STUDI ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA SEKOLAH - SEKOLAH DASAR DI KOTA MADYA AMBON.

STUDI ANAUSIS TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI
PENDIDIKAN

PADA

SEKOLAH - SEKOLAH

DASAR

Dl KOTA MADYA AMBON

T

E

S

I

S


Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk

Memenuhi

Sebahagian

dari

syarat

Program

Pasca Sarjana Bidang Studi Administrasi Pendidikan

0
LA

I e h


ODE

:
DJUMU

283/A-12/XIV-6

FAKULTAS

PASCA

SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 5

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING


Prof. Dr. Ot'e^gL/Sutisaa-^Se Ed

Pembimbinfg\l

•Prof. Dr,. EL ffngkoswara M Ed

Pemoimbing II

FAKULTAS PASCA SAHJANA

IKIP BANDUNG

Abstraksi

S.D. adalan merupakan pendidikan dasar yang meletakan
dasar-aasar pendidikan bagi anak-anak untuk melanjutkan

ke-

pendidikan yang lebih tinggi atau untuk kehidupan dimasyara.-.


kat. Untuk meletakan dasar-aasar pendidikan bagi anak-anak dibutuhkan guru-guru yang berkemampuan dalaa mengajar. Salah satu bentuk peningkatan kemacpuan guru daiars niengajar adalah melalui supervisi dari"Penilik Sekolan aan Kepala Sekolah".
Adapun yang aenjadi po.kok masalah penelitian adalah
efekti vitas peiaksanaan superb si oleh Peniiik Sekolah

dan

Kepala Sekolah. Kasalahnya (1) Kesesuaian penggunaan tennik
supervisi diiihat dari segi teori supervisi,(2) sikap manusiawi Peniiik Sekolah terhadap guru-guru ketika melaksanakan su

pervisi, (3) apakah kepala sekolah menjalankan kewajibannya

sebagai supervisor sebagaimana mestinya, (if) apakah kegiatan
supervisi yang telah dilaksanakan mensbawa dampak positif

ter

hadap kemampuan guru nengajar ?.

Penelitian ini mengairbil lokasi pada S.D. Negeri


di

Kcta Kadya Arr/ccn dengan sanpel 50 buah S.D. dan 300 crang gu
ru sebagai responden. iietode penelitian yang digunakan adalah

deskriptf/analisis. Data dan informasi dikUEpulkan nelalui
angket dan dilengkapi aengan wawancara.

Peiaksanaan supervisi oleh Peniiik Sekolah

dengan

menggunakan tennik kunjungan observasi kelas, kesesuainnya

dengan konsep-konsep tecritis, hanya berada pada katagori

kualifikaei cukun. kondisi ini dapat dise'Dabkan oleh (I) pendidikan Peniiik Sekolah yang kurang sesuai untuk melatsanakai

tugas supervisi, (2) Peniiik Sekolan oeiun pernan mendapatka:


penataran/latihan khusus tentang supervisi, (3) Peniiik Seko

lah belum mempunyai kepustakaan yang memadai, -khususnya yang
berhubungan aengan supervisi.

'

Sikap manusiawi Peniiik Sekolan ternaaap guru-guru daiac melaksanakan supervisi hanya beraaa pada katagori kualifikasi nanusiawi/baik. Kondisi ini aapat pula oxsecaokan olei
ke 3 hal yang teian disebutkan di atas.

Kepala Sekolah dalam nenjaiankar tugasnya sebagai

s'^-

pervisor baru berada pada katagori kualifikasi baik. Kepala

sekolah belum sepenuhnya melaksanakan tugasnya•sebagai

super


visor disebabkan oleh (1) pendidikan para kepala sekolah ti-

dak menunjang untuk melaksanakan supervisi sebagaxmaria me£ti-

nya, (2) Kepala-kepala sekolah belum mendapat penataran/la
tihan khusus tentang supervisi, (3) kepala sekolah sering :r.engajar di keias untuk menggantikan guru-guru yang tidak nadir
(4) Kepala sekolah belum memiiiki bacaan-bacaan nrcfesional

khususnya yang berhubungan dengan supervisi, (5) kenaia s? -

kolah terlalu banyak memperhatikan tugas-tugas yang .berhubung
an dengan administrasi sekolah,

Kegiatan supervisi yang telah dilaksanakar; oleh " Pe
niiik Sekolah" dan " Kepala Sekolah" telah aenimbuikan dan; -

pak positf terhadap keraampuan guru dalam mengaiar. Fengaruh
vi


supervisi terhaaap kemampuan guru dalam mengajar sudah
aaa pada katagori kualifikasi baik.

ber-

Belum semua kemampuan gu

ru dalam mengajar menaapst pengaruh aarx supervisi disebab -

kan oleh (1) kurangnya frekuensi kunjungan Peniiik Sekolah
ke sekolah-sekolah,

(2) Kebanyakan kunjungan Peniiik Sekolah

ke sekolah bersifat administratif, (3; terlalu Danyak seko lah yang nanus diawasi oleh Peniiik Sekolah, dan («.) kepala
sekolah lebih banyak memnernatikan tugss-tugas administrasi
dari pada tugas supervisi.

Penxngkatan kemampuan guru dalam mengajar akan menja-


di lebih baik lagi apa bila (1) Fenilik Sekolah dapat memi lie tennik-tehnik yang cocok dengan kondisi setempat dan
pat menggunakan tehnik -

da

tehnik tersebut dengan baik. Untuk

Kota Kadya Ambon dengan kondisi terbatasnya Peniiik Sekolah
maka tehnik supervisi yang cocok adalah penyebaran bul£txn

supervisi, meningkatkan kualitas kualitas perpustakaan guruguru di sekolah, memperlengkapi guru-guru dengan buku-buku

pegangan, mengadakan penstaran-penataran,

(2) adanya hubung-

an yang baik antara Peniiik Sekolah dengan guru-guru dalam

setiap kegiatan supervisi,


(3) penxngkatan irekuensi kunjung

an Peniiik ke sekolah-sekolah,

(5) kepala sekolah lebih ba -

nyak memperhatikan tugas-tugasnya sebagai supervisor.

Peningkatan kemampuan guru mengajar dapat memberikan
pengaruh bagi peningkatan situasi belajar-aengajar di sekolah
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak didik.

vii

pekghai-gaa:; dan ucapak tepjka kasik

Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah Yang
Kaha Pengasih Lagi renyayang, karena aengan rahmat dan ridha-

fcya Tesis ini aapat diseleBalkan. Disamping itu nenulis


me-

nyadari pula ban*a kebernasilan'penulis dalam menyelesaikan

lesis ini DerkEt Dartuan dari 'oeroagai pihak baik bantuan secara spiritual aan material, oleh karena itu penulis

menyam-

kan pengnargaan aar. ucanan terima kasin yang tak ternxngga
kepada Yang Temcrma* :

Ij Bapak Pro:. Lr. Oteng Sutisna, V. Sc Zo
2.) Bapak Pre:.

Dr. K,

ZngkOsv;^ra, V. La

seoagax pembimbing '.

seDagai pembimbing

Penulis menyadari bah*a tanpa bantuan bimbingan

dari

Beliau-beliau. mska penelitian dan penulisan ini tidak

akan

berhasil

II

bail:.

Bapsk '

FPS IKIP Bandung yang juga merangkap sebagai Koordinator Bidang Studi Admiristrasi Pendidikan yang telah ban yak memberikan dorongan-doronran dan bimbingan-bimbingan dalam

menyele

saikan s^udi pada tingkat Pascg Sarjar;a Program Sp. Sudan selayaknya nenuli: renyamnaikan ucanan terima kasih yang setinggi-tingginya kenau.-

Beliau.

Tidak iupa t>enulis menyair.paika;, ucapan terxma

kasih

kepada Eapak Prof. Dr. Soepardjo Adikoesoemo Pembantu Dekan
I Bidang Akademik pada FPS IKIP Bandung, demxkian juga ucap

an terima kasih

terhadap Bapak Dr. Kch. Paltry Gafar,

vxii

M Ed

yang telah ban yak memberikan Bantuan dalam penyelesaian stu

di tingkat Pasca Sarjana Program S2 aan telah sudi serta mem
berikan pengarahan dalam penulisan Tesis ini.
Selanjutnya penulis sampaikan ucanan terima kasih t>u-

la kepada para Dosen aan para karyawan-karyawati pada

FPS

IKIP Banaung yang telah oanyak memberikan bantuan dalam

pe

nyelesaian Tesis ini dan juga dalam penyelesaian tugas-tugar
aalam studi Program S^.

Ucapan terima kasih Kepada Bapak xiektcr IKIP Banaung,

Kektor universitas Fattimura, Dekan Fakultas Ixmu Pendidikar.
Universitas Pattimura yang turut memberikan Dantuan

secara

langsung atau tidak langsung demi penyelesaian studi penulis,
dengan tulus ikhlss penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dengan harapan semoga amal-bakti Beliau-beliau diridhsi Allah
Yang Haha Kuasa.

Bapak Kakanv.il

Depdikbud Pro pin si Maluku. Kepala Kan-

v.il Kota Kadya Ambon, Kepala Kanv/il Depdikbud Kecamstan
semua Peniiik Sekolah Dasar se Kota Kadya Ambon

tidal:

can
iura

penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyai: atas segalt

bantuannya, sehingga dapatiah penulis menyelesaikar. peneli-

Kepada para guru di Kota Kadya Ambon tioak lupa penu

lis menyampaikan penghargaan disertai ucapan terima kasih
yang tak terhingga, karena beliau-beliau dengan hati

yang

lapang dan penuh keramah tamahan telah sudi memberikan data

ix

gun a penyelesaxan penulisan Tesis ini.

Keberhasilan studi bagi penulis tidak terlepas pula da
ri dorongan aan pengorbanan serta ketabahan Tstri tercinta su-

paya penulxs meianjutkan studi

ke tingkat Pasca Sarjana Prog

ram S£. Htas pengoroanan isteri can anak-anak tercinta penulis

sampaikan terxma kasin aan maaf yang sebesar-besarnya.

Aknxrnya kepaaa semua pinak yang tiaak sempat

/

penulis

sebutkan seorang aemi seorang yang telah turut memoantu

nenu-

lis, sehxngga terwujud Tesis ini, tidak lupa penulis menyampai
kan ucapan terxma kasih_banyak aengan harapan semoga kebaikan
budi anda sekalian mendatat balasan dari Allah
i v a tCS^-i
aa

Subhanahu

C* 4

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih penuh dengan keIemahan dan kekurangan, maka penulis bersedia menerima

segala

saran demi perbaikan penulisan karya ini.

£ekali iagi penulis menyampaikan ucapan terima kasih
nyak kepada semua pihak yang telah sudi can rela membantu
nyelesaian lesisi ini.
ias kebaikan

budi

semoga Allah Subhanahu Wataalla

anoa sekalian.

Amin.

bape

memba-

DAFTA3 IS"
hai

PERSETUJUAN DAK PENSARAK

-i

KATA PENGANTAZ

iii

ABSTH1KSI

v

PENGEARGAAK DAN UCAPAN TEHIA KASIE

viii

DAFTAP IS!

xi

DAFTAP TAEZL

xiii

DAFTA3 GAKBAF

E A E

A.

I

xv

PEKDAHULUAK

1

Permasalanan

2.

.

1

Kumusan masalar.

E. Tujuan Penelitxan

. .

G» Pentingnya feneixtiai:

,.........

S

•••••..•..•••....«••........»

i-'

1. Aspek praktis operasional

IC

2. Aspek teoritis
E A B

II

. 11

TIKJAUAK KEPUSTAKAAK

13

A. Konsep-konsep yang relevan aengan permasalahar.

13

1. Bidang-bidang yang mendapat supervisi

\u

2. Kegiatan peningkatan profesional guru meialui teh
nik supervisi

it-

3. Kubungan manusiav.i dalam supervisi . . .

*••••«•'*•••

L. Fungsi kepala sekolah dalam supervisi
5. Perl'ormans/kemampuan guru dalam. menga.

.-.j.

*

E. Kasil-hasil Penelitian sebeiumnya

W~t

BAB

53

III

PROSEDUP FEKZLITI A3-.

A. Populasi dan sampei

- «-

53

b. Ketode penelitian dan tehnik pengumpulan data ......

55

C. Instrumen penelitian

5b

D. Pengumpulan dan pedoman pengolahan data

6^

1« Pengumpulan data

........•....•...........•••••.

2. Pedoman pengolahan data

^h

65

B.A B

IV

PENGOLAHAN DATA DAN EASIL PENELITIAN

A. Pengolahan data

.

75

B. Hasil penelitian

121

B A B

132

V. DISKUSI DAKJKESIMPULAi;

A. Diskusi basil penelitian

132

E. Kesimpuian

149

G. Sekomendasi

152

DAFTAP BACAAJ;

159

LAKPIRAN-LAKPIRAK

162

h.
h.
C.
D.

Angket
Angket
Angket
Angket

tehnik supervisx
sikap supervisor
tugas kepala sekolan sebagai supervisor ...
periormans/kemampuar guru

E. Pedoman wawancara •

162
165
167
169
171

F. Kriteria/kunci ^awabar.



174

G. Hasil Uji coba

••

CURRICULUM VITAE

777777

XI i

175
182

DAFT A P. TA5ZL

Tabel

Gal

1. Guru seDagai populasi aan sampel

54

2. Sampel sekolan

54

3. Sampel guru tiap Kecamatan

55

4. Analisa data kunjungan kelas Kec. Baguala

76

5. Prosentase jawaban ten. kunj. kelas Keccamatan
oagua^a ....«••• . . . . . . . » • • • . . . « • « • . . . . • • • • • . . . . . . .

6. Analisa data pertemuan Incii. Kec. baguala
7. Prosentase jawaban ten.

77

76

pertemuan Individual Keca-

6. iuiaiisa aata sikap manusiawi Kec. Baguala ........

80

9. Prosentase jawaoan siakap manusiawi Kecamatan.
caguaia

83

10. Analisa data tugas kepala sekolah Kecamatan
baguaxa

84

11. Prosentase jawabantugas kepala sekolah Kecamatan
Baguala

86

12. Analisa date kemampuan guru. Kecamatan bagauala .

87

13. Prosentase jav/ahan kemampuan guru. Kecamatan
^aguaia •••••••.••••.•»..•»•..••..................

14. Analisa
Sirimau

90

data ten. kunjungan kelas. Kecamatan
....................

q~i

15« Prosentase jawaban teh. kunjungan kelas . Kecamatan
Sirimau

92

16. Analisa data pertemuan individual. Kecamatan

Sirimau

93

17. Prosentase jawaban pertemuan individual. Kecamatan
Sirimau

QL+

16. Analisa aata sisap manusiawi.Kecamatan sirimau..

95

19. Prosentase jawaban siakap manusiawi

98

20. Analisa data tugas kepala sekolah. Kecamatan
Sirimau

99

Xlll

21. Prosentase jawaban tugas kepala sekolah. Kecamatan
Sirimau
Z2, Analisa data kemampuan guru. Kecamatan Sirimau
23. Prosentase jawaban kemampuan guru. Kecamatan
Sirimau

101

102
1nc;

24. Analisa data ten. kunjungan kelas. Kecamatan

Kusanive

1G~

25. Prosentase jawaban ten. kunjungan kelas./Kecamatan
Kusanive


i 07

26. Analisa data ten. pertemuan individual. Kecamatan
Kisanive

i •'-•-"

27. Prosentase jawaban ten. pertemuan individual.
Kecamatan Kusariive

•< ^^

2o. Analisa aata sikap manusiawi. Kecamatan Kusanive ...

110

29. Prosentase jawaban sikap manusiawi. Kecamatan
Kusanive

2.1*,

30. Analisa data tugas kepala sekolah. Kecamatan Kusanive 114
31. Prosentase jawaban tugas kepala sekolah. Kecamatan
Kusanive

116

52
52.
Analisa cata kemampuan guru. Kecamatan Kusanive

11"

33. Prosentase jawaban kemampuan guru.
Kecamatan Kus
e
niV€

1;
"* 'eL-J

xiv

DAFTAR GAK3A?.

Gambar

bal

1. Skema berpikir tentang Cross validation

59

2. Rasional penilaian menurut kurve normal

65

3. Model pengembangan program supervisi

xv

156

BAB I
PENDAKULUAK

A.

Permasalanar

1.

Latar beiakang

masalah

Pendidikan dasar' merupakan salah satu sub sistim peadidikan yang burnt memainkan perarian penting dalam pembentukan,

karakter dan pembangunan bangsa. Pada pendidikan dasar inilah
untuk pertama kalinya anak-anak ciiperkenalkan berbagai macam

pengetahuan can pendidikan yang dapat membentuk sikap

dan

t in gk ah laku anak didik

Pada pihak Iain peranan dan- fungsx. pendidikan

dasar

sangat terasa pentingnya, terutama dalam kaitannya dengan pe-

warisan dan pengembangan budaya bangsa dengan demikian

diha-

rapkan pendidikan dasar menjadi asal raula pengembangan penge
tahuan dan tehnolcgi pada khususnya dan pengembangan kebudayaan pada umumnya

Peranan dan fungsi pendidikan dasar yang demikian luas

membutuhkan adanya perhatian besar dalam pengelolaan sekolahsekolah tersebut, serta pembinaan kualitas guru-gurunya.

Pada pendidikan

asar yang memiliki guru-guru yang ber-

kualitas dapat menjadikan anak-anak, manusia individu dan se -

bagai manusia sosial, sehingga dapat mengambil peranan aktif
dalam masyarakat luas.

Terhadap guru-guru di- sekolah khususnya Sekolah Dasar

pemerintah berusaha meningkatkan mutu pendidikan dengan me-

ningkatkan kemampuan profesional para guru. Hal ini telah ditegaskan dalam Repelita IV sebagai berikut :

Titik berat pembangunan pendidikan diietakan nana pe
ningkatan mutu aan perluasan pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan dan memantaPkan peiaksanaan wajib beiajar
serta meningkatkan perluasan kesempatan belajar

paaa

tingkat pendidikan menengah ( Buku II Repelita IV: 510' )
Peningkatan pendidikan khususnya pendidikan dasar telan
dilaksanakan pemerintah dengan berbagai usana, di antararya
aengan memnerbanarui kurikulum, mengaaakan buku-buku, mening
katkan pembinaan terhaaap para guru melalui penataran-penataran aan sebagainya. Meningkatnya mutu tenaga guru di sekolan

berarti meningkat pula mutu pendidikan. Bapak

Presiden

Suharto dalam pidatonya di depan Sidang K.P.R. tanggal 1 Karet 1983 telah mengatakan bahwa " peningkatan mutu pendidikan
itu . . . . meliputi usaha peningkatan tenaga. kependidikan, pembaharuan sarana pendidikan dan meningkatkan pengelolaan

didikan" ( Pidato Presiden. h,

pen

964 5

Untuk mewujudkan pidato Presiden tersebut di atas di-

butuhkan pula suatu

proses.

administrasi yang baik dari

setiap pemimpin pendidikan, dengan demikian kegiatan terarah
pada tujuan yang hendak dicapai. Prof. Dr.

Lngkosv.ara menga

takan bahwa" proses administrasi pendidikan memungkinkan efek-

tivitas dan efisiensi ....( Engkoswara, 1984: 13)
Kegiatan pembinaan guna peningkatan mutu pendidikari

melalui peningkatan mutu para guru itu merupakan tanggung

jawab pemimpin pendidikan. Khususnya dalam rangka

pembina-

naan para guru pemerintah telah mengadakan berbagai penatar-

an bidang studi, pengadaan buku-buku sumber, pemberian ijin
beiajar. Dalam rangka meningkatkan mutu guru tidak semua gu
ru men dapat kesempatan untuk mengikuti penataran, mendapat
ijm beiajar dan tidak semua guru dapat menangkap siaran pendidikan aengan baik.

Lntuk mengatasi^kesulitan tersebut di atas dibutuhkar

suatu cara pembinaan yang langsung dan menyeluruh kepada se
mua guru di sekolah yang dapat dilakukan oleh peniiik sekolah

can kepaia sekolah. Salah satu bentuk pembinaan langsung yang

aapat diiaksanakan oleh peniiik dan kepala sekolah adalah pemcinaan melalui supervisi. Bentuk supervisi yang dimaksudkan disini ialah-bentuk pelayanan yang dilakukan oleh peniiik dan kepais sekolah untuk meningkatkan kemampuan profesional mengajar
para guru.

Peiaksanaan supervisi yang dibebankan kepada peniiik
aan kepala sekolah kurang intensif, sebab kedua pejabat ini

seiain berfungsi sebagai supervisor berfungsi pula sebagai
administrator. Disamping itu peniiik sekolah dan kenala se-

koxah Delum sepenuhnya menguasai konsep-konsep supervisi, sehingga kunjungan ke sekolah-sekolah umumnya bersifat administratif.

Salah satu cara peningkatan mutu para guru di sekolah

bergantung pada keefektifan supervisor dalam melaksanakan su

pervisi di sekolah yang dipimpinnya. Salah satu faktor - yang

aapat memuantu supervisor dalam peiaksanaan supervisi

adalah

..pemanaman supervisor ternaaap teori-teori itu sendiri. Bagi su
pervisor yang memahami teori-teori supervisi akan lebih mende-

katkan supervisor pada peiaksanaan supervisi yang lebih

baik

daripaaa peiaksanaan supervisi aengan coba-cooa. Dikatakan de-

miKian seuac teori adalah prinsxp umum yang nampaknya meramal-

kan atau menjeiaskan kejadian-kejadxan aengan ketelitian yang
xecxn baik aari terkaaan sehxngga aapat men gat akan ban v.-a rrinsip itu nencr ( Oteng Sutisna 1953 : 316 ;

Seorang supervisor da^am melaksanakan supervisi

hen-

aaknya dapat menggunakan berbagai cara dalam memberikan car-

tuanterhaaap peningkatan profesional guru dalam mengajar.
Yang dimaksudkan dengan " cara" disini ialah " tehnik-tehnik

supervisi" . Dalam kegiatan supervisi kita mengenal berbagai
macam tehnik supervisi, oleh sebab itu seorang supervisor hendaknya dapat memilih dan melaksanakan suatu tehnik supervisi
dengan tepat. Yang dimaksudkan aengan"tepat" disini ialah ke-

sesuaian penggunaan tehnik tersebut dengan konsep-konsep teoritis n?;iai penggunaan tehnik tersebut.

j-enggunaan tehnik yang tepat belum menjamin keberhasil-

an supervisi tersebut, sebab ada faktor Iain yang sangat

me-

nentukaii, ya: tu faktor guru yang dikenai supervisi. Dxsxsi su

pervisor berhadapan dengan guru-guru, dimana seseorang

guru

sebagai. manusia tidak akan merasa senang kalau perasaannya diinjak-ijak oleh orang lain. Untuk memelihara perasaan guru

5

dalam rangka supervisi, maxa hendaknya ada " hubungan manu siawi"antara supervisor dan guru-guru. Hubungan mnusiawi ini

aapat menciptakan kondisi yang salxng menghargai dan

saiing

mem Dantu dalam peiaksanaan supervisi tersebut.

Peningkatan profesional guru tidak hanya melalui pemi-

linan tehnik aan penggunaan tehnik tersebut secara tepat, hu

bungan mnusiawi antara Peniiik Sekolah dengan guru, tetari keikut sertaan kepala sekolan membxna guru-guru turut menentukan profesxonai guru. Kepala sekolah adalah penanggung jawab
ternaaap Kemajuan sekolah yang dxpimpxnnya,

oleh sebab itu ke

pala sekolah henaaknya mengetahui pula kegiatan-kegiatan ana

yang harus dilakukanrya sebagai seorang supervisor.

Dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pe
ningkatan profesional guru-guru itu sebahagian besar tergantung pada :

1) Tehnik apa yang dipilih oleh seseorang supervisor dan bagaimana penggunaan tehnik tersebut.

2) Hubungan yang baik antara supervisor dengan guru-guru(hub un gan man u s i av;i )

3) Keikut sertaan kepala sekolah men jaiankar. tugasnya sebagai
supervisor.

Dalam wawancara penulis dengan Peniiik Sekolah mereka

mengatakan belum pernah mengikuti penataran tentang supervisi

Dengan pernyataan ini diasumsikan bahwa para Peniiik sekolah.

se Kota Kadya Ambon

belum

dapat memilih

dan mengguna-

kan tehnik-tehnik supervisi secara baik.

iang dimaksudkan

de-

ngan"secara baik" aaalah ketepatan pemilihan tehnik dengan tujuan yang henaak dicapai dan mengikuti prosedur penggunaannya

seperti yang dikehendaki oleh konsep teoritis.
Kepala sekolah seoagai pemimpin di sekolahnya bertang -

gung jawab atas kecernasiian guru-gurunya, oleh seoac itu

se-

Iain kenala sekolah oertugas sebagai administrator, kepala se-

oertugas pula sebagai supervisor. Keoernasilan kenala sekolah
sebagai supervisor untuk meningkatkan kemampuan: prciesicnal pa
ra guru tergantung paaa kegiatan-kegiatan ana yang diiakukannya.
Kenurut pengamatan sementara aari penulis, kepala seko

lah dasar di Kota Kadya Ambon lebih cendrung memusatkan perhatiannya terhadap kegiatan-kegiatan dalam biaang administrasi.

Kepala sekolah belum ban yak melaksanakan fungsinya sebagai su

pervisor rcungkin disebabkan oleh (I) kurangnya pengalaman ke
pala sekolah dalam supervisi, (2) rendahnya pendidikan pars ke

pala sekolah, (3) tuntutan dari atas yang selalu menghendaki
pengadministrasiar. yang baik
Supervisi aaalah merupakan bahagia.n carl administrasi

yang menghendaki adany£ kerjE samr antara orang-orang yang terlibat dalam sesuatu kegiatan. Kerja sama dalar. supervisi anta

ra guru-guru dengan; Peniiik Sekolah belum kelihatan secara nya-

ta, bahkan Peniiik Sekolah lebih bersikap inspeksi dalam re laksanaan supervisi. Dengan kata Iain Peniiik Sekolah tidak

memperhatikan

sikap

yang menghargai

dan menghormati

gu-

ru-gurunya dalam melaksanakan supervisi. Paaa hal hubungan
yang manusiawi antara Peniiik Sekolan aan guru-guru di

seko

lah dapat memberikan kepuasan, kesenangan, kegembiraan dalam
menerima supervisi. Lebih jsuh Robert Alfonso mengatakan :

Instructional supervisors must be able to transform

principles of numan relation into substantive
programs
of action. Making people feel comfortable, creating lines
of communication, fostering security-all are basic

con

cerns but valid only as tney contribute to tne study and
tne improvement of teaching ( Alfonso et ai, 1951 : 36 )
menurut pencap-at penulis oercasarkar. hasil reninjauan

sementars ke sekoian-sekolan casar di Kota x.aaya ^mocn, relaksanaan supervisi cendrung bersifat insneksi. Dalam inspeksi gu
ru-guru tidak mencapat kebebasan untui: mengemukakari penoanat
dan kreativitasnya. sebab segala kegiatan telah ditentukan da

ri atassn. Bahkan serine kreativitas guru dinanaang sebagai re-

langgaran dan hal seperti ini daoat dijatuhkan sangsi kepada
guru yang bersangkutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran ten
tang ker.yataan peiaksanaan superb si di sekolah dasar Kota Ka

dya -r-mtbor: dan pengaruhnya terhadsp kemampuan guru dalam menga

jar. Besarnya pengaruh supervisi ternaaap kemampuan guru

me

ngajar menentukan keDemasilan peiaksanaan supervisi tersebut.

i-.eberhasilan peiaksanaan supervisi dapat dijadi;:an sumbangan
pikiran untuk peiaksanaan supervisi yang a-;an datang.
2.

Rumusan masal an

I-iasalah yang diteliti ialah peiaksanaan supervisi

di-

sekolah dasar Kota Kadya Ambon, serta pengaruhnya terhadap

kemampuan guru mengajar.

Sehubungan dengan masaiah yang dikemukakan, maka yang

menjadi pokok masaiah penelitian disini ialah : (1) prosedur
penggunaan tehnik supervisi yang dipilih, (2) ada tidaknya
sikap manusiawi Peniiik Sekolah ketika melaksanakan supervisi,
(3) keikut sertaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas -

nya seoagai supervisor, (4) pengaruh supervisi terhadap ke mampuan guru dalam mengajar

untuk jeiasnya masalah-masalah tersebut di atas dapat
dirumuskar. kembali dalam bentuk pernyataan-pernyataan
kut

mi

beri-

'.

1 ) Berara besar~Tre"sesuaian

prosedur peiaksanaan setiap tehnik

supervisi yang dipilih dengan petunjuk konsep tecritis ?
2> Berane besar tindakan peniiik sekolah memperlihatkan sikap

yang manusiawi dalam peiaksanaan supervisi ?

3) Berara besarkah kewajiban kepala sekolan sebagai supervisor
tela:, dipenuhinya. ?

h) b~rz-~>z~ besarkah kemampuan guru dalar. mengajar telah terpenraruh oleh adanya supervisi 1.

Basil beiajar anak merupakan tujuan akhir dari kegiat
an, surervisi, namun penelitian ini_ hanya membr.tasi .diri

na

na kemampuan guru mengajar yang men daps t pengaruh aari adanva supervisi.

Peoatasan ini berdasarkan asumsi bahwa kemampuan guru dalam
mengajar aapat mempengaruhi situasi belajar-mengajar dan se-

kaligus dapat pula mempengaruhi prestasi beiajar anai:.
£• Tujuan Penelitiar.
1.

Tujuan Umur

i'Ujuan urn urn penelitian lalan untuk menaapatkan gambaran tentang kenyataan proses peiaksanaan supervisi di sekolah-

sekolah, khususnya Sekolah baser Kota kaaya Ambon, aan penga
ruhnya ternaaap kemampuan guru dalam mengajar.
2.

1' u j u an Knu s u ~

Penelitian ini merunakan evaluasi ternaaap proses pe laksanaan supervisi paaa sekolah - sekolah Dasar di Kota Ka

dya Ambon, oleh sebab itu tujuan Khusus yang henhak dicapai
aari penelitian ini adalah :

I)

Untuk menaapatkan gam baran tentang sesuai tidaknya peng
gunaan tehnik supervisi yang dipilih aengan konsen-konsen
teori supervisi,

2) Untuk menaapatkan gambaran tentang sikap manusiawi Fe^ilik sekolah terhadap guru-guru caiam melaksanakan super
visi.

5) Untuk menaapatkan gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang
telan dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor.

4) Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya kemampuan gu
ru dalam mengajar yang telah mendapat pengaruh supervisi.

10

C. Pentingnya Penelitian

Seoagaimana telah dikemukakan bahwa penelitian ini oerxujuan untuk melinat peiaksanaan supervisi di sekolah-sekolah

aasar Kota Kaaya Ambon. Disamping itu untuk melinat seberapa
jaun kemampuan guru mengajar telah menaapat pengaruh supervisi,

Keaua masaiah mi pen ting untuk diteliti, sebab mempunyai kaitar; era: aengan

usana-usana pengelolaan aan pembinaan rersor.ii

guru. Dengan pengelolaan aan pembinaan yang intensif kepada gu
ru-guru, maka aapat tercipta suatu situasi belajar-mengajar
yang lecin eai...

Kasii penelitian dapat merupakan banan masukan untuk

meningkaxkan pengelolaan dan. pem-binaan kemampuan guru dalam

mengajar, oleh peniiik sekolah dan kepala sekolah. Disamping

itu para supervisor dapat melihst betapa. pentingnya pemanaman
konsep-konsep teori dalam peiaksanaan supervisi.
Kelaiui penelitian ini akan diperoleh kenyataan ten -

tang keaaaan par-a guru di sekolah-sekolah, seningga dapat disusun suatu program supervisi yang sesuai aengan kebutuhan

nan kesulitar. para guru dalam: kegiatan belajar-menga jar
Secara lebih mendalam penelitian ini dapat memberikan
keuntungan- dalam aspek

praktis operasional dan aspek teori-

tik, Keaua aspek ini dapat dij'eiaskan sebagai berikut:

!• Aspek praktis. operasional

Dilihat dari aspek operasional, maka masaiah yang dite

liti dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kenyataan

11

supervisi yang dilaksanakan oleh

Peniiik Sekolah.

Dari ke

nyataan peiaksanaan supervisi tersebut diaharapkan dapat

di-

peroleh suatu cara yang lebih baik lagi, sehingga supervisi
dapat memberikan hasil yang baik. Untuk jelasnya dalam pene
litian ini Peniiik Sekolan memperoleh pengetahuan atau
ngaiaman praktis daiar. segi

pe-

:

1 ) Penggunaan tennik - tennik supervisi yang sesuai dengan
petunjuk-petun juk teoritis

2 ) Danat memperoleh petunjuk bagaxmana seorang Peniiik Se
kolan bersikap manusiawi ternaaap para guru dalam melaksanakan

surer*i^—

3). cagi kepala sekdah memperoleh retunjuk-petunjuk kegiatankegiatan apa yang harus ia lakukan sebagai seorang super
visor di

sekolannva.

Dilihat
aii

i;;j.

pari aspei: teoritik. maka diharapkan neneliti-

.ebih menggugah nati pars peniiik

supaya lebih banyak memahami

sekdah

tecri-tet-ri supervisi. Peniiik

sekolan yang memahami teori-teori supervisi, kegiatan supervisin-'a

lebih terarah aaripaaa yang tiuak memanami teori.

Pentingnya penelitian ini selain dilihat dari aspek

praktis operasional nan aspek teoritis, juga berhubungan de

ngan (1) minat penulis terhadap masaiah penelitian ini, (2)
penglihatan penulis tentang peiaksanaan supervisi belum mendapat perhatian yang semestinya dari Peniiik Sekolah dan ke-

pala sekolah, (3) adanya fasilitas

yang dapat menunjang

ke-

mudahan peiaksanaan penelitian, (4) dinarapkan dari hasil pe
nelitian ini merupakan sumbangac pikiran yang dapat dipergu
nakan oleh peniiik sekolah, serta dapat pula dipergunakan o-

leh pengambil Keputusan yang lebih tinggi untuk pengembangan
supervisi seianjutnya.

£AB III

PROSEDUR PENELITIAT

A. Populasi dan sampel

Popuiasi dalam penelitian ini adalah keseiurunan karak-

teristik, unsur-unsur ataupun nilai-nilai yang bernubungan de
ngan penyusunan program supervxsi, tehnik supervisi, hubungan

manusiawi dalam supervisi, fungsi kepala sekolah dalam super
visi, aan performans guru dalam mengajar. Anggota populasi da
lam penelitian ini terdiri dari

1) Kepala sekolan aan peniiiK sekolah

2) Semua guru Sekolah Dasar Kota Madya Ambon

Mengingat keterbatasan waktu, biaya aan tenaga, maka penelitj telah menetapkan lebih dahulu jumlah sampel yang akan di-

teliti. Penetapan sampel lebih dahulu ini berdasarkan pendapat
dari Prof. Dr. S. Kasution yang mengatakan bahwa" tidak

ada

aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan un
tuk sesuatu penelitian dari populasi yang tersedia "

( S. Kasution, 1982 : 116 ). Dalam penelitian ini diambil jum
lah sampel sebanyak 3'00 orang guru untuk ketiga Kecamatan Ko

ta Madya AmDon dari 50 buah sekolah dasar. Sebelumnya telah di-

tetankan jumlah sampel dan jumlah sekolah, maka sekarang perlu

ditetapkan jumlah sampel guru untul: tiap Kecamatan dan jumlah

sampel sekolah untuk tiap Kecamatan. Penetapan jumlah

sampel

guru dan sampel sekolah untuk tiap Kecamatan digunakan

rusus

proposional sebagai berikut :

53

54

Jumlah guru Kecamatan ybs

Ang. sampel

-x jalh.smp.tertentu

Jumlah anggota populasi guru

Perhitungan dengan rumus di atas menghasilkan jumlah. ang
gota sampel sebagai berikut :
TABx.L i

GURU SEBAGAI POPULASI DAD SAMPEL

Aecamatan

Guru sebagai anggota
£ c