Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).
ABSTRAK
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik ≥140/90 mmHg. Hipertensi salah satunya disebabkan oleh faktor gaya hidup yang moderen, usia, dan individu yang aktivitas dalam pekerjaannya rendah berisiko terkena hipertensi dari individu yang aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan jenis pekerjaan di kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah penduduk usia 40-75 tahun. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random sampling, teknik pengambilan sampel (sampling) pada penelitian dilakukan secara cluster random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Sminov, dilanjutkan dengan uji t-test tidak berpasangan untuk masing-masing delapan domain kualitas hidup SF-36 antara faktor usia dan jenis pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada domain fungsi fisik, keterbatasan fisik, dan kesehatan secara umum (p <0,05). Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis pekerjaan tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk semua domain >0,05; maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan bermakna antara jenis pekerjaanyang banyak melakukan aktivitas fisik dan kurang aktivitas fisik.
(2)
ABSTRACT
Hypertension is defined as blood pressure persistent with pressure systolic ≥140 / 90 mmhg . Hypertension is due by a factor of modern lifestyle, age, and individuals activity in his job low risky affected by hypertension of individuals active. The purpose of this study was to evaluate the quality of life of respondents hypertension age 40-75 years study of age and job variation in Ngemplak District, Sleman, Yogyakarta. This research including is an observational study with cross-sectional analytic design. Respondents in this study the population aged around 40-75 years. The observation place is chosen by multistage random sampling method, while the sample is taken by cluster random sampling method. Data analysis was performed with the Kolmogorov-Sminov normality test, followed by t test independet for each of the eight domains SF-36 quality of life between the age factors and job variation. The results showed that there is a relationship between the quality of life by age groups on domain of physical function, physical limitation, and health in general (p <0,05). Results showed variable job variation does not affect the quality of life, can be seen with a p-value for all domains of > 0,05; it can be said there is no significant difference between the job that did a lot of physical activity and less physical activity.
(3)
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN
NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN USIA DAN JENIS PEKERJAAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Seravina Maria Octaviani NIM : 138114088
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN
NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN USIA DAN JENIS PEKERJAAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Seravina Maria Octaviani NIM : 138114088
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, sumber kekuatan dan pengharapanku
Bapak, Ibu dan Mbak Vivi yang selalu mendukungku
Teman-teman seperjuangan yang selalu menemani
Serta almamaterku tercinta
(8)
(9)
(10)
vii PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Pekerjaan di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini.
2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Kepala Dukuh Morangan, Jimat dan Jelapan yang telah memberikan ijin pengambilan data pada masyarakat setempat.
4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi ini serta selalu memberikan saran serta arahan yang berharga bagi penulis.
5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga akhir. 6. Keluarga tercinta Bapak Yacobus Wakija, Ibu Anastasia Sri Suprapti, Eyang
Sumardi dan Mbak Silvia Noviratri yang selalu memberikan motivasi, saran dan dukungan doa dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
7. Mariano William Jefferson Silli yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan saran dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
8. Teman-teman kelompok skripsi: Elma Sembiring, Dewita Cici, Sari Kusuma, Herawati Claudia dan Asti yang telah banyak memberikan pembelajaran selama proses penelitian berlansung.
(11)
viii
9. Teman-teman FSM C, FKK B dan seluruh angkatan 2013 yang telah berbagi suka dan duka selama berada di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah mendukung penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima kasih.
Yogyakarta, 21 Oktober 2016
(12)
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
1. Pendahuluan ... 1
2. Metode ... 3
2.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 3
2.2 Persiapan Penelitian ... 3
2.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 3
2.4 Penetapan dan Seleksi Calon Responden ... 4
2.5 Pengelompokkan Data dan Analisis Data ... 5
3. Hasil dan Pembahasan ... 6
4. Kesimpulan ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 16
LAMPIRAN ... 19
(13)
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ... 7 Tabel II. Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Distolik (TDD),Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia ... 8 Tabel III. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Distolik (TDD), dan Denyut Nadi Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Jenis Pekerjaan ... 9 Tabel IV. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian ... 10 Tabel V. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Penelitian ... 11 Tabel VI. Sub Analisis Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian ... 13 Tabel VII. Sub Analisis Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Penelitian ... 14
(14)
xi
DAFTAR GAMBAR
(15)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 20
Lampiran 2. Ethical Clearance ... 21
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit ... 22
Lampiran 4. Informed Consent ... 23
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukur Tekanan Darah ... 26
Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36 ... 28
Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi... 30
Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara ... 34
Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 35
Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) ... 39
Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS) ... 40
Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI) ... 41
Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia ... 42
Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Jenis Pekerjaan ... 45
Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 48
Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Jenis Pekerjaan Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 52
Lampiran 17. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan Jenis Pekerjaan Kurang Aktif Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 56
Lampiran 18. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan Jenis Pekerjaan Aktif Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 59
Lampiran 19. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Jenis Pekerjaan Responden pada Pengelompokkan Usia 40-59 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 62
Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Jenis Pekerjaan Responden pada Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 65
(16)
xiii ABSTRAK
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan
sistolik ≥140/90 mmHg. Hipertensi salah satunya disebabkan oleh faktor gaya hidup yang moderen, usia, dan individu yang aktivitas dalam pekerjaannya rendah berisiko terkena hipertensi dari individu yang aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan jenis pekerjaan di kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah penduduk usia 40-75 tahun. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random sampling, teknik pengambilan sampel (sampling) pada penelitian dilakukan secara cluster random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Sminov, dilanjutkan dengan uji t-test tidak berpasangan untuk masing-masing delapan domain kualitas hidup SF-36 antara faktor usia dan jenis pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada domain fungsi fisik, keterbatasan fisik, dan kesehatan secara umum (p <0,05). Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis pekerjaan tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk semua domain >0,05; maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan bermakna antara jenis pekerjaanyang banyak melakukan aktivitas fisik dan kurang aktivitas fisik.
(17)
xiv ABSTRACT
Hypertension is defined as blood pressure persistent with pressure systolic
≥140 / 90 mmhg . Hypertension is due by a factor of modern lifestyle, age, and individuals activity in his job low risky affected by hypertension of individuals active. The purpose of this study was to evaluate the quality of life of respondents hypertension age 40-75 years study of age and job variation in Ngemplak District, Sleman, Yogyakarta. This research including is an observational study with cross-sectional analytic design. Respondents in this study the population aged around 40-75 years. The observation place is chosen by multistage random sampling method, while the sample is taken by cluster random sampling method. Data analysis was performed with the Kolmogorov-Sminov normality test, followed by t test independet for each of the eight domains SF-36 quality of life between the age factors and job variation. The results showed that there is a relationship between the quality of life by age groups on domain of physical function, physical limitation, and health in general (p <0,05). Results showed variable job variation does not affect the quality of life, can be seen with a p-value for all domains of > 0,05; it can be said there is no significant difference between the job that did a lot of physical activity and less physical activity.
(18)
1 1. Pendahuluan
Penyakit kardiovaskuler (CVDs) merupakan penyebab penting masalah kesehatan yang dapat dicegah di seluruh dunia. Hipertensi merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab dalam 45% kematian akibat serangan jantung dan 51% kematian akibat stroke (WHO, 2013). Hasil Riset Kesehatan menunjukkan provinsi DIY masuk dalam lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak (Dinas Kesehatan DIY, 2013). Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Sleman pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan pada pasien dengan rentang usia 45-70 tahun adalah hipertensi primer (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013).
Penelitian yang dilakukan tahun 2015 di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, responden yang menderita hipertensi sebesar 46,67% dan hal ini menunjukkan penduduk yang menderita hipertensi cukup tinggi (Astuti, 2015). Prevalensi pada hipertensi akan meningkat dengan bertambahnya usia, dari 7,3% diantara usia 18-39; 32,4% di antara usia 40-59; dan 65,0% pada umur 60 tahun ke atas (Nwankwo et al., 2013). European Society of Hypertension dan European Society of Cardiology (ESH/ESC) mengklasifikasikan tekanan darah yaitu kategori normal dengan tekanan darah sistolik 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-84 mmHg. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik ≥140/90 mmHg (Mancia et al., 2013).
Penelitian World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan dan lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktivitas fisik (WHO, 2010). Menurut Riskesdas pada tahun 2013 terhadap hipertensi bahwa status pekerjaan pada kelompok yang tidak bekerja juga dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi dengan prevalensi sebesar 29,2% (Riskesdas, 2013).
World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) menjelaskan kualitas hidup adalah kondisi fungsional sesorang yang meliputi kesehatan fisik yaitu aktivitas sehari-hari, penyakit kapasitas pekerjaan, kesehatan psikologis yatu perasaan positif, kebutuhan istirahat, dan hubungan sosial (WHO, 2004). Kualitas hidup dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil
(19)
2
pengobatan hipertensi. Pasien dengan tekanan darah yang terkontrol, kualitas hidupnya lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol (Carvalho et al., 2012).
Pengukuran kualitas hidup dapat menggunakan instrumen kualitas hidup yaitu Short Form-36. Kuesioner SF-36 (Short Form-36) merupakan salah satu bentuk kuesioner generik yang banyak dipakai pada penelitian-penelitian mengenai kualitas hidup. Kuesioner ini sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan kuesioner SF-36 terjemahan bahasa Indonesia sebelum digunakan diuji terlebih dahulu kesahilan dan keandalannya. Kuesioner ini terdiri dari 36 butir pertanyaan yang terbagi dalam 8 aspek, meliputi dimensi fungsi fisik, peran fisik, rasa nyeri, kesehatan umum, fungsi sosial, vitalitas, peran emosi dan kesehatan mental. Nilai SF-36 berkisar 0–100, dengan nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik (Rachmawati, Perwitasari, dan Adnan, 2014). Belum banyak penelitian yang dilakukan orang untuk mengukur kualitas hidup pada jenis pekerjaan yang kurang aktivitas fisik dan banyak aktivitas fisik. Peneliti akan menghubungkan aktivitas fisik dengan hipertensi, hipertensi dengan kualitas hidup, oleh sebab itu penelitian ini bersifat eksploratif.
Prevalensi hipertensi yang tinggi di Indonesia dan hipertensi dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang sehingga perlu adanya penelitian mengenai evaluasi perbedaan kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun dengan perbedaan usia dan jenis pekerjaan seseorang. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbedaan kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen kualitas hidup SF-36 terhadap faktor usia dan jenis pekerjaan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas dan perbaikan hidup Kecamatan Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Sleman dan sebagai masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup responden hipertensi, serta untuk menjadi informasi terkait perbedaan faktor usia dan jenis pekerjaan terhadap kualitas hidup pada responden hipertensi bagi masyarakat.
(20)
3 2. Metode
2.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional (potong lintang). Teknik yang digunakan dalam pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara randomisasi pada penentuan desa dan padukuhan, kemudian dilanjutkan dengan teknik cluster random sampling dalam proses pengambilan responden pada setiap padukuhan. Cluster random sampling merupakan teknik dengan menarik sampel dari suatu populasi yang dipilih secara acak dan kemudian responden dapat diambil, cluster dipandang mewakili populasi (Schwarz, 2015). Bagan sampling dapat dilihat pada Gambar I di bawah ini :
2.2 Persiapan penelitian
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan Ethical Clearence dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ref: KE/FK/792/EC/2016 dan surat ijin melakukan penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman.
2.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara dan kuisioner SF-36 (Short Form-36) yang telah dilakukan validasi kepada 30 orang dengan kriteria inklusi tetapi tidak berasal dari lokasi penelitian. Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan koefisien
(21)
4
alpha (α) dari nilai Cronbach alpha. Nilai Cronbach alpha yang baik adalah >0,60 (Budiharto, 2006). Uji validasi kuisioner SF-36 pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai setiap item ≥0,4 berarti kuisioner valid. Nilai Cronbach alpha pada kuisioner menunjukkan >0,60; maka domain dalam SF-36 dinyatakan reliabel. Uji pemahaman bahasa dilakukan untuk mengetahui pemahaman responden terhadap maksud dan tujuan pernyataan yang dibuat peneliti, hasil uji ini dapat digunakan sebagai acuan untuk bahasa yang digunakan dalam kuisioner tersebut dapat dimengerti oleh responden. Sphygmomanometer digital, alat timbangan berat badan, dan meteran telah dilakukan uji validasi dan reliabilitas. Pada penelitian ini dilakukan uji validasi alat pengukuran tekanan darah dan nilai validasi alat menunjukkan p >0,05 maka dapat diartikan tidak ada perbedaan antara menggunakan alat pengukuran tekanan darah raksa dengan pengukuran tekanan darah digital, sehingga penelitian ini menggunakan alat pengukuran tekanan darah digital.
2.4 Penetapan dan Seleksi Calon Responden
Pemilihan responden hipertensi dilakukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang berusia 40-75 tahun, memiliki tekanan darah ≥140
mmHg/ ≥90 mmHg atau sedang menggunakan terapi farmakologi hipertensi dan bersedia mengisi informed consent. Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi informed consent dan responden yang tidak dapat diukur tekanan darahnya. Penetapan responden dilakukan dengan cara door to door. Calon responden yang bersedia mengikuti penelitian ditanyakan kesediaannya mengikuti wawancara berdasarkan SF-36 dan diberi penjelasan terkait tujuan penelitian.
Pada penelitian ini digunakan 160 responden. Perhitungan besar sample untuk t test menggunakan aplikasi power and size sample. Penelitian ini, digunakan 64 responden dengan penambahan 25% sehingga jumlah sampel minimal yang dibutuhkan untuk 1 kelompok adalah 80 responden. Digunakan sekitar 160 responden untuk dua kelompok yaitu kelompok usia dan kelompok jenis pekerjaan.
(22)
5 2.5 Pengelompokkan Data dan Analisis Data
Pengelompokkan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yakni menyusun dan menggolongkannya dalam ketagori-kategori, dan kemudian dilakukan interpretasi data. Variabel usia dikategorikan menjadi 40-59 tahun dan 60-75 tahun kemudian pekerjaan dikategorikan menjadi kurang aktivitas fisik dan banyak aktivitas fisik. Kurang aktivitas fisik pada jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah yang tidak memerlukan tenaga atau energi yang besar, pekerjaan yang lebih sering aktivitasnya di dalam ruangan dan mengandalkan keahlian atau tidak banyak mengandalkan kekuatan fisik, contohnya karyawan bank, karyawan swasta, ibu rumah tangga. Banyak aktivitas fisik yang dimaksud adalah jenis pekerjaan yang setiap gerakan tubuhnya dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan tenaga atau energi yang cukup besar, contohnya petani; buruh.
Data akan dikumpulkan dari hasil nilai SF-36 kemudian diolah dengan komputer. Peneliti akan menganalisis hipotesis berdasarkan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan data yang telah diperoleh. Analisis data dilakukan dengan penentuan nilai statistik dari variabel yang ditentukan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Sminov karena jumlah sampel yang besar dan lebih dari 50 sampel (Dahlan, 2014). Parameter Kolmogorov-Sminov digunakan untuk melihat apakah data terdistrbusi normal atau tidak. Pada hasil uji normalitas menggunakan uji statistik normal Q-Q Plot menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal pada usia, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi, BMI, dan setiap domain kualitas hidup.
Penelitian ini digunakan “teorema limit pusat” dikarenakan untuk
mengatasi sebaran data yang tidak terdistribusi normal. Teorema ini menyatakan bahwa walaupun populasinya tidak terdistribusi nornal, maka
apabila ukuran sampelnya (n ≥30) data akan cenderung memiliki sifat distribusi normal (Algifari, 2013). Pada penelitian memiliki jumlah responden yang besar yaitu lebih dari 30 responden, sehingga data yang
(23)
6
diperoleh dan telah dilakukan uji normalitas dapat dikatakan terdistribusi normal sehingga data penelitian dapat dilanjutkan dengan dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan.
Pengujian statistik dengan uji t-test tidak berpasangan dilakukan untuk data terdistribusi normal. Pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian didasarkan pada tingkat signifikansi (nilai p) yaitu: Jika p >0,05 maka rata-rata kedua varian tidak ada perbedaan atau homogen sedangkan jika p <0,05 maka rata-rata data kedua varian adalah berbeda atau tidak homogen. Karakterisitik responden penelitian dilakukan dengan uji Chi-Square yaitu salah satu uji statistik nonparametric untuk melihat hubungan antara dua buah variabel kualitatif (kategorik) atau untuk perbandingan proporsi (Dahlan, 2014). Penelitian ini dilakukan sub-analisis data supaya sub-analisis yang dilakukan tidak sama untuk setiap kelompok penelitian serta untuk memperjelas keberbedaan antar kelompok.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengambil subyek uji sebesar 183 responden hipertensi yang diperoleh dari tiga padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan.
Pada Tabel I, pada kelompok responden usia 60-75 lebih sedikit dibandingkan dengan responden dengan usia 40-59 tahun, hal ini disebabkan pada saat pengambilan data di Kecamatan Ngemplak lebih banyak ditemukan kelompok responden usia 40-59 tahun dibanding kelompok usia 60-75 tahun. Kelompok Responden yang pekerjaannnya banyak melakukan aktivitas fisik lebih banyak dibandingkan yang yang pekerjaannnya kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini bisa disebabkan responden yang tinggal di daerah pedesaan sebagian besar pekerjaannya lebih banyak melakukan aktivitas fisik yaitu sebagai petani dan buruh. Responden yang pekerjaannya kurang melakukan aktivitas fisik sebagian besar bekerja sebagai PNS, Pensiunan, dan Wiraswasta.
(24)
7
Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
Variabel Jumlah
(n=183) Persentase (%) Nilai p Usia (tahun) 60-75 40-59 82 101 44,8
55,2 0,16
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 90 93 49,2
50,8 0,82
BMI (kg/m3)
≥ 23
< 23
89 94
48,6
51,4 0,71
Pengaturan Diet Tidak Mengatur Diet Mengatur Diet
81 102
44,3
55,7 0,12
Pekerjaan < Aktif Aktif 86 97 47,0
53,0 0,42
Pendidikan ≤ SMP > SMP 100 83 54,6
45,3 0,21
Penghasilan < UMR
≥ UMR 89 94
48,6
51,4 0,71
Terapi Tidak Ya 124 59 67,8
32,2 <0,01* Nilai p <0,05 adanya perbedaan bermakna
Nilai p diuji dengan nonparametric test pada SPSS yaitu Chi-Square
Responden hipertensi yang tidak menerima terapi sebesar 67,8%. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kurniawan et al., (2015) menunjukkan hal serupa yakni tingginya jumlah responden yang tidak mengkonsumsi terapi hipertensi di Kecamatan Kalasan, Yogyakarta dengan persentasi sebesar 12,9%. Hal ini menjadi suatu gambaran bahwa di daerah pedesaan jumlah masyarakat yang mengkonsumsi terapi hipertensi sangat rendah. Rendahnya jumlah responden yang mengkonsumsi terapi hipertensi dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran responden akan penyakit hipertensi yang dideritanya, yang dibuktikan dengan persentasi sebesar 25,5% pada penelitian sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi tenaga
(25)
8
kesehatan dan pemerintah Kabupaten Sleman agar masyarakat menyadari akan penyakit hipertensi yang diderita sehingga dapat melakukan terapi dengan baik.
Tabel II. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun
Variabel Total Mean ± SD
Kelompok Usia
Nilai p 60-75 tahun 40-59 tahun
Mean ± SD Mean ± SD
TDS 158,9 ± 17,2 162,6 ± 17,7 156,0 ± 16,2 0,01* TDD 94,3 ± 10,7 92,5 ± 11,3 95,7 ± 10,0 0,04* Pulse 81,0 ± 10,4 80,4 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,41 BMI 23,6 ± 3,9 22,2 ± 3,4 24,7 ± 3,8 <0,01* *nilai p <0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai p = Uji t-test independent; TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik; Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index
Hasil analisis pada Tabel II Body Mass Index akan meningkat sampai usia 49 tahun dan sedikit menurun setelah 50 tahun. Peningkatan berat badan sampai usia pertengahan bisa disebabkan pada akumulasi lemak, subyek yang lebih muda memiliki nafsu makan yang lebih besar yang mengarah ke peningkatan asupan energi dan pengeluaran energi yang relatif kurang karena kegiatan fisik yang dilakukan sedikit. Penurunan berat badan pada usia setelah 50 tahun dapat dikaitkan dengan penurunan massa otot dalam mengurangi jumlah asupan protein serta penurunan jumlah dan ukuran serat otot (Mungreiphy, Kapoor, dan Sinha, 2011).
Pada kelompok responden yang berumur 40-59 tahun memiliki TDD lebih tinggi daripada kelompok responden yang berumur 60-75 tahun. Tekanan darah diastolik akan meningkat sampai dekade kelima dalam hidup seseorang dan perlahan-lahan akan menurun dari usia 60 sampai setidaknya 84 tahun. Kenaikan TDD sampai usia 50 sebagian besar disebabkan oleh peningkatan resistensi pembuluh darah perifer di pembuluh darah kecil (Pinto, 2007). Pada nilai rerata TDS kelompok responden yang berumur 60-75 tahun memiliki TDS lebih tinggi daripada kelompok responden yang berumur 40-59 tahun. Tekanan darah sistolik akan meningkat dengan bertambahnya usia, dikarenakan adanya peningkatan resistensi pembuluh darah perifer kemudian
(26)
9
sebagian besar terkait dengan perubahan arteri dan kekakuan pembuluh darah arteri yang berujung pada peningkatan TDS (Pinto, 2007).
Tabel III. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI dan Usia pada Jenis Pekerjaan Kurang Aktivitas fisik dan
Banyak Aktivitas Fisik
Variabel Total
Mean ± SD
Pekerjaan
Nilai p Kurang Aktif Aktif
Mean ± SD Mean ± SD
Usia 58,5 ± 10,5 58,9 ± 11,0 58,1 ± 10,2 0,61 TDS 158,9 ± 17,2 158,3 ± 167 159,6 ± 17,7 0,61 TDD 94,3 ± 10,7 93,8 ± 10,0 94,7 ± 10,5 0,58 Pulse 81,0 ± 10,4 80,6 ± 10,6 81,4 ± 10,3 0,59 BMI 23,6 ± 3,9 23,6 ± 4,0 23,7 ± 3,8 0,88 *nilai p <0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai p = Uji t-test independent; TDS=Tekanan Darah Sistolik; TDD=Tekanan Darah Diastolik; Pulse=Denyut Nadi; BMI=Body Mass Index
Pada Tabel III tidak ada perbedaan antara variabel jenis pekerjaan terhadap usia, tekanan darah sistolik, pulse, dan BMI yaitu nilai p > 0,05. Responden dengan pekerjaan yang kurang aktivitas fisik lebih banyak memiliki rata-rata umur 58,93 tahun dibandingkan dengan responden yang pekerjaannya banyak melakukan aktivitas fisik. Penelitian Damasanti, (2012) menunjukkan adanya pengaruh aktivitas fisik yang kurang terhadap BMI, seseorang yang aktivitas fisiknya kurang cenderung memiliki nilai BMI yang besar dan dapat terjadinya obesitas. Pada penelitian ini tidak ada pengaruh antara jenis pekerjaan terhadap umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan BMI.
Pada Tabel IV nilai domain fungsi fisik pada kelompok usia 40-59 tahun lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan peningkatan usia responden cenderung memiliki keterbatasan dalam fungsi fisik dan kesehatan fisik menjadi menurun. Persentase kualitas hidup penduduk yang baik pada umur kurang 64 tahun adalah sebanyak 72,2 %, sedangkan pada golongan umur lebih dari 64 tahun sebesar 24,5%. Semakin meningkatnya umur maka risiko untuk menderita penyakit dan stress juga semakin besar dan dapat mempengaruhi berkurangnya kualitas hidup (Pradono, Hapsari, dan Sari, 2009).
(27)
10
Tabel IV. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36
Aspek Usia Nilai p 60-75 tahun Mean±SD 40-59 tahun Mean±SD
Fungsi Fisik 76,5 ± 23,1 86,2 ± 16,7 <0,01* Peran Fisik 47,2 ± 40,2 59,4 ± 41,5 0,04* Nyeri Tubuh 70,9 ± 23,3 71,4 ± 21,2 0,89 Kesehatan Secara Umum 57,2 ± 12,7 61,0 ± 12,3 0,04* Vitalitas 73,2 ± 18,0 68,8 ± 15,6 0,08 Aspek Sosial 73,6 ± 25,6 75,5 ± 23,4 0,61 Aspek Emosional 64,2 ± 42,1 68,3 ± 39,0 0,50 Kesehatan Mental 81,1 ± 18,6 76,8 ± 17,1 0,09 Nilai total 68,03 ± 14,71 70,96 ± 14,38 0,18 *nilai p <0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai-p=uji t-test
independent.
Nilai domain peran fisik yang berusia 60-75 tahun lebih buruk dibandingkan responden yang berusia 40-59 tahun, hal ini dapat disebabkan responden berusia 40-59 tahun mereka cenderung lebih sering melakukan aktivitas dibandingkan responden yang berusia 60-75 tahun. Kualitas hidup lansia hipertensi yang usianya di atas 60 tahun memiliki kesehatan fisik yang buruk karena setelah memasuki masa lansia akan mengalami penurunan kesehatan fisik seperti mudah lelah sehingga cenderung untuk tidak beraktivitas (Dewi dan Sudhana, 2013). Pada domain kesehatan secara umum ada perbedaan antara usia 40-59 tahun dan responden berusia 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan responden yang masih memperhatikan kesehatan responden dan mengontrol kesehatan responden.
Domain nyeri tubuh, vitalitas, aspek sosial, aspek emosional, dan kesehatan mental menunjukkan tidak ada perbedaan antara responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, peningkatan usia akan mempengaruhi penurunan kesehatan fisik yang menyebabkan responden tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan emosi responden yang tidak stabil. Responden usia <60 tahun memiliki kesehatan mental lebih buruk dibandingkan dengan responden usia >60 tahun (Carvalho et al., 2013). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
(28)
11
responden usia 40-59 dan 60-75 tahun ketika mengalami penurunan kesehatan fisik, responden masih bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan emosi responden masih bisa dikontrol.
Tabel V. Perbedaan Faktor Pekerjaan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36
Aspek
Pekerjaan
Nilai p Kurang Aktif
Mean ± SD
Aktif Mean ± SD
Fungsi Fisik 79,2 ± 21,5 84,3 ± 19,1 0,09 Peran Fisik 53,5 ± 40,9 54,4 ± 41,8 0,88 Nyeri Tubuh 72,2 ± 24,0 70,4 ± 20,4 0,57 Kesehatan Secara Umum 59,6 ± 12,4 59,0 ± 12,8 0,78 Vitalitas 71,4 ± 17,5 70,2 ± 16,3 0,62 Aspek Sosial 74,6 ± 25,9 74,8 ± 23,0 0,97 Aspek Emosional 63,9 ± 42,3 68,7 ± 38,8 0,43 Kesehatan Mental 78,6 ± 16,9 78,9 ± 17,2 0,92 Nilai Total 69,1 ± 15,7 70,0 ± 13,6 0,67
*nilai p <0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai-p=uji t-test independent.
Hipertensi dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dan kualitas hidup seseorang. Individu yang hipertensi memilki skor yang lebih rendah di hampir semua dimensi yang diukur berdasarkan kuesioner kualitas hidup dibandingkan dengan individu yang tidak hipertensi (Theodorou et al., 2011).
Pada Tabel V, Hasil analisis didapatkan bahwa tidak adanya perbedaan antara kelompok responden dengan jenis pekerjaan yang kurang melakukan aktivitas fisik dan kelompok responden yang banyak melakukan aktivitas fisik pada setiap domain. Hasil penelitian berbeda dengan hasil dari penelitian Agrina (2011) yang mengatakan pekerjaan yang melakukan banyak aktivitas fisik memilki risiko rendah untuk terkena hipertensi. Orang yang memiliki risiko rendah terkena hipertensi memilki kualitas hidup yang lebih baik. Jenis pekerjaan dapat menimbulkan risiko hipertensi dan bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Perempuan yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga berisiko lebih tinggi menderita hipertensi dibandingkan dengan
(29)
12
perempuan yang bekerja. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya aktivitas yang dilakukan ibu rumah tangga, kebanyakan ibu rumah tangga hanya berdiam diri di rumah dengan rutinitas yang membuat suntuk. Individu yang aktivitasnya rendah berisiko terkena hipertensi dari individu yang aktif (Agrina, Rini, dan Hairatama, 2011).
Pada penelitian Agrina (2011), penderita hipertensi yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sibuk dengan pekerjaan rumah tangga sehingga membuat ibu menjadi malas untuk melakukan aktivitas lainnya. Hasil wawancara pada pada penelitian yang dilakukan yaitu setelah pekerjaan selesai yang dilakukan ibu rumah tangga lebih banyak berdiam di rumah dengan menonton TV, tidur siang yang terlalu lama, dan jarang melakukan olahraga sehingga pelaksanaan terapi hipertensi tidak berjalan dengan semestinya.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup secara fisik dan mental seseorang. Peningkatan kualitas hidup secara fisik antara lain peningkatan metabolisme glukosa, penguatan tulang dan otot, serta mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Peningkatan kualitas hidup secara mental yang diperoleh melalui aktivitas fisik ialah mengurangi stres, meningkatkan rasa antusias dan rasa percaya diri, serta mengurangi kecemasan dan depresi seseorang terkait dengan penyakit yang dialaminya (Setiawan, Wungouw, dan Pangemanan, 2013). Pada penelitian ini terlihat bahwa kualitas hidup pada masyarakat di Kecamatan Ngemplak tidak dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Pada Tabel VI Domain fungsi fisik nilai rerata kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun pada kategori jenis pekerjaan yang kurang aktif. Responden hipertensi yang berusia di atas 60 tahun memiliki nilai QoL yang lebih buruk dibandingkan dengan responden yang lebih muda terutama pada aspek fisik. Hal ini dikarenakan selama proses penuaan terjadi peningkatan masalah kesehatan sebagai akibat dari perubahan fisiologi tubuh manusia (Carvalho et al., 2012). Pada kategori jenis pekerjaan yang aktif, fungsi fisik responden hipertensi yang berusia di atas 60 tahun
(30)
13
memiliki nilai QoL yang lebih buruk dibandingkan dengan responden yang lebih muda. Hal ini mungkin disebabkan pada usia 60 tahun ke atas sudah berkurangnya massa otot kemudian penurunan kesehatan fisik seperti mudah lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari meskipun pekerjaan mereka tergolong banyak aktivitas fisik (Dewi dan Sudhana, 2013).
Tabel VI. Sub Analisis Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian
Domain SF-36
Kurang Aktif Aktif
60-75 tahun 40-59 tahun 60-75tahun 40-59 tahun FF 73,0 ± 23,9 84,2 ±17,9* 70,6 ± 22,1 87,9 ± 15,7* PF 45,5 ± 39,7 60,1 ± 41,3 48,8 ± 41,1 58,8 ± 42,1 NT 72,1 ± 25,9 72,3 ± 21,4 69,9 ± 20,9 70,7 ± 20,1 KSU 56,6 ±11,9 62,1 ±12,3* 57,9 ± 13,5 60,0 ± 12,3 VIT 71,9 ± 20,7 71,1 ± 14,7 74,4 ± 15,5 66,8 ± 16,3* AS 74,7 ± 26,9 74,6 ± 25,5 72,8 ± 24,8 76,3 ± 21,7 AE 58,9 ± 44,9 68,1 ± 39,9 69,0 ± 38,6 68,5 ± 38,6 KM 79,3 ± 17,4 78,0 ± 16,6 82,7 ± 15,9 78,8 ± 17,8 Nilai Total 66,5 ± 15,8 71,3 ± 15,3 69,4 ± 13,7 70,6 ± 13,6 FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; AS=Aspek Sosial; AE=Keterbatasan Emosional; KM=Kesehatan Mental; *Nilai p < 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai-p=uji t-test independent.
Pada domain kesehatan secara umum pada pekerjaan yang kurang aktif nilai rerata kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun, hal ini bisa dikarenakan responden usia 60 tahun ke atas kurang memperhatikan kesehatan responden dan mengontrol kesehatan. Responden usia 40-59 tergolong usia produktif kerja sehingga memiliki fungsi tubuh yang lebih baik dan mempengaruhi peranan fisiknya. Semakin bertambahnya usia, fungsi fisik seseorang akan ikut semakin menurun sehingga dapat mempengaruhi kesehatannya (Bongard, McDermott, Dallal, and Schaefer 2007).
Pada domain vitalitas berdasarkan pekerjaan yang banyak aktivitas fisik, rerata yang diperoleh kelompok usia 40-59 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun. Hubungan penurunan vitalitas pasien hipertensi dapat disebabkan dengan suasana hati seseorang, kemauan untuk mengatasi situasi sehari-hari, pada usia muda terlalu banyak hal yang
(31)
14
dipikirkan, dan tidak semangat untuk menjalani hari-hari (Carvalho et al., 2012).
Pada Tabel VII dibawah ini semua domain yang diujikan tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara pekerjaan yang kurang aktivitas fisik dan banyak aktivitas fisik. Hubungan antara aktivitas fisik atau kebugaran kardiorespirasi atau otot (kekuatan) kebugaran dengan hasil peran fungsi, semakin bertambahnya usia maka akan mengalami penurunan masa otot sehingga aktivitas fisik yang dilakukan juga terbatas (Paterson dan Warburton, 2010).
Tabel VII. Sub Analisis Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Penelitian
Domain SF-36
Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun Kurang Aktif Mean±SD Aktif Mean±SD Kurang Aktif Mean±SD Aktif Mean±SD FF 84,2 ± 17,9 87,9 ± 15,7 73,1 ± 24,0 79,6 ± 22,1 PF 60,1 ± 41,3 58,7 ± 42,1 45,5 ± 39,7 48,8 ± 41,1 NT 72,3 ± 22,6 70,7 ± 20,1 72,1 ± 25,9 69,9 ± 20,9 KSU 62,1 ±, 12,3 60,0 ± 12,3 56,6 ± 11,9 57,9 ± 13,5 VIT 71,1 ± 14,7 66,8 ± 16,3 71,9 ± 20,7 74,4 ± 15,5 AS 74,6 ± 25,5 76,3 ± 21,7 74,7 ± 26,9 72,7 ± 24,8 AE 68,1 ± 39,9 68,5 ± 38,6 58,9 ± 44,9 69,0 ± 39,5 KM 78,1 ±16,6 75,9 ± 17,7 79,3 ± 17,4 82,7 ± 15,9 Nilai Total 71,3 ± 15,4 70,6 ± 13,6 66,5 ± 15,8 69,4 ± 13,6 FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; AS=Aspek Sosial; AE=Keterbatasan Emosional; KM=Kesehatan Mental; *Nilai p < 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan; Nilai-p=uji t-test independent.
Pasien dengan tekanan darah yang terkontrol, kualitas hidupnya lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol (Carvalho et al., 2012). Pada penelitian ini pekerjaan responden sebagian besar adalah berhubungan dengan fisik, sehingga kesadaran masyarakat untuk melakukan olahraga dengan waktu yang dikhususkan menjadi berkurang. Masyarakat beranggapan bahwa pekerjaan mereka sudah termasuk olahraga. Olahraga seperti berjalan atau bersepeda memberikan keuntungan tehadap sistem kardiovaskular, dan dapat memperbaiki risiko penyakit kardiovaskular (WHO, 2010).
(32)
15
Hasil penelitian (Acree et al., 2006) diketahui pada kelompok dengan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi memiliki nilai yang lebih tinggi daripada kelompok dengan aktivitas yang lebih banyak duduk pada semua domain Health Related Quality of Life (HRQL) yang berhubungan dengan kesehatan mental, vitalitas, aspek sosial, keterbatasan emosional. Hubungan aktivitas fisik pada domain kesehatan mental, vitalitas dan aspek sosial yaitu perbedaan pengambilan oksigen secara maksimal dan persentase lemak tubuh. Rendahnya rasa percaya diri pada individu bertubuh gemuk dapat mempengaruhi aspek mental.
Keterbatasan penelitian ini adalah tidak menilai aktivas fisik sehari-sehari yang dilakukan masyarakat seperti berolahraga, kemudian tidak melihat dari faktor sosio ekonomi contohnya seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi biasanya melakukan pekerjaan di dalam ruangan dan dapat mempengaruhi aktivitas fisik yang dilakukan.
4. Kesimpulan
Evaluasi Kualitas Hidup pada 183 Responden Hipertensi di Kecamatan Ngemplak, Sleman berdasarkan faktor usia menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) nilai kualitas hidup berdasarkan usia 40-59 tahun dibandingkan dengan usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik (86,2 ± 16,7) berbanding (76,5 ± 23,1), peran fisik (59,4 ± 41,5) berbanding (47,2 ± 40,2), dan kesehatan secara umum (61,0 ± 12,3) berbanding (57,2 ± 12,7). Tidak terdapat perbedaan bermakna (p >0,05) antara jenis pekerjaan yang kurang melakukan aktivitas fisik dan yang banyak melakukan aktivitas fisik pada semua domain nilai kualitas hidup.
Hasil sub analisis menunjukkan lebih baik karena adanya perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok usia 40-59 tahun dengan kelompok usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik (84,2 ± 17,9) berbanding (73,0 ± 23,9), kesehatan secara umum (62,1 ±12,3) berbanding (56,6 ±11,9) dan vitalitas (66,8 ± 16,3) berbanding (74,4 ± 15,5). Hasil sub analisis tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p >0,05) antara jenis pekerjaan yang kurang melakukan aktivitas fisik dan yang banyak melakukan aktivitas fisik pada semua domain nilai kualitas hidup.
(33)
16
DAFTAR PUSTAKA
Acree, L.S., Longfors, J., Fjeldstad, A.S., Fjeldstad, C., Schank, B., Nickel, K.J., et al., 2006. Physical Activity is Related to Quality of Life in Older Adults. Health Qual Life Outcomes., 4, 1-6.
Agrina, Rini, S., dan Hairitama, R., 2011. Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi dalam Pemenuhan Diet Hipertensi. Ilmu Keperawatan Universitas Riau., 6, 46-53.
Algifari, 2013. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, 3rd ed., Sekolah Tingi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 19.
Astuti, 2015. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (Kajian Faktor Sosio-Ekonomi). Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, 41.
Bongard, Vanina., McDermott, Ann., Dallal, Gerard., and Schaefer, Ernst., 2007. Effects of age and gender on physical performance. Age., 29, 77–85. Budiharto, 2006. Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu
Kesehatan Gigi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Carvalho, M., Silva, I., Ramos, S., Coelho, L., Gonçalves, I., and Neto, J., 2012. Quality of Life of Hypertensive Patiens and Comparisson of Two Instrumen of HRQOL Measure. Arq Bras Cardiol., 98, 442-449.
Carvalho, M., Siquira, B., Sousa, A., and Jardim, P., 2013, The Influence of Hypertension on Quality of Life. Sociedade Brasileira De Cardiologia., 100, 164-174.
Dahlan, M., dan Sopiyudin, 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Edisi 6. Salemba Medika, Jakarta.
Damasanti, R., 2012. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Aktivitas Fisik Wanita di Perumahan Gedongan Colomadu Karanganyar. Naskah Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1-13.
Departemen Kesehatan RI, 2009. Masalah Hipertensi di Indonesia. Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909 diakses pada tanggal 1 Maret 2016.
Departemen Kesehatan RI, 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909 diakses tanggal 13 Januari 2016.
Dewi, R.P., dan Sudhana, W.I., 2013. Gambaran Kualitas Hidup pada Lansia dengan Normotensi dan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gianyar I Periode November 2013. Jurnal Fakultas Kedokteran Udayana., 2-11. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. Profil Kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta,
(34)
17
INSI_2012/14_Profil_Kes.Prov.DIYogyakarta_2012.pdf diakses tanggal 13 Januari 2016.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013. Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013. Dinas Kesehatan Sleman, Yogyakarta
http://dokumen.tips/documents/profil-kesehatan-sleman.html diakses tanggal 13 Januari 2016.
Gujarati, D.N., 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewics, K., Redon J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013. The Task Force for The Management of Arterial Hypertension of The European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). J Hypertens., 31, 1281-1357.
Mungreiphy, N., Kapoor, S., and Sinha, R., 2011. Association between BMI, Blood Pressure, and Age: Study among Tangkhul Naga Tribal Males of Northeast India. Journal of Anthropology., 1-6.
Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., Gu, Q., 2013. Hypertension Among Adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS Data Brief., 133, 1-7.
Paterson, D.H., and Warburton, D.E., 2010. Physical Activity and Functional Limitations in Older Adults: a Systematic Review Related to Canada's Physical Activity Guidelines. Int J Behav Nutr Phys Act., 7, 4.
Pinto, E., 2007. Blod Pressure and Ageing. Postgrad Med J., 83, 109-114.
Pradono, J., Hapsari, D., dan Sari, P., 2009. Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Menurut International Classification of Functioning, Disability and Healt (ICF) dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Buletin Penelitian Kesehatan., 1, 1-10.
Rachmawati, Y., Perwitasari, D. A., dan Adnan, 2014. Validasi Kuisioner SF-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Riset Kesehatan Dasar, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI,
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas %202013.pdf diakses tanggal 13 Januari 2016.
Schwarz, C.J., 2015. Sampling. In Course Notes for Beginning and Intermediate Statistics, http://people.stat.sfu.ca/~cschwarz/Stat-650/Notes/PDFbigbook-R/R-part004.pdf diakses pada tanggal 5 Maret 2016.
Setiawan, G., Wungouw, H., dan Pangemanan, D., 2013. Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal e-biomedik (eBM)., 1, 760-764.
(35)
18
Sutanto, 2010, Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern: Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes (Gejala-gejala, Pencegahan, dan Pengendalian), Andi Publisher, Yogyakarta.
Theodorou, M., Kaitelidou, D., Galanis, P., Middleton, N., Theodorou, P., Stafylas, P., et al., 2011. Quality of Life Measurement in Patients with Hypertension in Cyprus. Hellenic J Cardiol., 52, 407-415.
WHO, 2004. The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF. WHO,http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_ whoqol.pdf diakses pada tanggal 9 Maret 2016.
WHO, 2010. Global Recommendations on Physical Activity for Health. WHO
Library Cataloguing-in-Publiction Data,
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44399/1/9789241599979_eng.pdf
diakses tanggal 13 Januari 2016.
WHO, 2013. Global Brief of Hypertension. World Health Organization,
http://ish-world.com/downloads/pdf/global_brief_hypertension.pdf diakses tanggal 13 Januari 2016.
(36)
19
(37)
20 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
(38)
21 Lampiran 2. Ethical Clearance
(39)
22
(40)
23 Lampiran 4. Informed Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul
“EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75
TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.
2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.
Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.
1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
2. Prosedur Penelitian
Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:
a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).
b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah oleh Tim peneliti.
(41)
24 3. Kewajiban subyek penelitian
Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
4. Manfaat
Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah
a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis
b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol
c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif. 5. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.
6. Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Dewita Cici Ernia pada 085245554606. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. (0274) 588688 password 17225 dari lingkungan UGM) atau 08112666869 dari luar, atau email: [email protected]
(42)
(43)
26
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah 1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa
Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.
a. Sygmomanometer 1
b. Sygmomanometer 2
Spygmomanometer 2 Probandus
1 2 3
Digital
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
96 60 91 62 92 64 Raksa
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
90 50 90 60 98 70 Nilai p sistolik = 0,9188
Nilai p diastolik = 0,7512 Spygmomanometer
1
Probandus
1 2 3
Digital
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
99 59 91 59 98 73 Raksa
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
110 80 97 58 90 68 Nilai p sistolik = 0,6625
(44)
27 c. Sygmomanometer 3
Spygmomanometer 3 Probandus
1 2 3
Digital
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
96 63 91 64 112 76 Raksa
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
97 55 94 64 100 60 Nilai p sistolik = 0,7054
Nilai p diastolik = 0,3532
2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital a. Spygmomanometer 1
Probandus Spygmomanometer 1
Hasil
Mean SD CV
1 2 3
1 Sistolik
Diastolik 107 87 107 84 108 83 107,33 84,67 0,57 2,08 0,53% 2,45%
2 Sistolik
Diastolik 96 70 93 69 95 71 94,6 70 1,52 1 1,60 % 1,42%
3 Sistolik
Diastolik 100 70 98 74 98 71 98,67 71,67 1,16 2,08 1,17% 2,91% b. Spygmomanometer 2
Probandus Spygmomanometer 2
Hasil
Mean SD CV
1 2 3
1 Sistolik
Diastolik 100 65 98 64 94 63 97,34 64 3,05 1 3,13% 1,56%
2 Sistolik
Diastolik 100 74 99 72 104 76 101 74 2,64 2 2,61% 2,70%
3 Sistolik
Diastolik 100 62 94 63 95 67 96,33 64 3,21 2,64 3,33% 4,12% c. Spygmomanometer 3
Probandus Spygmomanometer 3
Hasil
Mean SD CV
1 2 3
1 Sistolik
Diastolik 109 75 109 74 110 72 109,33 73,66 0,57 1,52 0,52% 2,06%
2 Sistolik
Diastolik 123 80 130 85 130 80 127,67 81,67 4,04 2,88 3,16% 3,52%
3 Sistolik
Diastolik 122 75 115 77 117 77 118 76,33 3,60 1,15 3,05% 1,50%
(45)
28
(46)
29
DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36
Domain Nilai Cronbach's Alpha
Tiap Domain
Fungsi Fisik 0.935
Peran Fisik 0.956
Nyeri Tubuh 0.655
Kesehatan secara umum 0.843
Vitalitas 0.874
Aspek sosial 0.803
Aspek Emosional 0.921
(47)
30 Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi
(48)
(49)
32 2. Pengukur Tinggi Badan
(50)
(51)
34 Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara
(52)
35 Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
(53)
(54)
(55)
(56)
39
Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) Tabel 1.Skor dari tiap-tiap pertanyaan
Nomor dari tiap pertanyaan
Jumlah jawaban asli
Nilai yang telah ditentukan
1, 2, 20, 22, 34, 36 1 100
2 75
3 50
4 25
5 0
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 1 0
2 50
3 100
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 1 0
2 100
21, 23, 26, 27, 30 1 100
2 80
3 60
4 40
5 20
6 0
24, 25, 28, 29, 31 1 0
2 20
3 40
4 60
5 80
6 100
32, 33, 35 1 0
2 25
3 50
4 75
5 100
Tabel 2. Jumlah rata-rata dari delapan subvariabel
Subvariabel Jumlah
pertanyaan
Nomor pertanyaanyang dilihat dari tabel 1
Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
Peran fisik 4 13, 14, 15, 16
Nyeri tubuh 2 21, 22
Kesehatan secara umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36
Vitalitas 4 23, 27, 29, 31
Aspek sosial 2 20, 32
Aspek emosional 3 17, 18, 19
(57)
40
Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS)
(58)
41
Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)
Tests of Normality (SF-36)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
FF .206 183 .000 .823 183 .000
PF .228 183 .000 .813 183 .000
NT .134 183 .000 .933 183 .000
KSU .112 183 .000 .974 183 .002
VIT .101 183 .000 .973 183 .001
AS .216 183 .000 .874 183 .000
AE .316 183 .000 .742 183 .000
KM .118 183 .000 .936 183 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
USIA .122 183 .000 .941 183 .000
TDS .097 183 .000 .955 183 .000
TDD .070 183 .030 .986 183 .058
Pulse .055 183 .200* .992 183 .448
BMI .076 183 .011 .966 183 .000
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(59)
42
Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik(TDS), Tekanan Darah Diastolik(TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia
Group Statistics
KelompokUsia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BMI 1 (60-74 tahun) 82 22.19 3.460 .382
2 (40-59 tahun) 101 24.79 3.888 .387 Usia 1 (60-74 tahun) 82 67.28 7.200 .795 2 (40-59 tahun) 101 51.38 6.784 .675 TDS 1 (60-74 tahun) 82 162.56 17.754 1.961 2 (40-59 tahun) 101 156.03 16.255 1.617 TDD 1 (60-74 tahun) 82 92.50 11.309 1.249 2 (40-59 tahun) 101 95.75 10.035 .999 Pulse 1 (60-74 tahun) 82 80.35 10.307 1.138 2 (40-59 tahun) 101 81.62 10.501 1.045
(60)
43
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
BMI Equal variances
assumed .210 .647 -4.732 181
Equal variances not
assumed -4.790 179.445
Usia Equal variances
assumed .059 .809 15.344 181
Equal variances not
assumed 15.249 168.810
TDS Equal variances
assumed 1.774 .185 2.593 181
Equal variances not
assumed 2.570 166.360
TDD Equal variances
assumed .367 .546 -2.060 181
Equal variances not
assumed -2.034 163.538
Pulse Equal variances
assumed .003 .956 -.820 181
Equal variances not
assumed -.822 174.608
(61)
(62)
45
Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan T Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Jenis Pekerjaan
Group Statistics
Pekerjaan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
BMI 1 86 23.58 4.004 .432
2 97 23.66 3.852 .391
Usia 1 86 58.93 11.005 1.187
2 97 58.12 10.168 1.032
TDS 1 86 158.26 16.709 1.802
2 97 159.58 17.699 1.797
TDD 1 86 93.83 10.968 1.183
2 97 94.71 10.532 1.069
Pulse 1 86 80.62 10.568 1.140
(63)
46
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
BMI Equal variances
assumed .008 .928 -.150 181
Equal variances not
assumed -.150 176.501
Usia Equal variances
assumed 1.523 .219 .515 181
Equal variances not
assumed .513 174.070
TDS Equal variances
assumed .010 .919 -.518 181
Equal variances not
assumed -.519 180.272
TDD Equal variances
assumed .447 .504 -.557 181
Equal variances not
assumed -.556 176.401
Pulse Equal variances
assumed .056 .813 -.536 181
Equal variances not
assumed -.535 177.182
(64)
(65)
48
Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).
Group Statistics
Usia N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Fungsi Fisik 1 82 76.52 23.103 2.551
2 101 86.24 16.784 1.670
Peran Fisik 1 82 47.26 40.255 4.445
2 101 59.41 41.511 4.130
Nyeri Tubuh 1 82 70.99 23.326 2.576
2 101 71.45 21.241 2.114
Kesehatan Secara Umum
1 82 57.24 12.712 1.404
2 101 61.00 12.303 1.224
Vitalitas 1 82 73.23 18.060 1.994
2 101 68.81 15.623 1.555
Aspek Sosial 1 82 73.67 25.690 2.837
2 101 75.54 23.449 2.333
Aspek Emosional 1 82 64.24 42.185 4.659
2 101 68.34 39.014 3.882
Kesehatan Mental 1 82 81.10 16.624 1.836
(66)
49
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t
FF Equal variances
assumed 11.942 .001 -3.290
Equal variances
not assumed -3.185
PF Equal variances
assumed .622 .431 -1.996
Equal variances
not assumed -2.002
NT Equal variances
assumed .680 .411 -.139
Equal variances
not assumed -.137
KSU Equal variances
assumed .098 .755 -2.023
Equal variances
not assumed -2.017
VIT Equal variances
assumed 2.658 .105 1.774
Equal variances
not assumed 1.748
FS Equal variances
assumed 1.349 .247 -.515
Equal variances
not assumed -.510
PE Equal variances
assumed 2.071 .152 -.680
Equal variances
not assumed -.675
KM Equal variances
assumed .181 .671 1.679
Equal variances
(67)
50
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
FF Equal variances
assumed 181 .001 -9.713
Equal variances
not assumed 143.888 .002 -9.713
PF Equal variances
assumed 181 .047 -12.150
Equal variances
not assumed 175.362 .047 -12.150
NT Equal variances
assumed 181 .890 -.458
Equal variances
not assumed 165.876 .891 -.458
KSU Equal variances
assumed 181 .044 -3.756
Equal variances
not assumed 170.957 .045 -3.756
VIT Equal variances
assumed 181 .078 4.420
Equal variances
not assumed 161.143 .082 4.420
FS Equal variances
assumed 181 .607 -1.874
Equal variances
not assumed 166.088 .611 -1.874
PE Equal variances
assumed 181 .497 -4.093
Equal variances
not assumed 167.235 .501 -4.093
KM Equal variances
assumed 181 .095 4.226
Equal variances
(68)
51
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
FF Equal variances
assumed 2.952 -15.539 -3.888 Equal variances
not assumed 3.049 -15.740 -3.686
PF Equal variances
assumed 6.088 -24.162 -.138
Equal variances
not assumed 6.068 -24.126 -.174
NT Equal variances
assumed 3.300 -6.969 6.053
Equal variances
not assumed 3.332 -7.036 6.121
KSU Equal variances
assumed 1.856 -7.419 -.093
Equal variances
not assumed 1.863 -7.433 -.079
VIT Equal variances
assumed 2.491 -.495 9.335
Equal variances
not assumed 2.529 -.574 9.413
FS Equal variances
assumed 3.638 -9.053 5.305
Equal variances
not assumed 3.673 -9.126 5.378
PE Equal variances
assumed 6.015 -15.961 7.775
Equal variances
not assumed 6.064 -16.065 7.879
KM Equal variances
assumed 2.517 -.741 9.193
Equal variances
(69)
52
Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Jenis Pekerjaan Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36).
Group Statistics
Pekerjaan N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Fungsi Fisik 1 86 79.19 21.487 2.317
2 97 84.28 19.162 1.946
Peran Fisik 1 86 53.49 40.974 4.418
2 97 54.38 41.772 4.241
Nyeri Tubuh 1 86 72.23 24.004 2.588
2 97 70.36 20.428 2.074
Kesehatan Secara Umum
1 86 59.59 12.390 1.336
2 97 59.07 12.830 1.303
Vitalitas 1 86 71.45 17.538 1.891
2 97 70.21 16.297 1.655
Aspek Sosial 1 86 74.64 25.999 2.804
2 97 74.76 23.082 2.344
Aspek Emosional 1 86 63.97 42.259 4.557
2 97 68.75 38.766 3.936
Kesehatan Mental 1 86 78.63 16.877 1.820
(70)
53
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality
of Means
F Sig. t
FungsiFisik Equal variances
assumed .377 .540 -1.695
Equal variances not
assumed -1.683
KeterbatasanFisik Equal variances
assumed .692 .407 -.146
Equal variances not
assumed -.146
NyeriTubuh Equal variances
assumed 3.425 .066 .570
Equal variances not
assumed .564
KesehatanSecaraUmum Equal variances
assumed .041 .840 .279
Equal variances not
assumed .279
Vitalitas Equal variances
assumed 1.945 .165 .499
Equal variances not
assumed .496
FungsiSosial Equal variances
assumed 4.290 .040 -.034
Equal variances not
assumed -.034
KeterbatasanEmosional Equal variances
assumed 2.827 .094 -.799
Equal variances not
assumed -.795
KeterbatasanMental Equal variances
assumed .052 .820 -.102
Equal variances not
(71)
54
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference Fungsi Fisik Equal variances
assumed 181 .092 -5.092
Equal variances
not assumed 171.593 .094 -5.092 Peran Fisik Equal variances
assumed 181 .884 -.893
Equal variances
not assumed 179.143 .884 -.893 Nyeri Tubuh Equal variances
assumed 181 .570 1.872
Equal variances
not assumed 167.908 .573 1.872 Kesehatan Secara
Umum
Equal variances
assumed 181 .781 .521
Equal variances
not assumed 179.664 .780 .521 Vitalitas Equal variances
assumed 181 .619 1.247
Equal variances
not assumed 174.441 .620 1.247 Aspek Sosial Equal variances
assumed 181 .973 -.123
Equal variances
not assumed 171.258 .973 -.123 Aspek Emosional Equal variances
assumed 181 .425 -4.787
Equal variances
not assumed 173.592 .428 -4.787 Kesehatan Mental Equal variances
assumed 181 .919 -.259
Equal variances
(72)
55
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper FungsiFisik Equal variances
assumed 3.005 -11.021 .837
Equal variances not
assumed 3.026 -11.064 .880
KeterbatasanFisik Equal variances
assumed 6.132 -12.992 11.206
Equal variances not
assumed 6.125 -12.979 11.193
NyeriTubuh Equal variances
assumed 3.285 -4.610 8.354
Equal variances not
assumed 3.317 -4.677 8.420
KesehatanSecaraUmum Equal variances
assumed 1.870 -3.169 4.211
Equal variances not
assumed 1.866 -3.161 4.203
Vitalitas Equal variances
assumed 2.502 -3.689 6.184
Equal variances not
assumed 2.513 -3.712 6.207
FungsiSosial Equal variances
assumed 3.628 -7.282 7.035
Equal variances not
assumed 3.654 -7.336 7.089
KeterbatasanEmosional Equal variances
assumed 5.990 -16.607 7.032
Equal variances not
assumed 6.022 -16.672 7.097
KeterbatasanMental Equal variances
assumed 2.528 -5.246 4.729
Equal variances not
(73)
56
Lampiran 17. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan Jenis Pekerjaan Kurang Aktif Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
(74)
57
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
FF Equal variances
assumed 5,483 ,022 -2,473 84
Equal variances not
assumed -2,407 68,973
KF Equal variances
assumed ,512 ,476 -1,661 84
Equal variances not
assumed -1,667 82,149
NT Equal variances
assumed ,315 ,576 -,028 84
Equal variances not
assumed -,027 76,154
KSU Equal variances
assumed ,171 ,681 -2,106 84
Equal variances not
assumed -2,113 81,989
VIT Equal variances
assumed 7,810 ,006 ,225 84
Equal variances not
assumed ,218 66,769
FS Equal variances
assumed ,345 ,559 ,009 84
Equal variances not
assumed ,009 79,381
KE Equal variances
assumed 3,734 ,057 -,998 84
Equal variances not
assumed -,987 76,872
KM Equal variances
assumed ,000 ,985 ,351 84
Equal variances not
(75)
(76)
59
Lampiran 18. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan Jenis Pekerjaan Aktif Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
Group Statistics
USIA N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean FF 1,00 43 79,6512 22,07658 3,36665
2,00 54 87,9630 15,73718 2,14156 KF 1,00 43 48,8372 41,17092 6,27851 2,00 54 58,7963 42,10202 5,72936 NT 1,00 43 69,9302 20,99931 3,20237 2,00 54 70,7037 20,15378 2,74258 KSU 1,00 43 57,8605 13,49353 2,05774 2,00 54 60,0370 12,31805 1,67627 VIT 1,00 43 74,4186 15,47691 2,36021 2,00 54 66,8519 16,29030 2,21683 FS 1,00 43 72,7674 24,82686 3,78606 2,00 54 76,3519 21,69702 2,95259 KE 1,00 43 69,0233 39,46275 6,01801 2,00 54 68,5370 38,57300 5,24912 KM 1,00 43 82,6977 15,94564 2,43169 2,00 54 75,8519 17,75239 2,41579
(77)
(78)
(79)
62
Lampiran 19. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Jenis Pekerjaan Responden pada Pengelompokkan Usia 40-59 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
(80)
(81)
(82)
65
Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Jenis Pekerjaan Responden pada Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
(83)
(84)
(85)
68
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Seravina Maria Octaviani, lahir di Palembang pada tanggal 30 Oktober 1995. Anak kedua dari 2 bersaudara pasangan Yacobus Wakija dan Anastasia Sri Suprapti. Penulis menempuh pendidikan di TK Baptis Palembang (2000-2001), SD Baptis Palembang (2001-2007), SMP Xaverius 1 Palembang (2007-2010), SMA Negeri 1 Palembang (2010-1013), dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Koordinator Seksi Perlengkapan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) 2015, Divisi Perlengkapan Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi 2015, Divisi Pendaftaran Pharmacy USD Badminton Cup 2014, dan Anggota Aktif UKF Paduan Suara Farmasi Veronika (2014/2015).
(1)
63
(2)
(3)
65
Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Jenis Pekerjaan Responden pada Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)
(4)
(5)
67
(6)
68
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Seravina Maria Octaviani, lahir di Palembang pada tanggal 30 Oktober 1995. Anak kedua dari 2 bersaudara pasangan Yacobus Wakija dan Anastasia Sri Suprapti. Penulis menempuh pendidikan di TK Baptis Palembang (2000-2001), SD Baptis Palembang (2001-2007), SMP Xaverius 1 Palembang (2007-2010), SMA Negeri 1 Palembang (2010-1013), dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Koordinator Seksi Perlengkapan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) 2015, Divisi Perlengkapan Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi 2015, Divisi Pendaftaran Pharmacy USD Badminton Cup 2014, dan Anggota Aktif UKF Paduan Suara Farmasi Veronika (2014/2015).