PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG.

(1)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Daftar : 679/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusunoleh:

ALETHEA RISKI MAHARANI NIM. 1006635

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


(2)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015


(3)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG


(4)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 24 BANDUNG

Oleh

Alethea Riski Maharani

NIM. 1006635

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2015 Alethea Riski Maharani Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(5)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Oleh:

Alethea Riski Maharani NIM. 1006635

Pembimbing

Drs. H. Umar Faruk, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII SMA Negeri 24 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif verifikatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu siswa kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling, diperoleh sampel sebanyak 85 siswa dari jumlah populasi sebanyak 108 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan uji f dan uji t.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa (1) efektivitas pengelolaan kelas di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung berada pada kategori efektif, (2) motivasi belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung berada pada kategori tinggi. Artinya guru harus mempertahankan dan meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas agar siswa menjadi lebih termotivasi, (3) efektivitas pengelolaan kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.


(6)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF CLASSROOM MANAGEMENT EFFECTIVENESS ON STUDENT LEARNING MOTIVATION IN ACCOUNTING SUBJECT

IN CLASS XII SOCIAL SMA NEGERI 24 BANDUNG

By:

AletheaRiski Maharani NIM. 1006635

Supervisor: Drs. Umar Faruk, M.Si

ABSTRACT

This study aims to discover the influence of classroom management effectiveness on student learning motivation in class XII Social SMA Negeri 24 Bandung. This study was done with descriptive and verification method. Data obtained from questionnaire given to the respondent, which is students of XII Social SMA Negeri 24 Bandung. Sampling technique used is simple random sampling, obtained 85 samples from 108 student population. Data analysis used is simple linear regression with f test and t test. The result of this study showed that: (1) classroom management effectiveness in class XII Social SMA Negeri 24 Bandung is in the effective category (2) student learning motivation in class XII Social SMA Negeri 24 Bandung is in the high category, It means that teachers have to maintain and improve the classroom management effectiveness in order to make students have a greater motivation, and (3) classroom management effectiveness has positive and significant influence on student learning motivation in accounting subject in class XII SMA Negeri 24 Bandung.


(7)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... ix

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 8

1. Kegunaan Teoritis ... 8

2. Kegunaan Praktis ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Motivasi Belajar Siswa ... 10

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 10

2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 11

a. Motivasi Intrinsik ... 11

b. Motivasi Ektrinsik ... 11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 12

4. Indikator Motivasi Belajar ... 12


(8)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Efektivitas Pengelolaan Kelas ... 14

1. Pengertian Efektivitas ... 14

2. Pengertian Pengelolaan Kelas ... 15

3. Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Kelas ... 16

4. Indikator Pengelolaan Kelas ... 17

5. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas ... 17

6. Efektivitas Pengelolaan Kelas... 18

C. Pembelajaran Akuntansi ... 19

1. Pengertian Akuntansi ... 19

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Akuntansi ... 19

3. Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi ... 20

D. Pengaruh efektivitas Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi ... 22

E. Penelitian Terdahulu ... 23

F. Kerangka Pemikiran ... 28

G. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN... 32

A. Desain Penelitian ... 32

B. Operasionalisasi Variabel ... 32

1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X) ... 32

2. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y) ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel... 35


(9)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reliabilitas ... 41

E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 43

1. Analisis Data Penelitian ... 43

2. Analisis Statistik ... 46

a. Uji Normalitas ... 46

b. Uji Linieritas ... 47

3. Pengujian Hipotesis ... 49

a. Regresi Linier Sederhana ... 49

b. Koefisien Determinasi ... 51

c. Uji Keberartian Regresi (Uji f) ... 51

d. Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Gambaran Objek Penelitian ... 55

1. Identitas Sekolah ... 55

2. Sejarah... 55

3. Visi dan Misi SMA Negeri 24 Bandung ... 56

a. Visi SMA Negeri 24 Bandung ... 56

b. Misi SMA Negeri 24 Bandung... 57

B. Gambaran Responden ... 57

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

1. Deskripsi Efektivitas Pengelolaan Kelas (X) ... 59

a. Deskripsi Umum Efektivitas Pengelolaan Kelas ... 59

b. Deskripsi Per Indikator Efektivitas Pengelolaan Kelas... 61


(10)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Deskripsi Umum Motivasi Belajar Siswa ... 76

b. Deskripsi Per Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 78

D. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 90

1. Analisis Data ... 90

a. Uji Normalitas ... 90

b. Uji Linieritas ... 91

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 92

a. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 92

b. Koefisien Determinasi ... 93

c. Uji Keberartian Regresi (Uji f) ... 94

d. Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) ... 95

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN


(11)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Motivasi Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Akuntansi di Kelas XII SMA Negeri 24 Bandung ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 36

Tabel 3.4 Format Angket Numerical Scale ... 37

Tabel 3.5 Interpretasi Skor Jawaban Angket ... 37

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Efektivitas Pengelolaan Kelas ... 39

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa ... 40

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 42

Tabel 3.9 Kriteria Rentang Pengklasifikasian ... 45

Tabel 3.10 Format Rekapitulasi Jawaban Responden ... 45

Tabel 3.11 Format Frekuensi Pernyataan ... 46

Tabel 3.12 Format Frekuensi Indikator ... 46

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Kelas ... 57

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel 4.3 Kriteria Rentang Pengklasifikasian ... 59

Tabel 4.4 Kriteria Skala Penafsiran ... 59

Tabel 4.5 Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Pengelolaan Kelas ... 60

Tabel 4.6 Guru Melibatkan Saya dalam Pelaksanaan Pembelajaran ... 62

Tabel 4.7 Saya Dibantu Oleh Guru untuk Memahami Kesulitan yang Saya Miliki dalam Mata Pelajaran Akuntansi ... 63


(12)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Guru Terbuka Terhadap Saran dan Pendapat Siswa ... 63 Tabel 4.9 Guru Mengetahui Kesulitan Saya dalam Mata Pelajaran

Akuntansi ... 64 Tabel 4.10 Guru Mengenali Setiap Siswa yang Ada di Kelas ... 64 Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Indikator

Mengidentifikasi Gangguan Suasana Pembelajaran Baik Secara Perseorangan Maupun Secara Kelompok ... 65 Tabel 4.12 Guru Memberikan Rasa Aman bagi Saya sehingga Saya Tidak

Memiliki Rasa Takut Menghadapi Kegagalan dalam Belajar ... 66 Tabel 4.13 Guru Bersikap Hangat dan Bersahabat kepada Saya baik di

Dalam Maupun di Luar Kelas ... 67 Tabel 4.14 Guru Memberikan Ganjaran/Pujian kepada Saya ketika Saya

Melakukan Pekerjaan dengan Baik ... 67 Tabel 4.15 Cara Mengajar Guru Tidak Membosankan dan Monoton ... 68 Tabel 4.16 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Menguasai

Pendekatan-Pendekatan Pengelolaan Kelas ... 69 Tabel 4.17 Selama Pembelajaran Berlangsung Guru Mengoptimalkan

Penggunaan Fasilitas yang Ada Sebagai Media Pembelajaran ... 70 Tabel 4.18 Guru Memberi Tahu Hak dan Kewajiban Saya sebagai Siswa ... 70 Tabel 4.19 Guru Berlaku Adil kepada Setiap Siswa di Kelas ... 71 Tabel 4.20 Guru Menjadi Penengah ketika Ada Siswa yang Berselisih saat

Pembelajaran Berlangsung ... 72 Tabel 4.21 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Mencegai dan

Mengatasi Gangguan Suasana Pembelajaran dengan Pendekatan yang Tepat ... 72 Tabel 4.22 Sebelum Pelajaran Dimulai Guru Terlebih Dahulu Mengabsen

Kehadiran Siswa ... 73 Tabel 4.23 Guru Menerima Bimbingan di Luar Jam Pelajaran ... 74


(13)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.24 Sebelum Pelajaran Dimulai Guru Mengkondisikan Setiap Siswa untuk Merapikan Tempat Duduk dan Membuang Sampah di Sekitar Tempat Duduk ... 74 Tabel 4.25 Guru Tepat Waktu ketika Memulai dan Mengakhiri Pelajaran ... 75 Tabel 4.26 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Melakukan

Administrasi Kelas yang Benar ... 76 Tabel 4.27 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Variabel Motivasi

Belajar ... 77 Tabel 4.28 Saya Berusaha Mengerjakan Tugas ataupun Pekerjaan Rumah

yang Diberikan Sendiri tanpa Menyontek Pekerjaan Teman ... 78 Tabel 4.29 Saya Memiliki Rasa Penasaran apabila Tidak Bisa Mengerjakan

Soal yang Diberikan ... 79 Tabel 4.30 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Hasrat dan

Keinginan untuk berhasil ... 80 Tabel 4.31 Saya Belajar Akuntansi karena Dorongan dari Orang-Orang di

Sekeliling Saya ... 81 Tabel 4.32 Di Rumah, Saya Mempelajari Bahan Pelajaran yang Akan di

Pelajari di Sekolah ... 82 Tabel 4.33 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Dorongan

dan Kebutuhan dalam Belajar ... 82 Tabel 4.34 Saya Mengikuti Pelajaran Akuntansi karena Saya Tahu ini Akan

Berguna untuk Masa Depan Saya ... 83 Tabel 4.35 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Harapan

dan Cita-Cita di Masa Depan ... 84 Tabel 4.36 Saya Merasa Senang dan Termotivasi untuk Lebih Giat Belajar

Apabila Mendapatkan Ganjaran/Pujian ... 84 Tabel 4.37 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Penghargaan

dalam Belajar ... 85 Tabel 4.38 Saya Mengikuti Pembelajaran Akuntansi dari Awal sampai Akhir . 86 Tabel 4.39 Saya Merasa Tertarik untuk Belajar bila Guru Menggunakan


(14)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.40 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Kegiatan

yang Menarik dalam Belajar ... 87

Tabel 4.41 Saya Merasa Senang saat Pelajaran Akuntansi Karena Suasana Belajarnya Asyik dan Menyenangkan ... 88

Tabel 4.42 Lingkungan dan Kondisi Belajar yang Mendukung saat Pelajaran Akuntansi Membuat Saya Lebih Bersemangat dalam Mengikuti Pembelajaran ... 88

Tabel 4.43 Rekapitulasi Jawaban Responden mengenai Indikator Lingkungan Belajar yang Kondusif sehingga Memungkinkan Seorang Siswa Dapat Belajar dengan Baik ... 89

Tabel 4.44 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 90

Tabel 4.45 Hasil Perhitungan Uji Linearitas ... 91

Tabel 4.46 Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana ... 92

Tabel 4.47 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 93

Tabel 4.48 Hasil Perhitungan Uji Keberartian Regresi ... 94


(15)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Antar Variabel ... 30 Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58


(16)

1

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu pondasi dasar bagi para penerus bangsa dan negara. Suatu bangsa dapat dikatakan maju dan berkembang apabila selalu melakukan perbaikan di bidang pendidikan. Hanya melalui pendidikanlah generasi muda dipersiapkan untuk menghadapi masa depan yang lebih maju. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan mampu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri.

Di Indonesia, kualitas pendidikan yang rendah merupakan permasalahan yang cukup rumit dan tak kunjung selesai. Bahkan berdasarkan Program for International Student Assessment, sebuah penilaian tiga-tahunan tingkat dunia untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun yang diselenggarakan oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD), Indonesia ditempatkan sebagai salah satu negara dengan peringkat terendah di dunia (PISA, 2012).

Seyogyanya, Pendidikan yang berjalan harus dapat menerapkan fungsi dan tujuannya sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3) adalah:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berbicara tentang pendidikan tentu sangat erat kaitannya dengan belajar. Muhibbin Syah (2002 : 94) mengutarakan bahwa “belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar


(17)

2

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesungguhnya tak pernah ada pendidikan”. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri yaitu motivasi. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Walker dalam Rohani (2004 : 10) bahwa ‘perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberikan hasil yang baik bilamana orang/individu mempunyai motivasi untuk melakukannya’. Dalam kegiatan belajar, motivasi diperlukan karena merupakan pendorong/penggerak yang akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk terus mencari tahu tentang apa yang dipelajari. Uno (2010 : 27) mengemukakan bahwa ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar, yaitu “(a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hedak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.”

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi, akan senantiasa tekun, giat, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung dirinya. Mereka pun akan lebih menikmati proses pembelajaran sehingga terlibat secara intens ketika pembelajaran berlangsung dan memiliki harapan untuk memperoleh hasil yang baik. Sementara siswa yang tidak termotivasi dalam pelajaran, akan menganggap pelajaran tersebut tidak menarik sehingga tidak tahan untuk berlama-lama belajar. Pada akhirnya, mereka pun tertinggal dari teman-temannya yang lain.

Dalam suatu kelas, tingkat motivasi siswa berbeda-beda dan biasanya, siswa yang memiliki motivasi rendah lebih banyak daripada siswa yang memiliki motivasi tinggi. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi guru untuk menemukan cara bagaimana merangkul seluruh siswa agar seluruhnya sama rata memahami pelajaran yang disampaikan sehingga tujuan akhir dari pembelajaran pun tercapai.

SMA Negeri 24 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berada pada cluster 1 dan menjadi salah satu sekolah unggulan di kota Bandung. Pelajaran Akuntansi merupakan pelajaran yang wajib diambil siswa XI dan XII IPS. Setelah penulis melakukan observasi pada kelas XII IPS ternyata


(18)

3

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdapat beberapa masalah diantaranya masih banyak siswa yang merasa kurang antusias dan bosan dalam mengikuti pembelajaran Akuntansi. Berdasarkan hasil angket pra penelitian yang disebar oleh penulis kepada 85 orang dari 108 siswa untuk mengetahui motivasi belajar di SMA Negeri 24 Bandung dapat diketahui bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa kebanyakan berada dalam kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari data dibawah ini:

Tabel 1.1

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII SMA Negeri 24 Bandung

Kelas Tingkat Motivasi (%)

Rendah Sedang Tinggi

XII IPS 1 55,17 34,49 10,35

XII IPS 2 44,83 37,93 6,90

XII IPS 3 40,74 50,85 7,41

Rata-Rata 46,91 41,09 8,22

Sumber: Pra penelitan dengan angket (data diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sejumlah 46,91% siswa kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung memiliki tingkat motivasi yang rendah, sedang sejumlah 41,09% siswa, dan tinggi sejumlah 8,22% siswa. Dari keseluruhan dapat terlihat bahwa kebanyakan siswa memiliki motivasi yang rendah. Masalah tersebut terutama dikarenakan guru yang kurang memberikan antusias mereka dalam pembelajaran akuntansi seperti dalam hal pemilihan metode pembelajaran, penggunaan media, dan penyampaian dalam materi pembelajaran sehingga proses pembelajaran pun kurang optimal karena banyak siswa yang terlihat tidak fokus pada saat guru menerangkan dan tidak dapat mengerjakan soal mandiri yang diberikan. Siswa yang mengerjakan soal di depan kelas pun hanya siswa yang sama sehingga siswa yang lain menjadi bermalas-malasan dan tidak memiliki keinginan untuk belajar. Hal ini perlu diperhatikan guru mengingat pentingnya motivasi sebagai penggerak dari dalam diri siswa yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih dalam mata pelajaran Akuntansi, siswa dituntut lebih cermat, sabar, dan teliti dalam pembelajarannya. Oleh Karena itu, pengajaran yang dilakukan pun harus menarik dan membuat siswa merasa


(19)

4

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyaman untuk belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran, motivasi perlu digerakan dengan jalan menciptakan lingkungan yang merangsang siswa agar kelas memberikan sambutan terhadap pelajaran yang diberikan guru.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Kegiatan belajar menurut pandangan aliran teori behavioristik diartikan sebagai perubahan tingkah laku akibat pemberian stimulus dan respon (Slavin, 2000 : 24). Stimulus adalah apa yang diberikan oleh guru dan respon merupakan apa yang diterima oleh siswa. Dalam pandangan behavioristik motivasi dikontrol oleh kondisi lingkungan, maka tergantung pada pendidiklah pengaturan lingkungan kelas sehingga peserta didik termotivasi dan mencapai kepuasaan dalam belajar.

Adapun berdasarkan teori motivasi Herzberg, ada dua jenis faktor yang mempengaruhi motivasi. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang, dan faktor motivator (faktor intrinsik) yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Menyadur teori tersebut, dalam kegiatan belajar, Uno (2010 : 23) menyebutkan bahwa:

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik yaitu hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, serta harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas tersebut muncul karena adanya rangsangan yang membuat seseorang berkeinginan untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam hal ini, guru sebagai pengajar di dalam kelas merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang dapat memberikan rangsangan untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Upaya guru dalam membelajarkan siswa sangat berperan, karena secara langsung guru terlibat dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Dikutip dalam Jones dan Jones (2012 : 4) bahwa “tiga keahlian yang dibutukan oleh guru pemula adalah pengetahuan bagaimana mengelola kelas, pengetahuan


(20)

5

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi pelajaran, dan pemahaman latar belakang siswa”. Dari ketiga keahlian tersebut, Wang et. al (1993) masih dalam Jones dan Jones (2012 : 4) mengungkapkan “dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, manajemen kelas adalah faktor yang paling penting”. Namun pada kenyataannya, keahlian guru dalam mengelola kelas masih menjadi permasalahan bagi guru baik guru pemula maupun guru yang sudah berpengalaman. Sebagaimana disebutkan dalam Sandersen (2004) yang menyatakan bahwa “Classroom management continues to be the most common concern cited by student teachers (Clement, 1999; Clement, 2000) as well as beginning and experienced teachers (Pigge & Marso, 1997; Veenman, 1984; Wesley & Vocke, 1992; White, 1995)”.

Pengelolaan kelas pada hakikatnya berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Pengelolaan kelas erat kaitannya dengan bidang kurikulum dan pengajaran, psikologi sosial, psikologi belajar, dan teori administrasi dan manajemen. Menurut Arikunto (2008 : 30) pengertian pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:

Suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar / yang membantu dengan maksud agar di capai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan lancar dan terciptanya kondisi belajar yang optimal untuk berlangsungnya kegiatan belajar siswa.

Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa tujuan dari pengelolaan kelas itu adalah terciptanya kondisi belajar yang optimal. Usman (2002 : 32) mengemukakan

bahwa “suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana

yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran”. Jadi dapat disimpulkan

bahwa

Dalam pelaksanaan pembelajaran, tentulah tidak sama antara kelas yang satu dengan kelas yang lain, perilaku siswa dari waktu ke waktu pun akan berbeda. Begitupun antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Pelajaran


(21)

6

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Akuntansi yang membutuhkan lebih banyak latihan tidak bisa disamakan dengan pelajaran lain, seperti sejarah misalnya, yang lebih membutuhkan hafalan teori atau olah raga yang membutuhkan lebih banyak praktek. Seorang guru harus bisa menyesuaikan materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan tidak mengabaikan perilaku dan watak siswa yang dominan di setiap kelas. Karena suasana kelas yang berbeda-beda dan selalu dinamis, pengelolaan kelas memiliki pengertian yang pluralistik. Secara singkat, pengelolaan kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mengembangkan dan mempertahankan tingkah-laku siswa yang diinginkan dan membuang atau mengurangi tingkah laku siswa yang tidak diinginkan serta menjaga organisasi kelas yang efektif dan produktif.

Adapun baik-buruk pengelolaan kelas yaitu terkait dengan masalah efektivitas. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Dalam konteks organisasi, Steers (2005 : 176) menyebutkan bahwa:

Sebuah organisasi yang betul-betul efektif adalah orang yang mampu menciptakan suasana kerja di mana para pekerja tidak hanya melaksanakan pekerjaan yang telah dibebankan saja tetapi juga membuat suasana supaya para pekerja lebih bertanggung jawab, bertindak secara kreatif demi peningkatan efisiensi dalam usaha mencapai tujuan.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa efektivitas tidak hanya berorientasi pada tujuan melainkan berorientasi juga pada proses dalam mencapai tujuan. Jika definisi ini diterapkan dalam pengelolaan kelas, maka efektivitas adalah kemampuan seorang guru untuk mengelola kelas yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan dalam upaya mencapai tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta didik.


(22)

7

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengelolaan kelas bukan hanya merupakan pengaturan ruangan kelas yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat mengajar. Pada kenyataannya pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah sebagian kecil saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas secara efektif sehingga merangsang siswa agar termotivasi sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Aritonang (2008) dalam jurnalnya menjelaskan bahwa “faktor yang paling utama yang menentukan apakah siswa

akan berminat dan termotivasi untuk belajar adalah faktor dari guru sendiri.”

Dalam hal ini, kemampuan guru dalam mengelola kelas secara efektif merupakan salah satu dari kompetensi guru yang penting dimiliki karena merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah siswa akan berminat dan termotivasi untuk belajar atau tidak.

Pada akhirnya dapat dikatakan, dalam proses belajar mengajar di sekolah motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik, karena motivasi itu dapat menimbulkan kegairahan dan ketekunan dalam belajar. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus dapat memberikan motivasi kepada siswanya jika melihat siswa tidak bergairah dalam belajar. Untuk itu, pengelolaan kelas, khususnya dalam pelajaran Akuntansi harus dilakukan seefektif mungkin, agar dalam prosesnya siswa menjadi termotivasi untuk belajar sehingga tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran pun tercapai. Hasil penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan tema sentral dengan penelitian ini yang telah dilakukan oleh Rismayanti (2012) mengindikasikan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa di kelas XII Akuntansi SMK PGRI Wanaraja. Selain itu, Hung dan Fan (2014) juga telah melakukan penelitian di seluruh SMP negeri di Taiwan dan mengemukakan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dapat memprediksi bagaimana motivasi belajar siswa karena kondisi dan suasana belajar merupakan pengaruh yang paling kuat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa secara keseluruhan.


(23)

8

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan fenomena dan uraian yang telah dijelaskan di atas, menjadi daya tarik peneliti untuk mengangkatnya dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh Efektivitas Pengelolaan Kelas terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS di SMA Negeri 24 Bandung”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang diangkat sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Akuntansi XII IPS SMA Negeri 24 Bandung. 2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Akuntansi di XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.

3. Bagaimana pengaruh efektivitas pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran efektivitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Akuntansi XII IPS SMA Negeri 24 Bandung

2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.


(24)

9

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama pihak-pihak yang secara langsung berkontribusi. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan informasi tentang teori efektivitas pengelolaan kelas yang erat kaitannya dengan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.

2. Kegunaan Praktis

a. Penerapan pemahaman teoritis yang diperoleh selama di bangku kuliah dalam pembelajaran di kelas dan untuk menambah wawasan baru sebagai bekal dan kesiapan menjadi seorang pendidik.

b. Sebagai gambaran dan masukan bagi guru, khususnya Akuntansi, mengenai efektivitas pengelolaan kelas pada mata pelajaran Akuntansi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. Bagi sekolah, dapat memberikan kontribusi positif untuk lebih meningkatkan pentingnya efektivitas pengelolaan kelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. c. Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai motivasi siswa.


(25)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Nasution (2009 : 23) mengemukakan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Adapun desain penelitian yang penulis susun terdiri dari metode yang digunakan, operasional variabel penelitian, populasi, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data dan pengujian hipotesis.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif. Metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, untuk memperoleh data yang objektif maka digunakan beberapa penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian deskriptif ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas pengelolaan kelas serta mendapatkan gambaran mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Sedangkan verifikatif dimaksudkan untuk menguji kebenaran dari metode yang diajukan.

B. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi, sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan


(26)

35

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.

Sugiyono (2008 : 19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu Efektivitas Pengelolaan Kelas (X) sebagai variabel independent atau variabel bebas, dan variabel motivasi belajar siswa (Y) sebagai variabel dependentatau variabel terikat yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X)

Menurut Sugiyono (2008 : 61) Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah efektivitas pengelolaan kelas (X), adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk membangun, menciptakan, dan mempertahankan kondisikelas yang optimal supaya kegiatan pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien sehingga tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai.

2. Variabel Terikat atau Dependent Variable ( Y )

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan yang mendorong, mengarahkan, dan merubah perilaku siswa untuk menimbulkan motif-motif belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat berhasil


(27)

36

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala No Item

Efektivitas Pengelolaan kelas (X)

1. Mengidentifikasi gangguan suasana pembelajaran baik secara

perseorangan mapun secara kelompok

Interval

1, 3, 7, 10, 12 2. Menguasai pendekatan-pendekatan

pengelolaan kelas 2, 6, 13, 15

3. Mencegah dan mengatasi gangguan suasana kelas dengan pendekatan yang tepat

4, 8, 11, 16 4. Melaksanakan administrasi kelas yang

benar 5, 9, 14, 17

Motivasi Belajar Siswa (Y)

1. Hasrat dan keinginan untuk berhasil.

Interval

1, 5 2. Dorongan dan kebutuhan dalam

belajar 3, 7

3. Harapan dan cita-cita masa depan 2

4. Penghargaan dalam belajar 4

5. Kegiataan yang menarik dalam belajar 6, 9 6. Lingkungan belajar yang kondusif,

sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik

8, 10 Sumber: Dinas Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan Menengah Tinggi (2005) dalam Kusnandar (2007) dan Hamzah B. Uno (2010 : 23)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sugiyono (2008 : 72) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 24 Bandung. Dengan rincian jumlah siswa sebagai berikut :


(28)

37

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Siswa

XII IPS 1 37

XII IPS 2 36

XI IIPS 3 35

Jumlah 108

Sumber: SMA Negeri 24 Bandung

2. Sampel

Arikunto (2006 : 46) mengutarakan bahwa “Sampel adalah satu bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi”. Berdasarkan pendapat tersebut, teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan melalui Probability Sampling, yakni teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara aplikasi teknik probability sampling dilakukan dengan cara Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

= + �

(Riduwan, 2008 : 65) Keterangan :

n : Ukuran sampel keseluruhan N : Ukuran Populasi


(29)

38

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun dalam penelitian ini populasinya sebanyak 108 siswa, dan taraf signifikasninya adalah 5%, maka berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

= + �� = + , = , ≈

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian adalah sebanyak 85 responden (dibulatkan).

Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas untuk SMA Negeri 24 Bandung. Dalam penarikan sampel kelassiswa dilakukan secara proporsional setiap kelas. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional yang dihitung dengan rumus :

n N

Ni ni

 

(Riduwan, 2008 : 65) Keterangan :

ni : Jumlah sampel menurut kelas n : Jumlah sampel seluruhnya Ni : Jumlah populasi menurut kelas N : Jumlah populasi seluruhnya

Perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.3

Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

XII IPS 1 37

� = = , ≈


(30)

39

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = = , ≈

XII IPS 3 35

� = = , ≈

Jumlah 85

Sumber : Data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diambil sampel per kelas dengan jumlah 108 siswa, akan diambil secara acak masing-masing 29 sampel untuk kelas XII IPS 1 dan 28 untuk kelas XII IPS 2 dan kelas XII IPS 3.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) . Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen efektivitas pengelolaan kelas dan mengenai Motivasi belajar siswa.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Numerik (Numerical Scale). Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena sosial.

Tabel 3.4

Format Angket Numerical Scale

No Pernyataan Jawaban

5 4 3 2 1

Adapun interpretasi dari jawaban yang ada dalam angket penelitian tersebut yaitu sebagai berikut :


(31)

40

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Skor Jawaban Angket Alternatif Jawaban Interpretasi

5 Selalu

4 Sering

3 Kadang-Kadang

2 Jarang

1 Tidak Pernah

Sumber: diadaptasi dari skor numerik

Kemudian untuk mendapatkan suatu instrument tes yang baik, dilakukan langkah berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Menurut Arikunto (2006 : 211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Instrumen penelitian dapat dikatakan valid, apabila alat tersebut cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu instrumen, menunjukan sejauh mana, data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur, terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen pengukuran, dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian, syarat instrumen dikatakan memiliki validitas, apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

= ΝΣ − Σ ΣY

√{ΝΣ − Σ }{ΝΣ − Σ }


(32)

41

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

N = Banyaknya data atau responden penelitian

Σ = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian

Σ = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden penelitian

Kemudian hasil �� dikonsultasikan dengan dengan �� dengan taraf signifikansi yang dipakai α = 0.05 sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika didapatkan harga ��lebih kecil dari ��maka butir instrumen dapat dikatakan tidak valid.

Kriteria keputusan :

 Jika �� > �� maka item tersebut berarti valid

 Jika ����maka item tersebut berarti tidak valid

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian dilakukan kepada 30 siswa di luar sampel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item dalam instrumen penelitian valid atau tidak. Hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut:

1) Efektivitas Pengelolaan Kelas

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Efektivitas Pengelolaan Kelas No. Item

Lama

No. Item Baru

Nilai Korelasi

rhitung

Nilai rtabel

(n=30, , α=5%) Keterangan

1 1 0,462 0,361 Valid

2 2 0,716 0,361 Valid

3 3 0,396 0,361 Valid

4 4 0,746 0,361 Valid

5 5 0,377 0,361 Valid

6 0,219 0,361 Tidak Valid

7 6 0,674 0,361 Valid

8 7 0,541 0,361 Valid


(33)

42

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 9 0,492 0,361 Valid

11 10 0,541 0,361 Valid

12 11 0,414 0,361 Valid

13 12 0,575 0,361 Valid

14 0,226 0,361 Tidak Valid

15 13 0,560 0,361 Valid

16 14 0,464 0,361 Valid

17 15 0,477 0,361 Valid

18 16 0,365 0,361 Valid

19 0,229 0,361 Tidak Valid

20 17 0,570 0,361 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari 20 item pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 3 pernyataan yang tidak dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item pernyataan nomor 6, 14, dan 19. Item pernyataan yang valid ini didasarkan pada kriteria kaidah keputusan, yaitu jika rhitung ≤ rtabel, maka item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid, sedangkan jika rhitung > rtabel, maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Pernyataan yang tidak valid tersebut tidak di ikut sertakan dalam penelitian sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 17 item pernyataan.

2) Motivasi Belajar Siswa

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa No. Item Lama Nilai Korelasi rhitung Nilai rtabel

(n=30, , α=5%) Keterangan

1 0,724 0,361 Valid

2 0,505 0,361 Valid

3 0,666 0,361 Valid

4 0,773 0,361 Valid

5 0,405 0,361 Valid

6 0,515 0,361 Valid

7 0,694 0,361 Valid


(34)

43

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 0,618 0,361 Valid

10 0,739 0,361 Valid

Sumber: Data diolah

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa di dalam angket penelitian yang mengukur motivasi belajar siswa, semua item pernyataan dinyatakan valid. Oleh karena itu, semua butir pernyataan tidak ada yang dihilangkan dan disertakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian, bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006 : 178), menyatakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat”. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alpha dari Cronbach, yaitu sebagai berikut : 1) Menghitung varians skor tiap-tiap item

= ∑ − ∑�

(Arikunto, 2006 : 112) Keterangan:

= Varian skor tiap item

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item

∑ = Kuadrat skor seluruh respon dari tiap item N = Jumlah responden


(35)

44

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item

∑ � = � + � + � +. . . + ��

(Arikunto, 2006 : 124) Keterangan:

∑ � = Jumlah varians semua item

� + � + ⋯ … + ��= Varians item ke-1,2,3...n 3) Menghitung varians total

� =∑ − ∑�

(Arikunto, 2006 : 123) Keterangan:

� = Varian totals

∑ = Jumlah kuadrat skor total

∑ = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

4) Memasukan nilai Alpha

= [ − ][ −∑ �� ]

(Arikunto, 2006 : 122) Keterangan:

= Nilai reliabilitas n = Jumlah item

∑ � = Jumlah varians skor tiap-tiap item

� = Varians total

Setelah diperoleh nilai �� kemudian dibandingkan dengan nilai �� dengan taraf signifikansiα = 0.05. Kriteria pengujian reliabilitas adalah :

 Jika �� > ��berarti reliabel.


(36)

45

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket ke bagian populasi dengan jumlah responden 85 orang. Hasil pengujian reliabilitas dari pernyataan/item efektivitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

NO Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Efektivitas Pengelolaan Kelas 0,851 0,361 Reliabel

2 Motivasi Belajar Siswa 0,817 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha, untuk variabel efektivitas pengelolaan kelas diperoleh nilai �� sebesar 0,851. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ��. Pada Tabel r product moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh �� sebesar 0,361. Karena

ℎ �� > �� maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

digunakan untuk penelitian.

E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Penelitian

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Tujuan diberlakukannya teknik analisis data ini adalah agar data yang telah terkumpul dapat memberikan gambaran tentang apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisi pernyataan tuntuk variabel X dan variabel Y 2) Setelah kuesioner terkumpul, data dikelompokkan menurut kelompok

variabel masing-masing

3) Untuk memperoleh data tentang pengaruh efektivitas pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa, dibuat pernyataan dengan menggunakan skala numerik. Apabila skor semakin besar dapat dikatakan bahwa


(37)

46

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengelolaan semakin efektif; pun sebaliknya, semakin kecil skor menunjukan bahwa pengelolaan semakin kurang efektif.

4) Menghitung besarnya tingkat variabel X (efektivitas pengelolaan kelas) dan variabel Y (Motivasi belajar siswa) dengan cara mencari rata-rata (mean) dari variabel X dan variabel Y. Rumus rata-rata (mean) yang digunakan seperti tertulis dalam Sudjana (2004 : 113) adalah sebagai berikut:

 = ∑  = ∑

Keterangan :

dan = Nilai rata-rata

∑ = Sigma (jumlah)

, = Nilai ke i sampai dengan nilai ke n

5) Untuk mengetahui klasifikasi kecenderungan dan tingkat efektivitas dari skor kuesioner digunakan pedoman berikut (modifikasi Dantes dalam Suyasa, 2011)

Mi + 2 Sdi s.d Mi + 3 Sdi = Sangat Efektif Mi + 1 Sdi s.d Mi + 2 Sdi = Efektif

Mi – 1 Sdi s.d Mi + 1 Sdi = Cukup Efektif Mi – 2 Sdi s.d Mi - 1 Sdi = Kurang Efektif Mi – 3 Sdi s.d Mi - 2 Sdi = Sangat kurang Efektif Keterangan:

Mi = Mean Ideal

Sdi = Standar Deviasi Ideal Dimana:

Mean ideal = × � � + � � �

Standar deviasi ideal =

6× � � − � � �

Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan untuk mean ideal adalah ×

+ = , dan standar deviasi ideal adalah

6× − =


(38)

47

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Untuk menghitung besarnya tingkat motivasi belajar siswa terlebih dahulu dicari rentang skor yang mengacu pada ketentuan yang dikemukaan oleh Husein Umar (2003:201), dengan rumus sebagai berikut:

= −

Keterangan:

RS = Rentang skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas

Skor tertinggi (banyaknya responden dikali skor tertinggi yaitu 5) = 85 x 5 = 425, dan skor terendah (banyaknya responden dikali skor terendah yaitu 1) = 85 x 1 = 85.

= − =

7) Menetapkan kategori dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.9

Kriteria Rentang Pengklasifikasian

Variabel Kategori Rentang

Pengklasifikasian Efektivitas

Pengelolaan Kelas (X)

Sangat kurang efektif 85-141

Kurang efektif 141-198

Cukup efektif 198-312

Efektif 312-369

Sangat efektif 369-425

Motivasi Belajar Siswa (Y)

Sangat kurang 85-152

Kurang 153-220

Cukup 221-288

Tinggi 289-356

Sangat tinggi 357-425

Sumber: data diolah

8) Menentukan rata-rata skor untuk deskripsi umum variabel X dan variabel Y dan menafsirkannya ke dalam kategori berdasarkan rentang pengklasifikasian yang telah dihitung sebelumnya, dengan format sebagai berikut:


(39)

48

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.10

Format Rekapitulasi Jawaban Responden

No Nama Variabel Rata-Rata Skor Kategori

Jumlah Rata-Rata Persentase (%)

9) Menghitung distribusi frekuensi untuk setiap pernyataan dalam kuesioner dengan format sebagai berikut:

Tabel 3.11

Format Frekuensi Pernyataan No Item Alternatif

Jawaban Frekuensi % 5

4 3 2 1 Jumlah

10) Menghitung rekapitulasi hasil distribusi frekuensi setiap indikator dengan format sebagai berikut:

Tabel 3.12

Format Frekuensi Indikator

No Item Frekuensi Jawaban Skor Total % Kategori 5 4 3 2 1

Jumlah


(40)

49

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11) Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran dari setiap variabel baik secara keseluruhan indikator maupun untuk setiap pernyataan dalam indikator.

12) Menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana 2. Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini digunakan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan, jika data tersebut berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik parametrik. Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal dapat menggunakan statistik non-parametrik Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

H0 : Data tidak berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi normal

Dalam penelitian ini, untuk menguji data kenormalan data digunakan uji Smirnov. Dasar pengambilan keputusan pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah:

 Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal

 Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

b. Uji Linieritas

Kegunaan uji linieritas adalah untuk melihat apakah variabel independen dan variabel dependen mempunyai hubungan yang linier atau mempunyai hubungan non linier. Ada beberapa uji yang dapat dilakukan yaitu salah satunya dengan menggunakan uji Durbin Watson yaitu untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi. Pengujian Durbin Watson dilihat dengan membandingkan nilai Durbin Watson (DW) dan nilai dL dalam tabel


(41)

50

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Durbin Watson dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria keputusannya apabila DW > dL maka data berbentuk linear dan apabila DW < dL maka data tidak berbentuk linear.

Uji kelinieran juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung jumlah kuadrat-kuadrat, disingkat JK, untuk berbagai sumber variasi. Sumber-sumber variasi yang JK-nya perlu dihitung adalah Sumber-sumber-Sumber-sumber variasi untuk total, koefisien (a), regresi (b|a), sisa, tuna cocok dan galat yang dapat dihitung secara manual dengan menggunakan rumus-rumus berikut :

JK(T) = ∑ JK(a) = ∑

JK(b|a) = {∑ − ∑ ∑

� }

= � ∑ − ∑ ∑

� ∑ − ∑

JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b|a) JK(G) = ∑ {∑ − ∑

�� } �

JK(TC) = JK(S) – JK(G)

(Sudjana, 2004:17)

Setelah menghitung JK, maka selanjutnya uji kelinieran regresi dengan menggunakan rumus berikut :

F = ��

Dimana:

�= � = −

(Sudjana, 2004:19) Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan uji kelinieran : a) Menentukan hipotesis

: regresi linier : regresi non linier


(42)

51

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Taraf signifikansi = 5%

c) Kriteria pengujian

: diterima apabila ���� : ditolak apabila ��> ��

dengan, dk pembilang = k – 1, dk penyebut = n – k Keterangan :

k = konstanta variabel bebas n = banyak sampel

d) Perhitungan nilai F F = ��

3. Pengujian Hipotesis a. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X (efektivitas pengelolaan kelas) dan variabel Y (motivasi belajar siswa). Analisis regresi akan memberikan gambaran seberapa besar motivasi belajar siswa jika efektivitas pengelolaan kelas yang dilakukan guru berubah (mengalami kenaikan atau penurunan). Karena yang dicari adalah hubungan antara satu variabel independen dan satu variabel dependen, maka analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

̂ = + + ��

Keterangan:

̂ = Variabel terikat (dependen) = Variabel bebas (independen)


(43)

52

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Koefisien Regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun penurunan jika bernilai negatif)

� = Faktor lain yang dianggap mempengaruhi ̂

Selain itu, untuk mencari a dan b dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

= ∑ ∑ − ∑ ∑

∑ − ∑

b = � ∑ − ∑ ∑

� ∑ − ∑

Dalam penelitian ini, rumus regresi linier sederhana menjadi:

MBS = + ��� + �� Keterangan:

MBS = Motivasi Belajar Siswa (variable dependen)

EPK = Efektivitas Pengelolaan Kelas (variable independen) = Konstanta regresi (Nilai MBS apabila EPK = 0) = Koefisien Regresi

= Faktor lain yang dianggap mempengaruhi motivasi belajar siswa

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap Y, apabila bila dihitung secara manual rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

KD = R2 x 100% Keterangan :

KD = Koefisien determinasi R2 = Nilai koefisien korelasi

Hasil persentase koefisien determinasi tersebut diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel X dalam mempengaruhi variabel Y.


(44)

53

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Menguji keberartian regresi linier sederhana ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linier) yang dapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan uji keberartian regresi: a) Menentukan hipotesis

: regresi tidak berarti : regresi berarti

b) Taraf signifikansi = 5% c) Kriteria pengujian

: Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka ditolak dan diterima. : Jika nilai F hitung ≤ nilai F tabel, maka diterima dan ditolak Dengan dk pembilang = 1, dk penyebut = n – 2

Keterangan: N = banyak sampel d) Perhitungan nilai F

F = ��

Dimana:

�� = |

= −

(Sudjana, 2004 : 19) Keterangan:

��= varians regresi

= varians residu/sisa


(45)

54

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain uji f perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien regresi. Uji keberartian koefisien regresi pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya bernilai tetap. Adapun hipotesisnya sebagai berikut :

H0 : ≤0, Efektivitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa tidak memiliki pengaruh positif

H1 : >0, Efektivitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar siswa memiliki pengaruh positif

Rumus yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi adalah sebagai berikut :

=

Sudjana, :

Keterangan :

� = galat baku koefisien regresi

= nilai variabel bebas

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

1) Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus :

� =

.

∑ −

(Sudjana, 2004 :110)

2) Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( . ) , dengan rumus:

. = − −

(Sudjana, 2004:110) 3) Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah (∑ ), dengan rumus :


(46)

55

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ = ∑ − ∑

(Sudjana, 2004:77) 4) Menghitung Nilai Koefisien Ganda Antara dan (r ), dengan rumus :

=

Sudjana, :

Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai

ℎ �� ℎ dengan nilai tabel student-t dengan dk=(n-k-1) taraf nyata 5% maka

yang akan diperoleh nilai �� . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan �� dengan ��:

 Jika nilai – t tabel ≤ t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

 Jika nilai t hitung > nilai t tabel atau – t hitung < – t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.


(47)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung secara keseluruhan berada pada kategori efektif. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata skor yaitu 319 yang berada pada rentang kategori efektif yaitu 312-338.

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung secara keseluruhan termasuk kedalam kategori tinggi. Hal ini ditunjukan dari rata-rata skor yaitu 330 yang berada dalam rentang kategori termotivasi yaitu 289-356.

3. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa efektivitas pengelolaan kelas berpengaruh positif dan searah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII SMA Negeri 24 Bandung berada dalam kategori efektif. Peneliti berharap efektivitas pengelolaan kelas ini dapat ditingkatkan dan dipertahankan dengan baik oleh seluruh guru di SMA Negeri 24 Bandung pada umunya, dan guru-guru akuntansi pada khususnya. Untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan kelas, pihak sekolah dapat memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan seperti seminar atau workshop guna lebih memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan dalam


(1)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Efektivitas pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung secara keseluruhan berada pada kategori efektif. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata skor yaitu 319 yang berada pada rentang kategori efektif yaitu 312-338.

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung secara keseluruhan termasuk kedalam kategori tinggi. Hal ini ditunjukan dari rata-rata skor yaitu 330 yang berada dalam rentang kategori termotivasi yaitu 289-356.

3. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa efektivitas pengelolaan kelas berpengaruh positif dan searah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XII SMA Negeri 24 Bandung berada dalam kategori efektif. Peneliti berharap efektivitas pengelolaan kelas ini dapat ditingkatkan dan dipertahankan dengan baik oleh seluruh guru di SMA Negeri 24 Bandung pada umunya, dan guru-guru akuntansi pada khususnya. Untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan kelas, pihak sekolah dapat memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan seperti seminar atau workshop guna lebih memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan dalam


(2)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengelolaan kelas. Adapun untuk mempertahankan efektivitas pengelolaan kelas, guru dapat melakukan pendekatan secara individual kepada siswa yang dianggap memiliki kesulitan belajar yang lebih dari teman-temannya agar siswa secara keseluruhan dapat berperan aktif di dalam pembelajaran, juga memberikan kesempatan dan dorongan kepada mereka supaya bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran. Disamping itu, guru diharapkan dapat membuka bimbingan di luar mata pelajaran untuk membantu siswa memecahkan masalah yang dialaminya.

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XII IPS SMA Negeri 24 Bandung berada pada kategori tinggi. Peneliti berharap motivasi siswa dapat dipertahankan. Untuk meningkatkan motivasi siswa, dapat dilakukan dengan memberikan kesadaran bahwa belajar adalah kebutuhan dan mengarahkan siswa belajar karena untuk kepentingan dirinya sendiri. 3. Peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, sebaiknya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lainnya selain efektivitas pengelolaan kelas sehingga diharapkan menghasilkan pengaruh yang lebih besar terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu menambah jumlah sekolah yang diteliti sebagai objek penelitian agar lebih terlihat pengaruh dari setiap variabel yang diteliti dan juga agar lebih luas ruang lingkupnya.


(3)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta

__________ (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Campbell, J.P. (2000). Riset dalam Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif :Suatu

Pendekatan teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamalik, O. (1980). Sistem Pengelolaan Kelas. Bandung: Pustaka Martiana _________ (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara

_________. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Handayaningrat, S. (2004). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV Mas Agung

Harahap, S.S. (2011). Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers Hudoyo, H. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud

Jones and Jones. (2012). Manajemen Kelas Komprehensif (Edisi ke-9). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kardiman. (2002). Prinsip-Prinsip Akuntansi 1. Jakarta: Yudhistira

Kusnandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Muawanah, U, et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah


(4)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nasution. (2009). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta

Sardiman (2008).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Slavin, R.E. (2011). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusamedia

Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo

Steers, R.M. (2005). Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga Stronge. J.H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks Syah, M. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo

Umar,H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Uno, H.B (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, M.U (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Winkel, W.S. (1999). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo

Sumber Dokumen:

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2003). Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas


(5)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2003). Standar Kompetensi

Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta:

Depdiknas

Programme for International Student Assessment. (2012). Results in Focus: What

15-year-olds know and what they can do with what they know. Organisation for

Economic Co-operation and Development : PISA

Suryana, A. (2006). Bahan Belajar Mandiri: Manajemen Kelas. Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal:

Aritonang, K.T (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Penabur. Vol. 7 No. 10 Hal.11-21

Asiyai, R.I. (2011).Effective Classroom Management Technique For Secondary School, An International Multi-Disciplinary Journal. Vol. 5 (1) No. 18 p. 282-291 Ayedemo. (2012). The Relationship Between Efefctive Classroom Management and Student, European Journal of Educational Studies. Vol. 4 No. 3 p. 367-381 Hung, C.L dan Fan, C.C. (2014). Perceived Classroom Management and Student Learning Motivation in Social Studies Of Taiwan Junior High School Students.

European Journal of Research in Social Studies. Vol. 2 No. 3 p. 40-51

Mansor, A.N, et. al (2012). Effective Classroom Management. International

Education Studies. Vol. 5 No. 5 p. 35-42

Rahman, F, et al. (2010). Let the Teacher Manage the Challenge of Classroom Management. International Journal of Business and Social Science. Vol. 1 No.1 p. 96-105

Sumber Skripsi/ Tesis/ Disertasi:

Diedrich L.J. (2010). Motivating Students Using Positive Reinforcement. Tesis. New York: State University of New York


(6)

Alethea Riski Maharani, 2015

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Biologi

Siswa (Eksperimen di Kelas VII MTS. Al-Mafatih Palmerah). Skripsi.

Rismayanti, R. (2012). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII Akuntansi SMK PGRI Wanaraja. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sari, F.P. (2009). Strategi Pengelolaan Kelas Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Krembung Sidoarjo. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim

Suyasa, I.K. (2011). Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi pada Daerah Aliran

Tukad Yeh Ho (Studi Kasus pada Di Caguh dan Di Gadungan Lambuk). Tesis.

Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana

Sumber Web:

Bansuhari. (2009). Peranan Guru Dalam Mengelola Kelas. [Online]. Tersedia:

http://cafebaca.blogspot.com/2009/09/peranan-guru-dalam-pengelolaan-kelas.html?m=1 [3 November 2014]

Sandersen, D.R. (2004) Classroom Management Students Observing Student Teachers: A Win-Win Combination. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey pada siswa kelas XI SMA Negeri di Kota Bandung).

0 1 39

PENGARUH KETERAMPILAN MENJELASKAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 10 BANDUNG.

0 0 51

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survey : Pada Siswa kelas XII IPS di SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 19 70

PENGARUH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 13 KOTA BANDUNG.

2 17 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 13 BANDUNG.

0 1 72

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG.

0 0 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Penelitian Terhadap Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung.

1 5 40

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG - repository UPI S PEA 1006635 Title

0 0 4

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

0 0 10