PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Penelitian Terhadap Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 18 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Defrina Sari Tilawati 0807051


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung) Defrina Sari Tilawati

Pembimbing : Drs. H. Ajang Mulyadi, MM / M. Arief Ramdhany, S.S, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini berawal dari sebuah fenomena yang terjadi di SMA Negeri 18 Bandung, dimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi bisa dikatakan rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah data awal berupa data absensi siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi. Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS sebanyak 140 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 104 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Data mengenai penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa didapatkan dengan menyebarkan angket. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu uji normalitas data, uji linieritas, analisis korelasi, uji determinasi dan uji signifikansi. Perhitungan statistik tersebut dibantu dengan software SPSS v.16 for Windows. Gambaran penggunaan media pembelajaran berdasarkan persepsi siswa berada pada kategori cukup, yaitu sebesar 65,38%. Sedangkan motivasi belajar siswa menurut persepsi siswa berada pada kategori cukup pula dengan nilai sebesar 58,65%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Hasil penelitian ini telah diuji dan diterima kebenarannya dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0,453 dan koefisien determinasi sebesar 0,205. Hal ini berarti bahwa penggunaan media pembelajaran mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi sebesar 20,5%. Sedangkan sisanya sebesar 79,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya.


(3)

THE INFLUENCE OF THE UTILIZATION OF INSTRUCTIONAL MEDIA TOWARDS STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION IN ACCOUNTING

LESSON

(A research conducted to XII IPS students in SMA Negeri 18 Bandung) Defrina Sari Tilawati

Advisor : Drs. H. Ajang Mulyadi, MM / M. Arief Ramdhany, S.S, S.Pd, M.Pd ABSTRACT

This research is based on one phenomenon happened in SMA Negeri 18 Bandung, in which students’ learning motivation in Accounting lesson can be said still low. It is shown by the data in form of students’ attendance list in Accounting lesson. There are many things can influence students’ learning motivation. In this research, the researcher only focus on one factor, namely the utilization of instructional media. This research is intended to find out the picture of the utilization of instructional media and learning motivation of XII IPS students in SMA Negeri 18 Bandung. The method used to examine this issue is survey verifikatif. The population is determined to 140 students of XII IPS and the sample taken for the research is 104 students from the population. They are selected by using Simple Random Sampling Technique. The data were derived from questionnaire distributed to the students. Statistical tests used in this research is the normality test, linearity test, correlation analysis, determination test and tests of significance. Statistical calculations are assisted by SPSS v.16 software for Windows. The picture of the utilization of instructional media according to students’ perception is in enough category amounting to 65,38%. While the students’ learning motivation according to students’ perception is in enough category as well with a value of 58,65%.. This results show that the utilization of instructional media positively influence students’ learning motivation in Accounting lesson. It has been proved by the correlation value of 0,453 and determination coefficient of 0,205. It means that the utilization of instructional media influence student’s learning motivation with the value of 20,5%. Then the rest is 79,5% influenced by another factors.


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Maksud dan Tujuan ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Media Pembelajaran ... 8

2.1.1 Pengertian Media ... 8

2.1.2 Kegunaan Media Pembelajaran ... 9

2.1.3 Jenis Dan Karakteristik Media ... 10

2.1.4 Kriteria Pemilihan Media ... 12

2.1.5 Media Pembelajaran Akuntansi ... 12

2.1.6 Prinsip Penggunaan Media ... 15

2.1.7 Langkah-Langkah Penggunaan Media ... 15

2.1.8 Evaluasi Media Pembelajaran ... 16

2.2Motivasi Belajar ... 17

2.2.1 Pengertian ... 17

2.2.2 Sumber Motivasi... 18

2.2.3 Penggolongan Motivasi Perilaku Manusia ... 19

2.2.4 Teori Motivasi ... 19

2.2.5 Sifat Motivasi ... 21

2.2.6 Hal-Hal Yang Mempengaruhi Motivasi ... 22

2.2.7 Karakteristik Individu Dengan Motivasi Tinggi ... 24

2.2.8 Upaya Peningkatan Motivasi Belajar ... 25

2.2.9 Cara Pengukuran Motivasi Belajar ... 27

2.3Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 26

2.4Kerangka Pemikiran ... 27


(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian ... 32

3.2Operasionalisasi Variabel... 33

3.3Populasi dan Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 35

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5Analisis Deskriptif Angket ... 40

3.6Pengujian Instrumen Penelitian... 41

3.6.1 Uji Validitas ... 41

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 44

3.7Teknik Pengujian Hipotesis ... 46

3.7.1 Uji Normalitas ... 46

3.7.2 Uji Linieritas ... 47

3.7.3 Analisis Korelasi ... 48

3.7.4 Uji Determinasi ... 49

3.7.5 Uji Signifikansi (Uji t) ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 53

4.2Karakteristik Responden ... 55

4.2.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 55

4.2.2 Distribusi Kelas Responden ... 56

4.3Deskripsi Data Variabel Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Gambaran Media Pembelajaran ... 57

4.3.2 Gambaran Motivasi Belajar Siswa ... 62

4.4Pengujian Hipotesis Penelitian ... 67

4.4.1 Uji Normalitas ... 67

4.4.2 Uji Linieritas ... 69

4.4.3 Analisis Korelasi ... 70

4.4.4 Uji Determinasi ... 71

4.4.5 Uji Signifikansi (Uji t) ... 72

4.5Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 77

5.2Saran ... 77


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Absensi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 18 Bandung Pada Mata

Pelajaran Akuntansi ... 4

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 34

Tabel 3.2 Data Populasi ... 35

Tabel 3.3 Penentuan Sampel Tiap Kelas... 37

Tabel 3.4 Deskripsi Penggunaan Media Pembelajaran di SMA Negeri 18 Bandung40 Tabel 3.5 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 18 Bandung ... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 43

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 43

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 46

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.2 Distribusi Responden Tiap Kelas ... 56

Tabel 4.3 Deskripsi Penggunaan Media Pembelajaran di SMA Negeri 18 Bandung58 Tabel 4.4 Ketepatan Dengan Tujuan Pembelajaran ... 59

Tabel 4.5 Dukungan Terhadap Isi Bahan Pembelajaran ... 59

Tabel 4.6 Kemudahan Memperoleh Media ... 60

Tabel 4.7 Keterampilan Guru Dalam Menggunakannya ... 60

Tabel 4.8 Tersedia Waktu Untuk Menggunakannya... 61

Tabel 4.9 Sesuai Dengan Taraf Berpikir Siswa ... 61

Tabel 4.10 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 18 Bandung ... 62

Tabel 4.11 Durasi Kegiatan... 63

Tabel 4.12 Frekuensi Kegiatan ... 64

Tabel 4.13 Devosi (Pengabdian) Dan Pengorbanan Untuk Mencapai Tujuan ... 64

Tabel 4.14 Persistensi (Ketetapan Dan Kelekatan) ... 65

Tabel 4.15 Kesabaran, Keuletan Dan Kemampuan Dalam Menghadapi Rintangan Dan Kesulitan Dalam Mencapai Tujuan ... 65

Tabel 4.16 Tingkat Aspirasi Yang Hendak Dicapai ... 66

Tabel 4.17 Tingkat Kualifikasi Persuasi Atau Produk Atau Output Yang Dicapai Dari Belajar ... 66

Tabel 4.18 Arah Sikap Terhadap Sasaran Kegiatan ... 67

Tabel 4.19 Uji Linieritas Dengan Tabel ANOVA ... 70

Tabel 4.20 Analisis Korelasi ... 71

Tabel 4.21 Koefisien Determinasi... 71


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 30

Gambar 2.2 Hubungan Variabel ... 31

Gambar 3.1 Skala Numerikal ... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 18 Bandung ... 54

Gambar 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden... 56

Gambar 4.3 Distribusi Responden Tiap Kelas ... 57

Gambar 4.6 Grafik Q-Q Plots Penggunaan Media Pembelajaran ... 68


(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan wadah bagi manusia untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kualitas diri. Suatu bangsa dapat maju apabila masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Terutama saat ini dimana dunia sedang menghadapi perkembangan global yang tingkat persaingannya sangat tinggi dan kompetitif. Apabila pendidikan tidak diperkuat, maka individu tersebut jelas akan kalah bersaing.

Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara jelas dan gamblang dalam UUSPN (2003, pasal 1 ayat 1) bahwa,

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal dibangun dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan begitu, pendidikan akan menghasilkan siswa dengan prestasi belajar yang baik.

Agar prestasi yang baik dan tinggi dapat dicapai, dibutuhkan keseriusan dari berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, tidak terkecuali siswa itu sendiri. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh


(9)

banyak faktor, salah satunya adalah motivasi belajar siswa. Tidak semua siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, termasuk dalam mempelajari Akuntansi. Terkadang kita menemukan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Seperti fenomena yang ditemukan penulis pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 18 Bandung, khususnya pada mata pelajaran Akuntansi.

Penulis memperoleh data presensi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 18 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi yang kemudian diolah menjadi data absensi (ketidak-hadiran), baik dengan alasan sakit (S), ijin (I), alfa / tidak hadir tanpa keterangan (A) maupun dispensasi (D). Data tersebut digunakan sebagai acuan awal penelitian ini, terutama yang paling disoroti adalah banyaknya jumlah alfa. Hal tersebut menjadi masalah karena pada dasarnya siswa tidak diperbolehkan tidak hadir tanpa keterangan.

Perlu diketahui bahwa banyaknya jumlah alfa disini tidak hanya disebabkan oleh siswa tidak datang ke sekolah, tetapi juga dikarenakan banyak siswa yang datang ke sekolah namun tidak mengikuti mata pelajaran Akuntansi. Ketika mata pelajaran Akuntansi berlangsung, siswa-siswa tersebut melakukan kegiatan lain seperti bermain sepak bola, jajan di kantin, mengobrol di luar kelas atau kegiatan lainnya yang tidak diijinkan atau dilakukan tidak pada waktunya. Walaupun guru atau pihak sekolah telah mengingatkan dan menegur siswa-siswa tersebut, namun siswa-siswa itu enggan untuk mengikuti proses pembelajaran Akuntansi. Oleh karena itu, siswa yang walaupun masuk ke sekolah tetapi tidak hadir saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung dianggap alfa.


(10)

Data absensi ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa karena sesuai dengan salah satu indikator dalam mengidentifikasi tingkat motivasi belajar siswa yang dikemukakan oleh Makmun (2005 : 40), yaitu frekuensi kegiatan dalam periode tertentu. Hal ini berarti, banyaknya frekuensi siswa mempelajari Akuntansi dalam suatu periode dimana periode tersebut adalah KBM mata pelajaran Akuntansi.

Data absensi ini sesuai dengan indikator tersebut dikarenakan banyak siswa yang menunjukkan keengganan dalam mengikuti proses pembelajaran Akuntansi meskipun telah diperingati oleh pihak sekolah. Oleh karena itu, motivasi belajar siswa dapat dikatakan rendah.

Tentu saja ketidak-hadiran siswa di saat KBM berlangsung ini dapat memberikan efek negatif bagi siswa, yaitu materi pelajaran yang diterima siswa yang tidak hadir lebih sedikit dibandingkan siswa yang hadir saat KBM berlangsung. Dengan kata lain, siswa yang tidak hadir mengalami ketinggalan materi pelajaran.


(11)

Tabel 1.1

Data Absensi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 18 Bandung Pada Mata Pelajaran Akuntansi

(Tahun 2012, Semester Genap)

Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Tatap Muka

Keterangan Persentase (%)

S I A D S I A D

XI IPS 1 46 20 23 10 131 13 2,5 1,1 14,2 1,4

XI IPS 2 48 19 26 8 95 1 2,9 0,9 10,4 0,1

XI IPS 3 46 21 26 13 210 23 2,2 1,3 21,7 2,4 Sumber : (Berdasarkan data presensi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 18

Bandung, data diolah) Keterangan :

S = sakit I = ijin A = alfa D =dispensasi

Dari permasalahan diatas, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yang ditunjukkan melalui keengganan siswa mengikuti KBM pada mata pelajaran Akuntansi. Salah satu faktor penyebab yang mungkin terjadi adalah siswa menganggap kegiatan pembelajaran Akuntansi kurang menarik. Sehingga mereka kurang mendapatkan motivasi untuk hadir di kelas saat KBM berlangsung.

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan agar siswa kembali hadir dalam mata pelajaran Akuntansi. Salah satunya adalah dengan membuat kegiatan belajar yang menarik sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk hadir dan mengikuti proses pembelajaran Akuntansi di kelas. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Uno (2010 : 23) bahwa,


(12)

Hakikat motivasi dapat timbul karena faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.

Semua faktor tersebut dapat timbul jika terdapat rangsangan yang memicu seseorang untuk lebih aktif dan semangat dalam belajar. Salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai rangsangan agar kegiatan belajar menjadi menarik sehingga mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah penggunaan media pembelajaran.

Dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif, dapat membuat siswa lebih fokus dan tertarik dalam mempelajari materi pembelajaran. Sehingga pengajar dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk hadir saat KBM mata pelajaran Akuntansi berlangsung. Oleh karena itu, penulis mengambil penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

1.2Rumusan Masalah

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar siswa. Pada penelitian ini, penulis membatasi pada salah satu faktor, yaitu penggunaan media pembelajaran. Adapun rumusan permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 18 Bandung.

2. Bagaimana persepsi siswa tentang motivasi belajar dalam mempelajari Akuntansi di SMA Negeri 18 Bandung.


(13)

3. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa.

1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk melakukan analisis mengenai bagaimana pengaruh dari penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa ketika mempelajari Akuntansi di SMA Negeri 18 Bandung.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran

Akuntansi di SMA Negeri 18 Bandung.

2. Untuk mengetahui persepsi siswa tentang motivasi belajar dalam mempelajari Akuntansi di SMA Negeri 18 Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai teori motivasi belajar dan penggunaan media pembelajaran.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengalaman dalam mempraktikan teori motivasi belajar dan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.


(14)

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Siswa

Penelitian ini dapat menumbuhkan motivasi positif terhadap siswa dalam mempelajari materi pembelajaran.

2. Guru

Penelitian ini dapat memberikan masukan dalam penggunaan media pembelajaran yang digunakan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah agar meningkatkan fasilitas belajar sebagai upaya meningkatkan kualitas peserta didik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dalam memperkaya ilmu mengenai penggunaan media pembelajaran yang dapat


(15)

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Penelitian memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi (2007 : 3), yaitu :

Penelitian adalah suatu kegiatan obyektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan, berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi.

Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan oleh penulis adalah penelitian survei verifikatif. Menurut Kerlinger (dalam Riduwan, 2010 : 49), penelitian survei adalah sebagai berikut,

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar-variabel sosiologis maupun psikologis.

Menurut Hasan (2009 : 11), “metode verifikatif yaitu menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan statistik.”

Dengan menggunakan metode penelitian survey verifikatif ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat dan jelas mengenai pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti.


(17)

3.2Operasionalisasi Variabel

“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2009 : 60). Penulis memberikan batasan atas variabel yang diteliti. Kedua variabel tersebut adalah penggunaan media pembelajaran sebagai variabel independent (bebas) yang diberi simbol X. Sedangkan motivasi belajar siswa sebagai variabel dependent (terikat) yang diberi simbol Y.

Pada umumnya, sebuah istilah memiliki banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Tidak jarang hal ini menimbulkan kebingungan dan perbedaan persepsi. Untuk menghindari hal tersebut, maka penyusun mendefinisikan judul penelitian sebagai berikut :

1. Definisi penggunaan media pembelajaran (variabel X)

Penggunaan media pembelajaran merupakan berbagai macam isi dan alat yang digunakan secara bersama-sama untuk membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh peserta didik.

2. Definisi motivasi belajar (variabel Y)

Motivasi merupakan suatu keadaan yang dapat mendorong peserta didik untuk berjuang mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun operasionalisasi variabel dapat dilihat dengan lebih jelas dalam tabel berikut :


(18)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

Penggunaan Media Pembelajaran (X) Efektivitas Penggunaan

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

Interval

1, 2 b. Dukungan terhadap isi

bahan pelajaran 3, 4

c. Kemudahan

memperoleh media 5, 6

d. Keterampilan guru dalam

menggunakannya

7, 8 e. Tersedia waktu untuk

menggunakannya 9, 10

f. Sesuai dengan taraf

berpikir siswa 11, 12

Motivasi Belajar Siswa

(Y)

Ekstrinsik

a. Durasi kegiatan

Interval

1, 2

b. Frekuensi kegiatan 3, 4

c. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan

5, 6 d. Persistensi (ketetapan

dan kelekatan) 7, 8

e. Kesabaran, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar 9, 10

f. Tingkat aspirasi yang

hendak dicapai 11, 12

g. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar

13, 14 h. Arah sikap terhadap

sasaran kegiatan 15, 16

Jenis skala data yang digunakan adalah skala interval. “Skala interval


(19)

yang dikumpulkan dari responden” (Sekaran, 2011 : 18). Skala interval memungkinkan untuk mengukur besaran perbedaan preferensi setiap responden.

3.3Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2009 : 117) mengemukakan pendapatnya mengenai populasi,

yaitu “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini akan dilakukan di terhadap siswa kelas XII SMA Negeri 18 Bandung, sehingga populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 18 Bandung. Adapun data jumlah siswa tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Data Populasi

No Kelas Jumlah Siswa

1 XII IPS 1 46 siswa

2 XII IPS 2 48 siswa

3 XII IPS 3 46 siswa

Jumlah 140 siswa

Sumber : ( SMA Negeri 18 Bandung bagian tata usaha)

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009 : 118). “Teknik pengambilan sampel adalah


(20)

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2009 : 120). Penelitian ini menggunakan

Simple Random Sampling dikarenakan seluruh anggota populasi diberikan peluang yang sama untuk menjadi sampel (probability sampling). Dengan menggunakan Simple Random Sampling ini, sampel yang diambil adalah sejumlah siswa yang terdaftar di SMA Negeri 18 Bandung.

Dikarenakan populasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan sampel yang representatif penulis menggunakan rumus :

(Riduwan, 2010 : 65) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (5%)

Dengan demikian, maka jumlah sampel yang diambil adalah :


(21)

Jadi, data sampel yang diambil adalah sebanyak 104 siswa. Adapun penentuan jumlah sampel pada setiap kelas agar proporsional adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Riduwan, 2010 : 66) Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel keseluruhan

Oleh karena itu, perhitungan jumlah sampel setiap kelas adalah :

Tabel 3.3

Penentuan Sampel Setiap Kelas

Kelas Populasi Sampel

XII IPS 1 46

XII IPS 2 48

XII IPS 3 46

Jumlah Sampel 104 siswa

Pengambilan sampel akan dilakukan dengan cara undian berdasarkan nomor presensi siswa di setiap kelasnya. Adapun prosedur pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut :


(22)

2. Setiap kertas undian dengan nomor presensi tersebut dimasukkan dalam potongan sedotan.

3. Semua potongan sedotan yang berisi kertas undian tersebut dikumpulkan dalam satu wadah.

4. Penulis mengambil potongan-potongan sedotan sejumlah sampel yang dibutuhkan.

5. Siswa-siswa yang nomor presensinya terdapat pada potongan sedotan yang telah diambil akan menjadi sampel.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer karena data tersebut didapat secara langsung dari siswa.

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk pada suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menyebarkan angket kepada siswa.


(23)

Instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar checklist, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran angket kepada siswa. Oleh karena itu, instrumen yang akan digunakan adalah kuisioner/angket.

Menurut Sekaran (2011 : 84), prinsip dalam mendesain kuisioner/angket difokuskan pada tiga bidang, yaitu “(1) Prinsip susunan kata, (2) Prinsip pengukuran, (3) Penampilan umum kuisioner/angket”.

Prinsip dalam menyusun kata dalam kuisioner/angket meliputi beberapa faktor, yaitu ketepatan isi pertanyaan, kefasihan bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, urutan pertanyaan dan data pripadi responden. Prinsip pengukuran memperhatikan ketepatan setiap item kuisioner/angket dalam pengujian hipotesis. Sedangkan penampilan umum kuisioner/angket sebaiknya atraktif dan rapi.

Untuk menindaklanjuti angket tersebut, penulis menggunakan Skala

Numerikal (Numerical Scale). Skala numerikal ini mirip dengan Skala

Diferensial Semantik ( Semantic Defferential Scale) dimana berisikan karakteristik bipolar (dua kutub), seperti baik-tidak baik, suka-tidak suka, yakin-tidak yakin dan sebagainya. Yang membedakannya adalah penyediaan nomor pada skala 5 titik atau 7 titik dengan kata sifat di setiap ujungnya.

Dengan menggunakan skala ini, responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap objek tertentu, dalam penelitian ini adalah penggunaan media


(24)

1 2 3 4 5

Gambar 3.1 Skala Numerikal

3.5Analisis Deskriptif Angket

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel X (penggunaan media pembelajaran) dan variabel Y (motivasi belajar siswa), maka dibuatkan tabel deskripsi penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa.

Tabel 3.4

Deskripsi Penggunaan Media Pembelajaran di SMA Negeri 18 Bandung

Kategori Interval Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi Sedang Rendah

Jumlah

Tabel 3.5

Deskripsi Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 18 Bandung

Kategori Interval Frekuensi Persentase

(%)

Tinggi Sedang Rendah

Jumlah

Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan distribusi frekuensi, yaitu :


(25)

a. Menentukan rentang

Rentang = skor tertinggi – skor terendah b. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga kelas/kategori, yaitu tinggi, cukup dan rendah.

c. Menentukan panjang kelas interval

d. Membuat tabel distribusi frekuensi

Kategori Jumlah Skor

Perolehan Frekuensi

Rendah Cukup Tinggi

Jumlah

Untuk penentuan kategori, cukup dilihat persentase yang paling tinggi tersebut berada pada kategori yang mana.

3.6Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria. Teknik yang digunakan untuk mengetahui ksejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product


(26)

(Riduwan, 2010 : 110) dimana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

X = jumlah skor item

Y = jumlah skor total (seluruh item) n = banyaknya data

Selanjutnya rxy yang merupakan rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada

tabel r Product Moment menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 5% dan data (n) sebanyak 104. Adapun kaidah keputusannya adalah jika rhitung > rtabel, maka

data item tersebut valid. Akan tetapi jika rhitung < rtabel, maka item tersebut tidak

valid.

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian dilakukan kepada 36 siswa di luar sampel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item dalam instrumen penelitian valid atau tidak. Adapun hasil perhitungan angket uji coba penelitian untuk setiap variabelnya adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran B) :


(27)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,813 0,329 Valid

2 0,576 0,329 Valid

3 0,401 0,329 Valid

4 0,800 0,329 Valid

5 0,399 0,329 Valid

6 0,226 0,329 Tidak Valid

7 0,616 0,329 Valid

8 0,726 0,329 Valid

9 0,553 0,329 Valid

10 0,447 0,329 Valid

11 0,697 0,329 Valid

12 0,439 0,329 Valid

Dengan demikian, untuk variabel penggunaan media pembelajaran diketahui bahwa item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 valid sedangkan item nomor 6 tidak valid. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan item lainnya yang dinyatakan valid akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,682 0,329 Valid

2 0,799 0,329 Valid

3 0,675 0,329 Valid

4 0,672 0,329 Valid

5 0,549 0,329 Valid

6 0,488 0,329 Valid

7 0,560 0,329 Valid

8 0,623 0,329 Valid

9 0,839 0,329 Valid

10 0,458 0,329 Valid

11 0,522 0,329 Valid

12 0,767 0,329 Valid

13 0,510 0,329 Valid


(28)

Dengan demikian, diketahui bahwa untuk variabel motivasi belajar siswa, item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 16 dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas dari alat ukur yang digunakan berupa angket, digunakan metode Alpha. Metode Alpha digunakan karena bersifat umum dan pengukuran dilakukan hanya satu kali. Kaidah pengukuran yang diterapkan dalam metode Alpha ini adalah jika r11 > 0,05 berarti data tersebut reliabel. Jika r11

0,05 berarti data tersebut tidak reliabel.

Adapun langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut : 1. Menghitung varians skor tiap item (Si), dengan rumus

(Riduwan, 2010 : 126) Keterangan :

Si = Varians tiap item ∑ = Jumlah kuadrat item Xi (∑Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan


(29)

2. Menghitung semua item (∑Si), dengan rumus

Si = S1 + S2 + S3 ... Sn

(Riduwan, 2010 : 126) Keterangan :

Si = Jumlah varians semua item

S1, S2, S3 .... Sn = Varians item ke 1,2,3 .... n

3. Menghitung varians total (St), dengan rumus

(Riduwan, 2010 : 126) Keterangan :

St = Varians tiap item ∑ = Jumlah kuadrat X total

(∑Xt)2 = Jumlah item X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

4. Menghitung reliabilitas (r11), dengan rumus

( )

(Riduwan, 2010 : 125) Keterangan :

r11 = nilai reliabilitas


(30)

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian dilakukan kepada 36 siswa di luar sampel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item dalam instrumen penelitian reliabel atau tidak. Jika setelah perhitungan diperoleh hasil item instrumen penelitian valid dan reliabel, maka item instrumen tersebut dapat digunakan. Adapun hasil perhitungan reliabilitas angket uji coba penelitian untuk setiap variabelnya adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran B) :

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

Variabel rhitung rtabel Keterangan

X 0,803 0,329 Reliabel

Y 0,835 0,329 Reliabel

Dengan demikian, diketahui bahwa untuk kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel dengan N = 36 dan α = 5%. Oleh karena itu, semua item instrumen penelitian ini dapat digunakan kecuali item nomor 6.

3.7Teknik Pengujian Hipotesis 3.7.1 Uji Normalitas

Dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk menguji korelasi antara variabel X dengan variabel Y, maka untuk menguji hipotesisnya digunakan uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan Q-Q Plots dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows.


(31)

Menurut Ghazali (2007 : 110) mengatakan bahwa,

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal yaitu dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.

Dengan demikian, data dikatakan berdistribusi normal apabila plot tersebar mengikuti garis normal. Sebaliknya, jika plot tidak tersebar mendekati garis normal, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian normalitas data menggunakan Q-Q Plots dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut :

1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > descriptive statistics > Q-Q plots

3.7.2 Uji Linieritas

Uji normalitas data dan uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah statistika yang digunakan bersifat parametrik atau non-parametrik. Selain itu, pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berpola linier atau tidak.


(32)

1. Urutkan data X mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar disertai pasangannya (Y). Berikut bentuk tabel penolong :

No Urut X Kelompok n Y

1 2 3

2. Menggunakan tabel penolong, perhitungan jumlah kuadrat-kuadrat dapat dilakukan. Jumlah kuadrat (JK) yang harus dihitung adalah sebagai berikut :

{∑ }

∑ {∑ }

3. Mencari besaran kuadrat tengah (KT) dari setiap jumlah kuadrat dengan rumus :

Jumlah Kuadrat dk Kuadrat Tengah

JK(T) n

JK(a) 1 JK(a)

JK(b|a) 1

JK(S) n - 2

JK(G) k - 2

JK(TC) n - k


(33)

5. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan dk pembilang (k-2) dan dk

penyebut (n-k)

Kaidah keputusannya adalah jika Fhitung Ftabel , maka data berpola linier,

sedangkan jika Fhitung Ftabel , maka data berpola tidak linier.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian linieritas dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut :

1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > compare means > means 4. Masukan independent list dan dependent list 5. Klik option lalu cheklist bagian test for linearity 6. Klik continue > OK

Kaidah pengujian untuk uji linieritas menggunakan software SPSS v.16 for Windows adalah jika nilai Linearity pada kolom Sig. lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut berpola linier. Sedangkan jika Linearity pada kolom Sig. lebih besar dari 0,05, maka data tersebut berpola tidak linier.

3.7.3 Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2009 : 211), untuk menentukan teknik yang digunakan dalam menganalisis data tergantung pada dua hal, yaitu jenis data dan bentuk hipotesis. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data


(34)

karena kedua hal tersebut, teknik analisis data penelitian yang digunakan adalah

Korelasi Pearson Product Moment (PPM). “Korelasi Pearson Product Moment

(PPM) digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel

independen dengan satu dependen” (Sugiyono, 2009 : 215).

Rumus yang digunakan PPM adalah sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

N = banyaknya data

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam analisis korelasi dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut :

1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > correlate > bivariate

4. Masukan kedua variabel lalu klik OK

Nilai korelasi dapat dilihat dari tabel output baris Pearson Correlation dari masing-masing variabel.

3.7.3 Uji Determinasi


(35)

KP = r2 x 100%

(Riduwan, 2010 : 136) Keterangan :

KP = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian determinasi dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut :

1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > regression > linear

4. Masukan kedua variabel lalu klik OK

3.7.4 Uji Signifikansi (Uji t)

Uji signifikasi berfungsi untuk mencari makna hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Selain itu, uji signifikansi digunakan juga untuk mengetahui apakah hasil sampel bisa digeneralisasikan pada populasi.

Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Ho :  = 0 (Penggunaan media pembelajaran tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa)

H1 :  > 0 (Penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa)


(36)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 62) Keterangan :

thitung = Nilai t

R = Nilai koefisien korelasi N = Jumlah sampel

Kaidah pengujian : Jika thitungttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan jika thitungttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian signifikansi (uji t) dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut : 1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel

view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > compare means > one-sample T test 4. Masukan kedua variabel lalu klik OK

Kaidah pengujian menggunakan software SPSS v.16 for Windows untuk pengujian signifikansi adalah jika nilai pada kolom Sig. lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika pada kolom Sig. lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.


(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 18 Bandung berada pada kategori cukup.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 18 Bandung berada pada kategori cukup.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu :

1. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah juga diharapkan dapat meningkatkan fasilitas media pembelajaran di sekolah. Hal ini untuk mendukung dan membantu


(38)

pengajar dalam penggunaan media pembelajaran. Sehingga tingkat kemudahan memperoleh media pembelajaran akan semakin tinggi.

b. Pihak sekolah memfasilitasi para pengajar untuk mengikuti kegiatan seperti seminar atau workshop guna memperluas wawasannya.

2. Bagi Pengajar

a. Sebaiknya keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat dipertahankan.

b. Pengajar sebaiknya menambah pengetahuan baik mengenai penggunaan media pembajaran maupun mengenai materi pelajaran itu sendiri.

c. Pengajar membuka pikiran dan wawasan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anitah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka Arsyad. A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Ghazali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UPI

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara

Makmun, A.S. (2005). Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mustaqim, dan Wahid, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Narbuko, C. dan Achmadi, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara

O’Bannon, B. W. dan Pucket, K. (2006). Preparing To Use Technology. USA : Pearson Education, Inc.

Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang. Jakarta : Erlangga

Program Studi Pendidikan Akunatnsi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya

Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Sadiman, A.S. dkk. (2008). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : RajaGrafindo Persada


(40)

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada Syah. M. (2011). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

JURNAL

Odera, F. Y. (2011). “Motivation : The Most Ignored Factors In Classroom Instruction In Kenyan Secondary School”. International Journal of Science and Technology. Vol 1 No. 6 p. 283

Rodgers, D. L. and Withrow-Thorton, B. J. (2005). “The Effect of Instructional Media On Learner Motivation”. International Journal of Instructional Media. Vol 32 No. 4 p. 333-42

SKRIPSI

Muniyawati, M. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus Persepsi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Dipublikasi


(1)

KP = r2 x 100%

(Riduwan, 2010 : 136) Keterangan :

KP = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian determinasi dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut :

1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > regression > linear

4. Masukan kedua variabel lalu klik OK

3.7.4 Uji Signifikansi (Uji t)

Uji signifikasi berfungsi untuk mencari makna hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Selain itu, uji signifikansi digunakan juga untuk mengetahui apakah hasil sampel bisa digeneralisasikan pada populasi.

Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Ho :  = 0 (Penggunaan media pembelajaran tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa)


(2)

52

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 62) Keterangan :

thitung = Nilai t

R = Nilai koefisien korelasi N = Jumlah sampel

Kaidah pengujian : Jika thitungttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan jika thitung ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian signifikansi (uji t) dengan bantuan software SPSS v.16 for Windows adalah sebagai berikut : 1. Masukan banyaknya variabel berikut nama variabel tersebut ke dalam variabel

view

2. Masukan data setiap variabel pada data view 3. Klik analyze > compare means > one-sample T test 4. Masukan kedua variabel lalu klik OK

Kaidah pengujian menggunakan software SPSS v.16 for Windows untuk pengujian signifikansi adalah jika nilai pada kolom Sig. lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika pada kolom Sig. lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 18 Bandung berada pada kategori cukup.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 18 Bandung berada pada kategori cukup.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu :

1. Bagi Sekolah


(4)

78

pengajar dalam penggunaan media pembelajaran. Sehingga tingkat kemudahan memperoleh media pembelajaran akan semakin tinggi.

b. Pihak sekolah memfasilitasi para pengajar untuk mengikuti kegiatan seperti seminar atau workshop guna memperluas wawasannya.

2. Bagi Pengajar

a. Sebaiknya keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat dipertahankan.

b. Pengajar sebaiknya menambah pengetahuan baik mengenai penggunaan media pembajaran maupun mengenai materi pelajaran itu sendiri.

c. Pengajar membuka pikiran dan wawasan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anitah, S. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka Arsyad. A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Ghazali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UPI

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara

Makmun, A.S. (2005). Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mustaqim, dan Wahid, A. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Narbuko, C. dan Achmadi, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara

O’Bannon, B. W. dan Pucket, K. (2006). Preparing To Use Technology. USA : Pearson Education, Inc.

Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang. Jakarta : Erlangga

Program Studi Pendidikan Akunatnsi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya

Riduwan. (2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Sadiman, A.S. dkk. (2008). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan


(6)

80

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada Syah. M. (2011). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

JURNAL

Odera, F. Y. (2011). “Motivation : The Most Ignored Factors In Classroom Instruction In Kenyan Secondary School”. International Journal of Science and Technology. Vol 1 No. 6 p. 283

Rodgers, D. L. and Withrow-Thorton, B. J. (2005). “The Effect of Instructional Media On Learner Motivation”. International Journal of Instructional Media. Vol 32 No. 4 p. 333-42

SKRIPSI

Muniyawati, M. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus Persepsi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Dipublikasi

PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa di kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok

0 24 0

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI TAHUN AJARA

0 1 16

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG.

1 7 52

PENGARUH KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 10 BANDUNG.

0 0 51

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survey : Pada Siswa kelas XII IPS di SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 19 70

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG.

2 17 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG.

0 1 72

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG.

0 0 47

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

0 0 33