KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH : Studi Analisis di Sekolah Dasar Inklusif dan Regular.

(1)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV

SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH (Studi Analisis di Sekolah Dasar Inklusif dan Regular)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

OLEH

WAWAN GUNAWAN

NIM 1004992

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing,

Juang Sunanto, MA., Ph.D. NIP. 19610515 198703 1 002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

DR. Djadja Rahardja, M.Ed. NIP. 19590414 198503 1 005


(3)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Kesesuaian

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Perkembangan Kognitif Anak

Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Baleendah” ini beserta seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014. Yang membuat pernyataan,


(4)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataalla, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.

Alhamdulillah penulisan penelitian ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Juang Sunanto, MA., Ph.D. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran, bimbingan, dan sumbangan pemikiran serta motivasinya dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Dr. Djadja Rahardja, M.Ed. selaku Ketua Program Pendidikan Kebutuhan Khusus Pascasarjana, yang telah banyak memberikan saran secara tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Dr. Zaenal Alimin, M.Ed. selaku dosen dan mantan ketua prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus Pascasarjana, yang selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Seluruh staf dosen pada Program Pendidikan Kebutuhan Khusus yang telah banyak memberikan saran secara tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.


(5)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program bantuan biaya kuliah di Pendidikan Kebutuhan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 6. Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa dan para kepala seksi beserta staf

bidang PLB Dinas Provinsi Jawa Barat yang telah memfasilitasi penulis untuk memperoleh bantuan biaya kuliah di Pendidikan Kebutuhan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

7. Dr. H. Dadang Rachman Munandar, M.Pd. yang telah mendorong dan memfasilitasi penulis untuk terjun mempelajari Pendidikan Kebutuhan Khusus Serta Drs. H. Heryanto Amuda, M.Phil. SNE, Deden Saepul Hidayat, M.Pd, dan Drs. R. Eryanto, M.Pd. yang selalu memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan studi.

8. Teman – teman se - angkatan 2010 yang selalu kompak dalam mengikuti perkuliahan sampai dengan penyusunan tesis, dan selalu memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis untuk mengikuti kuliah dan menyelesaikan tesis di Pendidikan Kebutuhan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

9. Bapak Drs. H. Udjat, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Baleendah dan Bapak Drs. H. E. Suhendra, M.M.Pd, yang telah memberi izin penulis untuk mengikuti perkuliahan dan rekan-rekan guru yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan pendidikan di PKKh UPI Bandung.


(6)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10. Ibu Kepala SD AL-Mabrur, Ibu Kepala SD Insriyasana, dan Ibu Kepala SDN Cangkring I yang telah memberikan izin penelitian serta Ibu Nur Imanah, S.Pd guru IPA SD Al-Mabrur, Ibu Tuti Wijayanti, SE. guru SD Indriyasana, dan Ibu Rilla, S.Pd. guru kelas IV SDN Cangkring I yang telah membantu memberikan informasi dan bantuannya guna kepentingan penelitian serta telah memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan tesis ini.

11. Siswa dan siswa kelas III SD Al-Mabrur, Kelas IV SD Indriyasana, dan Kelas IV B SDN Cangkring I yang dengan semangat dan antusias membantu penulis untuk memperoleh data penelitian.

12. Ibunda Euis Karyati yang telah memberikan dukungan moril serta doanya. 13. Istriku tercinta Aida Soleha Nur yang telah memberi dukungan, motivasi, dan

doanya serta keikhlasannya dalam membagi waktunya sehingga selesainya penulisan tesis ini.

14. Anak-anakku Hanna Chaerunnisa Gunawan, Ghani Chaerunnizar Gunawan, dan Sinna Chaerunnabila Gunawan yang telah menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak, rekan, serta sahabat yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas bantuan dan motivasinya.


(7)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi atas limpahan karunia rahmat, dan hidayah-Nya, serta berkat kekuatan dan kekuasaan-Nya pada akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini di susun untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Kebutuhan Khusus (PKKh). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda penelitian ex post facto dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menganalisis kurangnya kemampuan IPA atau pendidikan IPA di Negara kita yang salah satu dasarnya studi literasi yang dilakukan PISA (Programme for International Students Assessment). Adapun judul tesis ini adalah Kesesuaian Pembelajaran IPA dengan Perkembangan Kognitif Anak Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Baleendah.

Secara keseluruhan tesis ini terdiri dari lima bab, yang satu sama lain saling berhubungan. Bab satu berisi tentang pendahuluan yang mengungkap latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Bab dua mengenai kajian teori yang mengungkap permasalahan ilmu pengetahuan alam dan perkembangan kognitif, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir. Bab tiga mengenai metode penelitian yang mengungkap prosedur, instrument, pengolahan dan analisis data. Bab empat mengenai hasil penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab lima mengenai kesimpulan dan rekomendasi.


(8)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penyusunan tesis ini penulis berusaha menyajikan hasil yang sebaik-baiknya, namun karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, maka tidak menutup kemungkinan terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Penulis berharap semua hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga dapat menambah khasanah dunia pendidikan khususnya pada program studi Pendidikan Kebutuhan Khusus.

Terima kasih atas dukungan, saran, dan kritikan.

Bandung, Januari 2014 Penulis,


(9)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel

1.1 Data Peringkat Indonesia menurut PISA ……….. 3

4.1 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 1 ... 48

4.2 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.1 ………..…… 51

4.3 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.2 ………..………… 52

4.4 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.3 …………..……… 53

4.5 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.4 …….……… 54

4.6 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 2 ……….…... 55

4.7 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.1 ……….… 58

4.8 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.2 ……….……… 59

4.9 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.3 ……….… 60

4.10 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.4 …..……….……… 61

4.11 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 3 ……… 63

4.12 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.1 …..………..…… 64

4.13 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.2 …..………..…… 65

4.14 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 4 ……….………… 65

4.15 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.1 …..………..……… 67

4.16 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.2…..………..……… 68

4.17 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 5 ……… 69

4.18 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.1…..……….……. 72

4.19 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.2 …..……….…… 73

4.20 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 3 ……… 74

4.21 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.1…..………..………… 77

4.22 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.2……… 78

4.23 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.3…..………..… 79

4.24 Rekapitulasi perkembangan kognitif pad silabus dan rpp SD AM ……… 80

4.25 Data hasil asesmen perkembangan kognitif SD AM ……… 82

4.26 Prosentase perkembangan kognitif 10 siswa SD AM ……….………….. 83

4.27 Perkembangan kognitif “Ha” …..……….………….… 84

4.28 Perkembangan kognitif “Ar” …..……….………..… 84

4.29 Perkembangan kognitif “Ma” …..……….….… 85

4.30 Perkembangan kognitif “MR” …..……….… 85

4.31 Perkembangan kognitif “Wa” …..……….… 86

4.32 Perkembangan kognitif “Iq” …..………..……….… 87

4.33 Perkembangan kognitif “Sa” …..……….……….… 87

4.34 Perkembangan kognitif “Na”…..……….……….… 88

4.35 Perkembangan kognitif “Ni” …..………..….… 88


(10)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.37 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara

standar kompetensi 1………. 91

4.38 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.1…..………..……… 95

4.39 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.2…..………..…… 97

4.40 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.3…..…………..……… 98

4.41 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.4…..………...… 99

4.42 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 2 ………..… 101

4.43 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.1…..……….……… 104

4.44 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.2…..………….……… 105

4.45 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.3………...……… 106

4.46 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.4…..……….… 107

4.47 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 3 ………... 108

4.48 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.1…..………..……….. 110

4.49 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.2………..…… 111

4.50 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 4 ……….…..… 113

4.51 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.1…..………..….. 115

4.52 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.2…..………..…..…… 117

4.53 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 5 ……….………..… 118

4.54 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.1…..……….……… 121

4.55 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.2…..……….… 123

4.56 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 6 ………... 124

4.57 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.1…..………. 129

4.58 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.2…..……….……… 131

4.59 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.3…..………….………..… 132

4.60 Perkembangan kognitif pada silabus dan rpp SD IN ……….…….. 134

4.61 Data hasil asesmen perkembangan kognitif SD IN ……….……. 136

4.62 Prosentase perkembangan kongnitif 9 siswa SD IN ………... 136

4.63 Perkembangan kognitif “Ri” …..………... 137

4.64 Perkembangan kognitif “Sa”…..……….…. 138

4.65 Perkembangan kognitif “Pa” …..………...139

4.66 Perkembangan kognitif “Te” …..……….………. 140

4.67 Perkembangan kognitif “Fr” …..……….………….… 141

4.68 Perkembangan kognitif “Ro”…..……….………. 141

4.69 Perkembangan kognitif “Pi” …..………..………. 142

4.70 Perkembangan kognitif “Ba”…..……….……….…… 143

4.71 Perkembangan kognitif “An”…..………..……… 143

4.72 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 1 ……….………..… 145

4.73 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.1………...………... 148

4.74 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.2 ……...………... 149


(11)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.76 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 1.4……....……….………... 151

4.77 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 2 ……… 152

4.78 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.1……....…………...….. 155

4.79 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.2……....…………...…….... 156

4.80 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.3……....…………...……… 158

4.81 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 2.4……....…………...……… 159

4.82 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 3 ……….………..……… 159

4.83 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.1…………....………..…… 161

4.84 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 3.2……....……….…………. 162

4.85 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 4 ……….………..…… 163

4.86 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.1……....………..… 165

4.87 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 4.2……....………..… 166

4.88 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 5 ………... 167

4.89 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.1……....……...……… 170

4.90 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 5.2……....……….. 171

4.91 Matrik silabus, RPP dan hasil wawancara standar kompetensi 6 ………..……….…… 172

4.92 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.1………....…………..…… 176

4.93 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.2……...………..……… 178

4.94 Perkembangan kognitif kompetensi dasar 6.3……....………..… 179

4.95 Perkembangan kognitif pada silabus dan rpp SD CK ………….………. 180

4.96 Dara hasil asesmen perkembangan kogiitif siswa SD CK ……… 182

4.97 Prosentase perkembangan kognitif 10 siswa SD CK …….……….. 183

4.98 Perkembangan kognitif siswa “Sy”…..…………...……… 184

4.99 Perkembangan kognitif siswa “Ra” …………..……… 185

4.100 Perkembangan kognitif siswa “Te” …..………..…… 185

4.101 Perkembangan kognitif siswa “An”…..……….………… 186

4.102 Perkembangan kognitif siswa “Ar” …..………..……… 186

4.103 Perkembangan kognitif siswa “Sa” …..…………..……… 187

4.104 Perkembangan kognitif siswa “Ro”………...……… 187

4.105 Perkembangan kognitif siswa “Ri” …..………..… 188

4.106 Perkembangan kognitif siswa “Ris”…..……….… 144

4.107 Perkembangan kognitif siswa “Ke”…..………..……… 189

4.108 Kata kerja operasional pada kompetensi dasar berdasarkan taksonomi bloom’s ……….. 190


(12)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Ilustrasi terbentuknya struktur kognitif baru ……….…….. 26


(13)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Dokumen silabus ……….……….…..… 231

2. Dokumen RPP ………..………….. 255

3. Rekapitulasi Nilai semester 1 ………...………. 262

4. Instumen Perkembangan kognitif ……….. 267

5. Hasil Asesmen perkembangan kognitif ………...…….……. 275

6. Foto Pelaksanaan Asesmen……… 304

7. Hasil wawancara SD AM ……….………. 311

8. Hasil wawancara SD IN ………...………. 317

9. Hasil wawancara SD CK ………..………. 323

10.SK Pembimbing……….……….. 327

11.Izin Penelitian………....….……….… 329

12.Surat Keterangan Penelitian……….……… 330


(14)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesesuaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Perkembangan Kognitif Anak Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Baleendah

(Oleh Wawan Gunawan NIM 1004992 Prodi PKKh)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian pembelajaran IPA kelas IV semester 1 dengan perkembangan kognitif anak pada tahap operasional kongkrit, karena pada kenyataannya saat ini menunjukkan bahwa pada umumnya kemampuan anak untuk menggunakan dan menerapkan konsep IPA yang diajarkan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari sangat kurang. Hal ini dikuatkan dengan studi yang dilakukan PISA (Programme for International Students

Assessment) pada tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat 60 dari 65 negara

peserta studi, data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan sains di Negara kita lemah karena hanya menjadi sekumpulan fakta untuk dihafalkan tanpa memahami maknanya, sehingga konsep IPA tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti mencoba menggali fenomena tersebut menggunakan metoda penelitian ex post facto dengan pendekatan kualitatif, untuk menganalisa kesesuaian materi pelajaran, kata kerja operasional, metoda dan media pembelajaran dengan perkembangan kognitif anak yang memiliki ciri kemampuan

seriasi, klasifikasi, transitivitas dan konservasi. Penelitian dilakukan di tiga

sekolah dasar yang berada di kecamatan Baleendah dengan pengumpulan data berupa study dokumen, wawancara yang diperkuat oleh observasi, dan asesmen perkembangan kognitif operasional kongkrit pada siswa yang mendapat materi kelas IV semester 1. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa materi pelajaran dan kata kerja operasional pada kompetensi dasar sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak tetapi metoda dan media perbelajaran masih ada yang belum sesuai. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pemangku kepentingan pada bidang pendidikan untuk dapat meningkatkan kompetensi professionalisme guru terutama dalam hal pembuatan silabus, RPP, dan meramu metoda pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa melalui pelatihan dan workshop secara berkesinambungan.

Kata kunci: Kesesuaian, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Perkembangan Kognitif.


(15)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

The Suitability of Science Subject Learning with Student Cognitive Development of Elementary School Grade IV at Baleendah Subdistrict

(by Wawan Gunawan NIM 1004992 Prodi PKKh)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analysis the suitability of science subject learning grade IV term 1 with student cognitive development on concrete operational phase, because of the fact recently shows that generally student ability for using and applying science subject concept which is studied at school in daily life is too less. It is confirmed by study of PISA (Programme for International Students Assessment) in 2009 Indonesian has rank 60 from 65 countries as study participant. The datum means that science education in our country is weak because it is only the amount of facts to memorize without

understanding of the meaning, so the science subject concept can’t be applied in

daily life. The researcher tries to explore the phenomenon by using research method ex post facto with qualitative approach, to analysis the suitability of subject matter, operational verb, method and learning media with the student cognitive development that has characteristic series, classification, transitivity, and conservation ability. This research is done at three schools at Baleendah subdistrict with data collecting uses study document, interview which is confirmed by observation, and concrete operational cognitive development assessment on student who get the subject class IV term 1. The finding at schools shows that the subject matter and operational verb on base competency have been suitable with student cognitive development but there are some methods and

learning media haven’t been appropriate. It needs attention from the

functionaries education to improve teacher professionalism competency especially on creating syllabus, lesson plan, and mix the appropriate learning method and suitable with student cognitive development through training and workshop continuously.


(16)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………..………. i

PERNYATAAN TESIS ………..….………. ii

UCAPAN TERIMAKASIH ……….………. iii

ABSTRAK ………..……….………. vi

KATA PENGANTAR ………..……….……….…….. vii

DAFTAR ISI ………...……….……… ix

DAFTAR TABEL ……….……….……….. xiii

DAFTAR GAMBAR……….……… xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………...………….……… xvii

BAB I PENDAHULUAN ……….……… 1

A. Latar Belakang ………..………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 5

C. Tujuan Penelitian ……….………….. 5

D. Manfaat Penelitian ………. 6

E. Struktur Organisasi ……… 7

BAB II ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF……… 9

A. Ilmu Pengetahuan Alam ………. 9

1. Pengertian IPA ………...…….…. 9

2. Hakikat sains atau Ilmu Pengetahuan Alam ……..………. 10

3. Pembelajaran IPA………. 11

a. Taksonomi Bloom’s dalam pembelajaran………….…. 12

b. Pembelajaran Konstruktivisme……….…. 18

c. Media Pembelajaran……….…. 21


(17)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

x

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 35

A. Lokasi dan Subyek Penelitian..…….………..… 35

B. Desain Penelitian ……… 36

C. Metode Penelitian ……….……….. 39

D. Definisi Operasional ……….. 40

E. Instrumen Penelitian ……….…. 42

F. Proses Pengembangan Instrumen ………..….… 43

G. Teknik Pengumpulan Data ……….… 43

H. Teknik Analisis data ……….. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 47

A. Hasil Penelitian ……….… 47

1. Kesesuaian Materi Pelajaran pada Silabus dan RPP dengan Perkembangan Kognitif ……… 48

a. Sekolah Dasar AM ………. 49

b. Sekolah Dasar IN………... 93

c. Sekolah Dasar CK……….…... 150

2. Kata Kerja Operasional pada Kompetensi Dasar dengan Perkembangan Kognitif……….….. 196

3. Kesesuaian Metoda Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif ……….… 199

a. Sekolah Dasar AM ……… 205

b. Sekolah Dasar IN………..……… 205

c. Sekolah Dasar CK ……… 205

4. Kesesuaian Media Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif ……….… 206

B. Pembahasan ……….…… 208

1. Kesesuaian Materi Pelajaran pada Silabus dan RPP dengan Perkembangan Kognitif……… 208

2. Kesesuaian Kata Kerja Operasional pada Kompetensi Dasar dengan perkembangan kognitif ……… 212


(18)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

xi

3. Kesesuaian Metoda Pembelajaran dengan

Perkembangan Kognitif ……… 215

4. Kesesuaian Media Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif ……… 219

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………..… 222

A. Kesimpulan ………... 222

1. Kesesuaian Materi Pelajaran pada Silabus dan RPP dengan Perkembangan Kognitif……… 222

2. Kesesuaian Kata Kerja Operasional pada Kompetensi Dasar dengan perkembangan kognitif ……….……… 223

3. Kesesuaian Metoda Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif ……….…..……… 224

4. Kesesuaian Media Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif ……….…..……… 224

B. Rekomendasi ……….. 225

DAFTAR PUSTAKA ……….. 228

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Dokumen silabus ……….…..… 231

B. Dokumen rpp ………..…….…….. 255

C. Rekapitulasi Nilai semester 1 ………...………. 262

D. Instumen Perkembangan kognitif ……….. 266

E. Hasil Asesmen perkembangan kognitif ………. 275

F. Foto Pelaksanaan Asesmen……… 304

G. Hasil wawancara SD AM ……….…………. 311

H. Hasil wawancara SD IN ………...………. 317

I. Hasil wawancara SD CK ……….………. 323


(19)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

xii

K. Izin penelitian………....….…… 329 L. Surat Keterangan penelitian……….…..… 330


(20)

1

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhannya, maka layanan pendidikan yang tepat bagi anak perlu terus-menerus ditingkatkan sehingga dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang handal yang dapat memimpin bangsa ini, sehingga kelak kita menjadi bangsa yang dapat mensejahterakan rakyatnya dalam segala hal termasuk pendidikan.

Pendidikan yang harus dikembangkan adalah pendidikan yang benar-benar berpusat pada anak (student centered) sehingga konsep mastery learning dapat menjadi sebuah visi dalam memberikan layanan pendidikan. Kemampuan dan hambatan belajar yang dimiliki anak untuk mempelajari subjek pembelajaran tertentu dalam satuan pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang mendalam agar setiap anak dapat menuntaskannya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Sejalan dengan digaungkannya ideologi pendidikan inklusif yang menghendaki layanan pendidikan kepada semua anak dalam keberagaman, maka layanan harus diberikan tanpa dibatasi oleh perbedaan, kekurangan, maupun kelebihan yang dimiliki anak, tetapi layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pendidikan anak yang didasari oleh kemampuan setiap anak. Sekolah dalam hal ini adalah guru sebagai orang yang berinteraksi langsung dengan anak harus mampu memberikan layanan kepada semua anak sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya masing-masing.


(21)

2

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemberian layanan secara maksimal harus dilakukan secara menyeluruh di semua level pendidikan baik di sekolah yang berlebel inklusif maupun sekolah regular pada umumnya. Keberagaman kemampuan anak harus menjadi dasar dalam memberikan layanan di dalam kelas, sehingga anak yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, kemampuan rata-rata, dan kemampuan tinggi semua mendapatkan layanan.

Subjek pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum yang dipakai di sekolah regular dan sekolah inklusif harus dapat diadaptasikan dan disesuikan dengan kemampuan anak baik kemampuan fisik maupun kemampuan kognitif, karena pada hakekatnya semua sekolah regular seharusnya merupakan sekolah inklusif. Kemampuan fisik anak dapat terlihat secara jelas, tetapi kemampuan kognitif dalam hal ini adalah perkembangan kognitif anak harus mendapat perhatian yang mendalam sehingga subjek atau mata pelajaran yang diberikan dapat diterima anak sesuai perkembangan kognitifnya.

Hal ini termasuk untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau sains, karena mempelajari IPA atau sains berarti mempelajari diri kita dan alam semesta. Kompetensi dalam memahami konsep dasar IPA sudah semestinya dimiliki siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar hapalan yang hanya diingat saja. Pada kenyataannya anak yang telah mempelajari IPA sejak sekolah dasar tidak mampu menerapkan konsep-konsep IPA sebagai dasar pengetahuan yang harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga prilaku anak untuk memahami lingkungan atau alam dan dirinya sendiri kerap bertentangan dengan konsep-konsep IPA yang telah dipelajari.


(22)

3

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemampuan berpikir dasar yang dimiliki siswa relatif belum memiliki cara berpikir sains, sehingga relatif belum dapat digunakan untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep sains. Jika kemampuan berpikir dasar ini tidak diintegrasikan dengan pengetahuan mengenai sains dapat menyebabkan siswa sulit memahami dan menggunakan konsep-konsep sains. Pengetahuan mengenai sains yang diintegrasikan dengan kemampuan berpikir dasar memberi cara berpikir sains yang membuat siswa memiliki kompetensi yang luas untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep sains dalam berbagai konteks sains. Berdasarkan hasil tes PISA, siswa kita menduduki peringkat ke 38 dari 41 negara. Karena tes PISA menguji kompetensi luas siswa, hasil tes PISA menunjukkan bahwa kelemahan siswa kita terletak pada lemahnya kompetensi luas yang dimiliki siswa. Ini berarti pendidikan sains di negara kita lemah dalam pengetahuan mengenai sains. (Darliana, Majalah IPA : 2007)

Hasil studi literasi yang dilakukan Programme for International Student

Assesment (PISA) sejak tahun 2000-2009 menunjukkan peringkat kemampuan

sains siswa Indonesia yang sangat rendah. Tabel 1.1

Data peringkat kemampuan sains Indonesia menurut PISA

Tahun Studi Mata Pelajaran Skor Rata-rata Indonesia Skor Rata-rata Internasional Peringkat Indonesia Jumlah Negara Peserta Studi

2000 Sains 393 500 38 41

2003 Sains 395 500 38 46

2006 Sains 393 500 50 57

2009 Sains 383 500 60 65

Dari data diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai IPA dari sejak dilakukan pengukuran tahun 2000 sangatlah rendah ini disebabkan karena anak sulit memahami konsep-konsep IPA. Sulitnya memahami konsep IPA dapat disebabkan karena belum terintegrasi pengetahuan IPA dengan kemampuan berpikir dasar anak. Kemampuan pemahaman konsep seorang anak akan sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif anak tersebut. Oleh karena itu konsep dasar IPA perlu di pahami sejak dini mungkin sejak anak tersebut


(23)

4

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenal dirinya sendiri, tetapi harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak.

Pengenalan pengetahuan tentang IPA atau sains secara formal sudah diberikan sejak anak masuk sekolah dasar, tetapi kompetensi dasar pada kelas IV SD memerlukan pemahaman yang baik. Dengan demikian kompetensi dalam memahami konsep IPA pada siswa kelas empat SD harus dikembangkan sebab pada usia ini anak sudah dimungkinkan dalam penguasaan konsep yang mendalam. Usia kelas empat SD atau sekitar usia 9 - 11 adalah usia yang berada dalam tahap operasional kongkrit menurut tahapan perkembangan kognitif Jean

Piaget. Dimana anak sudah dapat berpikir dua arah (reversible) dan sudah

memiliki kemampuan seriasi, klasifikasi, transitivitas, dan konservasi. Pada tahap ini jika anak difasilitasi untuk memahami konsep-konsep IPA sesuai dengan perkembangan kognitifnya maka diharapkan ketika anak mempelajari IPA pada tingkatan selanjutnya dapat lebih baik dan lebih cepat memahaminya karena dapat mengaitkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.

Kurikulum yang kini digunakan memungkinkan praktisi pendidikan dapat mengembangkan kompetensi dasar menjadi semua perangkat pembelajaran dengan tepat untuk melayani semua level kemampuan. Oleh karena itu jika materi pelajaran, metoda pembelajaran, media pembelajaran dan perlengkapan lainnya sudah dianalisa sesuai dengan perkembangan kognitif anak, anak tidak hanya diberikan konsep-konsep IPA secara hapalan, tetapi mendapat layanan yang maksimal sesuai kemampuannya. Elin Driana (Kompas:2012) mengemukakan “Tidak sedikit di antara materi-materi pelajaran sebetulnya tidak sesuai dengan


(24)

5

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

usia peserta didik sehingga hanya menjadi sekumpulan fakta untuk dihafalkan tanpa memahami maknanya”.

Dalam memberikan layanan kepada siswa untuk dapat memahami konsep IPA secara mendalam dan sesuai dengan perkembangan kognitifnya, perlu kita mengetahui dan menganalisa terlebih dahulu kesesuaian antara pembelajaran IPA dengan perkembangan kognitif anak sehingga konsep-konsep IPA dapat dipelajari dan dipahami anak sesuai dengan usianya. Kesesuian tersebut akan sangat berguna dalam mengumpulkan informasi tentang kemampuan dasar anak dalam belajar IPA dan pemahaman anak tentang konsep-konsep IPA, sehingga apabila terdapat anak yang memiliki hambatan dalam pemahaman konsep/materi IPA dapat segera dipenuhi kebutuhannya. Hal inilah yang menjadi ruh dari pendidikan kebutuhan khusus yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan seorang anak disesuaikan dengan kekhususannya masing-masing.

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

“Bagaimana kesesuaian pembelajaran IPA dengan perkembangan kognitif anak di kelas IV Sekolah Dasar”

Dari rumusan masalah diatas maka pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah :

1. Apakah materi pelajaran pada silabus dan RPP yang digunakan di sekolah sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak.


(25)

6

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Apakah kata kerja operasional pada kompetensi dasar sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak.

3. Apakah metoda pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak

4. Apakah media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan perkembangan kognitif anak

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk “menganalisis kesesuaian pembelajaran IPA dengan perkembangan kognitif anak di kelas IV sekolah dasar

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kesesuaian materi pelajaran pada silabus dan RPP yang digunakan di sekolah dengan perkembangan kognitif anak.

2. Mengetahui kesesuaian kata kerja operasional pada kempetensi dasar dengan perkembangan kognitif anak.

3. Mengetahui kesesuaian metoda pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan perkembangan kognitif anak

4. Mengetahui kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan perkembangan kognitif anak.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan guna melaksanakan peningkatan kompetensi guru dengan pelatihan, workshop, dan seminar


(26)

7

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang terprogram dan terarah dengan baik. 2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam menggali hal-hal yang harus mendapat perhatian dan pembenahan dalam rangka melayani kebutuhan anak baik dengan peningakatan profesionalisme sumber daya guru maupun pemenuhan alat atau media pembelajaran yang dibutuhkan. 3. Bagi Pengembangan Kurikulum

Hasil penelitian ini akan dapat memberikan gambaran dalam pengembangan kurikulum terutama dalam hal pengembangan kompetensi dasar menjadi bahan ajar baik buku pegangan siswa maupun LKS yang diramu dan dirancang sesuai dengan perkembangan kognitif anak.

4. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi guru dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi indicator pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak sehingga dapat memberikan pelayanan kepada siswa sesuai dengan kemampuan siswa dalam memahami konsep/materi IPA yang dapat ditindaklanjuti dengan menentukan model pembelajaran yang tepat.

5. Bagi Siswa

Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa karena siswa akan terlayani secara individual dalam pembelajaran yaitu pemahaman konsep/materi IPA yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan kognitifnya.


(27)

8

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi BAB II KAJIAN TEORI

A. Ilmu Pengetahuan Alam B. Perkembangan Kognitif BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian

F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Teknik Analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(28)

35

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Kecamatan Baleendah memiliki luas wilayah 41,933 km² terdiri tiga desa dan lima kelurahan yaitu Desa Bojongmalaka Desa Malakasari Desa Rancamanyar Kelurahan Andir, Kelurahan Baleendah, Kelurahan Jelekong, Kelurahan Manggahang, dan Kelurahan Wargamekar.

Peneliti mengambil wilayah Baleendah sebagai lokasi penelitian karena tempat tinggal dan tempat bekerja peneliti berada di Baleendah, selain itu SD-SD yang berada di Baleendah merupakan input ke SMP tempat peneliti bekerja.

Subjek penelitian diambil secara acak dari sekolah-sekolah dasar yang terdapat dalam satu kecamatan. Pengambilan sampel penelitian digunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana), peneliti mengundi dua sekolah dasar swasta dari populasi sekolah dasar swasta dan dua sekolah dasar negeri yang digunakan peneliti adalah empat Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Baleendah, tetapi pada pelaksanaannya hanya tiga sekolah yang dapat diambil datanya sedangkan satu sekolah lagi tidak bersedia memberikan waktu untuk melakukan asesmen terhadap siswa. Ke-3 sekolah tersebut adalah : 1) SD Inklusif Al-Mabrur 2) SD Indriyasana. dan 3). SDN Cangkring 1


(29)

36

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen yang tidak memberikan perlakuan apapun terhadap situasi social atau kondisi yang terjadi. Peneliti hanyalah mendeskripsikan hubungan antara materi IPA kelas IV semester 1 dengan perkembangan kognitif anak.

Dalam penelitian ini peneliti menganalisa konten Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang terdapat dalam standar isi ditinjau dari kata kerja operasional berdasarkan taksonomi Bloom’s. Selanjutnya tahap ke dua peneliti melakukan study dokumen, dan wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran serta kedalamam materi IPA dari Silabus dan RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran di kelas. Hasil study dokumen dan wawancara tersebut dianalisis dengan tahap perkembangan kognitif operasional konkret.

Tahap ke tiga peneliti menganalisis perolehan nilai siswa selama 1 semester untuk diklasifikasikan dan diurut berdasarkan kemampuan siswa yang tergambarkan dari nilai. Dari hasil pengelompokkan nilai siswa diambil sampel 10 orang yang terdiri dari 2-3 orang kelas atas. 2-3 orang kelas menengah, dan 5-6 kelas bawah. 10 orang siswa tersebut diasesmen untuk mengetahui tahap perkembangan kognitifnya.

Hasil analisis materi pelajaran pada silabus dihubungkan dengan tahap perkembagan kognitif anak untuk menjawab rumusan masalah penelitian tentang kesesuaian materi IPA kelas IV semester 1 dengan perkembangan kognitif.


(30)

37

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut adalah gambaran desain penelitian dalam bentuk skema :

Analisis kata kerja operasional pada standar kompetensi dan kompetensi dasar berdasarkan taksonomi bloom’s SD X

Analisis Dokumen Silabus dan RPP

Klarifikasi Metoda Pembelajaran dengan Wawancara

Analisis dengan perkembangan kognitif

SD Y

Analisis Dokumen Silabus dan RPP

Klarifikasi Metoda Pembelajaran dengan Wawancara

Analisis dengan perkembangan kognitif

SD Z

Analisis Dokumen Silabus dan RPP

Klarifikasi Metoda Pembelajaran dengan Wawancara

Analisis dengan perkembangan kognitif

Klasifikasi nilai siswa

SD X

Hasil Asesmen perkembangan kognitif 10 siswa

hasil pengklasifikasian Klasifikasi nilai siswa SD Z Hasil asesmen perkembanganko

gnitif 10 siswa hasil pengklasifikasian Klasifikasi nilai siswa SD Y Hasil Asessmn perkembangan kognitif 10 siswa

hasil pengklasifikasian

Gambar 3.1 Skema desain penelitian


(31)

38

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahapan Penelitian 1. Tahap 1

Penentuan Sekolah Dasar yang akan menjadi tempat penelitian, diambil dengan cara acak dengan kriteria dua sekolah dasar swasta dan dua sekolah dasar negeri

2. Tahap 2

a. Study Dokumen

Dokumen yang digunakan sebagai data awal adalah : - Silabus Kelas IV semester 1 tiap sekolah

- RPP Kelas IV semester 1 tiap sekolah - Daftar Nilai siswa kelas IV semester 1 b. Analisis Data awal

- Analisis kata kerja operasional SK/KD berdasar taksonomi Bloom’s - Analisis materi dalam Silabus dan RPP dengan perkembangan

kognitif

- Analisis daftar Nilai siswa selama 1 semester kemudian diurutkan berdasaran rata-rata nilainya

c. Wawancara

Melakukan wawancara dengan guru IPA atau guru kelas IV tentang : - Proses pembuatan Silabus dan RPP


(32)

39

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Ketersediaan media/alat bantu pembelajaran 3. Tahap 3

a. Klasifikasi perolehan nilai siswa selama 1 semester menjadi atas, tengah, dan bawah.

b. Pembuatan draf instrument penelitian

- Pembuatan Instrumen asesmen perkembangan kognitif operasional konkret

c. Pelaksanaan Asesmen perkembangan kognitif siswa hasil klasifikasi berdasarkan nilai 2-3 siswa kelas atas, 2-3 siswa kelas tengah, dan 5-6 siswa kelas bawah.

d. Pengolahan data hasil Asesmen perkembangan kognitif 4. Tahap 4

Melakukan analisis hubungan antara pembelajaran IPA Kelas IV semester 1 dengan perkembangan kognitif anak.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metoda ex post facto dengan pendekatan

kualitatif karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah satu

atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin menyebabkan kondisi subyek saat ini.


(33)

40

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ex post facto menguji apa yang telah terjadi pada subjek. Ex

post facto secara harfiah berarti "sesudah fakta", karena kausa atau sebab yang

diselidiki tersebut sudah berpengaruh terhadap variabel lain. Penelitian ini disebut penelitian kausal komparatif karena dimaksud untuk menyelidiki kausa yang mungkin untuk suatu pola prilaku yang dilakukan dengan cara membandingkan subjek serupa dimana pola tersebut tidak ada atau berbeda (Glass & Hopkin, 1979).

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena yang terdapat pada situasi social yang jadi focus penelitian. Menurut Gall et al. (2003) menyatakan bahwa salah satu ciri utama penelitian kualitatif terletak pada focus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu, yang berupa kasus, atau suatu fenomena.

Setyosari (2010:34) Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti dalam melakukan penelitiannya menggunakan teknik-teknik observasi, wawancara, atau interview, analisis isi, dan metoda pengumpulan data lainnya untuk menyajikan respon-respon dan prilaku subjek.

Dengan metode ex post facto dengan pendekatan kualitatif peneliti mencoba mendeskripsikan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk menganalisis kesesuaian materi Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV semester 1 dengan perkembangan kognitif anak.


(34)

41

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dan Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Jadi Pembelajaran IPA merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam mempelajari pengetahuan tentang phenomena alam.

Hakikat Ilmu Pengatahuan Alam adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keinginan (curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence) yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta.

2. Perkembangan Kognitif

Perkembangan adalah perubahan pola biologis, kognitif dan sosioemosional yang dimulai dari masa konsepsi dan terus berlangsung sepanjang hidup. Perkembangan kognitif merupakan tahapan perkembangan atau perubahan


(35)

42

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

struktur otak manusia dalam menerima informasi dari lingkungan sebagai pengetahuan (kognisi) yang berupa skema-skema dalam otak.

3. Kesesuaian Pembelajaran IPA dengan Perkembangan Kognitif

Kesesuaian pembelajaran IPA dengan perkembangan kognitif ini di tinjau dari :

1. Kesesuaian materi pelajaran dengan perkembangan kognitif. Dalam mengkaji kesesuaian materi pada silabus dan rpp dianalisis kandungan tahap perkembangan operasional konkret yaitu seriasi, klasifikasi, transitivitas, dan konservasi

2. Kesesuaian kata kerja opersional dengan perkembangan kognitif. Kata kerja

operasional pada kopetensi dasar dianalisis berdasarkan taksonomi Bloom’s.

3. Kesesuaian metoda dan media pembelejaran dengan perkembangan kognitif. Metoda dan media pembelajaran dianalisis berdasarkan hasil wawancara dan observasi.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen utama penelitian adalah peneliti sendiri, tetapi karena focus penelitian sudah jelas maka untuk melengakapi dan menunjang penelitian digunakan alat pengumpul data berupa instrument, penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :


(36)

43

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembuatan silabus mata pelajaran IPA kelas IV semester 1 yang digunakan, proses pembuatan dan kedalaman materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ketersediaan sarana atau alat bantu penunjang pembelajan, serta kesulitan guru dalam mengajarkan IPA di kelas IV dan kesulitan anak memahami konsep IPA.

2. Instrumen Asesmen Perkembangan Kognitif

Instrumen asesmen Perkembangan Kognitif dibuat khusus berupa assesment untuk mengumpulkan data tentang perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret (seriasi, klasifikasi, transitivity, dan konservasi,).

Instrumen terdiri dari 12 butir soal dengan masing-masing tahap perkembangan kognitif tiga butir soal. Kisi-kisi soal setiap itemnya terdapat pada lampiran.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument wawancara dan instrument asesmen perkembangan kognitif. Instrumen perkembangan kognitif merupakan hasil adaptasi dan modifikasi instrument yang terdapat pada buku The Piaget Primer, instrument ini dibuat se konkret mungkin dengan menggunakan tayangan video/move untuk memperlihatkan soal-soal yang harus dikerjakan siswa dan benda asli untuk soal yang dipraktekan. Instrumen hanya diuji keterbacaannya saja oleh siswa yang di asesmen, jika siswa telah


(37)

44

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengerti dan dapat memahami maksud perintah dan cara mengerjakan dari item-item soal, maka instrument sudah dapat digunakan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 cara yaitu Studi dokumen, wawancara dan asesmen perkembangan kognitif.

1. Study Dokumen

Satori dan Komariah (2010:149) mendefinisikan studi dokumentasi itu adalah

“mengumpulkan dokumen dan data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan serta pembuktian suatu kejadian”.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah :

- Silabus mata pelajaran IPA kelas IV semester 1 yang digunakan guru di sekolah.

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas IV semester 1 yang di gunakan oleh guru

- Daftar Nilai Siswa yang diperoleh selama 1 semester untuk mata pelajaran IPA kelas IV baik nilai ulangan harian, tugas, tes praktek, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan lain-lain.


(38)

45

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Estenberg (2002) dalam Sugiono (2011:316) mendefinisikan interview

sebagai beerikut. “ a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint contruction

of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan 2

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Sugiono (2011:318) mengemukakan bahwa “wawancara terstruktur digunakan sebagai tehnik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data

telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh“. dilakukan kepada satu orang guru pengajar IPA yang menjadi sampel penelitian untuk mngumpulkan data yang lebih jelas tentang

- Proses pembuatan Silabus dan RPP

- Metoda yang dilakukan dalam pembelajaran

- Ketersediaan sarana penunjang pembelajaran seperti media dan alat bantu pembelajaran

- Sumber belajar dan referensi guru

Dalam wawancara/interview peneliti mengunakan jenis-jenis pertanyaan deskriptif mini tour question dan untuk memverifikasi data dokumen peneliti menggunakan jenis pertanyaan structural verification question.


(39)

46

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Asesmen adalah sebuah proses yang secara sistematis dalam upaya mendapatkan informasi yang lengkap tentang anak mengenai kemampuan yang dimiliki maupun hambatan yang dihadapi anak.

Asesmen dilakukan pada anak dalam tahap perkembangan operasional konkret (7-11 tahun), dilakukan satu kali terhadap 10 siswa, dengan kategori enam siswa memiliki nilai rendah, dua siswa nilai sedang, dan dua orang nilai tinggi.

Peneliti melakukan pengumpulan data kemampuan atau tahap perkembangan kognitif siswa pada masing-masing anak tiap sekolah dasar yang menjadi sampel penelitian

H. Teknik Analisis Data

Tekhnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis domain (Domain Analysis).

Spradley menyatakan : “domain analysis is the first type of ethnographic analysis. In lates steps we will consider taxsonomic analysis, which involves a search for the way cultural domains are organize, the componential analysis, which involves a search for attributes of terms in earch domain. Finally, we will consider theme analysis, which involves a search for relationship among domain and for how they are linked to the

cultural scene as a whole”.

Analisis domain merupakan langkah pertama dalam penelitian kualitatif. Langkah selanjutnya adalah analisis taksonomi yang aktivitasnya adalah mencari bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan menjadi lebih rinci, selanjutnya analisis komponensial aktivitasnya adalah mencari perbedaan yang spesifik setiap


(40)

47

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rincian yang dihasilkan dari analisis taksonomi. Yang terakhir adalah analisis tema, yang aktivitasnya adalah mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, selanjutnya dirumuskan dalam tema atau judul penelitian. (Sugiono, 2011 : 247)

Dalam penelitian ini yang menjadi domain adalah pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan perkembangan kognitif anak. Peneliti menganalisis kedua domain tersebut untuk mendapatkan hubungan (semantic relationship)


(41)

222

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian keseuaian pembelajaran IPA dengan perkembangan kognitif yang telah dilakukan pada tiga sekolah dasar yaitu SD AM, SD IN dan SD CK yang berada di kecamatan Baleendah ditinjau dari materi pelajaran pada dokumen silabus dan rpp, asesmen perkembangan kognitif, kandungan kata kerja operasional pada kompetensi dasar, serta metoda dan media pembelajaran yang dilakukan di sekolah masing-masing, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesesuaian Materi Pelajaran pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif

Materi pembelajaran IPA yang terdapat pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas IV semester 1 yang digunakan di SD AM, SD IN, dan SD CK ditinjau dari tahap perkembangan kognitif operasional kongkrit setiap kompetensi dasarnya mengandung tahap perkembangan kognitif seriasi, klasifikasi, transitivitas, dan konservasi tingkat rendah. Materi kelas IV semester 1 yang terdiri dari 6 standar kompetensi dan 17 kompetensi dasar pada umumnya kandungan seriasi, klasifikasi, dan transitivitas merata untuk setiap kompetensi dasarnya, tetapi kandungan tahap perkembangan konservasi belum terlihat jelas walaupun sudah mengarah pada kemampuan konservasi pada kompetensi dasar zat dan wujudnya. Selanjutnya hasil asesmen yang dilakukan terhadap 29 siswa


(42)

223

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ke tiga SD tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya siswa sudah memiliki kemampuan seriasi, kemampuan klasifikasi, memiliki kemampuan transitivitas dengan satu variabel perubahan, tetapi hampir semua siswa belum memiliki kemampuan transitivitas dua variabel perubahan atau merelasikan dua keadaan dengan perubahan keduanya. Untuk kemampuan perkembangan konservasi pada umumnya belum dimiliki siswa, sebagian kecil siswa yang sudah memiliki kemampuan konservasi volume. Maka dapat dikatakan bahwa materi IPA yang terdapat pada silabus dan RPP yang digunakan ke 3 sekolah tersebut sudah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

2. Kesesuaian Kata Kerja Operasional pada Kompetensi Dasar dengan Perkembangan Kognitif

Ditinjau dari kata kerja operasional yang terdapat pada standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas IV semester 1 yang dianalisis berdasarkan taksonomi Bloom’s menunjukkan bahwa kata kerja operasional yang terkandung pada 17 kompetensi dasar dari 5 standar kompetensi pada umumnya berada pada tarap berpikir pengetahuan (recognizing), pemamahan (understanding), dan penerapan (applying) atau pada tarap berpikir C1 sampai C3. Hal ini jika dihubungkan dengan usia siswa sekolah dasar dapat dinyatakan bahwa materi pelajaran IPA kelas IV semester 1 ditinjau dari kandungan kata kerja operasionalnya yang terdapat pada standar kompetesi kelas IV semester 1 sudah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.


(43)

224

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Kesesuaian Metoda Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif

Materi pelajaran sangat erat kaitannya dengan metoda pembelajaran yang digunakan guru dalam mengelola kelasnya, sehingga walaupun materi pelajaran telah sesuai dengan perkembangan kognitif tidak serta merta materi tersebut dapat dipahami oleh siswa jika metoda pembelajaran yang digunakan tidak sesuai. Dalam hal metoda pembelajaran tidak semua sekolah mengunakan metoda yang sesuai dengan perkembangan kognitif. SD AM sudah menggunakan metoda observasi langsung di lingkungan sekolah yaitu taman/kebun sekolah, praktek, demostrasi, tanya jawab, dan diskusi Hal ini tidak jauh berbeda dengan SD IN yang sudah menggunakan metoda praktek, demostrasi, diskusi dan ceramah, walaupun metoda ceramah masih kurang sesuai jika tidak didukung media yang baik. Perbedaan yang kontras terjadi pada SD CK metoda pembelajaran masih menggunakan ceramah dengan diawali siswa membaca dan mencatat buku paket Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ketiga sekolah tersebut masih ada metoda pembelajaran yang belum sesuai dengan tahap perkembangan kognitif operasional konkret.

4. Kesesuaian Media Pembelajaran dengan Perkembangan Kognitif

Media pembelajaran yang digunakan di SD AM, SD IN, dan SD CK dalam mengajarkan materi kelas IV semester 1 sebagian sudah sesuai dengan perkembangan kognitif operasional konkret yaitu lingkungan sekolah (kebun/taman sekolah), model, torso, charta, gambar, foto-foto dan alat praktek lainnya. Tetapi masih ada yang tidak sesuai dengan perkembangan kognitif


(44)

225

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

operasional konkret jika hanya mengunakan buku paket atau gambar-gambar pada buku paket.

B. Rekomendasi

1. Dinas Pendidikan

Guru professional sangat dituntut dalam meraih cita-cita pendidikan Nasional, apalagi guru untuk tingkat sekolah dasar yang akan menjadi pondasi tahap pendidikan selanjutnya. Maka untuk meningkatkan kompetensi pedagogic dan professional dibutuhkan :

1. Pelatihan atau diklat yang terprogram secara matang dan dilaksanakan secara simultan terutama dalam hal perencanaan pembelajaran dan teknik pengelolaan kelas.

2. Workshop pembuatan administrasi pembelajaran terutama silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

3. Seminar-seminar tentang perkembangan anak yang menunjang untuk perencanaan pembelajaran

Selain sumber daya guru yang profesional juga tidak akan optimal jika tidak didukung oleh sarana pembelajaran yang memadai, maka diharapkan kebutuhan alat bantu atau media pembelajaran yang memadai dapat dipenuhi Dinas Pendidikan untuk tiap sekolah.


(45)

226

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sekolah

Untuk memberikan layanan yang maksimal kepada siswa maka dibutuhkan jumlah siswa yang sedikit dalam tiap rombongan belajarnya, sehingga bukan hanya kuantitas yang menjadi tujuan pendidikan tetapi tetap harus memperhatikan kualitas output dan outcame yang baik. Lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman akan tercipta jika jumlah siswa dalam satu rombongan belajar dan satu sekolah sesuai dengan batas maksimal yang dapat dilayanani seorang guru.

Dalam menunjang pengelolaan sekolah yang baik maka diperlukan perencanaan anggaran yang tepat sasaran, terutama diperuntukan dalam hal peningkatan profesionalisme dan kualifikasi guru serta layanan kebutuhan proses belajar mengajar siswa dan guru.

3. Pengembang Kurikulum

Kurikulum yang disusun harus dapat melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran, pengembangan kurikulum dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, baik dalam merancang kurikulum, menyusun buku, maupun lembar kerja yang diperuntukkan bagi siswa sesuai dengan usia dan perkembangannya.

4. Guru

Guru yang baik adalah guru yang dapat memahami gaya belajar siswanya, sehingga guru hanya menjadi fasilitator saja bukan menjadi pentransper


(46)

227

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ilmu pengetahuan kepada siswanya. Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam perencanaan pembelajaran kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Guru dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam merancang pembelajaran yang dapat mengubah prilaku siswa kearah yang lebih baik.

Dalam merencanakan pembelajaran guru harus memperhatikan :

1. Metoda yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, yaitu metoda yang dapat mengaktifkan siswa belajar dan bersifat konkret seperti observasi, praktek, demostrasi, tannya jawab dan diskusi terbimbing

2. Media yang sesuai dengan perkembangan kognitif yaitu media konkret yang disesuaika dengan materi pembelajarannya

3. Kata kerja operasional yang terkandung dalam kompetensi dasar, sehingga sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

5. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan yaitu yang berkenaan dengan pengembangan metoda pembelajaran menjadi model pembelajaran untuk tiap kompetensi dasar yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa sehingga dapat menghasilkan pemahaman belajar yang baik bagi siswanya, kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran, dan hubungan nilai siswa dengan perkembangan kognitif.


(47)

228

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R.(2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,

and Assessing : A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York : Longman

Amir, T.M. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning:

Bagaimana Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta

Kencana Prenada Media Grup.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

BSNP.(2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Standar

kompetensi dan kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta

Boree, C. Goerge. (2008). General Psychology : Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, dan Perilaku. (terj. Helmi J. Fauzi). Jogjakarta : Primashopie

Briggs. L. (1970). Principles of Constructional Design. New York. Holt, Rinehart and Winston

Crowe, A.,Dirks, C. & Wenderoth, M.P. (2008). Biology in Bloom : Implementing

Bloom’s Taxsonomy to Enchence Student Learning in Biology. CBE-Life

Sciences Education, 2:368-381

Darliana. (2007). Kompetensi Ilmiah dan Kelemahan Pendidikan Sains (online) tersedia:http:// www.scribd.com/doc/2369277/Majalah-IPA-2007(10 Mei 2013

Depdiknas, (2002). Pendekatan Kontekstual (Teaching and Learning ). Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi

Mata Pelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiya. Jakarta:

BSNP

Dinje Borman Rumumpuk. (1988). Media Instruksional. Jakarta : Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud


(48)

229

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Djojosoediro, W. (tanpa tahun). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. (online)

tersedia:http//www.tpardede.wikispaces.com/file/.../Microsoft+Word+-+ipa_unit1_1_pdf. [Mei 2013]

Driana, E. (2012). Gawat darurat pendidikan Indonesia, (online) tersedia:http://www.oecd.org/dataoecd/34/60/46619703.pdf (10 Mei 2013)

Faturochman, (2007) Pengantar Psikologi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Gall, M.D., Gall, J.P.,& Borg, W.R. (2003). Educational Research. An

Introducation. Arlington Street, Boston : Pearson Education, Inc

Glass, G.V, & Hopkins, K.D. (1979). M. A Education. Research and Evaluation

Metodology.: University of Colorado: Education, Inc

Gredler, E.M. (2011) Learning and Instruction : Toeri dan Aplikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Labinowicz, ED. (1980).The Piaget Primer : Thinking Learning Teaching. Canada : Wesley Publishing Company

Latifah, M (2008). Perkembangan Kognitif. (online) tersedia : http://tumbuh kembang anak.edublogs.org/2008/04/29/perkembangan-kognitif [Mei 2013]

Miles, M.B. & Hubernas, A.M. (1992). Analisis Domain Kualitatif. Jakarta : UI Press

Monks, J.F. dan Knoers, A.M.P. (2006). Ontwikkeling Psychologie. Van Gorcum : Assen.

Muhibbin, S. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Riva’ I (2001). Media Pengajaran. Bandung:Sinarbaru.

Algesindo

Nur, M. (2002). Kumpulan Makalah Teori Pembelajaran MIPA. Depdiknas, Universitas Negeri Surabaya


(1)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

operasional konkret jika hanya mengunakan buku paket atau gambar-gambar pada buku paket.

B. Rekomendasi

1. Dinas Pendidikan

Guru professional sangat dituntut dalam meraih cita-cita pendidikan Nasional, apalagi guru untuk tingkat sekolah dasar yang akan menjadi pondasi tahap pendidikan selanjutnya. Maka untuk meningkatkan kompetensi pedagogic dan professional dibutuhkan :

1. Pelatihan atau diklat yang terprogram secara matang dan dilaksanakan secara simultan terutama dalam hal perencanaan pembelajaran dan teknik pengelolaan kelas.

2. Workshop pembuatan administrasi pembelajaran terutama silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

3. Seminar-seminar tentang perkembangan anak yang menunjang untuk perencanaan pembelajaran

Selain sumber daya guru yang profesional juga tidak akan optimal jika tidak didukung oleh sarana pembelajaran yang memadai, maka diharapkan kebutuhan alat bantu atau media pembelajaran yang memadai dapat dipenuhi Dinas Pendidikan untuk tiap sekolah.


(2)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sekolah

Untuk memberikan layanan yang maksimal kepada siswa maka dibutuhkan jumlah siswa yang sedikit dalam tiap rombongan belajarnya, sehingga bukan hanya kuantitas yang menjadi tujuan pendidikan tetapi tetap harus memperhatikan kualitas output dan outcame yang baik. Lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman akan tercipta jika jumlah siswa dalam satu rombongan belajar dan satu sekolah sesuai dengan batas maksimal yang dapat dilayanani seorang guru.

Dalam menunjang pengelolaan sekolah yang baik maka diperlukan perencanaan anggaran yang tepat sasaran, terutama diperuntukan dalam hal peningkatan profesionalisme dan kualifikasi guru serta layanan kebutuhan proses belajar mengajar siswa dan guru.

3. Pengembang Kurikulum

Kurikulum yang disusun harus dapat melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran, pengembangan kurikulum dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, baik dalam merancang kurikulum, menyusun buku, maupun lembar kerja yang diperuntukkan bagi siswa sesuai dengan usia dan perkembangannya.

4. Guru

Guru yang baik adalah guru yang dapat memahami gaya belajar siswanya, sehingga guru hanya menjadi fasilitator saja bukan menjadi pentransper


(3)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ilmu pengetahuan kepada siswanya. Dalam hal ini guru dituntut untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam perencanaan pembelajaran kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Guru dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam merancang pembelajaran yang dapat mengubah prilaku siswa kearah yang lebih baik.

Dalam merencanakan pembelajaran guru harus memperhatikan :

1. Metoda yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, yaitu metoda yang dapat mengaktifkan siswa belajar dan bersifat konkret seperti observasi, praktek, demostrasi, tannya jawab dan diskusi terbimbing

2. Media yang sesuai dengan perkembangan kognitif yaitu media konkret yang disesuaika dengan materi pembelajarannya

3. Kata kerja operasional yang terkandung dalam kompetensi dasar, sehingga sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

5. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan yaitu yang berkenaan dengan pengembangan metoda pembelajaran menjadi model pembelajaran untuk tiap kompetensi dasar yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa sehingga dapat menghasilkan pemahaman belajar yang baik bagi siswanya, kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran, dan hubungan nilai siswa dengan perkembangan kognitif.


(4)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R.(2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing : A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York : Longman

Amir, T.M. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan. Jakarta Kencana Prenada Media Grup.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

BSNP.(2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Standar

kompetensi dan kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta

Boree, C. Goerge. (2008). General Psychology : Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, dan Perilaku. (terj. Helmi J. Fauzi). Jogjakarta : Primashopie Briggs. L. (1970). Principles of Constructional Design. New York. Holt, Rinehart

and Winston

Crowe, A.,Dirks, C. & Wenderoth, M.P. (2008). Biology in Bloom : Implementing Bloom’s Taxsonomy to Enchence Student Learning in Biology. CBE-Life Sciences Education, 2:368-381

Darliana. (2007). Kompetensi Ilmiah dan Kelemahan Pendidikan Sains (online) tersedia:http:// www.scribd.com/doc/2369277/Majalah-IPA-2007(10 Mei 2013

Depdiknas, (2002). Pendekatan Kontekstual (Teaching and Learning ). Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiya. Jakarta: BSNP

Dinje Borman Rumumpuk. (1988). Media Instruksional. Jakarta : Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud


(5)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Djojosoediro, W. (tanpa tahun). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD. (online) tersedia:http//www.tpardede.wikispaces.com/file/.../Microsoft+Word+-+ipa_unit1_1_pdf. [Mei 2013]

Driana, E. (2012). Gawat darurat pendidikan Indonesia, (online) tersedia:http://www.oecd.org/dataoecd/34/60/46619703.pdf (10 Mei 2013)

Faturochman, (2007) Pengantar Psikologi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Gall, M.D., Gall, J.P.,& Borg, W.R. (2003). Educational Research. An Introducation. Arlington Street, Boston : Pearson Education, Inc

Glass, G.V, & Hopkins, K.D. (1979). M. A Education. Research and Evaluation Metodology.: University of Colorado: Education, Inc

Gredler, E.M. (2011) Learning and Instruction : Toeri dan Aplikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Labinowicz, ED. (1980).The Piaget Primer : Thinking Learning Teaching. Canada : Wesley Publishing Company

Latifah, M (2008). Perkembangan Kognitif. (online) tersedia : http://tumbuh kembang anak.edublogs.org/2008/04/29/perkembangan-kognitif [Mei 2013]

Miles, M.B. & Hubernas, A.M. (1992). Analisis Domain Kualitatif. Jakarta : UI Press

Monks, J.F. dan Knoers, A.M.P. (2006). Ontwikkeling Psychologie. Van Gorcum : Assen.

Muhibbin, S. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana dan Ahmad Riva’ I (2001). Media Pengajaran. Bandung:Sinarbaru.

Algesindo

Nur, M. (2002). Kumpulan Makalah Teori Pembelajaran MIPA. Depdiknas, Universitas Negeri Surabaya


(6)

Wawan Gunawan,2014

KESESUAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2009). Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya. Jakarta : Kemenegpanrb.

P4TKIPA (2009). Hakikat Sains.(online) tersedia tersedia : http : //www. oecd.org /dataoecd/34/60/46619703.pdf [Mei 2013]

Rahyubi, H. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi : Pembelajaran Motorik. Ujung Berung, Bandung : Nusa Media.

Santoso S Hamidjojo. (1988). Media pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta : Depdikbud Dikti

Santrock, J.W. (2002). Life-span Development : Perkembangan Masa Hidup. (terj. Juda Damanik & Achmad Khusairi). Jakarta : Erlangga

……… (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika

Satori, Dj. & Komariah, A. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Setyosari, P. (2010). Metoda Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sunaryo, W.K. (2012). Taksonomi Kognitif : Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono (2011) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Srini, M.Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :

Depdikbud.

Sri, Y. U. (2010) Peringkat Indonesia berdasarkan Programme for International Student Assessment (PISA) (online) tersedia : http://www.oecd.org/ dataoecd/ 34 /60/ 46619703.pdf Puspendik [Mei 2013]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press.


Dokumen yang terkait

Aplikasi pembelajaran ilmu pengetahuan alam tingkat sekolah dasar berbasis Android

3 30 113

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI JAJAR 1 Pengelolaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar Negeri Jajar 1 Surakarta.

0 4 19

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI JAJAR 1 Pengelolaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar Negeri Jajar 1 Surakarta.

0 3 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 5 21

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 2 13

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 3 7

PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR.

1 8 16

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 16

MODEL MODIFIKASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI ANAK DENGAN KETERBATASAN POTENSI INTELEKTUAL DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF.

0 1 18

PENGARUH INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

0 0 10