UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN DENGAN MENERAPKAN MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK N 2 SIATAS BARITA TAHUN PELAJARAN 2014-2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN DENGA MENERAPKAN

MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X PROGRAM

KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSIBATU BETON

SMK N 2 SIATAS BARITA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

o l e h:

PRIHENTY MANULLANG

N I M: 509 411 007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karuniaNya yang masih dirasakan penulis hingga pada kesempatan ini, sehingga sikripsi ini dapat diselesaikan.

Sikrisi ini berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Dengan Menerapkan Model Artikulasi Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton Smk N 2 Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015 disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sikripsi ini masih belum sempurna, baik dari isi pembahasan ini maupun dari tutur bahasa di dalam sikripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari dosen maupun rekan-rekan mahasiswa satu jurusan demi kesempurnaan penulisan sikripsi kelak.

Dalam proses penyusunan sikripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun informasi yang sangat membantu. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.Kristian,ST ,MPd., selaku Dosen Pembimbing Sikripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan sikripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis , ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan S-1.

5. Drs.Ronald Butar butar.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Drs.Parulian Purba.,Mpd selaku Dosen Penguji saya.

7. Bapak/Ibu Dosen tenaga pendidik maupun kependidikan di lingkungan Universitas Negeri Medan khususnya di Fakultas Teknik.

8. Pihak SMK N 2 Siatas Barita khususnya bapak Drs. Josafat Pasaribu yang telah memberikan izin Untuk mengadakan observasi dan penelitian.


(6)

9. Teristimewa kepada keluarga saya, khususnya kepada kedua Orang Tua saya yang tercinta, J. Manullang dan P. Simanungkalit yang sangat sabar dalam membesarkan, mendidik dan mendukung penulis hingga.

10.Adik saya Insani Manullang yang selalu memberi motivasi.

11. Teman baik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Anju Nababan, Pahala Lumban Toruan, Amin Simanjuntak yang selalu ada membantu.

12.Rekan – rekan mahasiswa satu jurusan Pend. Teknik Bangunan Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

13.Buat abang dan kakak stambuk di jurusan Pend. Teknik Bangunan yang selalu memberi masukan dan bantuan selama penyusunan proposal ini.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga proposal ini bermanfaat kelak bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan keberhasilan dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Agustus 2014 Penulis

Prihenty Manullang NIM. 509 411 007


(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... iv

Daftar Tabel ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Batasan Masalah ...5

D. Rumusan Masalah ...5

E. Tujuan Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ...7

A. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ...7

B. Hakikat Model Pembelajaran Artikulasi……….10

1. Model Pebelajaran koperatif ...9

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe artikulasi ...11

C. Penelitian Tindakan Kelas ...15

D. Kerangka Konseptual………...17

E. Hipotis Tindakan……….18

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...19

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...19

B. Subjek dan Objek Penelitian ...19

C. Partisipan ...19

D. Defenisi Operasional ...19

E. Metode Penelitian ...20

F. Rancangan Penelitian ...21

G. Cara Pemecahan Masalah ...23

H. Hipotesis Tindakan ...24


(8)

J. Teknik dan Alat Pengumpulan DatA ...26

K. Teknik Analisis Dat ...28

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...34

A. Siklus Pertama ...34

1. Perencana ...34

2. Pelaksanaan ...34

3. Pengamatan ...36

4. Refleksi ...38

B. Siklus Kedua ...39

1. Perencanaan ...39

2. Pelaksanaan ...39

3. Pengamatan ...39

4. Refleksi ...42

C. Pembahasan Penelitian ...43

BAB V. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ...45

A. Kesimpulan ...45

B. Implikasi ...45

C. Saran ...46 Daftar Pustaka


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kela...16

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas………....22

Gambar 3.2 Kerangka Pemecahan Masalah Dan Gambaran Pola Pemecah………23

Gambar 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ..……...………..…..25

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I...38

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II...41


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “pedagogics”. Pedagogics sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “pais” yang artinya anak, dan “again” yang artinya membimbing (Sagala, 2009). Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal (Mudyahardjo, 2001). Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibinsyah, 2003).

Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam membaca dan mengikuti kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan segala kemudahan. Pada masa yang akan datang, penguasaan dunia tidak lagi hanya tergantung kepada sumber daya alam, tetapi sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, berpengetahuan luas, kreatif, terampil dan berkepribadian.

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatan aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam perkembangan teknologi dan kemajuan jaman yang terus berlangsung, maka bangsa Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai potensi, yaitu manusia yang mandiri, cerdas dan terampil. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang demikian.

Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, tujuan pendidikan nasional dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sis Dik Nas, yang menyatakan bahwa:

“ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,


(11)

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab kemasyarakatan.”

Salah satu lembaga pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dikatakan bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1).

Guna mencapai tujuan-tujuan di atas, pemerintah Indonesia telah banyak melakukan upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Upaya perbaikan yang telah dilaksanakan diantaranya: (1) Kurikulum, (2) peningkatan kualitas guru, (3) Perbaikan metode pengajaran, (4) penyediaan bahan-bahan pengajaran, (5) pengembangan media pendidikan, dan (6) pengadaan alat-alat laboratorium.

SMK sebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya masing-masing. Bidang keahlian yang ada di SMK diantaranya bidang keahlian bangunan, bidang keahlian elektronika, bidang keahlian listrik, bidang keahlian mesin produksi dan bidang keahlian mesin otomotif serta masih banyak lagi bidang keahlian lainnya.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMK Negeri 2 Siatas Barita, penulis menemukan bahwa aktivitas belajar ilmu bahan bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton tergolong rendah. Hanya beberapa siswa yang hasil belajarnya baik yang lebih aktif menjawab pertanyaan guru sedangkan siswa yang kurang pandai tidak berusaha menjawab dan tidak berani bertanya kepada guru, masih ada siswa yang hanya berdiam diri dan masih banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri selama proses belajar mengajar berlangsung. Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap hasil belajar ilmu bahan bangunan siswa yang kurang memuaskan.

Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan padatanggal 03 Oktober 2013 di SMK Negeri 2 Siatas Barita, persentase hasil belajar mata diklat ilmu bahan bangunan pada peserta didik kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.


(12)

Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.

N O Tahun Ajaran Perolehan Nilai TOTAL < 69 70 - 79 80 - 89 90 - 100

Jlh % Jlh % Jl h

% Jl

h

% Jlh %

1 Genap

2009/2010 14 51,8 %

5 18,5 %

7 25,9 %

1 3,7 %

27 100 % 2 Genap

2010/2011 5 17,2 %

19 65,5 %

5 17,2 %

- - 29 100 % 3 Genap

2011/2012 4 16% 17 68% 4 16% - - 25 100 % (Sumber: Data Administrasi Guru Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita)

Dari 20 orang siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ujian semester mata pelajaran ilmu bahan bangunan hanya sekitar 48% yang tuntas, dengan nilai yang diperoleh pada tahun 2009/2010 yaitu nilai (90) 1 orang,(80-89) 7 orang, (75-79) 5 orang dan 14 orang dari 20 siswa masih dibawah standar ketuntasan, tahun 2010/2011 dengan siswa 29 orang yang memperoleh nilai <7,00 sebanyak 17,2%(5 orang), memperoleh nilai 7,–7,90 sebanyak 65,51% (19 orang) dan sisanya8,00–8,90 sebanyak 17,24% (5 orang); untuk tahun 2011/2012 dengan siswa 25orang yang memperoleh nilai <7,00 sebanyak 16% (4 orang), memperoleh nilai7,00–7,90 sebanyak 68% (17 orang) dan sisanya 8,00–8,90 sebanyak 16% (4orang) dari Daftar Kumpulan Nilai ( DKN ) SMK N 2 Siatas Barita Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan 3 tahun berturut. nilai standar ketuntasan minimal yaitu 70, selain itu terdapat kesenjangan hasil belajar yang diperoleh siswa yakni jarak antara nilai siswa yang mendapat nilai tertinggi dengan siswa yang mendapat nilai terendah cukup signifikan.

Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang diterapkan guru cenderung tetap yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan daya kreativitasnya terbatas. Pada pengajaran konvensional guru berdiri di depan kelas


(13)

mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas, sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa. Salah satunya ialah penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi. Artikulasi berarti menggali kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Artikulasi merupakan pendekatan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas membahas materi yang baru di jelaskan. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam model pembelajaran ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Melalui penelitian tindakan kelas diupayakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan menerapkan Model Artikulasi pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton SMK negeri 2 Siatas Barita tahun pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar kompetensi kejuruan siswa pada kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton masih rendah.

2. Rendahnya penguasaan materi ilmu bahan bangunan khususnya kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.

3. Kurang berminat atau tidak termotivasi dalam ilmu bahan bangunan. 4. Pembelajaran ilmu bahan bangunan lebih berpusat pada guru.

5. Guru belum menerapkan pembelajaran Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi kejuruan pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita.


(14)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan luasnya cakupan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran Artikulasi pada standar kompetensi siswa memiliki menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah batu bata, di kelas X teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.

D. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana peningkatan hasil belajar ilmu bahan bangunan dengan menggunakan model pembelajaran artikulasi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada standar kompetensi siswa menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah batu bata melalui penerapan model pembelajaran artikulasi pada siswa kelas X teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas barita.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengguna informasi penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan penulis mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah di SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan mutu pendidikan sekolah.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(15)

1

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :

Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 53 meningkat menjadi 85 pada siklus II dengan mengalami peningkatan sebesar 31%. yaitu 10% tidak kompeten,30% cukup kompeten,45% kompeten,15% sangat kompeten. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi pada materi perhitungan pekerjaan batu bata dan perhitungan pekerjaan batu bata yang dibutuhkan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dapat menigkatkan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diatas ternyata menunjukkan hasil ketuntasan yang signifikan. Dimana hasilnya didapatkan sebagai berikut:

1. Nilai peningkatan hasil belajar siswa meningkat 31% dimana nilai rata-rata pada siklus I didapatkan 53 dan siklus II didapatkan 85. Peningkatan nilai hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan ini ditentukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dan cara penyanpaian oleh guru.


(16)

2

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kompetensi kejuruan sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran yang ada di lingkungan sekolah, khususnya ilmu bahan bangunan disarankan mengerti dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe .

3. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama untuk dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan


(17)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arijo. 1983. Pedoman Belajar. Jakarta : PT. Remaja Karya

Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Agustina. Wuri. 2011. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining ( SFAE ) pada mata pelajaran IPS sub Mata Pelajaran Ekonomi untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Malang. Malang: jurnal UM

Daryanto, Yanto. 2007. Panduan Membangun Rumah (Desain, Analisis Harga dan Rencana Anggaran Biaya). Jakarta : Kawan Pustaka.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung. Alfabeta

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers

Kurniawan, Ifan. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining Pada Standar Kompetensi Menjelaskan Dasar-Dasar Sinyal Video di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro »

Vol 1 Nomer 2 (2012).

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Prafitalia, Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining dalam Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasisiran. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.


(18)

56

S. W, Renggo. 2005. Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta : Penebar Swadaya.

Saraswati. Yeni. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari. Malang: Jurnal UM (http://fisika.um.ac.id/index.php/abstrak-skripsi-mahasiswa/122-yeni-saraswati.html)

Slameto, A.M. (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada

Sudjana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Tamrin, A. G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional

Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wardhani, Igak. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Departemen Pendididikan Nasional

Widodo, R. 1988. Proses Belajar Mengajar Yang Terencana dan Terarah. Surabaya. Usaha nasional


(1)

mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas, sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa. Salah satunya ialah penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi. Artikulasi berarti menggali kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Artikulasi merupakan pendekatan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas membahas materi yang baru di jelaskan. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam model pembelajaran ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Melalui penelitian tindakan kelas diupayakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan menerapkan Model Artikulasi pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton SMK negeri 2 Siatas Barita tahun pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar kompetensi kejuruan siswa pada kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton masih rendah.

2. Rendahnya penguasaan materi ilmu bahan bangunan khususnya kelas X Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.

3. Kurang berminat atau tidak termotivasi dalam ilmu bahan bangunan. 4. Pembelajaran ilmu bahan bangunan lebih berpusat pada guru.

5. Guru belum menerapkan pembelajaran Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi kejuruan pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita.


(2)

luasnya cakupan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran Artikulasi pada standar kompetensi siswa memiliki menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah batu bata, di kelas X teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas Barita.

D. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana peningkatan hasil belajar ilmu bahan bangunan dengan menggunakan model pembelajaran artikulasi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada standar kompetensi siswa menjelaskan macam-macam pekerjaan batu bata, mendeskripsikan dan menghitung jumlah batu bata melalui penerapan model pembelajaran artikulasi pada siswa kelas X teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Siatas barita.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengguna informasi penelitian ini. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan penulis mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah di SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan mutu pendidikan sekolah.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(3)

1

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :

Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 53 meningkat menjadi 85 pada siklus II dengan mengalami peningkatan sebesar 31%. yaitu 10% tidak kompeten,30% cukup kompeten,45% kompeten,15% sangat kompeten. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi pada materi perhitungan pekerjaan batu bata dan perhitungan pekerjaan batu bata yang dibutuhkan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dapat menigkatkan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diatas ternyata menunjukkan hasil ketuntasan yang signifikan. Dimana hasilnya didapatkan sebagai berikut:

1. Nilai peningkatan hasil belajar siswa meningkat 31% dimana nilai rata-rata pada siklus I didapatkan 53 dan siklus II didapatkan 85. Peningkatan nilai hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan ini ditentukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi dan cara penyanpaian oleh guru.


(4)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kompetensi kejuruan sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Artikulasi sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran yang ada di lingkungan sekolah, khususnya ilmu bahan bangunan disarankan mengerti dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe .

3. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama untuk dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan


(5)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arijo. 1983. Pedoman Belajar. Jakarta : PT. Remaja Karya

Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Agustina. Wuri. 2011. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining ( SFAE ) pada mata pelajaran IPS sub Mata Pelajaran Ekonomi untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Malang. Malang: jurnal UM

Daryanto, Yanto. 2007. Panduan Membangun Rumah (Desain, Analisis Harga dan Rencana Anggaran Biaya). Jakarta : Kawan Pustaka.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung. Alfabeta

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers

Kurniawan, Ifan. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining Pada Standar Kompetensi Menjelaskan Dasar-Dasar Sinyal Video di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro » Vol 1 Nomer 2 (2012).

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Prafitalia, Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining dalam Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasisiran. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.


(6)

S. W, Renggo. 2005. Menghitung Biaya Membuat Rumah. Jakarta : Penebar Swadaya.

Saraswati. Yeni. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari. Malang: Jurnal UM (http://fisika.um.ac.id/index.php/abstrak-skripsi-mahasiswa/122-yeni-saraswati.html)

Slameto, A.M. (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada

Sudjana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Tamrin, A. G. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Departemen Pendidikan Nasional

Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wardhani, Igak. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Departemen Pendididikan Nasional

Widodo, R. 1988. Proses Belajar Mengajar Yang Terencana dan Terarah. Surabaya. Usaha nasional


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KBB SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

0 2 29

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 4 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA KOMPETENSI MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGER

0 4 36

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PELAJARAN DIMULAI DENGAN PERTANYAAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK

0 2 37

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 15

PENGARUH MINAT BACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI PRINGSURAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 9 189

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 3 SEMARANG -

0 2 42

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FINISHING BANGUNAN KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 -

0 0 40