PENERAPAN TEKNIK BRAINSTORMING PADA PEMBELAJARAN DOKKAI.

(1)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

YENNY JEINE WAHANI 1008887

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokkai Jugyou Ni Okeru Bureensutoumingu No Tekunikku No Kokoromi

(Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai)

Oleh

Yenny Jeine Wahani

S.Pd Universitas Negeri Manado, 2006

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana UPI

© Yenny Jeine Wahani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed NIP 195201281982031002

Pembimbing II

Dr. Dedi Sutedi, M.A,M.Ed NIP.196605071996011001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dedi Sutedi, M.A,M.Ed NIP.196605071996011001


(4)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul dokkai jugyou ni okeru bureensutoumingu no tekunikku no kokoromi(Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai). Penelitian eksperimen terhadap mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman membaca mahasiswa melalui teknik brainstorming dan metode konvensional pada pembelajaran dokkai, adakah perbedaan kemampuan membaca yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode konvensional dan kelas yang menggunakan teknik brainstorming, serta respon/tenggapan mahasiswa terhadap penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan dua kelompok sampel yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data adalah tes dan angket. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 21.0 for windows.

Hasil pengolahan data berdasarkan pengujian statistik dengan uji-t, terlihat bahwa peningkatan kemampuan pemahaman membaca mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan teknik brainstorming lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hasil data angket menunjukkan terdapat hubungan penggunaan teknik pembelajaran dalam pembelajaran dokkai, menunjukkan bahwa responden lebih tertarik dalam mempelajari dokkai dan dengan teknik ini dapat meningkatkan keaktifan, motivasi belajar, rasa tanggung-jawab, kemandirian dan kepercayaan diri, rasa kerja sama, kemampuan mengemukakan gagasan, ide atau pendapat, serta suasana lebih menyenangkan karena terjalin hubungan yang akrab dengan sesama teman.


(5)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PENGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah...7

1.3 Tujuan Penelitian... ...8

1.4 Manfaat Penelitian...9

1.5 Sistematika Penulisan... ...10

BAB II LANDASAN TEORI... ...12

2.1 Membaca...12


(6)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Dokkai di Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang, Universitas Negeri Manado...14

2.1.3Aspek-Aspek Pembelajaran Dokkai (Membaca)...17

2.1.4 Pembelajaran Dokkai di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Negeri Manado...20

2.2 Metode Konvensional... 24

2.2.1 Pengertian Metode Konvensional...24

2.2.2 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Konvensional...24

2.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Konvensional...25

2.3 Teknik Brainstorming...26

2.3.1 Pengertian teknik brainstorming ...26

2.3.2 Langkah-langkah teknik brainstorming ...29

2.3.3 Keunggulan dan kelemahan teknik brainstorming ...30

2.3.4 Penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai...31


(7)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.1 Metode Penelitian...34

3.2Desain Penelitian ... ...35

3.3 Populasi dan Sampel...37

3.3.1Populasi...37

3.3.2 Sampel...37

3.4 Variabel Penelitian...37

3.5 Instrumen Penelitian...38

3.6 Pengujian Instrumen...39

3.6.1 Uji Kelayakan Instrumen Tes...39

3.6.2 Uji Kelayakan Instrumen Angket...45

3.7 Teknik Pengolahan Data...45

3.7.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes...45

3.7.2 Teknik Pengolahan Data Angket...46

3.8 Kriteria Efektivitas Pembelajaran...47

3.9 Rancangan Eksperimen...48


(8)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...52

4.1Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen (Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai)...52

4.2Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol...63

4.3 Hasil Analisa Data...66

4.3.1 Interpretasi Data Hasil Tes...66

4.3.2Pengolahan dan Interpretasi Data Hasil Angket...84

4.4 Pembahasan...107

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN...114

5.1Kesimpulan ...114

5.2 Saran ...117

DAFTAR PUSTAKA


(9)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan berbicara, menulis, mendengar dan membaca. Keempat keterampilan bahasa tersebut memiliki peran yang sama pentingnya dalam kelancaran berbahasa sehingga semuanya wajib dikuasai oleh pembelajar. Pembelajaran bahasa diselenggarakan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri yakni pembelajar memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa.

Membaca merupakan salah satu komponen keterampilan berbahasa yang memegang peran penting yaitu sebagai sumber masuknya informasi sehingga dapat menambah wawasan seseorang. Sedangkan informasi merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi karena berkaitan dengan berbagai macam perubahan dan perkembangan yang terjadi. Selain itu dengan membaca seseorang dapat mengetahui hal-hal yang terjadi dimasa lampau atau apa yang dipikirkan orang tentang masa depan. Oleh karena itu, membaca merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan informasi tersebut.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh isi yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui kalimat yang tertuang dalam bahasa tulis (Tarigan, 1970:7). Hal ini, turut menunjang keterampilan berbahasa karena semakin banyak membaca seseorang maka akan memperoleh berbagai informasi dari teks yang dibaca juga akan akan memperkaya pengetahuan


(10)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diantaranya penguasaan kosakata, ungkapan, pola kalimat dan sebagainya. Dengan demikian akan lebih mudah dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasi untuk menjadi mahir dalam berbahasa asing.

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang diajarkan dalam pendidikan di Indonesia. Universitas Negeri Manado sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang turut menyelenggarakan pendidikan bahasa asing di antaranya pendidikan bahasa Jepang. Tujuan pengajaran bahasa pada umumnya adalah untuk membekali pembelajar agar dapat menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut. Dalam mempelajari bahasa asing semua aspek keterampilan berbahasa harus dipelajari agar pembelajar dapat berkomunikasi, dan dalam kegiatan berkomunikasi tidak lepas dari aspek- aspek tersebut. Membaca sebagai suatu keterampilan reseptif atau input, menjadi hal yang sangat penting, karena dengan kemampuan membaca yang baik maka pengetahuan dan wawasan tentang bahasa sasaran akan menjadi baik. Demikian juga dalam pengajaran bahasa Jepang.

Pembelajaran dokkai merupakan salah satu mata kuliah yang diberikan kepada pembelajar bahasa Jepang dalam pengajaran bahasa Jepang. Pembelajaran dokkai

merupakan salah satu materi perkuliahan yang dapat meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jepang. Pembelajaran dokkai tidak hanya menekankan pada kemampuan dalam membaca teks yang ditulis dengan huruf Jepang yang meliputi hiragana, katakana, dan kanji. Pembelajaran dokkai bertujuan agar pembelajar dapat memahami isi dari wacana bahasa Jepang dan mampu menyerap berbagai informasi yang disampaikan dalam teks yang dibacanya. Hal ini senada dengan apa yang


(11)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diungkapkan oleh Okazaki (1999:110) yang menyebutkan “dokkai no jugyou to iu to,

gokuya koubun, naiyouno setsumeiwo suru koto dato kangaeru hitoga ooiga ichiban taisetsuna nowa dokkai no dankai no sagyou, tsumari jibunno ryokude yomu koto dearu. Yomanakereba

yomeruyouni naranai to iu no ga dokkai kyouikuno genzokuda”.

Pembelajaran dokkai merupakan proses yang kompleks tidak hanya sekedar paham terhadap unsur gramatikalnya tetapi juga kemampuan interpretasi terhadap bacaan tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, dalam proses pembelajaran bahasa Jepang khususnya pada pembelajaran dokkai, pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan pada saat membaca teks bahasa Jepang hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah: (a) kesulitan dalam membaca huruf kana kanji, (b) kosakata baru yang tidak dipahami, (c) unsur gramatikal yang semakin kompleks, (d) kurangnya pemahaman makna secara keseluruhan dari isi bacaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Danasasmita (2004:106) bahwa, pemahaman gramatika memiliki hubungan yang erat dengan pembelajaran membaca (dokkai); karena kegiatan membaca berarti kegiatan memahami wacana yang disusun oleh satuan bahasa (gramatika). Oleh karena itu, dalam pembelajaran dokkai, seseorang pengajar harus memperhatikan banyak hal karena kompleksitas proses membaca. Membaca menuntut sesorang pembaca untuk menguasai kaidah-kaidah, fonologis, morfologis, sintaksis dan semantik. Karena itu, pembelajaran hendaklah dipusatkan kepada aktivitas pembelajar yang maksimal dalam menerapkan keterampilan tersebut. Untuk itu diperlukan metode dan teknik yang komunikatif serta efektif sehingga pembelajar dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal.


(12)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Faktor lain yang berpengaruh yang menyebabkan pembelajar merasa kesulitan dalam memahami wacana bahasa Jepang yakni model pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan secara klasikal yang lebih menekankan pada pengajar sebagai pusat informasi yakni pengajar secara aktif menjelaskan materi pelajaran, memberi contoh-contoh penyelesaian serta menjawab semua permasalahan yang diajukan pembelajar. Sedangkan pembelajar hanya sebagai penerima informasi pasif. Pembelajaran konvensional yang monoton seperti ini akan memberikan efek jenuh, membosankan dan tidak menarik bagi pembelajar terhadap pembelajaran dokkai, juga pada hasil belajar. Trianto (2007) mengatakan secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional.

Dari berbagai kesulitan yang dialami pembelajar baik terhadap materi maupun kondisi model pembelajaran yang dialami, maka peran seorang pengajar sangat dibutuhkan untuk mengarahkan dan membuat kegiatan pembelajaran dokkai itu menjadi mudah, menarik, dan efektif adalah sesuatu yang sangat penting. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan metode atau teknik pembelajaran yang menjadi alternatif, tepat, menarik, dan efektif sehingga pembelajar dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.

Dari hal-hal tersebut di atas, maka penulis hendak uji coba menerapkan teknik pembelajaran brainstorming dalam pembelajaran dokkai, apakah hasilnya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan dengan menggunakan cara konvensional/tradisional. Teknik pembelajaran brainstorming ini bertujuan untuk menggali ide-ide para pembelajar dalam mengungkapkan apa yang mereka pikirkan terhadap teks bahasa Jepang. Hal ini


(13)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan membantu para pembelajar secara bersama-sama dalam memecahkan masalah seperti pertanyaan yang terdapat dalam buku teks bahasa Jepang. Semua ini dilakukan agar pembelajaran dokkai dapat berlangsung secara kreatif, efektif, menarik dan bukan sesuatu yang membosankan. Pembelajaran dokkai dengan menerapkan teknik

brainstorming merupakan alternatif dalam pembelajaran dokkai yang bertujuan dapat

meningkatkan kemampuan membaca seorang pembelajar bahasa Jepang.

Penelitian mengenai metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran dokkai telah banyak dilakukan oleh peneliti lain. Antara lain Chevy Kusumah Wardanah (2010) dengan judul “Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning tipe Script dalam Pembelajaran Dokkai. Penelitian eksperimen terhadap mahasiswa

tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2008/2009”. Hasil yang

diperoleh adalah efektif dalam pembelajaran dokkai. Pembelajaran yang variatif akan menumbuhkan minat belajar dan memberi dapak pada peningkatan hasil belajar. Pada penelitian sebelumnya mengenai teknik brainstorming ini juga telah dilakukan oleh Zhenhui Rao (2007) dengan judul “Training in brainstorming and developing writing skills”. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelatihan strategi curah pendapat menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok eksperimen lebih efisien dalam menemukan topik, menemukan ide-ide tentang topik, membiarkan ide berinteraksi, dan mengatur ide-ide. Hasil penelitian juga menujukkan bahwa kualitas tulisan dalam kelompok eksperimen mengalami peningkatan oleh penggunaan strategi brainstorming. Strategi brainstorming

merupakan strategi efektif dalam meningkatkan kinerja penulisan siswa. Kuesioner juga menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok eksperimen merasa positif tentang strategi

brainstorming serta memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa yang lain.


(14)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mampu meningkatkan hasil belajar seseorang maka penulis hendak menindak lanjuti penelitian mengenai teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai.

Berdasarkan keingintahuan tersebut maka penulis bermaksud untuk meneliti efektivitas penerapan teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai I. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013, dengan pertimbangan mahasiswa tersebut telah memiliki kemampuan berbahasa Jepang dengan jumlah jam belajar serta cakupan materi pelajaran bahasa Jepang yang memadai.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

Masalah umum dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan teknik brainstorming dapat meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa semester V, jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado dalam pembelajaran

dokkai? Permasalahan tersebut penulis uraikan dalam rumusan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan membaca mahasiswa melalui teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai?

2. Bagaimana kemampuan membaca mahasiswa melalui metode konvensional pada pembelajaran dokkai?

3. Adakah perbedaan kemampuan membaca yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode konvensional dan kelas yang menggunakan teknik

brainstorming?

4. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai?


(15)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulis membatasi masalah pada penelitian ini, yang dijadikan materi penelitian adalah mata kuliah dokkai I dan sebagai responden adalah mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bagaimana kemampuan membaca mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013 melalui teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai?

2. Mendeskripsikan bagaimana kemampuan membaca mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013 melalui metode konvensional pada pembelajaran dokkai?

3. Mendeskripsikan perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode konvensional dan kelas yang menggunakan teknik brainstorming oleh mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013?

4. Mendeskripsikan tanggapan mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013 terhadap penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai?

1.4 Manfaat Penelitian


(16)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambar serta mengembangkan pengetahuan tentang pengajaran dokkai, terutama tentang upaya peningkatan kemampuan membaca mahasiswa dalam teks bahasa Jepang melalui penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai. Hal ini bermanfaat bagi perkembangan dunia penelitian dan pendidikan bahasa Jepang, khususnya untuk menemukan tenik pembelajaran yang efektif, variatif dan inovatif.

Dalam batasan tertentu, hasil dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan penelitian lanjutan dalam pembelajaran dokkai.

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajaran bahasa Jepang pada umumnya, serta pengajaran dokkai pada khususnya. Dengan demikian hasil penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, guru dan lembaga pendidikan.

a) Bagi para mahasiwa dapat mempermudah dalam memahami bahan bacaan bahasa Jepang tingkat menengah.

b) Bagi guru sebagai tenaga pendidik dalam pengajaran bahasa Jepang dapat bermanfaat sebagai umpan balik (feedback) dalam menentukan teknik pengajaran yang efektif, variatif dan inovatif khususnya dalam pembelajaran dokkai.

c) Bagi lembaga pendidikan, khususnya Universitas Negeri Manado, dapat dijadikan bahan untuk mengevaluasi kurikulum pada program studi pendidikan bahasa Jepang.


(17)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Teori

Bab ini berisi pembahasan secara teoritis yang memaparkan teori-teori yang berhubungan dengan tema penelitian seperti pembelajaran dokkai dan teknik

brainstorming.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi pembahasan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data.

Bab 1V Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi pembahasan mengenai temuan hasil penelitian, menganalisis beserta pembahasannya.

Bab V Kesimpulan dan Saran


(18)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(19)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimen. McMillan dan Schumacher (2001:50) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan “research in which independent variable is manipulated to investigate cause and effect relationship

between the independent and dependent variable”. Metode eksperimen yang digunakan untuk meneliti penggunaan penerapan teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai ini menggunakan eksperimen murni.

Nana Syaodih Sukmadinata (2012:203) menyebutkan bahwa “Dalam

eksperimen murni (true eksperimental) pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode eksperimen ini berguna untuk menentukan ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan. Selanjutnya, Iqbal Hasan (2004:10) menyebutkan “tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada

beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan”.

Bentuk penelitiannya adalah dengan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan adalah Randomized Control Group Pretest-Posttest yaitu suatu perlakuan yang dilaksanakan dengan adanya kelompok pembanding


(20)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(kelas kontrol). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar mahasiswa. Desain ini dilakukan dengan mengelompokkan sampel penelitian

menjadi kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan penerapan Teknik

Brainstorming (T1) dan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan dengan metode konvensional (T2). Pada setiap kelompok mendapatkan Pretest (x1 dan x2) dan Posttest (y1 dan y2) yang sama.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen X1 T1 Y1

Kontrol X1 T2 Y2

Keterangan tabel:

X1 : Pre-test pada kelompok eksperimen

X2 : Pre-test pada kelompok kontrol

T1 : Pembelajaran dengan metode Teknik Brainstorming

T2 : Pembelajaran dengan metode konvensional Y1 : Post-test pada kelompok eksperimen


(21)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perbedaan x1 dan y1 diasumsikan sebagai efek dari perlakuan (T1) yang terjadi pada kelompok eksperimen. Sedangkan perbedaan x2 dan y2 diasumsikan sebagai efek dari perlakuan T2 yang terjadi pada kelompok kontrol.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Membagi kelas menjadi 2 kelompok yakni kelompok eksperimen adalah

kelompok mahasiswa yang mendapatkan teknik brainstorming dan kelompok

kontrol adalah kelompok mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode konvensional.

2. Melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan mahasiswa sebelum diberikan

perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3. Melakukan perlakuan/treatment dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan teknik brainstorming pada kelompok eksperimen sedangkan pada

kelompok kontrol dengan metode konvensional.

4. Melakukan post-test untuk mengetahui kemampuan mahasiswa setelah diberikan

perlakuan pada kedua kelompok tersebut.

5. Membandingkan hasil yang diperoleh baik pada kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan yang ditimbulkan akibat dari perlakuan/treatment pada kedua kelompok tersebut.

Pada tahapan akhir adalah dengan mengumpulkan semua data-data penelitian berupa test, dan angket.

3.3 Populasi dan Sampel


(22)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V program studi pendidikan bahasa Jepang, Universitas Negeri Manado tahun ajaran 2012/2013 yang mengikuti perkuliahan Dokkai 1.

3.3.2 Sampel

Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random. Sampel yang diambil sebanyak dua kelompok yakni kelompok kontrol sebanyak 25 orang dan kelompok eksperimen sebanyak 25 orang.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian (Arukinto, 2002:96). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

X : Hasil prestasi belajar/peningkatan kemampuan membaca mahasiswa pada kelas eksperimen dengan penerapan teknik brainstorming.

Y : Hasil prestasi belajar/peningkatan kemampuan membaca mahasiswa pada kelas kontrol dengan metode konvesional.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, maka digunakan beberapa instrumen. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011:115).

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(23)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tes diberikan untuk mengetahui hasil kemampuan membaca dalam pembelajaran

dokkai 1 mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Manado. Tes yang diberikan adalah berupa tes tertulis terdiri dari 20 pertanyaan. Soal yang diberikan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami wacana.

Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan mengacu pada teks yang tersedia. Dengan demikian, mahasiswa dituntut untuk memahami teks terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan.

Tes dilakukan dua kali, yaitu pre-test dan post test. Pre-test diberikan untuk

mengetahui kemampuan dokkai mahasiswa sebelum diberikan perlakuan. Post-test

diberikan untuk mengetahui kemampuan dokkai mahasiswa setelah diberikan perlakuan.

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arukinto 2006:151).

Soal angket dalam penelitian ini terdiri dari 12 pertanyaan pilihan ganda tertutup dan 3 pertanyaan isian terbuka. Angket diberikan untuk mengetahui kesan serta kendala apa saja yang dialami mahasiswa ketika membaca wacana tertulis dalam bahasa Jepang serta pendapat mahasiswa terhadap penggunaan teknik brainstorming sebagai alternatif juga alat bantu pada pembelajaran dokkai.


(24)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Instrumen penelitian yang berupa tes sebelum digunakan perlu diuji kelayakannya, yaitu dengan menggunakan data statistik. Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil analisis uji coba kelayakan sebuah tes, akan diperoleh soal tes yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan berjumlah 20 soal pilihan ganda. 10 soal buatan peneliti dan 10 soal lainnya adalah soal dari buku pelajaran dokkai

lainnya.

3.6.1 Uji Kelayakan Instrumen Tes

1. Analisis Butir Soal

a) Tingkat kesukaran soal

Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran yang pas, artinya soal tersebut tidak terlalu sulit, akan tetapi juga tidak terlalu mudah. Untuk mengukur tingkat kesukaran soal maka dihitung dengan menggunakan rumus:

TK =

Keteranagan:

TK = tingkat kesukaran

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah


(25)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: TK : 0,00 – 0,25 (sukar)

TK : 0,26 – 0,75 (sedang)

TK : 0,76 – 1,00 (mudah)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh hasil analisis tingkat kesukaran soal pada tabel 3.3 (terlampir). Dari perhitungan dengan menggunakan rumus tingkat kesukaran soal maka diperoleh hasil 0,01 - 1,00 yang berarti tingkat kesukaran soal mulai dari mudah sampai sukar.

b) Daya Pembeda

Daya pembeda adalah tingkatan ukuran suatu soal yang dapat membedakan antara mahasiswa berkemampuan tinggi dan mahasiswa berkemampuan rendah. Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus:

DP =

Keteranagan:

DP = daya pembeda

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah


(26)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan klasifikasi indeks pembeda sebagai berikut: DP : 0,00 – 0,25 (sukar)

DP : 0,26 – 0,75 (sedang)

DP : 0,76 – 1,00 (mudah)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh hasil analisis daya pembeda pada tabel 3.4 (terlampir). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh hasil 0,00 – 1,00 yang berarti daya pembeda soal rendah sampai tinggi.

c) Uji validitas soal

Untuk memperoleh data yang akurat, sebelum instrumen penelitian digunakan, maka perlu mendapat pertimbangan, penilaian kelayakan instrumen penelitian tersebut guna mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel. Sebab instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Suatu alat ukur dikatakan valid jika benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan kriteria tertentu. Fraenkel dan Wallen (1993:558) menjelaskan: “ The degree to which correct inferences can be made based on result from an

instrument it self, but also om the instrumentation process and the characteristics of the group

studied”. Maksudnya ketepatan instrumen harus dapat mengukur apa yang semestinya diukur, sebab derajat ketepatan identik dengan nilai validitas, dan nilai validitas menunjukkan kesahihan instrumen dengan materi yang akan dinyatakan baik perbutir soal maupun soal secara keseluruhan.


(27)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Validitas terdiri dari dua macam yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal terdiri validitas bangun pengertian, yaitu yang bisa diusahakan dengan mengacu pada teori yang relevan dan validitas kesamaan yang bisa diupayakan dengan menyusun soal berdasrkan program yang ada. Sedangkan validitas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah validitas eksternal yang dapat disusun dengan berdasarkan pada fakta-fakta empirik yang telah terbukti sehingga untuk mengukurnya pun bisa dilakukan dengan cara membandingkannya dengan perangkat tes yang dianggap standar. Kedua jenis validitas ini dapat diukur dengan cara konsultasi pada pakar.

Dalam penelitian ini instrumen tes yang digunakan berjumlah 20 soal yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. 10 soal buatan peneliti dan 10 soal lainnya adalah soal dari buku pelajaran dokkai lainnya. 10 soal buatan peneliti dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Setelah itu diuji validitasnya dengan cara dibandingkan dengan 10 soal lainnya. Uji coba dilaksanakan pada hari senin 17 september 2012, sebanyak 10 orang.

Kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan uji t tes untuk mencari apakah ada perbedaan yang berarti atau tidak. Jika tidak ada perbedaan yang berarti (signifikan) maka soal tersebut dianggap memiliki validitas yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian (Sutedi 2011:218). Untuk data uji validitas serta perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.5 (Terlampir).

Berdasarkan hasil perhitungan t hitung maka diperoleh 3,25 > 0,19 > 2,26 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y (Ho diterima, Hk ditolak). Dengan demikian, perangkat tes (instrumen penelitian) dengan perangkat tes yang sudah baku (soal latihan buku pelajaran) bisa dianggap sejajar dan layak digunakan sebagai instrumen untuk mengambil data penelitian.


(28)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Reliabilitas soal

Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilias jika dapat mengukur secara ajeng, artinya meskipun berkali-kali tes itu digunakan pada sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan data yang sama pula. Fraenkel dan Wallen (1993:556), mengemukakan reliabilitas instrumen merupakan “The degree to which scores obtained with an instrument are consistent measures of whatever the instrument measures”. Jadi, penekanannya terhadap konsistensi. Jika hasil tes itu diadminstrasikan walaupun instrumen itu diujikan dua kali atau lebih maka hasilnya akan senilai (ekuivalen) pada masing-masing pengetesan, memperoleh nilai relatif konstan atau tetap. Artinya kapanpun instrumen tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Dalam reliabilitas ada dua macam, yaitu reliabilitas eksternal yang dapat dilakukan dengan cara tes ulang atau membandingkan dengan perangkat tes yang lain (ekuivalensi). Sedangkan reliabilitas internal dapat diukur dengan cara teknik belah dua atau dengan menggunakan KR 20/ KR 21.

Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas eksternal dengan cara tes ulang pada sampel yang sama. Tes pertama dilakukan pada tanggal 17 september 2012, dilambangkan dengan X dan tanggal 18 september 2012, dilakukan tes ulang dan hasilnya dilambangkan dengan Y. Hasil kedua tes tersebut dicari angka korelasinya, kemudian di tafsirkan. Untuk tebel penafsiran angka korelasi dapat dilihat pada daftar tabel 3.6 (terlampir) dan data uji reliabilitas serta perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.7 (terlampir). Setelah dihitung nilai korelasi Product Moment maka diperoleh angka korelasi 0,93 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Oleh karena itu, instrumen tes


(29)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini setelah diuji dengan teknik tes ulang dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang cukup tinggi, dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.6.2 Uji Kelayakan Instrumen Angket

Untuk menguji kelayakan instrumen angket maka peneliti berusaha mengkonsultasikan instrumen ini selain kepada pembimbing tesis juga kepada dosen lain yang berkompeten untuk menilai instrumen ini melalui surat pernyataan expert judgement (terlampir). Setelah melakukan bimbingan kepada dosen lain mengenai angket ini, maka pernyataan expert judgement dari dosen bersangkutan mengatakan bahwa instrumen angket ini layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.7 Teknik Pengolahan Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

Setelah data hasil tes terkumpul, maka penulis melakukan pengolahan data.

Untuk mengolah data hasil tes dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows

21.0.

3.7.2 Teknik Pengolahan Data Angket

Untuk mengolah data angket dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menjumlahkan setiap jawaban angket.

2. Menyusun frekuensi jawaban.

3. Membuat tabel frekuensi.


(30)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

100%

f p x

n

Keterangan:

P= Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden. f= frekuensi dari setiap jawaban dari responden.

n= jumlah responden.

Klasifikasi interpretasi perhitungan presentasi tiap kategori adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi interpretasi perhitungan presentasi tiap kategori

Interval Presentase Keterangan

0,% Tak seorangpun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya


(31)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menentukan tingkat efektivitas pembelajaran terlebih dahulu dicari gain

yang dinormalisir (normalized gain) dari data pre-test dan post-test. Normalized gain secara matematis ditulis sebagai berikut:

(g) =

Keterangan:

g = Normalized gain

T1 = Pre-test

T2 = Post-test

Sm = Skor minimal

Besar normalized gain diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria efektivitas pembelajaran, dengan kriteria seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Kriteria Efektivitas Pembelajaran

Rentang Normalized Gain Kriteria Efektivitas

0,71 – 1,00 Sangat efektif

0,42 – 0,70 Efektif

0,01 – 0,40 Kurang efektif

3.9 Rancangan Eksperimen

Pelaksanaan pembelajaran dokkai 1 dengan menggunakan teknik brainstorming


(32)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan pada bulan september dan oktober 2012 di jurusan pendidikan bahasa Jepang, Universitas Negeri Manado.

Penelitian ini akan mengkaji sejauh mana penerapan teknik brainstorming

dalam pembelajaran dokkai, mempengaruhi hasil belajar atau kemampuan mahasiswa

dalam memahami teks bahasa Jepang. Sesuai dengan desain eksperimen yang digunakan, kelompok eksperimen mendapat perlakuan teknik brainstorming, sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan secara konvensional, yaitu menggunakan ceramah dan tanya jawab.

Agar efektifitas pembelajaran dan daya serap pembelajar dalam pembelajaran

dokkai meningkat sehingga hasilnya sesuai dengan standar yang diharapkan, dibuatlah

strategi pembelajaran. Sudjana (2010:33) mengemukakan “Secara sempit, strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan secara luas, strategi pembelajaran dapat diberi arti sebagai penetapan dan penggunaan semua aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk didalamnya adalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap proses, hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah perbandingan perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.4

Contoh rancangan eksperimen

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

1. Guru membagi kelas menjadi 2

kelompok.

1. Guru menyuruh siswa membaca


(33)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Guru menyuruh membaca

teks/wacana ビデオェター kepada

individu dalam kelompok.

3. Guru menyuruh mendiskusikan

hasil pemahaman terhadap

teks/wacana ビデオレター

4. Guru memberikan arahan

pertanyaan kepada tiap kelompok untuk didiskusikan dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks sesuai hasil diskusi.

5. Guru menyuruh presentasi antar

kelompok. Jika terdapat perbedaan antar kelompok berargumen.

Guru menyimpulkan dan meluruskan pendapat yang keliru.

2. Guru menjelaskan kosakata baru,

ungkapan serta pola kalimat.

~て います

3. Guru menjelaskan bagian yang

dianggap penting dalam

teks/wacanaビデオレター

4. Guru menjelaskan isi teks/wacana

ビデオレタsecara garis besar.

5. Guru memberikan latihan:

a. Menjawab pertanyaan yang ada

dalam buku teks.

b. Mengecek jawaban.

6. Penutup

3.10 Tahap-tahap Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap awal (Persiapan penelitian)

a. Pembuatan Instrumen Penelitian


(34)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Pembuatan soal post test.

2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) Pembuatan angket.

b. Mengurus Surat Izin Penelitian

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kelengkapan administrasi penelitian, yaitu pembuatan surat izin penelitian yang ditujukan pada instansi yang terkait dengan kegiatan penelitian.

2. Tahap Inti (Pelaksanaan)

a. Memberikan perlakuan yang berbeda untuk kedua kelompok penelitian.

b. Memberikan post test pada setiap kelompok penelitian.

c. Memberikan angket pada kelompok eksperimen.

3. Tahap akhir

a. Mengolah data tes dan angket.

b. Menganalisis data tes dan angket.


(35)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(36)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian terhadap mahasiswa semester V jurusan pendidikan bahasa Jepang, Unuversitas Negeri Manado, tahun ajaran 2012/2013 dan menganalisis data yang diperoleh, memperoleh dampak positif terhadap peningkatan kemampuan membaca pembelajar maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dokkai dengan teknik brainstorming dapat menigkatkan kemampuan membaca mahasiswa. Hal ini ditunjukkan pada nilai rata-rata kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran dokkai adalah 87,20 mengalami peningkatan dari 77,80. Selain itu rata-rata Normalized gain pada kelas eksperimen yang telah menerapkan teknik brainstorming pada pembelajaran dokkai, bernilai 0,57 dengan kriteria efektifitas pembelajaran adalah efektif.

2. Pembelajaran dokkai dengan metode konvensional kurang efektif. Hal ini ditunjukkan pada rata-rata Normalized gain pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan tanya jawab bernilai 0,13.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode konvensional dan kelas yang menggunakan teknik brainstorming. Hal ini terlihat pada hasil post-test, menunjukkan bahwa kemampuan membaca mahasiswa dari


(37)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasil perhitungan nilai t diperoleh sebesar 8,319 dengan nilai signifikan adalah 0,000. Hal ini berarti, nilai signifikan yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan (α) = 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas kontrol dan nilai rata-rata kelas eksperimen setelah dilaksanakan perlakuan berupa penerapan teknik brainstorming

pada pembelajaran dokkai dikelas eksperimen dan metode konvensional berupa tanya-jawab di kelas kontrol.

4. Berdasarkan data hasil angket maka tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran

dokkai dengan teknik brainstorming adalah positif. Dimana sebagian besar (80%) mahasiswa menyatakan menyukai pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik brainstorming, hal ini dikarenakan teknik ini dapat meningkatkan keaktifan, motivasi belajar, rasa tanggung-jawab, kemandirian dan kepercayaan diri, rasa kerja sama, kemampuan mengemukakan gagasan, ide atau pendapat, serta suasana lebih menyenangka karena terjalin hubungan yang akrab dengan sesama teman.

1.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai, dapat dijadikan alternatif bagi para tenaga pengajar bahasa jepang khususnya untuk mata kuliah

dokkai. Penggunaan teknik ini merangsang pembelajar dalam meningkatkan


(38)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat membatu terhidar dari proses pembelajaran yang monoton dan pembelajar tidak mengalami kejenuhan.

2. Untuk memperlancar proses pembelajaran dengan penggunaan teknik brainstorming

ini maka diharapkan lebih meningkatkan pemahaman teks/wacana bahasa Jepang agar dapat mengemukakan pendapat, ide serta saran dalam memecahkan masalah dalam buku teks maupun teks/wacana bahasa Jepang lainnya. Oleh karena itu perlu memperdalam pengetahuan tentang teknik brainstorming ini dalam dokkai. 3. Bagi pengajar yang akan mencoba menggunakan teknik ini, perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan bahan ajar harus dirancang sebelum menerapkan teknik brainstorming (2) mengkondisikan kesiapan pembelajar menerima pembelajaran (3) memberikan bantuan ketika pembelajar mendapatkan kesulitan dalam pemecahan masalah.

4. Terdapat tiga hal yang sangat berperan penting dalam pelaksanaan teknik

brainstorming ini, yaitu keaktifan dan interaksi antara pembelajar selama pembelajaran, kemampuan pengajar dalam mengimplementasikan teknik ini sesuai kondisi dan kebutuhan pembelajar saat itu dan pembentukan kelompok yang heterogen terdiri 5-6 pembelajar pada tiap kelompok. Agar ketiga hal tersebut dappat berfungsi dengan baik, pengajar dituntut mempersiapkan rancangan pembelajaran serta pengetahuan yang memadai agar pembelajaran berjalan secara kondusif.

5. Penelitian ini hanya meneliti tentang penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai. Untuk itu diperlukan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran bahasa Jepang


(39)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lainnya, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran bahasa Jepang.


(40)

参考文献

Danasasmita, Wawan. (2009). Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang.Bandung: Rizky

Press

Fraenkel, J. L. and Wallen, N. E. (1993). How to design and Evaluate Research in Education. New York:McGraw-Hill Inc

Hanindah. (2009). Analisis Kemampuan Dokkai-Bunpou Pada Nihongo NouryokuShiken Level 2 Mahasiswa Jurusan pendidikan bahasaJepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2008/2009. UPI Bandung: Tidakditerbitkan

Iskandarwassid, Dadang Surendar (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Iqbal Hasan (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

McMillan, James H and Sally Schumacher (2001). Research in Education A Conceptual

Introduction. New York: Longman

Nelson, Andrew N. (2008). Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia Cetakan Kesepuluh.

Jakarta: Kesaint Blanc

Purwanto (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Riduwan, dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi

Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta


(41)

Ruseffendi, E.T (2005). Dasar-Dasar PenelitianPendidikan dan Bidang Non EksataLainnya. Bandung: Tarsinto

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS office Excel. Bandung: Rafika Aditama

Sudjana. D (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:Falah

Sugihartono. (2009). Discourse Analisis Untuk Contextual Teaching Learning

BahasaJepang. Bandung: dipublikasikan pada seminar Internasional Seminar Bahasa Jepang

Sutedi, Dedi (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora

Tarigan, Henry Guntur (1979). MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa.Bandung: Angkasa

Toto Ruhimat (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan, FIP-UPI

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Wardanah, Chevy Kusumah (2010).Efektivitas Penerapan ModelCooperative Learning tipe Script dalam Pembelajaran Dokkai. Penelitianeksperimen terhadap mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2008/2009.UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(42)

上野、et al. (2001). 日本語教育ハン ブック 大修館書店

岡崎、et al.(1999). ケーススタデ 日本語教育 うふう


(43)

(1)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat membatu terhidar dari proses pembelajaran yang monoton dan pembelajar tidak mengalami kejenuhan.

2. Untuk memperlancar proses pembelajaran dengan penggunaan teknik brainstorming ini maka diharapkan lebih meningkatkan pemahaman teks/wacana bahasa Jepang agar dapat mengemukakan pendapat, ide serta saran dalam memecahkan masalah dalam buku teks maupun teks/wacana bahasa Jepang lainnya. Oleh karena itu perlu memperdalam pengetahuan tentang teknik brainstorming ini dalam dokkai. 3. Bagi pengajar yang akan mencoba menggunakan teknik ini, perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan bahan ajar harus dirancang sebelum menerapkan teknik brainstorming (2) mengkondisikan kesiapan pembelajar menerima pembelajaran (3) memberikan bantuan ketika pembelajar mendapatkan kesulitan dalam pemecahan masalah.

4. Terdapat tiga hal yang sangat berperan penting dalam pelaksanaan teknik

brainstorming ini, yaitu keaktifan dan interaksi antara pembelajar selama

pembelajaran, kemampuan pengajar dalam mengimplementasikan teknik ini sesuai kondisi dan kebutuhan pembelajar saat itu dan pembentukan kelompok yang heterogen terdiri 5-6 pembelajar pada tiap kelompok. Agar ketiga hal tersebut dappat berfungsi dengan baik, pengajar dituntut mempersiapkan rancangan pembelajaran serta pengetahuan yang memadai agar pembelajaran berjalan secara kondusif.

5. Penelitian ini hanya meneliti tentang penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran dokkai. Untuk itu diperlukan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penerapan teknik brainstorming dalam pembelajaran bahasa Jepang


(2)

Yenny Jeine Wahani, 2013

Penerapan Teknik Brainstorming Pada Pembelajaran Dokkai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lainnya, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran bahasa Jepang.


(3)

参考文献

Danasasmita, Wawan. (2009). Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang.Bandung: Rizky

Press

Fraenkel, J. L. and Wallen, N. E. (1993). How to design and Evaluate Research in

Education. New York:McGraw-Hill Inc

Hanindah. (2009). Analisis Kemampuan Dokkai-Bunpou Pada Nihongo NouryokuShiken

Level 2 Mahasiswa Jurusan pendidikan bahasaJepang FPBS UPI Tahun Ajaran

2008/2009. UPI Bandung: Tidakditerbitkan

Iskandarwassid, Dadang Surendar (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung:PT

Remaja Rosdakarya

Iqbal Hasan (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

McMillan, James H and Sally Schumacher (2001). Research in Education A Conceptual

Introduction. New York: Longman

Nelson, Andrew N. (2008). Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia Cetakan Kesepuluh.

Jakarta: Kesaint Blanc

Purwanto (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Riduwan, dan Sunarto. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan, Sosial, Ekonomi

Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta


(4)

Ruseffendi, E.T (2005). Dasar-Dasar PenelitianPendidikan dan Bidang Non EksataLainnya. Bandung: Tarsinto

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan

dengan SPSS dan MS office Excel. Bandung: Rafika Aditama

Sudjana. D (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung:Falah

Sugihartono. (2009). Discourse Analisis Untuk Contextual Teaching Learning

BahasaJepang. Bandung: dipublikasikan pada seminar Internasional

Seminar Bahasa Jepang

Sutedi, Dedi (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora

Tarigan, Henry Guntur (1979). MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa.Bandung: Angkasa

Toto Ruhimat (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Jurusan Kurikulum Dan Teknologi

Pendidikan, FIP-UPI

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Wardanah, Chevy Kusumah (2010).Efektivitas Penerapan ModelCooperative Learning

tipe Script dalam Pembelajaran Dokkai. Penelitianeksperimen terhadap mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2008/2009.UPI Bandung: Tidak diterbitkan


(5)

上野、et al. (2001). 日本語教育ハン ブック 大修館書店

岡崎、et al.(1999). ケーススタデ 日本語教育 うふう


(6)