PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKANGERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP KECAMATAN

SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi PGSD Penjas

Oleh Januar Ikhsan

0903208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARPENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG” ini dan isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Sumedang, Juni 2013

Januar Ikhsan NIM. 0903208


(3)

JANUAR IKHSAN

PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP

KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Drs. Entan Saptani, M.Pd. NIP. 196204131987031002

Pembimbing II,

Drs. H. Anin Rukmana, M.Pd. NIP. 196002061986031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD S-1 PENJAS

Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd. NIP. 195905201988031002


(4)

iv

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. PerumusandanPemecahanMasalah ... 11

1. PerumusanMasalah ... 11

2. PemecahanMasalah ... 11

C. TujuanPenelitian ... 14

D. ManfaatPenelitian ... 15

E. BatasanIstilah ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18

A. KajianTeoritis ... 18

1. Pengertian Pembelajaran ... 18

2. Konsep Pendidikan Jasmani ... 19

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ... 20

4. Perkembangan dan Karakteristik Anak Kelas V SD... 21

5. Pengertian Renang Gaya Bebas ... 22

6. Pengertian Alat dan Media Pembelajaran ... 32

7. Pembelajaran Renang Gaya Bebas Melalui Alat/Media ... 34

a. Pengenalan Aktivitas Air ... 35

b. Gerakan Meluncur ... 35

c. Gerakan Tungkai ... 40

d. Gerakan Lengan ... 43

e. Gerakan Pernafasan ... 44

B. Hasil Temuan Penelitian yang Relevan ... 50


(5)

v

2. WaktuPenelitian ... 52

B. SubjekPenelitian ... 53

C. MetodedanDesainPenelitian ... 54

1. MetodePenelitian... 54

2. DesainPenelitian ... 55

D. ProsedurPenelitian... 57

1. TahapPerencanaan Pembelajaran (Planning) ... 57

2. Tahap Kinerja Guru DalamPelaksanaanTindakan (Action) ... 58

3. TahapanObservasi (Observer) ... 60

4. TahapanAnalisisdanRefleksi (Reflection) ... 60

5. Perencanaan Ulang (Re Planning) ... 60

E. InstrumenPenelitian... 61

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 62

1. Teknik Pengolahan Data ... 62

2. Pengolahan Data Hasil ... 63

3. Analisis Data ... 63

G. Validasi Data ... 64

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Paparan Data Awal ... 66

1. Paparan Data Awal Perencanaan ... 66

2. Paparan Data Awal Pelaksanaan ... 67

3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 68

4. Paparan Data Awal Hasil Tes ... 69

5. Analisis dan Refleksi ... 70

B. Paparan Data Tindakan ... 77

1. Paparan Data Siklus I ... 77

a. Paparan Data Perencanaan ... 77

b. Paparan Data Pelaksanaan... 80

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 88

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 90

e. Analisis dan Refleksi... 92

2. Paparan Data Siklus II ... 104

a. Paparan Data Perencanaan ... 105

b. Paparan Data Pelaksanaan... 108


(6)

vi

a. Paparan Data Perencanaan ... 133

b. Paparan Data Pelaksanaan... 136

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 145

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 148

e. Analisis dan Refleksi... 150

4. Paparan Data Siklus IV ... 161

a. Paparan Data Perencanaan ... 161

b. Paparan Data Pelaksanaan ... 163

c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 172

d. Paparan Data Hasil Belajar ... 175

e. Analisis dan Refleksi ... 177

C. Pembahasan ... 187

1. Pembahasan Perencanaan... 187

2. Pembahasan Pelaksanaan ... 189

3. Pembahasan Aktivitas Siswa ... 191

4. Pembahasan Hasil Belajar ... 194

5. Temuan dan Refleksi Hasil Penelitian ... 199

6. Pembuktian Hipotesis ... 215

BAB V KESIMPULANDANSARAN ... 216

A. Kesimpulan ... 216

B. Saran ... 218

DAFTAR PUSTAKA ... 221

LAMPIRAN ... 223


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan suatu alat pendidikan secara komperhensif. Tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan umum pendidikan. Pengertian pendidikan jasmani menurut Lutan (Safari,

2011:8) yaitu,„Proses belajar untuk bergerak yang tujuannya begitu luhur akan dicapai, setelah mencapai masa yang cukup lama‟. Pengertian pendidikan jasmani menurut Nixon (Safari, 2011:8) yaitu, „Fase dari proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem, otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut‟.

Pendidikan jasmani juga merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan olahraga merupakan serangkaian gerak raga yang terstruktur dan terencana yang di dalamnya mempengaruhi kerja otot. Menurut Rukmana dalam perkuliahan bahwa “olahraga itu berbentuk eksak yang merupakan aktivitas sosial dalam kehidupan sehari-hari.”

Materi yang diberikan untuk mengembangkan aspek diatas ruang lingkupnyameliputiaspek-aspek seperti yang tercantum dalam Depdiknas (2006: 175) sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non-lokomotor, manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis dan beladiri serta aktivitas lainnya. 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmanidan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alatdan senam lantaiserta aktivitas lainnya.


(8)

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJdan senam aerobik serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di airdan renang serta aktivitas lainnya.

6. Pendidikanluar kelas (Outdor Education),

meliputi:piknik/karyawisata,pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajahdan mendaki gunung.

7. Kesehatanmeliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegahdan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiridan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani merupakan suatu matrik pembelajaran yang sudah memiliki substansi materinya masing-masing untuk dijadikan bahan pembelajaran.

Apa yang perlu disajikan guru penjas dalam memberikan pembelajaran? Pembelajaran yang dikemas kedalam bentuk permainan dirancang dalam suatu proses yang kondusif, diyakini dapat menghasilkan rasa senang bagi siswa. Selain itu dapat pula membina kesehatan dan rasa percaya diri. Jadi mengajarkan permainan harus tetap merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pendidikan jasmani.

Permainan merupakan bagian bidang studi pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan. Seperti halnya pada kegiatan olahraga pada umumnya, dengan bermain akan terpacu perkembangan manusia secara menyeluruh misalnya perkembangan jasmani koordinasi gerak, kejiwaan dan sosial.

Aktivitas permainan menurut Sukintaka (1992:37) yaitu:

Aktivitas permainan diberikankepada siswa sekolah dasar ikut membantupencapaian tujuan pendidikan seperti meningkatkan hubungan akrab dengan guru, meningkatkan rasa kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran, terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan pendidikan serta memenuhi kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa ke arah yang sempurna.


(9)

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa permainan dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan siswa ke arah yang sempurna, artinya dengan diadakannya permainan dalam sebuah pembelajaran penjas akan mendorong minat dan motivasi siswa dalam belajar.

Terdapat beberapa aspek permainan dan olahraga diantaranya meliputi cabang olahraga Renang yang masuk kedalam permainan air.Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak diair.Berenang biasanya dilakukantanpa perlengkapan buatan.Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnyadi air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Renang memiliki kegiatan yang khas seperti terapung, meluncur, menyelam hingga melakukan koordinasi gerakan lengan dan tungkai dalam satu gaya renang. Hal ini merupakan pola gerak dasar dominan dalam renang sebagai pondasi bagi keterampilan siswa ketika bermain di dalam air dan juga merupakan gerak dasar bagi pembinaan olahraga.Sebagaimana dikemukakan oleh Suherman (2001:29) tentang pola gerak dasar dominan dalam renang yaitu:

Kemampuan dasar renang yang harus dipahami oleh para guru, yaitu anak perlu belajar renang yang dimulai dari keterampilan gerak dasar yang paling sederhana.Kemampuan tubuh yang mendasari semua gaya renang yakni meringankan tubuh di permukaan air, mengapung atau mengambang di air dan meluncur.

Dari pernyataan diatas, bahwa sebelum siswa belajar satu gaya dalam renang, siswa terlebih dahuluharus menguasai dan berani beradaptasi di lingkungan sekitar kolam renang. Sebelum siswa mempraktikkan suatu gaya dalam renang, menurut Suherman (2001:17) siswa harus belajar memperaktikkan pengenalan di air sebagai wujud aktivitas belajar keberanian dan kesenangan.Aktivitas tersebut meliputi:

1. Belajar berdiri dan membasahi muka di kolam renang, 2. Berjalan di kolam renang,

3. Memasukan kepala ke dalam air, 4. Membuka mata di dalam air,


(10)

5. Menahan dan mengeluarkan udara di dalam air, 6. Melakukan aneka gerak tubuh di dalam air, dan 7. Melakukan berbagai aktivitas permainan di dalam air.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan pengenalan aktivitas di air adalah aktivitas yang dilaksanakan pada pra pembelajaran sebelum siswa melakukan renang dalam suatu gaya.

Selain itu, yang menentukan keberanian dan kesenangan siswa dalam memperaktikkan renang adalah alat dan media pembelajaran yang lengkap. Keberhasilan siswa dalam belajar renang sangat ditentukan oleh alat bantu. Keberhasilan tersebut menurut Suherman (2001:10) yaitu :

Beberapa macam alat bantu belajar renang dapat digunakan untuk memperkaya bahan ajar, sehingga waktu aktif belajar dapat dimanfaatkan secara penuh. Artinya, dengan dukungan alat bantu, anak tidak banyak menunggu giliran atau harus satu-satu dilayani oleh guru. Alat bantu akan sangat besar manfaatnya pada situasi kelas yang jumlah siswanya banyak. Selain itu, alat ini bermanfaat untuk menjaga keselamatan siswa. Dengan demikian tercipta rasa aman.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa alat bantu dalam belajar renang merupakan alat untuk menunjang keselamatan dan keberhasilan siswa.

Dari keberanian, kesenangandan keberhasilan siswa di atas telah terjawab berdasarkan landasan teori tentang penggunaan alat dan media dalam proses pembelajaran renang gaya bebas. Teori mengenai alat diperkuat oleh Sukintoko (1983:10) yaitu:

Fasilitas renang yang menentukan cara penyampaian pelajaran. Alat-alat yang langsung digunakan dalam pelajaran harus dapat ditentukan secara pasti bagaimana cara menggunakannya,dan hasilyangdiharapkan dengan menggunakan alat tersebut, misalkan batu-batu kecil untuk latihan menyelam, papan-papan untuk berlatih kaki danstang untuk belajar dan berlatih teknik tangan atau kaki dalam bermacam-macam gaya. Macam-macam alat tersebut harus dapat dikenal, baik sifat maupun kegunannya dalam pelajaran, sehingga guru dapat dengan tepat cara menggunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa teori tentang alat menjelaskan berbagai macam alat untuk melatih keterampilan dasar dalam berenang.


(11)

Sedangkan teori mengenai media diperkuat oleh Sudin dan Saptani (2009:5)

adalah“sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.”

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa teori tentang media menjelaskan ketercapaian tujuan pembelajaran melalui sebuah media berupa perangkat yang berkaitan dengan media sebagai alat bantu dalam belajar mengajar.

Mengapa alat dan media menjadi tolak ukur dalam mencapai keberhasilan siswa dalam belajar renang? Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman (2001: 10) yaitu:

Karena alat bantu belajar renang dapat digunakan untuk memperkaya bahan ajar, sehingga waktu aktif belajar dapat dimanfaatkan secara penuh dan sangat besar manfaatnya pada situasi kelas yang jumlah siswanya banyak. Selain itu, alat ini bermanfaat untuk menjaga keselamatan siswa. Dengan demikian, tercipta rasa aman.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa tolak ukur dalam mencapai keberhasilan siswa ditentukan oleh pembelajaran yang kegiatannya dikemas ke dalam penggunaan alat bantu belajar renang sebagai bentuk latihan siswa sebelum mempraktikkan suatu gaya dalam renang. Latihan dengan alat, siswa akan merasa aman dan nyaman, serta dengan keamanan dan kenyamanan tersebut secara bertahap akan menunjang keberhasilan siswa.

Sedangkan peranan media pada pra pembelajaran yaitu“untuk menarik minat dan perhatian siswa pada materi yang akan disampaikan, pada tahap penyajian pelajaran yaitu untuk mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung, pada tahap tindak lanjut yaitu memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba menerapkan berbagai prosedur yang baru didapat” (Sudin dan Saptani, 2009:16).

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa materi yang disampaikan melalui media pembelajaran yang dikemas secara menarik,akan pula menarik minat dan perhatian siswa dalam belajar.


(12)

Perlu diketahui bahwa renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu.Gaya bebas dilakukan dengan beranekaragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju didalam air. Proses belajar mengajar renang gaya bebas melalui beberapa tahapan berdasarkan unsur atau elemen gerak yang ada pada renang gaya bebas. Unsur gerak tersebut adalah:

1. Pengenalan aktivitas/sifat-sifat air 2. Posisi tubuh dari setiap elemen 3. Meluncur

4. Gerakan kaki

5. Gerakan lengan dan tangan 6. Pernafasan

7. Koordinasi

Pengertian renang gaya bebas (The Free Style) menurut PRSI (Dumadi, 1992:2) ialah:

Gaya renang yang benar-benar bebas menggunakan atau memilih salah satu gaya renang dalam nomor gaya bebas. Hal ini ada kaitannya dengan nomor renang gaya berganti, dimana gaya bebas dibatasi memilih gaya renangnya, yaitu tidak boleh menggunakan tiga gaya renang yang mendahuluinya.

Dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar, peneliti akan mencoba mengatasi permasalahan yang timbul dalam 1 kelas di SD ketika belajar gerak dasar renang gaya bebas, dengan terlebih dahulu peneliti melakukan pra observasi yangbertujuan untuk mendapatkan data awal melalui analisis proses serta wawancara dengan siswa dan guru.Pada tugas penelitian ini, peneliti bukan hanya sebagai ketua peneliti dan observer saja melainkan sebagai praktisi, karena peneliti memiliki visi untuk memecahkan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar yang dialami oleh guru dan siswa.

Pada saat pra observasi, semata-mata siswa hanya difokuskan untuk bermainsaja ketika berada diair. Tetapi hal demikian tidaksalah, karena dengan bermain akan terpacu perkembanganmanusia secara menyeluruh misalnya perkembangan-perkembangan jasmani yang meliputi koordinasi gerak, kejiwaan


(13)

dan sosial.“Bermain menurut prinsip psikologi sangat diperlukan sekali, karena tanpa disadari sudah mendorong mereka untuk menyenangi cabang olahraga air ini, dan meningkatkan rasa percaya diri, ketekunan, serta menghilangkan rasa takut” (Murni, 2000: 21). Kutipan tersebut dapat disimpulkan, bahwa sebetulnya bermain di air itu hanya untuk menciptakan suasana belajar yang menarik serta untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Tetapi pada proses KBM, siswa diharuskan untuk bisa melakukan gerak dasar renang gaya bebas agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Bukti empirikyang penulis cantumkan dalam penelitian ini hanya sebagai acuan bukan verifikasi dan hasilnya tidak harus seperti keterampilan seorang atlet karena dasar kemampuan manusia berbeda-beda (individualisasi), apalagi kemampuan anak SD yang masih perlu diasah.

Berdasarkan hasil pra observasi dilapangan pada tanggal 7 Desember 2012, terbukti pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata adabeberapa masalah urgen yang dianalisis langsung oleh peneliti pada saat menjadi observer, sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada saat peneliti melaksanakan observasiterhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru penjas SDN Babakan Hurip dengan materi pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada perencanaan yaitu perumusan indikator dan tujuan pembelajaran renang gaya bebas hanya terfokus pada teknik dasar tanpa adanya pengenalan aktivitas air terlebih dahulu yang secara psikologis dapat memupuk rasa senang, keberanian, percaya diri, ketekunan serta dalam perencanaantidak mengembangkan dan mengorganisasikan alat dan media pembelajaran sebagai alat bantu belajar gerak dasar renang gaya bebas.

2. Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pada saat peneliti melaksanakan observasiterhadap kinerja guru dalam KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada proses pembelajaran yaitu sebagian besar tidak berorientasi kepada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat,guru hanya


(14)

menyampaikan sebuah teori melalui metode ceramah dan komando saja, kemudian banyak mendemonstrasikan teknik dasar dibanding gerak dasar gaya bebas dan kegiatan pengenalan air yang dapat memupuk rasa senang. Pada proses KBMtidak didukungoleh alat dan media pembelajaran serta alur pembelajaran tidak sistematis sesuai alur KBM yaitu apresepsi (pra pembelajaran), eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi serta evaluasi di akhir pembelajaran.

3. Pelaksanaan Aktivitas Siswa

Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap aktivitas siswa dalam KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Permasalahan pada aktivitas siswa ini sebagai dampak dari prilaku kinerja guru, sehingga sebagaian besar siswatidak menguasai gerakan renang gaya bebas. Saat KBM berlangsung sebagian besar siswa kurang disiplin, semangat dan kerjasama pada implementasi pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dan permainan maupun kegiatan pengenalan di air.

4. Hasil Belajar

Pada saat peneliti melaksanakan pra observasi terhadap pelaksanaan tes renang gaya bebas,hasilnya dari jumlah 38 orang siswa kelas V SD mayoritas tidak menguasainya.Karena ada beberapa penyebab yang muncul sehingga siswa kesulitanmelakukangerak dasar renang gaya bebas yaitu:

a. Ditemukannya siswa yang kurang mengenal dengan gerakan-gerakan renang gaya bebas,

b. Terdapat siswa-siswi yang takut berenang di air (takut tenggelam), c. Terdapat siswa-siswi yang tidak bisa mengapung di air,

d. Pembelajaran kurang inovatif seperti pembelajaran berpusat pada guru, yang terjadi siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu diperkirakan karena guru hanya menyampaikan sebuah teori melalui metode ceramah dan komando tanpa adanya suatu praktek langsung yang mampu mengkonkretkan tentang gerak dasar renang gaya bebas,

e. Kurang kondusifnya kondisi lapangan (kolam renang), banyak siswa yang masih bercanda saat guru menjelaskan materi,


(15)

f. Setelah pemanasan siswa langsung dihadapkan pada teknik dasar renang gaya bebas tanpa terlebih dahulu melakukan pengenalan aktivitas di air, sehingga siswa merasa ketakutan dan ketidaktahuan harus melakukan gerakan seperti apa, sertapembelajaranterlihat monoton dan membosankan,

g. Alat dan media pembelajaran yang tidak mendukung siswa untuk memaksimalkan kemampuannya dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas.

Permasalahan padahasil tes, terbukti dari data awal yang dipaparkan pada tabel 1.1 di bawah ini:

Tabel 1.1

Data Awal Hasil Tes Renang Gaya Bebas

No Nama Siswa

Aspek Yang di Nilai

Skor Nilai

Ketuntasan Posisi

Tubuh Meluncur Tungkai Lengan Pernafasan Koordinasi T T

T

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Ade S. √ √ √ √ 6 25 √

2 Aditya H. √ √ √ √ 6 25 √

3 Aditya N. √ √ √ √ 6 25 √

4 Agun G. √ √ √ √ 9 37 √

5 Agim G. √ √ 6 25

6 Aji M. √ √ √ √ 6 25 √

7 Andi R. √ √ √ √ 6 25 √

8 Arif N. √ √ √ √ 6 25 √

9 Bayu S. √ √ 6 25

10 Bunga N. √ √ √ √ 6 25 √

11 Cindi S. √ √ √ √ 6 25 √

12 Dadan S. √ √ √ √ 6 25 √

13 Evi N. √ √ √ √ 6 25 √

14 Fitri W. √ √ √ √ 6 25 √

15 Gina A. S. √ √ √ √ 6 25 √

16 Gita P. √ √ √ √ 6 25 √

17 Heru A. L. √ √ √ √ 6 25 √

18 Imat A. √ √ √ √ 6 25 √

19 Iwa C. √ √ √ √ 6 25 √

20 Maulana Y. √ √ √ √ √ √ 22 91 √

21 Memey Y. √ √ √ √ 6 25 √

22 M. Ardiansyah √ √ √ √ 6 25 √

23 M. Habibul H. √ √ √ √ 6 25 √

24 M. Faturahman √ √ √ √ 6 25 √

25 M. Ihsan F. √ √ √ √ 6 25 √

26 M. Solah √ √ √ √ √ √ 22 91 √

27 Muna M. √ √ 6 25

28 Neng H. √ √ √ √ 6 25 √

29 Rafi Suci R. √ √ √ √ 6 25 √

30 Rafli √ √ √ √ 6 25 √

31 Rahman H.A. √ √ √ √ 22 91

32 Rijal T. √ √ √ √ 6 25 √

33 Risa Aryani √ √ √ √ 6 25 √

34 Rizal Cahya P. √ √ 6 25


(16)

36 Sisky Setia √ √ √ √ 6 25 √

37 Vionita Abada √ √ √ √ 6 25 √

38 Wiwin Nuryeni √ √ 6 25 √

Jumlah 1160 3 35

Persentase (%) 30

% 8 %

92 %

Rata-rata 30

Jumlah Skor Maksimal (Skor Ideal) = 24

Melihat dari tabel diatas tentang hasil tes awal renang gaya bebas diperoleh8% yang artinyadari jumlah 38 siswa kelas V, ternyata hanya3 orang siswa yang lulus melakukan gerak dasar renang gaya bebas. Sedangkan 92% atau 35 orang siswa yang tidak lulus melakukan gerak dasar renang gaya bebas.Nilai rata-rata kelas hanya mencapai angka30. Dengan hal ini perlu adanya refleksi serta tindakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas.

Salah satu tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas yaitu melalui penggunaan alat dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa di kolam renangagar siswa mampu menghindari dirinya dari rasa takut berenang di air dan ketidakbisaan melakukan renang gaya bebas.Pelaksanaan penggunaan alat dan media yang diimplementasikan oleh guru dan siswa pada proses KBM sebagai berikut:

1. Siswa melakukan gerakan meluncur, tungkai, lengan, pernafasan dan koordinasi/rangkaian gerak dasar renang gaya bebas dibantu oleh pelampung, sedangkan guru mendemonstrasikan cara-cara menggunakan alat bantu renang tersebut yang dibantu oleh salah seorang siswa mulai dari penggunaan pelampung ketika meluncur sampai dengan gerakan koordinasi renang gaya bebas.

2. Siswa melakukan gerakan meluncur, tungkai, lengan, pernafasan dan koordinasi/rangkaian gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan media tali (tambang), bambu dan jarak secara bertahap. Tugas guru adalah menjelaskan penggunaan media tali dan bambu tersebut dengan cara berpasangan, yaitu dipegang oleh teman yang membantunya, serta menggunakan jarak secara bertahap dengan mematok batas kolam yang harus ditempuh oleh siswa ketika melakukan latihan gerak dasar renang gaya bebas.


(17)

Tindakandiatassecara bertahap akan memberikan dampak yang baik terhadap kelancaran proses belajar gerak dasar renang gaya bebas.Mencermati kutipan di atas, peneliti mempunyai perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang lebih kompleks lagi untuk mengatasi masalah guru dan siswa di kelas V SD pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas.

Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengembangkannya ke dalam metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan perencanaan, pelaksanaan (kinerja guru), aktivitas siswa dan hasil belajar dalam praktik renang gaya bebas dengan mengambil judul penelitian yaitu ”Penggunaan Alat dan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Pada Siswa Kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.”

B.Perumusan dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Melihat 4 substansi permasalahan yang terdapat pada latar belakang masalah, maka deskripsi rumusan masalah akan peneliti tuangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat dan media pembelajaran?

b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat dan media pembelajaran?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat dan media pembelajaran?

d. Bagaimanapenggunaanalat dan media pembelajaranterhadappeningkatan hasil belajargerak dasar renang gaya bebas?

2. Pemecahan Masalah

Munculnyapermasalahan dari latar belakang, maka langkah selanjutnya yaitu mencari alternatif untuk pemecahan masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas. Karena berdasarkan teori, bahwa penelitian tindakan kelas


(18)

inimempunyai kelebihan seperti yang dijelaskan Wiriaatmaja(Rukmana, 2012:1-2): a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap

terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.

b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi tenaga profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya. c. Dengan melaksanakan tahap-tahapan dalam PTK, guru mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran. e. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu dituntut

untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa PTK ini digunakan untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan terhadap kinerja guru dan siswa dalam proses KBM mulai dari substansi perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.

Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka peneliti mengajukan pemecahan masalah dengan menerapkan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media. Langkah-langkahnya dapat dilakukan sesuai dengan 4 pertanyaan rumusan masalah di atas sebagai berikut:

1) Tahap PerencanaanPembelajaran

a) Guru akan menjelaskan kepada siswa mengenai indikator kegiatan, tujuan pembelajaran dengan mencantumkan kriteria keberhasilan, pokok-pokok kegiatan yang tertuang pada Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya (RPP) tentanggerak dasar renang gaya bebas melalui penerapan alat dan media pembelajaranpada siswa kelas V SDN Babakan Hurip.


(19)

b) Guru akan mempersiapkan alat dan media pembelajaran sebagai tindakan utama yakni alat bantu siswa dalam praktik renang gaya bebas diantaranya pelampung, tali (tambang), bambu dan jarak bertahap.

2) Tahap Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah dipersiapkan. Guru akan mendemonstrasikangerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajarandengan tidak langsung mengajarkan teknik dasarrenang gaya bebas, artinya dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan pengelompokkan elemen gerak menuju pelaksanaan praktik gerak dasar renang gaya bebas mulai dari pengenalan aktivitas air, posisi

tubuh, meluncur, gerakan tungkai, gerakan lengan, pernafasan,

koordinasi/rangkaian.Praktik renang akan diawali dengan simulasi gerakan renang gaya bebas yang dilaksanakan di darat (sekitar kolam), bisa juga ketika melakukan pemanasan di darat dengan melakukan gerakan yang berorientasi pada gerakan renang gaya bebas. Kegiatan tersebut sebagai adaptasi siswa dengan gerakan renang gaya bebas sebelum masuk ke air. Kemudian alur pembelajaran akan dilaksanakan secara sistematis sesuai alur KBM yaitu apresepsi (pra pembelajaran), eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi serta evaluasi di akhir pembelajaran.

3) Tahap Pelaksanaan Aktivitas Siswa

Pada tahapan ini siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas sesuai dengan perencanaan yang sudah dipersiapkan oleh guru. Siswa tidak langsung melakukan renang gaya bebas, melainkan terlebih dahulu melakukan aktivitas pengenalan di air. Pada saat melakukan gerakan renang gaya bebas, siswa akan dibantu dengan alat (papan pelampung) serta dengan penggunaan media (tali, bambu dan jarak tempuh secara bertahap) dengan berpasangan untuk kelancaran proses pembelajaran. Pada sela-sela pembelajaran, siswa melakukan aktivitas permainan di air agar menciptakan suasana yang menyenangkan. Semua kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan penjelasan dan demonstrasi guru. Maka ketika


(20)

guru akan menjelaskan pembelajaran,suaranya harus lantang serta menunjukkan sikap tegas kepada siswa apabila ada siswa yang tidak sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran. Dengan kegiatan tersebut dapat mengembangkan minat dan motivasi siswa agar selalu semangat dan bekerjasama mengikuti pembelajaran serta dengan ketegasan guru siswa dapat membiasakan diri bersikap disiplin. Aktivitas siswa ini terjadi sebagai dampak dari kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Maka perencanaan dan pelaksanaan harus menunjang kepada aktivitas siswa agar selalu menunjukkan sikap disiplin serta semangat dan selalu bekerjasama.

4) Tahap Peningkatan Hasil Belajar

Setelah siswa melakukan latihan belajar gerak dasar renang gaya bebas menggunakan alat bantu renang, selanjutnya guru akan menganalisis hasil belajar siswamelalui postes. Dengan postes tersebut, mungkin akan dapat dilihatfluktuasi hasil belajargerak dasar renang gaya bebas siswa kelas Vtanpa menggunakan alat bantu belajar renang. Apabila siswa tersebut telah mampu melakukan gerak dasar renang gaya bebas dengan baik dan sungguh-sungguh, maka hal tersebut merupakan sebuah peningkatan kemampuan siswa dalam suatu pembelajaran renang.

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalahyang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mengetahui

gambaran praktik pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas

melaluipenggunaan alat dan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN babakan Hurip.Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perencanaan pada proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.


(21)

2. Untuk mengetahui kinerja gurupada proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. 3. Untuk mengetahui aktivitas siswapada proses pembelajaran gerak dasar renang

gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelasV SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. 4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada proses

pembelajarangerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat dirasakan oleh berbagai pihak diantaranya adalah siswa, guru, lembaga dan masyarakat. Peneliti merasa yakin bahwa masalah di atas penting untuk diteliti terutama ditinjau dari segi kegunaanya yang akan berpengaruh pada peningkatan pembelajaran renang gaya bebas. Maka manfaat penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa, hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan berguna untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dorongan untuk terus meningkatkan latihan di luar sekolah. Pengetahuan dan keterampilan yang optimal diperlukan oleh siswa sebagai bekal untuk dikembangkan di masyarakat serta untuk mencapai prestasi.

2. Bagi masyarakat, pelatih dan pembina olahraga, hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat dijadikan :

a. Sumbangan pemikiran bagi kepentingan progresifcabang olahraga renang, penelitian yang lebih luas, dan berguna pula untuk kegiatan yang bertujuan untuk pemanduan minat dan bakat.

b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada relevansi atau korelasinya dengan masalah penelitian ini.


(22)

a. Penelitian ini sangat bermanfaat, karena dapat lebih memahami tugas berat seorang guru serta mengetahui lebih jauh permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah.

b. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas dalam menyusun rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan dengan materi pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber dan acuan dalam proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

e. Penggunaan pendekatan PTK dapat dipakai sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

4. Bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka inovasi pembelajaran yang secara komperhensifnya adalah perbaikan pendidikanpada internal lembaga.

E.Batasan Istilah

Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut :

Pengertianalatmenurut Sukintoko (1983:10) yaitu :

Alat-alat yang langsung digunakan dalam pelajaran harus dapat ditentukan secara pasti bagaimana cara menggunakannya. Misalkan dalam pembelajaran renang alat yang digunakan adalah batu-batu kecil untuk menyelam,dapat bertujuan untuk pengenalan sifat air terhadap perenang maupun sebagai alat untuk belajar menyelam. Papan-papan untuk berlatih kaki. Tembok dan stang pada tembok untuk belajar dan berlatih teknik tangan atau kaki dalam bermacam-macam gaya.

Pengertianmedia menurut Sudin dan Saptani (2009:2) bahwa, “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.” Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.


(23)

Pengertian mediamenurut Ely dan Gerlach (Sudin dan Saptani, 2009:4) ada dua bagian, yaitu :

1. Arti Sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat, mekanik dan

elektronikyangdigunakan untuk menangkap, memproses serta

menyampaikan informasi.

2. Arti luas, yaitu: kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.

Media Pembelajaran menurut Sudin dan Saptani (2009:5)yaitu“sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.”

Meningkatkan adalah proses kegiatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi 2).

Gerak dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar, 2004:359).

Renang menurut Hendromartono (1992:48) adalah “olahraga yang dilakukan di air, dan tempat olahraga tersebut tidak sama dengan kehidupan kita sehari-hari.”

Renang Gaya Bebas menurut Hendromartono (1992:48) adalah :

Gaya yang menyerupai cara berenang seekor binatang, oleh sebab itu disebut crawlyang artinya merangkak.Gerakan asli dari gaya ini adalah menirukan gerakan dari anjing yang berenang atau dikenal dengan renang gaya anjing (dog-style). Gaya bebas ini disebut juga gaya rimau.Yang berasal dari kata harimau.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan PendidikandanGarir-garis Besar

Program Pengajaran Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen PDM.

Dumadi. (1992). Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Hendromartono, Soejoko. (1992). Olahraga Pilihan Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Murni, Muhammad. (2000). Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif

Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Suherman, Adang. (2001). Pembelajaran Renang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Jendral Pendidikan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.

Sukintoko. (1983). Renang dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penentuan lokasi ini diharapkan memberi kemudahan dalam proses adaptasi dengan lingkungan sekolah serta mengenal dengan berbagai komponen-komponen di dalam sekolah mulai dari kepala sekolah, karyawan/staf dan guru, terutamapengenalan lingkungan yang berhubungan dengan siswa sebagai subjek penelitian.Adapun pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh guru penjas tersebut dalam

pelaksanaan program sekolah, khususnya dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.

b. Sekolah tersebut tempat peneliti bertugas, sehingga hal ini mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan serta jalur birokrasi yang ditempuh tidak terlalu sulit.

c. Peneliti lebih hapal terhadap sifat, karakter dan kebiasaan siswa sehingga memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi siswanya yang selama ini dianggap bermasalah, dan memudahkan peneliti untuk memantau, merevisi, dan mencari data-data yang diperlukan selama penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember2012 sampai dengan bulanMei 2013, kegiatan penelitian dipusatkan di SDN Babakan HuripKecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Berikut jadwal penelitian yang diuraikan pada tabel 3.1 di halaman berikutnya.


(26)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

B.Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Babakan HuripKecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 38 orang, yang terdiri dari 25 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Pemilihan kelas V sebagai subyek penelitian dilandasi atas pertimbangan, bahwa banyak siswa kesulitan dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas.Faktor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah :

a. Faktor siswa: melihat kemampuan siswa belum optimal dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dari kegiatan pendahuluan, inti dan akhir.

b. Faktor guru: melihat upaya guru dalam mengembangkan strategi rencana dan melaksanakanpembelajaran yangmasih belum optimal.

No Penjelasan November Desember Januari Maret April Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal 2 Seminar

Proposal 3 Revisi

Proposal 4 Persiapan

dan

Pembekalan 5 Pelaksanaan

Siklus I 6 Pelaksanaan

Siklus II 7 Pelaksanaan

Siklus III 8 Pelaksanaan

Siklus IV 9 Pengolahan

Data 10 Sidang


(27)

C.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengadakan suatu perbaikan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dalam 1 kelas saja. Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru berdasarkan hasil identifikasi masalah peneliti melalui analisis proses KBM di kelas V SD.

Penelitian tindakan kelas menurut Suherman (2012: 59) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkanpraktekpembelajaran dikelas secara lebih profesional.”

Langkah-langkah umum PTK sebagaimana dikemukakan Soedarsono (Suherman, 2012: 60) meliputi:

a. Mengidentifikasimasalah,

b. Menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama,

c. Merumuskan gagasan pemecahan masalah bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut dan untuk merumuskan hipotesis tindakan pemecahan, dan

d. Kenaikan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.

Dalam kegiatan identifikasi masalah, peneliti perlu duduk bersama dengan guru, kepala sekolah dan kalau memungkinkan dengan penilik atau pengawas. Kemudian menanyakan kepada mereka berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagaimana dikemukakan Suherman (2012: 60) yaitu:

a. Apa yang menjadi keprihatinan anda (guru, kepala sekolah dan penilik/pengawas)?

b. Mengapa anda memperhatikannya?

c. Menurut pikiran anda, apa yang anda dapat lakukan tentang itu?

d. Bukti-bukti apa yang anda dapat kumpulkan agar dapat membantu membuat penilaian tentang apa yang terjadi?


(28)

f. Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa yang terjadi?

Melalui identifikasi masalah tersebut, diperoleh daftar masalah, selanjutnya peneliti bersama guru dan kepala sekolah perlu melakukan analisis masalah. Beberapa kriteria pemilihan masalah yang dapat dijadikan acuan sebagaimana dikemukakan Suherman (2012: 60) yaitu:

a. Masalah harus benar-benar penting bagi guru kelas yang bersangkutan serta bermakna dan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guna meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan pembelajaran,

b. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan peneliti maupun guru yang melakukan peran serta dalam melaksanakan PTK,

c. Masalah harus dirumuskan secara jelas agar dapat mengungkap beberapa faktor penyebab utamanya sehingga memungkinkan dapat dicari pilihan-pilihan pemecahan. Ketidakberhasilan menemukan masalah utama, akan menyebabkan pemecahan masalah hanya dipermukaan yang sifatnya sementara.

2. Desain Penelitian

Sekurang-kurangnya ada 4 model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikenal, yaitu model yang dikembangkan oleh Ebbut (1985), Kemmis dan Mc Taggart (1988), Eliot (1991), dan Mc Kernan (1991). Dari keempat model tersebut nampaknya model Kemmis dan Mc Taggart tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep asli Lewin

yang kemudian disesuaikan dengan beberapa perkembangan. Dalam

perencanannya, Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri.

Desain yang digunakan oleh peneliti adalah desain dengan model Kemmis dan Mc Taggart menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, obsevasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.1di halaman berikutnya.


(29)

Gambar 3.1

Penelitian Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Dari Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 6)

Keempat tahapan tersebut harus dilalui oleh peneliti disetiap siklusnya seperti pada bagan 3.1 di bawah ini:

Siklus I– III :

Bagan 3.1

Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Sumber : Jurnal Pendidikan Dasar Volume II, No. 2 September 2004 (Rukmana, 2012: 7)

Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi


(30)

D.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, mulai dari perubahan perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar renang gaya bebas. Meskipun desain dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang sudah dijelaskan pada gambar di atas hanya sampai siklus 3, tetapi dalam penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 4 siklus. Pada siklus ke 4 sistemnya masih konsisten seperti siklus 1 sampai 3 yaitu menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, obsevasi, dan refleksi.Berdasarkanhasil observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran adalah menggunakan alat dan media pembelajaran supaya siswa merasa senang, mudah dan terbantu dalam mengikuti pembelajaran serta jauh dari perasaan takut untuk berenang.

Dari refleksi awal yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengadakan upaya perbaikan pembelajaran, maka dilaksanakanlah PTK(Penelitian Tindakan Kelas) dengan prosedur sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Pembelajaran (Planning)

Setelah melaksanakan observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada tahap awal yang hasilnya belum mencapai target, maka peneliti bersama tim membuat RPP perbaikan pada proses KBM renang gaya bebas. Hal-hal yang dikerjakan dalam perencanaan ini adalah segala hal yang meliputi diskusi, koordinasi, konsultasi dan persiapan-persiapan sebelum tindakan dilaksanakan.Tahapan yang dilaksanakan dalam perencanaan menurut Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 10) adalah :

a. Menyusun alternatif tindakan dalambentuk rencana tindakan yang dituangkan dalam bentuk rencana persiapan pembelajaran (RPP),

b. Melakukan analisis secara tim tentang persiapan (RPP) yang disiapkan, c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan,

d. Membuat catatan lapangan dan format wawancara pada kegiatan pembelajaranyaitu kegiatan guru dan siswa mulai dari pendahuluan, inti dan penutup.Setiap bagian demi bagian diobservasi meliputi kelemahan-kelemahan siswa yang sering terjadi diantaranya mengenai penampilan/performen,


(31)

e. Melakukan simulasipelaksanaan tindakan selayaknya sebagai guru (praktisi).

f. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

Berdasarkan prosedur/tahapan perencanaan di atas, maka peneliti akan membuat perencanaan tindakan atau RPP perbaikan bersama-sama tim peneliti pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas dengan tahapan yang ditempuh sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas berdasarkan urutan elemen renang gaya bebas meliputi, gerakan posisi tubuh, meluncur, kaki/tungkai, lengan/tangan, pernafasan dan koordinasi/rangkaian.

b. Menyusun rencana pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat/media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kelancaran proses KBM. Alat/media yang disiapkan meliputi, pelampung, tali (tambang), bambu dengan ukuran Panjang 60 cm, diameter 5 cm serta penggunaan jarak tempuh secara bertahap.

c. Menganalisis cara-cara penggunaan pelampung, tali (tambang), bambu dan penggunaan jarak tempuh secara bertahap dengan elemen-elemen gerak dasar renang gaya bebas yang dilakukan oleh siswa.

2. Tahap Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Tindakan (Action)

Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang faktual. Pada kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan pengumpulan data yang terdiri dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar. Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan tindakan yang telah ditetapkan. Fokusnya adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa khususnya pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Lokasi kolam renang di Gunung Sari Indah Jalan Bojong Inong No. 21 sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.2 pada halaman berikutnya.


(32)

Gambar 3.2

Lokasi Pengambilan Data

Berikut langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dan observer dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu :

a. Peneliti menerapkan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media yang telah dirancang dalam satuan pengajaran (skenario pembelajaran). Alat dan media yang digunakan bervariasi, meliputi papan pelampung, tali (tambang), bambu dan penggunaan jarak secara bertahap. Salah satu dari alat dan media tersebut digunakan setiap siklusnya atau setiap pertemuan sebagai alternatif pemecahan masalah pada siswa kelas V SD dalam belajar gerak dasar renang gaya bebas.

b. Peneliti mengajar langsung di lapangan/kolam renang dan diamati oleh observer (guru penjas). Selain tugasnya mengamati, observer juga melakukan pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar. Artinya observer melakukan pengamatan melalui analisis proses terhadap KBM yang dilaksanakan oleh peneliti sekaligus praktisi dan siswa kelas V. Proses pengamatan tersebut didasari dengan sadar, kritis, sistematik dan objektif.

c. Selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala, yang muncul selama pembelajaran berlangsung (pendahuluan, inti, akhir) ke dalam lembar observasi atau catatan lapangan yang telah disiapkan.


(33)

3. Tahap Observasi (Observer)

Pelaksanaan observasi bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dilakukan oleh observer yaitu mitra peneliti yang telah ditentukan. Observasi terhadap kinerja guru saat penelitian awal dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2012 meliputi observasi rancangan pembelajaran yang tertuang dalam RPP, dan observasi terhadap aktivitas siswa sebagai dampak dari prilaku kinerja guru pada saat proses KBM gerak dasar renang gaya bebas. Hasilnya belum mencapai target 100% untuk perencanaan dan kinerja guru dalam pelaksanaan, 90% (persentase rata-rata) untuk aktivitas siswa, serta 80% untuk hasil belajar. Maka akan ada jadwal penelitian selanjutnya yang akan dilaksanakan pada awal bulan April sampai dengan bulan Mei 2013.

4. Tahap Analisis dan Refleksi(Reflection)

Peneliti sebagai praktisi melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran dalam artian merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan, serta memperkirakan akibat dan pengaruh dari tindakan yang direncanakan. Analisis dan refleksi ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran melalui diskusi dengan mitra peneliti atau observer. Untuk keperluan analisis, dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran observasi tentang gerak dasar renang gaya bebas yang meliputi perencanaan yang menggunakan IPKG 1, pelaksanaan yang menggunakan IPKG 2, lembar penilaian aktivitas siswa dan hasil belajar, serta formatcatatan lapangan selama KBM berlangsung. Dari hasil analisis tersebut dijadikan bahan refleksiuntuk mengadakan perbaikan pada siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan hasilnya belum mencapai target.

5. Perencanaan Ulang (Re Planning)

Berdasarkan catatan hasil observasi mengenai proses KBM yang meliputi penampilan/performancekinerja guru dan aktivitas siswa, maka dari data-data tersebutlangsung dianalisis bersama-sama dengan mitra peneliti untuk mencari


(34)

keabsahan data sehingga dapat dijadikan bahan refleksi untuk kegiatan selanjutnya. Re planning yang dibuat dalam penelitian ini adalah:

a. Membuat perbaikan skenerio pembelajaran dari kegiata awal, inti, akhir. b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisa data mengenai proses dan hasil tindakan pada gerak dasar renang gaya bebas.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data dalam upaya perbaikan proses KBM gerak dasar renang gaya bebas di kelas V SD adalah sebagai berikut :

1. Format Observasi Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1)

Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur perencanaan tindakan dalam hal ini kinerja guru dalam upaya merencanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media. Dalam hal ini kemampuan kinerja gurudalam merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada saat sebelum melaksanakan pembelajaran.

2. FormatObservasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2)

Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran yang dalam hal ini kinerja guru dalam upaya melaksanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media bantu. Dalam hal ini kemampuan melaksanakan pembelajaran seorang guru dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

3. Format Observasi Aktivitas Siswa

Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berkaitan dengan aspek kepenjasan siswa yaitu aspek apektif dalam implementasi nilai semangat,


(35)

kerjasama, dan kedisiplinan pada saat pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media pembelajaran.

4. Format Tes

Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mengukur keberhasilan belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media pembelajaran sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan memverifikasi nilai yang diperoleh dari setiap siklusnya. Tes dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran kegiatan awal sampai kegiatan inti selesai dilaksanakan, tingkat kesulitan tes ditambah pada setiap siklusnya dengan tes renang gaya bebas tanpa dibantu oleh alat bantu renang.

5. Format Wawancara

Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil wawancara serta mengetahui pendapat, pandangan, dan apa saja yang diperoleh pada peristiwapembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Dalam penelitian ini objek yang diwawancarai adalah siswa.

6. Format Catatan Lapangan

Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mencatat hal-hal yang penting dilapangan ketika pembelajaran berlangsung (pendahuluan, inti, akhir) dari setiap siklus/pertemuan sehingga akan tergambar peningkatan dari setiap siklus.Catatan lapangan yaitu catatan kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang terjadi di kelas ataupun diluar kelas yang berisideskripsi proses dan hasil atau bisa berupa foto, video dan sebagainya.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan pengolahan data dengan teknik menggunakan jenis data kualitatif. Menurut


(36)

Suherman (2012: 84), “jenis data ini merupakan data yang berbentuk kata-kata yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data.”Dapat disimpulkan bahwa, data kualitatif yang digunakan sebagai bahan pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Data hasil observasi terhadap RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP), b. Data hasil observasi terhadap kinerja guru,

c. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa, d. Data hasil observasi terhadap hasil tes,

e. Catatan lapangan selama KBM berlangsung, dan f. Wawancara.

2. Pengolahan Data Hasil

Data-data diatas peneliti peroleh berdasarkan penelitian terhadap subjek yang menjadi sumber data diantaranya guru dan siswa. Selanjutnya pengolahan data hasil pada penelitian ini sebagai berikut :

a. Data hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas diambil melalui pretes, proses dan post tes (pada saat KBM),

b. Data hasil tentang situasi pembelajaran pada saat pelaksanaan tindakan diambil melalui lembar observasi/pengamatan,

c. Data hasil tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan, diambil dari catatan lapangan dan hasil diskusi antara praktikan dan observer,

d. Data hasil tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar observasi pada saat pelaksanaan di lapangan.

3. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan secara sistematis dan rasional untuk memperoleh jawaban dari permasalahan penelitian.Prosedur yang


(37)

dilakukan dalam analisis datamenurut Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 12) melalui tiga tahap yaitu:

a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.

b. Sajian data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya.

c. Penyimpulanadalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti luas.

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa analisis data ini disusun berdasarkan informasi temuan masalah selama proses KBM yang dikaji sesuai penyebab-penyebab masalah tersebut yang kemudian disimpulkan.

G. Validasi Data

Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK. Dalam PTK dikenal dengan practical

validity, yaitu validitas praktis yang bersyaratkan seluruh anggota kelompok

penelitian tindakan mengakui dan meyakini bahwa alat yang digunakan dalam PTK itu layak digunakan. Jika demikian, maka instrumen tersebut dapat dikatakan sebagai instrumen yang valid dan reliable. Menurut Lather (Suherman, 2012: 64), bahwa untuk menguji validasi penelitian dapat dilakukan dengan teknik:

1. Face validity (validitas muka). Validitas ini diperoleh apabila setiap

anggota kelompok action research saling mengecek, menilai, dan memutuskan validitas suatu instrumen dan data dalam proses kolaborasi dan action research.

2. Tringaluation (triangulasi). Pada langkah ini dapat memeriksa kebenaran

data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif setelah pelaksanaan tindakan. Kegiatan triangulasi ini dilakukan melalui triangulasi sumberyang ditunjukan kepada kepala sekolah, rekan sejawat, dan siswa.

3. Critical reflection (refleksi kritis). Langkah ini bisa dilakukan apabila

setiap siklus action dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman. Apabila setiap tahap siklus mutu refleksi dipertahankan, maka mutu pengambilan keputusan akan dapat dijamin.

4. Catalic validity. Validitas ini dapat dihasilkan oleh action research


(38)

Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa validasi di atas peneliti gunakan untuk kebutuhan penelitian atau sebagai alat bantu peneliti dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Dalam hal ini konsultasi hasil pembelajaran yang sudah berlangsung kepada mitra peneliti melalui analisis dan refleksi, serta membandingkan data hasil observasi peneliti dengan mitra peneliti sebagai bahan pengolahan data untuk mendapatkan data yang valid dan reliable sesuai dengan perlakuan atau action research.

Rencana dan prosedur penelitian di atas akan peneliti gunakan sebagai implementasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibantu oleh guru penjas dalam hal ini mitra peneliti/observer untuk memperbaiki dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa ketika melaksanakan proses KBM gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam 4 siklus yang harus diselesaikan selama 4pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan 2 × 35 menit sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif

Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang warliArtika.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitianini dilaksanakan pada saatanalisis proses pra observasi dan perbaikan pembelajaran pada siklus I sampai dengan siklus IV. Peneliti yang menjadi praktikan ini dibantu oleh rekan sejawat atau mitra peneliti yang bertindak sebagai observer. Berdasarkanpembahasanhasilpenelitian yang telah

dipaparkanmengenaipenggunaan alat dan media pembelajaran untuk

meningkatkan gerak dasar renang gaya bebaspadasiswakelasV

SDNBabakanHuripKecamatanSumedang UtaraKabupatenSumedang, maka

penelitimenarikkesimpulansebagaijawaban pokok dari 4 rumusan masalah yang telah diajukan, yaitu :

1. Perencanaan Pembelajaran

Mengacu kepada pedoman penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran (IPKG 1), peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Mulai dari menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan menerapkan penggunaan alat maupun media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas. Kemudian menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, menyiapkan lembar observasi dan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran, serta menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran dengan penggunaan alat dan media. Berdasarkan penilaian observer, bahwa hasil yang dicapai pada perencanaan siklus I yaitu baru mencapai 60 % dan belum mencapai persentaseideal, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II. Dalam siklus II persentase yang diperoleh 91 %.Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena belum mencapai persentase ideal, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dengan perolehan persentase sebesar 100 %. Dikarenakan pada bagian pelaksanaan, aktivitas siswa dan hasil belajar siklus III hasilnya belum


(41)

maksimal, maka RPP untuk siklus IV dibuat, hasilnya tetap signifikan yaitu 100 %.

2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pada bagian ini,gurumenyampaikantujuanpenggunaan alat dan

mediauntukmeningkatkankemampuansiswadalampembelajarangerakdasarrenan g gaya bebas. Guru mendemonstrasikannya di air. Kemudian proses penilaian dilaksanakan pada saat KBM berlangsung, jadi guru tidak hanya menilai siswa dari prodak/postes saja.Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus IV. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama penerapan tindakan melalui penggunaan alat dan media pada pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan siklus I yaitu baru mencapai 54 % dan belum mencapai persentase ideal, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II.Dalam siklus II persentase yang diperoleh 82 %.Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena belum mencapai persentase ideal, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dengan perolehan persentase sebesar90 %. Peneliti masih belum puas juga dengan hasil siklus III, maka dilakukan perbaikan lagi pada siklus IVsehingga hasilnya mencapai 97 %.

3. Pelaksanaan Aktivitas Siswa

Berdasarkananalisisselamapembelajarandapatdilihathampirseluruhsiswamenunj ukkanpeningkatandalamaktivitasbelajarnya.Sebagian besar siswa sudah berani melakukan aktivitas air yaitu gerakan renang gaya bebas.Para siswa juga memperlihatkan semangat, disiplin dan kerjasama dalam mengikuti pembelajaran dari kegiatan awal, inti dan akhir. Pelaksanaan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui alat dan media. Hasil yang dicapai pada aktivitas siswa siklus I yaitu baru mencapai persentase rata-rata 60 % dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus


(42)

II.Dalam siklus II persentase rata-rata yang diperoleh menjadi 77 %. Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena belum mencapai target yang ditentukan, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dengan perolehan persentase rata-rata sebesar 88 % dari jumlah yang hadir. Peneliti masih belum puas juga dengan hasil siklus III, maka dilakukan perbaikan lagi pada siklus IVsehingga hasilnya mencapai persentase rata-rata 92 % dari jumlah yang hadir.

4. Hasil Belajar

Pada bagian ini, diperoleh persentase ketuntasan dari setiap siklusnya. Terlihatpeningkatanhasilbelajarsiswadalammelakukangerakdasarrenang gaya bebasmulaidari data awal mencapai8 % atau3siswa yang tuntas. Kemudian perbaikanpadasiklus I persentasemeningkat menjadi16 % atau6siswa yang tuntas. Kemudian padasiklus IIperolehan persentase meningkat lagimenjadi53 % atau 20siswa yang tuntas.Kemudiandilanjutkanpadasiklus III dengan pencapaianpersentasemenjadi71 % atau 24siswa yang tuntas dari jumlah yang hadir. Peneliti merasa belum puas dengan hasil siklus III, maka perbaikan dilanjutkan pada siklus IV dengan perolehan persentase akhir 82 % atau 27 siswa yang tuntas dari jumlah yang hadir. Dapatdisimpulkanbahwapenggunaan alat dan media pembelajarandapatmeningkatkankemampuangerakdasarrenang

gaya bebaspadasiswakelasV SDNBabakanHurip KecamatanSumedang

UtaraKabupatenSumedang.

B.Saran

Berdasarkanhasiltemuan yang diperolehdalampenelitianini,

penulismengajukan saran-saran sebagaibahan rekomendasi, sebagaiberikut : 1. Bagi Guru :

a. Gurusebagaideveloper dan implementer yang tugasnya sebagai pengembang

dan pelaksana.

Guruharusmemilikikemampuandanketerampilanmengelolasiswa di lapangan pada saat proses KBM, serta menciptakandan mengkemas pembelajaran yang


(43)

kreatif, efektif, dan inovatifsertadi dalamya terdapat suatu model permainan, penggunaan alat maupun media yang dapat membangkitkan motovasi dan semangat mengikuti pembelajaran.Denganmenerapkanpenggunaan alat dan mediapembelajaran ini, sangatbaikuntukdiimplementasikan oleh guru kelasV dalammeningkatkangerakdasarrenang gayabebas.

b. Hasilpenelitianini harusmampumembangkitkanmotivasiguru

untukmengembangkan model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatiflagi sehinggapembelajaranpenjaskhususnyaolahraga

renanglebihberkembangdandisenangisiswa c. Guru

hendaknyatermotivasiuntukselalumeningkatkankemampuandanprofesionalisme nyamelalui pelaksanaantindakankelasdari setiappertemuan mengajar. Artinya guru harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, tidak seperti fenomena guru SD yang sekarang yang selalu tidak membuat RPP sebelum mengajar, dan ketika mengajar selalu apa adanya yang penting siswa berolahraga mengeluarkan keringat.

2. BagiSekolah / Lembaga :

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan tuntutan kurikulum. Seperti

dalam memberikan kontribusisaranadanprasaranasebagai

penunjangpembelajaranpenjas baikuntuksiswamaupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya sebagai developer dan implementer dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.


(44)

a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibahan

verifikasisekaliguslandasanpenelitianlanjut yang

berhubungandenganpenggunaan alat dan media pembelajaran.

b. Hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaireferensibagipeneliti lain yang akanmelakukanpenelitian serupakhususnyadenganmenerapkanpenggunaan alat dan mediapembelajaransebagaitindakan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan PendidikandanGarir-garis Besar

Program Pengajaran Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen PDM.

Dumadi. (1992). Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Hendromartono, Soejoko. (1992). Olahraga Pilihan Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Husdarta, J.S. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.

Indra-Raharjo, S. (2011). Upaya Meningkatkan Pembelajaran Pukulan Backhand

Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding Pada Siswa Kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Sumedang: Skripsi.

Murni, Muhammad. (2000). Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif

Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Suherman, Adang. (2001). Pembelajaran Renang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Jendral Pendidikan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.


(46)

Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang warliArtika.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sukintoko. (1983). Renang dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa

Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Online Available at : http://apadefinisinya.blogspot.com./2012/12/17/pengertian-alat-media/html (17 Desember 2012).


(1)

maksimal, maka RPP untuk siklus IV dibuat, hasilnya tetap signifikan yaitu 100 %.

2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pada bagian ini,gurumenyampaikantujuanpenggunaan alat dan

mediauntukmeningkatkankemampuansiswadalampembelajarangerakdasarrenan g gaya bebas. Guru mendemonstrasikannya di air. Kemudian proses penilaian dilaksanakan pada saat KBM berlangsung, jadi guru tidak hanya menilai siswa dari prodak/postes saja.Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus IV. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama penerapan tindakan melalui penggunaan alat dan media pada pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan siklus I yaitu baru mencapai 54 % dan belum mencapai persentase ideal, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II.Dalam siklus II persentase yang diperoleh 82 %.Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena belum mencapai persentase ideal, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dengan perolehan persentase sebesar90 %. Peneliti masih belum puas juga dengan hasil siklus III, maka dilakukan perbaikan lagi pada siklus IVsehingga hasilnya mencapai 97 %.

3. Pelaksanaan Aktivitas Siswa

Berdasarkananalisisselamapembelajarandapatdilihathampirseluruhsiswamenunj ukkanpeningkatandalamaktivitasbelajarnya.Sebagian besar siswa sudah berani melakukan aktivitas air yaitu gerakan renang gaya bebas.Para siswa juga memperlihatkan semangat, disiplin dan kerjasama dalam mengikuti pembelajaran dari kegiatan awal, inti dan akhir. Pelaksanaan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui alat dan media. Hasil yang dicapai pada aktivitas siswa siklus I yaitu baru mencapai persentase rata-rata 60 % dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus


(2)

II.Dalam siklus II persentase rata-rata yang diperoleh menjadi 77 %. Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena belum mencapai target yang ditentukan, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dengan perolehan persentase rata-rata sebesar 88 % dari jumlah yang hadir. Peneliti masih belum puas juga dengan hasil siklus III, maka dilakukan perbaikan lagi pada siklus IVsehingga hasilnya mencapai persentase rata-rata 92 % dari jumlah yang hadir.

4. Hasil Belajar

Pada bagian ini, diperoleh persentase ketuntasan dari setiap siklusnya. Terlihatpeningkatanhasilbelajarsiswadalammelakukangerakdasarrenang gaya bebasmulaidari data awal mencapai8 % atau3siswa yang tuntas. Kemudian perbaikanpadasiklus I persentasemeningkat menjadi16 % atau6siswa yang tuntas. Kemudian padasiklus IIperolehan persentase meningkat lagimenjadi53 % atau 20siswa yang tuntas.Kemudiandilanjutkanpadasiklus III dengan pencapaianpersentasemenjadi71 % atau 24siswa yang tuntas dari jumlah yang hadir. Peneliti merasa belum puas dengan hasil siklus III, maka perbaikan dilanjutkan pada siklus IV dengan perolehan persentase akhir 82 % atau 27 siswa yang tuntas dari jumlah yang hadir. Dapatdisimpulkanbahwapenggunaan alat dan media pembelajarandapatmeningkatkankemampuangerakdasarrenang

gaya bebaspadasiswakelasV SDNBabakanHurip KecamatanSumedang

UtaraKabupatenSumedang.

B.Saran

Berdasarkanhasiltemuan yang diperolehdalampenelitianini,

penulismengajukan saran-saran sebagaibahan rekomendasi, sebagaiberikut : 1. Bagi Guru :

a. Gurusebagaideveloper dan implementer yang tugasnya sebagai pengembang

dan pelaksana.

Guruharusmemilikikemampuandanketerampilanmengelolasiswa di lapangan pada saat proses KBM, serta menciptakandan mengkemas pembelajaran yang


(3)

kreatif, efektif, dan inovatifsertadi dalamya terdapat suatu model permainan, penggunaan alat maupun media yang dapat membangkitkan motovasi dan semangat mengikuti pembelajaran.Denganmenerapkanpenggunaan alat dan mediapembelajaran ini, sangatbaikuntukdiimplementasikan oleh guru kelasV dalammeningkatkangerakdasarrenang gayabebas.

b. Hasilpenelitianini harusmampumembangkitkanmotivasiguru

untukmengembangkan model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatiflagi sehinggapembelajaranpenjaskhususnyaolahraga

renanglebihberkembangdandisenangisiswa c. Guru

hendaknyatermotivasiuntukselalumeningkatkankemampuandanprofesionalisme nyamelalui pelaksanaantindakankelasdari setiappertemuan mengajar. Artinya guru harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, tidak seperti fenomena guru SD yang sekarang yang selalu tidak membuat RPP sebelum mengajar, dan ketika mengajar selalu apa adanya yang penting siswa berolahraga mengeluarkan keringat.

2. BagiSekolah / Lembaga :

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan tuntutan kurikulum. Seperti

dalam memberikan kontribusisaranadanprasaranasebagai

penunjangpembelajaranpenjas baikuntuksiswamaupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya sebagai developer dan implementer dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.


(4)

a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibahan

verifikasisekaliguslandasanpenelitianlanjut yang

berhubungandenganpenggunaan alat dan media pembelajaran.

b. Hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaireferensibagipeneliti lain yang akanmelakukanpenelitian serupakhususnyadenganmenerapkanpenggunaan alat dan mediapembelajaransebagaitindakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan PendidikandanGarir-garis Besar Program Pengajaran Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen PDM.

Dumadi. (1992). Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Hendromartono, Soejoko. (1992). Olahraga Pilihan Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Husdarta, J.S. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.

Indra-Raharjo, S. (2011). Upaya Meningkatkan Pembelajaran Pukulan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding Pada Siswa Kelas V SDN Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Sumedang: Skripsi.

Murni, Muhammad. (2000). Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Suherman, Adang. (2001). Pembelajaran Renang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Jendral Pendidikan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.


(6)

Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang warliArtika.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sukintoko. (1983). Renang dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Online Available at : http://apadefinisinya.blogspot.com./2012/12/17/pengertian-alat-media/html (17 Desember 2012).


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS V SDN NAGRAK I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 68

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 3 47

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS MELALUI MEDIA SIMPAI DALAM PERMAINAN BOLA BAKET DI KELAS V SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

PENGGUNAAN MEDIA MOCK UP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI DAERAH SUMEDANG ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Gudang Kopi I Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ).

0 1 49

MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI PERMAINAN BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN PADASUKA II KEC. SUMEDANG UTARA KAB. SUMEDANG.

1 5 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS DI KELAS IV SDN MALATI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 45

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

5 19 51

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI :Kajian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Babakan Hurip Sumedang.

0 1 37