Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Automotif di BEI.

“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

YULIUS ADITIYA
0912010134/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added

(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Diajukan Oleh :
YULIUS ADITIYA
0912010134/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”
Disusun Oleh :
Yulius Aditiya
0912010134/FE/EM
Telah Dipertahankan Dihadapan
Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 13 J uni 2013
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I

Pembimbing Utama :

Ketua

1.
Dr . Ali Maskun, MS.

Dr. Ali Maskun, MS.
NIP. 195405091983031001

Sekretaris
2.
Dr s. Ec. Pandji S, MM.
Anggota
3.
Drs. Ec. Her r y A.L.W, MM.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr . H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE. MM.
NIP. 1963 09241 98903 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”

Yang Diajukan

YULIUS ADITIYA
NPM. 0912010134/FE/EM
Disetujui untuk ujian skripsi oleh :
Pembimbing Utama

Dr . Ali Maskun, Ms
NIP. 195405091983031001

Tanggal ……………………


Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Drs. H. Rahman A. Suwaidi, MS.
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”

Yang Diajukan


YULIUS ADITIYA
NPM. 0912010134/FE/EM
Telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi oleh :
Pembimbing Utama

Dr . Ali Maskun, Ms
NIP. 195405091983031001

Tanggal ……………………

Mengetahui
Kaprogdi Manajemen

Dr . Muhadjir Anwar, MM.
NIP. 19650907199103100

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI


“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA) ter hadap Nilai Per usahaan pada Per usahaan Automotif di
BEI”

Yang Diajukan

YULIUS ADITIYA
NPM. 0912010134/FE/EM
Telah disetujui untuk mengikuti seminar oleh :
Pembimbing Utama

Dr . Ali Maskun, Ms
NIP. 195405091983031001

Tanggal ……………………

Mengetahui
Kaprogdi Manajemen


Dr . Muhadjir Anwar, MM.
NIP. 19650907199103100

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul
“Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Automotif di BEI” ini dapat terselesaikan dengan
baik. Penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Penulis menyadari keterbatasan
kemampuan penulis, oleh karena itu penulis dengan terbuka menerima dan
menghargai saran serta kritik yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan
dan terwujud dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ali
Maskun, Ms. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan
dorongan dan semangat sehingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Penulis
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada:


1. Bapak Dr.Dhani Ichsanuddin Nur,SE,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi UPN
“Veteran” Jatim.
2. Bapak Dr.Muhadjir Anwar,MM selaku ketua program studi Ekonomi Manajemen
UPN “Veteran” Jatim.
3. Dr. Dr. Ali Maskun MS selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan
dedikasi tinggi menuntun penulis dalam penyusunan skripsi ini.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Segenap dosen, Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim yang selama ini telah memberikan
banyak pengetahuan dan pelajaran berharga kepada penulis.
5. Bapak Yohannes Yadi & Ibu Martina Ismiati serta Kakak Vinsensia Eka Novita
Rini yang telah banyak membantu memberikan dukungan dan memberikan
semangat baik secara moral maupun secara materiil.
6. Teman – teman Manajemen 2009 Febrianto, Dimas, Maia, Vera, Yuli, Weda

kalian sahabat penulis dari awal sampai akhir hingga lulus bersama.
7. Ibu Rohani SE dan Bapak Ignatius Irwan selaku Pembina serta Pelatih Paduan
Suara “Gita Widya Giri” yang banyak mengajarkan bagaimana menjalankan roda
suatu organisasi. Serta temen – temen GWG 2009 Maria, Rizkie, Wanda dan
seluruh anggota PS Gita Widya Giri seluruhnya. Banyak kenangan indah dan
memorable yang kita ukir selama ini. Lanjutkan perjuangan GWG untuk
kedepannya.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
semua bantuan dan dukungannya.

Surabaya, 27 Mei 2013

Penulis

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN………………………………………………......1
1.1

Latar Belakang ………………………………………………..1

1.2

Perumusan Masalah….. ……………………………….……….8

1.3

Tujuan Penelitian………..……………………………….……..8

1.4

Manfaat Penelitian…………………………………………. ….9

LANDASAN TEORI………………………………………..………10
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ……………………………………..10
2.2. Kinerja Keuangan Perusahaan ...……...………………………...11
2.2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan…………..………...11
2.2.2. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan……………………..........15
2.2.3. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan…………………………16
2.2.4. Analisis Rasio Keuangan atas Laporan Keuangan…………....16
2.2.5. Economic Value Added (EVA)………………………..……..17
2.2.6. Market Value Added (MVA)…………………………..……..23
2.2.7. Nilai Perusahaan…………………………………………..…..24
2.2.8.1 Pengaruh EVA terhadap Nilai Perusahaan……….…………26
2.2.8.2. Pengaruh MVA terhadap Nilai Perusahaan………………...27
2.2.9. Kerangka Konseptual….……………………………….….....28
2.2.10. Hipotesis………………………………………………….....28

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

METODE PENELITIAN………………………………………….29
3.1.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel …………….…29

3.2.

Teknik Pengambilan Sampel…………………………………...31

3.3.

Teknik Pengumpulan Data…………………………………......31

3.4.1. Teknik Analisis………………………………………………....32
3.4.2. Uji Hipotesis…………………………………………………....33
3.4.3. Uji Asumsi Klasik……………………………………………....36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….40
4.1. Gambaran Umum Penelitian………………………………………..40
4.2. Gambaran Umum Perusahaan………………………………………44
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………..45
4.3.1. Nilai Perusahaan Perusahaan Automotif yang go public di BEI.45
4.3.2. EVA Perusahaan Automotif yang go public di BEI……………47
4.3.3. MVA Perusahaan Automotif yang go public di BEI…………...48
4.4. Analisis dan Pengujian Hipotesis…………………………………...49
4.4.1. Asumsi – Asumsi Klasik Regresi……………………………….49
4.4.2. Pengujian Hipotesis……………………………………………..55
4.4.3. Uji Hipotesis…………………………………………………….57
4.4.4. Pembahasan……………………………………………………..60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………63

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….....…..……....65
LAMPIRAN……………………………………………………………………...66

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel

Nama

Halaman

1.1.

Tabel Nilai Perusahaan Automotif tahun 2009 – 2011

6

4.1.

Tabel Nilai Perusahaan Automotif tahun 2009 – 2011

46

4.2.

Tabel Nilai EVA Perusahaan Automotif tahun 2009 – 2011

47

4.3.

Tabel Nilai MVA Perusahaan Automotif tahun 2009 – 2011

48

4.4.

Tabel Hasil Uji Normalitas

51

4.5.

Tabel Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

52

4.6.

Tabel Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinier

52

4.7.

Tabel Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

54

4.8.

Tabel Analisa Regresi Linear Berganda

56

4.9.

Tabel Hasil Uji F

57

4.10. Tabel Hasil Uji t

59

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1.

Nama
Kerangka Konseptual Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Halaman
28

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Nama

1

Daftar Nama Perusahaan Sampel

2a

Daftar Variabel Penelitian EVA

2b

Daftar Variabel Penelitian MVA

2c

Daftar Variabel Penelitian Nilai Perusahaan

3a

Hasil Analisis Variabel EVA

3b

Hasil Analisis Variabel MVA

3c

Hasil Analisis Variabel Nilai Perusahaan

4

Hasil Olahan Data SPSS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

“Pengar uh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
terhadap Nilai Perusahaan pada Per usahaan Automotif di BEI”

Yulius Aditiya
ABSTRAKSI

Analisa kinerja keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk mengetahui
prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna untuk kepentingan manajemen
perusahaan. Dengan mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan diharapkan dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan – keputusan strategis perusahaan
sehingga dapat sukses dalam persaingan global baik dalam negeri maupun luar
negeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan Automotif di BEI.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan cara documentasi dari
dokumen – dokumen yang ada di BEI. Populasi dalam penelitian ini ada 17
Perusahaan

Automotif.

Metode

pengambilan

sampel

menggunakan

teknik

pengambilan sampel sensus yaitu anggota populasi diambil semua sebagai anggota
sampel dalam penelitian sejumlah 17 perusahaan automotif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA) tidak
menunjukkan pengaruh negative tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan Market Value Added (MVA) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kata Kunci : Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Nilai
Perusahaan

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.
Analisa kinerja keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk mengetahui
prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna untuk kepentingan manajemen
perusahaan. Dengan mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan diharapkan
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan – keputusan strategis
perusahaan sehingga dapat sukses dalam persaingan global baik dalam negeri
maupun luar negeri.
Kesuksesan suatu perusahan dalam mempertahankan eksistensinya tidak
dapat dipisahkan dari peran manajer keuangan yang bertugas dalam
pengambilan keputusan investasi (investment decision) dan penentuan sumber


sumber

pendanaan

(financing

decision)

yang

ekonomis

untuk

memaksimumkan nilai perusahaan (maximization value of firm) (Brigham &
Houston, 2001). Disamping itu, tujuan keputusan keuangan juga untuk
meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan dan para pemilik stakeholder
yang diindikasikan terjadi seiring dengan meningkatnya nilai perusahaan atau
harga saham bagi perusahaan yang telah go public.
Perusahaan yang unggul selalu berkonsentrasi pada penciptaan nilai
tambah bagi perusahaan dan stakeholder meskipun pengukuran nilai tambah
bukan merupakan suatu hal yang mudah. Untuk mengetahui nilai perusahaan
yang akan berpengaruh pada harga saham, investor dapat melakukan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pengukuran kinerja. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan
yang dikeluarkan secara periodic. Pengukuran kinerja perusahaan dapat
dilakukan dengan metode tradisional maupun dengan metode yang baru
dikembangkan. Dalam perkembangan berikutnya dikembangkan konsep
Economic Value Added (EVA).
Dimana EVA mencoba untuk mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal (cost of capital) yang timbul
akibat dari investasi yang telah dilakukan. EVA memberikan tolak ukur yang
baik tentang perusahaan telah memberikan nilai tambah kepada pemegang
saham. Oleh karena itu jika manajer keuangan berfokus pada EVA, maka hal
ini akan membantu memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang
konsisten untuk memaksimalkan nilai pemegang saham (Brigham & Houston,
2011:53).
EVA juga merupakan ukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan
kemakmuran pemegang saham sepanjang waktu (Pradhono, 2004:144).
menjelaskan bahwa EVA sebagai alat manajemen dalam mengukur kinerja
memiliki keunggulan diantaranya karena mampu menyajikan informasi
mengenai laba ekonomis perusahaan dengan benar (the true economic profit of
an enterprise) dibandingkan dengan pendekatan lainnya yang hanya
menggunakan accounting profit.
Nilai sekarang dari EVA yang diharapkan adalah Market Value Added
(MVA) yang merupakan nilai pasar utang dan modal perusahaan dari total
modal yang digunakan untuk mendukung nilai tambah. MVA merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam
memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan mengalokasikan sumber
– sumber yang sesuai. MVA juga dapat mengukur seberapa besar kekayaan
perusahaan yang telah diciptakan untuk investornya atau MVA menyatakan
seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai (Husniawati:2004).
Menurut Stephen dan David bahwa nilai pasar mencerminkan keputusan
pasar mengenai bagaimana manajer bisa sukses telah melakukan investasi
modal yang benar dan mengubahnya menjadi lebih besar. Semakin besar
MVA semakin baik, apabila MVA negative berarti nilai dari investasi yang
dijalankan manajemen kurang dari modal yang diserahkan kepada perusahaan
oleh pasar modal.
Maka dari itu MVA dapat dirumuskan sebagai selisih nilai pasar (market
value) dengan modal yang diinvestasikan oleh investor. Menurut (Al Ehrbar
& Mariana dalam Husniawati 2004) peningkatan MVA dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan EVA yang merupakan pengukuran internal kinerja
operasioanl tahunan. Dengan demikian EVA mempunyai hubungan yang kuat
dengan MVA. Oleh karena itu (Dutta & Reichelstein dalam Nasser 2003)
menyatakan bahwa konsep EVA dan MVA merupakan pendekatan yang
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan khususnya perusahaan yang telah
go public dengan menggunakan Indikator harga saham atau return saham.
Berbeda dengan ukuran kinerja perusahaan yang konvensional yang
memerlukan analisis pembanding dengan perusahaan pada industry yang
sejenis, EVA dan MVA dapat berdiri sendiri. Metode EVA dan MVA yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

berhasil diciptakan perusahaan adalah factor yang paling relevan dalam
pembentukan nilai perusahaan yang akhirnya akan berpengaruh pada harga
saham.
Apabila kinerja manajemen baik atau efektif (dilihat dari nilai tambah
yang diberikan) maka akan tercemin pada perubahan harga saham perusahaan.
Oleh karena itu apabila hasil dari pengukuran EVA dan MVA positif, berarti
ada nilai tambah bagi perusahaan dan biasanya akan direspon oleh
meningkatnya harga saham perusahaan sehingga tingkat return saham akan
mengalami peningkatan juga. Dengan demikian nilai EVA dan MVA yang
positif diharapkan akan memberikan pengaruh positif juga terhadap harga
saham perusahaan ( Mirza & Imbuh dalam Nasser 2003). Sebaliknya jika
EVA dan MVA mengalami negative berarti perusahaan mengalami penurunan
kinerja yang biasanya akan direspon dengan penurunan harga saham
perusahaan.
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari BEI tentang perusahaan
– perusahaan automotif di Indonesia yang sudah go public dan listing di Bursa
Efek Indonesia selama 2007 – 2011. Digunakan perusahaan automotif sebagai
penelitian karena harga saham yang berasal dari perusahaan automotif
merupakan saham yang banyak diminati oleh investor. Saham perusahaan
automotif tidak berpengaruh oleh pergerakan situasi makro / kondisi bisnis
secara umum. Sehingga perusahaan masih mampu memberikan bagian
keuntungan yang diberikan emiten kepada pemegang sahamnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Perusahaan harus memperkuat factor internal agar dapat tetap berkembang
dan bertahan. Salah satu factor internalnya adalah perusahaan dapat
melakukan pembenahan dalam manajemen untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja atau melaksanakan ekspansi usaha dalam rangka
mengoptimalkan

pangsa

pasar

yang

berpotensial

serta

memperoleh

keunggulan perusahaan.
Di Indonesia

perusahaan

Automotif

semakin

meningkat

jumlah

produksinya karena kebutuhan masyarakat dalam hal berkendara otomotif
terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang baik
sehingga daya beli masyarakat akan hal otomotif (beli mobil dan sepeda
motor) tiap tahun meningkat.
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham &
Gapenski 1996). Menurut (Wahyudi & Prawestri dalam Tarigan 2007) nilai
perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Banyak factor yang
mempengaruhi nilai perusahaan anatar lain kinerja keuangan perusahaan,
kebijakan deviden, corporate governance dan lainnya. Salah satu penelitian
menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan perataan laba berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (Pranata & Maryatini dalam Murtini 2008).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Dari teori – teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan
menggambarkan

seberapa

baik

atau

buruk

manajemen

mengelola

kekayaannya. Berikut data nilai perusahaan automotif :

Tabel 1.1
Data Nilai Perusahaan Automotif di Bursa Efek Indonesia
Nama Perusahaan
PT Astra International Tbk
PT United Tractors Tbk
PT Astra Otoparts Tbk
PT Gajah Tunggal Tk
PT Indomobil Sukses Internasional
Tbk
PT Tunas Ridean Tbk
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
PT Hexindo Adiperkasa Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk
PT Indo Kordsa Tbk
PT Polychem Indonesia Tbk
PT Indospring Tbk
PT Intraco Penta Tbk
PT Goodyear Indonesia Tbk
PT Nipress Tbk
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
PT Prima Alloy Stell Tbk
Rata - rata pertumbuhan

Nilai Perusahaan (PBV)
2009
2010
2011
3.521
4.489
3.950
3.725
4.907
3.574
1.382
2.786
2.776
0.555
2.273
2.359
1.960

6.170

3.481

2.427
2.667
2.281
0.859
1.240
1.732
3.259
5.709
5.866
2.169
2.966
2.920
0.664
1.007
0.805
0.478
0.669
0.877
0.283
1.732
1.246
0.834
2.569
2.374
0.948
1.235
0.915
0.228
0.537
0.482
0.252
0.621
0.395
0.891
0.400
0.555
1.43735 2.46924 2.15224

Sumber : data BEI diolah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Berdasar tabel diatas dapat diketahui bahwa rata – rata pertumbuhan nilai
perusahaan tesebut mengalami penurunan antara tahun 2010 - 2011. Dari data
tabel tersebut diduga bahwa perubahan nilai perusahaan dicerminkan dari
kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan naik berarti nilai perusahaan
juga ikut naik, begitupun juga sebaliknya apabila kinerja perusahaan turun
maka nilai perusahaan juga ikut turun juga.

Yoga dalam Murtini (2008) menyatakan bahwa nilai perusahaan
ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset – asset
perusahaan yang ada. Hasil yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi
laba / earning power semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi
profit margin yang diperoleh perusahaan, hal ini berdampak pada peningkatan
terhadap nilai perusahaan.

Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik mengambil judul
penelitian mengenai “Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market
Value Added (MVA) terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan
Automotif di BEI”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.2. Perumusan Masalah.
Berdasar uraian pada latar belakang maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan EVA (Economic Value
Added) terhadap nilai perusahaan Automotif di BEI?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan MVA (Market Value Added)
terhadap nilai perusahaan Automotif di BEI?

1.3.

Tujuan Penelitian.
Sesuai latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh EVA (Economic Value Added) terhadap
nilai perusahaan pada Perusahaan Automotif di BEI.
2. Untuk menganalisis pengaruh MVA (Market Value Added) terhadap nilai
perusahaan pada Perusahaan Automotif di BEI.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.4. Manfaat Penelitian.
Penelitian yang dilakuakn ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
serta manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan sarana bagi penulis untuk memenuhi salah satu prasyarat
untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
2. Memberikan informasi kepada manajer investasi atau peneliti dan semua
pihak yang tertarik dengan bidang manajemen mengenai peranan
Economic Value Added dan Market Value Added terhadap nilai
perusahaan.
3. Memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan khususnya di
bidang manajemen keuangan dan menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu.
1. Mursalim (2009)
Dengan judul “Economic value added dan Market value added
dampaknya terhadap nilai perusahaan”. Sampel dalam penelitian tersebut PT.
International Nickel Indonesia Tbk. Data sekunder yang digunakan terdiri atas
dokumentasi laporan keuangan dan perkembangan harga saham tahun 2004 –
2008. Variabel yang digunakan (X1) Economic Value Added dan (X2) Market
Value Added. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan EVA dan MVA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga pasar saham PT. INCO Tbk sehingga
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini terdukung. Hasil penelitian
menunjukan bahwa peningkatan nilai perusahaan yang ditunjukkan oleh harga
saham disebabkan oleh variable EVA dan MVA. Dari sisi manajemen berarti PT.
INCO,Tbk mampu mengelola modal yang diperoleh dalam bentuk saham.
2. Nursanty & Hendrawati (2009)
Dengan judul “Analisis Penilaian Kinerja Keuangan berdasarkan Metode
Economic Value Added (EVA) pada CV. Manggala Megantara Mataram periode
2007 -2008”. Sampel dalam penelitian tersebut CV. Manggala Megantara
Mataram tahun 2007 - 2008. Data sekunder yang digunakan terdiri atas
dokumentasi laporan keuangan. Variabel yang digunakan (X1) Economic Value

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Added. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh nilai tambah ekonomis
(Economic Value Added) tidak menunjukan pengaruh yang negative terhadap
laba dan biaya modal perusahaan. Walaupun selama periode 2007 sampai dengan
2008 tingkat pendapatan CV. Manggala Megantara mengalami penurunan yang
signifikan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan badan (Pph Badan).

2.2. Kinerja Keuangan Perusahaan
2.2.1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja berasal dari kata performance, kinerja dinyatakan sebagai
prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut.
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan
perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi, dan
karyawan yang berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelummya (Keown, 2006; 164).
Pengukuran kinerja bisa didasarkan pada informasi keuangan
maupun non keuangan, oleh sebab itu pengukuran kinerja dibedakan
menjadi dua yaitu:
a) Pengukuran kinerja manajerial
Pengukuran kinerja manajerial ini bertujuan untuk:
a. Mengelola kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien
dengan pemotivasian karyawan secara maksimum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan.
c. Mengidentifikasi

kebutuhan

pelatihan

dan

pengembangan

karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasan mereka menilai kinerja mereka.
e. Pengukuran kinerja dapat menyediakan suatu dasar bagi distribusi
penghargaan.
b) Pengukuran kinerja keuangan
Pengukuran kinerja keuangan mempunyai arti yang penting bagi
pengambilan keputusan baik bagi pihak intern maupun ekstern
perusahaan. Laporan keungan merupakan alat yang dijadikan acuan
penilaian untuk meramalkan kondisi keuangan, operasi dan hasil usaha
perusahaan.
Menurut Raharjaputra, (2009, 75) ukuran kinerja meliputi rasiorasio berikut :
a. Rasio

Likuiditas

memenuhi

mengukur

kewajiban

jangka

kemampuan perusahaan untuk
pendeknya

atau

kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat
ditagih.
b. Rasio Aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset
dengan melihat tingkat aktivitas aset.
c. Rasio Solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
d. Rasio Profitabilitas mengukur seberapa kemampuan perusahaan
menghasilkan laba (Profitabilitas).
e. Rasio Pasar mengukur perkembangan nilai perusahaan relatif
terhadap nilai pasar.

Rasio Keuangan sebagai pengukuran kinerja keuangan dalam
laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu dasar
untuk memprediksi laba bersih dan dividen pada masa yang akan datang.
Cara yang digunakan untuk mendukung prediksi tersebut adalah dengan
menganalisis

laporan

keuangan

perusahaan.

Analisis

tersebut

mengkombinasikan hubungan antara komponen keuangan yang satu
dengan komponen keuangan yang lain. Pada umumnya, hubungan tersebut
dilihat dari rasio antara komponen-komponen keuangan yang satu dengan
yang lain. Dalam konteks manajemen keuangan, analisis tersebut dikenal
dengan analisis rasio keuangan. Analisis rasio ini berguna untuk
membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan yang
lain atau membandingkan kinerja satu perusahaan pada tahun ini dengan
tahun yang lainnya.
Pada dasarnya analisis rasio keuangan dikelompokkan ke dalam
empat macam kategori, yaitu (Sjahrizal; 2009: 77-88):
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahan relatif terhadap
hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban
perusahaan). Biasanya rasio yang digunakan adalah current ratio, cash
ratio, dan net working capital to total asset ratio.

b. Rasio Leverage (Solvabilitas)
Rasio ini untuk digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total
hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio Leverage
yang bisaanya digunakan seperti debt to total asset ratio, total debt to
total capital asset ratio, total debt to equity ratio, long term debt to
equity ratio, dan lain-lain.
c. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat beberapa aset kemudian menentukan
beberapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan
tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengahkibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada
aktiva-aktiva tersebut. Beberapa rasio yang digunakan misalnya: total
asset turn over ratio, receivable turn over ratio, inventory turn over
ratio, dan sebagainya.
d. Rasio Keuntungan (Profitabilitas)
Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu pada periode
tertentu. Beberapa rasio yang sering digunakan adalah gross profit
margin, net profit margin, return on total asset (ROA), dan
sebagainya.

2.2.2. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan tidak hanya berguna bagi kepentingan
intern dan ekstern perusahaan. Bagi para bankir berguna untuk
mempertimbangkan pemberian kredit jangka pendek maupun kredit
jangka panjang kepada perusahaan, untuk itu para bankir lebih tertarik
pada rencana jangka pendek, likuiditas, kemampuan memperoleh laba,
tingkat efisiensi operasional dan solvabilitas. Bagi para kreditur jangka
panjang lebih tertarik pada kemampuan laba dan tingkat efisiensi
operasional. Sedangkan bagi para penanam modal lebih tertarik pada
kemampuan memperoleh laba jangka panjang dan tingkat efisiensi
perusahaan. Bagi manajer keuangan tentu saja sangat berkepentingan
dengan semua aspek rasio keuangan, karena harus mampu membayar
hutang jangka pendek, mampu membayar hutang jangka panjang, mampu
meningkatkan efisiensi perusahaan,

mampu

memaksimalkan

nilai

perusahaan dan mampu memperoleh laba untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.3. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Meskipun analisis rasio dapat menghasilkan informasi yang
bermanfaat tentang operasi dan keuangan perusahaan, tetapi mempunyai
kelemahan menurut Sawir (2005; 25) yaitu :
a. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan
perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dalam beberapa
bidang usaha.
b. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan
perkiraan saja dan hanya memberikan panduan umum, karena
bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan
dalam industri maupun sampel yang cocok dari beberapa
perusahaan dalam industri.
c. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah.
d. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau
norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan
panduan atas posisi keuangan perusahaan rata-rata dalam industri.
e. Banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan
operasinya sehingga pos neraca dan rasionya akan berubah
sepanjang tahun saat laporan disiapkan.

2.2.4. Analisis Rasio Keuangan atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input
informasi yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, mulai
dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu
sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai
likuiditas, profitabilitas, timing aliran kas, yang kesemuanya akan
mempengaruhi banyak pihak-pihak yang berkepentingan. Harapan
tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit
dikatakan baik tidaknya. Untuk itu diperlukan pembanding yang bisa
dipakai untuk melihat baik tidaknya angka yang dicapai oleh perusahaan,
oleh karena itu diperlukan analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan. Rata-rata industri bisa dan biasa digunakan sebagai
pembanding.

Meskipun

rata-rata

industri

ini

bukan

merupakan

pembanding yang paling tepat karena beberapa hal, misalnya karena
perbedaan karakteristik rata-rata perusahaan dalam industri dengan
perusahaan tersebut. Tetapi rata-rata industri tetap bisa dipakai untuk
perbandingan.

2.2.5. Econonic Value Added (EVA)
Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan telah berkembang
suatu pendekatan yang disebut dengan economic value added (EVA).
EVA diperkenalkan pertama kali oleh Steen Stewart & Co. sebuah
perusahaan konsultan manajemen yang berkantor pusat di New York
(USA). Pendekatan EVA lebih akurat dan komprehensif dibanding dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pendekatan konvensional terdahulu yang tidak menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan sebenarnya.
Menurut Shawn Tully mengutip Willian Smithbury, CEO Queker
Oats “ EVA make manajer act like shareholders. It’s the true corporate
faith for the 1990’s (Van Horne, 2007 : 198). Dengan EVA manajer akan
memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat
dimaksimumkan.
Siddharta dalam Respati (2006) bahwa hasil penelitian di Amerika
ternyata menunjang digunakan EVA sebagai pengukur terbaik untuk
kinerja perusahaan. Mereka menemukan bahwa dibandingkan dengan
pengukur lainya, EVA mempunyai hubungan paling erat dengan tingkat
pengembalian saham.
Konsep EVA adalah konsep yang dipakai untuk menilai kinerja
perusahaan. Konsep ini muncul pada tahun 1989 dan mendapatkan
perhatian serius dari para praktisi bisnis pada tahun 1993. Menurut Agus
Sartono (2001 : 171) adalah “Nitami dilandasi pada konsep bahwa
pengukuran

laba

suatu

perusahaan,

kita

harus

dengan

adil

mempertimbangkan harapan – harapan setiap penyedia dana (kreditur dan
pemegang saham). Derajat keadilan tersebut dinyatakan dengan ukuran
tertimbang dari struktur modalyang ada”.
Menurut Tandelin (2001 : 195) EVA adalah ukuran keberhasilan
manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen
baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan) maka akan
tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan.
Menurut Mohammad Muslich (2000:162) perhitungan economic
value added (EVA) sebagai berikut :
1. Net Operating Profit After Tax (NOPAT).
NOPAT = EAT + Biaya Bunga
2. Invested Capital.
Invested Capital = Total Utang & Ekuitas – Pinjaman Jangka Pendek
Tanpa Bunga
3. Biaya modal rata – rata dengan pendekatan Weighted Average Cost of
Capital (WACC).
WACC = [(D*rd) (1 – Tax) + (E*re)]
Keterangan:
Total utang
Tingkat modal dari utang (D) =
x 100 %
Total utang dan ekuitas
Beban bunga
Cost of Debt (rd) =

x 100%
Total Utang
Laba bersih setelah pajak

Cost of Equity (re) =

x 100 %
Total ekuitas
Total Ekuitas

Total Modal dari Ekuitas (E) =

x 100 %
Total utang dan ekuitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Beban pajak
Tingkat pajak (Tax) =

x 100%
Laba bersih sebelum pajak

4. Perhitungan Capital Charges.
Capital charges = Invested Capital * WACC
5. Perhitungan Enonomic Value Added (EVA)
EVA = NOPAT – Capital Charges
Dimana total biaya modal dihitung sebagai berikut :


Jika EVA > 0 maka telah terjadi penambahan nilai ekonomi
kedalam perusahaan tersebut.



Jika EVA = 0 maka secara ekonomis perusahaan “impas” karena
semua laba yang digunakan untuk membayar kewajiban kepada
kreditor maupun pemegang saham = 0



Jika EVA < 0 maka tidak memberikan nilai tambah ke dalam
perusahaan tersebut karena laba yang tersedia tidak dapat
memenuhi harapan para pemegang saham.

Adapun kelebihan, kekurangan dan strategi EVA menurut Raharjaputra,
(2009 : 126) :
a. Kelebihan EVA :
1. EVA merupakan suatu ukuran kinerja operasional bisa berdiri sendiri
tanpa perlu ukuran/angka yang lain.
2. EVA focus penilaian kerja perusahaan pada penciptaan nilai
perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham sehingga
manajer akan berpikir dan bertindak sebagi halnya pemegang saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Manajer

memilih

investasi

yang

memaksimumkan

tingkat

pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai
perusahaan dapat dimaksimumkan.
3. EVA akan menyebabkan perusahaan untuk lebih memperhatikan
kebijakan struktur modalnya. Secara eksplisif memperhitungkan biaya
modal atas ekuitas dimana biaya modal atas ekuitas adalah lebih tinggi
bila dibandingkan tingkat modalatas hutang karena factor resilo yang
tinggi sehingga dana ekuitas tidak lagi dipandang sebagi dana murah.
4. EVA

dapat

digunakan

untuk

mengidentifikasi

proyek

yang

memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modalnya.
Proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif
menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan.
b. Kelemahan EVA :
1. Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu,
sementara nilai suatu perusahaan adlah merupakan akumulasi EVA
selama umur perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan
mempunyai EVA tahun yang berlaku positif tetapi nilai perusahaan
rendah karena EVA dimasa mendatang negative. Sebaliknya
perusahaan dengan kegiatan yang memerlukan pengembalian yang
cukup lama, EVA pada awal tahun negative sedangkan EVA akhir
proyek positif karena penjualan aktiva pada akhir masa sewa. Oleh
karena itu penggunaan EVA tahun tertentu untuk menilai kinerja
kurang tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2. Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya modal dan
estimasi ini terutama untuk perusahaan yang belum go public sulit
dilakukan dengan tepat.
c. Strategi kenaikan EVA
Dalam system EVA untuk menciptakan nilai pemegang saham,
perusahaan harus menghasilkan untuk melebihi biaya modal di segal unit
bisnisnya. Meskipun demikian tidak berarti bahwa pihak manajemen
memanfaatkan profitabilitas untuk jangka pendek tetapi betul – betul
memperhatikan pertumbuhan EVA untuk waktu yang akan dating
sehingga peningkatan EVA terus menerus. Ada 3 strategi untuk dapat
meningkatkan EVA yaitu:
1. Strategi penciptaan nilai dengan mencapai pertumbuhan keuntungan.
Hal ini bisa dicapai dengan menambah modal yang diinvestasikan
pada proyek dengan tingkat pengembalian yang tinggi.
2. Strategi pencipta nilai dengan meningkatkan efisiensi operasi. Dalam
hal ini meningkatkan keuntungan tanpa menggunakan tambahahan
modal.
3. Strategi penciptaan nilai dengan rasionalisasi dan keluar dari bisnis
yang tidak menjanjikan. Ini berarti menarik modal yang tidak produktif
dan menarik modal dari aktifitas yang menghasilkan return yang
rendah dan menghapus unit bisnis yang tidak menjajikan hasil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.6. Market Value Added (MVA).
MVA dikembangkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan
konsultan manajemen keuangan yang berkantor pusat di New York
Amerika Serikat. MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan
pemegang saham dengan mengalokasikan sumber – sumber yang
sesuai. MVA juga merupakan indicator yang dapat mengukur seberapa
besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan untuk investornya
atau MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai
(Husniawati, 2004 : 2).
Menurut Nasser (2003 : 28) MVA mencerminkan besarnya nilai
tambah yang berhasil dikapitalisasi. Dan memperbesar nilai capital
yang digunakan suatu perusahaan. MVA adalah hasil kumulatif dari
kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang
dilakukan

maupun

yang

diantisipasi

akan

dilakukan

yang

memperlihatkan penilaian pasar modal.
Secara sederhana MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas
dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor (Brigham,
2001:89). Sedangkan MVA secara teknis diperoleh dengan cara
mengalikan selisih antara harga pasar per lembar (stock price per
share) dan nilai buku per lembar saham (book value per share) dengan
jumlah saham yang dikeluarkan (outstanding share). Rumus MVA
dapat dituliskan sebagai berikut (Sartono, 2001:103)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

MVA = (Harga saham x J umlah saham ber edar) – Total nilai
ekuitas
Nilai MVA dapat positif dan dapat negative, bila MVA positif berarti
manajemen telah mampu meningkatkan kesejahteraan investor dan
sebaliknya bila MVA negative berarti manajemen belum mampu
memberikan kesejahteraan.

2.2.7. Nilai Perusahaan.
Setiap

perusahaan

bertujuan

untuk

memaksimalkan

nilai

perusahaan yang dimilikinya. Menurut Weston & Copeland (1996:20)
nilai total perusahaan (V) merupakan nilai pasar seluruh komponen
struktur keuangan prusahaan yaitu nilai pasar ekuitas, hutang dan aktiva.
Nilai suatu perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga pasar
saham perusahaan yang semakin tinggi dan sebaliknya harga saham yang
rendah menunjukkan nilai perusahaan yang rendah pula.
Nilai perusahaan dapat ditentukan melalui berbagai cara. Menurut
Tarigan (2007) nilai suatu perusahaan dapat dihitung dari nilai nominal,
nilai pasar, nilai intrinsic, nilai buku, dan nilai likuidasi. Nilai nominal
adalah nilai yang tercamtum secara formal dalm anggaran dasar perseroan,
disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan dan juga ditulis jelas
dalam surat saham kolektif. Nilai pasar menurut Keown et.al (2006) nilai
pasar mencerminkan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

depan. Nilai pasar ini memperhitungkan nilai perusahaan sebagi entitas
yang terus beroperasi.
Nilai intrinsic merupakan konsep yang paling abstrak, karena
mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan
dalam konsep intrinsic ini bukan sekadar harga diri sekumpulan asset
melainkan nilai perusahaan sebagi entitas bisnis yang

memilki

kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Nilai buku
merupakan hasil dari

penerapan serangkaian aturan akuntansi akrual

untuk menyebarkan harga perolehan asset selama jangka waktu tertentu
dan dihitung dengan membagi selisih antara total aktiva dan total utang
dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku dapat digunakan sebagai
batas aman mengukur nilai perusahaan untuk keperluan investasi. Nilai
likuidasi adalah nilai jual seluruh asset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban yang harus dipenuhi dan membagi sisanya kepada para
pemegang saham.
Nilai pasar banyak digunakan untuk menentukan nilai perusahaan
dengan alasan kemudahan data dan penilaian yang moderat. Price Book
Value (PBV) mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang
terus tumbuh (Brigham & Houston,2001).
Harga Saham
PBV =
Book Value

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.8.

Pengaruh EVA dan MVA terhadap Nilai Perusahaan

2.2.8.1. Pengaruh EVA terhadap Nilai Perusahaan.
Economic Value Added (EVA) adalah salah satu cara untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan. EVA merupakan indicator tentang
adanya perubahan nilai dari suatu investasi. Menurut Brigham dan
Houston (2001:51) EVA adalah nilai tambah kepada pemegang saham
oleh manajemen selama tahun tertentu. EVA memberikan tolak ukur
yang baik tentang apakah perusahaan telah memberikan nilai tambah
kepada pemegang saham. Oleh karena itu jika manajer focus pada EVA
maka hal ini akan membantu memastikan bahwa mereka beroperasi
dengan cara yang konsisten untuk memaksimalkan nilai pemegang
saham (Brigham & Houston,2001:53).
Menurut Agus Sartono (2001:104) EVA memberikan pengukuran
yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada
pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitik beratkan pada
EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara – cara konsisten untuk
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Perlu dicatat bahwa
EVA dapat juga diterapkan pada tingkat divisi dalam perusahaan.
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Mursalim (2009), yang
menyatakan bahwa nilai EVA yang diperoleh PT. Inco Tbk tahun 2004
– 2008 bernilai positif sehingga EVA yang positif menandakan adanya
proses penciptaan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan kata lain
tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi biaya modal. Maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

dapat disimpulkan bahwa nilai EVA yang positif dalam hasil kinerja
keuangan

perusahaan

akan

berpengaruh

positif

juga

dalam

meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

2.2.8.2.

Pengaruh MVA terhadap Nilai Perusahaan.
MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas dan jumlah

modal ekuitas yang diinvestasikan investor (Brigham & Houston,
2001:50).

Tujuan

sebagian

perusahaan

adalah

memaksimalkan

kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham akan menjadi
maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas
perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor
(brigham & Houston, 2001:50).
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Mursalim (2009), yang
menyatakan bahwa nilai MVA yang diperoleh PT. Inco Tbk tahun 2004
– 2008 juga bernilai positif sehingga MVA yang positif menandakan
adanya proses penciptaan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan kata
lain tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi biaya modal. Selain
kinerja perusahaan mengalami peningkatan, perusahaan juga telah
menciptakan nilai tambah kekayaan bagi para pemegang saham. Maka
dapat disimpulkan bahwa nilai MVA yang positif dalam hasil kinerja
keuangan

perusahaan

akan

berpengaruh

positif

meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

juga

dalam

28

2.2.9. Kerangka konseptual

Economic Value Added
(EVA)
X1

Nilai Perusahaan
Y

Market Value Added
(MVA)
X2

2.2.10. Hipotesis
Berdasar perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dikemukaaan, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
a. Diduga bahwa E

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI.

0 41 97

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

SKRIPSI “Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Automotif di BEI”

0 0 23