KAJIAN MAKNA PERIBAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA HANA.

(1)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KAJIAN MAKNA PERIBAHASA JEPANG YANG

TERBENTUK DARI KATA HANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Dwi Irani Ramon NIM 0704552

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

KAJIAN MAKNA PERIBAHASA JEPANG YANG

TERBENTUK DARI KATA HANA

Oleh Dwi Irani Ramon

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dwi Irani Ramon 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014


(3)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

DWI IRANI RAMON

KAJIAN MAKNA PERIBAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA HANA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dra.Hj.Melia Dewi J., M.Hum., M.Pd. NIP. 196105061987032001

Pembimbing II

Dianni Risda, S.Pd., M.Ed. NIP. 197105261998032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang


(4)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 196011051986012001


(5)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KAJIAN MAKNA PERIBAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA HANA

Dwi Irani Ramon NIM.0704552

ABSTRAK

Peribahasa adalah kalimat pendek yang mengandung arti nasehat, peringatan dan sebagainya. Seperti halnya peribahasa Indonesia, peribahasa Jepang pun terbentuk dari beberapa macam unsur. Salah satu unsur pembentuk peribahasa adalah unsur tumbuhan yang berupa bunga atau dalam bahasa Jepang disebut dengan hana. Hana digunakan sebagai pembentuk peribahasa karena selain melambangkan keindahan, bunga juga memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi suatu budaya dalam diri masyarakat dan sebagai perantara yang bersifat pengajaran, peringatan, dan lain-lain terhadap suatu hal dan keadaan. Dilatar belakangi oleh hal-hal di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apa sajakah peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, (2) mengetahui arti yang dimiliki oleh peribahasa bahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam bahasa Indonesia, (3) mengetahui adanya padanan arti atau makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dengan peribahasa Indonesia, (4) mengetahui dalam kondisi apa peribahasa Jepang yang menggunakan kata hana digunakan. Penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu hanya pada peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang memiliki kemiripan arti atau makna dengan Peribahasa Indonesia.

Dalam penelitian ini peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata bunga ada 10 buah. Peribahasa Jepang tersebut memiliki padanan arti yang mirip dengan peribahasa Indonesia, walaupun cara pengungkapannya berbeda. Misalnya, dalam peribahasa Jepang terbentuk dari kata hana, sedangkan dalam peribahasa Indonesia menggunakan kata emas, rumput dan sebagainya. Hal ini dapat dimaklumi karena cara pengungkapan peribahasa berkaitan dengan cara berpikir, karakter, dan pemakai bahasa tersebut. Dari ke 10 Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana ini 5 buah memiliki makna yang berkesan positif dan 5 buah memiliki makna yang berkesan negatif.

Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata bunga digunakan dalam kondisi ketika ingin mengumpamakan atau mengkiaskan keadaan suatu hal yang menarik serta memperkenalkan suatu ajaran moral dari keadaan yang dikiaskan.


(6)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDY OF THE MEANING OF JAPANESE PROVERB WHICH IS FORMED FROM THE WORD HANA

Dwi Irani Ramon

0704552

Abstract

Proverb is a short sentence that contains the meaning of advice, warnings, etc. As well as Indonesian proverb, Japanese proverbs was also formed from several kinds of elements. One of the elements that make up a proverb is a flowers or called hana in Japanese. As well as a symbol of beauty, hana (flowers) have noble value that becomes the culture in the society. Hana (flowers) are also used as an intermediary for the society in presenting orders, instruction, lessons, etc. Motivated by the matters above, the authors were interested in studying the Japanese proverb which is formed from the word hana.

The purpose of this study was (1) to know what are the Japanese proverb which is formed from the word hana, (2) to know the meaning of Japanese proferb which is formed from the word hana in Indonesian, (3) to know of any meaning or significance equivalent Japanese proverb which is formed from the word hana with Indonesian proverb, (4) to know under what conditions the Japanese proverb which is formed from the word hana is used. Authors restrict the problem to be studied is only in Japanese proverb which is formed from the word hana that have similar meaning or significance equivalent with Indonesian proverb.

In this research there are 10 pieces of Japanese proverb which is formed from the word hana. The Japanese proverb has the similiar meaning or significance equivalent with Indonesian proverb, although the two of them has different mode of expression. For example, in the form of a Japanese Proverb says hana, while Indonesian proverb using the word ‘emas’, ‘rumput’, etc. The 10 pieces of Japanese proverb which is formed from the word hana 5 pieces have positive impression and another 5 pieces have a negative impression.

The Japanese proverb which is formed from the word hana used in the condition when they want to assuming or allegorized an interesting situation. Also, introduces a moral teachings of the situation is figured.


(7)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 花 いう言葉 形成 日本 わ 意味分析 あ

. ラニ.ラモン

0704552

要旨

わ 人々 生活 知恵 生 う 批

ふ 短い言葉 いう あ ン ネシア 諺 日本

わ い 種類 要素 形成 い わ 構成

要素 一 花 あ 花 美 象徴 い 社会

中 文化 高貴 値 持 い 花 社会 媒 教え 戒

教訓 使 上記 著者 花 いう言葉 形成

日本 わ 意味分析 い 研究

本研究 目的 1 花 いう言葉 形成 日本

わ 知 あ 2 ン ネシア語 花 いう言葉 形

成 日本 わ 意味 知 あ 3 ン ネシア

わ 花 いう言葉 形成 日本 わ 共通点 意

味 知 あ 4 花 いう言葉 形成 日本

わ 状況 使わ う 知 あ 著者 ン ネ

シア わ 花 いう言葉 形成 日本 わ 共通

点 意味 研究

本研究 花 いう言葉 形成 日本 わ 十

種類あ 日本 わ ン ネシア語 あ 表現 表

い 例え 日本 わ 花 いう言葉 形成 ン

ネシア わ Emas Rumput 形成 い

十種類 わ 五種類 否定的 意味 持 そ 肯定的 意味 持 い 五種類あ

花 いう言葉 形成 日本 わ 物 様子 面

白 え あ そ 教訓 あ 状態 形容

目的 多用 固定 え


(8)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.

秋山 1985:284 わ 生活 参考 短い分

林忍 1984 : 324 わ 人々 生活 知恵 生

う 批 ふ 短い言葉 いう あ 一般的 言え 全員 長い文章 使用 直接的

間接的 理解 ア ア 感情 考え 表現 い

考え い 一 実 い比喩的 意味 意味 使用

対話 わ 使用 い わ 一般的 日常 生活

使用 社会 文化 側面 密接 関連 い

ン ネシア わ 日本 わ い

種類 要素 形成 い わ 構成 要素 一

花 あ 花 美 象徴 い 社会 中 文化

高貴 値 持 い 花 社会 媒 教え 戒 教訓 使

A. 研究 目的

本研究 目的 次 う 説

1. 花 いう言葉 形成 日本 わ 知 あ

2. ン ネシア語 花 いう言葉 形成 日本 わ

意味 知 あ

3. ン ネシア わ 花 いう言葉 形成 日本

わ 共通点 意味 知 あ

4. 花 いう言葉 形成 日本 わ 状況 使

わ う 知 あ

B. 研究 方法


(9)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

本研究 記述 いう方法 使用 記述研究 いう 問 題 実 的 解 科学的 手続 現在 現象 説

述べ ータ 収集 集合 分析 あ

(Sutedi, 2009:58) 2. ータ 収集技法

研究 ―タ収集方法 文献調査 あ 花 いう言

葉 形成 日本 わ 収集 次 ン ネシ

ア わ 花 いう言葉 形成 日本 わ

共通点 意味 検索 あ 3. ータ 分析方法

a. 用意 段階

1) 花 いう 言葉 形成 日本 わ 関

情報 収集

2) 花 いう 言葉 形成 日本 わ 収 集

ンターネッ サ 日本 わ 辞典 供 給

3) 花 いう 言葉 形成 日本 わ 使

例文 収集 b. 現実 段階

1) ン ネシア語 花 いう言葉 形成 日 本

わ 解釈

2) ン ネシア 諺 日本 わ 共通点 意味 見

3) ン ネシア 花 いう言葉 形成 日本

わ 使 例文 解釈

4) タ プ 日本 わ 分類


(10)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) 花 いう 言葉 形成 日本 わ 意 味

い 結論

2) 花 いう 言葉 形成 日本 わ 使 用

関 結論

C. 分析 結

1. 日本 わ 花 言葉 使用 多い 筆者 十種類

わ い い

a. 言わ 花

b. い 花 棘 あ

c. 高嶺 花 d. 隣 花 赤い e. 花 嵐

f. 花 桜木人 武士 g. 花 実 あ

h. 花 団子 i. 落花 返 j. 両手 花

2. 花 いう言葉 形成 日本 わ 意味

a. 言わ 花 意味 何 何 口 出 言 わ

いほう 良い 露骨 言 実 ふ

い いわ いほう 良い いう意 使う わ 肯定的 意味 持 い

b. い 花 棘 あ 意味 世界 い


(11)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. 高嶺 花 意味 高嶺 咲い 花 ほ 望

手 い い え わ

否定的 意味 持 い

d. 隣 花 赤い 意味 他人 物 見え う

思う 人 常 あ いう意 わ 否定的 意

味 持 い

e. 花 嵐 意味 い 害 い い

言う わ 否定的 意味 持 い

f. 花 桜木人 武士 意味 花 中 桜 最 人

中 武士 最 い 言う わ 肯

定的 意味 持 い

g. 花 実 あ 意味 外観 内容 備わ い

わ 肯定的 意味 持 い

h. 花 団子 意味 見 美 い 実

役立 ほう いい いう わ 肯定的

意味 持 い

i. 落花 返 意味 い わ 男女 仲

う 度 戻 い いう え地 散 落

花 返 い 破 鏡 再び物

い 意 わ 否定的 意味 持

j. 両手 花 意味 価値あ 一人占

多 同時 得 い 得 場合 言う わ 肯定的 意味 持 い

3. ン ネシア 諺 花 いう言葉 形成 日本 わ

共通点 意味


(12)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. い 花 棘 あ ‘Mawar yang harum ada juga

durinya’ 共通点 意味 持

c. 高嶺 花 ‘Bagai pungguk merindukan bulan’ 共通点 意味

d. 隣 花 赤 い ‘Rumput tetangga selalu lebih hijau daripada

rumput sendiri’ 共通点 意味 持

e. 花 嵐 ‘Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga’ 共通点 意味 持

f. 花 桜木人 武士 ‘Merah berani, putih suci’ 共通点 意味 持

g. 花 実 あ ‘Bagai elang menyongsong angin’ 共通点

意味 持

h. 花 団子 ‘Air tenang yang menghanyutkan’ 共通点 意

味 持

i. 落花 返 ‘Nasi sudah menjadi bubur’ 共通点 意味

j. 両手 花 ‘Padi masak, jagung mengupih’ 共通点 意味

4. 花 いう言葉 形成 日本 諺 物 様子 面白

え あ そ 教訓 あ 状態 形容

目的 多用 固定 え

D. 後 課題

1. 花 いう 言 葉 形 成 日 本 わ 実 い比


(13)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 日本語 わ 日常生活 ほ 使用 い い

研究 日常生活 中 わ 使用 関 研究

詳細 分析 必要 あ 考え 3.

E. 引用文献

Akiyama, K.(1985) Charenji Shoogaku Kokugo Jiten. Japan: Fukutake Shoten. Brataadmadja, H.K. (1991) Kamus 2000 Peribahasa Indonesia. Kanisius.

Chaniago, N.A. dan Pratama, B. (1998) Kamus Ungkapan dan Peribahasa Indonesia. Pustaka Setia.

Departemen Pendidikan Nasional (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Harada, T., dkk. (1999) Koji Kotowaza Kanyooku Jiten, Japan: Shinseido. Hamalik, O. (2001) Proes Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. House, K. (2010) Naruhodo! Kotowaza Jiten. Japan: Saitoo-sha.

Iskandar, R. (2006) Analisis Peribahasa Jepang dan Indonesia yang Menggunakan Kata “Kera” ( Saru). Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kridalaksana, H. (1999) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Nakamura, A. (1983) Nihongo Kyooiku Jiten. Japan.

Poerwadarmint. (1983) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purba, D.J. (2010) Interpretasi Makna Kotowaza yang Terbentuk dari Kata Mizu. Skripsi Sarjana Program Sastra Universitas Sumatera Utara. Medan: Tidak diterbitkan.

Santosa, I.B. (2009) Kumpulan Peribahasa dari Aceh Sampai Papua: untuk SD, SMP, SMA & UMUM. IndonesiaTera.

Sukardi, (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutedi, D. (2008a) Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Sutedi, D. (2009b) Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Wolfgang, M. (1993) Proverbs are Never out of Season. Popular Wisdom in the Modern Age. New York: Oxford University Press.


(14)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yabe, K. (2000) Kotowaza Meigen Jiten. Japan: Shoogen-sha.

Yamamoto, T. (2007) Nichiei Hikaku Kotowaza Jiten. . Japan: Shoogen-sha. http://japanlunatic.do.am/

http://kotowaza-allguide.com/ http://lang-8.com/220430/journals/ http://www.sanabo.com/


(15)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………......i

ABSTRAKSI ……….....ii

SINOPSIS ……….…..…...v

KATA PENGANTAR………......xii

DAFTAR ISI………..…….…….xiv

BAB I : PENDAHULUAN………...…...1

A. Latar Belakang Masalah………..…..…...1

B. Rumusan dan Batasan Masalah………..…...4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..……..4

D. Definisi Operasional………...5

E. Metodologi Penelitian………..…...6

1. Jenis Metode Penelitian……….…….6

2. Teknik Pengumpulan Data………....…...6

3. Teknik Pengolahan Data………....……7

F. Instrument Penelitian……….………..8

G. Sistematika Pembahasan……….….…....8

BAB II : LANDASAN TEORITIS………...…......10

H. Definisi Peribahasa………..…...10

A. Ciri dan Karakteristik Peribahasa………...….11

B. Pengklasifikasian Peribahasa………...12


(16)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN………....34

A. Metode Penelitian………...……...34

B. Objek Penelitian………...…...35

C. Teknik Pengumpulan Data………...…...35

D. Teknik Pengolahan Data………...…...36

E. Instrumen Penelitian………...…...37

BAB IV : ANALISIS DATA………...…...38

1. Iwanu ga hana………...…...38

2. Kirei na hana ni wa toge ga aru………...…...41

3. Takane no hana………...…...42

4. Tonari no hana wa akai………...…...44

5. Hana ni arashi………...…...46

6. Hana wa sakuragi hito wa bushi………...…...49

7. Hana mo mi mo aru………...……...51

8. Hana yori dango………...…...52

9. Rakka eda ni kaerazu………...…...55

10. Ryote ni hana………...…...56

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN………...…...59

A. Kesimpulan………...…...59

B. Saran ………...…...61

DAFTAR PUSTAKA………...…......63

RIWAYAT HIDUP………...…......64


(17)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Ketika berinteraksi bahasa merupakan alat komunikasi terpenting dalam menyampaikan maksud tertentu. Dengan bahasa manusia dapat mengekspresikan ide, menyampaikan keinginan dan informasi serta dapat mewariskan dan mewarisi budaya. Oleh karena itu, fungsi komunikatif bahasa tersebut akan dapat tercapai apabila penulis, penutur, pendengar atau pembaca mampu memahami satu sama lain. Ketika kita menyampaikan ide, gagasan, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud, tiada lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut. Jadi, fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis .

Dalam berbahasa pada umumnya setiap orang ingin mengungkapkan gagasan, ide, atau perasaannya baik secara langsung atau tidak langsung dan mudah dimengerti tanpa harus banyak menggunakan kalimat yang panjang. Salah satunya yaitu menggunakan peribahasa yang dalam berkomunikasi menggunakan makna kias atau makna yang tidak sebenarnya. Peribahasa biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat erat hubungannya dengan aspek masyarakat dan kebudayaan. Di dalam masyarakat Indonesia dalam mengungkapkan sesuatu hal baik berupa pujian, nasehat, kritik, serta sindiran yang diungkapkan secara tidak langsung biasanya menggunakan peribahasa, begitu juga halnya dengan masyarakat Jepang yang jarang mengungkapkan mengungkapkan pikiran, ide, atau gagasan tidak secara langsung melainkan dengan kata-kata atau kalimat yang panjang dan mereka lebih terwakili dengan menggunakan perumpamaan atau


(18)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peribahasa untuk menyampaikan maksudnya tersebut, yang dalam bahasa Jepang disebut dengan Kotowaza.

Peribahasa sendiri menurut Harimurti Kridalaksana (1993:169) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan peribahasa adalah “kalimat atau penggalan kalimat yang bersifat turun temurun digunakan untuk menguatkan maksud karangan, pemberi nasehat, pengajaran atau pedoman hidup.” Hal ini sependapat dengan Akiyama Ken (1985:284) adalah “Kotowaza wa oshie ya imashime nado imi o motta mijikai bun”yang artinya „Peribahasa adalah kalimat pendek yang mengandung arti nasehat, peringatan dan sebagainya‟.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peribahasa merupakan penggalan kalimat pendek yang digunakan untuk memberi nasehat, pengajaran, pedoman hidup dan sebagainya. Peribahasa di setiap negara sangat banyak, baik itu dari Indonesia maupun dari Jepang dan peribahasa diciptakan dari banyak unsur, baik itu dari manusia, hewan atau binatang, benda-benda, tumbuhan, dan lain-lain. dari sekian banyak tumbuhan yang menjadi unsur pembentuk peribahasa salah satunya yaitu bunga, yang dalam bahasa jepang disebut dengan hana.

Hana atau dalam bahasa Indonesia artinya bunga umumnya dilambangkan sebagai perlambang keindahan dan cinta kasih. Bahkan dalam masyarakat, bunga dijadikan sebagai salah satu media batin. Misalnya, untuk menjenguk orang sakit, sebagai ucapan selamat atau tanda terima kasih, bahkan bunga juga dapat menyampaikian tanda belasungkawa serta keprihatinan. Selain itu juga bunga mekar tidak bertahan lama, karena terkadang bunga akan gugur jika tertiup angin yang kencang, jika dilihat sekilas seperti melambangkan kecantikan dan keindahan yang bersifat sementara. Nilai-nilai luhur juga dapat diperoleh dari bunga sehingga menjadi suatu budaya yang tertanam dalam diri masyarakat, maksudnya adalah bunga sebagai perantara masyarakat dalam memahami lingkungannya yang dituangkan kedalam unsur seni bahasa yang bersifat nasehat dan pedoman hidup atau sindiran terhadap seseorang yang pengungkapannya menggunakan peribahasa. Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini


(19)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis memilih hana yang menjadi unsur utama dalam penelitian. Penulis merasa tertarik untuk meneliti peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana terutama dalam hal persamaan makna dengan peribahasa Indonesia.

Peribahasa Jepang yang mengandung unsur hana terhitung cukup banyak digunakan untuk berkomunikasi, baik komunikasi yang berbentuk verbal dalam percakapan ataupun non-verbal dalam bahasa tulis. Walaupun pengungkapan peribahasa Jepang dan peribahasa Indonesia berbeda, tapi ada juga yang memiliki persamaan arti dan makna, hal itu dikarenakan adanya faktor perbedaan kebiasaan serta kebudayaan dari pengguna bahasa tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut:

1) い 花 あ

世界 んせいも い

(Kono sekai de kansei mo no wa nai) „Tidak ada yang sempurna di dunia ini.‟

Makna peribahasa tersebut sama dengan peribahasa Indonesia berikut:

Mawar yang harum ada juga durinya

„Perihal kebesaran nama pasti memiliki cela.‟ 2) 隣 花 赤い

他人 物 く見え う ましく思う 人 常 あ

いう意

(Tanin no mono wa yoku miete urayamashiku omou no ga hito no tsune de aru, to iu i)

„Selalu merasa iri melihat barang orang lain lebih bagus dari kepunyaan sendiri .‟

Makna peribaha tersebut sama dengan peribahasa Indonesia berikut:

Rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput sendiri. „Apa yang dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah (lebih baik) dari apa yang kita miliki.‟


(20)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mencoba meneliti peribahasa Jepang yang mengandung unsur hana yang memiliki arti atau makna yang sama dengan peribahasa Indonesia. Penulis terdorong untuk membuat skripsi yang berjudul ”Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana.”

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diutarakan di atas, dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Apa sajakah peribahasa bahasa Jepang yang menggunakan kata hana? b. Apa makna peribahasa tersebut dalam bahasa Indonesia?

c. Adakah padanan arti atau makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dengan peribahasa Indonesia?

d. Dalam kondisi apa peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana digunakan?

2. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, penulis memberikan pembatasan permasalahan sebagai berikut :

a. Penelitian ini hanya mengkaji makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Penulis hanya mengkaji peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang memiliki kemiripan arti atau makna dengan peribahasa Indonesia.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:


(21)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Untuk mengetahui apa sajakah peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Untuk mengetahui arti yang dimiliki oleh peribahasa bahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam bahasa Indonesia.

c. Untuk mengetahui adanya padanan arti atau makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dengan peribahasa Indonesia.

d. Untuk mengetahui dalam kondisi apa peribahasa Jepang yang menggunakan kata hana digunakan.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai masukan dan penambah wawasan bagi penulis khususnya dan mahasiswa bahasa Jepang pada umumnya mengenai makna peribahasa bahasa Jepang yang menggunakan kata hana.

b. Dapat menjadi bahan referensi bagi pembelajar bahasa Jepang mengenai peribahasa bahasa Jepang.

c. Dapat memperkaya keterampilan berbahasa, khususnya dalam menggunakan peribahasa.

d. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis khususnya dan mahasiswa bahasa Jepang pada umumnya serta bagi peneliti selanjutnya yang ingin membahas tentang peribahasa yang menggunakan atau terbentuk dari kata hana.

D. Definisi Operasioanl

Peribahasa adalah kalimat atau penggalan kalimat yang bersifat turun temurun digunakan untuk menguatkan maksud karangan, pemberi nasehat, pengajaran atau pedoman hidup (Harimurti Kridalaksana, 1993: 169).

Menurut Kunimitsu Shooichi (dalam Purba, 2004: 04) “Kotowaza wa furuku kara hitobito ni ii nara wa sareta kotoba, kyookun, fuushi, nado no imi o fukumi, jisei no shinjitsu o ugatsu mono ga ooi.” Yang artinya „peribahasa dalam kalimat disebarluaskan melalui adat kebiasaan oleh masyarakat sejak


(22)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lama, isinya banyak mengandung pengajaran, sindiran, kebenaran dalam kehidupan manusia dan lain sebagainya.‟

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Best (dalam Sukardi, 2004) menyatakan bahwa

Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.

“Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universa”l (West dalam Sukardi, 2004).

Menurut Sutedi (2009:58) mengatakan bahwa

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.

Metode ini adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi,menyusun data,mencari hubungan dan kedudukan variable mengklasifikasikan dan menganalisis kemudian menafsirkan. Oleh karena itu, metode ini dianggap sangat tepat untuk melakukan analisis dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyusun data, serta menganalisis data dengan metode ini penulis akan memperoleh sumber dari sumber yang telah ditentukan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber data yang berupa kamus lalu mengkajinya. Mengumpulkan


(23)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua peribahasa yang terbentuk dari kata hana yang telah didapat dari buku sumber berupa kamus-kamus peribahasa Jepang serta situs-situs internet sebagai referensi, dan mencari peribahasa Indonesia yang memiliki arti atau makna yang sepadan dengan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, kemudian mengkajinya.

3. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, kemudian akan dilanjutkan dengan langkah berikutnya, yaitu melakukan kajian makna dan mendeskripsikan tentang makna yang terkandung dalam peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang memiliki padanan arti atau makna dengan peribahasa Indonesia.

Langkah-langkah dalam penelitian ini antara lain 1) Tahap persiapan

a. Mengumpulkan informasi mengenai peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Mengumpulkan semua peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang terdapat di kamus kotowaza dan situs-situs internet dan peribahasa Indonesia sebagai referensi.

c. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang menggunakan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

2) Tahap pelaksanaan

a. Mengartikan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana kedalam bahasa Indonesia.

b. Mencari padanan arti atau makna dari peribahasa Jepang tersebut dengan peribahasa Indonesia.


(24)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengartikan contoh-contoh kalimat yang menggunakan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana ke dalam bahasa Indonesia. d. Mengklasifikasikan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata

hana sesuai dengan jenis-jenis peribahasa Jepang yang ada.

3) Tahap penyusunan kesimpulan

a. Mengambil kesimpulan mengenai makna dari peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Mengambil kesimpulan mengenai situasi penggunaan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

F. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis berupa non tes, melainkan pendahuluan studi kepustakaan atau dengan studi literatur. Dengan studi kepustakaan, diperoleh data dari buku, kamus maupun tulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan peribahasa Jepang, khususnya peribahsa Jepang yang menggunakan kata hana. Selanjutnya penulis akan menuangkan hasil kajian peribahasa tersebut kemudian mengklasifikasikanya. Hasil klasifikasi tersebut adalah peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, kemudian mencari makna yang dimiliki dari masing-masing peribahasa tersebut dalam bahasa Indonesia dan mencari padanan makna atau arti dengan peribahasa Indonesia.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan terdiri dari lima bagian, yaitu sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah yang memuat tentang hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah yang menjadi bahan penelitian. Kemudian perumusan masalah dan batasan masalah.


(25)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya tujuan penelitian yang merupakan pedoman bagi penulis untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Kemudian bab ini juga membahas tentang definisi operasional, metode penelitian, teknik pengolahan data dan sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini penulis membahas tentang penjelasan teoritis mengenai objek yang dikaji beserta jawaban teoritis atas rumusan masalah pada BAB I. Antara lain akan dikemukakan: (1) definisi peribahasa; (2) uraian teori-teori yang berkaitan dengan peribahasa yang tebentuk dari kata hana ; dan (3) sumber-sumber lain yang relevan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis membahas tentang uraian mengenai metode penelitian, uraian mengenai langkah-langkah penelitian, dan uraian mengenai cara mengkaji peribahasa.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis membahas tentang analisis terhadap objek yang diteliti, yaitu peribahasa Jepang yang tebentuk dari kata hana.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis setelah melakukan penelitian, serta saran untuk penelitian selanjutnya.


(26)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. “Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan” (Hamalik, Oemar: 2001).

Dalam kamus bahasa Indonesia online

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Sedangkan menurut Sutedi (2004:22) menyatakan bahwa Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan dengan berdasarkan pada tipe dan jenis penelitiannya

Metode deskriptif merupakan “metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya” menurut Best (dalam Sukardi, 2004). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.

Dengan metode deskriptif, “penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal” menurut West (dalam Sukardi, 2004).


(27)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Metode ini adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi, menyusun data,mencari hubungan dan kedudukan variable mengklasifikasikan dan menganalisis kemudian menafsirkan.

Setelah melihat beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan, atau menjabarkan keadaan subjek/objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak dn sebagaimana adanya.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peribahasa bahasa jepang yang terbentuk dari kata hana. Penulis memilih objek ini karena penulis ingin mengetahui apa saja makna yang dimiliki oleh peribahasa yang terbentuk dari kata hana dan karena peribahasa merupakan kata-kata bijak atau pepatah kuno yang memiliki banyak kegunaan praktis namun tidak selalu dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Penulis merasa tertarik untuk mengkaji dalam kondisi apa saja peribahasa ini di gunakan.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mencoba untuk memaparkan makna dan penggunaan peribahasa tersebut.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah studi kepustakaan yaitu dengan cara menghimpun data yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari buku-buku, laporan penelitian, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain baik yang berhubungan langsung maupun sebagai tambahan dari judul yang diteliti. Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut: Koji Kotowaza Kanyooku Jiten, Harada Taneshige, dkk.(1999). Shinseido, Nichiei Hikaku Kotowaza Jiten, Yamamoto Tadahisa,


(28)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2007). Shoogen-sha, Nihongo Kyooiku Jiten, Nakamura Akira (1983) dan http://www.sanabo.com/.

Dari sumber di atas peneliti akan mengumpulkan semua peribahasa jepang yang terbentuk dari kata hana yang kemudian mengkaji makna atau arti peribahasa Jepang tersebut. Untuk memperoleh keterangan penggunaan peribahasa tersebut penulis akan melakukan mengumpulkan berbagai informasi baik dari buku ataupun dari sumber-sumber lain yang relevan.

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dan lengkap pada penelitian ini penulis akan menggunakan teknik penelitian studi kepustakaan yaitu mencari dan mengumpulkan referensi dari buku-buku yang dijadikan sumber dalam kajian teoritis. Mengumpulkan semua peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang terdapat di buku sumber sebagai referensi. Serta mengklasifikasikanya, lalu mencari padananya maknanya dengan peribahasa Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Mengumpulkan informasi mengenai peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Mengumpulkan semua peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang terdapat di kamus kotowaza dan situs-situs internet dan peribahasa Indonesia sebagai referensi.

c. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang menggunakan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

2. Tahap pelaksanaan

a. Mengartikan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana (bunga) kedalam bahasa Indonesia.

b. Mencari padanan arti atau makna dari peribahasa Jepang tersebut dengan peribahasa Indonesia.


(29)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengartikan contoh-contoh kalimat yang menggunakan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana ke dalam bahasa Indonesia. d. Mengklasifikasikan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana

sesuai dengan jenis-jenis peribahasa Jepang yang ada. 3. Tahap penyusunan kesimpulan

a. Mengambil kesimpulan mengenai makna dari peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

b. Mengambil kesimpulan mengenai situasi penggunaan peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sutedi (2009:155) instrumen penelitian yaitu “alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.” Data penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengolahannya.

Alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis berupa non tes, melainkan pendahuluan studi kepustakaan atau dengan studi literatur. Dengan studi kepustakaan, diperoleh data dari buku, kamus maupun tulisan ilmiah yang ada kaitannya dengan peribahasa Jepang, khususnya peribahsa Jepang yang menggunakan kata hana. Selanjutnya penulis akan menuangkan hasil kajian peribahasa tersebut kemudian mengklasifikasikanya. Hasil klasifikasi tersebut adalah peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, kemudian mencari makna yang dimiliki dari masing-masing peribahasa tersebut dalam bahasa Indonesia dan mencari padanan makna atau arti dengan peribahasa Indonesia.


(30)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penelitian serta mengkaji makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang memiliki arti atau makna yang mirip atau memiliki padanan dengan peribahasa Indonesia ada 10, yaitu: 言わ 花, い花 棘 あ , 高嶺 花, 隣 花 赤い,

, 花 桜木人 武士, 花も実もあ , 花 団子, 落花枝 返 ず, 両手

.

2. Makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

a. 言 わ 花 (Iwanu ga hana) memiliki makna ’lebih baik tidak mengatakan apapun dan segala sesuatu. Selain itu diartikan lebih baik tidak mengatakan secara terang-terangan tanpa kebenaran.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

b. い 花 棘 あ (Kirei hana ni wa toge ga aru) memiliki makna ’tidak ada yang sempurna di dunia ini.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

c. 高嶺 花 (Takane no hana) memiliki makna ’bagai bunga yang mekar dipuncak yang tinggi, orang yang memiliki cita-cita yang sangat tinggi tapi tidak dapat diraih.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif. d. 隣 花 赤い(Tonari no hana wa akai) memiliki makna ’selalu merasa

iri melihat barang orang lain lebih bagus dari kepunyaan sendiri.’. Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

e. 花 嵐 (Hana ni arashi) memiliki makna ’halangan atau rintangan cenderung akan muncul atau mengikuti walau di saat terindah sekalipun.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.


(31)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. 花 桜 木 人 武 士(Hana wa sakuragi hito wa bushi) memiliki

makna ’sakura adalah bunga yang paling baik, samurai adalah manusia yang paling baik.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

g. 花 も 実 も あ (Hana mo mi mo aru) memiliki makna ’bukan hanya

penampilan, isi nya pun ada.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif. h. 花 団子(Hana yori dango) memiliki makna ’lebih baik sesuatu yang

bermanfaat daripada yang indah dan enak dilihat.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

i.落 花 枝 返 ず(Rakka eda ni kaerazu) memiliki makna ’ada saatnya

pria dan wanita bertengkar/pisah, walaupun sudah dicoba untuk kedua kalinya, tetap tidak dapat disatukan kembali seperti bunga yang sudah jatuh ke tanah tidak akan dapat kembali ke dahan, sama juga seperti tidak dapat memakai lagi cermin yang sudah pecah.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

j.両 手 花(Ryote ni hana) memiliki makna ‘memonopoli kedua benda yang berharga. Terutama ketika mendapat benda yang diinginkan disaat bersamaan.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

3. Padanan makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam Peribahasa Indonesia tidak terbatas dari kata hana saja, tetapi juga memakai unsur-unsur yang lain, baik itu berupa unsur tumbuhan ataupun benda-benda yang lain.

a. 言わ 花(Iwanu ga hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘diam itu emas’

b. い 花 棘 あ (Kirei hana ni wa toge ga aru) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘mawar yang harum ada juga durinya’

c. 高嶺 花(Takane no hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘bagai pungguk merindukan bulan’


(32)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. 隣 花 赤い(Tonari no hana wa akai) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput sendiri’

b. 花 嵐(Hana ni arashi) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga’

c. 花 桜木人 武士(Hana wa sakuragi hito wa bushi) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘merah berani, putih suci’

d. 花 も 実 も あ (Hana mo mi mo aru) memiliki padanan makna dengan

peribahasa Indonesia ‘bagai elang menyongsong angin’

e. 花 団子(Hana yori dango) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘air tenang yang menghanyutkan’

f. 落花枝 返 ず(Rakka eda ni kaerazu) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘nasi sudah menjadi bubur’

g. 両 手 花(Ryote ni hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘padi masak, jagung mengupih’

4. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana digunakan dalam kondisi ketika ingin mengumpamakan atau mengkiaskan keadaan suatu hal yang menarik serta memperkenalkan suatu ajaran moral dari keadaan yang dihiaskan tersebut.

B. Saran dan Rekomendasi 1. Saran

Dalam mempelajari sebuah bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, kita sebaiknya tidak hanya mempelajari pelajaran yang diajarkan dalam perkuliahan saja seperti kaiwa, bunpo, choukai dan lain sebagainya, tetapi juga mempelajari hal-hal yang lain seperti adat istiadat serta kebudayaannya.

a. Mengingat peribahasa jepang tidak diajarkan secara khusus dalam perkuliahan, maka penulis melalui skripsi ini ingin mengajak para pembelajar bahasa Jepang untuk mengenal peribahasa Jepang dari segi


(33)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata-kata yang dipakai, pemakaian dalam kehidupan sehari-hari, makna yang terkandung dalam peribahasa tersebut dan lain sebagainya. b. Dengan mempelajari peribahasa Jepang kita juga dapat memperluas

wawasan serta pengetahuan kita tentang bahasa Jepang, karena secara tidak langsung kita mempelajari dan mengetahui karakteristik serta cara berfikir orang Jepang.

c. Selain itu juga, dengan mempelajari peribahasa Jepang kita dapat mangambil nilai-nilai luhur yang berguna bagi kehidupan karena dalam peribahasa Jepang terdapat bermacam-macam makna yang berupa sindiran, nasehat, pengetahuan, peringatan dan lain sebagainya.

2. Rekomendasi

a. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana memiliki makna kias atau makna yang tidak sebenarnya maka peneliti harus memiliki pengetahuan dan cakupan informasi yang luas agar dapat memahami makna dari kiasan tersebut dengan baik dan benar. Karena penulis menyadari kekurangan informasi tentang peribahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam penelitiannya.

b. Karena penggunaan peribahasa Jepang jarang digunakan dalam

percakapan sehari-hari maka dapat dianalisis secara rinci tentang penggunaan peribahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menganalisis perbedaan penggunaan unsur pembentuk peribahasa dalam peribahasa Jepang dengan Peribahasa Indonesia.


(34)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akiyama, K.(1985) Charenji Shoogaku Kokugo Jiten. Japan: Fukutake Shoten. Brataadmadja, H.K. (1991) Kamus 2000 Peribahasa Indonesia. Kanisius.

Chaniago, N.A. dan Pratama, B. (1998) Kamus Ungkapan dan Peribahasa Indonesia. Pustaka Setia.

Departemen Pendidikan Nasional (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Harada, T., dkk. (1999) Koji Kotowaza Kanyooku Jiten, Japan: Shinseido. Hamalik, O. (2001) Proes Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. House, K. (2010) Naruhodo! Kotowaza Jiten. Japan: Saitoo-sha.

Iskandar, R. (2006) Analisis Peribahasa Jepang dan Indonesia yang Menggunakan Kata “Kera” ( Saru). Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kridalaksana, H. (1999) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Nakamura, A. (1983) Nihongo Kyooiku Jiten. Japan.

Poerwadarmint. (1983) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purba, D.J. (2010) Interpretasi Makna Kotowaza yang Terbentuk dari Kata Mizu. Skripsi Sarjana Program Sastra Universitas Sumatera Utara. Medan: Tidak diterbitkan.

Santosa, I.B. (2009) Kumpulan Peribahasa dari Aceh Sampai Papua: untuk SD, SMP, SMA & UMUM. IndonesiaTera.

Sukardi, (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutedi, D. (2008a) Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Sutedi, D. (2009b) Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Wolfgang, M. (1993) Proverbs are Never out of Season. Popular Wisdom in the Modern Age. New York: Oxford University Press.

Yabe, K. (2000) Kotowaza Meigen Jiten. Japan: Shoogen-sha.

Yamamoto, T. (2007) Nichiei Hikaku Kotowaza Jiten. . Japan: Shoogen-sha. http://japanlunatic.do.am/


(35)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://kotowaza-allguide.com/

http://lang-8.com/220430/journals/ http://www.sanabo.com/


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penelitian serta mengkaji makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana yang memiliki arti atau makna yang mirip atau memiliki padanan dengan peribahasa Indonesia ada 10, yaitu: 言わ 花, い花 棘 あ , 高嶺 花, 隣 花 赤い,

, 花 桜木人 武士, 花も実もあ , 花 団子, 落花枝 返 ず, 両手

.

2. Makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

a. 言 わ 花 (Iwanu ga hana) memiliki makna ’lebih baik tidak mengatakan apapun dan segala sesuatu. Selain itu diartikan lebih baik tidak mengatakan secara terang-terangan tanpa kebenaran.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

b. い 花 棘 あ (Kirei hana ni wa toge ga aru) memiliki makna ’tidak ada yang sempurna di dunia ini.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

c. 高嶺 花 (Takane no hana) memiliki makna ’bagai bunga yang mekar dipuncak yang tinggi, orang yang memiliki cita-cita yang sangat tinggi tapi tidak dapat diraih.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif. d. 隣 花 赤い(Tonari no hana wa akai) memiliki makna ’selalu merasa

iri melihat barang orang lain lebih bagus dari kepunyaan sendiri.’. Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

e. 花 嵐 (Hana ni arashi) memiliki makna ’halangan atau rintangan


(2)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. 花 桜 木 人 武 士(Hana wa sakuragi hito wa bushi) memiliki

makna ’sakura adalah bunga yang paling baik, samurai adalah manusia yang paling baik.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

g. 花 も 実 も あ (Hana mo mi mo aru) memiliki makna ’bukan hanya

penampilan, isi nya pun ada.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif. h. 花 団子(Hana yori dango) memiliki makna ’lebih baik sesuatu yang

bermanfaat daripada yang indah dan enak dilihat.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

i.落 花 枝 返 ず(Rakka eda ni kaerazu) memiliki makna ’ada saatnya

pria dan wanita bertengkar/pisah, walaupun sudah dicoba untuk kedua kalinya, tetap tidak dapat disatukan kembali seperti bunga yang sudah jatuh ke tanah tidak akan dapat kembali ke dahan, sama juga seperti tidak dapat memakai lagi cermin yang sudah pecah.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang negatif.

j.両 手 花(Ryote ni hana) memiliki makna ‘memonopoli kedua benda yang berharga. Terutama ketika mendapat benda yang diinginkan disaat bersamaan.’ Peribahasa ini memiliki kesan yang positif.

3. Padanan makna peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana dalam Peribahasa Indonesia tidak terbatas dari kata hana saja, tetapi juga memakai unsur-unsur yang lain, baik itu berupa unsur tumbuhan ataupun benda-benda yang lain.

a. 言わ 花(Iwanu ga hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘diam itu emas’

b. い 花 棘 あ (Kirei hana ni wa toge ga aru) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘mawar yang harum ada juga durinya’

c. 高嶺 花(Takane no hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘bagai pungguk merindukan bulan’


(3)

a. 隣 花 赤い(Tonari no hana wa akai) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput sendiri’

b. 花 嵐(Hana ni arashi) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga’

c. 花 桜木人 武士(Hana wa sakuragi hito wa bushi) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘merah berani, putih suci’

d. 花 も 実 も あ (Hana mo mi mo aru) memiliki padanan makna dengan

peribahasa Indonesia ‘bagai elang menyongsong angin’

e. 花 団子(Hana yori dango) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘air tenang yang menghanyutkan’

f. 落花枝 返 ず(Rakka eda ni kaerazu) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘nasi sudah menjadi bubur’

g. 両 手 花(Ryote ni hana) memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia ‘padi masak, jagung mengupih’

4. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana digunakan dalam kondisi ketika ingin mengumpamakan atau mengkiaskan keadaan suatu hal yang menarik serta memperkenalkan suatu ajaran moral dari keadaan yang dihiaskan tersebut.

B. Saran dan Rekomendasi 1. Saran

Dalam mempelajari sebuah bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, kita sebaiknya tidak hanya mempelajari pelajaran yang diajarkan dalam perkuliahan saja seperti kaiwa, bunpo, choukai dan lain sebagainya, tetapi juga mempelajari hal-hal yang lain seperti adat istiadat serta kebudayaannya.


(4)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata-kata yang dipakai, pemakaian dalam kehidupan sehari-hari, makna yang terkandung dalam peribahasa tersebut dan lain sebagainya. b. Dengan mempelajari peribahasa Jepang kita juga dapat memperluas

wawasan serta pengetahuan kita tentang bahasa Jepang, karena secara tidak langsung kita mempelajari dan mengetahui karakteristik serta cara berfikir orang Jepang.

c. Selain itu juga, dengan mempelajari peribahasa Jepang kita dapat mangambil nilai-nilai luhur yang berguna bagi kehidupan karena dalam peribahasa Jepang terdapat bermacam-macam makna yang berupa sindiran, nasehat, pengetahuan, peringatan dan lain sebagainya.

2. Rekomendasi

a. Peribahasa Jepang yang terbentuk dari kata hana memiliki makna kias atau makna yang tidak sebenarnya maka peneliti harus memiliki pengetahuan dan cakupan informasi yang luas agar dapat memahami makna dari kiasan tersebut dengan baik dan benar. Karena penulis menyadari kekurangan informasi tentang peribahasa Jepang sehingga penulis kesulitan dalam penelitiannya.

b. Karena penggunaan peribahasa Jepang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari maka dapat dianalisis secara rinci tentang penggunaan peribahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menganalisis perbedaan penggunaan unsur pembentuk peribahasa dalam peribahasa Jepang dengan Peribahasa Indonesia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akiyama, K.(1985) Charenji Shoogaku Kokugo Jiten. Japan: Fukutake Shoten. Brataadmadja, H.K. (1991) Kamus 2000 Peribahasa Indonesia. Kanisius.

Chaniago, N.A. dan Pratama, B. (1998) Kamus Ungkapan dan Peribahasa Indonesia. Pustaka Setia.

Departemen Pendidikan Nasional (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Harada, T., dkk. (1999) Koji Kotowaza Kanyooku Jiten, Japan: Shinseido. Hamalik, O. (2001) Proes Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. House, K. (2010) Naruhodo! Kotowaza Jiten. Japan: Saitoo-sha.

Iskandar, R. (2006) Analisis Peribahasa Jepang dan Indonesia yang Menggunakan Kata “Kera” ( Saru). Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kridalaksana, H. (1999) Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Nakamura, A. (1983) Nihongo Kyooiku Jiten. Japan.

Poerwadarmint. (1983) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purba, D.J. (2010) Interpretasi Makna Kotowaza yang Terbentuk dari Kata Mizu. Skripsi Sarjana Program Sastra Universitas Sumatera Utara. Medan: Tidak diterbitkan.

Santosa, I.B. (2009) Kumpulan Peribahasa dari Aceh Sampai Papua: untuk SD, SMP, SMA & UMUM. IndonesiaTera.

Sukardi, (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutedi, D. (2008a) Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Sutedi, D. (2009b) Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Wolfgang, M. (1993) Proverbs are Never out of Season. Popular Wisdom in the Modern Age. New York: Oxford University Press.

Yabe, K. (2000) Kotowaza Meigen Jiten. Japan: Shoogen-sha.


(6)

Dwi Irani Ramon, 2014

Kajian Makna Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Hana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://kotowaza-allguide.com/ http://lang-8.com/220430/journals/ http://www.sanabo.com/