilakukan di Kebun Percobaan (KP) Pasar Miring – BPTP Sumatera Utara,
Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan dimulai dari bulan Mei 2008 sampai Februari 2009. Bahan utama
dalam pengkajian ini adalah benih padi dan plastik pengemas. Benih padi kelas FS varietas Ciherang
dan Mekongga tersedia di Gudang KP Pasar Miring, berasal dari petani penangkar benih binaan KP
Pasar Miring. Pengemas benih padi yang digunakan adalah pengemas hermetik Super Bag IRRI, dan
pengemas plastik biasa (Polipropilen/PP 0,8), serta karung plastik.
Kegiatan diawali dengan penyiapan ruang simpan benih padi, yaitu pembuatan palet kayu
dan pembersihan ruang. Kondisi ruang simpan benih padi harus kering/tidak lembab, udara
bersirkulasi dengan baik, dan bebas dari gangguan burung dan tikus. Ruang simpan dalam pengkajian
ini tidak difumigasi karena ruang tersebut sebelumnya belum pernah digunakan untuk menyimpan
benih padi atau beras sehingga dianggap aman dari hama gudang atau telurnya.
Benih padi yang digunakan dicari informasi atau deskripsinya seperti asal benih, waktu
tanam, cara tanam, hama penyakit yang menyerang sampai pengeringan. Benih padi yang digunakan
harus memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut SNI 01-6233.2-200. Deskripsi asal benih padi
disajikan pada Tabel 1. Syarat mutu benih menurut SNI 01-6233.2-2003 (BSN, 2003) dapat dilihat
pada Tabel 2 dan karakteristik awal mutu benih padi disajikan pada Tabel 3. Kemudian dilakukan set
up desain penyimpanan dan pengemasan benih.
Tabel 1. Deskripsi asal benih padi varietas Ciherang dan Mekongga Tahun 2008.
No
Uraian
1.
Asal benih padi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Asal benih induk
Benih ditanam
Hama yang pernah menyerang
Penyakit yg pernah menyerang
Sertifikasi benih dari
Spesifikasi persyaratan mutu di lapang
Gabah dipanen
Jenis pengeringan
Keterangan
Benih padi bersertifikat produksi penangkar benih binaan
KP Pasar Miring, kelas FS/benih dasar
Balitpa Sukamandi, kelas BS/benih penjenis
27 Oktober 2007
Lembing (kepinding tanah) saat vegetatif (umur 1 bln)
UPT BPSB-IV Dinas Pertanian Pemprov. Sumut
Pemeriksaan isolasi jarak min. 3 m
11 Februari 2008
Penjemuran dengan sinar matahari
Sumber: Data gudang penyimpanan KP. Pasar Miring, BPTP Sumatera Utara.
Tabel 2. Spesifikasi persyaratan mutu benih padi di laboratorium Tahun 2003.
No
Karakteristik
Persyaratan
1
2
3
4
5
6
Kadar air
Benih murni
Daya kecambah/daya tumbuh
Kotoran benih
Biji benih tanaman lain
Biji gulma
Maksimum
Minimum
Minimum
Maksimum
Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 2003.
(%)
13,0
99,0
80,0
1,0
0,0
0,0
Tabel 3. Karakteristik awal mutu benih padi varietas Ciherang dan Mekongga Tahun 2008.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Karakteristik (%)
Ciherang
Kadar air
Benih murni
Benih varietas lain
Kotoran benih
Benih tanaman lain/rerumputan
Biji warna lain
Daya tumbuh
Biji keras
Penyakit
Mekongga
12,1
99,7
0,0
0,3
0,0
-91,0
---
12,0
99,5
0,0
0,5
0,0
-92,0
---
Sumber: Data gudang penyimpanan KP. Pasar Miring, BPTP Sumatera Utara.
Cara pengemasan benih padi adalah sebagai berikut:
Pengemasan dengan Super Bag IRRI (Rickman dan Gummert, 2006):
a. Super Bag dimasukkan dalam karung plastik, Super Bag sebagai liner (dalaman).
b. Benih padi (Ciherang dan Mekongga) sebanyak 25 kg dimasukkan ke dalam Super Bag.
c. Udara dalam Super Bag diusahakan sekecil mungkin sebelum ditutup.
d. Super Bag ditutup, karung goninya juga ditutup.
e. Tiap Super Bag diberi tanggal (label) dan diletakkan di atas palet kayu.
Pengemasan dengan plastik Polipropilen (PP) :
a. Plastik PP dimasukan dalam karung plastik, plastik PP sebagai liner.
b. Benih padi (Ciherang dan Mekongga) sebanyak 25 kg dimasukkan ke dalam plastik PP.
c. Udara dalam plastik pengemas diusahakan sekecil mungkin sebelum ditutup.
d. Plastik PP ditutup, karung goninya juga ditutup.
e. Tiap plastik PP diberi tanggal (label) dan diletakkan di atas palet kayu.
Karung benih padi diletakkan di atas palet kayu, dan dinding ruang simpan dilapisi dengan
styrofoam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak langsung benih padi dengan lantai atau
dinding ruang.
Pengamatan mutu benih dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pengamatan mencakup kadar air,
benih murni, daya berkecambah, kotoran benih, biji tanaman lain, biji gulma, jumlah serangga yang
hidup dan mati. Desain penyimpanan benih padi disajikan pada Gambar 1.
Pengemasan dengan plastik PP
C
M
C
M
Pengemasan dengan super bag IRRI
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 3
C
M
C
M
C
M
C
M
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 9
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 9
Gambar 1. Desain penyimpanan benih padi.
C
M
C
M
Pengamatan bulan ke - 6
C
M
Keterangan :
C
M
Pengamatan bulan ke - 3
Pengamatan bulan ke - 6
C
M
C
M
= karung berisi 25 kg benih padi
= Ciherang
= Mekongga
C
M
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data hasil pengujian mutu benih padi pada bulan ke nol disajikan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4.
No
1
2
3
4
5
6
7
Data hasil pengujian mutu laboratorium benih padi pada bulan ke nol penyimpanan, tahun
2008.
Karakteristik (%)
Ciherang
Kadar air
Benih murni
Daya berkecambah/ daya tumbuh
Kotoran benih
Biji tanaman lain
Biji gulma
Jumlah hama/serangga
13,8
99,3
91,0
0,7
0,0
0,0
0,0
Mekongga
12,9
98,8
91,0
0,7
0,0
0,0
0,0
Data mutu benih padi uji beda nyata dengan DMRT pada 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan
penyimpanan berturut-turut disajikan pada Tabel 5, Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 5. Data mutu benih padi pada Tiga bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
89,43a
90,00a
13,87ab
13,07ab
0,00a
18,00a
91,00a
94,67a
4,35
14,03a
12,93b
3,49
0,00a
20,90a
169,24
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Tabel 6. Data mutu benih padi pada Enam bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
89,67a
51,67b
13,87ab
13,73ab
0,00c
57,89a
83,10a
88,30a
6,25
14,43a
13,13b
2,94
1,11c
42,43b
27,55
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Tabel 7. Data mutu benih padi pada Sembilan bulan penyimpanan Tahun 2008.
Perlakuan
1. Super Bag IRRI
Ciherang
Mekongga
2. Plastik PP
Ciherang
Mekongga
Koofisien keragaman (%)
Keterangan :
*)
Daya Tumbuh*)
Kadar Air*)
Jumlah Hama*)
72,13a
1,90b
14,20a
13,73a
66,17b
233,57a
60,43a
83,67a
26,02
13,93a
13,50a
3,05
142,00ab
155,90ab
37,68
Angka selajur yang diikuti huruf yang sama dalam kolom tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5 %
Pembahasan
Benih padi varietas Ciherang dan Mekongga (Tabel 2 dan Tabel 3) yang digunakan adalah
benih dasar (FS) produksi penangkar benih padi binaan KP. Pasar Miring BPTP Sumatera Utara, telah
mendapatkan sertifikasi dari BPSB IV Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Benih
padi dipanen pada tanggal 11 Februari 2008 dan lulus sertifikasi pada tanggal 3 April 2008.
Ketika diuji mutunya pada awal Mei 2008 benih padi Ciherang dan Mekongga telah
mengalami peningkatan kadar air, terutama pada Ciherang dari sekitar 12,1% menjadi 13,8%.
Sehingga telah melebihi batas maksimum kadar air untuk benih padi (BSN, 2003). Namun
peningkatan kadar air tidak diikuti dengan penurunan daya tumbuhnya, daya tumbuh benih masih
bertahan pada 91%. Tingginya kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi menurunnya
kualitas benih selama penyimpanan (Rickman, 2002) (Kawamura et al., 2004). Jika kadar air dapat
dipertahankan serendah mungkin, maka umur simpan benih padi dapat dipertahankan lebih lama
(Rickman, 2002) (Donahaye et al., 2011).
Peningkatan kadar air benih kemungkinan disebabkan oleh banyak dan lebarnya lubanglubang pada karung plastik pengemasnya, sehingga uap air yang dibawa udara bebas masuk ke dalam
benih padi. Peningkatan kadar air mungkin juga disebabkan oleh laju respirasi benih dan serangga
(Diep Chan Ben, 2006). Selain itu, kadar air juga dipengaruhi oleh kelembaban (Thompson, 2002).
Peningkatan kadar air benih dapat dikurangi dengan mengemas benih padi dengan plastik, kemudian
dibungkus lagi dengan karung plastik. Pengemas plastik dapat mengurangi uap air yang masuk ke
benih, sedangkan karung plastik melindungi pengemas plastik dari gesekan dengan benda luar/lain
selama pengangkutan. Untuk maksud inilah benih padi dalam pengkajian ini disimpan menggunakan
pengemas plastik, kemudian dibungkus lagi dengan karung plastik.
Pada Tabel 5 (Data mutu benih pada tiga bulan penyimpanan) terlihat bahwa perlakuan jenis
pengemas terhadap kedua varietas tidak menunjukkan perbedaan baik daya tumbuh, kadar air maupun
jumlah hama/serangga, hanya pada perlakuan dengan menggunakan plastik PP terdapat perbedaan
kadar air pada kedua varietas, dimana kadar air varietas Mekongga lebih rendah dibandingkan dengan
Ciherang. Kondisi ini sesuai dengan kondisi pada pengamatan bulan ke-nol dimana telah terjadi
peningkatan kadar air pada varietas Ciherang sebesar 1,7%. Hama yang menyerang adalah Sitophillus
spp. dan Tribolium spp. Kedua hama tersebut merupakan hama gudang primer pada gabah padi
(menyerang bubuk/tepung beras) (Batta dan Abu Safieh, 2005). Persentase Sitophillus spp lebih tinggi
dari Tribolium spp yaitu sebesar 90% dari keseluruhan hama yang menyerang. Kemungkinan benih
padi telah terinvestasi oleh telur hama selama prosesing atau penyimpanan sementara, dan telur
tersebut menetas ketika disimpan, karena hama tidak dijumpai ketika diuji pada pengamatan bulan ke
nol.
Pada Tabel 6 (Data mutu benih pada enam bulan penyimpanan) terlihat bahwa perlakuan
jenis pengemas terhadap kedua varietas memberikan pengaruh/perbedaan pada daya tumbuh benih,
yaitu daya tumbuh benih Ciherang yang dikemas dalam Super Bag IRRI memiliki nilai yang lebih
tinggi dari benih Mekongga. Sedangkan penggunaan plastik PP sebagai kemasan tidak menunjukkan
perbedaan terhadap kedua varietas. Pengamatan terhadap kadar air menunjukkan hasil yang sama
dengan hasil pada penyimpanan 3 bulan, yaitu terdapat perbedaan pada kedua varietas dengan
kemasan plastik PP. Perbedaan yang nyata juga terlihat pada jumlah hama/serangga yang terdapat
varietas Ciherang dan Mekongga dalam kedua bahan pengemas. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa varietas Mekongga lebih rentan terhadap hama gudang, baik dikemas dalam Super Bag
maupun dalam plastik PP.
Pada Tabel 7 (Data mutu benih pada sembilan bulan penyimpanan) terlihat bahwa daya
tumbuh dan jumlah hama/serangga kedua varietas pada pengemas Super Bag IRRI berbeda nyata.
Daya tumbuh varietas Ciherang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Mekongga. Sedangkan jumlah
hama pada varietas Mekongga juga terlihat jauh lebih tinggi. Data ini konsisten dengan data pada
enam bulan penyimpanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh permeabilitas Super Bag yang terlalu
rendah terhadap oksigen sehingga benih Mekongga mati karena kekurangan oksigen. Namun,
permeabilitas Super Bag yang rendah terhadap oksigen belum berpengaruh terhadap varietas
Ciherang. Perlakuan dengan pengemas plastik PP terhadap kedua varietas tidak memberikan
perbedaan pada daya tumbuh benih, kadar air dan jumlah hama. Hanya saja terlihat pada data bahwa
jumlah hama yang menyerang varietas Ciherang juga sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
penyimpanan 6 bulan. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan Super Bag IRRI memberikan
kondisi yang lebih baik bagi benih padi dibandingkan plastik PP.
Namun, setelah sembilan bulan penyimpanan ternyata mutu benih padi varietas Ciherang
dan Mekongga, yang dikemas dengan Super Bag atau plastik PP, sudah menurun, sehingga tidak lagi
memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut SNI 01-6233.2-2003. Super Bag IRRI belum terlihat
pengaruhnya dalam mengurangi peningkatan kadar air, belum terlihat dalam mempertahankan daya
tumbuh benih dan belum terlihat dalam membunuh hama gudang. Hal ini belum diketahui dengan
jelas penyebabnya, bisa disebabkan oleh mutu benih yang bervariasi terutama pada varietas
Mekongga (faktor acak) dan benih varietas Mekongga sensitif (atau mati) terhadap kadar oksigen
sangat rendah.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penyimpanan benih padi (varietas Ciherang dan Mekongga) dengan kemasan Hermetik Super Bag
atau Plastik PP setelah 9 (sembilan) bulan tidak memenuhi persyaratan mutu benih padi menurut
SNI 01-6233.2-2003.
Saran
Perlu dilakukan penelitian kembali mengenai penyimpanan benih padi menggunakan Super Bag
IRRI terutama padi varietas Mekongga.
Benih padi yang dipakai hendaknya bermutu baik (berlabel), diketahui benar riwayatnya dari asal
benih sampai pengeringan untuk memastikan mutunya.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Prov. Sumut. 2011. Sumatera Utara Dalam Angka 2011. Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara. Medan.
IRRI. 2003. Factors Affecting Seed Quality. www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12
Desember 2011.
IRRI. 2006. Safe Storage Conditions for Grain. www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12
Desember 2011.
IRRI. 2005. Bagaimana Menyimpan Gabah dan Benih secara Lebih Aman.
www.knowledgebank.irri.org., diakses tanggal 12 Desember 2011.
Nugraha S., Sudaryono dan S. Lubis. 2005. Pengaruh Kemasan Terhadap Kandungan Oksigen
(oxygen level) dan Perubahan Kualitas Gabah/Beras. Prosd. Seminar Nasional Teknologi
Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Bogor, 7-8 September
2005. Balai Besar Pascapanen Pertanian. Bogor.
Lubis S., Sudaryono, S. Nugraha dan R. Rachmat. 2005. Efek Teknologi Penyimpanan Hermetik
Terhadap Mutu Gabah. Prosd. Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen Untuk
Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Bogor, 7-8 September 2005. Balai Besar
Pascapanen Pertanian. Bogor.
Diep Chan Ben. 2006. Effect of Hermetic Storage in The Super Bag on Seed Quality and Milled Rice
Quality of Different Varieties in Bac Lieu, Vietnam. Agriculture Engineering. December 2006.
BSN. 2003. Benih Padi – Benih Dasar. SNI 01-6233.2-2003. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Rickman, J.F. dan M. Gummert. 2006. Penyimpanan Gabah/Benih Karung Super (Super Bag) IRRI.
Disadur oleh Bawolye J. dan M. Syam. www.knowledgebank. irri.org., diakses tanggal 13
Desember 2011.
Rickman, J.F. 2002. Grain Quality from Harvest to Market. Proceedings of 9th JIRCAS International
Symposium 2002 – Value Addition to Agricultural Products, pp 94-98.
http://ss.jircas.affrc.go.jp., diakses tanggal 13 Desember 2011.
Kawamura, S., K. Takekura dan K. Itoh. 2004. Rice Quality Preservation during On-Farm Storage
Using Fresh Chilly Air. 2004 International Quality Grains Conference Proceedings,
Indianapolis, July 19-22, Indiana, USA.
Donahaye, E.J., S. Navarro, S. Andales, A.M. Del Mundo, F. Caliboso, G. Sabio, A. Felix, M.
Rindner, A. Azrieli dan R. Dias. 2001. Quality Preservation of Moist Paddy Under Hermetic
Conditions. Proceedings International Conference Controlled Atmosphere and Fumigation in
Stored Products, Fresno, California, 29 October – 3 November 2000, Executive Printing
Services, Clovis, CA, USA.
Thompson, J.F. 2002. Rice Storage. www.kcomfg.com., diakses tanggal 13 Desember 2011.
Batta, Y.A., dan D.I. Abu Safieh. 2005. A Study of Treatment Effect with Metarhizium anisopliae and
Four Types of Dust on Wheat Grain Infestation with Red Flour Beetles (Tribolium castaneum
Herbs, Coleoptera: Tenebrionidae). Journal of The Islamic University of Gaza (Series of
Natural Studies and Engineering) 13(1): 11-22.