Studi tentang Peran Oorang Tua terhadap Pendidikan Anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur | Mustika | GeoTadulako 2599 7796 1 PB

(1)

STUDI TENTANG PERAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN

ANAK DI KELURAHAN LAYANA INDAH

KECAMATAN PALU TIMUR

DIAN MUSTIKA A 351 07 078

JURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2013


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini mengambil judul studi tentang peran orang tua terhadap pendidikan anak dikelurahan layana indah kecamatan palu timur. Judul tersebut dipilih dengan alasan keberhasilan seorang anak dalam studinya tidak lepas dari peran orang tua dalam mengawasi dan mendidik disamping kesibukan seorang orang tua yang mengurus rumah tangga dan kesibukan seorang ayah yang berkerja untuk memberi nafka keluarganya, juga dituntut untuk dapat membagi waktu dan perhatiannya dalam memberikan pendidikan dan motivasi anak untuk belajar, untuk mengetahui lebih jauh, dilakukan penelitian ini dengan memilih lokasi di kelurahan Layana Indah. Permasalahan penilitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan anak, Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat pendidikan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan anak, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat terhadap pendidikan anak. Penilitian ini dilakukan dengan mengunakan metode observasi, kuesioner dan wawancara melalui penarikan sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menujukkan bahwa, terdapat beberapa faktor yang menjadi penunjang keberhasilan orang tua terhadap pendidikan anak, dimana faktor yang paling penting adalah kemauan belajar anak yang besar (50%) serta dukungan orang tua (36,67%) dengan memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak dapat mencega anak untuk berbuat hal-hal yang negatif. Memberikan kebebasan kepada anak dalam pemilihan studinya, diharapkan dalam menjalani masa-masa studinya tidak merasa terbebani dan apa yang menjadi cita-citanya bisa terwujud. Pada akhirnya, antara keluarga, lingkungan sekitar, serta lingkungan sekolah adalah sarana-sarana perkembangan mentalnya hingga pada masa dia lebih mandiri menanggapi dunia dan aneka perubahan dengan berbagai konsekunsinya.


(3)

ABSTRACT

This research is entitled the influence of parent to children education in Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur. The objective of this research was to prove that successful a child in study because of parents influence in surpervise and educate beside parent have many duty in manage housework and a father work hard for his family. Parent can divided therr timer and attention in giving children’s education and motivation for study. This research took place in Kelurahan Layana indah. The problem of this research is how is parent influence to children education, what are the factor of supporting and crushing of children education.

The objective of this research was to know how is parent influence to children education, to know the factor of supporting and crushing of children education. This research conducted by using observation method,questioner and interview with 30 people as sample. The result of the research show that, there are some factor to be supporting the successful of parent to children education, the important factor is the children’s want (50%), supporting parent (36,67%) with observe childreb actuvity can prevent chlidren to negative effect. Giving freedom to chlidren in choice their study. The children hope they can achieve what they want. Finally, family, enviorement, school are tools te development their way of thinking until the time they can receive world and the various of changing with consistency.


(4)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Setiap individu yang dilahirkan ke dunia memerlukan pendidikan untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan berguna bagi nusa dan bangsa serta kehidupan yang layak dan bermutu dapat dicapai. Langkah awal untuk bisa menghadapi kehidupan kedepan dan memenuhi tuntutan zaman adalah belajar dengan baik dan benar. Pendidikan pertama kali yang didapatkan yaitu di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal). Hasbullah (2005:1) memberikan pengertian pendididkan bahwa “Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa

Lingkungan keluarga sebagai tempat berinteraksi pertama bagi seorang anak dan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadiaan anak dimasa yang akan datang, terutama membimbing anak untuk membentuk kedewasaan yang optimal, dalam hal ini orang tua diartikan sebagai pembina, pendidik dalam membentuk kearah kedewasaaan. Keluarga merupakan inti dari masyarakat bukan hanya sebagai penerus keturunan, tetapi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian, sebab dalam berinteraksi antar anggota keluarga mempunyai implikasi terhadap pembentukan ciri-ciri psikogenetik dan sosiogenetik dalam diri anak. Oleh karena itu, anak mempelajari bagaimana cara diperlakukan oleh keluarganya. Mengingat hal tersebut, maka pendidikan keluarga dipandang sangat penting dalam rangka membentuk kedewasaan yang optimal. Pendidikan keluarga dapat diartikan sebagai tindakan dan upaya yang dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik utama dalam bentuk bantuan, bimbingan, penyuluhan dan pengajaran kepada dirinya sendiri, anggota keluarga lain dan kepada anak-anaknya sesuai dengan potensi mereka masing-masing dengan jalan memberikan pengaruh baik melalui pergaulan antar mereka. Sehingga anggota keluarga dan anak yang bersangkutan kelak dapat hidup mandiri yang bertanggung jawab dan ia dapat dipertanggung jawabkan dalam lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku dan agama yang dianutnya.


(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkap di atas, maka maslah pokok yang dirumuskan untuk selanjutnya diteliti secara cermat adalah sebagai berikut :

1. Bagaiman peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur.

2. Faktor-faktor apakah yang menjadi penunjang dan penghambat keberhasilan peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur.

1.3 TujuanPenelitian

Melalui perumusan masalah diatas dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut

1. Untuk mengetahui peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat keberhasilan orang tua terhadap anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur.

II METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitianpurposive sampling

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Layana Indah Kecaatan Palu Timur. Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu sebanyak 12 RT. Lokasi diambil karena di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur. Secara Administratif, wilayah Kelurahan Layana Indah berada di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, yang terbagi dalam 6 RW dan 19 RT. Letak astronomis Kelurahan Layana Indah berada pada 00°48’48,1”-00°49’19,6” LS dan 119°52’49,6”-119°54’29,6” BT. Luas wilayah Kelurahan Layana Indah adalah 1.779 Ha. Jarak Kelurahan LayanaI ndah dari pusat Pemerintahan Kecamatan Palu Timur adalah 15 km kearah Timur.


(6)

Secara administratif wilayah Kelurahan Layana Indah berbatasan dengan wilayah di sekitarnya sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kelurahan Mamboro Sebelah Selatan : Kelurahan Tondo

Sebelah Timur : Kabupaten Parigi Moutong Sebelah Barat : Teluk Palu


(7)

2.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni sampai dengan 15 Juli yang dilaksanakan di 12 RT di Kelurahan Layana Indah. Sebelum peneliti turun kelapangan terlebih dahulu peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa angket yang berisi butiran soal sebanyak 15 butir.

2.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. b. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui angket sebagaimana metode yang akan dilakukan oleh peneliti dalam mencari sumber data mengenai peran orang tua terhadap anak. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lapangan yang merupakan data yang diolah yaitu berupa dokumen-dokumem yang memuat tentang peran orang tua terhadap pendidikan anak usia sekolah, keadaan kondisi ekonomi serta keterangan– keterangan yang erat kaitannya dengan kasus yang diteliti.

2.5 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) bahwa “ populasi adalah keseluruhan subjek Penelitian ". Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa populasi merupakan individu-individu keseluruhan subjek yang akan diteliti. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu studi tentang peran orang tua terhadap pendidikan anak dikelurahan layana indah kecamatan palu timur yang berjumlah 300 KK yang terdapat di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur. Populasi ini tersebar di 12 RT. b. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dari 300 KK populasi maka sampel dalam penelitian ini sabanyak 30 KK. Sampel ini tersebar di 12 RT di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur.


(8)

2.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam melakukan penelitian, tujuan dari adanya intsrumen ini yaitu untuk memberi kemudahan kepada peneliti dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan penelitian/kuesioner(questionaire), dan peta(map).

2.7 Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data 2.8 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi, Pemetaan, Penggunaan Lahan, Wawancara, Kuesioner dan Dokumentasi.

2.9 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah melalui data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket. Kemudian diolah dengan cara menentukan jumlah frekwensi jawaban responden dari masing–masing kategori jawaban dan membaginya dengan jumlah sampel. Hasil pembagian antara frekwensi dan sampel dikalikan dengan 100 % untuk memproleh presentase tanggapan responden. Rumus Presentase ( % ) Anas Sudijono, (2003 ; 130 ) sebagai berikut :

P = F

N x 100 % = %

Keterangan :

P = Presentase yang akan dicapai

F = Jumlah jawaban benar dan setiap alternatif N = Jumlah sampel responden

Berikutnya setelah menentukan presentase terhadap masing – masing ketegori jawaban untuk setiap tanggapan, maka dilakukan interpretasi (pemahaman) secara mendalam dengan memberikan penjelasan terhadap besaran–besaran presentase, yang dituangkan dalam pembahasan untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Sedangkan untuk menganalisis data wawancara dalam penelitian ini berdasarkan teori Miles dan Huberman (1992:16-19) yaitu terdiri dari tiga tahap:


(9)

Reduksi dilakukan sebagai proses memilih, menyederhanakan data dan transformasi data kasar yang terdapat dalam catatan penelitian, mengelompokan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta mengorganisasi data menurut permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

2) Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan adalah penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data.

3) Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh informasi dari data yang tersusun melalui penyajian data.

III. Hasil Penelitian

Data-data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap para orang tua di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur, ditunjukan mengetahui peranan orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur dan mengetahui bentuk-bentuk peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur yaitu dkemukakan dari tanggapan responden berdasarkan pengisian angket dari 30 orang responden dan hasil wawancara dari beberapa informanadalah sebagai berikut:

3.1. Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur

Peran orang tua terhadap pendidikan anak sebagaimana yang dilakukan para orang tua adalah suatu kewajiban yang memang harus dilakukan. Para orang tua harus memperhatikan pendidikan anaknya selain perhatian dan bimbingan guru di sekolah. Kodratnya sebagai orang tua bukan hanya melahirkan dan membesarkan akan tetapi perlu membimbing dan mengarahkan putra-putrinya sehingga mampu memahami arti kehidupan dengan segala persoalannya.

Peran orang tua memang besar dan tanggung jawab yang dimainkan oleh orang tua dalam mendidik anak merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua. karena orang tua menpunyai tanggung jawab yang sangat penting itu terutama untuk melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk mendidik anak-anaknya, namun pada kenyataannya dalam melakukan peran tersebut, baik secara sadar maupun tidak sadar


(10)

orang tua dapat mengbangkitkan rasa ketidak pastian dan rasa bersalah pada anak-anak. Hal demikian di dalam sikap dan tingka laku orang tua dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak selalu disadari, kesadaran orang tua akan pentingnya tanggung jawab orang tua mendidik anak.

“Orang tua ingin mempunyai anak yang berguna baik bagi nusa, bangsa dan negara sesibuk apapun saya tetap berusaha memperhatikan anak karena itu merupakan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anaknya”(Hasil wawancara, Senin 10 Juni 2013).

Sebagai orang tua Ibu Ulfatnisa sadar bahwa ditanggannyalah masa depan anak menjadi baik atau buruk, sehingga ia ingin melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna. Hal inilah yang mendorang ibu Ulfatnisa selaku orang tua untuk selalu memotivasi anaknya.

Berkembangnya pendidikan anak sangat tergantung pada seberapa besar peran orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Orang tua merupakan faktor penentu untuk menentukan kualitas pendidikan anak, sehingga semakin banyak waktu yang digunakan untuk memperhatikan proses pendidikan anak semakin tinggi pula potensi untuk berkembang, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Orang tua sebagai agen dalam mendidik anaknya seharusnya berupaya untuk meningkatkan perananya khususnya dalam memotivasi, membimbing dan mengawasi pendidikan anaknya.

Keberhasilan belajar anak dapat tercapai apabila ada kerjasama yang baik antara orang tua dengan guru. Orang tua bertugas mengontrol dan mendampingi anak belajar dirumah, sedangkan guru mengajar di sekolah. Namun waktu belajar di sekolah cukup terbatas, sehingga untuk memberi pemahaman kepada anak tidak cukup dengan alokasi waktu tersebut. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab tehadap keberhasilan studi anak. Kebanyakan orang tua mewujudkanya dengan cara memperbanyak komunikasi antara orang tua dan anak-anaknya. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan pak Andi M.Mapoji, yang menyatakan bahwa:

“Dengan memperbanyak komunikasi ini adalah mengajak anak untuk mengeluarkan isi hatinya keinginan dan pendapatnya dengan berkomunikasi fikiran anak akan berkembang, karena anak dapat mengungkapkan isi hati dan fikirannya” (Hasil wawancara, Senin 10 Juni 2013).


(11)

Berdasarkan tanggapan responden dan wawancara yang menyangkut peran orang tua terhadap pendidikan anak disimpulkan bahwa, sebagian besar orang tua mengawasi/mengontrol kegiatan belajar pada anak di rumah, salah satu kewajiban orang tua yang tidak dipungkirin ialah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua bertanggung jawab kepada anak-anak mereka, orang tua mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi diri sendiri dan bias membangakan orang tua.

3.2 Faktor Faktor Penunjang Dan Penghambat Keberhasilan Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dikelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur 3.2.1 Faktor Penghambat

Dalam upayah pencapaian keberhasilan studi anak, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat seperti yang dijelaskan dibawah ini.

a) Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi orang tua mempunyai peran terhadap pendidikan anak. Dimana pada masa sekarang ini, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan biaya pendidikan yang semakin tinggi. Sering kita melihat banyak anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan keinginan untuk sekolah setinggi-tingginya, tidak dapat meraihnya karena kondisi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan dirinya untuk meraih apa yang dicita-citakan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan pak Anwar Doka.

b) Pengaruh Lingkungan

Perkembangan dunia saat ini diwarnai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat diberbagai bidang kehidupan manusia saat ini, bukan tidak mungkin juga mempengaruhi kehidupan anak baik pada jenjang pendidikan SD, SMP, maupun SMU. Dalam pergaulan sosial sehari-hari kehidupan anak ditandai dengan pola perilaku yang cenderung bernuansa rekreatif, yakni menonjolkan segi-segi hedonis (bersenang-senang), pengaruh tersebut berasal dari lingkungan sosial yang telah dicemari oleh peruahan dalam dimensi sosial budaya. Dimana pada usia tersebut, anak-anak tengah dalam kondisi mental yang mudah terpancing oleh suasana reakreatif sehingga mempengaruhi minat belajar anak. Disinilah lingkungan keluarga yang harmonis akan sangat mempengaruhi pola pergaulan anak. Sehingga dalam pergaulannya dilingkungan yang lebih lus anak dapat mengidentifikasikan dirinya secara lebih baik dan terarah. Sebab didalam dirinya sejak awal ditanamkam hal-hal yang positif.


(12)

c) Sikap Ayah Yang Terlalu Otoriter

Sikap ayah dalam memperlakukan maupun mendidik anak secara otoriter dimaksudkan untuk kebaikannya. Orang tua mempunyai cita-cita yang tinggi untuk anaknya, dan jika anak menuruti segala perintah orang tuanya, sehingga ajhirnya anak akan menemukan kebahagiaanya kelak, demikian pemikiran orang tua, tetapi dalam kenyataannya anak yanh dibesarkan dirumah yang bernuansa ototiter akan mengalami perkembangan yang justru tidak diharapkan orang tua. Orang tua yang menghendaki anaknya mencapai sesuatu yang dicita-citakan orang tuanya, biasa berfikiran bahwa anaknya juga mempunyai kemampuan untuk mencapai cita-cita itu, meskipun dalam kenyataanya sering tidak demikian. Sering kali orang tua menekan anaknya untuk mempelajaru atau mengetahui hal-hal yang menarik perhatian orang tua. Ada berbagai reaksi anak terhadap perlakuan orang tua yang bersikap demikian. Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan maupun memenuhi kehendak orang tua, akan terbiasa dengan cara berfikir dan cara hidup yang sesuai dengan cita-cita orang tua yang ditanamkan sejak kecil. Kebiasaan yang mengarah kepeningkatan semangat untuk mencapai sesuatau yang tinggi dalam hidup dapat mendorong anak untuk berkerja keras agar dapat menwujudkan cita-cita orang tuanya kadang-kadang anak yang memiliki tingkat

d) Tidak Ada Dorongan Dari Keluarga

Pentingnya dorongan keluarga kepada anak sangat mempengaruhi keberhasian studi atau pendidikannya. Dorongan dalam diri anak sendiri kalau tidak mendapatkan respon dari orang tua, akan sulit baginya untuk melatih diri untuk terbiasa mencari tahu pelajaran-pelajaran disekolah secara lebih khusus dirumahnya atas inisiatif pribadinya. Meraka memerlukan tuntunan dan perhatian dari orang tua, akan tetapi hal tersebut tidak mereka dapatkan. Lingkungan yang berpola pemikiran demikian juga akan menghasilkan studi, kerana dilepas begitu saja.

3.2.2 Faktor Penunjang

Dalam upayah mencapai keberhasilan studi anak beberapa faktor yang menjadi penunjang

a) Dukungan Orang Tua

Di dalam keadaan yang normal, maka lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah kluarganya. Melalui lingkungan itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola perjalanan hidup yang berlaku sehari-hari, orang tua merupakan kunci motivasi dan keberhasilan studi anak tidak ada pihak yang akan dapat


(13)

menggantikan peran orang tua dengan seutuhnya. Keberhasilan orang tua dalam menunjang keberhasilan studi anak terletak pada eratnya hubungan orang tua dengan anak-anaknya orang tua merupakan tempat anak berlindung dan mendapatkan kedamaian melalui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman dan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Keluarga dalam hal ini orang tua dapat menciptakan situasi psikologi yang dapat mendukung minat dan kemauan anaknya dalam belajar. Waktu yang diperlukan anak dalam belajar dirumah maupun diluar sangat menunjang kesuksesan anak dalam pendidikan. Membina hubungan akrab dengan anak dan memberikan perhatian yang tinggi penting dan patut dilakukan oleh orang tua, jika ingin anaknya suksse dalam studi. Kemauan belajar anak sangat besar Anak dengan motivasi belajar yang besar adalah anak yang berusaha membuat aktivitas akademiknya menjadi lebih berarti dan berusaha untuk mengambil keuntungan dari aktivitas akdemik tersebut. Peran orang tua adalah faktor pendukung dalam memotivasi belajar dan menunjang keberhasilan studi anak.

V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur dilakukan cukup baik yang karena Orang tua merupakan faktor penentu untuk menentukan kualitas pendidikan anak, sehingga semakin banyak waktu yang digunakan untuk memperhatikan proses pendidikan anak semakin tinggi pula potensi untuk berkembang, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Orang tua sebagai agen dalam mendidik anaknya seharusnya berupaya untuk meningkatkan perananya khususnya dalam memotivasi, membimbing dan mengawasi pendidikan anaknya.

2. Faktor- faktor penunjang dan penghambat keberhasilan orang tua mendidik anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur yaitu faktor penghambat Keadaan ekonomi orang tua mempunyai peran terhadap pendidikan anak. Dimana


(14)

pada masa sekarang ini, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan biaya pendidikan yang semakin tinggi. Sering kita melihat banyak anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan keinginan untuk sekolah setinggi-tingginya, tidak dapat meraihnya karena kondisi ekonomi keluarganya sedangkan faktor penunjang dukungan orang tua dengan cara berkomunikasi dengan anak karena dengan adanya komunikasi antara anak dan orang tua. Orang tua lebih mengatahui apa yang anaknya inginkan.


(1)

Reduksi dilakukan sebagai proses memilih, menyederhanakan data dan transformasi data kasar yang terdapat dalam catatan penelitian, mengelompokan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta mengorganisasi data menurut permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

2) Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan adalah penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data.

3) Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh informasi dari data yang tersusun melalui penyajian data.

III. Hasil Penelitian

Data-data penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap para orang tua di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur, ditunjukan mengetahui peranan orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur dan mengetahui bentuk-bentuk peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur yaitu dkemukakan dari tanggapan responden berdasarkan pengisian angket dari 30 orang responden dan hasil wawancara dari beberapa informanadalah sebagai berikut:

3.1. Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur

Peran orang tua terhadap pendidikan anak sebagaimana yang dilakukan para orang tua adalah suatu kewajiban yang memang harus dilakukan. Para orang tua harus memperhatikan pendidikan anaknya selain perhatian dan bimbingan guru di sekolah. Kodratnya sebagai orang tua bukan hanya melahirkan dan membesarkan akan tetapi perlu membimbing dan mengarahkan putra-putrinya sehingga mampu memahami arti kehidupan dengan segala persoalannya.

Peran orang tua memang besar dan tanggung jawab yang dimainkan oleh orang tua dalam mendidik anak merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua. karena orang tua menpunyai tanggung jawab yang sangat penting itu terutama untuk melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk mendidik anak-anaknya, namun pada kenyataannya dalam melakukan peran tersebut, baik secara sadar maupun tidak sadar


(2)

orang tua dapat mengbangkitkan rasa ketidak pastian dan rasa bersalah pada anak-anak. Hal demikian di dalam sikap dan tingka laku orang tua dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak selalu disadari, kesadaran orang tua akan pentingnya tanggung jawab orang tua mendidik anak.

“Orang tua ingin mempunyai anak yang berguna baik bagi nusa, bangsa dan negara sesibuk apapun saya tetap berusaha memperhatikan anak karena itu merupakan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anaknya”(Hasil wawancara, Senin 10 Juni 2013).

Sebagai orang tua Ibu Ulfatnisa sadar bahwa ditanggannyalah masa depan anak menjadi baik atau buruk, sehingga ia ingin melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang berguna. Hal inilah yang mendorang ibu Ulfatnisa selaku orang tua untuk selalu memotivasi anaknya.

Berkembangnya pendidikan anak sangat tergantung pada seberapa besar peran orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Orang tua merupakan faktor penentu untuk menentukan kualitas pendidikan anak, sehingga semakin banyak waktu yang digunakan untuk memperhatikan proses pendidikan anak semakin tinggi pula potensi untuk berkembang, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Orang tua sebagai agen dalam mendidik anaknya seharusnya berupaya untuk meningkatkan perananya khususnya dalam memotivasi, membimbing dan mengawasi pendidikan anaknya.

Keberhasilan belajar anak dapat tercapai apabila ada kerjasama yang baik antara orang tua dengan guru. Orang tua bertugas mengontrol dan mendampingi anak belajar dirumah, sedangkan guru mengajar di sekolah. Namun waktu belajar di sekolah cukup terbatas, sehingga untuk memberi pemahaman kepada anak tidak cukup dengan alokasi waktu tersebut. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab tehadap keberhasilan studi anak. Kebanyakan orang tua mewujudkanya dengan cara memperbanyak komunikasi antara orang tua dan anak-anaknya. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan pak Andi M.Mapoji, yang menyatakan bahwa:

“Dengan memperbanyak komunikasi ini adalah mengajak anak untuk

mengeluarkan isi hatinya keinginan dan pendapatnya dengan berkomunikasi fikiran anak akan berkembang, karena anak dapat mengungkapkan isi hati dan fikirannya” (Hasil wawancara, Senin 10 Juni 2013).


(3)

Berdasarkan tanggapan responden dan wawancara yang menyangkut peran orang tua terhadap pendidikan anak disimpulkan bahwa, sebagian besar orang tua mengawasi/mengontrol kegiatan belajar pada anak di rumah, salah satu kewajiban orang tua yang tidak dipungkirin ialah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua bertanggung jawab kepada anak-anak mereka, orang tua mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi diri sendiri dan bias membangakan orang tua.

3.2 Faktor Faktor Penunjang Dan Penghambat Keberhasilan Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dikelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur 3.2.1 Faktor Penghambat

Dalam upayah pencapaian keberhasilan studi anak, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat seperti yang dijelaskan dibawah ini.

a) Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi orang tua mempunyai peran terhadap pendidikan anak. Dimana pada masa sekarang ini, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan biaya pendidikan yang semakin tinggi. Sering kita melihat banyak anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan keinginan untuk sekolah setinggi-tingginya, tidak dapat meraihnya karena kondisi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan dirinya untuk meraih apa yang dicita-citakan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan pak Anwar Doka.

b) Pengaruh Lingkungan

Perkembangan dunia saat ini diwarnai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat diberbagai bidang kehidupan manusia saat ini, bukan tidak mungkin juga mempengaruhi kehidupan anak baik pada jenjang pendidikan SD, SMP, maupun SMU. Dalam pergaulan sosial sehari-hari kehidupan anak ditandai dengan pola perilaku yang cenderung bernuansa rekreatif, yakni menonjolkan segi-segi hedonis (bersenang-senang), pengaruh tersebut berasal dari lingkungan sosial yang telah dicemari oleh peruahan dalam dimensi sosial budaya. Dimana pada usia tersebut, anak-anak tengah dalam kondisi mental yang mudah terpancing oleh suasana reakreatif sehingga mempengaruhi minat belajar anak. Disinilah lingkungan keluarga yang harmonis akan sangat mempengaruhi pola pergaulan anak. Sehingga dalam pergaulannya dilingkungan yang lebih lus anak dapat mengidentifikasikan dirinya secara lebih baik dan terarah. Sebab didalam dirinya sejak awal ditanamkam hal-hal yang positif.


(4)

c) Sikap Ayah Yang Terlalu Otoriter

Sikap ayah dalam memperlakukan maupun mendidik anak secara otoriter dimaksudkan untuk kebaikannya. Orang tua mempunyai cita-cita yang tinggi untuk anaknya, dan jika anak menuruti segala perintah orang tuanya, sehingga ajhirnya anak akan menemukan kebahagiaanya kelak, demikian pemikiran orang tua, tetapi dalam kenyataannya anak yanh dibesarkan dirumah yang bernuansa ototiter akan mengalami perkembangan yang justru tidak diharapkan orang tua. Orang tua yang menghendaki anaknya mencapai sesuatu yang dicita-citakan orang tuanya, biasa berfikiran bahwa anaknya juga mempunyai kemampuan untuk mencapai cita-cita itu, meskipun dalam kenyataanya sering tidak demikian. Sering kali orang tua menekan anaknya untuk mempelajaru atau mengetahui hal-hal yang menarik perhatian orang tua. Ada berbagai reaksi anak terhadap perlakuan orang tua yang bersikap demikian. Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan maupun memenuhi kehendak orang tua, akan terbiasa dengan cara berfikir dan cara hidup yang sesuai dengan cita-cita orang tua yang ditanamkan sejak kecil. Kebiasaan yang mengarah kepeningkatan semangat untuk mencapai sesuatau yang tinggi dalam hidup dapat mendorong anak untuk berkerja keras agar dapat menwujudkan cita-cita orang tuanya kadang-kadang anak yang memiliki tingkat

d) Tidak Ada Dorongan Dari Keluarga

Pentingnya dorongan keluarga kepada anak sangat mempengaruhi keberhasian studi atau pendidikannya. Dorongan dalam diri anak sendiri kalau tidak mendapatkan respon dari orang tua, akan sulit baginya untuk melatih diri untuk terbiasa mencari tahu pelajaran-pelajaran disekolah secara lebih khusus dirumahnya atas inisiatif pribadinya. Meraka memerlukan tuntunan dan perhatian dari orang tua, akan tetapi hal tersebut tidak mereka dapatkan. Lingkungan yang berpola pemikiran demikian juga akan menghasilkan studi, kerana dilepas begitu saja.

3.2.2 Faktor Penunjang

Dalam upayah mencapai keberhasilan studi anak beberapa faktor yang menjadi penunjang

a) Dukungan Orang Tua

Di dalam keadaan yang normal, maka lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah kluarganya. Melalui lingkungan itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola perjalanan hidup yang berlaku sehari-hari, orang tua merupakan kunci motivasi dan keberhasilan studi anak tidak ada pihak yang akan dapat


(5)

menggantikan peran orang tua dengan seutuhnya. Keberhasilan orang tua dalam menunjang keberhasilan studi anak terletak pada eratnya hubungan orang tua dengan anak-anaknya orang tua merupakan tempat anak berlindung dan mendapatkan kedamaian melalui keserasian antara ketertiban dengan ketentraman dan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Keluarga dalam hal ini orang tua dapat menciptakan situasi psikologi yang dapat mendukung minat dan kemauan anaknya dalam belajar. Waktu yang diperlukan anak dalam belajar dirumah maupun diluar sangat menunjang kesuksesan anak dalam pendidikan. Membina hubungan akrab dengan anak dan memberikan perhatian yang tinggi penting dan patut dilakukan oleh orang tua, jika ingin anaknya suksse dalam studi. Kemauan belajar anak sangat besar Anak dengan motivasi belajar yang besar adalah anak yang berusaha membuat aktivitas akademiknya menjadi lebih berarti dan berusaha untuk mengambil keuntungan dari aktivitas akdemik tersebut. Peran orang tua adalah faktor pendukung dalam memotivasi belajar dan menunjang keberhasilan studi anak.

V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran orang tua terhadap pendidikan anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur dilakukan cukup baik yang karena Orang tua merupakan faktor penentu untuk menentukan kualitas pendidikan anak, sehingga semakin banyak waktu yang digunakan untuk memperhatikan proses pendidikan anak semakin tinggi pula potensi untuk berkembang, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Orang tua sebagai agen dalam mendidik anaknya seharusnya berupaya untuk meningkatkan perananya khususnya dalam memotivasi, membimbing dan mengawasi pendidikan anaknya.

2. Faktor- faktor penunjang dan penghambat keberhasilan orang tua mendidik anak di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur yaitu faktor penghambat Keadaan ekonomi orang tua mempunyai peran terhadap pendidikan anak. Dimana


(6)

pada masa sekarang ini, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan biaya pendidikan yang semakin tinggi. Sering kita melihat banyak anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan keinginan untuk sekolah setinggi-tingginya, tidak dapat meraihnya karena kondisi ekonomi keluarganya sedangkan faktor penunjang dukungan orang tua dengan cara berkomunikasi dengan anak karena dengan adanya komunikasi antara anak dan orang tua. Orang tua lebih mengatahui apa yang anaknya inginkan.