Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

(1)

ABSTRAK

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua prevalensi hipertensi di provinsi Yogyakarta dengan proporsi sebesar 14%. Peningkatan tekanan darah terjadi karena adanya faktor usia dan jenis kelamin yang juga berpengaruh pada kualitas hidup. Instrumen yang dipakaiadalah SF-36 yang memiliki 8 aspek yaitu Fungsi Fisik, Peranan Fisik, Rasa Nyeri, Kesehatan Umum, Fungsi Sosial, Vitalitas, Kesehatan Mental dan Peran Emosi. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional

analitik. Pemilihan padukuhan dilakukan dengan purposive sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Pundung, Pemilihan responden dengan teknik cluster random dengan rentang usia yang dipilih adalah 40-75 tahun. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji t tidak berpasangan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 205 orang. Hasil penelitian dengan taraf kepercayaan 95% menyatakan ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 84,0±19,4 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 94,4±10,4 sedangkan nilai p peranan fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 38,5±43,5 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 59,1±41,1. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan aspek >0,05

Kata Kunci : Hipertensi, SF-36, Kualitas Hidup dan Jenis Kelamin, Kualitas Hidup dan Umur.


(2)

ABSTRACT

Hypertension is a condition of the blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Sleman prevalence of hypertension was ranked second in the Province of D.I. Yogyakarta with a proportion of 14%. The increase in blood pressure occurs because of the age and sex also affects the quality of life. The instrument used was the SF-36 which has eight aspects including Physical Functioning, Physical Role, Pain, General Health, Social Functioning, Vitality, Mental Health and Emotional Role. This type of study is observational with cross sectional analytic. The technique of taking the place conduct in purposive sampling and the place taken is Padukuhan Pundung, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Grumbul Gede. Selection of respondents with cluster random by selected age range was 40-75 years old. Data analysis using normality test and unpaired t test. The number of respondents in this study was 205 people. Results reveal with 95% Confidence Interval that there is a difference between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.01) with an average number of 84.0 ± 19.4 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years is 94.4 ± 10.4 while the value of p physical role (p <0.01) with an average number of 38.5 ± 43.5 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years was 59.1 ± 41.1. The resultsshowed gender variable no difference with the quality of life, can be seen with a pvalue for the eight aspect >0.05

Keywords : Hypertension , SF - 36 , Quality of Life and Gender , Quality of Life and Age .


(3)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF- 36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN

JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Kresensia Trisnawati Hasrat NIM : 128114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF- 36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN

JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Kresensia Trisnawati Hasrat NIM : 128114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

Up and Up

When you’re in pain

When you t hink you’ve had enough

Don’t ever give up

-

Coldplay-Per sem b a h a n

Karya ini k upersem bahk an unt uk :

Tuhan Yang Mahaesa, Yesus Krist us,

Bapa, Mam a, Abang, Adik ,

Keluarga dan sahabat t ercint a


(8)

(9)

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa, Bunda Maria dan Yesus Kristus atas rahmat dan berkat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya yang berjudul “EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY” dapat diselesaikan. Penulis menyadari untuk menyelesaikan skripsi karya ini bukanlah hal yang mudah, semuanya dapat terjadi dengan dukungan orang-orang disekitar dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini

2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan saran dan kritikan hingga terselesainya skripsi ini.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. dan Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt., Ph. D. selaku penguji yang telah memberikan masukan sehingga terselesainya skripsi ini. 4. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

proses pembelajaran dari awal sampai akhir.

5. Bapa Rony, Mama Rovina, Kakak Yarin, Yanssen, yang telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh keluarga besar penulis, Bapa Heri, Mama Niken, Laras, Bapa Yan, Mama Ani, Kaka Ret, Om Hery, Grace Pratama, Yon, Dicky, Talia, Kaka Yu, Mama Ing, Mama Ita, Mama Lili yang memberikan selalu memberi dukungan.

7. Sahabat dekat penulis Fransisca Claudia Iduk Bogos yang selalu memberikan dukungan penuh dan semangat yang tiada henti.


(11)

8. Sahabat penulis Dewi Sukur, An Pandung, Fhany Kurniati, Avi Barut, Elen Yosoa, dan Megi Bosri yang memberikan doa dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Teman-teman penulis Bonifasia Anna, Clarissa Dian, Lucia Ida, Atik Jelarut, Nanda Tia, Lucia Christin, Siti Sisca, Elisa Un, Keluarga Cemara, tim KKN Alternatif angkatan V dan Keluarga FKK B 2012 yang telah memberikan semangat saat penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman Skripsi Bonifasia, Melani dan Siska atas kerjasama dalam pengambilan data dan penyusunan Naskah Skripsi ini.

11. Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis dan Padukuhan Pundung yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis terbuka untuk segala macam kritikan dan saran yang membangun demi hasil karya yang leboh baik dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan, terutama dalam bidang kefarmasian. Terima kasih.

Yogyakarta, 04 Maret 2016


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ………... i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. v

LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN KARYA ………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….. vii

PRAKATA ……….. viii

DAFTAR ISI ..……….. x

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

ABSTRAK ………. xiii

ABSTRACT………. xiv

1. PENDAHULUAN……….. 1

2. METODE PENELITIAN ……….. 3

3. PEMBAHASAN DAN HASIL ………. 6

A. PROFIL RESPONDEN PENELITIAN ……….. 6

B. PERBEDAAN KUALITAS HIDUP KAJIAN USIA ……… 10

C. PERBEDAAN KUALITAS HIDUP KAJIAN JENIS KELAMIN………. 11

4. KESIMPULAN ……… 12

DAFTAR PUSTAKA ……… 13

LAMPIRAN ……….. 16


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel I Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 … 3 Tabel II Profil Responden Penelitian Padukuhan Grumbul Gede, Jetis dan

Pundung ………. 7

Tabel III Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan

Kalasan ……….. 8

Tabel IV Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse,dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun ……... 8 Tabel V Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse,dan BMI pada Laki-laki dan Perempuan ……… 9 Tabel VI Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75

Tahun dan 40-59 Tahun ……….. 10 Tabel VII Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Laki-laki dan


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner SF-36………... 16 Lampiran 2. Panduan Wawancara .………..………. 21 Lampiran 3. Informed Consent……….………. 23 Lampiran 4. Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek ….…………... 24 Lampiran 5. Cara Skoring SF-36 ..………... 26 Lampiran 6. Ethical Clearence…..……….….. 29 Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah ……….. 30 Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Sampel dengan program Power and

Sample Size……… 31

Lampiran 9. Validasi Alat Ukur Tinggi Badan ….……….….. 32 Lampiran 10. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada

Spygmomanometer……..………. 34 Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SF-36 ….………….. 37 Lampiran 12. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Usia dan aspek

SF-36…..………. 39

Lampiran 13. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Jenis Kelamin dan


(15)

ABSTRAK

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Kabupaten Sleman menduduki peringkat kedua prevalensi hipertensi di provinsi Yogyakarta dengan proporsi sebesar 14%. Peningkatan tekanan darah terjadi karena adanya faktor usia dan jenis kelamin yang juga berpengaruh pada kualitas hidup. Instrumen yang dipakai adalah SF-36 yang memiliki 8 aspek yaitu Fungsi Fisik, Peranan Fisik, Rasa Nyeri, Kesehatan Umum, Fungsi Sosial, Vitalitas, Kesehatan Mental dan Peran Emosi. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional analitik. Pemilihan padukuhan dilakukan dengan purposive sampling, padukuhan yang diambil adalah Padukuhan Grumbul Gede, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Pundung. Pemilihan responden dengan teknik cluster random. dengan rentang usia yang dipilih adalah 40-75 tahun. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji t tidak berpasangan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 205 orang. Hasil penelitian dengan taraf kepercayaan 95% menyatakan ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 84,0±19,4 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 94,4±10,4 sedangkan nilai p peranan fisik (p<0,01) dengan jumlah rata-rata 38,5±43,5 untuk usia 60-75 tahun dan rata-rata 40-59 tahun adalah 59,1±41,1. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan aspek >0,05

Kata Kunci : Hipertensi, SF-36, Kualitas Hidup dan Jenis Kelamin, Kualitas Hidup dan Umur.


(16)

ABSTRACT

Hypertension is a condition of the blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Sleman prevalence of hypertension was ranked second in the Province of D.I. Yogyakarta with a proportion of 14%. The increase in blood pressure occurs because of the age and sex also affects the quality of life. The instrument used was the SF-36 which has eight aspects including Physical Functioning, Physical Role, Pain, General Health, Social Functioning, Vitality, Mental Health and Emotional Role. This type of study is observational with cross sectional analytic. The technique of taking the place conduct in purposive sampling and the place taken is Padukuhan Pundung, Padukuhan Jetis, dan Padukuhan Grumbul Gede. Selection of respondents with cluster random. by selected age range was 40-75 years old. Data analysis using normality test and unpaired t test. The number of respondents in this study was 205 people. Results reveal with 95% Confidence Interval that there is a difference between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.01) with an average number of 84.0 ± 19.4 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years is 94.4 ± 10.4 while the value of p physical role (p <0.01) with an average number of 38.5 ± 43.5 for the age of 60-75 years and an average of 40-59 years was 59.1 ± 41.1. The results showed gender variable no difference with the quality of life, can be seen with a p-value for the eight aspect >0.05

Keywords: Hypertension , SF - 36 , Quality of Life and Gender , Quality of Life and Age .


(17)

1. Pendahuluan

Hipertensi dikenal sebagai kenaikan tekanan darah yang meningkat terus menerus. Jantung selalu berdetak, memompa darah ke pembuluh darah dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Tekanan darah terjadi karena adanya dorongan kekuatan terhadap dinding pembuluh darah arteri yang dipompa jantung. Semakin tinggi tekanan, maka semakin berat pula kerja jantung. Tekanan darah dewasa normal adalah 120 mmHg untuk sistolik (jantung kontraksi) dan tekanan darah diastolik (jantung berelaksasi) 80 mmHg. Ketika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg tekanan darah dianggap naik (WHO, 2015).

Pada tahun 2013 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5% (Kemenkes RI, 2013). Hasil Rikesdas provinsi DIY memiliki kasus hipertensi sebanyak 35%. Di Puskesmas di DIY tahun 2012 sebanyak 29,546 kasus dan berada pada urutan ke tiga (Depkes, 2012). Presentasi tertinggi adalah Kota Yogyakarta yaitu 28%, urutan kedua adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo masing-masing 14% (Dinkes Yogyakarta, 2008).

Prevalensi hipertensi berdasarkan Rikesdas (2013) menyatakan bahwa perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan laki-laki. Presentasi prevalensi untuk laki-laki adalah 22,8% dan untuk perempuan adalah 28,8%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nwankwo (2013) pada tahun 2011-2012, prevalensi hipertensi meningkat 32% pada usia 40-59 dan 65% pada usia lebih dari 60. Responden usia 40-59 tahun yang sadar hipertensi sebanyak 83%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 73,7% dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 57,8%. Responden usia>60 tahun yang sadar hipertensi sebanyak 86,1%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 82,2% dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 50,5%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh umur terhadap perkembangan hipertensi. Perempuan yang sadar hipertensi sebanyak 85,4%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 80,6%


(18)

dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 55,2%. Laki-laki yang sadar hipertensi sebanyak 80,2%, yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 70,9% dan yang terkontrol tekanan darahnya sebanyak 49,3%.

Hasil penelitian yang dilakukan Susilo (2015) menyatakan proporsi prevalensi responden yang menderita hipertensi di Kecamatan Kalasan sebanyak 43,9%, sadar akan hipertensi sebanyak 25,5%, terapi hipertensi secara rutin sebanyak 49,5%, dan responden hipertensi yang mengendalikan tekanan darahnya sebanyak 8,9%. Berdasarkan penelitian ini, proporsi prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan tergolong tinggi, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kualitas hidup responden hipertensi.

Kesadaran melakukan terapi hipertensi sangat rendah, di Indonesia dari 15 penderita hipertensi hanya sekitar 4% yang melakukan terapi secara rutin dan control secara rutin (Bustan, 2007). Tujuan terapi hipertensi adalah menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi. Selain terapi farmakologi, penderita hipertensi harus memodifikasi gaya hidup dengan mengatur pola makan dengan baik, contohnya mengkonsumsi buah-buahan serta sayur dan menghindari makanan berlemak serta melakukan aktivitas fisik selama 30 menit dalam sehari (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, andPosey, 2008).

Kasus hipertensi yang tinggi di Yogyakarta maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi. Presentasi kualitas hidup penduduk yang baik pada umur kurang 64 tahun adalah sebanyak 72,2%, sedangkan pada golongan umur lebih dari 64 tahun sebesar 24,5% (Pradono, 2007). Penyakit hipertensi paling banyak diderita oleh kelompok umur 31-55 tahun dan pada saat usia 40 tahun ke atas penyakit ini akan berkembang, hal yang sama juga terjadi pada yang berusia 60 tahun ke atas (Krummel, 2004).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner SF-36 versi Indonesia yang telah divalidasi sebelumnya. Kuesioner ini terdiri dari 8 aspek yaitu aspek fisik, aspek emosi, aspek sosial, aspek kesehatan fisik, aspek


(19)

kesehatan emosi, aspek nyeri, aspek kelelahan/ fatigue dan aspek kesehatan umum (Perwitasari, 2012).

Hasil penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas hidup responden hipertensi pada laki-laki dan perempuan usia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan dan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas hidup Kecamatan Kalasan oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

2. Metode Penelitian

Hipertensi didefinisikan oleh European Society of Hypertension (ESH) dan European Society of Cardiology (ESC) adalah tekanan darah sistolik bernilai ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik benilai ≥90 mmHg. Berikut adalah tabel klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH dan ESC 2013.

Tabel I. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 Kategori Diagnosa Sistolik (mmHg) Diastolik

(mmHg)

Normal 120-129 dan/atau 80-84

Prehipertensi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi kelas 1 140-159 dan/atau 90-99

Hipertensi kelas 2 160-179 dan/atau 100-109

Hipertensi kelas 3 ≥ 180 dan/atau ≥ 110

(Mancia, et al., 2013). Tata cara penelitian dilakukan dengan 10 cara sebagai berikut:

a. Observasi awal dan Penentuan lokasi

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan rancangan cross-sectional. Observasi awal adalah menentukan tempat penelitian. Penentuan lokasi dilakukan dengan purposive sampling. Purposive sampling digunakan dalam pemilihan Kabupaten Sleman, Kecamatan Kalasan, Desa Selomartani dan Tirtomartani, serta penentuan padukuhan yaitu Padukuhan Jetis,


(20)

Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari-Maret tahun 2016.

b. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada Bapeda dan kepada kepala Padukuhan

Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede selanjutnya.

Permohonan ijin kemudian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance dengan nomor

KE/FK/251/2016. Ethical clearance bertujuan untuk memenuhi etika

penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

c. Pembuatan informed consent

Informed consent yang dipakai telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan informed consent adalah karena menggunakan responden manusia maka untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di publikasikan. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara lengkap dan benar mengenai nama, alamat, umur, dan menandatanganinya. d. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah kuisioner SF-36 (Short-Form-36) yang telah dilakukan validasi dengan metode konvergen dan deskriminan dan panduan wawancara. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa semua item memperoleh nilai ≥0,40 dan dapat dikatakan semua item dari instrument SF-36 yang digunakan valid. Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan nilai cronbach alpha yang dilakukan oleh Professional Judgementdan dinyatakan bahwa kuisioner tersebut reliable. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer digital yang telah dilakukan


(21)

tekanan darah probandus menggunakan spygmomanometer digital dan spygmomanometer raksa pada tiga probandus yaitu probandus tekanan darah normal, probandus tekanan darah tinggi dan probandus tekanan darah rendah. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil valid jika terdapat perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada tiga probandus yaitu tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan tekanan darah normal masing-masing sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak waktu 5

menit setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sphygmomanometeryang digunakan reliable. e. Penetapan dan Seleksi Calon Responden

Responden penelitian ditentukan dengan teknik cluster random dan

ditentukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah responden berusia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥140 mmHg dan atau ≥ 90 mmHg. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi informed consent dan diwawancarai. Penetapan calon seleksi dilakukan dengan cara door to door. Jumlah responden yang diinklusi adalah 205 orang. Responden yang diekslusi berjumlah 160 orang diantaranya jumlah responden yang menolak sebanyak 54 orang, responden yang memiliki tekanan darah normal sebanyak 60 orang dan responden yang memiliki tekanan darah rendah sebanya 46 orang.

f. Perhitungan Besar Sampel

Perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi Power and Sample Size dengan nilai power 0,8, standard deviation 10, alpha 0,05 (tingkat kepercayaan 95% dengan kesalahan 5%), delta sebesar 50 dan nilai m sebesar 1 sehingga membutuhkan besar sampel sebanyak 2 orang. Hasil perhitungan menunjukan pada penelitian ini membutuhkan 4 orang untuk 2 kelompok yaitu kelompok usia dan kelompok tingkat penghasilan.


(22)

g. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan

pada meja dan dalam posisi duduk tegak dan menggunakan

sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut dan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua

berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan

pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi.

h. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

Responden yang sudah menandatangani informed consent akan diukur tinggi badan dan ditimbang berat badan. Alat yang digunakan sudag terkalibrasi dari Badan Metrologi, tujuan kalibrasi unutk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi mengenai hasil pengukuran yang dilakukan.

i. Penjelasan Hasil Pemeriksaan

Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan wawancara. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.

j. Pengelompokan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh digolongkan dalam kategori-kategori kemudian

dilakukan interpretasi data kemudian diolah dengan komputer. Data yang diperoleh akan dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, karena sampel yang dibutuhkan > 50 responden, selanjutnya data akan diuji dengan t-test tidak berpasangan, untuk melihat perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup antara variabel yang diuji yaitu usia dan jenis kelamin.

3. Pembahasan dan Hasil

a. Profil Responden Penelitian


(23)

dan Padukuhan Plasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrument SF-36 berdasarkan faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan

Tabel II. Profil Responden Penelitian Padukuhan Grumbul Gede, Jetis dan Pundung

Variabel Jumlah (n =205) % Nilai p Usia (tahun)

40-59 140 68,3 <0,01*

60-75 65 31,7

Jenis Kelamin

Laki-laki 95 46,3 0,23

Perempuan 110 53,7

BMI ≥25 <25 Pendidikan 111 94 54,1 45,9 0,29

<SMP 138 67,3 <0,01*

≥SMP 67 32,7

Penghasilan

<UMR 134 65,4 <0,01*

≥UMR Terapi Terapi Tidak Terapi 71 60 145 34,6 29,3 70,7 <0,01* *Nilai p<0,05= adanya perbedaan bermakna

Nilai p pada ujian tabel di atas didapatkan dari uji nonparametrik pada SPSS. Berdasarkan data diatas, jumlah responden usia 40-59 tahun lebih banyak yaitu 140 orang (68,3%) dengan nilai p<0,01. Responden yang lebih banyak adalah perempuan berjumlah 110 (53,7%) dengan nilai p= 0,23. Jumlah responden yang pendidikannya kurang dari SMP sebanyak 138 orang (67,3%) dengan nilai p<0,01 dan jumlah responden yang penghasilannya dibawah UMR adalah 134 orang (65,4%) dengan nilai p<0,01, responden yang memiliki BMI ≥25 berjumlah 111 dan nilai p= 0,29. Responden yang


(24)

paling banyak adalah yang tidak menerima terapi yaitu 145 orang (70,7%) dengan nilai p<0,01.

Terapi hipertensi berupa terapi farmakologi menggunakan beberapa golongan obat seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel III. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan

Nama Obat Frekuensi

Kaptopril 30

Amlodipin 14

Lupa Obat 16

Responden hipertensi yang melakukan terapi dari total 60 orang, 30 orang diantaranya menggunakan menggunakan captopril dan 14 orang menggunakan amlodipin dan ada 16 orang responden yang tidak mengetahui nama obat.

Perbedaan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse dan Body Mass Index (BMI) pada umur 60-75 tahun dan 40-59 tahun ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun

Variabel Usia Nilai p

60-75 tahun Mean±SD

40-59 tahun Mean±SD

Tekanan Darah Sistolik 165,1±17,7 158,3±16,7 <0,01*

Tekanan Darah Diastolik 88,1±10,4 93,4±11,4 0,02*

Pulse 81,4±12,8 83,4±11,5 0,20

BMI 24,7±4,1 26,2±4,5 0,02*

*p<0,05= adanya perbedaan bermakna antar kelompok

Nilai p pada tabel diatas diperoleh dengan uji t-test tidak berpasangan. Nilai p >0,05 menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah sitolik, tekanan


(25)

darah sistolik pada usia 60-75 tahun lebih tinggi karena mengalami penurunan dalam kondisi kesehatan. Berdasarkan Mancia, et al. (2013) tekanan darah sistolik pada responden usia 60-75 masuk dalam rentangan hipertensi kelas 2 dan pada usia 40-59 tahun termasuk dalam rentang hipertensi kelas 1. Tekanan darah sistolik akan meningkat pada usia 60 tahun atau lebih dan menyebabkan hipertensi tidak terkontrol (Stokes, 2009). Hasil penelitian dari

Tabel IV sejalan dengan teori tersebut, hasil ini juga didukung dengan banyaknya jumlah responden yang tidak melakukan terapi sebanyak 70,7 %.

Berdasarkan Mancia, et al. (2013) tekanan darah diastolik pada responden usia 60-75 termasuk prehipertensi dan pada usia 40-59 tahun termasuk dalam rentang hipertensi kelas 1. Tekanan darah diastolik akan meningkat sampai usia memasuki dekade kelima dan pada dekade keenam akan menurun (Anggaraini, Waren, Situmorang, Asputra dan Siahaan, 2009). Hasil yang diperoleh dari Tabel IV menunjukkan hal yang sama dengan penelitian tersebut.

Hasil rerata BMI pada kedua kelompok usia menyatakan adanya kebermaknaan. BMI pada usia muda lebih besar dibandingkan dengan BMI pada usia tua. Hasil ini sesuai dengan penelitian Nevill (2015) dimana nilai p BMI untuk kelompok umur 40 dan 60 tahun berbeda signifikan (p<0,05).

Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,

Pulse, dan BMI pada Laki-laki dan Perempuan

Variabel Jenis Kelamin Nilai p Laki-laki

Mean±SD

Perempuan Mean±SD

Usia 55,1±9,5 53,±9,4 0,24

Tekanan Darah Sistolik 160,6±17,7 160,5±17,0 0,95

Tekanan Darah Diastolik 92,9±12,4 90,6±10,2 0,14

Pulse 83,2±13,3 82,5±10,7 0,74

BMI 24,3±3,6 26,9±5,7 <0,05*


(26)

Perbedaan bermakna ditunjukkan oleh BMI pada laki-laki dan perempuan pada Tabel V, rerata BMI pada laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan perempuan, Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Sperrin (2015) dimana nilai p <0,05 untuk rerata BMI pada laki-laki dan perempuan, tetapi pada penelitian tersebut diperoleh nilai BMI pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Berdasarkan Mancia, et al. (2013) tekanan darah sistolik untuk perempuan maupun laki-laki masuk dalam hipertensi kelas 2 dan tekananan darah diastolik masuk dalam hipertensi kelas 1.

b. Perbedaan Kualitas Hidup Kajian Usia

Uji ini dilakukan untuk analsis bivariat dan melihat hubungan antara variabel umur dengan 8 aspek pada kuisioner dan juga hubungan variabel jenis kelamin dengan 8 aspek pada kuisioner SF-36.

Tabel VI. Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun

Aspek Usia Nilai p

60-75 tahun Mean±SD

40-59 tahun Mean±SD

Fungsi Fisik 84,0±19,4 94,4±10,4 <0,01*

Peran Fisik 38,5±43,5 59,1±41,1 <0,05*

Rasa Nyeri 57,1±16,9 59,6±18,3 0,35

Kesehatan Umum 61,6±8,9 63,3±9,6 0,23

Vitalitas 71,2±14,9 73,9±14,6 0,21

Fungsi Sosial 75,9±22,8 75,2±19,7 0,81

Peran Emosi 51,8±42,9 53,6±42,5 0,78

Kesehatan Mental 80,3±16,7 82,2±13,2 0,39

*Nilai p<0,05 adanya perbedaan bermakna untuk Fungsi Fisik dan Peran Fisik

Nilai p diatas diperoleh dari uji t-test tidak berpasangan. Data dari

Tabel VI menunjukkan bahwa hasil dari t-test pada kelompok usia yaitu aspek fungsi fisik dan peran fisik nilai p yang diperoleh <0,05. Hal ini dapat


(27)

diartikan terdapat perbedaan antara kualitas hidup aspek Fungsi Fisik dan Peran Fisik pada kelompok usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun. Berdasarkan penelitian Serra, dkk. (2014) pada usia >60 tahun yang melakukan aktivitas fisik yaitu berjalan selama 6 menit didapatkan nilai signifikansi fungsi fisik, peran fisik, dan energi p <0,01 hal ini membuktikan aktivitas fisik akan berpengaruh pada kualitas hidup pada usia > 60 tahun. Hasil penelitian pada

Tabel VI untuk aspek energi berbeda dengan hasil penelitian Serra, dkk. (2014). Tabel VI menyatakan adanya perbedaan bermakna baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik, hal ini ternyata berpengaruh pada aspek kualitas hidup yaitu Fungsi Fisik dan Peran Fisik pada Tabel VI.

c. Perbedaan Kualitas Hidup Kajian Jenis Kelamin

Tabel VII. Perbandingan 8 Aspek pada Kuisioner SF-36 antara Laki-laki dan Perempuan

Aspek Jenis Kelamin Nilai p

Laki-laki Mean±SD

Perempuan Mean±SD

Fungsi Fisik 92,0±13,2 90,3±15,8 0,39

Peran Fisik 54,4±42,8 50,9±43,1 0,55

Rasa Nyeri 59,3±18,8 58,4±17,0 0,70

Kesehatan Umum 63,5±10,2 62,1±8,7 0,26

Vitalitas 73,2±15,7 73,0±13,9 0,91

Fungsi Sosial 74,3±20,1 76,5±21,1 0,45

Peran Emosi 55,1±41,4 51,2±43,5 0,52

Kesehatan Mental 81,9±15,0 81,3±13,8 0,77

Nilai p didapatkan dari uji t-test tidak berpasangan. Berdasarkan tabel tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara ke 8 aspek yang diteliti terhadap jenis kelamin dan dapat dikatakan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh pada kualitas hidup dilihat dari nilai p > 0,05 untuk kedelapan aspek pada Tabel VII. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ogunlana (2009), menyatakan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan kualitas hidup pasien hipertensi.


(28)

4. Kesimpulan

Evaluasi kualitas hidup pada reponden hipertensi usia 40-75 tahun berpengaruh pada aspek Fungsi Fisik dan Peran Fisik. Nilai Fungsi Fisik (p<0,01) dan nilai p Peranan Fisik (p<0,01).

Evaluasi kualitas hidup pada reponden hipertensi menunjukkan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualitas hidup, dapat dilihat dengan nilai p untuk kedelapan aspek p>0,05, maka dapat dikatakan ada perbedaan tetapi tidak bermakna antar tiap aspek pada kelompok jenis kelamin.


(29)

Daftar Pustaka

Aisyiyah, F.N., 2009, Faktor Risiko Hipertensi Pada Empat Kabupaten/Kota Dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi Di Jawa Dan Sumatera, Skripsi, 5, Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Anggraini, A.D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S., 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru.

Balitbang Kemenkes RI., 2013, Riset Kesehatan Dasar : RISKESDAS, Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Bustan, M.N., 2007, Epidemologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 29-38.

Depkes RI, 2012, Masalah Hipertensi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909 , diakses pada tanggal 29 September 2015.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill Education, New York, pp. 131-167.

Dinkes Provinsi DIY., 2008, Profil Kesehatan Propinsi D. I Yogyakarta Tahun 2008, Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.

Gani, I., Amalia, S., 2015, Alat Analisis Data : Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial, Penerbit Andi, Yogyakarta, hal. 167.

Krummel, 2004, Medical Nutrition Therapy in Hypertension dalam Mahan LK dan Escott-Stump S, USA, pp.900-918.

Hopman, W., Towheed, T., Anastassiades, T., Tenenhouse A., Poliquin, S., Berger, C., 2008, Canadian Normative Data for the SF-36 Health Survey, CMAJ, 163(3), 1-7.


(30)

Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013, The Task Force for the Management of Arterial Hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), J Hypertens, 31, 1286.

Nevill, A., Metsios, G., 2015, The Need to Redefine Age- and Gender-spesific Overweight and Obese Body Mass Index Cutoff Point, Nutrion and Diabetes, 5, 186.

Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., Gu, Q., 2013, Hypertension Among Adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012, NCHS Publication, 133, 1-7.

Ogunlana, O., Adedokun, B., Dairo, M., Odunaiya, N., 2009, Profile and Predictor of Health-Related Quality of Life among Hypertensive Patients in South-Western Nigeria, Biomedcentral, 9(25): 1-8.

Perwitasari, D.A., 2012. Development the validation of Indonesian Version of SF-36 in Cancer Disease. Indonesian J of Pharmacy, 23(4), 245-253. Pradono J., D H., Puti S., 2007, Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Menurut

International Classification of Functioning, Disability and Health ( ICF ) dan Hal yang Mempengaruhinya, Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi, hal.17 – 19.

Rachmawati Y., Perwitasari D., Adnan., 2014, Validitas Kuisioner Sf-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta, Laporan Penelitian,Fakultas Farmasi Univernitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Serra, A., Carvalho P., Lanza F., Flandes C., Silva, S., Suzuki, Fi., et al, 2015,

Correlation of Six-Minute Walking Performance with Quality of Life is Domainand Gender-Specific in Healthy Older Adults, Journal Pone, pp. 1-8.

Sperrin, M., Marshall, A., Higgins, V., Renehan, A., Buchan, E., 2015, Body Mass Index Trelates to Height Differently in Woman and Older Adults : Serial Cross Sectional Surveys in England (1992-2011), J Pubhealt, pp.1-7.


(31)

Stokes, 2009, Management of Hypertention in the Elderly Patient, Dove Press Journal, 4, 379-389.

WHO, 2015, Global Health Observatory (GHO) data, World Health

Organization, http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/en, diakses tanggal 18 Oktober 2015.


(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

Lampiran 4. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Bonifasia Anna Carissa Widyasti dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 menggunakan instrumen SF-36 (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio-Ekonomi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengevaluasi besar skor (SF-36) kualitas hidup hipertensi usia 40-75 di Kacamatan Kalasan, Sleman.

2. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan sosio-ekonomi terhadap perbedaan kualitas hidup responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman.

Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.

1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

2. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:

a. Responden penelitian akan diwawancarai berdasarkan panduan


(41)

b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah.

3. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

4. Manfaat

Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah memperoleh pemeriksaan tekanan darah.

5. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

6. Kompensasi

Responden penelitian akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini

7. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Bonifasia Anna Carissa Widyasti pada 085743139996. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email: mhrec_fmugm@ugm.ac.id


(42)

Lampiran 5. Cara Skoring SF-36 yaitu :

1. Menjawab pertanyaan pada kuisioner SF-36 dan memberi nilai pada setiap jawaban berdasarkan final valuepada guideline SF-36.

2. Hasil nilai final valuepada setiap jawaban dari responden dijumlahkan berdasarkan domain.

3. Setelah mendapatkan hasil yang telah dijumlahkan data pada jawaban

responden di hitung dengan rumus transformed scaleuntuk mendapatkan nilai kualitas hidup.

Nomor Pertanyaan Kode Nilai Nilai Akhir

1 1 5,0

2 4,4

3 3,4

4 2,0

5 1,0

2 1 5

2 4

3 3

4 2

5 1

3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f, 3g, 3h, 3i, 3j

1 1

2 2

3 3

4a, 4b, 4c, 4d 1 1

2 2

5a, 5b, 5c 1 1

2 2

6 1 5

2 4

3 3

4 2

5 1

7 1 6,0

2 5,4

3 4,2


(43)

5 2,2

6 1,0

8 1 6,0

2 4,75

3 3,5

4 2,25

5 1,0

9b, 9c, 9f, 9g, 9i 1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

9a, 9d, 9e, 9h 1 6

2 5

3 4

4 3

5 2

6 1

10 1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

11a, 11c 1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

11b, 11d 1 5

2 4

3 3

4 2


(44)

Skala Jumlah nilai akhir

Nilai Terendah dan Nilai Tertinggi

Selisih Nilai Terendah dan

Nilai Tertinggi

Fungsi fisik 3a+3b+3c+3d+3e+3f+

3g+3h+3i+3j

10, 30 20

Peranan fisik 4a+4b+4c+4d 4, 8 4

Rasa nyeri 7+8 2, 12 10

Kesehatan umum

1+11a+11b+11c+11d 5, 25 20

Energi 9a+9e+ 9g+9i 4, 24 20

Fungsi sosial 6+10 2, 10 8

Peranan emosi 5a+5b+5c 3, 6 3

Kesehatan mental

9b+9c+ 9d+ 9f+ 9h 5, 30 25

Jumlah skor tiap aspek untuk tiap responden ditransformasikan dengan rumus:

? ?? ? ?? ? ?? ?? ? ? ?? ?? Ú ÜÚ − Ú

Ñ Ú Ú È

Hasil akhir yang diperoleh berupa hasil yang telah ditransformasikan yaitu antara 0-100. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kualitas hidup responden


(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

Lampiran 10. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Spygmomanometer

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 1

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 106 113 106

Diastolik (mmHg) 66 65 65

Raksa Sistolik (mmHg) 106 100 101

Diastolik (mmHg) 60 63 62

p sistolik : 0,254 p diastolik : 0,074

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 2

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 126 122 120

Diastolik (mmHg) 83 72 78

Raksa Sistolik (mmHg) 122 122 122

Diastolik (mmHg) 86 86 82

p sistolik : 0,742 p diastolik : 0,184

Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus 3

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 1 Sistolik (mmHg) 154 163 162

Diastolik (mmHg) 92 93 98

Raksa Sistolik (mmHg) 150 152 152

Diastolik (mmHg) 100 97 96

p sistolik : 0,062 p diastolik : 0,370


(51)

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus 1

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 112 112 111

Diastolik (mmHg) 80 75 75

Raksa Sistolik (mmHg) 111 106 110

Diastolik (mmHg) 80 90 90

p sistolik : 0,251 p diastolik : 0,184

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus 2

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 124 122 120

Diastolik (mmHg) 80 75 76

Raksa Sistolik (mmHg) 126 122 122

Diastolik (mmHg) 85 85 81

p sistolik : 0,184 p diastolik : 0,057

Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus

Spygmomanometer Pengukuran

I II III

Digital 2 Sistolik (mmHg) 177 181 182

Diastolik (mmHg) 108 110 110

Raksa Sistolik (mmHg) 180 178 181

Diastolik (mmHg) 110 110 109

p sistolik : 0,868 p diastolik : 0,742


(52)

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer Digital 1

Hasil

Pengukuran Mean SD CV (%)

1 2 3

1 2 3 Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) 154 92 126 83 106 66 163 93 122 72 113 65 162 98 120 78 106 65 159,66 94,33 122 81 108,33 65,33 4,93 3,21 3,05 2,64 4,04 0,57 4,02 2,62 2,49 2,16 3,29 0,471

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer Digital 1

Hasil

Pengukuran Mean SD CV (%)

1 2 3

1 2 3 Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) 177 108 124 80 112 80 181 110 122 75 112 75 182 110 120 76 111 75 180 109,33 122 77 111,66 76,66 2,64 1,15 2 2,64 0,57 2,88 2,16 0,94 1,63 2,16 0,47 2,35


(53)

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SF-36 Item 3 (Fungsi Fisik) Item 4 (Peran Fisik) Item 7,8 (Nyeri)

Item 1, 11 (Kesehatan Umum)

Item 9a,e,g,i

Energi)

Item 6, 10 (Fungsi Sosial) Item 5 (Peran emosi) Item 9b,c,d,f,h Kesehatan Mental)

Item_3a .737 .303 .190 .355 .291 .230 .209 .176

Item_3b .749 .182 .165 .259 .213 .199 .284 .149

Item_3c .748 .292 .177 .222 .222 .252 .261 .221

Item_3d .728 .235 .126 .166 .211 .183 .251 .196

Item_3e .725 .279 .084 .152 .090 .213 .250 .115

Item_3f .695 .269 .208 .154 .283 .125 .203 .207

Item_3g .760 .369 .314 .312 .178 .193 .269 .119

Item_3h .820 .286 .280 .255 .218 .291 .268 .162

Item_3i .732 .261 .232 .242 .171 .260 .218 .144

Item_3j .545 .126 .153 .180 .132 .209 .075 .113

Item_4a .251 .828 .120 .119 .008 .082 .402 .057

Item_4b .233 .872 .218 .123 .093 .230 .489 .136

Item_4c .394 .878 .209 .140 .197 .274 .440 .223

Item_4d .398 .882 .240 .207 .227 .294 .397 .211

Item_7 .219 .235 .854 .148 .199 .303 .167 .328

Item_8 .247 .161 .877 .233 .330 .405 .160 .400

Item_1 .212 .117 .237 .600 .238 .144 .017 .175

Item_11a .171 .165 .159 .598 .219 .141 .071 .165

Item_11b .158 .095 .071 .538 .137 .148 .085 .127

Item_11c .020 .006 -.057 .385 -.037 -.020 -.114 -.107

Item_11d .303 .025 .121 .530 .221 .149 -.008 .265

Item_9a .213 .118 .133 .221 .706 .190 .024 .311

Item_9e .261 .118 .220 .169 .738 .219 .075 .355

Item_9g .117 .088 .224 .190 .625 .382 .189 .536

Item_9i .168 .067 .261 .253 .566 .310 .005 .377

Item_6 .256 .271 .240 .182 .259 .757 .233 .271

Item_10 .193 .126 .392 .165 .356 .790 .092 .352

Item_5a .235 .397 .102 .014 .016 .088 .897 .124

Item_5b .257 .466 .164 .019 .053 .206 .905 .182

Item_5c .347 .426 .224 .065 .210 .243 .776 .326

Item_9b .156 .143 .231 .188 .324 .247 .126 .609

Item_9c .172 .153 .292 .114 .455 .376 .199 .693


(54)

Item_9f .243 .164 .310 .039 .433 .390 .216 .676

Item_9h .093 .081 .243 .219 .402 .205 .142 .650

Reliabilitas

Aspek Cronbach Alpha

Fungsi fisik 0,769

Peran Fisik 0,833

Nyeri 0,874

Kesehatan umum 0,689

Energi 0,759

Fungsi Sosial 0,812

Peran Emosi 0,850


(55)

Lampiran 12. Hasil uji T-Testtidak berpasangan Usia dan aspek SF-36 Group Statistics

Klasifikasi_Umur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

P F

60-75 65 84.08 19.423 2.409

40-59 140 94.39 10.362 .876

R P

60-75 65 38.46 43.543 5.401

40-59 140 59.11 41.141 3.477

B P

60-75 65 57.09 16.885 2.094

40-59 140 59.57 18.277 1.545

G H

60-75 65 61.58 8.934 1.108

40-59 140 63.28 9.640 .815

V I

60-75 65 71.23 14.922 1.851

40-59 140 73.98 14.584 1.233

S F

60-75 65 75.96 22.783 2.826

40-59 140 75.21 19.668 1.662

R E

60-75 65 51.78 42.916 5.323

40-59 140 53.56 42.453 3.588

M H

60-75 65 80.29 16.639 2.064

40-59 140 82.16 13.196 1.115

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper PF Equal variances assumed 25.58 4 .000 -4.95 4

203 .000 -10.316 2.082 -14.421 -6.210 Equal variances not assumed -4.02 4

81.376 .000 -10.316 2.563 -15.416


(56)

RP

Equal variances assumed

1.673 .197 -3.28 2

203 .001 -20.646 6.291 -33.049 -8.242 Equal variances not assumed -3.21 4

118.659 .002 -20.646 6.423 -33.365

-7.926

BP

Equal variances assumed

.092 .763 -.924 203 .357 -2.476 2.679 -7.758 2.807

Equal variances not assumed

-.951 134.275 .343 -2.476 2.602 -7.623 2.671

GH

Equal variances assumed

.491 .484 -1.19 8

203 .232 -1.694 1.414 -4.483 1.095

Equal variances not assumed

-1.23 2

133.891 .220 -1.694 1.375 -4.414 1.026

VI

Equal variances assumed

.115 .735 -1.24 6

203 .214 -2.748 2.205 -7.096 1.600

Equal variances not assumed

-1.23 6

122.275 .219 -2.748 2.224 -7.150 1.654

SF

Equal variances assumed

1.621 .204 .241 203 .810 .747 3.107 -5.379 6.873

Equal variances not assumed

.228 109.891 .820 .747 3.279 -5.750 7.245

RE

Equal variances assumed

.025 .874 -.277 203 .782 -1.773 6.394 -14.380

10.834

Equal variances not assumed

-.276 123.618 .783 -1.773 6.419 -14.479 10.933 M H Equal variances assumed

3.397 .067 -.868 203 .386 -1.872 2.157 -6.125 2.381

Equal variances not assumed


(57)

Lampiran 13. Hasil uji T-Testtidak berpasangan jenis kelamin dan aspek SF-36

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

PF

Equal variances assumed

1.536 .217 .845 203 .399 1.734 2.054 -2.315 5.783

Equal variances not assumed

.856 202.80 6

.393 1.734 2.027 -2.262 5.731

RP Equal variances assumed


(58)

Equal variances not assumed

.592 199.01 6

.554 3.565 6.016 -8.299 15.428

BP

Equal variances assumed

.235 .628 .377 203 .707 .944 2.505 -3.994 5.882

Equal variances not assumed

.374 191.24 0

.709 .944 2.523 -4.033 5.921

GH

Equal variances assumed

1.024 .313 1.123 203 .263 1.482 1.320 -1.121 4.086

Equal variances not assumed

1.109 184.96 2

.269 1.482 1.337 -1.155 4.120

VI

Equal variances assumed

1.769 .185 .112 203 .911 .232 2.065 -3.841 4.304

Equal variances not assumed

.111 189.21 6

.912 .232 2.084 -3.880 4.343

SF

Equal variances assumed

.648 .422 -.765 203 .445 -2.214 2.896 -7.923 3.495

Equal variances not assumed

-.767 201.02 7

.444 -2.214 2.885 -7.904 3.475

RE

Equal variances assumed

1.262 .263 .651 203 .516 3.880 5.961 -7.874 15.635

Equal variances not assumed

.653 200.96 8

.514 3.880 5.941 -7.834 15.595

MH

Equal variances assumed

.866 .353 .300 203 .765 .604 2.016 -3.371 4.579

Equal variances not assumed

.298 193.08 9


(59)

Biografi Penulis

Penulis bernama Lengkap Kresensia Trisnawati Hasrat, lahir di Manggarai, Flores, NTT pada tanggal 6 April 1994. Penulis merupakan satu-satunya anak perempuan dikeluarga dari pasangan suami istri Bapak Rony Hasrat dan Ibu Rovina Inal. Penulis menempuh pendidikan formal di TK Infiolata (1998-2000), SD Katolik Ruteng II (2000-2006), SMP Katolik Immaculata (2006-2009), SMA Katolik Fransiskus Xaverus Ruteng (2009-2012), dan pada tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Konsumsi Donor Darah JMKI 2013, Divisi Kampanye Pemilihan Gubernut dan Ketua DPMF tahun 2015/2016, serta Divisi Dana dan Usaha Seminar Nasional JMKI 2013.


(1)

Item_9f

.243

.164

.310

.039

.433

.390

.216

.676

Item_9h

.093

.081

.243

.219

.402

.205

.142

.650

Reliabilitas

Aspek

Cronbach Alpha

Fungsi fisik

0,769

Peran Fisik

0,833

Nyeri

0,874

Kesehatan umum

0,689

Energi

0,759

Fungsi Sosial

0,812

Peran Emosi

0,850


(2)

Lampiran 12. Hasil uji T-Test

tidak berpasangan Usia dan aspek SF-36

Group Statistics

Klasifikasi_Umur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

P F

60-75 65 84.08 19.423 2.409

40-59 140 94.39 10.362 .876

R P

60-75 65 38.46 43.543 5.401

40-59 140 59.11 41.141 3.477

B P

60-75 65 57.09 16.885 2.094

40-59 140 59.57 18.277 1.545

G H

60-75 65 61.58 8.934 1.108

40-59 140 63.28 9.640 .815

V I

60-75 65 71.23 14.922 1.851

40-59 140 73.98 14.584 1.233

S F

60-75 65 75.96 22.783 2.826

40-59 140 75.21 19.668 1.662

R E

60-75 65 51.78 42.916 5.323

40-59 140 53.56 42.453 3.588

M H

60-75 65 80.29 16.639 2.064

40-59 140 82.16 13.196 1.115

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper PF Equal variances assumed 25.58 4 .000 -4.95 4

203 .000 -10.316 2.082 -14.421

-6.210


(3)

RP

Equal variances assumed

1.673 .197 -3.28 2

203 .001 -20.646 6.291 -33.049 -8.242 Equal variances not assumed -3.21 4

118.659 .002 -20.646 6.423 -33.365

-7.926

BP

Equal variances assumed

.092 .763 -.924 203 .357 -2.476 2.679 -7.758 2.807

Equal variances not assumed

-.951 134.275 .343 -2.476 2.602 -7.623 2.671

GH

Equal variances assumed

.491 .484 -1.19 8

203 .232 -1.694 1.414 -4.483 1.095

Equal variances not assumed

-1.23 2

133.891 .220 -1.694 1.375 -4.414 1.026

VI

Equal variances assumed

.115 .735 -1.24 6

203 .214 -2.748 2.205 -7.096 1.600

Equal variances not assumed

-1.23 6

122.275 .219 -2.748 2.224 -7.150 1.654

SF

Equal variances assumed

1.621 .204 .241 203 .810 .747 3.107 -5.379 6.873

Equal variances not assumed

.228 109.891 .820 .747 3.279 -5.750 7.245

RE

Equal variances assumed

.025 .874 -.277 203 .782 -1.773 6.394 -14.380

10.834

Equal variances not assumed

-.276 123.618 .783 -1.773 6.419 -14.479 10.933 M H Equal variances assumed

3.397 .067 -.868 203 .386 -1.872 2.157 -6.125 2.381

Equal variances not assumed


(4)

Lampiran 13. Hasil uji T-Test

tidak berpasangan jenis kelamin dan aspek SF-36

Independent Samples Test Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Differenc

e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

PF

Equal variances assumed

1.536 .217 .845 203 .399 1.734 2.054 -2.315 5.783

Equal variances not assumed

.856 202.80 6

.393 1.734 2.027 -2.262 5.731


(5)

Equal variances not assumed

.592 199.01 6

.554 3.565 6.016 -8.299 15.428

BP

Equal variances assumed

.235 .628 .377 203 .707 .944 2.505 -3.994 5.882

Equal variances not assumed

.374 191.24 0

.709 .944 2.523 -4.033 5.921

GH

Equal variances assumed

1.024 .313 1.123 203 .263 1.482 1.320 -1.121 4.086

Equal variances not assumed

1.109 184.96 2

.269 1.482 1.337 -1.155 4.120

VI

Equal variances assumed

1.769 .185 .112 203 .911 .232 2.065 -3.841 4.304

Equal variances not assumed

.111 189.21 6

.912 .232 2.084 -3.880 4.343

SF

Equal variances assumed

.648 .422 -.765 203 .445 -2.214 2.896 -7.923 3.495

Equal variances not assumed

-.767 201.02 7

.444 -2.214 2.885 -7.904 3.475

RE

Equal variances assumed

1.262 .263 .651 203 .516 3.880 5.961 -7.874 15.635

Equal variances not assumed

.653 200.96 8

.514 3.880 5.941 -7.834 15.595

MH

Equal variances assumed

.866 .353 .300 203 .765 .604 2.016 -3.371 4.579

Equal variances not assumed

.298 193.08 9


(6)

Biografi Penulis

Penulis bernama Lengkap Kresensia Trisnawati Hasrat,

lahir di Manggarai, Flores, NTT pada tanggal 6 April

1994. Penulis merupakan satu-satunya anak perempuan

dikeluarga dari pasangan suami istri Bapak Rony Hasrat

dan Ibu Rovina Inal. Penulis menempuh pendidikan formal

di TK Infiolata (1998-2000), SD Katolik Ruteng II

(2000-2006), SMP Katolik Immaculata (2006-2009), SMA

Katolik Fransiskus Xaverus Ruteng (2009-2012), dan pada

tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengikuti

beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Konsumsi Donor Darah JMKI

2013, Divisi Kampanye Pemilihan Gubernut dan Ketua DPMF tahun 2015/2016,

serta Divisi Dana dan Usaha Seminar Nasional JMKI 2013.


Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

0 0 90

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60