PROFIL GURU KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dan SMP Muhammadiyah 2 Profil Guru Kemuhammadiyahan Di SMP Muhammadiyah (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dan SMP Muhammadiyah 2 Kartasura Tahun Ajaran 201

PROFIL GURU KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH
(Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dan SMP Muhammadiyah 2
Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)

Disusun Oleh :
LILIS NUR AINI
NIM: G000090010
NIRM: 09/X/02.2.1/1692

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PROFIL GURU KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH
(Studi Kasus SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dan SMP Muhammadiyah 2
Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh: Lilis Nur Aini (NIM: G 000 090 010)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Pendidikan merupakan penentu sebuah bangsa menjadi maju, berkembang, dan
berkualitas. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.
Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat
hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara
benar. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Guru sebagai pemegang kunci keberhsilan sebuah pendidikan. Guru juga
menjadi fasilitator yang tugasnya melayani, membimbing, dan membina peserta didik
menuju gerbang keberhasilan. Menjdi guru yang profesional memang tidak mudah.
Guru harus memiliki beberapa kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui profil guru-guru
Kemuhammadiyahan yang ada di dua SMP Muhammadiyah, yaitu SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura dan SMP Muhammadiyah 2 Kartasura. Adapun
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil guru
Kemuhammadiyahan di SMP Muhammadiyah. Objek dari penelitian ini adalah guru
Kemuhammadiyahan, dengan jenis penelitian lapangan dan melalui pendekatan

kualitatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: pertama, dengan metode
wawancara yang bertujuan untuk memperoleh data tentang biografi, faktor penghambat
dan pendorong proses pembelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, dan kondisi
kelas pada saat pembelajaran. Kedua, metode observasi yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kinerja, cara menyampaikan pelajaran, dan keprofesionalan
seorang guru Kemuhammadiyahan. Ketiga, dokumentasi yang bertujuan untuk
memperoleh data seperti jadwal mengajar, sejarah berdirinya, visi dan misi, dan struktur
organisasi dan yang keempat yaitu analisis data dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif.
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa menjadi seorang guru
itu harus memiliki tiga komponen, yaitu pertama, guru yang kompeten mengajar bidang
studi yang diajarkannya. Kedua, guru yang profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Ketiga, guru yang terampil dalam melaksanakan tugas kesehariannya. Dari ketiga
komponen tersebut, guru Kemuhammadiyahan dari masing-masing sekolahan
mempunyai ketiga komponen di atas.
Kata Kunci: Profil Guru Kemuhammadiyahan


 


Standar

PENDAHULUAN

tentang

Latar Belakang

Pendidikan,pasal

Profil

guru

menyatakan

Nasional

28


bahwa

ayat
ada

3,

empat

Kemuhammadiyahan dipersyaratkan

kompetensi yang harus dimiliki guru

memiliki kemampuan mengajar di

sebagai guru figur sentral proses

bidang Kemuhammadiyahan, dalam


pendidikan

arti

tentang

kecerdasan sebuah bangsa. Keempat

dapat

kompetensi itu adalah: kompetensi

materi

pedagogik, kompetensi profesional,

kata

paham


Muhammadiyah

dan

menyampaikan

Kemuhammadiyahan kepada peserta
Tidak

didik.

semua

Kemuhammadiyahan

kompetensi

guru

kompeten


yang

memahami

masyarakat

kompetensi

maju

sekolah-sekolah

yang

dan

berkembang

pesat,


guru profesional yang bekerja di

Republik

dalamnya1. Kurikulum yang pasti ada

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

                                                           
1


 

bidang

tentunya tidak terlepas dari profil

guru, seperti yang tercantum dalam 

Pemerintah

dalam

didirikan oleh Muhammadiyah yang

yang harus dimiliki oleh seorang

Peraturan

berkembang

bidang pendidikan. Sering ditemui di

Muhammadiyah secara mendalam.
beberapa

organisasi

kemasyarakatan, salah satunya dalam


hanya sekedar mengajarkan ilmu saja

Ada

dan

Muhammadiyah terdapat amal usaha

profesional, dalam arti kata guru

yang

kepribadian,

Dalam

serta memiliki kompetensi guru yang

jarang


peningkatan

kompetensi sosial.

dalam bidang yang diajarkannya

tetapi

dan

Haedar Nashir, Muhammadiyah

adalah

al-Islam

Kemuhammadiyahan
dibutuhkan

guru

dan

Kemuhammadiyahan dapat menjadi

sehingga

figur serta contoh bagi siswa dan

al-Islam

dan

apakah

sudah

sesuai

cara

Kemuhammadiyahan. Mata pelajaran

mengajarnya

Kemuhammadiyahan

profesional, sehingga siswa dapat

merupakan

kurikulum yang menjadi ciri khas

memahami

dari lembaga Muhammadiyah. Di

disampaikan.

SMP Muhammadiyah 1 Kartasura
memiliki

visi:

tamatan/lulusan

merumuskan

beriman,

sedangkan

Muhammadiyah

di

2

yang

masalah

dalam

penelitian ini adalah: Bagaimana

berwawasan IPTEK dan berakhlaqul
karimah

pelajaran

guru

Maka dari itu Maka penulis

terciptanya
yang

sebagai

profil guru Kemuhammadiyahan di

SMP

SMP Muhammadiyah 1 dan SMP

Kartasura

Muhammadiyah 2 Kartasura?

memiliki visi: unggul dalam prestasi,
Adapun tujuan dari penelitian

santun dan berakhlaqul karimah.

ini adalah untuk mengetahui profil
Maka
tersebut
melakukan
bagaimana

dari latar belakang

penulis

tertarik

penelitian

untuk

ada di dua SMP Muhammadiyah

tentang

Profil

Kemuhammadiyahan

guru-guru Kemuhammadiyahan yang

yakni: SMP Muhammadiyah 1 dan

Guru
di

Muhammadiyah. Apakah

SMP Muhammadiyah 2 di daerah

SMP

Kartasura.

guru di
Untuk menghindari keraguan

SMP Muhammadiyah di bidang studi
                                                                          

pemahaman terhadap judul skripsi di

Gerakan Pembaruan (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2010), hlm. 50.


 

atas, maka penulis perlu menjelaskan

terkontrol yang membawa dampak

beberapa

positif bagi proses pembelajaran.2

istilah-istilah,

sebelum

melangkah ke teori yang berbicara
tentang

profil

guru

Kemuhammadiyahan
Muhammadiyah.

Berdasarkan Undang-undang

di

SMP

Terlebih

dahulu

Republik Indonesia No. 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen BAB I
pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa:

perlu diketahui istilah- istilah sebagai

“Guru adalah pendidik profesional

berikut :

dengan

1. Profil Guru

utama

mengajar,

dan

membimbing,

mengevaluasi peserta didik pada

riwayat singkat hidup seseorang yang
mengajar

mendidik,

mengarahkan, melatih, menilai, dan

Profil guru adalah gambaran

pekerjaannya

tugas

pendidikan anak usia dini melalui

ikut

jalur pendidikan formal, pendidik

berperan dalam suatu pembentukan

dasar dan pendidikan menengah”.3

sumber daya manusia yang potensial
di bidang pembangunan. Profil guru

Dalam Undang-Undang Nomor

dalam bentuk keterampilan diartikan

14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

sebagai kemampuan

seorang guru diharuskan mempunyai

guru

dalam

empat kompetensi yaitu kompetensi

menguasai suasana emosional siswa.

pedagogik,

Guru yang demikian, cakap dalam

kompetensi

kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi
                                                           

melihat dan mengatur suasana yang

2

sedang terjadi dalam kelas, sehingga

http://endribonifasius.blogdetik.com/2010/05
/13/profil-guru/, diakses hari Selasa, 15 Juli
2014 jam 14.00.
3
Marselus R. Payong, Sertifikasi
Profesi Guru (Jakarta: PT Indeks, 2011),
hlm. 3.

guru mampu membawa siswa ikut
terjaring ke dalam kondisi emosional

 

profesional.

Dalam

konteks

Muhammadiyah

4

kompetensi

bisa

ini

(empat)
dimiliki

guru

Muhammadiyah dan

masyarakat

syarat

sekitarnya. Kompetensi ini juga

oleh

harus diimbangi dengan prinsip-

sebagian besar guru. 

prinsip hidup Islam yang menjadi
tuntutan warga persyarikatan.

a.

Kompetensi

pedagogik

bisa

diartikan

seorang

guru

c.

Kompetensi

sosial

Muhammadiyah

bisa

guru
ditafsirkan

Muhammadiyah harus mempunyai
seorang guru adalah bagian yang
kemampuan

dalam

menguasai
tidak terpisahkan dengan warga

materi pembelajaran dengan tetap
masyarakat.
memperhatikan

Maka,

seyogyanya

tingkat
guru Muhammadiyah itu mampu

perkembangan

psikologis

anak
bersosialisasi

didik.

Kompetensi

ini

dan

berinteraksi

akan
dalam kehidupan masyarakat, yang

mempermudah guru mengarahkan
tidak kalah penting adalah Guru
pengembangan kognitif anak didik
Muhammadiyah harus selalu aktif
sesuai dengan mata pelajaran yang
dan

motor

penggerak

dalam

diampu, serta kemampuan kognitiif
berbagai aktifitas Muhammadiyah
tentang nilai, prinsip, dan prinsip
sebagai implementasi dakwah amar
Muhammadiyah.
ma’ruf nahi munkar.
b.

Kompetensi kepribadian bagi guru
d.

Kompetensi profesional bagi guru

Muhammadiyah bisa diterjemahkan
Muhammadiyah berarti bahwa guru
seorang guru harus mempunyai
harus menguasai bidang studi yang
moral dan akhlaq yang mulia dalam
di ampunya, menguasai kurikulum
kehidupan sehari-hari. Selain itu,
Ismuba

(Ke-Islamanan,

Ke-

harus menjadi teladan di lingkungan
Muhammadiyahan
lembaga

pendidikan


 

dan

Bahasa

Menejemen

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Sekolah (MBS), serta

Entrepreneurship (kemandirian), Self

dasar pemahaman keilmuan lain

motivation (dorongan yang kuat),

Arab),
Berbasis

memahami

terkait

dengan

kompetensi

profesionalnya. Jika

guru tidak

mempunyai

kemampuan

Self

Growth

(tumbuh

berkembang),

dan

Capability

dan

(kemampuan), (3) guru yang terampil
pemahaman

kurikulum

secara

dalam

melaksanakan

tugas

integral, maka akan menjadi bias

kesehariannya5.

dan tidak bermakna dalam proses

Dalam

pembelajaran

pembelajaran. 4

sebaiknya

menggunakan

Apabila ingin mengungkap

proses

metode

yang

profil dari guru maka sebaiknya

bervariasi atau menggunakan media

melihat beberapa komponen: (1) guru

pembelajaran

yang kompeten mengajar bidang

merasakan jenuh.

studi yang diajarkannya. Ada empat

1) Guru yang kompeten mengajar

kompetensi guru yaitu kompetensi

agar

siswa

tidak

bidang studi yang diajarkannya.

pedagogik, kompetensi kepribadian,

Begitu pentingnya peranan

kompetensi sosial, dan kompetensi

guru dalam keberhasilan peserta

profesional.,

(2)

didik

profesional

dalam

melaksanakan

Guru

profesional

tugasnya.

guru

yang

hendaknya guru

mampu

beradaptasi

berbagai

perkembangan

ada

                                                           

maka

dan

dengan
yang

meningkatkan

4

http://cakslamet.blogspot.com/2012/
02/menakar-kompetensi-gurumuhammadiyah.html, diakses hari Selasa, 15
Juli 2014 jam 09:00. 

                                                           
5

Djohar, Guru, Pendidikan dan
Pembinaannya (Yogyakarta: CV. Grafika
Indah, 2006), hlm.11.


 

kompetensinya sebab guru pada

2) Guru yang profesional dalam

saat ini bukan saja sebagai
pengajar

tetapi juga

pengelola

melaksanakan tugasnya.

sebagai

proses

Salah

belajar

tugas yang

dilaksanakan guru di sekolah

mengajar.

adalah memberikan pelayanan

Ada empat kompetensi yang

kepada

peserta

didik

agar

harus dimiliki oleh seorang guru

mereka menjadi peserta didik

seperti yang diungkapkan dalam

yang

UU No. 14 tahun 2005 pasal 8

sekolah.

menyatakan guru wajib memiliki

berbagai aspek kehidupan baik

kualifikasi

sosial, budaya maupun ekonomi.

akademik,

selaras

Dalam

sehat jasmani dan rohani, serta

pendidikan,

memiliki

faktor

kemampuan

untuk

dengan

Guru

kompetensi, sertifikat pendidik,

mempengaruhi

keseluruhan
guru

utama

tujuan

proses

merupakan

yang bertugas

mewujudkan tujuan pendidikan

sebagai pendidik. Guru harus

nasional. Pasal 10 ayat (1)

bertanggungjawab

menyatakan

guru

kegiatan belajar anak melalui

sebagaimana dimaksud dalam

interaksi belajar mengajar. Guru

pasal 8 meliputi kompetensi

merupakan

pedagogik,

kompetensi

mempengaruhi berhasil tidaknya

kepribadian, kompetensi sosial,

proses belajar dan karenanya

dan kompetensi profesional.

guru harus menguasai prinsip-

kompetensi

prinsip


 

satu

atas

faktor

belajar

hasil

yang

disamping

menguasai

materi

yang

belajar

didiknya,

disampaikan, dengan kata lain

mempersiapkan

guru harus menciptakan suatu

pembelajaran yang diperlukan,

kondisi belajar yang sebaik-

dan kegiatan lain yang berkaitan

baiknya bagi peserta didik. 6

dengan

3) Guru

yang

terampil

dalam

melaksanakan

administrasi

pembelajaran.

Disamping itu guru haruslah

tugas

senantiasa

kesehariannya.

berupaya

meningkatkan

Guru sebagai pekerjaan

mengembangkan

dan
ilmu

yang

profesi berada pada tingkatan

menjadi bidang studinya agar

tertinggi

sistem

tidak ketinggalan jaman, ataupun

pendidikan nasional, karena guru

di luar kedinasan yang terkait

dalam

tugas

dengan tugas kemanusiaan dan

memiliki

kemasyarakatan secara umum di

dalam

melaksanakan

profesionalnya

luar sekolah. 7

otonomi yang kuat. Adapun

Guru adalah semua orang

tugas guru sangat banyak baik
yang terkait dengan kedinasan

yang

dan

bertanggungjawab

profesinya

Seperti

di

sekolah.

berwenang

dan
terhadap

dan

pendidikan murid-murid, baik di

muridnya,

sekolah maupun di luar sekolah.

mengajar

membimbing

para

memberikan

penilaian

Mengingat demikian berat tugas

hasil

dan pekerjaan guru, maka ia

                                                           

                                                           

6

Tutik Rachmawati dan Daryanto,
Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka
Kreditnya (Yogyakarta: Gava Media, 2013),
hlm. 13-15.

7

Sagala Syaiful, Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
hlm. 11-12.


 

peserta

harus memenuhi
persyaratan
mungkin

persyaratan-

pokok

efektif, penilaian hasil belajar

yang

seimbang

yang

dengan

memberikan

posisi untuk menjadi guru. Tidak

peserta

semua

membimbing

orang

dapat

dengan

sekaligus

motivasi

didik

pada

dan

juga

peserta

didik

mudah melakukannya, apalagi

terutama ketika peserta didik

mengingat posisi guru seperti

sedang

yang terjadi di Indonesia ini.

belajar.

untuk

kesulitan

Kemuhammadiyahan

harus merelakan sebagian besar
hidupnya

mengalami

2. Kemuhammadiyahan

Disamping berat tugasnya, dia

merupakan nama mata pelajaran

mengabdi

kepada masyarakat, meskipun

yang

imbalan gaji guru sangat tidak

Muhammadiyah. Mata pelajaran

memadai

ini merupakan mata pelajaran

bila

dibandingkan

dengan profesi lainnya. 8
Sebagai
mengelola

orang
proses

yang

diajarkan

wajib

ada

di

di

sekolah

sekolah

yang

Muhammadiyah. Dalam lembaga

belajar

pendidikan Muhammadiyah, mata

mengajar tentunya harus mampu

pelajaran

meningkatkan

kemampuan

merupakan

dalam

perencanaan

menjadi ciri khas dari lembaga

membuat

pelajaran,

pelaksanaan

dan

pengajaran

yang

pengelolaan

8

Kemuhammadiyahan
kurikulum

Muhammadiyah,
Taman

yang

dari

tingkat

Kanak-kanak,

Sekolah

Dasar, dan Sekolah Menengah

                                                           
Ibid, hlm. 21.


 

objektif,

sampai perguruan tinggi diberi

resmi, yang sering disebut dengan

pelajaran

“Persyarikatan”, yang waktu itu

tambahan

disamping

pelajaran umum lainnya. Materi

memakai

ke-Islaman dengan muatan yang

Moehammadijah”.10

Akhlak,

“Persjarikatan

Matan Keyakinan dan Cita-

cukup banyak, misalnya pelajaran
Aqidah,

istilah

cita

Ibadah,

Hidup

Muhammadiyah

Mu’amalah, al-Qur’an dan hadist

(MKCH)

pada

dasarnya

dan

merupakan

rumusan

ideologi

ditambah

dengan

Kemuhammadiyahan.9

Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah nama
gerakan

Islam yang

lahir

yang

menggambarkan tentang hakekat

di

Muhammadiyah,

faham agama

Kauman Yogyakarta pada tanggal

menurut Muhammadiyah dan misi

18 November 1912, bertepatan

Muhammadiyah dalam kehidupan

dengan tanggal 8 Dzulhijjah 1330

berbangsa dan bernegara. Isi dari

Hijriyah. Pendiri Muhammadiyah

MKCH yaitu:

adalah seorang kyai yang dikenal

a. Muhammadiyah

alim,

cerdas,

dan

berjiwa

adalah

gerakan berasas Islam, bercita-

pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad

cita

Dahlan. Muhammadiyah didirikan

terwujudnya masyarakat Islam

dalam bentuk

yang

organisasi

atau

perkumpulan atau perhimpunan

dan

bekerja

untuk

sebenar-benarnya.

Muhammadiyah berkeyakinan
bahwa Islam adalah agama

                                                           
9

Syamsul Hidayat, dkk., Studi
Kemuhammadiyahan, Kajian Teoritis,
Idiologis dan Organisasi (Surakarta LPID,
2009), hlm. 156.

                                                           
10

Haedar Nashir, Muhammadiyah
Gerakan Pembaruan, hlm. 15.

10 
 

Allah yang diwahyukan kepada

negara

para Rasul-Nya, sejak Nabi

yang berfilsafat Pancasila. 11

Republik

Indonesia

Adam, Nuh, Ibrahim, Musa,

METODE PENELITIAN

Isa, dan seterusnya sampai

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

kepada

Nabi

Jenis

Muhammad

penelitian

ini

termasuk penelitian lapangan.

SAW.
b. Muhammadiyah

dalam

Sedangkan

mengamalkan

Islam

digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan

al-Qur’an

dan

Sunnah Rasul.
c. Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya

ajaran-ajaran

Pendekatan

yang

adalah

pendekatan

kualitatif

karena

data

diperoleh

berupa

tulisan

angka.

Pendekatan

yang
tidak

kualitatif

Islam yang meliputi bidang-

digunakan

bidang:

Aqidah,

tentang keberadaan profil guru

Ibadah,

dan

Akhlaq,

mengkaji

Kemuhammadiyahan

Mu’amalat

di

SMP

Muhammadiyah.

Duniawiyat.
d. Muhammadiyah
segenap

untuk

berupa

B. Tempat dan Subjek Penelitian

mengajak

lapisan

Dalam

bangsa

penelitian ini yang

Indonesia yang telah mendapat

menjadi

karunia Allah berupa tanah air

Muhammadiyah 1 Kartasura dan

yang

SMP

mempunyai

sumber

sumber-

objek

ialah

Muhammadiyah

SMP

2

Kartasura beserta guru mata

kekayaan,

                                                           

kemerdekaan

bangsa

11

dan

Hamdan Hambali, Ideologi dan
Strategi Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2011), hlm. 46-47.

11 
 

pelajaran
di

Kemuhammadiyahan

SMP

pelajaran,

Muhammadiyah

keprofesionalan seorang guru

tersebut.

Kemuhammadiyahan.

C. Metode pengumpulan data

3. Dokumentasi

1. Wawancara

Metode dokumentasi

Metode wawancara ini

ini

bertujuan

untuk

bertujuan untuk memperoleh

memperoleh

data tentang biografi, faktor

jadwal

penghambat dan pendorong

berdirinya, visi dan misi, dan

proses pembelajaran, sikap

struktur organisasi.

guru

dalam

pembelajaran,

dan

data

seperti:

mengajar,

sejarah

proses

D. Metode Analisis Data

kondisi

Analisis

yang

dilakukan

kelas pada saat pembelajaran.

dalam penelitian ini dimulai

Wawancara

ditujukan

dengan

kepada

guru

melalui

Kemuhammadiyahan,

guru

wawancara, dan dokumentasi,

mata pelajaran Biologi, dan

setelah itu data yang diperoleh

siswa.

dianalisis, diseleksi serta ditarik

ini

2. Observasi/Pengamatan.

dilakukan
mengetahui

bertujuan

mengumpulkan
metode

data

observasi,

kesimpulan.

Metode observasi ini

KESIMPULAN DAN SARAN

untuk

A. Kesimpulan

perbedaan

Berdasarkan

kinerja, cara menyampaikan

data

yang

diperoleh dari hasil wawancara,

12 
 

dan

observasi dan dokumentasi dari

Kompetensi

guru

Kemuhammadiyahan

di

pedagogik yang dimiliki

SMP

Muhammadiyah

1

oleh Ibu Dewi dan Ibu

Kartasura

dan

guru

Naim

Kemuhammadiyahan

SMP

sebelum mengajar beliau

Kartasura,

mempersiapkan Rencana

Muhammadiyah
dapat

2

disimpulkan

sebagai

Pelaksanaan

berikut:

Pembelajaran

Menjadi

seorang

dengan

guru

sesuai

silabus,

yang

membedakan

profesional yang tugas utamanya

hanya

mendidik, mengajar, membimbing,

penggunaan metode. Ibu

dan

Dewi

lain-lain

harus

memiliki

1. Guru

yang

sedangkan

kompeten

mengajar bidang studi yang
diajarkannya.
Sebagai

seorang

Ibu

Naim
metode

ceramah,

diskusi,
penegasan

anak, dan praktek.
b. Kompetensi Kepribadian

dalam mengajar. Ada empat
yang

ceramah,

menggunakan

demonstrasi,

guru

harus mempunyai kompetensi

kompetensi

menggunakan

metode

komponen-komponen:

Kompetensi

harus

kepribadian yang dimiliki

dimiliki oleh seorang guru

oleh Ibu Dewi dan Ibu

yaitu:

Naim

a. Kompetensi Pedagogik

13 
 

sama-sama

sama-sama

memiliki etos kerja yang

Kompetensi yang akan

tinggi sebagai guru.

disampaikan .

c. Kompetensi Sosial

2. Guru yang profesional dalam

Kompetensi sosial

melaksanakan tugasnya.

yang dimiliki oleh Ibu
Dewi

yaitu

Ada

beliau

mengikuti

ciri-ciri

profesional

guru
yaitu:

Entrepreneurship

organisasi

Self

otonom Hisbul Wathon

(kemandirian),

(HW).

Ibu

motivation (dorongan yang

mengikuti

kuat), Self Growth (tumbuh

Sedangkan

Naim
organisasi

otonom

dan

d. Kompetensi Profesional

memiliki
profesional

Dewi

Dari keempat ciri-ciri

belum

guru profesional di atas, Ibu

kompetensi

Dewi

sedangkan

profesional.

tidak
orang

pembelajaran dimulai Ibu

bergantung
lain

dan

kepada
dapat

memahami pola pikir siswa.

Naim memahami mata
dan

memiliki

saja. Terbukti bahwa beliau

Terbukti, sebelum proses

pelajaran

hanya

kemandirian dan kemampuan

Ibu Naim sudah memiliki
kompetensi

dan

Capability (kemampuan).

Aisyiah.

Ibu

berkembang),

Sedangkan

Standar

Ibu

Naim

mempunyai keempat ciri-ciri
guru profesional di atas.

14 
 

Terbukti

dengan

beliau

profesional adalah Ibu Naim

mandiri, memiliki dorongan

dari SMP Muhammadiyah 2

yang kuat untuk melakukan

Kartasura,

sesuatu

dapat

yang

mempunyai
dalam

baik,
kecakapan

mengelola

waktu,

beliau

melaksanakan

tugasnya
dengan

sebagai
baik

dan

guru
telah

selalu memberi motivasi, dan

memenuhi

dapat memahami siswa.

sebagai guru profesional.

2. Guru yang terampil dalam
melaksanakan

tugas

Perlu

diketahui

saran-saran

Ibu Dewi dan Ibu

berdasarkan

dalam

tugasnya.

lapangan

dalam

pembelajaran

evaluasi

dan

Terbukti

hasil

penelitian

di

SMP

Muhammadiyah 1 Kartasura dan

RPP,

SMP

memotivasi

Muhammadiyah

2

Kartasura dan beberapa referensi
lainnya.

dua

hanyalah

telah

siswa.
Dari

disini

bahwa

bersifat sumbangan pemikiran

Naim memiliki keterampilan

mempersiapkan

kompetensi

B. Saran-saran

kesehariannya.

guru

Adapun

saran-saran

tersebut ditujukan kepada guru

Kemuhammadiyahan di atas,

Pendidikan

maka yang sangat kompeten

khususnya dan seluruh guru pada

dalam

umumnya.

tugasnya

melaksanakan
sebagai

guru

15 
 

karena

Agama

Islam

1. Sebaiknya guru Pendidikan

demikian

profesionalitas

Agama Islam membekali diri

guru

dengan

meningkat.

berbagai

macam

akan

semakin

keahlian, baik ahli dalam

DAFTAR PUSTAKA

bidang

Abdul Aziz, Hamka. 2012. Karakter
Guru Profesional. Jakarta:
Al-Mawardi Prima.

ilmu

maupun

pengetahuan
dalam

pengelolaan

hal

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

kelasnya,

sehingga

proses

pembelajaran dapat berjalan

Djohar. 2006. Guru, Pendidikan dan
Pembinaannya. Yogyakarta:
CV. Grafika Indah.

maksimal. Dengan demikian,
guru

bisa

beberapa

menerapkan
metode

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi
Research.
Yogyakarta:
Yayasan
Penerbitan
Fakultas Psikologi.

yang

menarik bagi anak didik dan
tentu

dengan

Hidayat, Syamsul dkk. 2009. Studi
Kemuhammadiyahan,
Kajian Teoritis, Idiologis
dan Organisasi. Surakarta:
LPID.

beragamnya

metode penyampaian materi,
anak

didik

tidak

merasa

jenuh

atau

bosan

dalam

mengikuti

proses

Nashir,

belajar

Payong , Marselus R. 2011.
Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: PT
Indeks.

mengajar.
2. Guru

Pendidikan

Agama

Islam

sebaiknya

selalu

Rachmawati Tutik dan Daryanto.
2013. Penilaian Kinerja
Profesi Guru dan Angka
Kreditnya.
Yogyakarta:
Gava Media.

mengembangkan diri dengan
terus

belajar.

Haedar.
2010.
Muhammadiyah
Gerakan
Pembaruan.
Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

Dengan

Sudarto. 2002. Metodologi Penelitian
16 
 

Filsafat. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan
Profesional
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
eprints.uny.ac.id, jam 16:00.
kangiwan19.wordpress.com,
16:15.
karom-kingsoka.blogspot.com,
09:30.

jam
jam

17