PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA

MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Penulisan Skripsi Sebagai Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh TRESNAWATI

NIM 1008455

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA

MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)

Oleh Tresnawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Tresnawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

TRESNAWATI

PENINGKATAN PEMAHAAN SISWA

PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKETAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN PEngadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya )

Disetujui Dan Disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I,

Dindin Abdul Muiz L.,S.Si.,S.E.,M.Pd. NIP. 197901132005011003

Pembimbing II,

Drs. H. Nanan Ganda, SH, M.Pd NIP. 195911091988031004

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS., M.Pd NIP. 195206281981031001


(4)

PENINGKATAN KEMAMPAUN SISWA PADA

MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Perngadilan 1

Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)

TRESNAWATI

ABSTRAK

Penelitin ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa pada mata pelajaran matematika khususnya mengenai oeprasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Pengadilan 1. Tindakan penelitian ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual. Adapun bentuk model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas, adapun yang menjadi objek dalam penelitin ini adalah siswa Kelas V SDN Pengadilan 1, dengan jumalh siswa sebanyak 44 siswa, yaitu sebanyak 24 orang siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan mengenai peningkatan kemampuan melalui pendekatan kontekstual dalam menyelesaikan soal mengenai operasi hitung bilangan bulat di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kec. Cipedes Tasikmalaya. Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui Penelitian Tindakan Kelas, yang diadaptasi dari model Kemmis Mc. Taggrat. Penelitian dirancang sebanyak 2 siklus, pada tindakan yang dilaksanakan setiap siklusnya terdiri dari satu tindakan pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan data meliputi teknik tes dan observasi dan tes tertulis. Perolehn hasil tindakan menunjukkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat, sesuai dan tepat. Proses pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada setiap siklusnya tampak ada peningkatan. Rata-rata prosentase kemampuan menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual pada siklus 1 jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM yang ditetapkan sebesar 75 yaitu sebesar 54% atau sebanyak 24 orang dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 72,20, dengan jumalah siswa yang berhasil dan pada siklus 2 menjadi sebesar 80% atau sebanyak 35 orang dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 80,70. Hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan mengenai aktivitas guru menunjukkan masih diperlukan adanya perbaikan, dimana guru mampu memaksimalkan proses pembelajaran secara optimal, yang menyebabkan motivasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurang. akan tetapi setelah tindakan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual ada perubahan dan peningkatan pada setiap siklusnya.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

1. Identifikasi Masalah ... 4

2. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

B. Kerangka Berfikir... 16

C. Anggapan Dasar ... 17

D. Hipotesa Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A. Model Penelitian ... 18

B. Setting Penelitin ... 20

C. Fokus Tindakan ... 22

D. Prosedur Penelitian... 22

E. Instrumen Penelitian ... 24


(6)

G. Kriteria Keberhasilan ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah... 32

2. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ... 36

3. Tindakan Perbaikan Pembelajaran ... 36

a. Pelaksanaan Siklus 1 ... 36

1) Perencanaan Pembelajaran ... 36

2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 37

3) Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 40

a) Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 41

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 44

c) Hasil Belajar Siswa ... 46

4) Refleksi dan Hipotesis Tindakan ... 48

b. Pelaksanaan Suklus 2 ... 50

1) Perencanaan Pembelajaran ... 50

2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

3) Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 54

a) Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 54

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 57

c) Hasil Belajar siswa ... 58

4) Refleksi dan Hipotesis Tindakan ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

1. Rencana Pembelajaran ... 61

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 63

3. Hasil Belajar Siswa ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kelebihan Pendekatan Kontekstual... 16

4.1 Hasil Tes Awal Siswa ... 33

4.2 Refleksi dan Hipotesis ... 35

4.3 Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus 1 ... 46

4.4 Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus 2 ... 58

4.5 Hasil Belajar Siswa dari Tes Awal Sampai Akhir Siklus 2 ... 65


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sifat Komutatif Pada Penjumlahan ... 12

2.2 Sifat Asosiatif Pada Penjumlahan ... 13

2.3 Bagan Kerangka Berpikir ... 17

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc Taggart ... 19

3.2 Menghitung Luas Permukaan Kubus ... 14

3.3 Bagan Kerangka Berpikir ... 15


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Hasil Analisis Rencana Pembelajaran ... 62

4.2 Hasil Observasi Proses Pembelajaran ... 65

4.3 Hasil Belajar Siswa ... 67


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 73

2. Lembar Kerja Siswa Siklus 1 ... 78

3. Lembar Evaluasi Siklus 1... 79

4. Kunci Jawaban Siklus 1 ... 80

5. Lembar Observasi Pelaksanaan pada Pembelajaran Siklus 1 ... 81

6. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus 1 ... 84

7. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 89

8. Hasil Evaluasi Siklus 1 ... 92

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 93

10. Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 98

11. Lembar Evaluasi Siklus 2... 99

12. Kunci Jawaban Siklus 2 ... 100

13. Lembar Observasi Pelaksanaan pada Pembelajaran Siklus 2 ... 101

14. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus 2 ... 104

15. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 109

16. Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 112

17. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 113

18. Surat Keputusan ... 118

19. Surat Izin Penelitian dari KESBANG ... 119

20. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 120


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas dan mutu kehidupan suatu negara salah satunya dipengaruhi mutu pelaksanaan pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nurhadi (2003. hlm,1) “bahwa peran pendidikan sangatlah diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas terbuka dan demokratis, untuk mencapai tujuan. Upaya mencapai tujuan tersebut maka dalam pelaksanaan pengembangan kualitas pendidikan hendakanya dimulai dari sejak dini, baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah”.

Pengembangan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang mencakup komponen dan aspek-aspek tertentu guna tercapainya tujuan Nasional, guna mencerdaskan kehidupan Bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pendidikan dianggap penting karena selain menciptakan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik juga dapat menciptakan pribadi manusia yang lebih baik pula.

Pengembangan kualitas pendidikan yaitu mencakup pendidikan dilingkungan keluarga, masyarakat dan dilingkungan sekolah. Dalam penelitian ini pengembangan kualitas pendidikan lebih menekankan pada pada lingkungan sekolah. Pengembangan kualitas pendidikan sekolah tentunya tidak lepas dari beberapa komponen yang perlu dikembangkan, yaitu mencakup pengembangan kurikulum, perbaikan bentuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengembangan mutu dan kualitas kemampuan propesioanal guru dalam pembelajaran.

pelaksanaan pendidiakan di sekolah merupakan salah satu tempat yang dianggap tepat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kedepannya dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengembangan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar salah satunya pendididikan pada mata pelajaran matematika dapat dijadikan ukuran keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran lainnya yang konsepnya saling


(12)

2

berkesinambungan. Oleh Karena itu guru harus mampu menyampaikan konsep yang dimaksud kepada siswa.

Subariah (2006. hlm,1) menyatakan: “belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep mencari hubungan antar konsep strukturnya”. Dari keterangan tersebut secara sederhana dapat diartikan bahwa konsep pertama pada pembelajaran matematika, sangat menentukan bagi pemahaman konsep selanjutnya.

Pitajeng (2006. hlm,1), menyatakan bahwa “banyak orang yang tidak menyukai matematika, termasuk siswa yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.

Adapun yang menjadi salah satu permasalahan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu lemahnya kemampuan guru dalam memilih dan menentukan suatu bentuk pendeketan pembelajaran yang paling tepat. Disisi lain masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika sukar untuk dipelajari, membosankan, tidak menyenangkan, bahkan dianggap menakutkan sehingga berdampak pada prestasi belajar matematika mereka menjadi rendah sehingga prestasi belajar matematika mereka semakin menurun.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukkan peneliti di kelas V SDN Pengadilan 1, dengan Standar Kompetensi Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat. Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengelolaan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bagi guru belum memanfaatkan suatu bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memanfaatkan metode, pendekatan, model atau bentuk pendekatan yang paling dianggap tepat.

Adapun proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukkan cenderung belum melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. Sehingga berdampak siswa jarang mendapatkan kesempatan untuk berperansecara aktip dalam mengeluarkan pendapat dalam proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas termasuk dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Hal ini berdampak rendahnya nilai


(13)

3

mata pelajaran matematika siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, bahkan masih dibawah KKM sebesar 75. Hal ini dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa hanya sebesar 59,90. Dari seluruh siswa yang berjumlah 44 orang siswa yang memenuhi nilai KKM adalah sebesar 22,72% yaitu sebanyak 10 orang siswa dan sisanya sebesar 77,28% yaitu sebanyak 34 orang siswa belum mencapai KKM.

Upaya mengatasi permasalahan tersebut penulis beranggapan, bahwa dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan pelaksanaanya lebih nyata. Salah satunya adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual untuk mengajarkan matematika tentang operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan ini, dalam mengajar guru terlebih dahulu menggunakan alat peraga yang berupa benda-benda konkret.

Nurhadi (2003. hlm,13) mengemukakan pernyataan ringkas tentang pendekatan kontekstual adalah:

Konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi sendiri, berbagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa pendekatan kontekstual konsep pembelajarannya adalah guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya. Dengan pendekatan kontekstual, perolehan hasil belajar siswa diharapkan lebih baik dan memberikan pengalaman baru bagis siswa. Proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara wajar dan alamiah dalam bentuk kegiatan siswa terlibat dalam secara aktip bukan sebatas penyampain pengetahuan dari guru ke siswa.

Upaya mengatasi permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukkan penelitian demgan bentuk Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui


(14)

4

Pendekatan Kontekstual Di Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

B. Idenfikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Upaya mencapai sasaran yang diharapkan sebagaimana latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis menyampaikan identifikasi dan analisis masalah sebagai berikut:

a. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar guru belum melakukkan suatu bentuk pendekatan atau model pelaksanaan KBM belum begitu kreatif dan belum melibatkan siswa secara aktif dan menyeluruh.

b. Mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa belum begitu terlibat secara aktif, sehingga siswa belum termotvasi, enggan, bahkan tampak bosan.

c. Rendahnya pemahaman siswa sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pememaparan dari latar belakang yang telah dipaparkan maka yang menjadi masalah umum adalah: Apakah pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada materi operasi hitung bilangan bulat dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa di kelas V SD ?

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian dapat dirinci sebagai berikut :

a. Bagaiaman perencanaan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat melalu pendekatan kontesktual di kelas V SDN Pengadilan 1?

b. Bagaimana pelaksanaan pembeajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi operasi perhitungan bilangan bulat melalaui pendekatan kontekstual di kelas V SDN Pengadilan1 ?

c. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada materi perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDN Pengadilan 1?


(15)

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan secara umum dalam peneilitian ini adalah uapaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDN Pengadailan 1.

Adapun yang menjaditujuan dalam penelitian dapat dirinci sebagai berikut

a. Mendeskripsikan mengenai kemampaun guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat melalu pendekatan kontesktual di kelas V SDN Pengadilan 1.

b. Mendeskripsikan peningkatan pelaksanaan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada opearasi hitung bilangan bulat melalaui pendekatan kontekstual di kelas V SDN Pengadilan 1. c. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa pada materi operasi

hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDN Pengadilan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam peneltian ini adalah : 1. Bagi siswa

a. Menambah pemahaman siswa mengenai materi operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual

b. Menambah wawasan siswa tentang mengenai materi perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual

c. Menumbuhkan partisipasi secara aktif siswa dalam pembelajaran mengenai materi operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual.

2. Bagi guru

a. Memberikan motivasi untuk mencari pendekatan alternatif model pembelajaran.


(16)

6

c. Dapat memperbaiki proses pembelajaran. 3. Bagi lembaga atau sekolah.

a. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sesuai dengan diharapkan dapat menigkatkan kualitas siswa, guru dan lembaga secara optimal.

b. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berjudul peningkatan kemampuan siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1.

Pada Bab I menjelaskan tetantang : latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian, serta strukutur organisasi skripsi.

Pada Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian, meliputi : Pembelajaran matematika, tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, karakteristik siswa Sekolah Dasar, pengerjaan hitungan bilangan bulat matematika, penerapan pendekatan kontekstual dan pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika SD, anggapan dasar, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan.

Bab III Metode Penelitian, meliputi sub pokok bab yaitu : metode penelitian, metode Penelitian Tindakan Kelas, setting penelitian mencakup serta lokasi penelitian, subjek, definisi operasional, Variabel penelitian, focus tindakan, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, alur pelaksanaan tindakan, kriteria keberhasilan.

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan hasil penelitian. hasil Penelitian Dan Pembahasan. meliputi: hasil orientasi dan identifikasi masalah, hasil penemuan dan hasil tindakan pada setiapa siklusnya, pada tiap siklusnya mencakup tentang hasil observasi menyangkut : perencanaan, pelaksanaan, hasil observasi dan refleksi. Sedangkan pembahasan hasil penelitian berisi tentang pembahasan perencanaan, pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian.


(17)

7

BAB V Simpulan dan Saran. Pada bab ini mencakup tentang simpulan dan saran dari keseluruhan tindakan yang dilaskanakan


(18)

18

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, hlm.740), metode didefinisikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Adapun metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pelaksanaannya mengacu pada kegiatan atau aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan untuk perbaikan atau meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan, dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya.

Kunandar (2008, hlm.42) menyatakan:

Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukkan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses gejala sosial.

Penelitian kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis, sebab penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekan guru sehari-hari khususnya guru sekolah dasar. Model PTK yang dipilih adalah model

Kemmis dan McTaggart. Dalam model ini satu kali pembelajaran identik dengan

satu siklus tindakan, yang terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (Wardani 2001, hlm.21).

Alasan model ini dipilih karena karena lebih mudah dipahami penulis serta telah banyak dilakukkan dalam pelaksanaan PTK. Selain itu model Kemmis dan

Taggart sangat dekat dengan aktivitas pembelajaran yang biasa dilakukkan oleh

penulis dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran guru mengawali dengan penyusunan rencana pembelajaran sebagai tahap perencanaan, melaksanakan rencana pembelajaran tersebut dalam kegiatan pembelajaran sebagai tahap tindakan dan melakukkan evaluasi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan rencana dan kegiatan pembelajaran sebagai pelaksanaan pada tahap refleksi. Model PTK Kemmis dan McTaggart dengan menggunakan dua siklus seperti di bawah ini:


(19)

19

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc. Taggart (Diadopsi dari Hermawan dkk, 2010, hlm. 143)

Berdasarkan alur pelaksanaan tindakan kelas tersebut maka langkah penelitian mengidentifikasi masalah di lapangan, kemudian melaksanakan tindakan pemecahan masalah berupa siklus tindakan. Adapun langkah pelaksanaan tindakan penelitian diawali dengan Rencana umum dalam bentuk perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setelah perumunsan masalah terbentuk, kemudian dilanjutkan pada tahap pelaksanaan tindakan yang mencakup perlaksanaan proses pembelajaran dan observasi guna memperoleh

RENCANA UMUM

Pelaksanaan 1 dan pengamatan 1

PERENCANAAN 1

Refleksi Siklus1

Siklus 1

Refleksi Siklus 3

Hasil Akhir Pelaksanaan 3 dan

pengamatan 3 Siklus 2

Perbaikan Rencana siklus 2 Pelaksanaan 2 dan

pengamatan 2 Refleksi Siklus2

Siklus 1


(20)

20

data dari hasil kegiatan proses kegiatan pembelajaran yang kemudian dilanjutkan pada tahap refleksi dari hasil tindakan. Jumlah siklus yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 siklus. Setiap siklusnya dimulai dengan rencana, tindakan observasi dan refleksi

Adapun proses pengumpulan data diperoleh menggunakan alat berupa instrumen penelitian, yang mencakup lembar observasi Rencan Pelaksanaan Pembelajaran, lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran dan lembar mencakup kinerja guru, dan kinerja siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.

B. Setting Penelitian

1. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 1 Jln. Tarumanagara No.16 Kel. Tawangsari Kec. Tawang Kota Tasikmalaya.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalahja guru dan siswa kelas V SDN Pengadilan 1, yang berjumlah 44 orang siswa, yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan

Alasan peneliti memilih kelas V SDN Pengadilan 1 didasarkan pada pertimbangan berikut ini adalah: 1) Mengingat kelas V SDN Pengadilan 1 adalah tempat bertugas peneliti oleh sebab itu akan memudahkan peneliti dalam mencari data dan informasi yang diperlukan; 2) Dengan meneliti di kelas V SDN Pengadilan 1, selama proses penelitian, maka peneliti akan lebih mudah melakukan pengamatan dan memantau, merevsi dan mecari data yang diperlukan, sebab lokasi peneliti dekat dengan tempat penelitian. 3) Berdasarkan pengamatan ternyata hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika masih dianggap kurang.


(21)

21

2. Devinisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang dijadikan dasar untuk menjawab psemua permasalahan yang dihadapi sebagaimana dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Variabel Input

Adapun yang menjadi varibel input dalam ini adalah:

1) Penguasaan konsep kemampaun awal siswa mengenai materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat sederhana sebelum tindakan pembelajaran.

2) Penguasaan rancangan awal guru dalam menggunakan pendekatan kontekstual mengenai materi materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat sebelum tindakan pembelajaran.

3) Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran materi materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat sebelum tindakan pembelajaran.

b. Varibal Proses

Variable proses pada penelitian ini adalah aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran melalui pendekatan kontekstual. Termasuk segala tindakan secara khusus yang dilakukkan guru untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembeajaran.

c. Varibel Output

Variabel output (hasil tindakan) penelitian ini adalah :

1) Peningkatan kemapuan dan penguasaan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses.

2) Peningkatan pemahaman siswa dalam memahami sifat-sifat perhitungan bilangan bulat.

3) Peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran materi materi

sifat-sifat perhitungan bilangan bulat sebelum tindakan pembelajaran


(22)

22

C. Fokus Tindakan

Fokus tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan kinerja guru serta aktvitas dan penguasaan konsep siswa. Secara umum fokus tersebut adalah kemampuan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual guna meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat.

D. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Pada orientasi dan identifikasi masalah diperoleh berdasarkan atas pengematan dan pengkajian awal mengenai permasalahan yang diketemukan, yang mencakup :

a. Program pelaksanaan pembelajaran di kelas V SDN Pengadilan 1. b. Pengamatan mengenai kemampuan guru dalam proses pelaksanaan

pembelajaran yang menyangkut materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

c. Tingkat kemamapuan siswa pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat.pada mata pelajaran matematika.

Tujuan dari oreuntasi dan identifikasi masalah dijadikan sebagai acuan dalam merancang pelaksanaan tindakan penelian dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

2. Perencanaan Tindakan Kelas

Perencanaan pelaksanaan tindakan penelitian direncanakan akan dilakukkan dua siklus yang mecakup :

a. Peneliti menetapkan mitra kerja atau observer dan berdiskusi.

b. Mengkaji materi pokok tentang sifat-sifat perhitungan bilangan dilanjutkan dengan membuat instrumen untuk Keperluan PTK, meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi untuk mengamati kinerja guru, dan lembar observasi untuk mengamati aktvitas siswa dalam pembelajaran matematika. Soal post test untuk mengungkap kemampuan akhir siswa.


(23)

23

c. Alternatif pemahaman masalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelsaikan soal, melalui pendekatan kontekstual dan dijadikan fokus tindakan untuk setiap siklus tindakan pembelajaran.

Adapun Perencanaan tindakan penelitian dilakukkan berdasarkan hasil orientasi dan identifikasi masalah, kegiatan-kegiatan yang dilakukkan antara lain sebagai berikut:

a) Perencanaan Siklus Tindakan

Perencanaan tindakan dilakukkan sebanyak dua siklus, dengan bentuk pelaksanaan sebagai berikut :

1) Rencana pembelajaran yang di rancang dalam bentuk RPP materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual

2) Proses pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual

3) Hasil belajarn siswa pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual

b) Sekenario Pembelajaran

Sekenario pembelajaran mengacu pada bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang.

c) Fasilitas dan Bahan Ajar

Bahan ajar yang digunakan yaitu buku pelajaran kelas V Sekolah Dasar.

d) Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian guna memperoleh data hasil observasi tindakan penelitian mencakup:

1) Lembar observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran, yang mecakup:

(a) Lembar observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran; (b) Lembar Observasi kinerja siswa dalam proses pelaksanaan


(24)

24

3) Catatan lapangan, yang berisikan data temuan-temuan yang diketemukan selama proses pelaksanaan pembelajaran.

4) Evaluasi hasil dari kesluruhan tindakan penelitian yang telah dilaksanakan, guna mengetahui tingkat keberhasilan dari rindakan pelaksanaan pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Adapun bentuk instrumen dalam tindakan penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Lembar Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi Perencanaan Pembelajaran (RPP) digunakan untuk melakukkan pengamatan dan menganalisi bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang mencakup beberapa aspek, yaitu sebagai berikut: a) Aspek Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pencapaian kompetensi; b) Perumusan dan penetapan tujuan pembelajaran; c) Pengembangan materi pembelajaran; d) Penetapan metode pembelajaran; e) Pengembangan langkah-langkah pembelajaran;f) Penggunaan Alat, media dan sumber belajar; g) Pelaksanaan penilaian pembelajaran; h) Kerapihan dan kebersihan RPP, yang disajikan dalam bentuk penskoran pada setiap aspeknya komentar pada setiap pelaksanaannya. Sehingga mengenai aspek yang dianggap kurang dapat diketahui dan dilakukan perbaikan.

2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran

Lembar observasi digubnakan untuk mengamatin dan mengetahui kinerja guru selama proses pembelajaran. Adapun Aspek-aspek tersebut adalah; a) Kegiatan Pra KBM; b)Kemampuan membuka pelajaran; c) Sikap guru peneliti dalam proses pembelajaran; d) Penguasaan bahan pembelajaran; e) Proses pembelajaran; f) Kemampuan Menggunakan media pembelajaran; g) Evaluasi; h) Kemampuan menutup pelajaran; i) Kualitas tulisan di papan tulis; j) Penggunaan /bahasa pengantar; k) Kemampuan khusus dalam Pembelajaran Matematika, yang disajikan dalam bentuk penskoran pada setiap aspeknya komentar pada setiap


(25)

25

pelaksanaannya. Sehingga dapat diketahui aspek mana yang perlu dan harus diperbaiki.

3. Lembar Penilaian Kinerja Siswa pada Proses Pembelajaran

Lembar penilaian kinerja siswa digunakan guna mengetahui aktvitas siswa selama proses pembelajaran yang mencakup : a) Menunjukkan Minat atau Inisiatif Beraktvitas, b) Terlibat Aktif Melaksanakan Kegiatan, c) Keterampilan Menggunakan alat peraga melalui pendekatan kontekstual, d) Ketepatan dan Ketekunan dalam menyelesaikan soal evaluasi. Bentuk hasil pelaksanaan yang disajikan dalam bentuk penskoran pada setiap aspeknya komentar pada setiap pelaksanaannya. Sehingga dapat diketahui aspek mana yang perlu dan harus diperbaiki. 4. Catatan Lapangan

Pencatatan lapangan diggunakan untuk mecatat semua kejadin-kejadian yang ditemukan dilapangan, guna mengetahui aspek mana saja yang harus dilakukkan perbaikan, yang disajikan dalam bentuk catatatan matau tulisan-tulisan dari observer.

5. Lembar Evaluasi (tes akhir)

Lembar evaluasi yang diberikan guru dalam bentuk soal tes, sebagai tes akhir selama pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan secara lisan maupun tes tertulis dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa setelah proses pembelajaran dilakukkan. 6. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Melakukkan persiapan dan persyaratan pelaksanaan, maka dilakukkan tes awal untuk mengungkap kemampuan siswa sebelum pembelajaran dimulai, Peneliti menganalisis hasil tes awal, Melaksanakan rancangan pembelajaran sesuai dengan siklus dan fokus tindakan yang telah ditetapkan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya yang dilanjtkan pada kegiatan observasi pembelajaran pada setiap siklus untuk mengoptimalkan kualitas implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam meningkatkan pemahaman siswa.


(26)

26

Adapun bentuk pelaksanaan tindakan penelitian pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut :

Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Menyusun dan merancang bentuk Rencana Pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1.

b. Melakukan koordinasi dengan observer dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan, yang diteruskan dengan proses pengambilan data selama kegiatan dilaksanakan.

c. Menyiapkan lembar LKS dan lembar evaluasi guna mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan kemampuan siswa pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1.

d. Mempersiapkan perlengkapan dan fasilitas pembelajaran yang akan digunakan.

e. Pengisian lembar observasi yang menyangkut Rancangan Pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1 yang pelaksanaanya disesuaikan dengan bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang. Adapun proses pelaksanaanya meliputi : 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti dan 3) kegiatan akhir.

3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran.

Pada observasi pelaksanaan pembelajaran meliputi :

a. Melakukan observasi dan melakukan pencatatan semua temuan data yang ditemukan selama kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran yang menyangkut aktivitas guru, pada format isian yang sebelumnya sudah di buat.


(27)

27

b. Melakukan observasi dan melakukan pencatatan semua temuan data yang ditemukan selama kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran yang menyangkut aktivitas siswa, pada format isian yang sebelumnya sudah di buat.

c. Melakukan pengkajian data temuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang meliputi perencanaan tindakan, proses pelaksanaan pembelajaran menyangkut aktivitas guru dan siswa.

4. Refleksi

Pada tahap ini semua data dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui kekurangan-kekurang yang perlu diperbaiki, yang direkomendasikan untuk kegiatan pada siklus ke 2.

Siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 mengacu pada data temuan pada siklus 1 yang masih perlu diperbaiki.

1 Perncanaan Tindakan Penelitian

a. Menyusun dan merancang bentuk Rencana Pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1 dengan perbaikan sesuai hasil refleksi siklus I.

b. Melakukan koordinasi dengan observer dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan, yang diteruskan dengan proses pengambilan data selama kegiatan dilaksanakan.

c. Menyiapkan lembar LKS dan lembar evaluasi guna mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan kemampuan siswa pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1.

d. Mempersiapkan perlengkapan dan fasilitas pembelajaran yang akan digunakan.

e. Pengisian lembar observasi yang menyangkut Rancangan Pelaksanaan pembelajaran.


(28)

28

2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 mengenai pelaksanaan proses pembelajaran pada materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1 yang pelaksanaanya disesuaikan dengan bentuk rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang. Adapun proses pelaksanaanya meliputi : 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti dan 3) kegiatan akhir.

3 Observasi Pelaksanaan Pembelajaran.

Pada observasi pelaksanaan pembelajaran meliputi :

a. Melakukan observasi dan melakukan pencatatan semua temuan data yang ditemukan selama kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran yang menyangkut aktivitas guru, pada format isian yang sebelumnya sudah di buat.

b. Melakukan observasi dan melakukan pencatatan semua temuan data yang ditemukan selama kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran yang menyangkut aktivitas siswa, pada format isian yang sebelumnya sudah di buat.

c. Melakukan pengkajian data temuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang meliputi perencanaan tindakan, proses pelaksanaan pembelajaran menyangkut aktivitas guru dan siswa.

4 Refleksi

Pada tahap ini semua data dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui kekurangan-kekurang yang perlu diperbaiki, yang direkomendasikan untuk kegiatan pada siklus ke 3. Akan tetapi bila pada siklus 2 sudah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan maka tindakan dapat dihentikan.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengolahan data melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif, analisis data hasil penelitian dilakukkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada


(29)

29

materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat. Adapun tahap-tahap pengolahan data meliputi :

1. Teknik Studi Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat.

2. Teknik Observasi

Dilakuakn untuk mengumpulkan data yang menyangkut aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Teknik tes

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan serta sesudah tindakan pembelajaran. G. Kriteria Keberhasilan

Sebagai indikator kriteria keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukkan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal matematika melalui pendekatan kontekstual, siswa dengan menggunakan pendekatan kontektual sebagai berikut:

1. Guru mampu menunjukkan kinerja baik, dalam menyusun RPP sekurang-kurangnya 75%, dari keseluruhan aspek yang diamati.

2. Dalam proses pembelajaran guru mampu menunjukkan kinerja baik, sekurang-kurangnya 75% dari sejumlah 31 indikator dapat terkuasai.

3. Siswa mampu menunjukkan peningkatan aktivitas pembelajaran apabila sekurang-kurangnya 75% berperan aktif dalam pembelajaran.


(30)

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan perolehan hasil observasi tindakan penelitian yang dilaksanakan di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang yang disusun mengenai materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual telah sesuai dan mengacu pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun hasil observasi mengenai rencana pembelajaran pada materi pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual yang dirancang pada tindakan setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dengan peningkatan hasil tindakan mengenai rencana pembelarajan menunjukan peningkatan. 2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual, kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menujukkan kemampuan yang yang luas, selain itu juga proses pelaksanaan pembelajaran materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan antusiasem siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga berdampak meningkatnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi tersebut disebabkan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa lebih berperan aktif dan terlibat langsung dalam memecahakan permasalahn yang ditemukan. hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran


(31)

68

matematik melalui pendekatan kontekstual sudah dikatakan tepat dan sesui.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dan perbaikan. Hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Dengan perolahan hasil belajar siswa yang semula hanya sebesar 59,90 dan masih dibawah KKM yang ditetapkan. Akan tetapi setelah dilakukan tindakan pembelajaran setiap siklusnya meningkat dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus 1 sebesar 72,20 dan siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 80,70. Sehingga dengan perolehan nial rata siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada materi menghitung dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam pembelajaran sudaha baik dan ada peningkatan

B. Saran

Penggunaan pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang dilakukan, mengenai materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat memberikan kesempatan kepada siswa dalam pembelajaran yang lebih melibatkan siswa secara aktif. Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan:

1. Bagi guru

Dalam penyampaian bahan ajar khususnya dalam menyelesaikan persoalna mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat, diharapkan guru dalam meracang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum yang berlaku dengan baik. Guru hendaknya mampu menentukan dan memilih pendekatan pendekatan pembelajaran paling tepat guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(32)

69

2. Bagi siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa hendaknya terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran khususnya pendekatan pembelajaran kontektual, karena penggunaan pendekatan kontekstual akan mempermudah siswa menyelesaikan persoalna mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat.

3. Bagi Sekolah

Sebagai referensi bagi pihak sekolah bahwa pelaksanaaan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi kepala sekolah senantiasa memeberikan dukungan dan kesempatan kepada guru kelas untuk mengembangakn potensi guru dalam pembelajaran melelui berbagai macam pendekatanguna meningkatkan kualitas pelaksanaan KBM.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Amir. (2007). Pendekatan Pembelajaran Kontekstual: Sebuah

Pendekatan Belajar Dalam Pembelajaran Inovatif. Makalah. Disajikan pada

loka karya Peningkatan kualitas penyelenggaraan PPL Mahasiswa S1 PGSD Yang dilaksanakan Oleh Pengelola Seminar Ilmiah Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, Makassar, 10 – 12 November 2007.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan pembelajarn matematika SD. Jakarta: Direktorat Jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.

Dahar. (1998). Teori-teori belajar. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral pendidikan tinggi proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan.

Hermawan, R, Mujono, Suherman, A, (2010) Metode Penelitian Pendidikan

Sekolah Dasar. Bandung UPI Press.

Hudoyo, H., 1988. Pendekatan Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Muchtar A. Karim, dkk. (1996). Pendidikan Matematika I. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaa

Nurhadi. (2003) Pembelajaran Kotekstual dan Penerapannya dalam KBK.Malang: Universitas Negeri Malang.

Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.

Soenarjo (2007) Matematika 5. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Subariah Sri. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas Surya ,M. (2004) Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :Pustaka Bani

Quraisy

Wardani,I.G.K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi 72


(34)

(1)

materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat. Adapun tahap-tahap pengolahan data meliputi :

1. Teknik Studi Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi sifat-sifat perhitungan bilangan bulat.

2. Teknik Observasi

Dilakuakn untuk mengumpulkan data yang menyangkut aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Teknik tes

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan serta sesudah tindakan pembelajaran. G. Kriteria Keberhasilan

Sebagai indikator kriteria keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukkan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal matematika melalui pendekatan kontekstual, siswa dengan menggunakan pendekatan kontektual sebagai berikut:

1. Guru mampu menunjukkan kinerja baik, dalam menyusun RPP sekurang-kurangnya 75%, dari keseluruhan aspek yang diamati.

2. Dalam proses pembelajaran guru mampu menunjukkan kinerja baik, sekurang-kurangnya 75% dari sejumlah 31 indikator dapat terkuasai.

3. Siswa mampu menunjukkan peningkatan aktivitas pembelajaran apabila sekurang-kurangnya 75% berperan aktif dalam pembelajaran.


(2)

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan perolehan hasil observasi tindakan penelitian yang dilaksanakan di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang yang disusun mengenai materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual telah sesuai dan mengacu pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun hasil observasi mengenai rencana pembelajaran pada materi pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual yang dirancang pada tindakan setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dengan peningkatan hasil tindakan mengenai rencana pembelarajan menunjukan peningkatan. 2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual, kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran menujukkan kemampuan yang yang luas, selain itu juga proses pelaksanaan pembelajaran materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan antusiasem siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga berdampak meningkatnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi tersebut disebabkan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa lebih berperan aktif dan terlibat langsung dalam memecahakan permasalahn yang ditemukan. hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran


(3)

matematik melalui pendekatan kontekstual sudah dikatakan tepat dan sesui.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran pada materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat melalui pendekatan kontekstual pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dan perbaikan. Hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Dengan perolahan hasil belajar siswa yang semula hanya sebesar 59,90 dan masih dibawah KKM yang ditetapkan. Akan tetapi setelah dilakukan tindakan pembelajaran setiap siklusnya meningkat dengan perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus 1 sebesar 72,20 dan siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 80,70. Sehingga dengan perolehan nial rata siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada materi menghitung dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam pembelajaran sudaha baik dan ada peningkatan

B. Saran

Penggunaan pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang dilakukan, mengenai materi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat memberikan kesempatan kepada siswa dalam pembelajaran yang lebih melibatkan siswa secara aktif. Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan:

1. Bagi guru

Dalam penyampaian bahan ajar khususnya dalam menyelesaikan persoalna mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat, diharapkan guru dalam meracang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum yang berlaku dengan baik. Guru hendaknya mampu menentukan dan memilih pendekatan pendekatan pembelajaran paling tepat guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(4)

69

2. Bagi siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa hendaknya terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran khususnya pendekatan pembelajaran kontektual, karena penggunaan pendekatan kontekstual akan mempermudah siswa menyelesaikan persoalna mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat.

3. Bagi Sekolah

Sebagai referensi bagi pihak sekolah bahwa pelaksanaaan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi kepala sekolah senantiasa memeberikan dukungan dan kesempatan kepada guru kelas untuk mengembangakn potensi guru dalam pembelajaran melelui berbagai macam pendekatanguna meningkatkan kualitas pelaksanaan KBM.


(5)

loka karya Peningkatan kualitas penyelenggaraan PPL Mahasiswa S1 PGSD Yang dilaksanakan Oleh Pengelola Seminar Ilmiah Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, Makassar, 10 – 12 November 2007.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan pembelajarn matematika SD. Jakarta: Direktorat Jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.

Dahar. (1998). Teori-teori belajar. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral pendidikan tinggi proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan.

Hermawan, R, Mujono, Suherman, A, (2010) Metode Penelitian Pendidikan

Sekolah Dasar. Bandung UPI Press.

Hudoyo, H., 1988. Pendekatan Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Muchtar A. Karim, dkk. (1996). Pendidikan Matematika I. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaa

Nurhadi. (2003) Pembelajaran Kotekstual dan Penerapannya dalam KBK.Malang: Universitas Negeri Malang.

Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.

Soenarjo (2007) Matematika 5. Jakarta :Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Subariah Sri. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas Surya ,M. (2004) Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :Pustaka Bani

Quraisy

Wardani,I.G.K. (2001). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi 72


(6)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA PAPAN HITUNG PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS V DI SDN DADAPREJO 1 BATU

4 23 23

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan dan aktivitas siswa: penelitian tindakan kelas IV SDN Pesanggrahan 01 Pagi

0 10 352

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VI SDN 03 SROYO.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (NHT) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V-C SDN Bhakti Winaya Kecamatan Regol Kota Bandung.

0 8 41

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Purwanajaya Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya).

0 1 26

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV A SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang.

0 0 53

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 1 221

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat untuk siswa kelas V sekolah dasar

0 0 219

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013.

0 0 18