Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

(1)

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara persisten dengan tekanan

darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Dua faktor yang

dapat menjadi penyebab hipertensi ialah peningkatan usia dan Body Mass Index (BMI). Peningkatan usia dan BMI dapat disertai dengan penurunan Quality of Life (QoL). Pengukuran QoL dilakukan menggunakan kuisioner SF-36. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan Body Mass Index (BMI) di kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Pengujian statistik menggunakan uji t tidak berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian yang dilakukuan terhadap 183 responden menunjukkan adanya perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok usia 40-59 tahun dengan kelompok usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik 86,2 ± 16,7 berbanding 76,5 ± 23,1, peran fisik 59,4 ± 41,5 berbanding 47,2 ± 40,2 dan kesehatan secara umum 61,0 ± 12,3 berbanding 57,2 ± 12,7. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok BMI ≥23 kg/m2 dan kelompok BMI <23 kg/m2 pada semua domain nilai kualitas hidup.

Kata kunci: Hipertensi, Usia, Body Mass Index, Kualitas Hidup dan instrument


(2)

Hypertension is a persistent increased in blood pressure with systolic blood pressure

≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg. Two important factors causing

hypertension is increases of age and Body Mass Index (BMI). Increasing age and BMI are usually accompanied by decreased Quality of Life (QoL). Assessment of QoL skor using SF-36 questionnaire. The objective of this study is to evaluate QoL of hypertensive respondents aged 40-75 years old with study of age and BMI in district Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Observational study with cross-sectional analytic design was used in this study. Sampling technique in this study is cluster random sampling. In this study independent t-test with 95% confidence interval was used as statistical test.The result of this study showed a significant difference between respondent aged 40-59 years old and 60-75 years old in physical aspect domain 86,2 ± 16,7 compared 76,5 ± 23,1, functional capacity domain 59,4 ± 41,5 compared 47,2 ± 40,2 and general health domain 61,0 ± 12,3 compared 57,2 ± 12,7. There is no

significant difference in all domain of QoL scores between BMI ≥23 kg/m2 group and <23 kg/m2 group.

Keywords: Hypertension, Age, Body Mass Index, Quality of Life and SF-36


(3)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 DI KECAMATAN

NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN USIA DAN BODY MASS INDEX)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Elma Viorentina Sembiring

NIM : 138114124

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN USIA DAN BODY MASS INDEX)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Elma Viorentina Sembiring

NIM : 138114124

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

But seek first

his kingdom and

his righteousness, and

all these things will

be given to you

as well

Matthew 6:33

Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus, sumber kekuatan dan pengharapanku Mama, Papa dan Rahel yang selalu mendukungku Teman-teman seperjuangan yang selalu menemani Serta almamaterku tercinta


(8)

(9)

(10)

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Body Mass Index di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini.

2. Bapak Kepala Dukuh Morangan, Jimat dan Jelapan yang telah memberikan ijin pengambilan data pada masyarakat setempat.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini. 4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt.

selaku penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi ini serta selalu memberikan saran serta arahan yang berharga bagi penulis. 5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

proses pembelajaran selama perkuliahan dari awal hingga akhir.

6. Keluarga tercinta Bapak Martin Sembiring, Ibu Elisma dan Adik Rahel Damerina Sembiring yang selalu memberikan motivasi, saran dan dukungan doa dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman kelompok skripsi: Seravina Maria Octaviani, Dewita Cici Ernia, Herawati Claudia, Sari Kusumastuti dan Sang Ayu Putu Asti Indayati yang telah banyak memberikan pembelajaran selama proses penelitian berlansung.

8. Grup Bunga Seroja: Skolastika Venita Tianri, Karina Anindita Santosa dan Anggun Dwi Karina yang selalu membagikan canda dan tawa selama proses perkuliahan di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.


(11)

berbagi suka dan duka selama berada di Fakultas Farmasi Sanata Dharma.

10.Seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan namanya satu per satu yang telah mendukung penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima kasih.

Yogyakarta, 10 Oktober 2016


(12)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 2

2.1Jenis dan Rancangan Penelitian ... 2

2.2Subyek Penelitian ... 3

2.3Persiapan Penelitian ... 4

2.4Validitas dan reliabilitas Instrumen Penelitian ... 4

2.5Pengambilan dan Analisis Data ... 5

2.6Analisis Data ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

KESIMPULAN ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

LAMPIRAN ... 18


(13)

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ... 7 Tabel II. Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Distolik (TDD),

Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia ... 8 Tabel III. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Distolik

(TDD), dan Denyut Nadi Responden di Kecamatan Ngemplak,

Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor BMI ... 9 Tabel IV. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian . 10 Tabel V. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan BMI Responden Penelitian . 11 Tabel VI. Sub Analisis Nilai SF-36 Berdasarkan Usia dengan Pengelompokkan

BMI Responden Penelitian ... 13 Tabel VII. Sub Analisis Nilai SF-36 Berdasarkan BMI dengan Pengelompokkan


(14)

(15)

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 19

Lampiran 2. Ethical Clearance ... 20

Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit ... 21

Lampiran 4. Informed Consent ... 22

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukur Tekanan Darah ... 26

Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36 ... 29

Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi... 31

Lampiran 8. Panduan Pertanyaan Wawancara ... 35

Lampiran 9. Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 36

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36) ... 40

Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size (PS) ... 42

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI) ... 43

Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia ... 44

Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Body Mass Index (BMI) ... 47

Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 50

Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Body Mass Index (BMI) Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 54

Lampiran 17. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan BMI ≥23 kg/m2 Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 57

Lampiran 18. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada Pengelompokkan BMI <23 kg/m2 Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36) ... 60


(16)

Short Form-36 (SF-36) ... 64

Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok BMI Responden pada Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner


(17)

ABSTRAK

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara persisten dengan tekanan

darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Dua faktor yang

dapat menjadi penyebab hipertensi ialah peningkatan usia dan Body Mass Index (BMI). Peningkatan usia dan BMI dapat disertai dengan penurunan Quality of Life (QoL). Pengukuran QoL dilakukan menggunakan kuisioner SF-36. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan Body Mass Index (BMI) di kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Pengujian statistik menggunakan uji t tidak berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian yang dilakukuan terhadap 183 responden menunjukkan adanya perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok usia 40-59 tahun dengan kelompok usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik 86,2 ± 16,7 berbanding 76,5 ± 23,1, peran fisik 59,4 ± 41,5 berbanding 47,2 ± 40,2 dan kesehatan secara umum 61,0 ± 12,3 berbanding 57,2 ± 12,7. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok BMI ≥23 kg/m2 dan kelompok BMI <23 kg/m2 pada semua domain nilai kualitas hidup.

Kata kunci: Hipertensi, Usia, Body Mass Index, Kualitas Hidup dan instrument


(18)

ABSTRACT

Hypertension is a persistent increased in blood pressure with systolic blood pressure

≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg. Two important factors causing

hypertension is increases of age and Body Mass Index (BMI). Increasing age and BMI are usually accompanied by decreased Quality of Life (QoL). Assessment of QoL skor using SF-36 questionnaire. The objective of this study is to evaluate QoL of hypertensive respondents aged 40-75 years old with study of age and BMI in district Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Observational study with cross-sectional analytic design was used in this study. Sampling technique in this study is cluster random sampling. In this study independent t-test with 95% confidence interval was used as statistical test.The result of this study showed a significant difference between respondent aged 40-59 years old and 60-75 years old in physical aspect domain 86,2 ± 16,7 compared 76,5 ± 23,1, functional capacity domain 59,4 ± 41,5 compared 47,2 ± 40,2 and general health domain 61,0 ± 12,3 compared 57,2 ± 12,7. There is no

significant difference in all domain of QoL scores between BMI ≥23 kg/m2 group and <23 kg/m2 group.

Keywords: Hypertension, Age, Body Mass Index, Quality of Life and SF-36


(19)

1. Pendahuluan

Hipertensi didefinisikan sebagai suatu keadaan tekanan darah sistolik

≥140 mmHg dan atau nilai tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Salah satu faktor risiko penyakit hipertensi ialah usia dan kelebihan berat badan. Usia menjadi faktor risiko hipertensi karena pada individu yang berusia di atas 40 tahun terjadi malformasi atau perubahan bentuk fisiologis dari pembuluh darah (World Health Organization, 2013). Pada individu yang mengalami

overweight terjadi peningkatan cardiac output dan resistensi perifer yang

berujung pada hipertensi sehingga overweight menjadi salah satu faktor risiko hipertensi (Wang et al. 2013).

Prevalensi hipertensi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan Riskesdas 2013 yang diperoleh melalui pengukuran pada usia di atas 18 tahun sebesar 25,7%. Prevalensi hipertensi di DIY dikategorikan tinggi karena dari hasil Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa Provinsi DIY masuk dalam lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak di Indonesia. Di Provinsi DIY prevalensi hipertensi di Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua dengan prevalensi sebesar 23,7% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan meningkatnya usia yakni dari 32,4% pada rentang usia 40-59 tahun dan 65,0% pada usia di atas 60 tahun (Nwanko et al. 2013). Suatu penelitian di Selandia Baru mengungkapkan bahwa overweight menjadi salah satu faktor risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (Gonzales, 2010). Individu dengan nilai BMI

≥23kg/m2 dikatakan memiliki berat badan berlebih (overweight). Faktanya 60% pasien hipertensi memiliki berat badan berlebih (Departemen Kesehatan RI, 2014).

Penyakit kardiovaskular seperti hipertensi memiliki dampak pada nilai Quality of Life (QoL) para penderitanya. QOL adalah suatu konsep dalam pikiran seseorang yang tergantung dari persepsi dan ketertarikan akan


(20)

suatu hal dari dalam diri orang tersebut (Fuchs et al. 2011). Short Form-36 (SF-36) adalah instrumen yang digunakan secara luas untuk menggambarkan QoL pasien dalam suatu variasi populasi yang besar (Carvalho et al. 2012). Nilai kualitas hidup pasien dapat dihitung menggunakan kuisioner SF-36 yang dalam penilaiannya ditentukan oleh 8 domain yakni fungsi fisik, peran fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial, peran emosi dan kesehatan mental (Mi et al. 2015).

Nilai QoL menurun seiring peningkatan usia. Hal ini dikarenakan selama proses penuaan terjadi peningkatan masalah kesehatan sebagai akibat dari perubahan fisiologi tubuh manusia (Carvalho et al. 2012). Penelitian mengenai hubungan peningkatan Body Mass Index (BMI) dengan nilai QoL telah banyak dilakukan. Salah satu hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan penurunan nilai QoL dengan peningkatan BMI namun masih inkonsisten (Ul-Haq et al. 2012).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan Body Mass

Index di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil

penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai evaluasi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun serta responden hipertensi dengan nilai BMI ≥23kg/m2 dan <23kg/m2 pada rentang usia 40-75 tahun dengan menggunakan instrumen SF-36 dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas hidup Kecamatan Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

2. Metode Penelitian

2.1Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Penelitian ini


(21)

dilakukan di 3 padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan.

2.2Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini disebut responden. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah responden hipertensi yang berusia 40-75 tahun, tekanan

darah ≥140/90 mmHg atau sedang menggunakan terapi farmakologi hipertensi

dan bersedia mengisi informed consent. Kriteria eksklusi pada penelitian ini

adalah responden yang memiliki tekanan darah ≥140/90 namun tidak bersedia

mengisi informed consent. Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Evaluasi

Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta” yang dilakukan oleh 6 orang dengan kajian yang berbeda-beda yaitu jenis kelamin, Body Mass

Index, pendidikan, pekerjaan, pengaturan diet, penghasilan, dan kelompok usia

adalah variabel yang diteliti oleh semua peneliti sehingga data yang diperoleh merupakan data bersama.

Perhitungan besar sampel menggunakan program PS (power and sample

size). Hasil perhitungan sampel menghasilkan nilai 64 sehingga diperoleh besar

sampel minimal untuk 1 kelompok penelitian sebanyak 64 responden namun dibuat range sebesar 25% sehingga jumlah responden minimal untuk 1 kelompok adalah 80 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan randomisasi pada penentuan desa dan padukuhan yang akan dijadikan tempat penelitian dilanjutkan dengan teknik cluster random sampling dalam proses pengambilan sampel pada tiap padukuhan. Bagan sampling dapat dilihat pada Gambar I di bawah ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yang merupakan teknik penarikan sampel dari gugus atau cluster terkecil (Eriyanto, 2007). Pengambilan sampel hanya sampai di tiga padukuhan yakni Padukuhan


(22)

Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan karena jumlah sampel sudah memenuhi besar sampel minimal untuk tiap kelompok penelitian.

*Padukuhan yang menjadi tempat penelitian

Gambar I. Bagan lokasi penelitian di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY

2.3Persiapan Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapatkan Ethical Clearence dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ref: KE/FK/792/EC/2016 dan surat ijin melakukan penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman.

2.4Validitas dan reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, sphygmomanometer digital, kuisioner SF-36, informed consent, dan panduan wawancara,. Timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan yang akan digunakan telah lulus tara dari Balai Metrologi Yogyakarta sedangkan sphygmomanometer digital telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Kuisioner SF-36 yang digunakan

Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (terdapat 5 desa)

Desa Widodomartani (terdapat 19 padukuhan)

Padukuhan Jimat* Padukuhan Karanganyar Padukuhan Kwadungan Desa Sindumartani (terdapat 11 padukuhan)

Padukuhan Morangan* Padukuhan Jelapan* Padukuhan Ngasem Random Sampling Random Sampling


(23)

dalam penelitian ini merupakan kuisioner SF-36 versi Indonesia yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah metode Pearson/Spearman. Validitas terdiri atas 2 macam, yakni validitas konvergen dan diskriminan. Dikatakan lulus validitas konvergen apabila koefisien pearson diatas 0,40. Bila koefisien korelasi pada kelompok yang diujikan lebih besar skornya dari kelompok lain yang tidak diujikan menunjukkan bahwa domain tersebut memenuhi validitas diskriminan. Analisis reliabilitas menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu item dikatakan reliable apabila nilai Cronbach Alpha >0,60 (Rachmawati, Perwitasari dan Adnan, 2014). Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa setiap item pada kuisioner SF-36 valid dan reliabel karena telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

2.5Pengambilan dan Analisis Data

Pengambilan data dilakukan secara door to door pada 3 padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan. Penelitian berlangsung pada bulan Juni-Agustus 2016. Dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan wawancara untuk mengisi informed consent dan kuisioner SF-36. Data yang telah diperoleh selanjutnya dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam

worksheet Excel® dan disiapkan untuk analisis data.

2.6Analisis Data

Variabel dengan data kategorikal terdiri atas usia, jenis kelamin, BMI, pengaturan diet, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Data hasil penelitian yang telah diperoleh diuji normalitasnya menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas yang diperoleh menunjukkan

bahwa data tidak terdistribusi normal. Berdasarkan teorema limit pusat (central limit theorem) apabila jumlah sampel penelitian yang digunakan


(24)

relatif besar (>30 sampel) maka akan mendapatkan distribusi yang mendekati nilai normal (Algifari, 2013). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif besar, sehingga disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini mendekati distribusi normal. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh usia dan BMI terhadap skor kualitas hidup responden. Dilakukan uji t tidak berpasangan karena data dianggap terdistribusi normal. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Dalam penelitian ini dilakukan sub-analisis data agar analisis yang dilakukan tidak ada yang sama untuk setiap kelompok penelitian dan untuk memperjelas keberbedaan antar kelompok.

3. Hasil dan Pembahasan

Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 183 responden yang diperoleh dari tiga padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan. Profil responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel I.

Dari Tabel I diketahui bahwa responden hipertensi yang menerima terapi sebesar 32,2%. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Susilo (2015) dan penelitian Hasrat (2016) menunjukkan hal serupa yakni rendahnya jumlah responden yang mengkonsumsi terapi hipertensi di Kecamatan Kalasan, Yogyakarta dengan persentasi sebesar 12,6% pada tahun 2015 dan 29,3% pada tahun 2016. Hal ini menjadi suatu potret bahwa di daerah pedesaan jumlah masyarakat yang mengkonsumsi terapi hipertensi sangat rendah. Rendahnya jumlah responden yang mengkonsumsi terapi hipertensi disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran responden akan penyakit hipertensi yang dideritanya, yang dibuktikan dengan persentasi sebesar 25,5%. Rendahnya kesadaran masyarakat akan hipertensi dapat berdampak


(25)

pada jumlah masyarakat yang melakukan terapi sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan dan pemerintah kabupaten Sleman.

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Ngemplak,

Sleman, Yogyakarta

Variabel Jumlah

(n=183)

Persentase

(%) Nilai p Usia (tahun)

60-75 82 44,8

0,16

40-59 101 55,2

Jenis Kelamin

Perempuan 93 50,8

0,82

Laki-laki 90 49,2

Body Mass Index (kg/m2)

≥ 23,00 89 48,6

0,71

< 23,00 94 51,4

Pengaturan Diet

Tidak mengatur diet 81 44,3

0,12

Mengatur diet 102 55,7

Pekerjaan

Kurang aktivitas 86 47,0

0,42

Banyak aktivitas 97 53,0

Pendidikan

≤ SMP 100 54,7

0,21

> SMP 83 45,3

Penghasilan

< UMR 94 51,4

0,71

≥ UMR 89 48,6

Terapi Ya Tidak 59 124 32,2

67,8 <0,01*

*Nilai p< 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok; nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan.

Dari Tabel II diketahui adanya perbedaan bermakna nilai TDS, TDD dan BMI pada kelompok usia 60-75 tahun dan usia 40-59 tahun. Pada variabel TDS nilai rerata kelompok usia 60-75 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 40-59 tahun. Peningkatan TDS sejalan dengan


(26)

peningkatan usia. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan resistensi pembuluh darah perifer dan terjadinya kekakuan pembuluh darah arteri yang berujung pada peningkatan tekanan darah sistolik.

Tabel II. Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Distolik

(TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia

Variabel

Kelompok Usia

Nilai p 60-75 tahun 40-59 tahun

Mean ± SD Mean ± SD

TDS (mmHg) 162,6 ± 17,7 156,0 ± 16,2 <0,01*

TDD (mmHg) 92,5 ± 11.3 95,7 ± 10,0 0,04*

Pulse (denyut/menit) 80,4 ± 10,3 81,6 ± 10,5 0,41

BMI (kg/m2) 22,2 ± 3,4 24,7 ± 3,8 <0,01*

*Nilai p< 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok; nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan; TDS: Tekanan Darah Sistolik; TDD: Tekanan Darah Diastolik; BMI: Body Mass Index.

Nilai rerata TDD pada kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi daripada kelompok usia 60-75 tahun. TDD seseorang akan terus naik hingga dekade kelima dalam hidupnya kemudian setelah itu akan turun sedikit demi sedikit (Pinto, 2007). Dapat dilihat bahwa rerata nilai BMI pada kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia 60-75 tahun. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan komposisi lemak, otot dan densitas massa tulang dalam tubuh saat seseorang sudah berusia ≥60 tahun. Hal ini umumnya terjadi pada wanita yang sudah berusia lanjut dikarenakan fase menopause. Saat seorang wanita telah melewati masa menopause perubahan kadar estrogen dalam tubuhnya menyebabkan penurunan massa otot dan densitas massa tulang (Maltais, Desroches and Dionne, 2009).


(27)

Tabel III. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah

Distolik (TDD), dan Denyut Nadi Responden di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor BMI

Variabel

Kelompok BMI

Nilai p >23kg/m2 <23kg/m2

Mean ± SD Mean ± SD

Usia (tahun) 56,1 ± 10,0 60,7 ± 10,5 <0,01*

TDS (mmHg) 159,2 ± 16,2 158,6 ± 18,1 0,80

TDD (mmHg) 96,4 ± 10,4 92,3 ± 10,6 0,01*

Pulse (denyut/ menit) 81,1 ± 10,2 80,9 ± 10,6 0,90

*Nilai p< 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok; TDS: Tekanan Darah Sistolik; TDD: Tekanan Darah Diastolik; BMI: Body Mass Index.

Hasil Tabel III di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada kelompok usia dan tekanan darah diastolik (TDD). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya perbedaan pada kelompok usia disebabkan oleh perubahan komposisi dalam tubuh seseorang setelah memasuki usia 60 tahun. Pada kelompok TDD diketahui bahwa kelompok dengan nilai BMI

≥23kg/m2 memiliki TDD yang lebih tinggi daripada kelompok dengan nilai BMI <23kg/m2. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tesfaye et al. (2007) yakni pada hasil penelitiannya disebutkan bahwa peningkatan tekanan darah diastolik memiliki korelasi dengan peningkatan BMI dikarenakan pada individu dengan BMI tinggi terdapat jaringan lemak yang banyak pula. Karena jaringan lemak yang banyak inilah diperlukan darah yang cukup banyak agar kebutuhan akan nutrisi dan oksigen pada seluruh jaringan terpenuhi.


(28)

Tabel IV. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian Aspek Usia Nilai p 60-75 tahun Mean±SD 40-59 tahun Mean±SD

Fungsi Fisik 76,5 ± 23,1 86,2 ± 16,7 <0,01*

Peran Fisik 47,2 ± 40,2 59,4 ± 41,5 0,04*

Nyeri Tubuh 70,9 ± 23,3 71,4 ± 21,2 0,89

Kesehatan Secara Umum 57,2 ± 12,7 61,0 ± 12,3 0,04*

Vitalitas 73,2 ± 18,0 68,8 ± 15,6 0,08

Fungsi Sosial 73,6 ± 25,6 75,5 ± 23,4 0,61

Peran Emosi 64,2 ± 42,1 68,3 ± 39,0 0,50

Kesehatan Mental 81,1 ± 18,6 76,8 ± 17,1 0,10

*Nilai p< 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok; nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan.

Tabel IV menunjukkan bahwa skor kualitas hidup pada domain

fungsi fisik, peran fisik dan kesehatan secara umum yang dimiliki oleh kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia 60-75 tahun. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh Khaw, Hassan and Lattifah (2011) yakni individu yang berusia di atas 60 tahun dan menderita hipertensi memiliki nilai kualitas hidup yang jauh lebih rendah pada domain fungsi fisik, peran fisik dan kesehatan secara umum. Hal ini terjadi karena peningkatan usia dapat mengakibatkan proses penuaan yang dapat berdampak pada aspek fisik QoL responden.

Dari Tabel V diketahui bahwa nilai p yang diperoleh untuk setiap aspek kualitas hidup responden bernilai >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok BMI ≥23 kg/m2 dan <23 kg/m2. Hasil yang diperoleh pada Tabel V


(29)

tidak sesuai dengan teori karena seharusnya individu yang mengalami

overweight memiliki nilai kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan

dengan individu dengan berat badan yang normal.

Tabel V. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan BMI Responden Penelitian

Aspek

Body Mass Index (BMI)

Nilai p

≥ 23 kg/m2 Mean±SD

< 23 kg/m2 Mean±SD

Fungsi Fisik 83,7 ± 19,5 80,1 ± 21,0 0,24

Peran Fisik 56,7 ± 41,2 51,3 ± 41,3 0,37

Nyeri Tubuh 68,9 ± 22,7 73,3 ± 21,4 0,17

Kesehatan Secara Umum 59,1 ± 12,9 59,5 ± 12,2 0,83

Vitalitas 71,1 ± 15,9 70,4 ± 17,7 0,76

Fungsi Sosial 74,6 ± 23,2 74,7 ± 25,6 0,97

Peran Emosi 64,4 ± 40,1 68,4 ± 40,7 0,50

Kesehatan Mental 77,6 ± 17,5 79,8 ± 16,5 0,39

Nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan.

Pada domain fungsi Hasil penelitian yang dilakukan oleh Carvalho, et al. (2012) menunjukkan adanya penurunan nilai kualitas hidup pada domain kesehatan mental, peran emosi, fungsi sosial dan kesehatan secara umum pada responden dengan berat badan normal. Dari data yang diperoleh sebenarnya terdapat perbedaan nilai rerata pada domain kesehatan mental, peran emosi, fungsi sosial dan kesehatan secara umum namun secara statistik ternyata tidak berbeda bermakna. Penurunan nilai pada domain yang disebutkan sebelumnya dapat dikarenakan seseorang dengan tubuh yang gemuk akan sedikit mengalami kesulitan dalam menjalankan ativitas fisik sehari-hari maupun aktivitas fisik yang cukup berat. Kegemukan pada seseorang juga akan mempengaruhi kepercayaan diri dan rasa puas akan dirinya sendiri secara


(30)

fisik. Hal ini dapat berdampak pada kondisi mental seseorang sehingga secara umum hal ini dapat menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan pada komponen fisik dan mental dalam skor kualitas hidup responden. Dalam penelitian Carvalho et al. (2012) disebutkan dalam penelitian mereka bahwa semua responden berasal dari suatu perkumpulan penderita hipertensi yang memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang hipertensi sedangkan responden yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang minim akan hipertensi. Hal ini dapat pula menjadi faktor terjadinya hasil yang inkonsisten. Pada domain fungsi fisik dan peran fisik nilai kualitas hidup responden dengan BMI ≥23kg/m2 lebih tinggi dibandingkan kelompok BMI <23 kg/m2. Hal ini dapat dikarenakan responden yang memiliki nilai BMI <23 kg/m2 adalah responden yang telah lanjut usia. Responden yang telah lanjut usia mengalami proses penurunan massa tulang dan otot dan dapat disertai pula dengan asupan nutrisi yang kurang sehingga berpengaruh pada fungsi fisik dan peran fisik. Sehingga perlu adanya sub analisis untuk mengeliminasi adanya pengaruh faktor usia yang ditunjukkan dalam Tabel VII.

Selanjutnya peneliti melakukan sub analisis yang ditunjukkan oleh

Tabel VI untuk mengetahui keberbedaan aspek QoL pada kelompok usia

yang sebelumnya telah dikelompokkan berdasarkan nilai BMI terlebih dahulu. Dari Tabel VI diketahui terdapat perbedaan bermakna pada domain fungsi fisik dan kesehatan mental antara kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Pada domain fungsi fisik rerata yang diperoleh kelompok usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun. Penelitian terkini menunjukkan bahwa responden hipertensi yang berusia di atas 60 tahun memiliki nilai QoL yang lebih buruk dibandingkan dengan responden yang lebih muda terutama pada aspek fisik. Hal ini dikarenakan selama proses penuaan terjadi peningkatan masalah kesehatan sebagai akibat dari perubahan fisiologi tubuh manusia. Hal ini dapat mempengaruhi domain fisik dari nilai QoL individu itu sendiri (Carvalho et al. 2012).


(31)

Tabel VI. Sub Analisis Nilai SF-36 Berdasarkan Usia dengan

Pengelompokkan BMI Responden Penelitian

Aspek BMI ≥23 kg/m

2 BMI <23 kg/m2

60-75 tahun 40-59 tahun 60-75 tahun 40-59 tahun

FF 76,7 ± 25,1 87,0 ± 15,4* 76,4 ± 22,1 85,0 ± 18,8 PF 47,4 ± 38,5 61,2 ± 42,0 47,1 ± 41,5 56,7 ± 41,0 NT 68,1 ± 25,5 69,3 ± 21,4 72,5 ± 22,1 74,4 ± 20,7 KSU 55,5 ± 13,8 60,8 ± 12,2 58,1 ± 12,0 61,2 ± 12,4 VIT 74,8 ± 18,0 69,4 ± 14,7 72,3 ± 18,1 67,9 ± 16,9 FS 73,9 ± 23,6 74,9 ± 23,1 73,5 ± 26,9 76,3 ± 24,0 PE 62,1 ± 41,5 65,5 ± 39,7 65,4 ± 42,8 72,3 ± 37,9 KM 77,7 ± 19,2 77,6 ± 76,7 82,9 ± 14,8* 75,8 ± 17,9

*Nilai p< 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok; nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan; BMI: Body Mass Index; FF: Fungsi Fisik; PF: Peran Fisik; NT: Nyeri Tubuh; KSU: Kesehatan Secara Umum; VIT: Vitalitas; FS: Fungsi Sosial; KE: Peran Emosi; KM: Kesehatan Mental

Pada domain kesehatan mental juga terdapat perbedaan bermakna antara kelompok usia 40-59 tahun dan 60-75 tahun pada pengelompokkan berdasarkan nilai BMI <23kg/m2. Pada domain kesehatan mental rerata yang diperoleh kelompok usia 40-59 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun. Ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khaw, Hassan and Lattifah (2011). Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan teori yang menyebutkan bahwa nilai yang lebih tinggi seharusnya ada pada kelompok usia usia 40-59 tahun. Penurunan pada aspek mental dapat diakibatkan oleh depresi atau kecemasan yang dialami oleh responden. Pada pasien yang mengidap hipertensi dan penyakit lain dapat berakibat pada keterbatasan melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat berujung pada depresi dan kecemasan. Hal ini dapat menurunkan nilai QoL (Khalifeh et al. 2014).

Hasil yang diperoleh dari sub analisis pada Tabel VII tidak menunjukkan hasil yang jauh lebih baik. Semua aspek yang diujikan tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar BMI ≥23 kg/m2 dan <23 kg/m2.


(32)

Tabel VII. Sub Analisis Nilai SF-36 Berdasarkan BMI dengan

Pengelompokkan Usia Responden Penelitian

Aspek

Usia 40-59 tahun Usia 60-75 tahun BMI ≥23 kg/m2 BMI <23 kg/m2 BMI ≥23

kg/m2

BMI <23 kg/m2

FF 89,0 ± 15,0 87,7 ± 17,9 74,2 ± 23,1 74,5 ± 23,7

PF 63,6 ± 40,3 58,7 ± 41,8 44,5 ± 40,5 45,8 ± 40,5

NT 68,2 ± 21,0 73,2 ± 22,7 70,3 ± 25,8 73,5 ± 20,6

KSU 60,7 ± 12,5 61,2 ± 12,0 56,2 ± 13,4 58,2 ± 12,3 VIT 70,1 ± 14,6 66,3 ± 17,2 72,9 ± 18,2 73,4 ± 17,6

FS 74,9 ± 23,7 75,1 ± 23,7 74,0 ± 22,6 74,4 ± 27,1

PE 64,3 ± 39,3 72,5 ± 39,1 64,6 ± 42,3 65,4 ± 42,0

KM 76,4 ± 17,2 73,5 ± 17,5 79,8 ± 18,0 84,4 ± 14,2

Nilai p diperoleh dari uji t tidak berpasangan; BMI: Body Mass Index; FF: Fungsi Fisik; PF: Peran Fisik; NT: Nyeri Tubuh; KSU: Kesehatan Secara Umum; VIT: Vitalitas; FS: Fungsi Sosial; KE: Peran Emosi; KM: Kesehatan Mental

Penelitian mengenai hubungan antara BMI dengan nilai QoL menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian ini menunjukkan pada aspek fungsi fisik dan peran fisik terdapat nilai yang lebih tinggi pada kelompok ≥23 kg/m2 dibandingkan kelompok <23 kg/m2.

Namun sumber lain menyebutkan juga bahwa peningkatan BMI sejalan dengan peningkatan QoL pada aspek mental. Hal ini diakibatkan oleh adanya pandangan masyarakat bahwa individu dengan berat badan berlebih cenderung lebih bahagia daripada individu bertubuh kurus (Huang, Frangkis

and Wu, 2006). Dari data yang diperoleh tidak ada nilai dari aspek mental

pada kelompok ≥23 kg/m2 yang lebih tinggi dibandingkan kelompok <23 kg/m2. Hal ini dapat diakibatkan oleh rendahnya rasa percaya diri pada individu bertubuh gemuk sehingga mempengaruhi aspek mental. Adanya penggunaan terapi β-blocker juga dapat menurunkan nilai kualitas hidup pada

aspek mental. Limitasi dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan proporsi pasien yang menerima terapi dan yang tidak menerima terapi sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada penelitian selanjutnya diharapkan


(33)

variabel terapi responden dihilangkan sehingga tidak ada pengaruh terapi pada pengukuran nilai QoL responden.

4. Kesimpulan

Hasil penelitian pada 183 responden menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) nilai kualitas hidup berdasarkan usia 60-75 tahun dibandingkan dengan usia 40-59 tahun pada domain fungsi fisik 76,5 ± 23,1 berbanding 86,2 ± 16,7, peran fisik 47,2 ± 40,2 berbanding 59,4 ± 41,5, dan kesehatan secara umum 57,2 ± 12,7 berbanding 61,0 ± 12,3. Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok BMI ≥23 kg/m2 dan kelompok BMI <23 kg/m2 pada semua domain nilai kualitas hidup. Hasil sub analisis menunjukkan adanya perbedaan skor kualitas hidup yang bermakna antara kelompok usia 60-75 tahun dengan kelompok usia 40-59 tahun pada domain fungsi fisik 76,7 ± 25,1 berbanding 87,0 ± 15,4 dan pada domain kesehatan mental 82,9 ± 14,8 berbanding 75,8 ± 17,9. Hasil sub analisis tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p>0,05) antara kelompok BMI

≥23 kg/m2 dan kelompok BMI <23 kg/m2 pada semua domain nilai kualitas hidup.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2013. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, 3rd ed. Sekolah Tingi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 19.

Carvalho, M.A.N., Silva, I.B.S., Ramos, S.B.P., Coelho, L.F., Gonçalves, I.D. and Neto, J.A., 2012, Quality of Life of Hypertensive Patiens and Comparisson of Two Instrumen of HRQOL Measure. Arq Bras Cardiol., 98(5), 442-449.

Departemen Kesehatan RI, 2014. Hipertensi, Departemen Kesehatan RI, http://depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakses pada tanggal 14 Februari 2016.

Eriyanto, 2007. Teknik Sampling Analisis Opini Publik, LkiS Pelangis Aksara, Yogyakarta, 140-143.

Fuchs, C., Daisson, T., Fuchs, F., and Moreira, B., 2011. Health-Related Quality of Life is Worse in Individual with Hypertension Under Drug Treatment Result of Population Based Study. J Hum Hypertens., 26 (6), 374-377.

Hasrat, K. T., 2016. Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Menggunakan Instrumen SF-36: Kajian Faktor Usia dan Jenis Kelamin Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Huang, I. C., Frangkis, C., and Wu, A. W., 2006. The Relationship of Excess Body Weight and Health Related Quality of Life: Evidence from Population Study in Taiwan. Int J Obes., 30, 1250-1257.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf, diakses pada tanggal 19 September 2016.

Khalifeh, M., Salameh, P., Hajje, A. A., Awada, S., Rahidi, S., and Bawab, W., 2015. Hypertension in the Lebanese Adults: Impact on Health Related Quality of Life. J Epidemiol Glob Health., 5, 327-336.

Khaw, W., Hassan, S. T. S., and Lattifah A. L., 2011. Health-Related Quality of Life Among Hypertensive Patients Compared with General Population Norms. J


(35)

Maltais, M. J., Desroches, S., and Dionne, I. J., 2009. Changes in Muscle Mass and Strength After Menopause. J Muskuloskelet Neural Interact., 9 (4), 186-187.

Mi, B., Dang, S., Li, Q., Zhao, Y., Yang, R., Wang, D., et al., 2015. Association Between Awareness of Hypertension and Health-Related Quality of Life in A Cross-Sectional Population-Based Study in Rural Area of Northwest China.

Medicine., 94 (29), 1-5.

Nwanko, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., and Gu, Q., 2013. Hypertension Among Adults in United States: National Health Examination Survey 2011-2012.

NCHS Data Brief., 133, 1-7.

Pinto, E., 2007. Blod Pressure and Ageing. Postgrad Med J., 83, 109-114.

Rachmawati, Perwitasari, A., 2014. Validasi Kuesioner Sf-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi Di Puskesmas Yogyakarta. Pharmacy., 11(1), 14-25.

Susilo, N., 2015. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden Usia 40-75 Tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tesfaye, F., Nawi, N. G., Minh, H. V., Byass, P., Berhane, Y., Bonita, R. et al., 2007. Association Between Body Mass Index and Blood Pressure Across Three Populations in Africa and Asia. J Hum Hypertens., 21(1), 29-35.

Ul-Haq, Z., Mackay, D. F., Fenwick, E., and Pell, J. P., 2013. Meta-Analysis of The Association Between Body Mass Index and Health-Related Quality of Life Among Adults, Assesed by The SF-36. Obesity., 21(3), 322-327.

Wang, R., Wu, C., Zhao, Y., Yan, X., Ma, X., Wu, M., et al., 2008, Health Related Quality of Life Measured by SF-36: Population-Based Study in Shanghai, China. BMC Public Health., 8 (292), 1-4.

World Health Organization, 2013. Global Brief of Hypertension, World Health Organization, Switzerland, 7, 11.


(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

Lampiran 4. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Dewita Cici Ernia dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “EVALUASI

KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI USIA 40-75 TAHUN MENGGUNAKAN SF-36 DI KECAMATAN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DAN

SOSIO-EKONOMI)”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi. 2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 6 faktor (BMI, jenis

kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, pengaturan diet dan pendidikan) terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 160 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. 2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai oleh Tim peneliti. Pertanyaan wawancara meliputi, nama, alamat, usia, jenis kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan, jenis pekerjaan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).


(41)

b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah oleh Tim peneliti.

3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang Responden penelitian dapatkan adalah

a. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah secara gratis

b. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi sehingga dapat membantu mencegah prevalensi hipertensi meningkat dan tekanan darah responden hipertensi dapat terkontrol

c. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden hipertensi di Padukuhan Denggung, Padukuhan Medari Cilik, Padukuhan Rejodadi II, dan Padukuhan Penen, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat memantau kesehatan fisik secara lebih intensif.

5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Dewita Cici Ernia pada 085245554606. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. (0274) 588688 password 17225


(42)

dari lingkungan UGM) atau 08112666869 dari luar, atau email:


(43)

(44)

Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukur Tekanan Darah 1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Sypgmomanometer Raksa

Pengujian validitas menggunakan t-test dependent dengan taraf kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistic. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrument penelitian yang digunaka valid.

a. Sygmomanometer 1

b. Sygmomanometer 2

Spygmomanometer 2 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

96 60 91 62 92 64 Raksa

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

90 50 90 60 98 70 Nilai P sistolik = 0,9188

Nilai P diastolik = 0,7512

Spygmomanometer 1 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

99 59 91 59 98 73 Raksa

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

110 80 97 58 90 68 Nilai P sistolik = 0,6625


(45)

c. Sygmomanometer 3

Spygmomanometer 3 Probandus

1 2 3

Digital

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

96 63 91 64 112 76 Raksa

Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

97 55 94 64 100 60 Nilai P sistolik = 0,7054

Nilai P diastolik = 0,3532

2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital a. Spygmomanometer 1

Probandus Spygmomanometer 1 Hasil Mean SD CV

1 2 3

1 S

D 107 87 107 84 108 83 107,33 84,67 0,57 2,08 0,53% 2,45%

2 S

D 96 70 93 69 95 71 94,6 70 1,52 1 1,60 % 1,42%

3 S

D 100 70 98 74 98 71 98,67 71,67 1,16 2,08 1,17% 2,91%

b. Spygmomanometer 2

Probandus Spygmomanometer 2 Hasil Mean SD CV

1 2 3

1 S

D 100 65 98 64 94 63 97,34 64 3,05 1 3,13% 1,56%

2 S

D 100 74 99 72 104 76 101 74 2,64 2 2,61% 2,70%

3 S

D 100 62 94 63 95 67 96,33 64 3,21 2,64 3,33% 4,12%


(46)

c. Spygmomanometer 3

Probandus Spygmomanometer 3 Hasil Mean SD CV

1 2 3

1 S

D 109 75 109 74 110 72 109,33 73,66 0,57 1,52 0,52% 2,06%

2 S

D 123 80 130 85 130 80 127,67 81,67 4,04 2,88 3,16% 3,52%

3 S

D 122 75 115 77 117 77 118 76,33 3,60 1,15 3,05% 1,50%


(47)

(48)

DATA UJI RELIABILITAS KUESIONER SF-36

Domain Nilai Cronbach's Alpha

Tiap Domain

Fungsi Fisik 0.935

Peran Fisik 0.956

Nyeri Tubuh 0.655

Kesehatan secara umum 0.843

Vitalitas 0.874

Aspek sosial 0.803

Aspek Emosional 0.921


(49)

Lampiran 7. Validasi Badan Metrologi 1. Timbangan Berat Badan


(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

Lampiran 10. Penilaian Kuesioner Short Form-36 (SF-36)

Tabel 1. Skor dari tiap-tiap pertanyaan

Nomor dari tiap pertanyaan

Jumlah jawaban asli

Nilai yang telah ditentukan

1, 2, 20, 22, 34, 36 1 100

2 75

3 50

4 25

5 0

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 1 0

2 50

3 100

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 1 0

2 100

21, 23, 26, 27, 30 1 100

2 80

3 60

4 40

5 20

6 0

24, 25, 28, 29, 31 1 0

2 20

3 40

4 60

5 80

6 100

32, 33, 35 1 0

2 25

3 50

4 75


(59)

Tabel 2. Jumlah rata-rata dari delapan subvariabel

Subvariabel Jumlah

pertanyaan

Nomor pertanyaanyang dilihat dari tabel 1

Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

Peran fisik 4 13, 14, 15, 16

Nyeri tubuh 2 21, 22

Kesehatan secara umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36

Vitalitas 4 23, 27, 29, 31

Aspek sosial 2 20, 32

Aspek emosional 3 17, 18, 19


(60)

Lampiran 11. Perhitungan Besar Sampel dengan Program Power and Sample Size


(61)

Lampiran 12. Uji Normalitas 8 domain Kuesioner SF-36 dan Usia, Tekanan Darah

Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, Body Mass Index (BMI)

Tests of Normality (SF-36)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. FF .206 183 .000 .823 183 .000 PF .228 183 .000 .813 183 .000 NT .134 183 .000 .933 183 .000 KSU .112 183 .000 .974 183 .002 VIT .101 183 .000 .973 183 .001 AS .216 183 .000 .874 183 .000 AE .316 183 .000 .742 183 .000 KM .118 183 .000 .936 183 .000 a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. USIA .122 183 .000 .941 183 .000 TDS .097 183 .000 .955 183 .000 TDD .070 183 .030 .986 183 .058 Pulse .055 183 .200* .992 183 .448

BMI .076 183 .011 .966 183 .000 *. This is a lower bound of the true significance.


(62)

Lampiran 13. Uji T Tidak Berpasangan Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan

Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor Usia

Group Statistics

KelompokUsia N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

BMI 1 (60-74 tahun) 82 22.19 3.460 .382

2 (40-59 tahun) 101 24.79 3.888 .387

Usia 1 (60-74 tahun) 82 67.28 7.200 .795

2 (40-59 tahun) 101 51.38 6.784 .675

TDS 1 (60-74 tahun) 82 162.56 17.754 1.961

2 (40-59 tahun) 101 156.03 16.255 1.617

TDD 1 (60-74 tahun) 82 92.50 11.309 1.249

2 (40-59 tahun) 101 95.75 10.035 .999

Pulse 1 (60-74 tahun) 82 80.35 10.307 1.138


(63)

Independent Sample Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BMI Equal variances

assumed .210 .647 -4.732 181

Equal variances not

assumed -4.790 179.445

Usia Equal variances

assumed .059 .809 15.344 181

Equal variances not

assumed 15.249 168.810

TDS Equal variances

assumed 1.774 .185 2.593 181

Equal variances not

assumed 2.570 166.360

TDD Equal variances

assumed .367 .546 -2.060 181

Equal variances not

assumed -2.034 163.538

Pulse Equal variances

assumed .003 .956 -.820 181

Equal variances not


(64)

(65)

Lampiran 14. Uji T Tidak Berpasangan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS),

Tekanan Darah Diastolik (TDD), Pulse, dan Body Mass Index (BMI) terhadap Faktor

Body Mass Index (BMI)

Group Statistics

Kelompok BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BMI 1 89 26.24 2.632 .279 2 94 21.15 3.271 .337 Usia 1 89 56.09 10.049 1.065 2 94 60.79 10.550 1.088 TDS 1 89 159.29 16.220 1.719 2 94 158.64 18.173 1.874 TDD 1 89 96.40 10.419 1.104 2 94 92.30 10.668 1.100 Pulse 1 89 81.16 10.247 1.086 2 94 80.96 10.607 1.094


(66)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means F Sig. t df BMI Equal variances assumed .388 .534 11.552 181

Equal variances not

assumed 11.620 176.479 Usia Equal variances assumed 1.542 .216 -3.081 181

Equal variances not

assumed -3.085 180.993 TDS Equal variances assumed 1.000 .319 .256 181

Equal variances not

assumed .257 180.381 TDD Equal variances assumed .045 .832 2.632 181

Equal variances not

assumed 2.634 180.822 Pulse Equal variances assumed .033 .855 .130 181

Equal variances not


(67)

(68)

Lampiran 15. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Usia Terhadap 8 domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

Usia N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

FF 1 82 76.52 23.103 2.551

2 101 86.24 16.784 1.670

PF 1 82 47.26 40.255 4.445

2 101 59.41 41.511 4.130

NT 1 82 70.99 23.326 2.576

2 101 71.45 21.241 2.114

KSU 1 82 57.24 12.712 1.404

2 101 61.00 12.303 1.224

VIT 1 82 73.23 18.060 1.994

2 101 68.81 15.623 1.555

FS 1 82 73.67 25.690 2.837

2 101 75.54 23.449 2.333

PE 1 82 64.24 42.185 4.659

2 101 68.34 39.014 3.882

KM 1 82 81.10 16.624 1.836


(69)

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

FF Equal variances assumed 11.942 .001 -3.290

Equal variances not

assumed -3.185

PF Equal variances assumed .622 .431 -1.996

Equal variances not

assumed -2.002

NT Equal variances assumed .680 .411 -.139

Equal variances not

assumed -.137

KSU Equal variances assumed .098 .755 -2.023

Equal variances not

assumed -2.017

VIT Equal variances assumed 2.658 .105 1.774

Equal variances not

assumed 1.748

FS Equal variances assumed 1.349 .247 -.515

Equal variances not

assumed -.510

PE Equal variances assumed 2.071 .152 -.680

Equal variances not

assumed -.675

KM Equal variances assumed .181 .671 1.679

Equal variances not


(70)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

FF Equal variances

assumed 181 .001 -9.713

Equal variances

not assumed 143.888 .002 -9.713

PF Equal variances

assumed 181 .047 -12.150

Equal variances

not assumed 175.362 .047 -12.150

NT Equal variances

assumed 181 .890 -.458

Equal variances

not assumed 165.876 .891 -.458

KSU Equal variances

assumed 181 .044 -3.756

Equal variances

not assumed 170.957 .045 -3.756

VIT Equal variances

assumed 181 .078 4.420

Equal variances

not assumed 161.143 .082 4.420

FS Equal variances

assumed 181 .607 -1.874

Equal variances

not assumed 166.088 .611 -1.874

PE Equal variances

assumed 181 .497 -4.093

Equal variances

not assumed 167.235 .501 -4.093

KM Equal variances

assumed 181 .095 4.226

Equal variances


(71)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

FF Equal variances

assumed 2.952 -15.539 -3.888

Equal variances

not assumed 3.049 -15.740 -3.686

PF Equal variances

assumed 6.088 -24.162 -.138

Equal variances

not assumed 6.068 -24.126 -.174

NT Equal variances

assumed 3.300 -6.969 6.053

Equal variances

not assumed 3.332 -7.036 6.121

KSU Equal variances

assumed 1.856 -7.419 -.093

Equal variances

not assumed 1.863 -7.433 -.079

VIT Equal variances

assumed 2.491 -.495 9.335

Equal variances

not assumed 2.529 -.574 9.413

FS Equal variances

assumed 3.638 -9.053 5.305

Equal variances

not assumed 3.673 -9.126 5.378

PE Equal variances

assumed 6.015 -15.961 7.775

Equal variances

not assumed 6.064 -16.065 7.879

KM Equal variances

assumed 2.517 -.741 9.193

Equal variances


(72)

Lampiran 16. Uji T Tidak Berpasangan Faktor Body Mass Index (BMI) Terhadap 8

domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean FF 1 89 83.71 19.591 2.077

2 94 80.16 21.079 2.174 PF 1 89 56.74 41.246 4.372 2 94 51.33 41.375 4.268 NT 1 89 68.98 22.745 2.411 2 94 73.38 21.450 2.212 KSU 1 89 59.11 12.991 1.377 2 94 59.51 12.272 1.266 VIT 1 89 71.18 15.990 1.695 2 94 70.43 17.714 1.827 FS 1 89 74.64 23.218 2.461 2 94 74.77 25.644 2.645 PE 1 89 64.45 40.172 4.258 2 94 68.45 40.742 4.202 KM 1 89 77.66 17.496 1.855 2 94 79.81 16.581 1.710


(73)

(74)

(75)

Lampiran 17. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada

Pengelompokkan BMI ≥23 kg/m2 Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

Usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean FF 1.00 29 76.7241 25.11672 4.66406

2.00 60 87.0833 15.41218 1.98970 PF 1.00 29 47.4138 38.58249 7.16459 2.00 60 61.2500 42.04139 5.42752 NT 1.00 29 68.1724 25.55396 4.74525 2.00 60 69.3667 21.47601 2.77254 KSU 1.00 29 55.5172 13.89147 2.57958 2.00 60 60.8500 12.27623 1.58486 VIT 1.00 29 74.8276 18.05165 3.35211 2.00 60 69.4167 14.73183 1.90187 FS 1.00 29 73.9655 23.67712 4.39673 2.00 60 74.9667 23.18823 2.99359 PE 1.00 29 62.1034 41.55577 7.71671 2.00 60 65.5833 39.79196 5.13712 KM 1.00 29 77.7931 19.28986 3.58204 2.00 60 77.6000 16.73239 2.16014


(76)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means F Sig. t df FF Equal variances assumed 8.096 .006 -2.400 87

Equal variances not

assumed -2.043 38.513 PF Equal variances assumed 1.408 .239 -1.494 87

Equal variances not

assumed -1.539 59.984 NT Equal variances assumed .663 .418 -.231 87

Equal variances not

assumed -.217 47.740 KSU Equal variances assumed .219 .641 -1.840 87

Equal variances not

assumed -1.761 49.763 VIT Equal variances assumed .185 .668 1.507 87

Equal variances not

assumed 1.404 46.635 FS Equal variances assumed .081 .777 -.190 87

Equal variances not

assumed -.188 54.427 PE Equal variances assumed .225 .637 -.381 87

Equal variances not

assumed -.375 53.345 KM Equal variances assumed 1.060 .306 .049 87

Equal variances not


(77)

(78)

Lampiran 18. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok Usia Responden pada

Pengelompokkan BMI <23 kg/m2 Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

Usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean FF 1.00 53 76.4151 22.17451 3.04590

2.00 41 85.0000 18.74166 2.92696 PF 1.00 53 47.1698 41.50428 5.70105 2.00 41 56.7073 41.08847 6.41694 NT 1.00 53 72.5283 22.11561 3.03781 2.00 41 74.4878 20.77634 3.24472 KSU 1.00 53 58.1887 12.05126 1.65537 2.00 41 61.2195 12.49102 1.95077 VIT 1.00 53 72.3585 18.17659 2.49675 2.00 41 67.9268 16.99175 2.65367 FS 1.00 53 73.5094 26.94555 3.70126 2.00 41 76.3902 24.08929 3.76212 PE 1.00 53 65.4151 42.87389 5.88918 2.00 41 72.3659 37.97022 5.92995 KM 1.00 53 82.9057 14.85606 2.04064 2.00 41 75.8049 17.97668 2.80749


(79)

(80)

(81)

(82)

Lampiran 19. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok BMI Responden pada

Pengelompokkan Usia 40-59 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean FF 1.00 57 89.0351 15.01305 1.98853

2.00 40 87.7500 13.91135 2.19958 PF 1.00 57 63.5965 40.38602 5.34926 2.00 40 58.7500 41.81384 6.61135 NT 1.00 57 68.2281 21.00937 2.78276 2.00 40 73.2250 22.77030 3.60030 KSU 1.00 57 60.7368 12.54638 1.66181 2.00 40 61.2000 12.08559 1.91090 VIT 1.00 57 70.1754 14.66790 1.94281 2.00 40 66.3750 17.24587 2.72681 FS 1.00 57 74.9474 23.70234 3.13945 2.00 40 75.1750 23.77230 3.75873 PE 1.00 57 64.3509 39.31125 5.20690 2.00 40 72.5250 39.15976 6.19170 KM 1.00 57 76.4211 17.24917 2.28471 2.00 40 73.5000 17.53385 2.77235


(83)

(84)

(85)

(86)

Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok BMI Responden pada

Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean FF 1.00 32 74.2188 23.17915 4.09753

2.00 54 74.5370 23.69755 3.22483 PF 1.00 32 44.5313 40.52795 7.16440 2.00 54 45.8333 40.55918 5.51941 NT 1.00 32 70.3125 25.85123 4.56990 2.00 54 73.5000 20.63405 2.80794 KSU 1.00 32 56.2188 13.46138 2.37966 2.00 54 58.2593 12.37036 1.68339 VIT 1.00 32 72.9688 18.22172 3.22118 2.00 54 73.4259 17.61282 2.39680 FS 1.00 32 74.0938 22.69341 4.01167 2.00 54 74.4630 27.16387 3.69653 PE 1.00 32 64.6250 42.29981 7.47762 2.00 54 65.4259 41.98095 5.71288 KM 1.00 32 79.8750 17.98880 3.18000 2.00 54 84.4815 14.27987 1.94324


(87)

(88)

(89)

(90)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Elma Viorentina Sembiring, lahir di

Kupang pada tanggal 5 Mei 1996. Anak pertama dari 2

bersaudara pasangan Martin Sembiring dan Elisma. Penulis

menempuh pendidikan di TK Sta. Maria Assumpta Kota

Kupang (2000-2001), TK Kanisius Sengkan (2001-1002),

SD Katolik Sta. Maria Assumpta (2002-2008), SMP Negeri

2 Kupang (2008-2010), SMA Katolik Giovanni Kupang

(2010-1013), dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di Program Studi Farmasi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama berkuliah di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan

kemahasiswaan diantaranya Divisi Kesekretariatan TITRASI 2014, Sekretaris Donor


(1)

(2)

Lampiran 20. Uji T Tidak Berpasangan Antara Kelompok BMI Responden pada

Pengelompokkan Usia 60-75 Tahun Terhadap 8 Domain Kuisioner Short Form-36 (SF-36)

Group Statistics

BMI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FF 1.00 32 74.2188 23.17915 4.09753

2.00 54 74.5370 23.69755 3.22483

PF 1.00 32 44.5313 40.52795 7.16440

2.00 54 45.8333 40.55918 5.51941

NT 1.00 32 70.3125 25.85123 4.56990

2.00 54 73.5000 20.63405 2.80794

KSU 1.00 32 56.2188 13.46138 2.37966

2.00 54 58.2593 12.37036 1.68339

VIT 1.00 32 72.9688 18.22172 3.22118

2.00 54 73.4259 17.61282 2.39680

FS 1.00 32 74.0938 22.69341 4.01167

2.00 54 74.4630 27.16387 3.69653

PE 1.00 32 64.6250 42.29981 7.47762

2.00 54 65.4259 41.98095 5.71288

KM 1.00 32 79.8750 17.98880 3.18000


(3)

(4)

(5)

(6)

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Elma Viorentina Sembiring, lahir di Kupang pada tanggal 5 Mei 1996. Anak pertama dari 2 bersaudara pasangan Martin Sembiring dan Elisma. Penulis menempuh pendidikan di TK Sta. Maria Assumpta Kota Kupang (2000-2001), TK Kanisius Sengkan (2001-1002), SD Katolik Sta. Maria Assumpta (2002-2008), SMP Negeri 2 Kupang (2008-2010), SMA Katolik Giovanni Kupang (2010-1013), dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Kesekretariatan TITRASI 2014, Sekretaris Donor Darah JMKI 2015, Sekretaris TITRASI 2015 dan Divisi Pendaftaran PPRToS 2015.


Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 59

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60