PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR.

(1)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP

KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL

KABUPATEN CIANJUR SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi PGSD Penjas

Oleh

Asep Setiawan 0703669

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI

CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR

Oleh

Asep Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asep Setiawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ASEP SETIAWAN NIM.0703669

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI

CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

(Dr. Uhamisastra, MS) NIP :195106221980021001

Pembimbing II

(Drs. M. Ruhiat) NIP :195602111985031001

Mengetahui Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas

( Drs. Andi Suntoda, M.Pd) NIP :195806201986011002


(4)

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SEKOLAH DASAR

NEGERI CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR

Pembimbing: 1. Dr. Uhamisastra, MS 2. Drs. M. Ruhiat

Asep Setiawan* 0703669

Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial dan Kebugaran Jasmani Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Cikurutug. Sedangkan rumusan masalah adalah 1). Bagaimana keterampilan sosial siswa SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani? 2). Bagaimana tinggkat kebugaran jasmani siswa SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani?

Untuk mengetahui tentang perbedaan perbandingan dari kedua variabel tersebut, maka digunakan metode penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini dapat memberikan keterangan tentang permainan tradisional yang diterapkan pada siswa sekolah dasar negeri cikurutug sehingga permainan tersebut dapat dipakai sebagai materi pembelajaran yang menyenangkan sekaligus dapat memberikan manfaat yang sangat besar terutama untuk kebugaran siswa, serta dapat mendidik siswa tentang keterampilan sosisal siswa. Penelitian ini merupakan respon dari gejala yang timbul secara umum yang terjadi pada anak-anak sekolah yang tidak mengenal lagi permainan-permainan tradisional.

Permainan tradisional memiliki pengrauh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran siswa, dalam post-test siswa memiliki tingkat kebugaran dengan rata-rata 60, setelah dilakukan pembelajaran permainan tradisonal, test akhir menunjukan peningkatan yang signifikan, nilai rata-rata setiap ssiswa meningkat menjadi 65, dengan siginifikansi 12,6. Selanjutnya dilakukan uji validitas menunjukan angka validitas 0,83, menunjukan adanya peningkatan yang sangat signifikan dari permainan tradisonal terhadap tingkat kebugaran siswa. Permainan tradisional juga berpengaruh terhadap tingkat keterampilan sosial siswa, nilai pre-test menunjukan rata-ata 58, setelah dilakukan pembelajaran permainan tradisonal nilai post-tes memiliki peningkatan dengan nilai rata-rata 63, hal ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan sosial siswa, dengan nilai signifikansi 12,75, setelah dilakukan uji validitas yang menunjukan angka 0,75, menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dari permainan tradisonal terhadap tingkat keterampilan sosial siswa.


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TRADITIONAL GAMES TOWARD SOCIAL SKILLS AND FITNESS LEVEL OF STUDENTS OF CIKURUTUG ELEMENTARY

SCHOOL AT SUBDISTRICT OF NARINGGUL COUNTY OF CIANJUR

Lecture supervisor (1): Dr. Uhamisastra

Lecture supervisor (2): Drs. M. Ruhiat

by Asep Setiawan* 0703669

This research seek to find the influence of traditional games toward social skills and fitness of students of Cikurutug elementary school. By issuing the following research questions: 1). At what level of social skills that students of Cikurutug Elementary school at subdistrict of Naringgul have in learning physical education? 2). At what level of fitness that students of Cikurutug Elementary school at subdistrict of Naringgul have in learning physical education?

Research method is used in this experiment to find out the differences of both variable. For the reason that hopefully it can provide a detail information about traditional games which has been tested on students of Cikurutug elementary school in a way that the traditional games can be used as a pleasing learning material also give benefit to students fitness and become a guidance for their social skills. This study is based on the generally appeared phenomenon in which the children start to forget the traditional games due to the existence of modern games.

Traditional games have a significant influence toward students fitness, in the carried post-test the preceding fitness level of students are at average value 60, while after carrying the learning based on traditional games, the result test showed a significant raising of fitness level, the average value of individual students raised to 65, with significance value 12,6. Furthermore, the validity test result showed the validity value 0.83 through which displaying a very significant rise on fitness level of students resulted by learning based on traditional games. Traditional games have an influence toward students social skill as well, as the pre-test result showed average value 58, while after carrying learning based on traditional games the post-test value rise to average value 63, this post-test average value has significant influence toward students social skills, after underwent validity test with significant value 12.75, the value was 0.75 which showed the significant influence from traditional games toward the level of studens social skills.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman PENGESAHAN ...

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

F. Jadwal Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Permainan Tradisional ... 5

B. Jenis-jenis Permainan Tradisional ... 6

1. Bebentengah ... 7

2. Galah Asin ... 7


(7)

C. Manfaat Permainan Tradisional ... 8

D. Nilai-Nilai Pendidikan ... 12

E. Keterampilan Sosial Anak ... 17

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial Anak ... 19

G. Indikasi Hambatan Dalam Perkembangan Keterampilan Sosial Anak20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22

B. Subjek Penellitian ... 24

C. Instrumen Penelitian ... 24

D. Tahap Pengumpulan Data ... 25

E. Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 26

B. Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Di SDN Cikurutug...31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Plang Sekolah SDN Cikurutug ... 27

4.2 Tes awal siswa untuk mengetahui keadaan awal siswa ... 28

4.3 Proses Belajar mengajar ... 31

4.4 Penyampanyaian Metri Pebelajaran sebelum Praktek ... 33

4.5 Praktek pembelajaran permainan tradisional ... 43

4.6 Praktek pembelajaran permainan tradisional ... 45


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Data Hasil Pree-test tingkat kebugaran siswa ... 29

4.2 Data Hasil Pree-test keterampilan sosial siswa ... 30

4.3 Silabus Pembelajaran Pertemuan pertama ... 36

4.4 Silabus Pembelajaran pertemuan ke dua ... 37

4.5 Silabus Pembelajaran pertemuan ke tiga... 39

4.6 Silabus pembelajaran pertemuan ke empat ... 40

4.7 Silabus pembelajaran pertemuan ke lima ... 41

4.8 Data hasil penilaian permainan tradisional ... 44

4.9 Data hasil pree -tes tingkat kebugaran siswa ... 46

4.10 Data Hasil Pree-test Keterampilan sosial siswa... 47

4.11 Data Hasil Post-test tingkat kebugaran siswa ... 48

4.12 data hasil post tes keterampilan sosial siswa ... 49

4.13 Analisis pree-test dan post-test... 51

4.14 Signifikansi analisis data free-tes dan post-tes ... 52

4.15 Pengujian faliditas hasil free-test dan post -test ... 53

4.16 Analisi data free-tes dan post-test ... 55

4.17 Signifikan Analisis Data Pre-test dan Post-test ... 56


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan

4.1 Langkah-langkah Pembelajaran ... 32

4.2 Rumusan Materi Permainan Tradisional ... 33

4.3 Rumusan Materi Permianan Bebentengah ... 34

4.4 Rumusan Materi Permainan Galah Asin ... 34

4.5 Rumusan Materi Permainan Uing-ucingan ... 35


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Permainan tradisonal atau disebut “kaulinan urang lembur” merupakan

hakikat keriangan orang desa menyambut keberadaan alam dan daur hidupnya.

Ada kebersamaan (keguyuban) menikmati hubungan baik, sekaligus

memanfaatkan waktu dengan bermain sesuka mereka (anak-anak). Di balik kata kaulinan, secara harfiah permaknaan arti permainan itu sendiri, sementara urang lembur semakna dengan orang desa. Rangkaian kata itu menjelaskan permainan yang dilakoni oleh orang desa.

Permainan tradisional selain memiliki manfaat bagi anak-anak, juga memiliki nilai filosofis yang sangat besar dalam mempertahankan kebinekaan budaya Indonesia, permainan tradisional banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat menumbuhkembangkan seluruh dimensi kecerdasan anak, lebih mengutamakan kelompok dan kebersamaan, sederhana, dan memiliki nilai-nilai perilaku filosofis.

Permainan tradisional juga dapat membantu pertumbuhan

perkembangan psikologi anak dalam hal kecerdasan social, mengajarkan kepada anak-anak tentang kebersamaan, keukunan, kesabaran, tidak mudah menyerah dan tentunya yang paling utama adalah perkembangan kebugaran dan fisik anak-anak, karena permainan tradisional lebih bersifat praktek lapangan dan lebih banyak gerak, lain halnya dengan permainan-permainan modern dewasa ini yang lebih mengutamakan otak dan bersifat individualis.

Dalam prakteknya di sekolah, terutama dalam pembelajaran olahraga dan kesehatan, para guru sangat jarang menerapkan permainan tradisional dalam materi pembelajaran, mereka hanya terpaku kepada materi yang umum, hal ini tentunya akan sangat membosankan bagi anak-anak,


(12)

2

Kenyataan memprihatinkan juga dapat dilihat pada generasi muda lebih banyak menyukai olahraga modern dibandingkan dengan olahraga tradisional, permainan yang lebih popular seperti game onlain juga dapat merusak psikologis anak-anak yang permainan seperti itu lebih banyak mengajarkan tentang perang atau perkelahian yang dianggap tidak mendidik bagi anak-anak. Persoalan lain juga muncul dari guru itu sendiri yang kurang mengembangkan materi olahraga, materi yang dikembangkan hanya olahraga yang populer seperti bola voli, sepak bola dan lain-lain, sedangkan materi olahraga tradisional (permainan) tidak dikenalkan pada siswa, padahal materi permainan tradisioanal sangat cocok digunakan dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar. Kondisi tersebut terkondisikan di salah satu sekolah dasar yaitu SDN Cikurutug, dimana guru belum pernah memberikan materi permainan tradisioanal.

Berdasarkan data-data diatas, jika hal ini dibiarkan terus menerus. Mau tidak mau permainan tradisional akan tidak dikenal oleh anak-anak, bahkan akan punah dan tidak dikeal lagi, lain itu, kondisi sekarang ini yang mana remaja sekarang ini sangat mudah setres dan tertkan, banyaknya kesurupan masal dan tawuran antar pelajar juga bisa disebabkan oleh pengaruh dari permainan-permainan game online yang seang popular dewasa ini, hal ini tentu sangat memprihatinkan.

Dari permasalahan yang timbul di atas, maka peneliti beranggapan bahwa perlu adanya sebuah penelitian tentang permainan tradisional dalam meningkatkan keterampilan sosial anak serta tingkat kebubagaran siswa SD, oleh

sebab itu dalam hal ini peneliti akan mengambil judul “PENGARUH

PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SDN CIKURUTUG KECAMATAN


(13)

3

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian yang perlu diteliti dirumuskan dalam pertanyaan dibawah ini:

1. Bagaimana keterampilan sosial siswa SD Cikurutug Kecamatan

Naringgul Kabupaten Cianjur dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan?

2. Bagaimana tinggkat kebugaran jasmani siswa SD Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk megetahui keterampilan sosial siswa SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

2. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini yaitu:

1. Bagi peneliti, sebagai lahan aplikasi perkuliahan yang sudah ditempuh . 2. Bagi Jurusan, dapat dijadikan sebagai bahan referensi karya tulis dan

menambah pengetahuan mahasiswa di Prodi PGSD Pendidikan jasmani. 3. Bagi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan sebagai kajian teoritis

dan referensi.

4. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini dapat menjadi kajian teoritis atau referensi bagi Guru Sekolah dasar dalam menerapkan pengajaran untuk mata pelajaran olahraga.


(14)

4

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan yang penulis tetapkan yaitu sebagai berikut: 1. Bab I. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

2. Bab II. Memaparkan landasan teoretis yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti.

3. Bab III. Menjelaskan secara lebih terperinci tentang metodologi penelitian, rancangan penelitian, dan prosedur penelitian yang dilakukan terkait dengan objek yang diteliti.

F. JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan September Oktober November Desember januari

1 Studi Literatur Penyusuna n Proposal Proses Bimbingan Penulisan Skripsi Ujian Sidang


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metodologi penelitian

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen, Metode eksperimen adalah cara yang paling kuat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variable, Menurut Wasis dan Karwono (1992: 67) metode eksperimen adalah suatu penelitian yang paling tepat dan sunguh-sungguh dapat mengetes hipotesis mengenai sebab akibat dan pengaruh suatu hubunngan apabila dibandingkan dengan metode penelitian yang lain.

Tujuan dari pnelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penuaian misi profesional kependidikannya. Adapun manfaat dari metode penelitian ini adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran karena sifatnya yang ekperimen, berikut manfaat dari penelitian ini bagi guru dalam mengajar:

a) inovasi pembelajaran

b) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c) peningkatan profesionalisme guru

1. Desain penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan adalah prosedur penelitian Ekperimen dengan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) perencanaan (planning)

yaitu tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktek pembelajaran


(16)

23

yaitu apa yang harus dilakukan guru atau peneliti dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran

3) refleksi (reflection)

yaitu tahap pengkajian dengan melihat dan mempertimbangkan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan

2. Model penelitian.

1) Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan guru sebagai peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan bimbingan dari dosen pembimbing. Rencana pembelajaran disusun secara fleksibel untuk mengadaptasi berbagai pengaruh atau hal-hal yang tak dapat diduga. Yang mungkin timbul dilapangan maupun dari kendala yang sebelumnya tidak terkontrol. perencanaan juga bisa disusun dan dipilih berdasarkan konteks dan pertimbangan bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan secara efektif dalam berbagai situasi lapangan pada tahap ini didiskusikan pula materi pengait yang diperlukan.

2) Tahap tindakan a. Tahap I

Pada tahap I tindakan guru memberikan tes pada setiap siswa dengan cara lari dengan jarak 100 m dengan memberikan catatan waktu. Tahapan ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kebugaran setyiap siswa.

b. Tahap II

Pada tahapan ini, peneliti memberikan praktek pembelajaran permainan tradisional, tahapan ini dilakukan sebanyak empat pertemuan, materi yang diberikan adalah, boy-boyan, loncat tinggi, galah dan ucing-ucingan

c. Tahap III

Pada tahapan ini peneliti memberikan tes akhir kepada siswa untuk mengetahui data akhir yang diperoleh setiap siswa tentang tingkat kebugaran, tes dilakukan seperti tahapa I.


(17)

24

B. Subjek penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul kabupaten Cianjur., sedangkan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :

a. Tingkat keterampilan sosial setiap anak b. Tingkat kebugaran setiap anak.

pemilihan sekolah tempat penelitian ditetapkan dengan pertimbangan lokasi sekolah tempat bekerja peneliti, dimana peneliti bertindak sebagai guru kelas, hal ini akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang dikumpulkan

A. Instrumen penelitian a) Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan ini berguna dalam penemuan pengetahuan secara teori. Karena penemuan pengetahauan atau teori harus didukung oleh data konkret. Dari penemuan ini diperoleh deskripsi sebuah kejadian dalam pembelajaran seperti proses pembelajaran secara umum, pola interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa serta dialog yang terjadi baik didalam kelompok maupun kelas.

b) Kamera foto

Alat ini digunakan untuk memotret situasi proses pembelajaran yang hasilnya dapat dilampirkan dalam penelitian ini sehingga dapat terlihat langsung gambaran aktivitas selama proses.

c) Stopwach

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan setiap siswa dalam menempuh jarak.

d) Meterean


(18)

25

B. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas yang berkaitan dengan penelitian tahap pengumpulan data dilakukan pada saat :

a. tes awal untuk mengetahui tingkat kebugaran dan keterampilan setiap anak

b. tes akhir setelah adanya terapi pada setiap anak.

C. Analisis Data

Pengolahan data analisis data dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus. Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen yang terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan beberapa langkah yang harus ditempuh,antara lain :

a) Menyeleksi data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pemilihan data, dim ana data dikelompokan menjadi tiga kelompok dinataranya siswa yang memiliki tingkat kebugaran kurang, sedang, baik.

b) Mengklasifikasi data

Mengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan data dan pengambilan keputusan


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “PENGARUH PERMAINAN

TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI

CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN

CIANJUR” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran pendidikan olahraga di SDN Cikurutug Kecamatan

Naringgul Kabupaten Cianjur sebelum adanya permainan tradisional sebagai pembelajaran, lebih menitikberatkan pada materi-materi yang secara umum seperti bola voli, sepak bola, dan itupun dilakukan hanya sebatas siswa-siswa saja, tanpa adanya bimbingan yang benar dari guru mata pelajaran, sehingga anak lebih terkesan main-main dan ada sebagian anak yang hanya duduk-duduk saja tanpa adanya keterlibatan dalam pelajaran tersebut.

2. Dengan adanya pembelajaran permainan tradisional sebagai materi ajar di SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, setiap anak diharapkan dapat meninggkatkan tingkat kebugarannya serta meningkat dalam keterampilan sosial. Dengan adanya materi ini, semua siswa ikut terlibat dan lebih aktraktif dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Dari penelitian yang telah dilakukan di SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, setelah dilaksanakan


(20)

61

pembelajaran permainan tradisional, tingkat kebubagaran siswa mengalami peningkatan yang signifikan, setelah diketahui dari hasil t test dengan perhitungan pre-test dan post-test dikatakan signifikan.

4. Dengan adanya pembelajaran permainan tradisional, tingkat keterampilan siswa juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari perhitungan fre-test dan post-test, siswa yang tidak susah untuk bekerja sama dan terbuka, setelah dilakukan permainan tradisional yang menuntut siswa untuk bisa bekrjasama.

B. Saran

Dalam kesempatan ini, peneliti akan memberikan beberapa saran untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SDN Cikurutug. Sebaiknya dalam pembelajaran pendidikan olahraga, guru mata pelajaran memberikan bimbingan dan arahan yang benar sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar. Materi yang diberikan sebaiknya materi yang dapat merangsang siswa semua terlibat dalam pembelajaran sehingga tidak ada lagi siswa yang hanya main-main saja, sebaiknya permainan tradisional dimasukan dalam materi pembelajaran selain materi-materi yang sudah sehingga siswa tidak akan merasa bosan. Selain itu permainan tradisional memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi juga sebagai pembelajaran yang tepat bagi anak-anak karena lebih menitikberatkan dalam kerjasama kelompok, kekompakan dan juga untuk merangsang kecerdasan emosional.


(21)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka

Cipta.

... (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan nasional. (2007). Pedoman Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta

Djamarah dan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat, Robby. (2005). Tujuan Utama Pendidikan Umum . Malang : Universitas Negeri Malang

Makmun, Syamsudin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suryawan, Amir, dan Kardono. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : BASEN PRESS

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

... (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan nasional. (2007). Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta

Djamarah dan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat, Robby. (2005). Tujuan Utama Pendidikan Umum . Malang : Universitas Negeri Malang

Makmun, Syamsudin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suryawan, Amir, dan Kardono. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : BASEN PRESS

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

Asep Setiawan, 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial Dan Kebugaran Jasmani Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Subjek penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul kabupaten Cianjur., sedangkan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :

a. Tingkat keterampilan sosial setiap anak b. Tingkat kebugaran setiap anak.

pemilihan sekolah tempat penelitian ditetapkan dengan pertimbangan lokasi sekolah tempat bekerja peneliti, dimana peneliti bertindak sebagai guru kelas, hal ini akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang dikumpulkan

A. Instrumen penelitian

a) Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan ini berguna dalam penemuan pengetahuan secara teori. Karena penemuan pengetahauan atau teori harus didukung oleh data konkret. Dari penemuan ini diperoleh deskripsi sebuah kejadian dalam pembelajaran seperti proses pembelajaran secara umum, pola interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa serta dialog yang terjadi baik didalam kelompok maupun kelas.

b) Kamera foto

Alat ini digunakan untuk memotret situasi proses pembelajaran yang hasilnya dapat dilampirkan dalam penelitian ini sehingga dapat terlihat langsung gambaran aktivitas selama proses.

c) Stopwach

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan setiap siswa dalam menempuh jarak. d) Meterean


(2)

25

Asep Setiawan, 2013

B. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas yang berkaitan dengan penelitian tahap pengumpulan data dilakukan pada saat :

a. tes awal untuk mengetahui tingkat kebugaran dan keterampilan setiap anak

b. tes akhir setelah adanya terapi pada setiap anak.

C. Analisis Data

Pengolahan data analisis data dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus. Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen yang terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan beberapa langkah yang harus ditempuh,antara lain :

a) Menyeleksi data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pemilihan data, dim ana data dikelompokan menjadi tiga kelompok dinataranya siswa yang memiliki tingkat kebugaran kurang, sedang, baik.

b) Mengklasifikasi data

Mengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan data dan pengambilan keputusan


(3)

Asep Setiawan, 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial Dan Kebugaran Jasmani Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “PENGARUH PERMAINAN

TRADISIONAL TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI

CIKURUTUG KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN

CIANJUR” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran pendidikan olahraga di SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur sebelum adanya permainan tradisional sebagai pembelajaran, lebih menitikberatkan pada materi-materi yang secara umum seperti bola voli, sepak bola, dan itupun dilakukan hanya sebatas siswa-siswa saja, tanpa adanya bimbingan yang benar dari guru mata pelajaran, sehingga anak lebih terkesan main-main dan ada sebagian anak yang hanya duduk-duduk saja tanpa adanya keterlibatan dalam pelajaran tersebut.

2. Dengan adanya pembelajaran permainan tradisional sebagai materi ajar di SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, setiap anak diharapkan dapat meninggkatkan tingkat kebugarannya serta meningkat dalam keterampilan sosial. Dengan adanya materi ini, semua siswa ikut terlibat dan lebih aktraktif dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Dari penelitian yang telah dilakukan di SDN Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, setelah dilaksanakan


(4)

61

Asep Setiawan, 2013

pembelajaran permainan tradisional, tingkat kebubagaran siswa mengalami peningkatan yang signifikan, setelah diketahui dari hasil t test dengan perhitungan pre-test dan post-test dikatakan signifikan.

4. Dengan adanya pembelajaran permainan tradisional, tingkat keterampilan siswa juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari perhitungan fre-test dan post-test, siswa yang tidak susah untuk bekerja sama dan terbuka, setelah dilakukan permainan tradisional yang menuntut siswa untuk bisa bekrjasama.

B. Saran

Dalam kesempatan ini, peneliti akan memberikan beberapa saran untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SDN Cikurutug. Sebaiknya dalam pembelajaran pendidikan olahraga, guru mata pelajaran memberikan bimbingan dan arahan yang benar sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar. Materi yang diberikan sebaiknya materi yang dapat merangsang siswa semua terlibat dalam pembelajaran sehingga tidak ada lagi siswa yang hanya main-main saja, sebaiknya permainan tradisional dimasukan dalam materi pembelajaran selain materi-materi yang sudah sehingga siswa tidak akan merasa bosan. Selain itu permainan tradisional memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi juga sebagai pembelajaran yang tepat bagi anak-anak karena lebih menitikberatkan dalam kerjasama kelompok, kekompakan dan juga untuk merangsang kecerdasan emosional.


(5)

Asep Setiawan, 2013

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial Dan Kebugaran Jasmani Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Cikurutug Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

... (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan nasional. (2007). Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta

Djamarah dan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat, Robby. (2005). Tujuan Utama Pendidikan Umum . Malang : Universitas Negeri Malang

Makmun, Syamsudin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suryawan, Amir, dan Kardono. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : BASEN PRESS

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Asep Setiawan, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

... (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : PT Bumi Aksara

Departemen Pendidikan nasional. (2007). Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta

Djamarah dan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat, Robby. (2005). Tujuan Utama Pendidikan Umum . Malang : Universitas Negeri Malang

Makmun, Syamsudin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suryawan, Amir, dan Kardono. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : BASEN PRESS

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.