KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM SISWA SMP NEGERI 17 MEDAN.

KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF
DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM SISGA DI SMP
NEGERI 17 MEDAN
TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH

ESKA SRI CAROLINA
NIM : 108 121 013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

LEMBAR PENGESAIIAN


Skripsi Yang Diajukan Oleh

ESKA SRI CAROLINA
108 121 013

Program Studi Bimbingan Konseling
Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal03 September2012

Drn Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat UntukMemperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Medan, 03 September 2Al2
Panitia Ujian

ffi'#q

Sekretaris,


/fu/N
Prof.I)r. Abdul Munir. M.Pd

I[IP. 1957 05141 98403100I

NrP. D5W324198601001

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan uanya bagi Tuuan Yesus Kristus,
karena berkat dan cinta kasiu dan karunia yang berkelimpauan atas diri peneliti
seuingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada
waktunya, sebagai salau satu syarat untuk memperoleu gelar sarjana pendidikan
jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Adapun judul skripsi ini adalau “Konseling Eklektik Melalui Media
Kreatif Dapat Meningkatkan Self-Esteem Siswa SMP Negeri 17 Medan Tauun
Ajaran 2011/2012”
Peneliti menyadari bauwa banyak sekali uambatan dan kesulitan yang
dialami oleu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberuasilan dalam

menyelesaikan karya ilmiau ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai piuak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi.
Oleu karena itu dalam kesempatan ini peneliti inggin mengungkapkan ucapan
terimakasiu dan penguargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku pembantu Rektor

Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu

Pendidikan

1

3. Bapak Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan.
4. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, M.S, Kons, S.Psi, selaku dosen pembimbing,

yang dengan sabar telau meluangkan waktu untuk membimbing dan
mengaraukan penulis.

5. Seluruu Bapak dan Ibu Dosen jurusan psikologi pendidikan dan

bimbingan yang telau banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
sanran, dan motivasi kepada peneliti selama berada didalam maupun luar
perkuliauan.
6. Rasa uormat dan terimakasiu penulis kepada konselor, guru bidang studi

dan seluruu staf pengajar dan pegawai di SMP Negeri 17 Medan yang telau
banyak membantu, membimbing dan atas sikap kekeluargaan yang peneliti
terima sejak melakukan penelitian di SMP NEgeri 17 Medan.
7. Terkuusus buat keluarga tercinta terutama Papa (Jouan Agustinus Sinaga)

yang selalu peruatian, Mama (Tiomanat Simbolon) yang terus ngirim doa,
kakak dan abang (drg. Lukman FM dan dr. Agustina OS) selalu member
motivasi, adik (Nani Ong Sinaga dan Rio Ong Sinaga), dan teristimewa buat
my little angel (Racuel MIlitan, u my evrytuing).
8. Teman kuliau Yuli, Lina, Yesi, Nita, Indau, dan yang lain. Teman

seperjuangan dalam menyusun skripsi yaitu Ela.


2

Kepada seluruu piuak yang tidak disembutkan namanya satu persatu yang
telau membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun
skripsi ini.
Akuir kata penulis menguarapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dalam bidang
bimbingan dan konseling.
Medan, 03 September 2012
Penulis

Eska Sri Carolina
NIP. 108 121 013

3

ABSTRAK
ESKA SRI CAROLINA :

Konseling Eklektik Melalui Media Kreatif

Dalam Meningkatkan Self-Esteem Siswa SMP
Negeri 17 Medan. Skripsi, Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah self-esteem
dapat ditingkatkan melalui konseling eklektik dengan menggunakan media kreatif
pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan. Tujuannya adalah untuk mengetahui
keefektifan konseling eklektik dengan media kreatif dalam meningkatkan selfesteem.
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-3 SMP Negeri 17
Medan yang memiliki self-esteem rendah. Sampel diambil dengan teknik
purposive random sampling terhadap sejumlah siswa yang memiliki self-esteem
rendah. Berdasarkan hasil aplikasi instrumentasi di peroleh besar sampel adalah 4
orang siswa yang memerlukan layanan konseling individu. Alat pengumpul data
adalah angket dan analisis verbatim konseling dibandingkan dengan sebelum
tindakan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa self-esteem siswa meningkat.
Berdasarkan hasil ini dapat dikemukakan bahwa hipotesis penelitian yang
berbunyi: Konseling eklektik melalui media kreatif dapat meningkatkan selfesteem siswa SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2011/2012 dapat diterima.

1


DAFTAR ISI

TATA PENGANTAR

……………………………………………. i

DAFTAR ISI

……………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL

……………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
Latar

1.1


belakang

masalah

…………………………………………. 1
1.2 Identifikasi masalah

…………………………………………. 6

1.3 Pembatasan masalah

…………………………………………. 6

1.4 Rumusan masalah

…………………………………………. 6

1.5 Tujuan penelitian


…………………………………………. 7

1.6 Manfaat penelitian

…………………………………………. 7

BAB II TAJIAN TEORI ……………………………………………… 9
2.1 Kerangka Teori
2.1.1

Self-esteem

2.1.2

Self-esteem memberi pengaruh terhadap kehidupan remaja 10

2.1.3

1aktor-faktor yang mempengaruhi Self-esteem ……….


2.2 Konseling eklektik

……………………………………….

9

12

………………………………………... 17

2.3 Media kreatif dalam konseling ………………………………… 23

1

2.4 Menggunakan konseling eklektik dengan media kreatif dalam

meningkatkan
2.5 Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis


…………………………………………..27
…………………………………………. 43
……………………………………………. 44

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………. 46
3.1

Jenis

Penelitian

…………………………………………. 46
3.2

Populasi

dan

Sampel

…………………………………………. 46
3.3

Disain

Penelitian

…………………………………………. 46
3.4

Operasional

Variabel

…………………………….
3.5

Teknik

Penelitian
47

Pengumpulan

Data

…………………………………….
3.6

Uji

Coba

53
Instrumen

…………………………………………. 53
3.7

Teknik

Analisa

Data

…………………………………………. 51
3.8

Lokasi

Penelitian

…………………………………………. 53
3.9

Waktu

Penelitian

…………………………………………..
53

2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………. 56
4.1 Hasil penelitian
4.1.1

…………………………………………. 56
Keadaan

1isik

…………………………….
4.1.2

17

Medan

56

Proses konseling …..

……………………………………..
4.1.3

SMPN

56

Pengujian hipotesis …………….…………………………... 74

4.2.2 hasil penelitian sesudah tindakan…………………………… 74
4.2

Pembahasan
………………………………………….. 74

BAB V TESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

…………………………………
5.2

……………………………... 75
………..

75

Saran
…………………………………………. 75

DAFTAR PUSTATA
LAMPIRAN

3

……………………………………………… vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Perangkat Penelitian …………………………………….... 48
Tabel 3.2 Rencana Perangkat Penelitian

…………………………………. 49

Tabel 3.3 Skala Self-Esteem ……………………………………………………. 50
Tabel 4.1 Rancangan Penilaian Kegiatan Konseling………………………….. 55
Tabel 4.2 Data Penilaian Media Kreatif

…………………………………. 56

Tabel 4.3 Data Penilaian Proses Konseling ………………………………….. 56
Tabel 4.4 Data Aktifitas Pelaksanaan Konseling Individu ………………… 59
Tabel 4.5 Analisis Hasil Perbatim

…………………………………………... 60

Tabel 4.6 Perbandingan Peingkatan Self-Esteem

…………………………

60

Tabel 4.7 Keberhasilan Konseling dalam meningkatkan self-esteem …..……. 61

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Alur kegiatan konseling eklektik sistimatis …………………...… 21
Gambar 2.2 : Intervensi terapeutik Model eklektik sistimatis ……………...….. 22
Gambar 3.1 : Proses Penelitian Tindakan …………………………….………. 46

DAFTAR GRAFIK

5

Grafik 4.1 Siswa 1 (Siklus I dan II) …………………………………………. 57
Grafik 4.2 Siswa 2 (Siklus I dan II) …………………………………………. 57
Grafik 4.3 Siswa 3 (Siklus I dan II) …………………………………………. 58
Grafik 4.4 Siswa 4 (Siklus I dan II) …………………………………………. 58

DAFTAR LAMPIRAN

6

Lampiran 1

Inventori self-esteem ………………………………………….. 79

Lampiran 2

Kunci jawaban Inventori

………………………………….. 87

Lampiran 3

Analisis data inventori

………………………………….. 88

Lampiran 4

Pelaksanaan aktifitas konseling individual …………………. 90

Lampiran 5

Data verbatim konseling eklektik

Lampiran 6

Instrumen penilaian media

Lampiran 7

Penilaian segera (LAISEG) ..……………………………….. 116

Lampiran 8

Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN)

Lampiran 9

Instrumen penilaian RPKLI …...…………………………….. 132

…………………………. 90

…………………………………. 100

……………….... 128

Lampiran 10. Satuan layanan bimbingan konseling

…………………. 133

Lampiran 11. Alur percakapan dalam konseling siswa 1

...………………. 152

Lampiran 12. Alur percakapan dalam konseling siswa 2

...………………. 172

Lampiran 13. Alur percakapan dalam konseling siswa 3

…………………. 191

Lampiran 14. Alur percakapan dalam konseling siswa 4

…………………. 225

7

BABBI
PENDAHULUAN
1.1

LatarBBelakangBMasalah
Self-esteem adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri (Santrock,

2003:336). Self-esteem juga disebut sebagai harga diri atau gambaran diri sebagai
evaluasi yang dibuat individu dengan penghargaan untuk dirinya dan
mengindikasikan sejauhmana individu tersebut percaya bahwa dirinya mampu,
berarti, sukses, dan berharga. Hal ini merupakan pengalaman subyektif yang
disampaikan individu dengan laporan verbal dan tingkah laku yang terlihat.
Karena

berkaitan

dengan

dirinya

sendiri,

penilaian

tersebut

biasanya

mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya, menunjukkan
seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil serta
berharga. Secara singkat dikemukakan, self-esteem adalah pendapat personal akan
keberhargaan diri yang diekspresikan dalam sikap individu yang berpengaruh
terhadap dirinya.
Sejalan dengan Santrok (2003:336) Euis Winarti (2007:7-8)

juga

berendapat self-esteem merupakan salah satu kebutuhan penting manusia,
menempatkan kebutuhan individu akan harga diri (esteem) sebagai kebutuhan
pada level puncak sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Pentingnya pemenuhan
kebutuhan harga diri individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat
dengan dampak negatif jika remaja tidak memiliki harga diri yang mantap.
Remaja akan mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa
canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri remaja dapat terpenuhi secara
optimal, kemungkinan remaja akan memperoleh keberhasilan dalam menampilkan

1

perilaku sosialnya, tampil dengan keyakinan diri (self-confidence), dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan. Self-esteem juga merupakan struktur penting
bagi perkembangan kemampuan remaja. Misalnya, seorang remaja yang memiliki
self-esteem yang rendah maka prestasi yang dicapai oleh remaja tersebut tidak
akan optimal. Remaja tersebut akan ragu-ragu dalam bertindak, sehingga akan
menghambatnya dalam mengerjakan sesuatu.
Rendahnya self-esteem, untuk sebagian besar remaja, hanya menyebabkan
rasa tidak nyaman secara emosional yang bersifat sementara. Tetapi bagi para
remaja, rendahnya self-esteem dapat menimbulkan banyak maslaah. Rendahnya
self-esteem bisa menyebabkan depresi, bunuh diri, anoreksia nervosa, delinkuensi,
dan masalah penyesuaian diri lainnya (Damon & Hart, 1988;Fenzel, 1994; Harter
&

Marold,

1992;

Markus

&

Nurius,

1986;

Pfeffer,

1986

dalam

Santrock,2003:339). Oleh karena itu, penilaian diri yang positif atau self-esteem
yang tinggi diperlukan remaja untuk dapat mencapai kualitas hidup yang lebih
baik. Banyak hal yang berkaitan dengan self-esteem yang dapat mempengaruhi
perkembangan mental remaja, di antaranya kasus kenakalan remaja, salah satu
faktor yang menyebabkan kenakalan remaja adalah rendahnya self-esteem yang
dimiliki remaja bersangkutan. Remaja yang memiliki self-esteem yang tinggi tidak
akan mudah terbawa godaan yang banyak ditawarkan oleh lingkungan, seperti
tawuran, ataupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Permasalahan yang
sering dialami dalam masa remaja adalah masalah self-esteem karena tubuhnya
dinilai kurang atau tidak ideal baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,
atau merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa dipakai sebagai modal dalam
bergaul. Rendahnya self-esteem ini kemudian menyebar ke hal-hal yang lain,

2

misalnya malu untuk berhubungan dengan orang lain, tidak percaya diri untuk
tampil di muka umum, menarik diri, pendiam, malas bergaul dengan lawan jenis
atau bahkan kemudian menjadi seorang yang pemarah, sinis, dan lain-lain.
Pemahaman diri seorang remaja didasari oleh berbagai kategori peran dan
keanggotaan yang menjelaskan siapakah diri remaja tersebut (Harter, 1990a,
1990b dalam Santrock, 2003: 333), disamping itu Damon dan Hart, 1988 (dalam
Santrock 2003:333) juga mengatakan walaupun tidak membentuk identitas pribadi
secara utuh, pemahaman diri memberikan dasar identitas diri yang rasional.
Ketika tingkat self-esteem yang rendah berhubungan dengan proses
perpindahan sekolah atau kehidupan keluarga yang sulit, atau dengan kejadiankejadian yang membuat tertekan, masalah yang muncul pada remaja dapat
menjadi lebih meningkat (Rutter & Garmezy, 1983; Simmons & Blyth, 1987
dalam Santrock 2003:339)
Hasil penelitian yang dilaksanakan dengan menanyakan kepada siswa-siswi
kelas tujuh untuk menggambarkan diri mereka, menunjukkan bahwa terdapat
sejumlah istilah yang kontradiktif yang digunakan remaja dalam mendeskripsikan
dirinya, misalnya : Saya adalah remaja yang berubah perasaan hatinya dan mudah
memahami; jelek dan menarik; mudah bosan dan penuh ingin tau; peduli dan
tidak peduli; dan tertutup. Kondisi ini ditemukan juga pada siswa di SMP Negeri
17 Medan. Penelitian awal yang dilakukan di SMP Negeri 17 Medan pada bulan
Juni menunjukkan sejumlah siswa terkait masalah self-esteem.
Self-esteem yang sehat bisa dibentuk dan dibina yang tentunya dipengaruhi
oleh beberapa factor, Caron B. Goode (2005: 77) mengemukakan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan self-esteem sebagai berikut : (1) Peran

3

keluarga, harga diri lahir dalam keluarga karena itulah tempat dinama individu
merasakan dan meyakini apakah mereka orang-orang yang layak di cintai dan
pandai, (2) Para sejawat dan Teman, Orang-orang terdekat dalam kehidupan
keseharian akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan self-esteem. Ini
dikarenakan suasana pergaulan yang saling mendukung, saling menghargai
terhadap usaha dan hasil yang dicapai seseorang, (3) Guru pembimbing, juga
berperan penting selama masa pertumbuhan siswa dalam memperlakukan dan
menganggap seorang siswa dengan siswa lain, sehingga mereka tidak merasa
diperlakukan berbeda diantara mereka, dan mereka merasa layak, (4) Pencapaian
Prestasi, Hasil yang dicapai dan memadai merupakan salah satu faktor bagi
pengembangan self-esteem. Penciptaan perasaan tenang, yakin, dan mampu
melaksanakan suatu tugas merupakan bibit bagi pengembangan self-esteem, (5)
Diri Individu Sendiri, Sumber utama bagi pengembangan self-esteem adalah diri
individu sendiri.
Kenyataannya, siswa tidak selalu memberi dorongan, motivasi kepada diri
sendiri, dan tidak menganggap apa yang dikerjakannya dan apa yang telah
dilakukan adalah hasil dari kemampuan dirinya, karena hal itu siswa tidak mampu
melihat secara positif kemapuan yang ada dalam dirinya, sehingga siswa merasa
kurang mampu dan merasa kurang percaya diri.
Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan
self-esteem adalah konseling, pendekatan

konseling yang dibutuhkan adalah

pendekatan konseling eklektik. Konseling eklektik membantu mengembangkan
dan memanfaatkan kemampuan konseli untuk berfikir benar dan tepat sehingga

4

konseli menjadi mahir dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya
(problem solving), konseling eklektik adalah pandangan yang berusaha
menyelidiki berbagai sistem metode, teori, atau doktrin, yang dimaksudkan untuk
memahami dan bagaimana menerapkannya dalam situasi yang tepat (Thorne
dalam

Arintoko

2011:43-45).

Konseling

eklektik

membantu

konseli

mengembangkan integritasnya pada level tertinggi, yang di tandai oleh adanya
aktualisasi diri dan integritas yang memuaskan. Untuk mencapai tujuan yang
memuaskan maka konseli dibantu untuk menyadari sepenuhnya situasi
masalahnya, mengajari konseli untuk melatih pengendalian masalah tingkah laku.
Eklektik secara langsung fokus pada tingkah laku, tujuan, masalah, dan
sebagainya. Sejalan dengan ini maka akan terpenuhi kebutuhan harga diri siswa
dengan menganggap diri sendiri sebagai orang yang berharga dan sama baiknya
dengan orang lain yang sebaya dengan dirinya dan menghargai orang lain, dapat
mengontrol tindakannya terhadap dunia luar dirinya dan dapat menerima kritik
dengan baik. Sehingga siswa berhasil atau berprestasi di bidang akademik, aktif
dan dapat mengekspresikan dirinya dengan baik.
Bergerak dari kenyataan dan data yang diperoleh bahwa kondisi siswa tidak
dapat menyelesaikan masalahnya, konselor sekolah tidak efektif membantu siswa.
Maka dibutuhkan suatu model konseling yang dapat membantu siswa yang
mampu mengatasi masalahnya terutama siswa yang teridentifikasi memiliki selfesteem yang sangat rendah. Diperkirakan konseling individu dengan media kreatif
dapat digunakan untuk membantu siswa mengatasi masalahnya hal ini
dimungkinkan karena didalam konseling ini siswa terlibat secara aktif
menggunakan media kreatif yang digunakan dalam menyelesaikan masalahnya.

5

Sehubungan dengan ini maka penelitian ini direncanakan dengan judul
“Konseling Eklekti Melalui Media Kreatif Dalam Meningkatkan Self-Esteem
Siswa SMP Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ”

1.2

IdentifikasiBMasalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah, maka

peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Siswa tidak selalu memberi dukungan kepada dirinya.
2. Apakah Konseling Eklektik dan Media Kreatif dapat mempengaruhi selfesteem siswa SMP N 17 Medan ?
3. Siswa menganggap dirinya kurang mampu dan kurang percaya diri

1.3

PembatasanBMasalah
Agar penelitian dapat fokus dengan waktu yang tersedia maka penelitian ini

diarahkan fokus terhadap konseling individual melalui media kreatif dengan selfesteem.

1.4

RumusanBMasalah
Apakah dengan menggunakan konseling eklektik melalui media kreatif

dapat meningkatkan self-esteem pada siswa SMP Negeri 17 Medan ?
1.5

TujuanBPenelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat
menampilkan

keefektifan

konseling

eklektik

dalam

mengatasi

permasalahan self-esteem terhadap siswa SMP Negeri 17 Medan.

6

2. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan self-esteem siswa SMP
Negeri 17 Medan.

1.6

ManfaatBPenelitian
1.6.1 ManfaatBTeoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi serta kajian bagi

pengembangan ilmu.
1.6.2 ManfaatBPraktis
a. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kepada siswa
mengenai self-esteem. Sehingga siswa dapat mengenal lebih dalam
tentang dirinya, memiliki gambaran cara memberi penghargaan terhadap
diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
pribadi dan dapat mengembangkan kompetensi yang dimilikinya.
b. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atau jalan keluar
dalam upaya mengembangkan potensi dan memandirikan siswa.
c. Bagi Konselor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada konselor
tentang masalah self-esteem yang dialami siswa di SMP Negeri 17
Medan. Selain itu hasil penelitian tentang konseling eklektik dengan
media kreatif ini diharapkan menjadi salah satu strategi bagi Konselor di
SMP Negeri 17 Medan dalam memberikan layanan konseling terutama
dalam meningkatkan self-esteem.

7

d. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman berharga dalam membangun
kopetensi sebagai konselor sekolah

8

BABBV
KESIMPULANBDANBSARAN

5.1 KesimpulanB

Berdesereken temuen penelitien ini meke depet diembil kesimpulen sebegei
berikut :
1. Self-esteem depet dientesken dengen menerime den mencintei keedeen diri

seutuhnye, den dengen motivesi ekstrinsik melelui medie kreetif.
2. Self-esteem siswe yeng rendeh depet ditingketken melelui konseling eklektik.
3. Konseling eklektik bertujuen untuk membentu siswe mengembengken

integritesnye pede level tertinggi, den seleh setunye edeleh mengembengken
konsep diri siswe yeng mengecu pede self-esteem siswe.
4. Konseling eklektik depet meningketken self-esteem siswe.

5.1

Saran
Berdeserken hesil peneltien yeng diperoleh meke peneliti menyerenken ;

1. Konselor depet mengguneken konseling eklektik sebegei seleh setu pemilihen

teknik

konseling

untuk

mengetesi

meseleh

siswe

serte

membentu

meningketken self-esteem den meseleh-meseleh leinnye.
2. Oreng tue depet bekerje seme dengen sekoleh delem meningketken self-

esteem siswe.
3. Sekoleh perlu memperhetiken self-esteem siswe di sekoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, 2002. Pengertian Media. (http://elearning.unesa.ac.id/tag/media-adalah)
Di akses pada 29 Februari 2012).
Anwar, S, 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset.
Arintoko, 2011. Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset.
Baron, R, A, 2003. Psikologi Sosial. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Coopersmith, 1967. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-Esteem
(http://repository.usu.ac.id/bitstream123456789/23075/3/Chapter%20II.
pdf). Di akses pada 20 Februari 2012).
, 1967 Ciri-Ciri Self-Esteem
(http://repository.usu.ac.id/bitstream123456789/23075/3/Chapter%20II.
pdf). Di akses pada 20 Februari 2012).
, 1998. Aspek-Aspek dalam Self-Esteem
(http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads-publikasidosen/HARGA%20DIRI.pdf) Di akses pada 20 Februari 2012).
Dewi, R, 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emprikal dan PTK). Medan :
Pasca Sarjana Unimed.
Farozin & Fathiyah, K, N, 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Yogyakarga : PT
Rineka Cipta.
Field, L, 2003. Self Esteem For Women (Panduan Praktis Bagi Wanita Untuk
Mencapai Kesuksesan Dalam Cinta, Karier, Keluarga). Bandung :
Penerbit Kaifa.
Goode, C, B, 2005. Optimizing Your Child’s Talent. Jakarta : PT Buhana Ilmu
Populer.

1

Rogers, Proses Kreatif. (http://tyaset4.blog.com/2010/02/15/definisi-kreativitas/)
Di akses pada 29 Februari 2012).
Prayitno, 2004. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Singgih & Yulia, S, D, 1985. Psikologi Perkembangan (Anak dan remaja).
Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Sarwono, S, W, 2011. Psikologi Remaja (Edisi Revisi). Jakarta : PT Raja
Grafindo

Persada.

Sofian S. Willis. 2010. Konseling Individual (Teori Dan Praktek). Bandung :
Alabeta.
2004. Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta
Surya, M, 2003. Psikologi Konseling. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Santrock, J, W, 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta : PT
Gelora Aksara Pratama.
Winarti, E, 2007. Pengambangan Kepribadian. Yogyakarta : Graha Ilmu.

2

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DALAM BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIK MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN T.A 2015/2016.

0 7 30

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII DI SMP PAB 8 SAMPALI T. A. 2015/2016.

0 1 31

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 35 MEDAN T. A. 2015/2016.

0 3 38

MENINGKATKAN KONSEP DIRI (SELF-CONCEPT) MELALUI PENERAPAN KONSELING EKLEKTIK DENGAN MEDIA KREATIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN PEMBANGUN DIDIKAN ISLAM INDONESIA DI PADANG BULAN MEDAN TAHUN AJARAN 2014.

0 8 24

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DASAR KARIR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA SMPN 17 MEDAN.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 3 18

MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF DAPAT MENGURANGI KEBIASAAN MEROKOK SISWA SMPN 17 MEDAN.

1 2 20

MENINGKATKAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN SIMENGGUNAKAN MEDIA KREATIF PADA SWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN. SKRIPSI, FAKULTAS ILMU.

0 2 27

MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK DENGAN MEDIA KREATIF UNTUK MENGATASI KECEMASAN TERHADAP PERUBAHAN FISIK DI MASA PUBER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 15

PENGGUNAAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MENGERJAKAN TUGAS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN.

0 3 21