Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN Kutowinangun 12 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (Clasroom

  Action Research ) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti

  (kolaborasi). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik dikelasnya. (Suhasimi Arikunto, 2007: 58). Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengacu pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

  Pelaksanaan PTK seperti yang dikemukakan oleh Suhasimi Arikunto (2006: 16) terdiri atas tiga rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus yaitu, perencanaan (planing), pelaksanaan (acting) dan pengamatan (observing) serta refleksi (reflecting).

  3.2 Setting dan Subjek Penelitian

  3.2.1 Tempat Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 12 yang terletak di depan balai desa Bendoyo di Jl. Wuni Bendoyo gang 1 no 20 Karang Pete Salatiga pada siswa kelas IV SD semester II tahun ajaran 2014/2015.

  3.2.2 Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian tidakan kelas adalah siswa kelas IV SD Negeri Kutowinagun 12 Salatiga dengan jumlah 20 siswa yang terdiri atas 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD Negeri Kutowinagun 12 Salatiga, pada mata pelajaran IPA masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai mata pelajaran IPA yaitu rata-rata nilai 54,5 sedangkan KKM yang ditentukan

3.2.3 Waktu Penelitian

  Adapun waktu penelitan dapat dilihat tabel 3.1 jadwal penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1

  Jadwal Penelitian No Pelaksanaan Januari Februari Maret April

  Penelitian 2015 2015 2015 2015 1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  2. Proposal PTK √ √ √ √ √ √

  3. Siklus 1 Perencanaan

  √ Tindakan

  √ Observasi

  √ Refleksi

  √

  4. Siklus 2 Perencanaan

  √ Tindakan

  √ Observasi

  √ Refleksi

  √

  5. Pelaporan √ √ √ √

3.3 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan dalam penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:38). Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.3.1 Variabel Bebas

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran guided

  Guided discovery merupakan suatu model alternatif untuk

  memfasilitasi siswa belajar secara aktif, menekankan pada pengalaman langsung siswa untuk menemukan prinsip-prinsip atau konsep-konsep, sementara tugas utama guru adalah menjadi fasilitator, pembimbing belajar dan memberikan masalah untuk dipecahkan oleh siwa sendiri.

3.3.2 Variabel Terikat

  Variabel Terikat (Sugiono, 2011: 39) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas IV semester II tahun ajaran 2015.

  Hasil belajar : merupakan suatu output berupa kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang diwujud nyatakan dalam bentuk angka.

3.4 Rencana Tindakan

  Model penelitian tindakan kelas yang akan peneliti gunakan mengikuti metodologi penelitian tindakan kelas dari C Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:98) yaitu terdiri dari 3 tahap yaitu rencana, tindakan dan observasi serta refleksi. Proses daur penelitian tindakan kelas dari C Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini.

  Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindak Kelas

  C. Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 12006: 98) Berdasarkan bagan penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan/observasi mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian diperbaiki pada siklus II. Berikut adalah rincian- rincian dari setiap tindakan :

3.4.1 Siklus 1 Perencanaan Tindakan a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah.

  b. Merancang skenario pembelajaran RPP (terlampir) dan menyusun tes yang akan digunakan.

  c. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran diskusi berkelompok dalam pembelajaran guided discovery.

  d. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan.

  e. Merencanakan tes formatif (terlampir).

  Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  a. Guru membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan memotivasi siswa

  b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah- langkah model pembelajaran guided discovery.

  c. Guru memberikan masalah sederhana berupa pertanyaan berkaitan dengan materi energi bunyi.

  d. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan permasalahan.

  e. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri 6-7 orang siswa.

  f. Guru menyampaikan materi secara singkat, membagikan LKS dan alat kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan melakukan percobaan. tugas guru adalah membimbing.

  g. Setelah siswa selesai melakukan percobaan, siswa berdiskusi menjawab soal LKS dan membuat kesimpulan bersama kelompok.

  h. Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. i. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan/ menemukan konsep. j. Guru bersama siswa mengevauasi langkah-langkah kegiatan penemuan yang telah dilakukan dan memberikan penguatan konsep. k. Siswa memberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.

  Kegiatan observasi (Pengamatan) dilakukan bersamaan dengan implementasi tindakan, kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data aktivitas guru dan siswa dalam implementasi tindakan dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery. Dalam kegiatan ini melibatkan teman sejawat yang lebih senior dan lebih berpengalaman dalam mengajar di kelas, oleh karena itu dalam penelitian ini kegiatan observasi melibatkan guru kelas III. Pelaksanaan kegiatan observasi bertujuan mengetahui pelaksanaan dalam implementasi tindakan.

  Refleksi

  Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan kelebihan yang terdapat pada siklus I, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan pada siklus II.

3.4.2 Siklus II Perencanaan Tindakan

  a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.

  b. Merancang kembali skenario pembelajaran RPP (terlampir), tes yang akan yang akan digunakan, pedoman observasi dan menyiapkan materi c. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam hal ini yang dipakai masih sama seperti pada siklus I.

  d. Merancang kembali tes formatif.

  Pelaksanaan tindakan dan Pengamatan

  a. Guru membuka pelajaran, melakukan apersepsi, dan memotivasi siswa

  b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah- langkah model pembelajaran guided discovery.

  c. Guru memberikan masalah sederhana berupa pertanyaan berkaitan dengan materi energi bunyi.

  d. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan permasalahan.

  e. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri 6-7 orang siswa.

  f. Guru menyampaikan materi secara singkat, membagikan LKS dan alat peraga pada KD “Membuat Model Penerapan Konsep Perubahan Gerak” kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan melakukan percobaan, tugas guru adalah membimbing.

  g. Setelah siswa selesai melakukan percobaan, siswa berdiskusi menjawab soal LKS dan membuat kesimpulan bersama kelompok.

  h. Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. i. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan/ menemukan konsep. j. Guru bersama siswa mengevaluasi langkah-langkah kegiatan penemuan yang telah dilakukan dan memberikan penguatan konsep. k. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.

  Kegiatan observasi (Pengamatan) dilakukan bersamaan dengan implementasi tindakan, kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data aktivitas guru dan siswa dalam implementasi tindakan ini melibatkan teman sejawat yang lebih senior dan lebih berpengalaman dalam mengajar di kelas, oleh karena itu dalam penelitian ini kegiatan observasi melibatkan guru kelas III. Pelaksanaan kegiatan observasi bertujuan mengetahui pelaksanaan dalam implementasi tindakan.

  Refleksi

  Pada akhir siklus II ini, melalui model pembelajaran guided discovery hasil dari analisai dicatat bahwa apakah pada setiap tahapan sudah menunjukan peningkatan hasil atau belum. Hai ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih baik dan meminimalkan kekurangan-kekurangan yang masih ada. Dengan demikian pelaksanaan selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus II melalui model pembelajaran guided discovery diharapkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 dapat meningkat dan potensi siswa dapat ditumbuh kembangkan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran IPA dan berupa tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar. Instrumen penelitian yang digunakan berupa butir-butir soal dan lembar observasi aktivitas siswa dan ketrampilan guru. Sedangkan teknik pengambilan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu:

a. Tes

  Menurut Poerwanti (2008) yang dimaksud dengan tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan tertentu. Tes tertulis diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12 Salatiga. Adapun

  Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi

  Siklus 1 dan Siklus II Standar Kompetensi Indikator Item

  Kompetensi Dasar Soal 1.

  8.1 2, 4,8,10 sumber

  • Menyebutkan Memahami Mendiskripsika energi panas yang ada di berbagai n energi panas lingkungan sekitar.

  bentuk dan bunyi yang 1,9,11 pengertian

  • Menjelaskan energi dan terdapat cara dilingkungan sumber energi panas. penggunaa serta sifat-

  3,5,6,7

  • Menunjukan perpindahan nya dalam sifatnya panas secara konveksi, kehidupan konduksi dan radiasi.

  sehari-hari 13,14,15 sumber

  • Menyebutkan energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar.

  12,19,20 Pengertian

  • Menjelaskan sumber energi bunyi

  16,17,18

  • Menjelaskan perambatan bunyi melalui zat padat, gas dan cair.

  8.2 1, 2, 7 pengaruh

  • Menjelaskan Menjelaskan udara terhadap gerak berbagai energi benda.

  alternatif dan 3,4,8,9 karya/model

  • Membuat cara penggunaannya sederhana berdasarkan perubahan energi gerak.

  5,6,10,11 karya/model

  • Menguji sederhana yang dibuat.

  12,14,16 perubahan

  • Menjelaskan energi gerak menjadi energi bunyi.

  15,19,20 karya/model

  • Membuat sederhana berhubungan energi bunyi

  13,17,18 karya/model

  • Menguji

  b. Dokumentasi

  Sugiyono (2008) berpendapat bahwa dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya momentum dari seseorang. Pengumpulan data dengan mengambil bukti-bukti berupa dokumen. Doumen-dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah siswa dan rekap nilai dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Semester II SD Negeri Kutowinangun 12. Teknik pengambilan data dengan dokumentasi ini juga digunakan untuk pengambilan data pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II yaitu dalam bentuk foto-foto kegiatan guru dan siswa di kelas saat menerapkan model pembelajaran guided

  discovery .

  c. Observasi

  Menurut Poerwanti (2008) observasi merupakan kegiatan mengevaluasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal yaitu dengan menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan siswa, maupun dapat dilakukan secara informal yaitu tanpa menggunakan instrument observasi. Dalam penelitian ini jenis instrument yang digunakan yang digunakan pada saat observasi yaitu chek list. Menurut Sanjaya (2013: 274) check list adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Dengan pedoman tersebut observer memberi tanda cek (√) untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatau berdasarkan pada pengamatan.

  Check list digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran guided discovery pada mata pelajaran IPA. Adapun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran guided discovery pada siklus I disajikan dalam tabel 3.3 berikut :

  Tabel 3.3 Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Guided Discovery

I. Tahap Kegiatan Awal

II. Tahap Kegiatan Inti

  3. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan penyelidikan/pengematan dan diskusi untuk memperoleh informasi yang diperlukan

  2. Guru memberikan tugas lanjut dan memberikan soal

  1. Guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan penyelidikan/pengamatan dan memberikan penguatan konsep

  5. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil penyelidikan/pengamatan

  4. Guru membimbing siswa berdiskusi, menjawab LKS dan membuat kesimpulan

  2. Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan permasalahan yang telah diberikan

  No Langkah-langkah Model Pembelajaran Guided Discovery oleh Guru

  1. Guru mengemukakan suatu permasalahan

  5. Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran guided discovery

  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai hari ini

  3. Guru memotivasi siswa

  2. Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi)

  1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa untuk belajar

  Ya Tidak

III. Tahap Penutup

  Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Guided Discovery

  1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan cara penggunaan media

  5. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

  4. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mengerjakan LKS yang diberikan guru

  3. Siswa bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru

  2. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan guru

  1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan penemuan bersama kelompok

  B. Strategi Dalam Model Pembelajaran

  3. Adanya interaksi positif antar siswa selama kegiatan penemuan

  2. Aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung

  A. Penjelasan Materi Pembelajaran

  

No Aspek yang diamati Ya Tidak

  III Kegiatan Inti Pembelajaran

  3. Siswa mampu menjawab rumusan masalah

  2. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi

  1. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompentensi yang hendak dicapai

  II Kegiatan Awal Pembelajaran

  2. Kesiapan menerima pembelajaran

  1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing

  I Pra Pembelajaran

  6. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan

  7. Siswa merasa senang menerima pelajaran

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

  1. Adanya interaksi positif siswa terhadap materi yang disajikan dengan didukung media

  2. Ketertarikan siswa terhadap materi yang dipelajari setelah terlibat secara aktif dalam kegiatan penemuan

  3. Siswa semakin jelas dengan materi yang dipelajari setelah terlibat sevara aktif dalam kegiatan penemuan

D. Penilaian Proses dan Hasil

  1. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan percobaan

  2. Siswa mempresentasikan hasil

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

  Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu item yaitu dengan melihat angka pada corrected item-total correlation.

  Untuk menguji validitas suatu instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0, dengan kriteria suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation

  ≥ 0,20. (Ali, 1978: 105). Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Pedoman nilai koefisien korelasi menurut Ali, 1978: 105 dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

  • – 0.20
  • – 0.40

  • – 0.60
  • – 0.70
  • – 1.00

  17, 19, 20, 24, 25 dan soal tidak valid 5 yaitu soal nomor 13, 18, 21, 22, 23.

  13, 18, 21, 22, 23 Berdasarkan tabel 3.6 di diketahui dari 25 butir soal yang valid ada 20 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 25

  Soal Formatif Siklus 1 Valid Tidak Valid

  Tabel 3.6 Uji Validitas Soal Siklus I

  Sebelum dilakukan uji validitas, jumlah soal yang dibuat berjumlah 25 soal pilihan ganda, kemudian diujikan kepada siswa yang berjumlah 26 orang. Setelah dihitung menggunakan SPSS 16.0 menghasilkan soal valid berjumlah 20 soal. Hasil validitas dapat dilihat pada tabel 3.6 :

  SD Negeri Sidorejo Lor 5 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Hasil uji validitas soal pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di berikut ini.

  Validitas Sempurna Untuk menguji validitas soal menggunakan program SPSS 16.0 Dari hasil uji validitas soal formatif yang dilakukan dua kali pada siswa kelas IV

  0.81

  Validita Tinggi

  0.61

  Validitas Sedang

  0.41

  Validitas Rendah

  0.21

  Dianggap tidak ada validitas

  0.00

  Interval Koefisien Tingkat Hubungan

  Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Korelasi

a. Siklus I

b. Siklus II

  Pada siklus II jumlah soal yang dibuat oleh peneliti berjumlah 25 soal pilihan ganda, kemudian diujikan kepada siswa yang berjumlah 26 orang. Setelah dihitung menggunakan SPSS 16.0 menghasilkan soal valid berjumlah 20 soal.

  Tabel 3.7 Uji Validitas Soal Siklus II Soal Formatif Siklus 1I

  Valid Tidak Valid 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 4, 5, 16, 19, 21 15, 17, 18, 20, 23, 24, 25

  Berdasarkan tabel 3.7 diketahui dari 25 butir soal yang valid ada 21 item yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 23, 24, 25 dan soal tidak valid 4 yaitu soal nomor 4, 5, 16, 19, 21.

3.6.2 Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Instrumen butir soal yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran ini tidak dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

  Menurut Azwar ( Purnomo, 2012: 34), untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dilihat pada tabel 3.7 berikut.

  Tabel 3.8 Kriteria Tingkat reliabilitas

  Indeks Interprestasi

  Tidak dapat diterima α ≤ 0,7

  Dapat diterima 0,7 ≤ α ≤ 0,8

  Reliabilitas bagus 0,8 ≤ α ≤ 0,9

  Reliabilitas menyenangkan α ≥ 0,9

  Berdasarkan teknik alpha pada tabel 3.8 nilai reliabilitas instrumen yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Berikut ini tabel hasil uji reliabilitas istrumen sebelum penelitian pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:

  Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Soal Formatif Siklus 1

  Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

  .854

  20 Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.9 menunjukkan bahwa

  instrumen ini diujikan pada 26 siswa sedangkan hasil reliabilitasnya dapat dilihat pada kolom

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,854 yang menyatakan

  tingkat reliabilitasnya bagus, sedangkan kolom N of Items menunjukkan jumlah soalnya yaitu 20. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria reliable bagus. Sehingga data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunkan untuk penelitian.

  Tabel 3.10 Hasil reliabilitas soal evaluasi Siklus II

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

  

.880

  20 Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.10 menunjukkan bahwa

  instrumen ini diujikan pada 26 siswa sedangkan hasil reliabilitas menunjukkan bahwa pada kolom

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,880 yang

  menyatakan tingkat reliabilitasnya bagus, sedangkan kolom N of Items menunjukkan jumlah soalnya yaitu 20. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel yang termasuk dalam kriteria reliabel bagus. Data yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunkan untuk penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yakni teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar dari siklus I dan siklus II yang meliputi prosentase ketuntasan belajar, nilai tertinggi, nilai terendah, dan rata-rata den gan menggunakan KKM ≥ 65. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Untuk analisis data kuantitatif dilakukan penskoran pada tes yang diberikan kepada siswa dalam mengukur pengetahuannya mengenai materi tentang energi

  Untuk pengolahan data hasil tes diperoleh dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh kemudian dibagi skor ideal kemudian dikalikan sertatus.

  Tabel 3.11 Kualifikasi Nilai Siswa

  Nilai Kualifikasi Tuntas

  ≥ 65 < 65 Tidak Tuntas

3.8 Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan dalam penggunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinyatakan dapat berhasil meningkatkan hasil belajar apabila 80% dari jumlah keseluruhan 20 siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 12 Salatiga mendapatkan nilai ≥ 65 sebagai hasil belajar mata pelajaran IPA pada tahap evaluasi akhir sesuai KKM 65.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 104

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Nege

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Sem

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Ne

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learnin

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Negeri 02 Kopeng Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Negeri 02 Kopeng Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 101

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN Kutowinangun 12 Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 16