Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi.
ANALISIS KESALAHAN PENGUNAAN EJAAN PADA KARANGAN NARASI
(Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Cisalasih Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Andriana Hulu
1003586
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN
EJAAN PADA KARANGAN NARASI
Oleh Andriana Hulu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Andriana Hulu 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
ANDRIANA HULU 1003586
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN PADA KARANGAN NARASI (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Cisalasih Kabupaten
Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. H.Y. Suyitno, M.Pd. NIP.195009081981011001
Pembimbing II
Dra. Effy Mulyasari, M.Pd. NIP.196801182008012003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Drs. Nana Djumhana, M.Pd. 195905081984031002
(4)
iii
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR BAGAN ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Definisi Operasional ... 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Teori Analisis Kesalahan ... 9
1. Pengertian Analisis Kesalahan ... 9
2. Tujuan dan Metodologi Analisis Kesalahan ... 10
3. Data dan Metode Analisis Kesalahan ... 11
B. Menulis ... 11
1. Pengertian Menulis ... 11
2. Tujuan Menulis ... 12
3. Manfaat Menulis ... 13
(5)
iv
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Karangan Narasi ... 13
2. Ciri-Ciri Karangan Narasi ... 14
3. Unsur-unsur Karangan Narasi ... 15
D. Ejaan Yang Disempurnakan... 17
1. Ejaan Pemakaian Huruf ... 17
2. Ejaan Penulisan Kata ... 19
3. Ejaan Penggunaan Tanda Baca ... 22
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 27
A. Metode Penelitian ... 27
B. Sumber Data ... 27
C. Lokasi Penelitian ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data... 28
E. Teknik Penganalisisan Data ... 28
F. Instrumen Penelitian ... 29
1. Instrumen Pengumpulan Data ... 29
2. Instrumen Pengolahan Data ... 29
G. Kerangka Berfikir Penelitian ... 32
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Deskripsi Data ... 33
B. Analisis Data ... 61
C. Pembahasan Hasil Analisis ... 100
D. Rekapitulasi Kesalahan Penggunaan Ejaan ... 103
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 108
A. Simpulan ... 108
B. Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 113 RIWAYAT HIDUP
(6)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN PADA KARANGAN NARASI
Oleh Andriana Hulu
NIM 1003586 ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah keterampilan menulis di bangku sekolah dasar yang masih kurang diperhatikan, sehingga membuat siswa pun menjadi kesulitan dalam mengembangkan keterampilan menulisnya. Kurangnya keterampilan menulis yang dimiliki oleh siswa berpengaruh pada kesalahan berbahasa yang seringkali dilakukan siswa ketika menulis, terutama dalam menulis karangan. Kesalahan berbahasa yang sering dilakukan siswa ketika menulis karangan adalah penggunaan ejaan yang kurang tepat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan pada karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih dengan rumusan masalah: Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada pemakaian huruf yang mencakup pemakaian huruf kapital dan pemakaian huruf kecil dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang? Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada penulisan kata yang mencakup: kata depan dan kata awalan di dan ke, partikel pun, angka dan bilangan, kata ganti -ku dan –nya dalam karangan narasi siswa
kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang? Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang? Penelitian ini menggunakan metode penelitian dekriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, yaitu kesalahan ranah penulisan huruf dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 1381 kesalahan (81,62%), kesalahan ranah penulisan kata ditemukan sebanyak 227 kesalahan (13,42%), kesalahan ranah penggunaan tanda baca ditemukan sebanyak 84 kesalahan (4,96%). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kesalahan yang berjumlah 1692 kesalahan dari 31 karangan siswa, siswa lebih rentan melakukan kesalahan dalam pemakaian huruf kecil maupun huruf kapital, kemudian disusul oleh penulisan kata, dan yang paling sedikit adalah penggunaan tanda baca yang masih sedikit siswa gunakan. Saran dari penelitian ini adalah penting bagi guru untuk lebih memperhatikan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan siswa, terutama pada siswa kelas tinggi agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat diperbaiki sehingga akan membuat siswa terbiasa dalam penggunaan ejaan yang benar dalam kegiatan menulis. Oleh karena itu, pemahaman penggunaan ejaan yang baik dan benar sebaiknya diberikan dari mulai siswa dikelas rendah, agar kesalahan pada pemakaian huruf, penulisan katam dan penggunaan tanda baca yang terjadi di kelas tinggi ini dapat dikurangi. Kata kunci: Analisis Kesalahan, Ejaan, Karangan Narasi
(7)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALYSIS OF FAULT SPELLING APPLICATION IN NARRATIVE ESSAY
By Andriana Hulu
NIM 1003586 ABSTRACT
The backdrop of this study is skills in writing being not yet paid attention in elementary schools, making students difficult to develop skills in their writing. The lack of skills in writing to students have effect on the fault in speak frequently made by students when they are writing, especially the writing of an article. The fault in speak frequently made by students when they are writing an essay is incorrect spelling application in Official Indonesian Spelling System (Ejaan Yang Disempurnakan). Based on the backdrop, this study was conducted on narrative essay of SDN Cisalasih upper graders in the formulation of problems: How the type of fault spelling application is occurred in the use of capital letters and lower case letter within narrative essay of upper graders (4, 5, 6) in SDN Cisalasih, Desa Cikidang? How the type of fault spelling application is occurred in the writing of words including: preposition and prefix at and to, particle also, digit and figure, pronoun my and its within narrative articles of upper graders (4, 5, 6) in SDN Cisalasih, Desa Cikidang? How the type of fault spelling application is occurred in the use of punctuation marks within narrative essay of upper graders (4, 5, 6) in SDN Cisalasih, Desa Cikidang? This study is conducted by using qualitative descriptive research method. The results of this study suggest that fault letter writing domain within narrative essay of upper graders in SDN Cisalasih, Desa Cikidang, are 1381 (81.62%), fault word writing domain are 227 (13.42%), fault punctuation mark application domain are 84 (4.96%). Based on the results of the study, we found 1692 faults in 31 essay of students; students are more susceptible to make faults in the use of both lower case letters and capital letters followed by the writing of words and, the most insignificantly, the use of less punctuation marks by students. Suggestions we proposed are teachers should more pay attention to faults in the spelling application by students, especially upper graders, there by allowing students to correct those faults, making students are familiar to the correct spelling application in the writing activities. Therefore, the understanding of correct spelling application should be provided for students, starting at lower graders, to alleviate faults in the use of letters, punctuation marks, and the writing of words in this upper class.
(8)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
(9)
1
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar merupakan pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap siswa dan pelajaran Bahasa Indonesia juga salah satu dari mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional. Pelajaran Bahasa Indonesia di beberapa sekolah dasar khususnya kabupaten bandung barat saat ini masih dilaksanakan dengan beracuan kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dalam kurikulum tersebut terdapat empat keterampilan bahasa, yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Selain itu, pada pelajaran Bahasa Indonesia juga terdapat pembelajaran sastra, pembelajaran sastra di sekolah memiliki beberapa macam, yaitu cerita pendek (cerpen), drama, novel, dan puisi. Pembelajaran sastra di sekolah menjadi pendukung empat keterampilan bahasa. Adanya keempat keterampilan bahasa di sekolah, setiap sekolah (khususnya guru) diharapkan mampu memberikan pengajaran Bahasa Indonesia kepada siswa dengan baik agar setiap siswa dapat memiliki empat keterampilan bahasa yang baik dan benar.
Dari empat keterampilan bahasa di atas, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang produktif, selain keterampilan berbicara. Keterampilan bahasa yang produktif adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dalam kehidupan manusia, terutama dalam kehidupan anak sehingga keterampilan produktif menulis dapat dikembangkan oleh setiap individu. Dalam mengembangkan keterampilan menulis, anak dapat mempelajari dan melatih keterampilan ini agar keterampilan menulis dapat berkembang dengan baik. Perkembangan keterampilan menulis juga didukung oleh peran orangtua dan guru yang bersedia terlibat untuk aktif dalam meningkatkan kemampuan menulis anak. Selain di rumah, keterampilan menulis pun dapat dikembangkan di sekolah. Guna mengembangkan keterampilan menulis di sekolah, khususnya dalam
(10)
2
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran Bahasa Indonesia, pelatihan keterampilan menulis telah diatur dalam kompetensi yang terdapat dalam kurikulum.
Menurut Syamsudin (dalam Yuniarti, 2009:5) menyatakan keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling sukar apabila kita bandingkan dengan tiga keterampilan lainnya, seperti membaca, menyimak, dan mendengarkan. Saat pelatihan keterampilan menulis di sekolah, tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan menulis yang mereka miliki. Banyak siswa di sekolah dasar berfikir keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sukar dan membosankan, sehingga ketika siswa diberi tugas untuk menulis di sekolah maupun di rumah akan timbul perasaan malas. Seperti yang terjadi di lokasi penelitian penulis di SDN Cisalasih Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Ketika penulis meminta siswa untuk menulis, siswa memberikan respon seperti, “Bu, jangan nulis aja.”, “Bu, capek.”, “Bu, jangan banyak-banyak nulisnya ya.”. Melalui respon yang mereka berikan kita dapat melihat sebagian contoh kecil dari siswa yang malas untuk menulis. Perasaan malas inilah yang akan menyebabkan siswa kurang membiasakan diri dalam mengembangkan keterampilan menulis mereka. Keterampilan menulis ini merupakan salah satu tujuan instruksional umum kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia.
Hambatan yang terjadi pada keterampilan menulis di atas tidak hanya faktor dari dalam diri siswa saja, melainkan adanya juga hambatan dari faktor eksternal. Contoh kecil dari faktor eksternal adalah sekolah dan guru. Tidak jarang sekolah-sekolah yang menyediakan waktu belajar sedikit untuk siswanya dapat meningkatkan keterampilan menulis, waktu yang sedikit inilah terkadang membuat guru terbatas dalam mengajarkan cara meningkatkan keterampilan menulis kepada siswa. Selain keterbatasan waktu di sekolah, penulis menemukan hambatan lain yang disebabkan oleh guru kelas di tempat penelitiannya, peneliti melihat guru yang kurang peduli untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa-siswa yang dididiknya, siswa yang masih kurang bisa dalam pembelajaran keterampilan menulis tidak diberikan penanganan yang khusus sehingga keterampilan menulis siswa tersebut tidak dapat berkembang dengan baik dan
(11)
3
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tetap mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan menulis. Guru kelas hanya mengukur dan menilai isi tulisan siswa tanpa membelajarkan proses keterampilan menulis pada siswa. Selain itu, tidak sedikit juga guru yang masih kurang mahir menggunakan media untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dalam pembelajaran keterampilan menulis.
Untuk meningkatkan keterampilan menulis dibutuhkan keterampilan pada pemilihan kata, struktur sintaksis dan memilih gaya bahasa apa yang akan digunakan. Apabila ketiga keterampilan ini telah dimiliki oleh siswa, maka siswa akan mampu menyusun sebuah kalimat menjadi paragraf. Tiga keterampilan ini dapat membantu siswa dalam menulis sebuah karangan yang baik, jika ketiga keterampilan tersebut tidak dikuasai oleh siswa maka siswa akan merasa kesulitan dalam menulis sebuah karangan yang baik. Karangan yang baik adalah karangan yang memperhatikan struktur kalimat dan juga menggunakan ejaan secara benar berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan. Siswa dapat dengan mudah membuat karangan, tetapi terkadang mereka tidak menggunakan kata-kata yang tepat dan pada penggunaan ejaan, siswa-siswa di sekolah dasar tidak menggunakan ejaan yang sesuai dengan “Ejaan Yang Disempurnakan”.
Menurut Heaton (dalam Suwandi, 2008: 162) kegiatan menulis karangan membutuhkan keterampilan yang meliputi keterampilan menyusun kalimat dengan benar, menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan, keterampilan menggunakan kalimat, penggunaan bahasa secara efektif, dan keterampilan secara tepat menggunakan ejaan. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis lebih menitikberatkan penulisan karangan yang memperhatikan kemampuan dalam penggunaan ejaan secara tepat. Hal ini disebabkan karena peneliti menemukan banyak kesalahan dalam penggunaan ejaan yang terdapat pada tulisan karangan siswa di sekolah dasar khususnya di sekolah dasar tempat penulis melakukan kegiatan PLP (Pendidikan Latihan Profesi) di SDN Cisalasih Kabupaten Bandung Barat.
Kesalahan penggunaan ejaan pada karangan siswa di sekolah dasar merupakan pelanggaran terhadap kode berbahasa dan penentuan kriteria Bahasa
(12)
4
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia yang baik dan benar pada karangan. Penggunaan ejaan di sekolah dasar sudah tertuang dalam kurikulum. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan (Badudu, 1990: 7). Penemuan kesalahan penggunaan ejaan pada karangan siswa di SDN Cisalasih menjadi dasar bagi penelitian ini. Banyak siswa kelas III yang merupakan bagian dari kelas rendah belum tepat dalam menggunakan ejaan pada sebuah karangan. Penulis mengkhususkan permasalahan yang akan diteliti adalah penggunaan ejaan pada karangan narasi yang telah dibuat oleh siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih. Karangan narasi merupakan karangan yang menceritakan suatu peristiwa secara kronologis atau pengalaman yang telah dirasakan atau dilihat oleh siswa.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah permasalahan yang ditemukan oleh penulis di kelas III sama terjadi di kelas tinggi juga, jika permasalahan yang terjadi di kelas tinggi sama seperti di kelas III maka hendaknya masalah ini mendapat perhatian khusus dari setiap guru kelas di SDN Cisalasih. Adanya permasalahan seperti ini, penulis berfikir penting untuk menganalisis kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih dan mengidentifikasi pada ranah mana saja kesalahan penggunaan ejaan yang sering dilakukan oleh siswa kelas tinggi SDN Cisalasih, baik ranah pemakaian huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.
Tahap pertama, peneliti telah melakukan observasi. Obeservasi dilakukan di SDN Cisalasih untuk mengidentifikasi permasalahan pada pelajaran bahasa Indonesia, terutama pada pembelajaran keterampilan menulis karangan dengan penggunaan ejaan yang baik dan benar. Pada tahap ini, peneliti melihat hasil karangan siswa pada buku catatan siswa. Peneliti menyimpulkan karangan yang di buat oleh siswa masih banyak terdapat kesalahan penggunaan ejaan. Kemudian, peneliti meminta siswa membuat karangan narasi yang bertemakan pengalaman yang menyenangkan dan diberi judul bebas. Setelah karangan narasi siswa terkumpul, tahap selanjutnya adalah penulis melakukan analisis kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi yang dilakukan oleh siswa.
(13)
5
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian mengenai analisis kesalahan berbahasa sudah pernah dilakukan oleh Ovi Noviyanti (2010) “Kesalahan-Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
Karangan Pembelajar BIPA Di Balai Bahasa UPI” dengan kesimpulan:
Kesalaham berbahasa Indonesia yang dilakukan BIPA di Balai Bahasa UPI dalam karangannya terjadi di setiap tataran, baik itu fonologi, morfologi, sintaksis, maupun leksikon, dan sedikit banyak kesalahan tersebut membuat makna kalimat mengalami perubahan.
Berlandaskan penelitian yang telah dilakukan oleh Ovi Noviyanti mengenai analisis kesalahan berbahasa, penelitian ini lebih menekankan pada analisis kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi yang dibuat oleh siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih. Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana kesalahan pengunaan ejaan yang dilakukan oleh siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih, peneliti memilih judul penelitian “Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Pada Karangan Narasi” (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Cisalasih Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan oleh peneliti, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Karangan narasi yang dibuat siswa kelas III SDN Cisalasih masih belum mencapai karangan yang baik karena masih banyak terdapat kesalahan berbahasa
2. Kesalahan berbahasa pada karangan narasi siswa SDN Cisalasih terjadi pada penulisan dan penggunaan ejaan
3. Siswa kelas tinggi SDN Cisalasih belum dapat menggunakan ejaan yang benar berdasarkan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, masalah yang akan dibatasi dalam penelitian ini adalah:
(14)
6
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penelitian difokuskan kepada kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih Desa Cikidang
2. Data yang digunakan adalah karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih Desa Cikidang yang diambil pada saat siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia
3. Ranah kesalahan penggunaan ejaan yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah kesalahan penggunaan ejaan pada ranah yang pertama pemakaian huruf yang mencakup pemakaian huruf kapital dan huruf kecil , ranah yang kedua penulisan kata yang mencakup: kata depan atau kata awalan di dan ke, partikel pun, angka dan bilangan, kata ganti ku-, -ku, dan –nya, dan ranah
yang ketiga penggunaan tanda baca D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada pemakaian huruf yang mencakup pemakaian huruf kapital dan huruf kecil dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang? 2. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada penulisan
kata yang mencakup: kata depan atau kata awalan di dan ke, partikel pun, angka dan bilangan, kata ganti ku-, -ku, dan –nya dalam karangan narasi siswa
kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang?
3. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.
(15)
7
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada pemakaian huruf mencakup pemakaian huruf kapital dan huruf kecil dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang 2. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada
penulisan kata yang mencakup: kata depan atau kata awalan di dan ke, partikel pun, angka dan bilangan, kata ganti ku-, -ku, dan –nya, dalam karangan narasi
siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang
3. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) di SDN Cisalasih Desa Cikidang
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu kepada pembelajaran Bahasa Indonesia agar dengan adanya penelitian ini dapat mengurangi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan terutama dalam penulisan karangan di kalangan siswa sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru khususnya Guru SDN Cisalasih untuk dapat mengetahui bagian mana saja kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada anak didiknya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
G. Definisi Operasional
1. Analisis Kesalahan adalah kegiatan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang akan diteliti secara sistematis dengan acuan pada teori-teori yang berhubungan. Analisis kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan pada penelitian ini beracuan kepada Ejaan Yang Disempurnakan.
(16)
8
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang mengalami perubahan kearah kesempurnaan dari ejaan-ejaaan sebelumnya. Ejaan yang Disempurnakan merupakan pedoman dalam penulisan ejaan bahasa Indonesia.
3. Karangan Narasi adalah karangan tulisan yang menceritakan suatu rangkaian peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Karangan narasi pada penelitian ini ditulis oleh siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih Desa Cikidang.
4. Kelas tinggi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kelas 4, 5, dan 6. Sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas 1, 2, dan 3 dan kelas tinggi terdiri dari kelas 4, 5, 6.
(17)
27
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Melalui metode ini penulis mencoba mengungkapkan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang. Adapun analisis kesalahan akan dideskripsikan melalui kata-kata. Metode penelitian deskriptif ini digunakan dalam penelitian bahasa untuk mengumpulkan data dan menggambarkannya secara alamiah. Langkah kerja dari metode ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih Desa Cikidang.
B. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas tinggi (4, 5, 6) SDN Cisalasih Desa Cikidang yang memiliki kesalahan penggunaan ejaan Karangan yang akan dianalisis sebanyak 31 karangan. Karangan narasi ini dibuat siswa pada saat penulis mendatangi sekolah dan melakukan kegiatan praktek, penulis meminta siswa untuk membuat karangan narasi.
Sumber data terdiri dari 1 karangan dari karangan yang dibuat oleh anak kelas IV, karangan yang dibuat oleh anak kelas IV masih banyak yang tidak terbaca tulisannya dan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh peneliti, maka yang terpilih hanya 1 karangan dari 20 karangan yang terkumpul. Karangan yang dibuat oleh anak kelas V sebanyak 22 karangan yang terpilih hanya 16 karangan. Karangan yang terpilih adalah karangan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Karangan dari kelas VI yang terkumpul sebanyak 19 karangan, 16 karangan yang terpilih sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,
(18)
28
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sama seperti kelas V, di kelas VI terdapat 3 karangan siswa yang tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN Cisalasih yang terletak di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pencatatan, teknik dokumentasi, dan teknik kepustakaan. Melalui teknik pencatatan peneliti membaca dan menganalisis karangan narasi siswa, kemudian mencatat kesalahan-kesalahan ejaan yang dilakukan oleh siswa. Pada teknik dokumentasi peneliti mengumpulkan karangan-karangan siswa sebagai bukti dokumentasi. Teknik kepustakaan peneliti mengacu kepada buku ejaan yang disempurnakan dan buku-buku sumber lainnya.
E. Teknik Penganalisisan Data
Menurut para ahli bahasa, langkah-langkah analisis kesalahan pada dasarnya dilakukan sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data yang akan dianalisis. b. Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan.
c. Menjelaskan kesalahan-kesalahan yang ditemukan. d. Mengklasifikasikan kesalahan kedalam jenis-jenisnya. e. Mengevaluasi kesalahan yang telah diklasifikasikan.
Dengan berpegangan kepada teori di atas, peneliti melakukan penganalisisan data dengan langkah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan karangan narasi yang telah dibuat oleh siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih.
2. Membaca dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada karangan yang telah dikumpulkan.
(19)
29
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menganalisis kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa.
4. Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan ke dalam kelompok-kelompok yang telah disusun sehingga dapat dilihat kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang cenderung dilakukan oleh siswa.
5. Mengevaluasi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan dengan membuat perbaikan ejaan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:
a. Kriteria karangan narasi yang akan dianalisis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi di SDN Cisalasih memiliki ketentuan di bawah ini:
Setiap karangan ditulis minimal empat paragraf Setiap paragraf terdiri dari lima baris
Tema karangan adalah pengalaman yang menyenangkan Judul bebas
2. Instrumen Pengolahan Data
Berdasarkan penilaian kriteria karangan narasi diatas maka peneliti lebih fokus kepada kriteria penggunaan ejaan dalam karangan narasi. Oleh karena itu peneliti akan menganalisis kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih.
Menurut Ellis (dalam Tarigan 2011: 63) metedologi analisis kesalahan adalah: a. Mengumpulkan sampel kesalahan
b. Mengidentifikasi kesalahan c. Menjelaskan kesalahan
(20)
30
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Mengklasifikasikan kesalahan e. Mengevaluasi kesalahan
Berlandaskan kepada penjelasan Ellis, peneliti membuat instrumen pengolahan data dengan menggunakan kartu data. Kartu data ini berbentuk tabel, kemudian akan diisi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan oleh siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih dan peneliti memberikan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan oleh siswa. Berikut adalah format kartu data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya.
(21)
31
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Responden :
Nama :
Tabel 3.1
Instrumen Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan
No Data Ranah Kesalahan
Penggunaan Ejaan
(22)
32
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(23)
33
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka Berfikir Penelitian
Pengumpulan Data
(Mengumpulkan karangan siswa kelas Tinggi (4, 5, 6) SDN Cisalasih Desa
Cikidang)
Analisis Data
(Membaca hasil karangan siswa)
Pengelompokan Data (Kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan siswa dibagi kedalam 3 ranah)
Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Ranah Pemakaian Huruf yang mencakup Pemakaian Huruf Kapital dan Pemakaian Huruf Kecil Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Ranah Penggunaan Tanda Baca Kesalahan Penggunaan Ejaan pada Ranah Penulisan Kata yang mencakup kata depan dan kata awalan di dan
ke, partikel pun,
angka dan bilangan, kata ganti ku-, -ku, dan –nya
(24)
34
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(25)
108
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan siswa kelas tinggi SDN Cisalasih dalam karangan narasi terjadi pada ranah penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Berikut beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini.
1. Kesalahan ranah pemakaian huruf dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 1381 kesalahan (81,62%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan pemakaian huruf kapital sebanyak 1046 kesalahan (61,82%) dan kesalahan pemakaian huruf kecil sebanyak 335 kesalahan (19,80%). Kesalahan pada ranah penulisan huruf ini merupakan kesalahan yang sangat banyak dilakukan oleh siswa kelas tinggi SDN Cisalasih.
2. Kesalahan ranah penulisan kata dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 227 kesalahan (13,42%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan penulisan kata di sebagai kata awalan sebanyak 105 kesalahan (6,21%), kesalahan penulisan kata ke sebagai kata awalan sebanyak 45 kesalahan (2,66%), kesalahan penulisan kata ganti –ku sebanyak 27 kesalahan (1,60%), kesalahan penulisan kata
ganti –nya sebanyak 18 kesalahan (1,06%), penulisan angka dan bilangan
sebanyak 15 kesalahan (0,89%), kesalahan penulisan kata di sebagai kata depan sebanyak 10 kesalahan (0,59%), kesalahan penulisan kata partikel
pun sebanyak 6 kesalahan (0,35%), dan yang paling sedikit pada kesalahan
penulisan kata ke sebagai kata depan sebanyak 1 kesalahan (0,06%). Kesalahan pada ranah penulisan kata ini, kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa kelas tinggi SDN Cisalasih setelah ranah kesalahan pemakaian huruf.
(26)
109
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kesalahan ranah penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 84 kesalahan (4,96%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan penggunaan tanda koma sebanyak 39 kesalahan (2,30%), kesalahan penggunaan tanda titik sebanyak 30 kesalahan (1,77%), kesalahan penggunaan tanda titik dua sebanyak 6 kesalahan (0,35%), kesalahan penggunaan tanda petik sebanyak 5 kesalahan (0,30%), dan kesalahan penggunaan ejaan yang paling sedikit terdapat pada tanda titik koma, tanda seru, tanda elipsis, dan tanda garis miring masing-masing sebanyak 1 kesalahan (0,06%). Kesalahan pada ranah ini merupakan kesalahan yang paling sedikit dilakukan oleh siswa, karena sedikitnya tanda baca yang digunakan oleh siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran kepada guru, siswa, dan peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Bagi guru, sebaiknya guru lebih memperhatikan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas tinggi, terutama mengenai tata cara menulis yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Seharusnya pada kelas tinggi, siswa sudah memahami tata cara penggunaan ejaan yang baik dan benar. Materi penggunaan ejaan yang tepat sebaiknya diberikan ketika siswa sudah mulai duduk di kelas rendah, sehingga ketika mereka berada di kelas tinggi, mereka dapat menulis dengan baik dan benar sesuai aturan Ejaan Yang Disempurnakan. Selain itu, guru juga dapat memberikan pelatihan kepada siswa dengan cara guru membacakan sebuah teks dan meminta siswa menuliskannya dengan menggunakan ejaan, dengan hal ini siswa yang masih salah menggunakan ejaan dapat dievaluasi secara langsung oleh guru, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan.
(27)
110
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi siswa, khususnya siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih, apabila siswa masih belum mengerti dalam penggunaan ejaan menurut EYD, sebaiknya siswa berperan aktif untuk bertanya kepada gurunya, dan hendaknya juga siswa lebih banyak membaca buku mengenai EYD, sehingga dapat menambah pemahaman siswa mengenai penggunaan ejaan yang baik dan benar sesuai EYD.
3. Bagi penelitian selanjutnya, analisis kesalahan ini sangat penting untuk dilakukan, agar kita khususnya sebagai calon pendidik dan pendidik tahu pada ranah apa saja kesalahan yang rentan dilakukan siswa. Penelitian selanjutnya hendaknya lebih fokus dalam menentukan objek penelitiannya.
(28)
111
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, Yus. (1990). Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima. Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.
Chaer, A. (2011). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, F. (2006). Metoda Linguistik: Ancangan Metoda Penelitian dan
Kajian. Bandung: Refika Aditama.
Keraf, Gorys. (1981). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. (2000). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. (2000). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. (2001). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. (2007). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi.
Noviyanti, Ovi. (2010). “Kesalahan-Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada Karangan Pembelajar BIPA Di Balai Bahasa UPI”. Skripsi Sarjana pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Parera, Jos Daniel. (1993). Menulis tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
(29)
112
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suwandi, S. (2008). Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Tarigan, H.G. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yuniarti, Inu. (2009). “Penggunaan Media Grafis dan Media Lingkungan dalam Pembelajaran Menulis Poster pada Siswa Kelas VIII B SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI. ---. (2013). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan &
(1)
Andriana Hulu, 2014
(2)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan siswa kelas tinggi SDN Cisalasih dalam karangan narasi terjadi pada ranah penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Berikut beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini.
1. Kesalahan ranah pemakaian huruf dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 1381 kesalahan (81,62%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan pemakaian huruf kapital sebanyak 1046 kesalahan (61,82%) dan kesalahan pemakaian huruf kecil sebanyak 335 kesalahan (19,80%). Kesalahan pada ranah penulisan huruf ini merupakan kesalahan yang sangat banyak dilakukan oleh siswa kelas tinggi SDN Cisalasih.
2. Kesalahan ranah penulisan kata dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 227 kesalahan (13,42%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan penulisan kata di sebagai kata awalan sebanyak 105 kesalahan (6,21%), kesalahan penulisan kata ke sebagai kata awalan sebanyak 45 kesalahan (2,66%), kesalahan penulisan kata ganti –ku sebanyak 27 kesalahan (1,60%), kesalahan penulisan kata ganti –nya sebanyak 18 kesalahan (1,06%), penulisan angka dan bilangan sebanyak 15 kesalahan (0,89%), kesalahan penulisan kata di sebagai kata depan sebanyak 10 kesalahan (0,59%), kesalahan penulisan kata partikel pun sebanyak 6 kesalahan (0,35%), dan yang paling sedikit pada kesalahan penulisan kata ke sebagai kata depan sebanyak 1 kesalahan (0,06%). Kesalahan pada ranah penulisan kata ini, kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa kelas tinggi SDN Cisalasih setelah ranah kesalahan pemakaian huruf.
(3)
3. Kesalahan ranah penggunaan tanda baca dalam karangan narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang ditemukan sebanyak 84 kesalahan (4,96%). Kesalahan tersebut adalah kesalahan penggunaan tanda koma sebanyak 39 kesalahan (2,30%), kesalahan penggunaan tanda titik sebanyak 30 kesalahan (1,77%), kesalahan penggunaan tanda titik dua sebanyak 6 kesalahan (0,35%), kesalahan penggunaan tanda petik sebanyak 5 kesalahan (0,30%), dan kesalahan penggunaan ejaan yang paling sedikit terdapat pada tanda titik koma, tanda seru, tanda elipsis, dan tanda garis miring masing-masing sebanyak 1 kesalahan (0,06%). Kesalahan pada ranah ini merupakan kesalahan yang paling sedikit dilakukan oleh siswa, karena sedikitnya tanda baca yang digunakan oleh siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran kepada guru, siswa, dan peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Bagi guru, sebaiknya guru lebih memperhatikan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas tinggi, terutama mengenai tata cara menulis yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Seharusnya pada kelas tinggi, siswa sudah memahami tata cara penggunaan ejaan yang baik dan benar. Materi penggunaan ejaan yang tepat sebaiknya diberikan ketika siswa sudah mulai duduk di kelas rendah, sehingga ketika mereka berada di kelas tinggi, mereka dapat menulis dengan baik dan benar sesuai aturan Ejaan Yang Disempurnakan. Selain itu, guru juga dapat memberikan pelatihan kepada siswa dengan cara guru membacakan sebuah teks dan meminta siswa menuliskannya dengan menggunakan ejaan, dengan hal ini siswa yang masih salah menggunakan ejaan dapat dievaluasi secara langsung oleh guru, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan.
(4)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi siswa, khususnya siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih, apabila siswa masih belum mengerti dalam penggunaan ejaan menurut EYD, sebaiknya siswa berperan aktif untuk bertanya kepada gurunya, dan hendaknya juga siswa lebih banyak membaca buku mengenai EYD, sehingga dapat menambah pemahaman siswa mengenai penggunaan ejaan yang baik dan benar sesuai EYD.
3. Bagi penelitian selanjutnya, analisis kesalahan ini sangat penting untuk dilakukan, agar kita khususnya sebagai calon pendidik dan pendidik tahu pada ranah apa saja kesalahan yang rentan dilakukan siswa. Penelitian selanjutnya hendaknya lebih fokus dalam menentukan objek penelitiannya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, Yus. (1990). Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima. Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.
Chaer, A. (2011). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, F. (2006). Metoda Linguistik: Ancangan Metoda Penelitian dan
Kajian. Bandung: Refika Aditama.
Keraf, Gorys. (1981). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. (2000). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. (2000). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. (2001). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. (2007). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi.
Noviyanti, Ovi. (2010). “Kesalahan-Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
Karangan Pembelajar BIPA Di Balai Bahasa UPI”. Skripsi Sarjana pada
FPBS Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Parera, Jos Daniel. (1993). Menulis tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
(6)
Andriana Hulu, 2014
Analisis Kesalahan Pengunaan Ejaan Pada Karangan Narasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suwandi, S. (2008). Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Tarigan, H.G. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yuniarti, Inu. (2009). “Penggunaan Media Grafis dan Media Lingkungan dalam Pembelajaran Menulis Poster pada Siswa Kelas VIII B SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI. ---. (2013). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan &