PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT KELAS X SMA NEGERI 1 BUKIT.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENOMORAN
KEPALA BERSAMA DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT

Oleh :

Sri Kasih
NIM 409431036
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat limpahan Rahmatdan Karunia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.Skripsi berjudul ”Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan
Media Windows Movie Maker Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Larutan Elektrolit Kelas X SMA Negeri 1 Bukit” disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Zainuddin Muhctar,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Iis Siti Jahro, M.Si, Bapak
Drs. Rahmad Nauli, M.Si, dan Bapak Prof.dr. Ramlan Silaban, M.Si yang telah
memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr,Albinus Silalahi M.Si selaku
dosen PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA

UNIMED.Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Bukit yang telah memberikan izin penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru di SMA
Negeri 1 Bukit yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda dan Ibunda, serta kakak dan abang penulis dan kepada suami
saya akbar sidik.Spd.yang sudah berdoa, memberi dorongan dan dana kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Medan,
Penulis

agustus 2014

Sri Kasih
NIM. 40943103

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENOMORAN
KEPALA BERSAMA (NHT) DENGAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN KREATIFITAS SISWA
PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT KELAS X
SMA NEGERI 1 BUKIT

Sri Kasih (409331027)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang
menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe penomoran kepala bersama
(NHT) dengan media windows movie maker lebih tinggi dari pada hasil belajar
siswa yang menggunakan metode konvensional dengan media windows movie
maker. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA
Negeri 1 Bukit, yang terdiri dari 7 kelas dengan total jumlah siswa 268 orang.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik random
sampling sebanyak 2 kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu
kelas sebagai kelas eksperimen II. Masing – masing kelas terdiri atas 40 orang
siswa. Siswa pada kelas eksperimen I diberi pengajaran menggunakan model
kooperatif tipe NHT dengan media windows movie maker. Sedangkan siswa pada
kelas eksperimen II diberi pengajaran dengan metode konvensional dengan media
windows movie maker.
Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki ratarata nilai pre-test 32,65 dan post-tes 79,62 dengan rata-rata gain sebesar 0,69.

Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata-rata nilai pre-tes30,87
dan post-tes 76,55 dengan rata-rata gain sebesar 0,65. Sedangkan persentase
peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I 69% dan pada kelas eksperimen II
65%. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 4% dengan
kategori signifikan sedang.
Hasil uji statistik menggunakan uji t pihak kanan menggunakan nilai rata-rata
post-tes diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 1,93 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,68
pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga t hitung>ttabel . Hal tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran
modelkooperatif tipe NHT dengan media windows movie maker lebih tinggi dari
pada hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran
metodekonvensional dengan media windows movie maker.

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
Daftar Isi
DaftarGambar
DaftarTabel
DaftarLampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
v
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
1.2. IdentifikasiMasalah
1.3. BatasanMasalah

1.4. RumusanMasalah
1.5. TujuanPenelitian
1.6. ManfaatPenelitian
1.7. DefenisiOperasional

1
1
5
5
5
6
6
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KajianTeoritis
2.1.1. PengertianBelajar
2.1.2. HakekatBelajar Kimia
2.1.3. PengertianMengajar
2.2. TinjauanTentangPembelajaranKooperatif

2.2.1. PengertianPembelajaran
2.2.2. PengertianPembelajaranKooperatif
2.2.3. Langkah-Langkah Model PembelajaranKooperatif
2.3. PembelajaranKooperatifTioeNumbered Head Together (NHT)
2.3.1. KelebihanPembelajaranKooperatifTipe NHT
2.3.2. KelemahanPembelajaranKooperatifTipe NHT
2.4. PetaKonsepSebagai Media Pembelajaran
2.5. MateriPembelajaranHidrokarbon
2.5.1. PengertianHidrokarbon
2.5.2. Kekhasan Atom Karbon
2.5.3. PenggolonganSenyawaHidrokarbon
2.5.4. Alkana, Alkena, danAlkuna
2.5.5. Sifat-SifatHidrokarbon
2.5.6. Isomer
2.5.7. ReaksiSenyawaKarbon
2.6. KerangkaKonseptual
2.7. HipotesisPenelitian

8
8

8
9
10
10
10
11
14
15
16
17
17
18
18
19
19
20
26
28
30
31

32

vi

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan WaktuPenelitian
3.2. Populasi Dan SampelPenelitian
3.2.1. PopulasiPenelitian
3.2.2. SampelPenelitian
3.3. Variabel Dan InstrumenPenelitian
3.3.1. VariabelPenelitian
3.3.2. InstrumenPenelitian
3.4. RancanganPenelitian
3.5. TeknikPengumpulan Data
3.6. TeknikAnalisi Data

33
33
33
33

33
33
33
34
34
36
39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. AnalisisInstrumen Penelitian
4.1.1.1.Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4. Daya Beda Intrumen Tes
4.1.2.Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Penlitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis

4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.2.5. Aktivitas Belajar Siswa
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

42
42
42
42
43
43
43
44
44
44
45
46
46
47
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

52
52
52

DAFTAR PUSTAKA

54

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-FasePembelajaranKooperatif
Tabel 2.2 BeberapaAlkanaRantaiLurusPertama
Tabel 2.3 Nama, RumusStruktur, danRumusMolekulSenyawaAlkena
Tabel 2.4 NamadanRumusMolekulBeberapaAlkuna
Tabel 2.5 Beberapa Data FisisAlkana
Tabel 2.6 Beberapa Data FisisAlkena
Tabel 2.7 Beberapa Data FisisAlkuna
Tabel 3.1 RancanganPenelitian
Tabel 3.2 ObservasiAktivitasBalajarSiswa
Tabel 4.1 Data HasilBelajarKelasEksperimenI Dan KelasEksperimen II
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain
Tabel 4.3 UjiHomogenitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain
Tabel 4.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.5 RekapitulasiAktivitasBelajar

Halaman
14
21
23
24
26
27
27
34
38
44
45
45
46
48

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 SkemaPelaksanaanPenelitian
Gambar 4.1 Grafik % Peningkatan Hasil Belajar
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Keaktifan

Halaman
35
47
48

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 16
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30

Silabus
RPP
Kisi-kisi Instrumen Test
Instrumen Penelitian Belum Valid
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian Sudah Valid
Kunci Jawaban Instrumen PenelitianValid
LKS
Kunci LKS
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Perhitungan ValiditasTest
Perhitungan ReliabilitasTest
Perhitungan Tingkat KesukaranTest
Perhitungan Daya Beda Test
Tabel Validasi
Tabel Reabilitas
Tabel Tingkat Kesukaran
Tabel Daya Beda
Hasil Pre-Test dan Post-Test
Perhitungan Standar Deviasi dan Varians
Data Gain
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lembar Keaktifan Belajar Kelompok
Tabel Distribusi F
Tabel r
Tabel t
Tabel Chi Kuadrat
Dokumentasi Penelitian

Halaman
48
50
62
63
67
68
73
74
80
93
94
96
97
99
101
102
103
104
105
107
111
113
119
122
124
126
128
131
132
133
134

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Di dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal
penyampaian informasi dan pengembangan karakter mengingat guru melakukan
interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas.
Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.
(http://positivego.blogspot.com/2012/11/masalah-pendidikan-di-indonesia.html)
Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam hubungannya dengan
pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan proses pembelajaran
tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran
yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di
dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada
dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih
hasil belajar dan prestasi optimal (Aunurrahman, 2011). Model pembelajaran
adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam belajar. Pertimbangan dalam
pemilihan dan penggunaan model pembelajaran adalah tujuan yang akan dicapai.
Selain mengembangkan model-model pembelajaran, guru juga dituntut
untuk dapat memilih dan menggunakan media yang tepat, menarik, dan
memancing minat belajar siswa. Sebab, apabila pembelajaran yang dilengkapi
dengan media yang menarik maka pembelajaran yang dilakukan akan menjadi
pembelajaran yang mengesankan bagi siswa.
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, di samping ilmu pengetahuan yang lain. Sampai saat ini pembelajaran
kimia yang ada di sekolah pada umumnya belum menunjukkan hasil yang
memuaskan. Pembelajaran kimia di SMA membutuhkan penanganan khusus

1

2

untuk memperoleh hasil yang lebih baik, khususnya materi hidrokarbon (Nanik,
2008).
Hidrokarbon sebagai salah satu dari materi kimia yang diajarkan pada
Sekolah Menengah Atas kelas X yang bersifat teoritis dan mengklasifikasikan
tetapi sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, hidrokarbon
merupakan materi dasar ilmu kimia sehingga harus dikuasai dengan matang oleh
siswa agar tidak menemui kesulitan dalam mengikuti pelajaran kimia selanjutnya.
Sejalan dengan hasil observasi peneliti di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam
terhadap beberapa siswa khususnya pertanyaan seputar pokok bahasan
Hidrokarbon diperoleh informasi yang menunjukkan sebagian siswa yang kurang
mengerti materi tersebut. Sebagian siswa yang mendapatkan nilai rendah tersebut
disebabkan oleh anggapan siswa bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang bersifat
abstrak, banyak menggunakan perhitungan yang dianggap rumit, hafalan tentang
konsep-konsep, dan guru menyampaikan materi kurang menyenangkan karena
guru menyampaikan materi secara monoton. Kurangnya minat siswa-siswi untuk
mempelajari pelajaran kimia ini terbukti dari masih rendahnya nilai rata-rata yang
diperoleh siswa pada saat ulangan harian. Dari KKM yang ditetapkan yaitu 68,
ternyata masih banyak siswa yang belum mencapai nilai tersebut.
Hasil wawancara dengan Ibu Susi selaku guru bidang study kimia di SMA
Negeri 2 Lubuk Pakam terhadap model pembelajaran yang digunakan, guru
mengatakan bahwa model pembelajaran yang sering digunakan dalam proses
belajar mengajar adalah model pembelajaran konvensional seperti metode
ceramah, diskusi dan tugas. Begitu juga saat kegiatan pembelajaran pada materi
hidrokarbon, model pembelajaran yang selalu digunakan adalah model
pembelajaran konvensional.
Banyak upaya yang dapat dilakukan guru agar kimia menjadi pelajaran
yang digemari, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran
yang menekankan keaktifan siswa (student centered) dengan media pembelajaran
yang menarik. Oleh karena itu diperlukan suatu model dan media pembelajaran
yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran agar
pelajaran kimia di SMA memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satu dari model

3

dan media yang dimaksud oleh penulis adalah pembelajaran model kooperatif tipe
NHT dan penggunaan media peta konsep.
Menurut Istarani (2011) Numbered Head Together (NHT) merupakan
rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah
dalam menyatukan persepsi atau pikiran siswa terhadap pertanyaan yang
dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan
sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan
demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan
urutannya. Pembelajaran model koperatif tipe NHT adalah model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dimana model ini terdiri dari
empat langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan, berfikir bersama dan
pemberian jawaban.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT ini pernah diteliti oleh beberapa peneliti
sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Silaen (2010), rata-rata
keberhasilan belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran NHT pada
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur adalah 62,60%. Watu (2011),
keefektifan model pembelajaran NHT dalam peningkatan hasil belajar kimia
siswa SMA pada pokok bahasan Hidrokarbon sebesar 33,72%. Kusuma (2007)
juga melakukan penelitian yang sama berupa tentang pembelajaran kooperatif
tipe NHT berbasis SAVI untuk meningkatkan hasil belajar kimia pokok bahasan
Laju Reaksi yang mendapatkan peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus, baik
siklus I, II, dan III yaitu masing-masing tiap siklus dengan nilai yang diperoleh
64,84 (ketuntasan klasikal 69,77%), 68,93 (ketuntasan klasikal 79,07%), dan
74,79 (ketuntasan klasikal 86,05%).
Dewasa ini, telah dikenal media pembelajaran inovatif yaitu peta konsep.
Media

peta

konsep

adalah

suatu

media

pembelajaran

dengan

teknik

mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara
satu konsep dengan konsep yang lainnya.

4

Peta konsep merupakan media yang memudahkan siswa untuk memahami
suatu materi, sementara bagi guru pembelajaran melalui media peta konsep bisa
memudahkan guru untuk menerangkan atau menjelaskan materi kepada siswa.
Media peta konsep mudah digunakan untuk siswa karena media peta konsep berisi
konsep-konsep atau pokok-pokok materi sehingga memudahkan siswa untuk
mengingat, menghafal, dan memudahkan membuat catatan. Sedangkan media
peta konsep mudah digunakan untuk guru karena dengan media peta konsep guru
mudah untuk menjelaskan materi kepada siswa secara jelas dan singkat
(Nurhadiyanti, 2012).
Penerapan media peta konsep ini sebelumnya juga pernah diteliti oleh
beberapa

peneliti,

diantaranya

yaitu

penelitian

yang

dilakukan

oleh

Rahayuningsih (2011) tentang penerapan siklus belajar 5E (Learning Cycle 5E)
disertai peta konsep untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kimia
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA SMA Negeri 1
Kartasura menunjukkan bahwa penerapan siklus 5E disertai peta konsep dapat
meningkatkan kualitas proses belajar siswa (keaktifan siswa meningkat dari
63,4% pada siklus I menjadi 73,2% pada siklus II) dan kualitas hasil belajar siswa
(ketuntasan siswa meningkat dari 72,5% pada siklus I menjadi 85% pada siklus
II). Kristina (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan media peta
konsep pada pokok bahasan hidrokarbon, dengan rata-rata hasil post-test kelas
eksperimen sebesar 86 dan kelas eksperimen II sebesar 77. Selain itu, Sopan
(2012) dalam penelitiannya yang berjudul perbedaan peningkatan hasil belajar
kimia siswa dengan metode STAD (Students Teams Achiviements Division) dan
NHT (Numbered Head Together) berbasis peta konsep menunjukkan peningkatan
hasil belajar sebesar 4,6%.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Model
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Windows
Movie Maker Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan
Larutan elektrolit Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit”

5

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dirumuskan
sebagai berikut:
1. Kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan oleh
sebagian siswa karena pelaksanaan pembelajaran masih bersifat monoton
dan abstrak.
2. Dalam proses pembelajaran, keaktifan siswa masih kurang karena
pembelajaran masih terpusat pada guru.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.
4. Hasil belajar kimia siswa khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon
masih rendah.

1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini masalah dibatasi sekitar :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah koperatif tipe NHT
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media peta konsep.
3. Materi dibatasi pada pokok bahasan larutan elektrolit.
4. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap di SMA N 1 Bukit
T.P. 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model
kooperatif tipe NHT dengan media peta konsep lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa yang menggunakan metode konvensional (ceramah,
penugasan, dan tanya jawab) dengan media peta konsep?

6

2. Berapa persenkah peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan
pembelajaraan model kooperatif tipe NHT dengan media peta konsep
dibandingkan

hasil

belajar

siswa

yang

menggunakan

metode

konvensioanal (ceramah, penugasan, dan tanya jawab) dengan media peta
konsep?

1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
model kooperatif tipe NHT dengan media peta konsep lebih tinggi dari
pada hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional
(ceramah, penugasan, dan tanya jawab) dengan media peta konsep.
2. Mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan
pembelajaraan model kooperatif tipe NHT dengan media peta konsep
dibandingkan

hasil

belajar

siswa

yang

menggunakan

metode

konvensioanal (ceramah, penugasan, dan tanya jawab) dengan media peta
konsep

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
proses belajar mengajar setelah menjadi guru.
2. Bahan informasi bagi guru, khusunya guru kimia bahwa didalam proses
belajar mengajar dapat digunakan model pembelajaran NHT sebagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya
yang melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

7

1.7. Defenisi Operasional
1. Pembelajaran model NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber. Pembelajaran model koperatif
tipe NHT adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat. Dimana model ini terdiri dari empat langkah
yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan, berfikir bersama dan pemberian
jawaban.
2. Media peta konsep adalah suatu media pembelajaran dengan teknik
mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan
antara satu konsep dengan konsep yang lainnya.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk
dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.Hal
ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami materi bahan ajar dengan
diiringi oleh perubahan tingkah laku yang baik (Sudjana, 2009).
4. Hidrokarbon adalah materi yang membahas tentang senyawa-senyawa
sederhana yang terdiri dari atom unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Pada
materi ini dibahas tentang penggolongan, tata nama, keisomeran, dan
reaksi-rekasi senyawa hidrokarbon (Rachmawati, 2006).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian

yang

telahdilakukan,

diambilbeberapakesimpulansebagaiberikut :
1. Hasilbelajarsiswayang
NHT

menggunakanpembelajaranmodelkooperatif

dengan

media

windows

makerlebihtinggidaripadahasilbelajarsiswa

tipe
movie
yang

menggunakanmetodekonvensional(ceramah, penugasan, dan tanya jawab)
dengan media windows movie makerpadapokokbahasanlarutanelektrolit
siswa kelas X di SMANegeri 1 Bukit. Hal inidapatdilihatdarihasilanalisisujit diperolehthitung>ttabel padatarafsignifikan α = 0,05.
2. Persen peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan
pembelajaran model kooperatif tipe NHT dengan media windows movie
maker dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan metode konvensional (ceramah, penugasan, dan tanya jawab)
dengan media windows movie makerpadapokokbahasanhidrokarbon siswa
kelas X di SMANegeri 1 Bukit adalah sebesar 4%.

5.2. Saran
Berdasarkankesimpulandarihasilpenelitian, makapenulismenyarankanhalhalberikut :
1. Diharapkanbagicalon

guru

sebelum

proses

mengajardilakukan,

harusmengetahuipenguasaansiswaterhadapmaterimateriprasyaratdarisuatutopik

yang

akandiajarkan,

karenapengetahuansiswasebelumnyasangatmenentukankeberhasilansiswame
mahamimateribaru yang akandiajarkan.
2. Diharapkanbagi guru yang inginmenerapkan model pembelajarankooperatif
tipe

NHTdengan

media

maker.dapatmenggunakanwaktusesuai

52

windows

movie
yang

53

sudahdirencanakandalamRencanaPelaksanaanPembelajaran

(RPP),

karenaadaempattahapNHT yang harusdilaksanakan.
3.

Kepadapeneliti yang lainmenelitipenelitianinidenganpokokbahasan yang
berbeda

agar

dapatdijadikansebagaistudiperbandingandalammeningkatkankualitaspendidi
kankhususnyapadamatapelajarankimia.

5446

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2000), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.
Fessenden & Fessenden, (1982), Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Isjoni.,(2009), Pembelajaran kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi., (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta.
Kamaludin, Agus dan Jamil., (2010), Seri lengkap Soal dan Penyelesaian Uji
Kompetensi Kimia untuk SMA/MA, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kusuma, Ersanghono. dkk, (2007), Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis
SAVI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Laju
Reaksi: Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia: 216-223.
Lie, anita., (2010), Cooperative learning, Grasindo, Jakarta.
Nababan, Sopan., (2012), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Dengan Menggunakan Metode STAD ( Students Teams Achiviements
Division ) Dan NHT( Number Head Together ) Berbasiskan Peta Konsep
Pada Materi Pokok Hidrokarbon Di Kelas X SMA N 7 Medan, skripsi
Unimed, Medan.
Purba, Michael., (2004), Kimia SMA kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rachmawati, (2007), Kimia 1 SMA dan MA Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rahayuningsih, Rina., (2012), Penerapan Siklus Belajar 5E (Learning Cycle 5E)
Disertai Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil
Belajar Kimia Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012: Jurnal
Pendidikan Kimia 1: 51-58.

5547

Silaen, Mawarni, Riris., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sturktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur di Kelas XI SMAN 1 Onanrunggu, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Simarmata, Kristina., (2012), Pengaruh Model pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sutresna, Nana., (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo,
Bandung.
Trianto., (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Watu, Ule, Simon., (2011), Efektifitas Model Pembelajaran NHT Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa di SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Wena, Meda., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi
Aksara, Jakarta.
Wijaya, Nanik., (2008), Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads
Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia: Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia 2: 281-286.
Anonim, (2012), (http://positivego.blogspot.com/2012/11/masalah-pendidikan-diindonesia.html), accesed, 4 Februari 2013

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN MENYIAPKAN MEDIA TANAM SISWA KELAS X ATPH SMK PP NEGERI CIANJUR.

0 0 40