EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFNUMB ERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh: Idam Nurdiansyah

NIM 1006565

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Oleh Idam Nurdiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Idam Nurdiansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Diajukan oleh: Idam Nurdiansyah

NIM. 1006565

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd NIP: 195206071976031003-0501

Pembimbing II

Pepen Permana, S.Pd.,M.Pd. NIP. 198002102005011002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan bahasa Jerman

Drs. Amir, M.Pd NIP. 196111101985031005


(4)

(5)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRAK

Nurdiansyah, Idam, 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative

Learning Numbered Heads Together Dalam Meningkatkan Keterampilan

Membaca Teks Bahasa Jerman Siswa. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Pembelajar bahasa Jerman mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman. Hal tersebut disebabkan siswa tidak hanya dituntut untuk dapat membaca teks dengan benar dan mencari informasi saja, melainkan harus memahami dan mendalami isi di dalam teks secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan di atas, dalam suatu pembelajaran diperlukan penerapan model pembelajaran yang tepat dan membuat siswa tertarik serta membuat pembelajaran lebih efektif. Salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together. (2) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together. (3) apakah model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together berhasil diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Illmu Pengetahuan Alam (IPA) SMA PGII Bandung dan sampel penelitian ini adalah kelas ILMU Pengetahuan (IPA) tahun ajaran 2015-2016 sebanyak 25 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan posttest, dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji t. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pretest 58,8 dan nilai rata-rata posttest 73,92. Dalam penelitian ini diperoleh thitung sebesar 8,59 dan ttabel sebesar 1,73. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima dan membuktikan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pengajar agar menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman, salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.


(6)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAKT

Nurdiansyah, Idam, 2015. Die Effektivität des kooperativen Lernmodells

Numbered Heads Together zur Verbesserung der Lesefertigkeit der Schüler

im Deutschtext. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Deutschlernenden haben Schwierigkeiten beim Leseverstehen. Die Lernenden müssen nicht nur den Deutschtext genau lesen und die Informationen finden, sondern auch den Inhalt des Textes verstehen. Basierend auf den Problemen wird ein richtiges Lernmodell gebraucht, für das sich die Lernenden interessieren können und durch die Verwendung dieses Modells wird der Unterricht effektiver durchgeführt. Numbered Heads Together ist eines der kooperativen Lernmodelle, das man dazu einsetzen kann. Die Ziele der Untersuchung sind um folgendes herauszufinden: (1) die Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext vor dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together, (2) die Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext nach dem Einsetzen des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together, und (3) die Effektivität des kooperativen Lernmodells Numbered Heads Together zur Verbesserung der Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext. In dieser Untersuchung wurde das Quasi-Experiment als Methode der Untersuchung mit One group Pre-Test and Post-test Desain verwendet und die Population dieser Untersuchung waren alle Schüler von der Klasse XI IPA SMA PGII Bandung, und die 25 Schüler von der Klasse XI IPA wurden die Probanden von dieser Untersuchung. Das Instrument, das in dieser Untersuchung benutzt wird, ist schriftlicher Test. Nach der Datenanalyse wurde es erläutert, dass die Note vom Vortest im Durchschnitt 58,8 war während die durchschnittliche Note vom Nachtest 73,92 war. Aus der Berechnung des T-Testes stellt sich heraus, dass das Resultat tRechnung = 8,59 > tTabelle 1,73 ist. Das bedeutet, dass die Untersuchungshypothese angenommen wird und die Einsetzung des kooperativen Lernmodells den Einfluss auf die Lesefertigkeit der Schüler hat. Daraus kann man auch sagen, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen dem Ergebnis des Vortests und des Nachtests gibt. Nach dem Untersuchungsergebnis schlägt der Verfasser vor, dass die Lehrenden dieses kooperativen Lernmodells zur Verbesserung der Lesefertigkeit der Schüler im Deutschtext verwenden könnten.


(7)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Model Pembelajaran ... 6

B. Model Pembelajaran Kooperatif ... 7

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 7

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 10


(8)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 13

5. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

C. Konsep Numbered Heads Together ... 16

1. Pengertian Numbered Heads Together ... 16

2. Langkah-langkah Numbered Heads Together ... 17

3. Kelebihan dan Kekurangan Numbered Heads Together ... 19

D. Hakikat Membaca ... 19

1. Definisi Membaca ... 19

2. Tujuan Membaca ... 20

3. Jenis-jenis Membaca ... 21

4. Tes Kemampuan Keterampilan Membaca ... 22

E. Asumsi ... 24

F. Hipotesis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Variabel dan Desain Penelitian ... 27

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Pengolahan Data ... 29

H. Prosedur Penelitian ... 29


(9)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ... 31

1. Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together ... 31

2. Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Siswa Setelah Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numered Heads Together ... 31

B. Uji Persyaratan Analisis ... 32

1. Uji Normalitas Data ... 32

2. Uji Homogenitas Variansi Data Pretest dan Posttest ... 32

3. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata ... 32

4. Pengujian Hipotesis ... 33

C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 33

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 39

B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(10)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

3.1 Desain Penelitian ... 26 3.2 Kategori Penelitian ... 28


(11)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Tes Awal dan Akhir

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3 Hasil Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y) Lampiran 4 Kategori Penilaian Menurut Arikunto Lampiran 5 Uji Normalitas Data Tes Awal (X) Lampiran 6 Uji Normalitas Data Tes Akhir (Y)

Lampiran 7 Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y)

Lampiran 8 Uji t (Signifikansi) Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir)

Lampiran 9 Tabel Kurva Normal 0 s/d Z Lampiran 10 Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors Lampiran 11 Tabel Distribusi F

Lampiran 12 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian


(12)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Jerman merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing di SMA. Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa (Sprachfertigkeiten) yang harus dikuasai yaitu: keterampilan mendengarkan (Hӧren), keterampilan berbicara (Sprechen), keterampilan membaca (Lesen), keterampilan menulis (Schreiben). Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran bahasa Jerman, karena penguasaan salah satu keterampilan bahasa sangat mempengaruhi keterampilan bahasa yang lain.

Seringkali pembelajar bahasa biasanya menganggap keterampilan membaca sebagai keterampilan yang mudah untuk dipelajari karena sifatnya yang hanya menyerap informasi dari sebuah teks. Namun pada kenyatannya keterampilan membaca sulit untuk dikuasai. Hal ini dikarenakan dalam membaca, siswa tidak hanya dituntut untuk dapat membaca teks dengan benar dan hanya mencari informasi saja, tetapi juga harus memahami dan mendalami apa yang ada didalam teks secara keseluruhan. Berdasarkan pengalaman, pembelajar bahasa Jerman mengalami kesulitan dalam mendapatkan pemahaman kosakata bahasa Jerman yang terdapat pada teks. Berdasarkan pengamatan nilai keterampilan membaca para mahasiswa semester 5 tahun ajaran 2012-2013 lebih rendah dari nilai keterampilan yang lainya. Begitu juga menurut pengamatan pengajar di SMA Kartika XIX-2 tahun ajaran 2014-2015, siswa mendapat kesulitan mendapatkan nilai yang baik dalam ujian bahasa Jerman terutama pada bagian yang membutuhkan keterampilan membaca teks.

Penguasaan kosakata dan pengusaan tata bahasa bahasa Jerman yang lemah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para pembelajar lemah pula dalam menguasai keterampilan membaca. Selain itu sering kali ada anggapan bahwa belajar bahasa Jerman itu sulit karena bahasa Jerman merupakan bahasa yang baru dipelajari bagi mereka. Hal ini menyebabkan siswa kurang begitu tertarik


(13)

2

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk membaca teks bahasa Jerman. Sejalan dengan hal tersebut, motivasi membaca teks bahasa Jerman yang kurang menyebabkan keterampilan membaca siswa menjadi kurang pula. Kurangnya teks bahasa Jerman yang mereka temukan dibanding bahasa Inggris juga menyebabkan faktor yang membuat siswa jarang membaca teks bahasa Jerman. Hal ini tentu saja membuat intensitas membaca siswa menjadi rendah bahkan cenderung malas untuk membaca teks bahasa Jerman. Siswa kurang memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk menguasai bahasa Jerman khususnya membaca. Pengajar di sekolah sebetulnya sudah melakukan proses pembelajaran yang maksimal namun diperlukan inovasi agar siswa lebih termotivasi mendalami keterampilan berbahasa Jerman terutama membaca.

Berdasarkan masalah di atas, diperlukan model pembelajaran yang tepat oleh pengajar yang membuat siswa tertarik pada pada pelajaran yang disampaikan dalam kelas, sehingga akan meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa adalah model pembelajaran koopratif tipe Numbered Heads Together. Model pembelajaran ini menuntut siswa belajar dengan rekan sekelas untuk memikirkan jawaban yang tepat dari soal yang diberikan oleh guru. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas untuk menyampaikan jawaban kelompok dan bertanggungjawab atas apa yang diucapkannya. Siswa yang mengucapkan jawaban kelompok dipilih secara acak melalui nomor yang sudah diberikan pada masing-masing siswa di awal pembentukan kelompok. Oleh karena itu, masing-masing siswa harus mengetahui dan mengerti jawaban yang diucapkan agar dalam menyampaikan jawaban kelompok dapat diucapkan dengan baik oleh semua siswa apabila ditunjuk.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat menjadi solusi karena model ini meminta siswa mengungkapkan pemahaman mereka tentang teks bahasa Jeman yang mereka baca. Melalui penelitian sebelumnya dapat di buktikan bahwa model pembelajaran ini efektif dalam memperbaiki beberapa aspek keterampilan berbahasa.


(14)

3

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumitra (2011) mengemukakan bahwa Metode Numbered Heads Together cocok dalam pembelajaran kosakata sedangkan Perdana (2014) mengemukakan metode Numbered Heads Together efektif dalam dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Kedua penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together terbukti efektif di dalam kelas.

Berdasarkan pemaparan di atas, model pembelajaran Numbered Heads Together dapat diterapkan pada pembelajaran kosakata dan berbicara, tetapi untuk keterampilan membaca belum terdapat penelitian tentang model tersebut, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengetahui efektifitas Numbered Heads Together dalam meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang akan

dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan judul ”EFEKTIVITAS MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN”.

B. Identifikasi Masalah

1. Kesulitan apa yang dihadapi siswa SMA dalam membaca bahasa Jerman dan apakah penyebab kesulitan-kesulitan tersebut?

2. Apakah usaha guru untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca bahasa Jerman?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together cocok digunakan untuk pembelajaran bahasa Jerman di SMA?

4. Bagaimanakah keterampilan membaca bahasa Jerman siswa di sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together? 5. Bagaimana hasil keterampilan membaca bahasa Jerman siswa sesudah

penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together? 6. Apakah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together efektif


(15)

4

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus pada tinjauan utama penelitian, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran bahasa Jerman dalam penelitian ini adalah pembelajaran membaca teks bahasa Jerman yang terintergrasi di SMA tingkat A1.

2. Keterampilan membaca teks bahasa Jerman adalah keterampilan yang menuntut pembaca memahami utuh sebuah teks setara tingkat GER A1. 3. Numbered Heads Together adalah model pembelajaran kooperatifyang

meminta siswa mengungapkan pemahaman mereka tentang materi yang mereka terima dari suatu pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang diteliti penulis, maka penulis perlu merumuskan masalah penelitian yang akan dilakukan. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan membaca bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together? 2. Bagaimana keterampilan membaca bahasa Jerman siswa sesudah penerapan

model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together?

3. Apakah terdapat perbedaan keterampilan membaca siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together?

4. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together efektif dalam keterampilan membaca bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui keterampilan membaca bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together. 2. Mengetahui keterampilan membaca bahasa Jerman siswa sesudah


(16)

5

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui perbedaan keterampilan membaca siswa sebelum dan sesudah penerapan kooperatif Numbered Heads Together.

4. Mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together dalam meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini penulis mangharapkan manfaat yang dapat diambil diantaranya:

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam pembahasan keterampilan membaca, terutama dalam penerapan model pembelajaran yang lebih efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca. b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga sekolah, Departemen Pendidikan Bahasa Jerman dan para pengajar menemukan model yang paling efektif untuk memperbaiki keterampilan membaca siswa.

Jika model pembelajaran ini memberikan dampak positif dalam pembelajaran, diharapkan menjadi masukan baru bagi pihak sekolah sebagai model pembelajaran yang inovatif.

Bagi para guru, jika penelitian ini terbukti efektif diharapkan mampu menjadi rekomendasi model pembelajaran yang digunakan para guru bahasa dalam mengajarkan keterampilan berbahasa terutama membaca.

Jika model pembelajaran ini terbukti kurang efektif minimal guru dapat melihat sejauh mana keterampilan membaca siswa setelah mengalami proses pembelajaran.

Bagi Departemen pendidikan bahasa Jerman, penilitian ini diharapkan dapat membantu para calon pengajar bahasa Jerman menambah model pembelajaran baru dalam pengajaran bahasa Jerman.


(17)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran cooperative leaning tipe Numbered Heads Together dalam meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest posttest seperti yang digambarkan sebagai berikut:

Desain Penelitian:

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Tabel 3.1 Keterangan:

O1: Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui keterampilan awal siswa membaca teks bahasa Jerman sebelum dilakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together

X: Perlakuan (treatment) berupa pengajaran membaca teks bahasa Jerman dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

O2: Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah dilakukan perlakuan (treatment) menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.


(18)

29

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel bebas (X) merupakan penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa.

2. Variabel terikat (Y) adalah keterampilan membaca teks bahasa Jerman.

C. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 2 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015.

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siwa di SMA PGII 2 Bandung kelas IPA. Sampel dari penelitian ini adalah siswa dari kelas Ilmu Pengetahuan Sosial dua (IPA ) yang terdiri atas 35 orang siswa. Dipilihnya kelas XI IPA sebagai sampel dikarenakan materi membaca di kelas XI sesuai dengan materi yang diteliti dan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami teks bahasa Jerman.

Metode penelitian yang akan diterapkan penulis untuk penelitian ini adalah metode quasi experiment. Namun pada pelaksanaannya tidak menggunakan kelas kontrol. Hal ini dilakukan karena setiap siswa atau kelas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam tingkat pemahamannya, sehingga kelas eksperimen tidak dapat dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun perlakuan yang diberikan sama, tingkat pemahaman yang dicapai oleh siswa akan beragam disetiap kelasnya (Sugiyono, 2008: hlm. 109). Quasi-experiment digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2014: hlm. 77). Pendapat tersebut sesuai dengan situasi tempat penelitian yang tidak memungkinkan mendapatkan kelas lain untuk dijadikan variabel kontrol dikarenakan jumlah kelas yang terlalu sedikit sehingga pihak sekolah tidak memberikan penulis kelas kontrol.


(19)

30

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini berupa tes. Tes yang digunakan berupa tes membaca yang terdiri atas dua bagian. Tes bagian yang pertama digunakan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan secara intensif dan selektif (detailliertes und selektives Lesen). Tes ini diambil dari buku Kontakte Deutsch Extra karya Eva-Maria Marbun dan Helmi Rosana yang diterbitkan Katalis, Kontakte Deutsch 2 karya Tini Hardjoni, Eva-Maria Marbun, Sartati Nainggolan yang diterbitkan oleh Katalis dan Ich liebe Deutsch karya Dyah Sapta Wulandari yang diterbitkan oleh Erlangga, sehingga tidak diadakan uji validitas dan reliabilitas, karena sudah dianggap layak untuk digunakan sebagai materi tes. Pretest dan posttest menggunakan perangkat yang sama, yaitu berupa tes tulis. Hal ini bertujuan agar hasil kedua tes tersebut dapat dibandingkan.

Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pada tes awal (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sebelum mendapatkan treatment cooperative learning tipe Numbered Heads Together. Tes yang kedua adalah tes akhir (posttest) yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa setelah penerapan treatment cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

Pada bagian pertama diberikan satu teks bahasa Jerman dengan 5 soal pilihan ganda. Tes bagian kedua yaitu tes membaca secara sselektif (selektives Lesen) terdiri atas satu teks bahasa Jerman dan 14 buah soal berbentuk benar atau salah (richtig oder falsch). Jadi jumlah keseluruhan soal pada tes yang akan diberikan kepada siswa adalah 19 butir soal. Nilai maksimal dalam penelitian ini adalah 100, sehingga menggunakan penghitungan jumlah soal yang benar dibagi 19 lalu di kali 100. dengan kategori penilaian menurut Arikunto (2009:245) (terdapat pada tabel 3.2).

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang memerlukan perlakuan maka diperlukan instrumen pelengkap yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


(20)

31

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Angka 100 Keterangan

80-100 Baik sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk mengetahui hasil membaca teks bahasa Jerman siswa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan teori-teori dan materi-materi yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil dari pengumpulan teori dan materi ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

2. Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan awal siswa dalam membaca teks bahasa Jerman.

3. Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan kegiatan menganalisis dan mengolah data yang sudah diperoleh dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Berikut langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan:

1. Memeriksa hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kemudian nilai siswa ditabulasikan agar dapat mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.


(21)

32

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sebelum menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas sampel, kemudian uji signifikansi perbedaan rata-rata dengan melakukan uji-t, yang bertujuan untuk mencari perbedaan antara hasil awal (pretest) dan hasil akhir (posttest).

H. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah untuk memperoleh informasi

yang berhubungan dengan permasalahan yang dialami oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

2. Melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan materi dan teori yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.

3. Mengajukan proposal penelitian.

4. Membuat surat izin penelitian ke SMA PGII 2. 5. Membuat rancangan proses pembelajaran (RPP). 6. Menyusun instrumen penelitian.

7. Memberikan pretest atau tes awal kepada siswa untuk mengetahui keterampilan awal siswa.

8. Memberikan treatment atau perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

9. Memberikan posttest atau test akhir untuk mengetahui keterampilan siswa setelah dilakukan diberikan perlakuan atau treatment.

10.Mengolah data penelitian melalui uji normalitas dan uji homogenitas, setelah itu digunakan uji t untuk mencari signifikansi perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest.

11.Membuat kesimpulan.


(22)

33

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: H0 : µ Ssp = µ Sbp

H1 : µ Ssp > µ Sbp Keterangan:

µ Ssp: Hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest).

µ Sbp: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest).

H0: Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

H1: Terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

Adapun kriteria pengujiannya adalah jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, maka penelitian ini dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima.


(23)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada tes awal, jika dilihat dari nilai rata-rata dapat disimpulkan siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang cukup. 2. Pada tes akhir, jika dilihat dari nilai rata-rata dapat disimpulkan siswa kelas

eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang lebih baik setelah perlakuan.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen diperoleh nilai uji t yang menunjukkan thitung>ttabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas eksperimen setelah menerima perlakuan.

4. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa.

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman, diperlukan suatu pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, model ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan membaca bahasa Jerman.


(24)

45

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya siswa dibiasakan untuk belajar secara kooperatif agar siswa dapat belajar bertanggungjawab menyelesaikan tugas-tugasnya, baik secara individual maupun secara berkelompok dan juga siswa dapat sharing keterampilan dengan teman-temannya.

3. Peneliti lain yang akan meneliti bidang yang sama, dapat menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dalam mempelajari keterampilan lainnya seperti mendengar, berbicara dan menulis dan menggunakan sampel yang jumlahnya relatif lebih banyak dan dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi.


(25)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Albers, Hans-Georg. (1995) Testen und Prüfen in der Grundstufe. München:Langenscheidt. Arifin, Zainal. (2009) Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, Suharsimi. (2010)Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Baulecke, T.R. (2012) MethodenimUnterricht.Kronshagen: DruckhausLeupelt GmbH & Co.KG, Handewitt.

Berkessel, H., Bernsen, D., Helfrich, W., Nieβ, O., danWilig, K. (2013) Heko UmgangmitHeterogenitätkonkret am Gymnasium der Beitrag des Faches Geschichte zumUmgangmitHeterogenität. Mainz: Die RegionalenFachberater Geschichte.

Daryanto.(2013) InovasiPembelajaranEfektif.Bandung: YramaWidya.

Ehler, Swantje. (2010) Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Esselborn, Karl. (2003) Handbuchinterkulturelle Germanistik. Stutgart: Metzlersche Verlagsbuchhandlung und Ernst Poeschel Verlag GmbH.

Green, K dan Green, N. (2005) KooperativesLernenimKlassenraum und imKollegium.Seeze-Veber: Kallmeyer.

Haerudin, D. (2013) Model PembelajaranDiskusiKelompokBernomor (DKB) dalampembelajaranmembacapemahaman.Bahasa&SastraJurnalKajianBahasa, Sastra, danPembelajarannya, 13 (1), hlm.44-50.

Hammoud, A danRatzki, A. (2009) Fremdsprache Deutsch Kooperatives

Lernen.Donauwörth: Hueber Verlag. Skripsi Devianti, R.C.

“Efektivitasmetodekolaborasidalammeningkatkanketerampilanmenulissuratpribadibe

rbahasaJermansiswa SMA. Skripsi, FakultasPendidikanBahasadanSeni,

UniversitasPendidikan Indonesia”.

Konrad, K dan Traub, S. (2005) Kooperatives Lernen: Theorie und Praxis. Baltmannsweiler: Schneider.

Leisen, J. (2001) Das Lehr-Lern-Modell ist’s. [Online]. Tersedia di: http://www.aufgabenkultur.de/seiten/0%20Aufgabenkultur%20im%20Lehr-Lern-Modell/1%20Das%20Lehr-Lern-Modell%20ists.pdf [Diakses 9 Maret2015].


(26)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lie, A. (2008) Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas. Jakarta: Grasindo.

Nurhadi. (2008)Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V Sinar Baru Algensindo.

Nurgiyantoro, Burhan. (1995)PenilaiandalamPengajaranBahasa danSastra. Yogyakarta: BPFE.

Pandawa, Nurhayati dkk. (2009)Pembelajaran Membaca. Jakarta: Balai Pustaka.

Pawlowski, J.M. (2001) Das Essener-Lern-Modell (ELM): Ein Vorgehensmodell zur Entwicklung computerunterstützer Lernumgebungen. Disertasi, der Fachbereich Wirtschaftswissenschaften, Universität Essen.

Perkhover, M. (2013)ZuFilFörderungdurchIndividuellesLernen.[Online].Tersedia di: http://fortbildung.phwien.ac.at/fortb_pe2/dok/fil_ Methodenpool.pdf‎[‎81Maret 2015]. Perlmann, Schwalb. (2008)EmNeu Hauptkurs Deutsch als Fremdsprache fürdieMittelstuffe.

München.

Purwanto, dkk.(2010) Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPembelajaran. Bandung.

Röster, D. (2012) Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: dB Metzle’scheVerlagsbuchhandlung und Carl Ernst PoeschelVerlag GmbH.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta, CV. Suprijono, A. (2013) Cooperative Learning Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sutirman. (2013) Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Westhoff, Gerard. (2005) Fertigkeit Lesen. Berlin: Langenscheidt.


(1)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sebelum menentukan uji statistik yang digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas sampel, kemudian uji signifikansi perbedaan rata-rata dengan melakukan uji-t, yang bertujuan untuk mencari perbedaan antara hasil awal (pretest) dan hasil akhir (posttest).

H. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah untuk memperoleh informasi

yang berhubungan dengan permasalahan yang dialami oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

2. Melakukan kajian pustaka dengan mengumpulkan materi dan teori yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.

3. Mengajukan proposal penelitian.

4. Membuat surat izin penelitian ke SMA PGII 2. 5. Membuat rancangan proses pembelajaran (RPP). 6. Menyusun instrumen penelitian.

7. Memberikan pretest atau tes awal kepada siswa untuk mengetahui keterampilan awal siswa.

8. Memberikan treatment atau perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

9. Memberikan posttest atau test akhir untuk mengetahui keterampilan siswa setelah dilakukan diberikan perlakuan atau treatment.

10.Mengolah data penelitian melalui uji normalitas dan uji homogenitas, setelah itu digunakan uji t untuk mencari signifikansi perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest.

11.Membuat kesimpulan.


(2)

33

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: H0 : µ Ssp = µ Sbp

H1 : µ Ssp > µ Sbp

Keterangan:

µ Ssp: Hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes akhir (posttest).

µ Sbp: Hasil belajar sebelum diberi perlakuan (treatment) atau nilai tes awal (pretest).

H0: Tidak terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

H1: Terdapat peningkatan pada keterampilan membaca setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together.

Adapun kriteria pengujiannya adalah jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Hi

diterima, maka penelitian ini dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima.


(3)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada tes awal, jika dilihat dari nilai rata-rata dapat disimpulkan siswa kelas eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang cukup. 2. Pada tes akhir, jika dilihat dari nilai rata-rata dapat disimpulkan siswa kelas

eksperimen memiliki keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang lebih baik setelah perlakuan.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen diperoleh nilai uji t yang menunjukkan thitung>ttabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa kelas eksperimen setelah menerima perlakuan.

4. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa.

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman, diperlukan suatu pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Oleh karena itu, model ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan membaca bahasa Jerman.


(4)

45

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, sebaiknya siswa dibiasakan untuk belajar secara kooperatif agar siswa dapat belajar bertanggungjawab menyelesaikan tugas-tugasnya, baik secara individual maupun secara berkelompok dan juga siswa dapat sharing keterampilan dengan teman-temannya.

3. Peneliti lain yang akan meneliti bidang yang sama, dapat menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Numbered Heads Together dalam mempelajari keterampilan lainnya seperti mendengar, berbicara dan menulis dan menggunakan sampel yang jumlahnya relatif lebih banyak dan dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi.


(5)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arifin, Zainal. (2009) Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, Suharsimi. (2010)Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Baulecke, T.R. (2012) MethodenimUnterricht.Kronshagen: DruckhausLeupelt GmbH & Co.KG, Handewitt.

Berkessel, H., Bernsen, D., Helfrich, W., Nieβ, O., danWilig, K. (2013) Heko UmgangmitHeterogenitätkonkret am Gymnasium der Beitrag des Faches Geschichte zumUmgangmitHeterogenität. Mainz: Die RegionalenFachberater Geschichte.

Daryanto.(2013) InovasiPembelajaranEfektif.Bandung: YramaWidya.

Ehler, Swantje. (2010) Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.

Esselborn, Karl. (2003) Handbuchinterkulturelle Germanistik. Stutgart: Metzlersche Verlagsbuchhandlung und Ernst Poeschel Verlag GmbH.

Green, K dan Green, N. (2005) KooperativesLernenimKlassenraum und imKollegium.Seeze-Veber: Kallmeyer.

Haerudin, D. (2013) Model PembelajaranDiskusiKelompokBernomor (DKB) dalampembelajaranmembacapemahaman.Bahasa&SastraJurnalKajianBahasa, Sastra, danPembelajarannya, 13 (1), hlm.44-50.

Hammoud, A danRatzki, A. (2009) Fremdsprache Deutsch Kooperatives Lernen.Donauwörth: Hueber Verlag. Skripsi Devianti, R.C.

“Efektivitasmetodekolaborasidalammeningkatkanketerampilanmenulissuratpribadibe

rbahasaJermansiswa SMA. Skripsi, FakultasPendidikanBahasadanSeni, UniversitasPendidikan Indonesia”.

Konrad, K dan Traub, S. (2005) Kooperatives Lernen: Theorie und Praxis. Baltmannsweiler: Schneider.

Leisen, J. (2001) Das Lehr-Lern-Modell ist’s. [Online]. Tersedia di: http://www.aufgabenkultur.de/seiten/0%20Aufgabenkultur%20im%20Lehr-Lern-Modell/1%20Das%20Lehr-Lern-Modell%20ists.pdf [Diakses 9 Maret2015].


(6)

Idam Nurdiansyah, 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lie, A. (2008) Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas. Jakarta: Grasindo.

Nurhadi. (2008)Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V Sinar Baru Algensindo.

Nurgiyantoro, Burhan. (1995)PenilaiandalamPengajaranBahasa danSastra. Yogyakarta: BPFE.

Pandawa, Nurhayati dkk. (2009)Pembelajaran Membaca. Jakarta: Balai Pustaka.

Pawlowski, J.M. (2001) Das Essener-Lern-Modell (ELM): Ein Vorgehensmodell zur Entwicklung computerunterstützer Lernumgebungen. Disertasi, der Fachbereich Wirtschaftswissenschaften, Universität Essen.

Perkhover, M. (2013)ZuFilFörderungdurchIndividuellesLernen.[Online].Tersedia di: http://fortbildung.phwien.ac.at/fortb_pe2/dok/fil_ Methodenpool.pdf‎[‎81Maret 2015]. Perlmann, Schwalb. (2008)EmNeu Hauptkurs Deutsch als Fremdsprache fürdieMittelstuffe.

München.

Purwanto, dkk.(2010) Prinsip-prinsipdanTeknikEvaluasiPembelajaran. Bandung.

Röster, D. (2012) Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: dB Metzle’scheVerlagsbuchhandlung und Carl Ernst PoeschelVerlag GmbH.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta, CV. Suprijono, A. (2013) Cooperative Learning Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sutirman. (2013) Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Westhoff, Gerard. (2005) Fertigkeit Lesen. Berlin: Langenscheidt.