PENGGUNAAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MENGERJAKAN TUGAS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN.

PENGGUNAAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
MENGERJAKAN TUGAS MATEMATIKA PADA
SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

FERY RISWANSYAH
NIM. 108 121 007

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penggunaan
Konseling Eklektik Melalui Media Kreatif Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Siswa Mengerjakan Tugas Matematika Pada Siswa Kelas VII SMPN 17 Medan.
Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Prof. Dr. Sri Milfa Yetty., M.S., Kons., S.Psi Selaku Dosen Pembimbing
Skripsi, yang telah memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi
dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Pasteria Sembiring, M.Pd, Kons Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6. Dra. Nuraini, MS. Selaku Dosen Nara Sumber yang telah memberikan
pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
7. Dra. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons. Selaku Dosen Nara Sumber yang telah
memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

8. Dra. Kemali Syarif, M.Pd Selaku Dosen Nara Sumber yang telah memberikan
pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
9. Pihak SMP Negeri 17 Medan, yang telah memberikan saya izin untuk
mengadakan observasi dan penelitian.

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang selama ini telah memberikan dan mengajarkan saya ilmu dan
pengetahuan kepada saya.
11. Secara khusus buat Ibunda Mariatun Kiftia dan Ayahanda Supandri yang telah
membesarkan dan memberikan dukungan kepada saya baik berupa materi
maupun moril, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kejenjang sarjana
pendidikan.
12. Tak lupa pula buat saudara-saudaraku yang tercinta M. Zainur Anwar dan
Novri Hendrawan yang telah memberikan dukungan moril serta do’a kepada
penulis.
13. Buat para sahabat khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling Stambuk 08:
(Apriansyah, Miswanto, Sinta Juwita, Lina Rossiana Manalu, Edi Saputra
Sipayung, M.Nuzul Pratama dan Bayu Arifianto) yang telah banyak
memberikan masukan dan saran, sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu. Dalam kesempatan ini, hanya Allah SWT yang
dapat membalas budi baik semuanya. Amin.

Medan,

Agustus 2012

Penulis,

FERY RISWANSYAH
NIM. 108121007

ABSTRAK

FERY RISWANSYAH : Penggunaan Konseling Eklektik Melalui Media
Kreatif Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Mengerjakan Tugas Matematika Pada Siswa Kelas
VII SMPN 17 Medan. Skripsi, Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan
konseling eklektik melalui media kreatif dapat meningkatkan minat belajar siswa
mengerjakan tugas matematika pada siswa kelas VII SMPN 17 Medan. Sedangkan
tujuannya adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan konseling eklektik
melalui media kreatif untuk meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas
matematika. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research).
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1 SMP Negeri 17 Medan yang
memiliki minat belajar yang rendah dalam mengerjakan tugas matematika. Besar
sampel yang diambil adalah sebanyak 4 orang. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis verbatim dan angket minat belajar
mengerjakan tugas matematika. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling
terhadap sejumlah siswa yang mengalami masalah minat belajar mengerjakan tugas
matematika. Berdasarkan hasil aplikasi instrumentasi di peroleh besar sampel adalah
4 orang siswa yang memerlukan layanan konseling individual. Analisis terhadap hasil
penelitian tindakan menunjukan bahwa minat belajar siswa mengerjakan tugas
matematika meningkat, pada siklus pertama pengentasan masalah minat belajar
mengerjakan tugas matematika siswa mencapai 50% dan pada siklus kedua telah
mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Berdasarkan hasil ini dapat dikemukakan
bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi konseling eklektik melalui media kreatif
dapat meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas matematika dapat

diterima.

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................

v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

x

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................

5

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................

5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................

5


1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................

6

1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................

6

BAB II KAJIAN TEORITIS .........................................................................

7

2.1 Kerangka Teori.....................................................................................

7

2.1.1

Minat Belajar …………………………………………………


7

2.1.2

Tugas Matematika ……………………………………………

9

2.1.3

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Matematika ............................................................................... 10

2.1.4

Konseling Eklektik dengan Media Kreatif…………………… 14

2.1.5


Konseling Eklektik dengan Media Kreatif untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa ......................................... 22

2.1.6

Menggunakan Konseling Eklektik dengan Media Kreatif
dalam Meningkatkan Minat Belajar Matematika ..................... 22

vii

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 26
2.3 Hipotesis............................................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 28
3.2 Subjek Penelitian.................................................................................. 28
3.3 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 28
3.4 Desain Penelitian .................................................................................. 29
3.4.1 Disain Penelitian untuk Kegiatan Siklus I ................................ 30
3.4.2 Disain Penelitian untuk Kegiatan Siklus II .............................. 32
3.5 Teknik Pengumpulan data dan Instrumen ............................................ 34

3.6 Uji Coba Instrument ............................................................................. 35
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 35
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 37
4.1 Hasil Penelitian…………............... ..................................................... 37
4.1.1 Keadaan fisik lingkungan sekolah ............................................... 37
4.1.2 Proses Konseling ......................................................................... 38
4.2 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 44
4.3 Pembahasan ........................................................................................ 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….............

54

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 54
5.2 Saran ..................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….............
LAMPIRAN

viii


56

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 3.1

..................................................................................

Gambar 1. Konseling dengan siswa 1 .....................................................
Gambar 2. Konseling dengan siswa 2 .....................................................
Gambar 3. Konseling dengan siswa 3 .....................................................
Gambar 4. Konseling dengan siswa 4 .....................................................

x

30

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rancangan Pelaksanaan Konseling Individu
2. Instrumen Penilaian Rancangan Pelaksanaan Konseling Individu
3. Indikator Angket Minat Belajar Mengerjakan Tugas Matematika
4. Angket Penelitian
5. Aspek Penilaian Media
6. Angket Penilaian Media
7. Daftar Aktivitas Pelaksanaan Konseling
8. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAISEG
9. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAIJAPEN
10. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAIJAPAN
11. Dialog Konseling
12. Verbatim Konseli
13. Surat Izin Penelitian
14. Surat Balasan Penelitian
15. Riwayat Hidup

xii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memungkinkan

semua pihak dapat memperoleh informasi dengan mudah, cepat dan melimpah dari
berbagai sumber dan tempat di dunia. Siswa membutuhkan pemikiran yang kritis,
sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerja sama yang efektif untuk dapat
memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang
selalu berubah dan kompetitif. Cara berfikir seperti ini dapat di kembangkan melalui
belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat
dan jelas antar konsepnya, sehingga memungkinkan siswa terampil berpikir rasional.
Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logika, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih
berupa bahasa simbol mengenai simbol daripada mengenai bunyi (Johnson dan
Rising dalam Erman Suherman dan Udin S. Winataputra, 1999).

Piaget (2009)

dalam Supriadi (2012) matematika dibentuk dan ditemukan oleh anak secara aktif.
Sebaiknya matematika dikonstruksi oleh anak, bukan diterima dalam bentuk jadi. Jadi
anak tidak hanya dijejal oleh rumus-rumus atau materi-materi yang membuat anak

1

2

bingung dan bosan. Keberhasilan meraih prestasi yang baik tidak hanya bergantung
memilih cara atau teknik yang tepat, tetapi memperhatikan minat siswa pun tidak
kalah pentingnya. Simanjuntak, dkk (1922) menjelaskan bahwa minat siswa adalah
faktor yang menentukan dalam meningkatkan prestasi anak di sekolah.
Jailani (Cakrawala Pendidikan, 1999 no.4) mengungkapkan bahwa sampai
saat ini matematika masih merupakan pelajaran yang kurang disukai, atau lebih
ekstrim lagi dikatakan pelajaran yang ditakuti, sehingga banyak diantara mereka
cemas dalam menghadapi matematika. Jika ini terus berlanjut maka tidak diragukan
lagi akan banyak siswa yang memperoleh nilai rendah untuk mata pelajaran
matematika, apalagi salah satu syarat untuk lulus Ujian Nasional harus memperoleh
nilai standar yang telah ditetapkan pemerintah untuk setiap mata pelajarannya, salah
satunya adalah mata pelajaran matematika yang akan diujikan dalam Ujian Nasional,
ini akan berdampak negatif khususnya bagi sekolah, jika ini terus terjadi banyak
siswa yang akan tidak lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran matematika, dan
sebaliknya jika masalah minat belajar dalam mata pelajaran matematika dapat
diperbaiki ataupun ditingkatkan, ini akan berdampak positif bagi sekolah.
Data kondisi minat belajar matematika di sekolah secara umum masih rendah,
Rendahnya minat siswa Indonesia untuk mempelajari matematika ditunjukkan
dengan rendahnya prestasi yang diraih oleh siswa Indonesia. Data dari UNESCO
menyatakan bahwa peringkat matematika siswa Sekolah Menengah Pertama
Indonesia berada di urutan 34 dari 38 negara (Asosiasi Guru Matematika Indonesia,
2008).

3

Minat belajar yang dimiliki oleh siswa tidak lepas dari faktor sekolah sebagai
lingkungan belajar, karena minat berkaitan dengan kepuasan yang dimiliki siswa
terhadap sekolahnya. Hurlock (1999) mengemukakan bahwa terdapat berbagai cara
anak menunjukkan sikap mereka terhadap sekolah ketika sekolah mereka pandang
sebagai hal yang tidak menguntungkan, beberapa diantaranya dapat dilihat dari
merosotnya minat yang menimbulkan kebosanan, dan prestasi yang menurun.
Dalyono (1997) dalam mengemukakan bahwa keadaan sekolah tempat belajar turut
mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan
di sekolah, keadaan ruangan, dan jumlah murid per kelas.
Upaya untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dari diri sendiri dan juga
orang lain, tetapi kenyataan tidak semua siswa dapat mengatasi masalah ini sendiri,
dan guru juga tidak dapat banyak membantu dalam masalah menumbuhkan minat
belajar anak. Dugaan bantuan yang diberikan guru pembimbing di sekolah tidak
efektif karena tidak sesuai dengan gaya belajar atau gaya siswa dalam menerima
informasi. Hasil Alat Ungkap Masalah (AUM) yang telah diperoleh dari mahasiswa
UNIMED jurusan Bimbingan Konseling pada tanggal 10 Oktober 2011 diperoleh
hasil bahwa siswa di SMP N 17 Medan pada kelas VII-1 85% (30 siswa)
menunjukkan gaya belajar kinestetik, 7% (3 siswa) menunjukan gaya belajar audio
dan 8% (3 siswa) menunjukan gaya belajar visual, sehingga gaya yang cocok saat
melakukan konseling harus memenuhi gaya belajar siswa tersebut, yaitu dengan gaya
kinestetik. Sejalan dengan dugaan ini menurut Jacobs (1992) terdapat 7 kesalahan
yang umum dilakukan konselor yang menyebabkan sesi konseling menjadi

4

membosankan dan tidak efektif, salah satunya yaitu jarang menggunakan alat bantu
yang kreatif.
Dari kondisi masalah dari minat belajar siswa tersebut, yaitu siswa tidak
dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, keadaan sekolah tempat belajar, guru
pembimbing yang tidak efektif dalam membantu siswa mengatasi masalahnya. Maka
diperlukan satu model konseling yang dapat membantu siswa mengatasi masalah ini,
yang menggunakan konseling eklektik dengan menggunakan media kreatif. Studi
pendahuluan yang peneliti lakukan di SMP N 17 Medan pada tanggal 27 Februari
pada siswa-siswi kelas VII-1 yang merupakan kelas unggulan, dengan memberikan
angket untuk mengungkap minat belajar diperoleh data bahwa ada 13% (4 siswa)
memiliki masalah minat belajar matematika yang rendah, khususnya pada pernyataan
angket yang berhubungan dengan pengerjaan tugas matematika (Fery Riswansyah,
2012).
Diperkirakan konseling eklektik dengan menggunakan media kreatif ini dapat
digunakan untuk membantu siswa mengatasi masalahnya mengenai minat belajar
dalam mengerjan tugas matematika, hal ini dimungkinkan karena dalam konseling ini
siswa terlibat secara aktif dalam menggunakan media kreatif, yang digunakan dalam
menyelesaikan masalahnya, sehubungan dengan hal ini direncanakan dengan memilih
judul

“Penggunaan

konseling

eklektik

melalui

media

kreatif

dalam

meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas matematika pada siswa
kelas VII SMPN 17 Medan”.

5

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di

atas, maka masalah yang di identifikasi adalah
a. Metode mengajar guru yang kurang tepat dengan gaya belajar siswa.
b. Siswa tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
c. Guru pembimbing belum efektif membantu siswa mengatasi
masalahnya.
d. Minat belajar siswa rendah.

1.3

Pembatasan Masalah
Agar lebih fokus dalam penelitian ini, maka masalah yang akan diteliti

dibatasi pada “Penggunaan konseling eklektik melalui media kreatif dalam
meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas matematika pada siswa kelas
VII SMPN 17 Medan”.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan masalah sebagai

berikut: Apakah penggunaan konseling eklektik melalui media kreatif dapat
meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas matematika pada siswa kelas
VII SMPN 17 Medan ?

6

1.5

Tujuan Penelitian
Mengetahui keefektifan penggunaan konseling eklektik melalui media kreatif

dalam meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan tugas matematika.

1.6

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan
memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di
lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan teori-teori
tentang konseling dimasa depan.
c. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pengalaman

dan

sumbangan

pikiran

terhadap

pihak-pihak

yang

berkepentingan, baik Guru maupun Dosen dalam meningkatkan minat belajar
siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarakan temuan penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Minat belajar mengerjakan tugas matematika dapat dientaskan dengan
meningkatkan terlebih dahulu aspeknya yaitu perasaan senang, kemauan,
kemandirian, kesadaran dan dorongan ekstrinsik melalui media kreatif.
2. Masalah minat belajar mengerjakan tugas siswa dapat ditingkatkan melalui
konseling eklektik.
3. Konseling eklektik bertujuan untuk membantu siswa memperbaiki minat
belajar mengerjakan tugas matematika siswa.
4. Konseling eklektik dapat meningkatkan minat belajar mengerjakan tugas
matematika siswa.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil peneltian yang diperoleh maka peneliti menyarankan;
1. Guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan konseling eklektik
sebagai salah satu pemilihan teknik konseling untuk mengatasi masalah siswa

54

55

serta membantu meningkatkan minat belajar mengerjakan tugas matematika
dan masalah-masalah lainnya.
2. Kepada peneliti lainnya yang ingin meneliti dengan menggunakan konseling
agar dapat menggunakan teori atau pendekatan lainnya dalam membantu
masalah-masalah siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Gunarsa, Singgih. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Hurlock, E. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid II. Penerjemah: Meitasari Tjandrasa.
Jakarta: Erlangga.
Palmer, Stephen. 2011. Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Priyatno. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Balai
Pustaka.
Suryabrata, Sumadi. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Suherman, Herman, dan Udin S. Winataputra. 1999. Strategi Belajar Mengajar
Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uzer, Usman, Moh. dan Lilis Setiawati. 2002. Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar
mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Winkell, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia.
Willis, S. Sofyan. 2010. Konseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung: CV.
Alfabeta.
http://supriadi170779.wordpress.com
http://www.meawmoon.blogspot.com
http://eprints.undip.ac.id
http://kaniyem.blog.uns.ac.id/2010/07/01/minat-belajar/

56

57

http://salim-lombe-watulea.blogspot.com/2011/04/pengaruh-motivasi-dan-kebiasaanbelajar.html
http://wijayalabs.blogspot.com/2007/11/media-pembelajaran.html