tugas MPG bu pri

Nama
NIM
Target pembaca

: Roberto Bimantara
: 14 / 366626 / TK / 42132
: Masyarakat dan mahasiswa

PENGARUH TEKTONISME DALAM DISTRIBUSI DAN PEMBENTUKAN
GUNUNGAPI DI INDONESIA
Oleh : Roberto Bimantara

Indonesia merupakan negara yang memiliki tatanan tektonik yang sangat kompleks. Tektonik yang
terjadi di Indonesia terbentuk akibat pergerakan lempeng-lempeng yang saling bergerak akibat
arus konveksi yang terjadi di dalam mantel bumi, sehingga arus panas tersebut membuat lempeng
saling bergerak. Lempeng tersebut saling bertumbukan maupun lempeng yang saling memisah
dari suatu super continent yang terbentuk pada jaman dahulu. Hal ini membuat Indonesia menjadi
negara yang sangat rawan terhadap bencana dengan bencana yang dihasilkan adalah gempa
bumi dan aktivitas vulkanik. Indonesia terletak diantara 3 pertemuan lempeng besar yaitu lempeng
Eurasia, lempeng samudera India – Australia, dan lempeng samudera pasifik. Lempeng-lempeng
tersebut saling bergerak dan saling bertumbukan membuat salah satu lempeng dengan densitas

lebih kecil akan masuk kedalam dan mengalami partial melting, proses ini disebut sebagai proses
subduksi. Proses subduksi tersebut akan menghasilkan magma dan membuat Indonesia memiliki
gunung api yang sangat banyak. Distribusi gunung api di Indonesia terletak diantara batas-batas
lempeng penyusunnya, hal ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara “Ring of Fire”
Sebaran lokasi gunung api di dunia nampak berserakan secara acak, namun apabila kita
mengetahui tentang teori tektonik lempeng ternyata lokasi-lokasi gunung api yang tersebar
diseluruh dunia memiliki suatu keteraturan, bahkan lokasi-lokasi terbentuknya gunung api di
dunia menjelaskan tentang perbedaan tipe dan sifat kimia dari magma dan batuannya. Secara
umum apabila kita melihat tentang distribusi persebaran gunung api di dunia, maka letak-letak
gunung api terletak di bagian-bagian tepi dari suatu lempeng. Dimana bagian tepi lempeng ini
sangat mudah menghasilkan kegiatan magmatisme karena bagian tepi lempeng tersebut sangat
aktif bergerak dan saling bertumbukan antara satu lempeng dengan lempeng lainnya. Secara teori
yang dijelaskan, Wilson ( 1989 ) membagi 4 lingkungan sumber magma termasuk sumber gunung
api di dunia yaitu pertama di kawasan batas lempeng-lempeng yang saling menjauh ( “
constructive plate margins “ ). Lempeng tersebut bergerak saling menjauh antara 1 lempeng
dengan lainnya membuat magma keluar naik malalui celah besar dari punggungan samudera dan
proses tersebut menghasilkan gunung api. Kedua di kawasan batas lempeng yang saling
bertumbukan ( “ destructive plate margins “ ) dimana lempeng dengan densitas lebih kecil akan
masuk ke dalam dan terjadi proses subduksi sehingga terbentuk magma akibat partial melting dan
naik ke atas membentuk gunung api, proses subduksi ini membuat Indonesia memiliki gunung api

yang sangat banyak. Ketiga di kawasan tengah lempeng samudera yang terbentuk akibat
pemekaran lempeng samudera membuat magma naik ke atas. Keempat di kawasan tengah lempeng
benua yang terbentuk akibat pemekaran tengah benua dan membuat magma terbentuk sehingga
magma naik ke permukaan dan membentuk gunung api di suatu benua.

Nama
NIM
Target pembaca

: Roberto Bimantara
: 14 / 366626 / TK / 42132
: Masyarakat dan mahasiswa

Gambar 1.1 Persebaran gunung api di Indonesia yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik yaitu
proses subduksi dan lempeng-lempeng yang menyusun Indonesia
Dari penjelasan dan teori yang telah dijelaskan oleh Wilson ( 1989 ) yang menyebutkan bahwa
gunung api dapat terbentuk di 4 lingkungan sumber magma maka gunung api yang terdapat di
Indonesia secara umum terbentuk oleh lempeng-lempeng yang saling bertumbukan dan
mengakibatkan proses subduksi . Proses subduksi berlangsung ketika tumbukan antar lempenglempeng yang saling bergerak dan akibat salah satu lempeng mempunyai berat jenis yang lebih
kecil, maka salah satu lempeng masuk ke dalam, dan akibat pelelehan sebagian dari bagian mantel

membuat magma terbentuk dan membentuk gunung api. Terlihat bahwa persebaran gunung api di
Indonesia terletak di dekat batas-batas lempeng yaitu lempeng penyusun Indonesia seperti Eurasia,
indo-australia, dan pasifik. Dimana pada bagian tepi dari lempeng tersebut merupakan zona aktif
sehingga mudah untuk bergerak dan saling bertumbukan. Proses subduksi di Indonesia didominasi
di barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa dan selatan Nusa Tenggara, sehingga banyak
gunung api yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, selatan Nusa Tenggara, maupun utara
Sulawesi , hal ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara penghasil gunung api terbanyak di
dunia atau sering disebut “Ring Of Fire “
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas tektonik akan
mempengaruhi distribusi gunung api. Indonesia memiliki gunung api yang sangat banyak, hal ini
dikarenakan Indonesia tersusun oleh 3 lempeng tektonik besar dan terletak di tepi tepi lempeng
membuat Indonesia dikelilingi oleh gunung api yang banyak. Indonesia memiliki 129 gunung api
atau 13 % dari seluruh gunung api di dunia. Hal ini membuat Indonesia menjadi kaya akan sumber
daya mineral namun disisi lain Indonesia memiliki bahaya gunung api yang sewaktu-waktu bisa
mengancam. Tumbukan dan interaksi lempeng-lempeng tektonik menjadikan wilayah Indonesia
secara tektonik sangat aktif. Pergerakan lempeng-lempeng juga mempengaruhi struktur tektonik
yang lebih kecil seperti sesar-sesar yang terbentuk misalnya Sesar Semangko di Sumatera Utara,
Sesar Palukoro di Pulau Sulawesi. Sesar-sesar tersebut merupakan zona patahan yang
menimbulkan rekahan-rekahan pada batuan, dimana magma akan naik melalui zona lemah batuan,
contohnya Sesar Semangko yang mengontrol aktivitas vulkanisme di Pegunungan Bukit Barisan.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas tektonisme di Indonesia sangat mengontrol aktivitas vulkanik.

Nama
NIM
Target pembaca

: Roberto Bimantara
: 14 / 366626 / TK / 42132
: Masyarakat dan mahasiswa

KERANGKA TULISAN

Pertanyaan : Mengapa studi tektonik lempeng relevan bagi pemahaman tentang distribusi global
gunung api ?
Menentukan jenis essay yang akan ditulis : essay yang dibuat yaitu essay deskriptif, yaitu
memberikan informasi deskriptif kepada pembaca
akan pandangan koheren dan berimbang tentang
sebuah subjek, skema yang digunakan yaitu
skema umum dan skema proses.
Langkah dalam pembuatan essay : memberi pengantar singkat, memberi masing-masing karakter

utama dari fenomena yang dibicarakan, dan membuat
kesimpulan.
Pengantar :
Sebaran lokasi gunung api di dunia nampak berserakan secara acak, namun apabila kita
mengetahui tentang teori tektonik lempeng ternyata lokasi-lokasi gunung api yang tersebar
diseluruh dunia memiliki suatu keteraturan, bahkan lokasi-lokasi terbentuknya gunung api di
dunia menjelaskan tentang perbedaan tipe dan sifat kimia dari magma dan batuannya. Secara
umum apabila kita melihat tentang distribusi persebaran gunung api di dunia, maka letak-letak
gunung api terletak di bagian-bagian tepi dari suatu lempeng. Dimana bagian tepi lempeng ini
sangat mudah menghasilkan kegiatan magmatisme karena bagian tepi lempeng tersebut sangat
aktif bergerak dan saling bertumbukan antara satu lempeng dengan lempeng lainnya.
Penjelasan masing-masing karakter :
Indonesia merupakan negara yang memiliki tatanan tektonik yang sangat kompleks.
Tektonik yang terjadi di Indonesia terbentuk akibat pergerakan lempeng-lempeng yang saling
bergerak akibat arus konveksi yang terjadi di dalam mantel bumi, sehingga arus panas tersebut
membuat lempeng saling bergerak. Lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh, saling
bertumbrukan, pemekaran di samudera, dan pemekaran di benua. Indonesia dipengaruhi oleh
lempeng yang saling bertumbukan atau proses subduksi. Proses subduksi terjadi di barat sumatera,
selatan jawa-bali, dan selatan nusa tenggara hingga utara Sulawesi.
Kesimpulan :

Aktivitas tektonik akan mempengaruhi persebaran gunung api di Indonesia. Dimana
Indonesia memiliki tatanan tektonik yang kompleks. Indonesia terletak diantara 3 lempeng besar
didunia menyebabkan Indonesia memiliki gunung api yang sangat banyak dan menyumbang 13 %
dari seluruh gunung api di dunia. Aktivitas tektonik regional ini juga mempengaruhi strukturstruktur kecil seperti sesar-sesar yang menyebabkan rekahan pada batuan sehingga magma naik
melalui zona lemah, hal ini dibuktikan dengan adanya aktivitas vulkanik di Pegunungan Bukit
Barisan yang sangat dikontrol oleh Sesar Semangko. Aktivitas tektonik di Indonesia akan
mempengaruhi pembentukan gunung api di Indonesia.

Nama
NIM
Target pembaca

: Roberto Bimantara
: 14 / 366626 / TK / 42132
: Masyarakat dan mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Wirakusumah, A.D. 2012. Gunung Api Ilmu dan Aplikasinya. Bandung : Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral