BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Ne

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik- praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan itu sendiri.

  Dalam Bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan

  Classroom Action Research (CAR). Arikunto, dkk (2006), mengemukakan bahwa ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu: penelitian, tindakan dan kelas.

  Sehubungan dengan itu Arikunto, dkk (2006) bahwa penelitian tindakan kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

  Menurut Burns (1999); Kemmis dan Mc Taggrt (1982); Reason dan Bradbury (2001) dalam Madya (2007) menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan interaksi praktik dunia nyata yang ditunjukan untuk meningkatkan situasi praktis.

  Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah tindakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.

  Menurut Ditjen Dikti (1999 : 25) penelitian tindakan kelas bukan sebagai langkah- langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi merupakan momen- momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adanya tindakan- tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

  3.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian yang dilakukan ini adalah pada siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang yang terdiri dari 23 siswa, 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Karakteristik siswa kela IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang mayoritas berasal dari daerah sekitar desa itu sendiri. Dari 23 siswa tersebut orang tuanya mayoritas adalah seorang petani serta wiraswasta. Katateristik yang paling utama dari 23 siswa tersebut adalah mereka mempunyai rasa sopan santun yang baik, meskipun ada beberapa siswa yang selalu mencari perhatian kepada guru akibat kurangnya perhatian yang diberikan dari orang tua. Namun mereka mempunyai semangat untuk bersekolah yang tinggi, sebab dari data absensi sangat jarang anak yang tidak berangkat sekolah karena bolos sekolah. Pada umumnya mereka terlahir dari keluarga yang sederhana.

  3.3 Setting Penelitian

  Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Sekolahan ini terletak di pinggir jalan raya arah kopeng- magelang.

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan Februari - April 2015 di Semester II Tahun Ajaran 2015/2016. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Waktu

  

No Keterangan Februari 2015 Maret 2015 April 2015

  1

  2

  

3

  4

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1 Persiapan

  2 Pelaksanaan

  3 Pelaporan

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan oleh Sugiyono (2010 : 60).

  Sugiyono (2011:3) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

  a. Variabel Bebas

  Menurut Prayitno (2008:9), Variabel Bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya dapat berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Discovery Learning. Jadi variabel bebas adalah variabel yang dapat berdiri sendiri.

  b. Variabel Terikat

  Menurut Prayitno (2008:9), Variabel Terikat (Variabel Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar. Jadi variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi.

3.4.2 Definisi Operasional a. Metode Discovery Learning

  Discovery Learning Jerome Bruner (dalam Ridwan Abdullah 2013)

  merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivis. Dimana dalam metode ini siswa ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa dituntut untuk belajar secara mandiri dalam menemukan sebuah jawaban .

  b. Keaktifan Belajar

  Keaktifan belajar siswa dapat diperoleh melalui lembar observasi yang disusun berdasarkan dengan indikator keaktifan belajar.

  c. Hasil Belajar Matematika

  Hasil belajar dapat diperoleh dari tes isian yang telah dikerjakan pada pertemuan paling akhir dari setiap siklus.

3.5 Rencana Tindakan

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus yang dipergunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart yang berupa beberapa tahapan, yaitu perencanaan,pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, refleksi. Tahapan-tahapan ini dilakukan dalam satu siklus lalu dilanjutkan di siklus yang berikutnya dengan tahapan yang sama setelah dilakukann revleksi di siklus pertama. Berikut tahapan-tahapannya dalam Amaliasari T. Kesuma (33- 35) : a.

  Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan tindakan mempersiapkan semua instrument, saran, dan semua yang diperlukan dalan penelitian tindakan.

  Adapun langkah-langkah dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut : Menetapkan indikator keberhasilan tindakan

  • Membuat skenario pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan 

  Pembelajaran (RPP) Menyiapkan instrument pengumpulan data pelaksanaan tindakan.

  • b.

  Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah di tuangkan dalam RPP yang sudah di buat.

  c.

  Pengamatan Dalam pengamatan atau pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data sesuai dengan instrument yang telah direncanakan. Jika dalam pelaksanaan muncul hal-hal yang belum tercanmtum dalam instrument maka perlu dicatat.

  d.

  Refleksi Refleksi atas pelakasanaan tindakan berdasarkan hasil analisis data dan evaluasi pelaksanaan tindakan berdasakan indicator yang telah ditetapkan.

  Analisis data dilaksanakan dengan menyeleksi, mengelempokkan, memaparkan, dan mendeskripsikan data.

  Proses tahapan penelitian kelas tahapan a-d diatas jika diilustrasikan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 siklus dengan tahapan a-d

  Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Siklus

  1 Refleksi dan hasil analisis data dan Observasi atau evaluasi pelaksanaan tindakan Siklus 1 pengamatan

  Merevisi dan memperbaiki perencanaan Perencanaan Siklus 2 berdasarkan hasil refleksi masuk ke Siklus 2

  Revleksi dari hasil analisis data dan evaluasi Observasi atau pelaksanaan tindakan Siklus 2

  Pengamatan Dan seterusnya hingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang diharapkan Siklus diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

  Siklus 1 1. Perencanaan (Planning) a.

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran c. Menyusun tes isian yang akan dilaksanakan diakhir pertemuan pada Siklus 1 d. Mengembangkan pembelajaran setelah pelaksanaan Siklus 1 2.

   Pelaksanaan Tindakan (Acting) a. Kegiatan Awal

  • Berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran
  • Apersepsi, digunakan untuk mengantarkan pada materi dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
  • Memberi motivasi kepada siswa agar tertarik dengan pembelajaran yang akan berlangsung.
  • Menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan.
  • Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning.

b. Kegiatan Inti Eksplorasi

  • Menyampaikan materi kepada siswa
  • Membagi siswa kedalam beberapa kelompok
  • Guru memanggil ketua setiap kelompok untuk membagi soal kelompok

  Elaborasi

  • Secara berkelompok siswa berdiskusi untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru.
  • Hasil kerja kelompok atau diskusi kelompok dibahas bersama-sama

  Konfirmasi

  • lain dan memberi kesempatan untuk bertanya.

  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok

  • c.

  Guru memberikan latihan soal.

   Kegiatan Penutup

  • dipelajari.

  Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah

  • 3.

  Guru memberi kesepatan kepada siswa untuk mencatat.

   Pengamatan (Observing)

  Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap beberapa hal, sebagai berikut : Kegiatan guru saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus 1.

  • Keadaan kelas.
  • Kemampuan guru dalam mengelola kelas saat pembelajaan berlangsung.
  • Kegiatan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
  • Siklus 1.

  Proses pembelajaran menggunakan metode Discovery Learning.

  • Kemampuan guru dalam meningkatkan keterlibatan siswa agar aktif dalam
  • kegiatan belajar yang berlangsung.
  • Hasil belajar peserta didik pada soal evaluasi yang diberikan pada

  Keaktifan siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

  • pembelajaran Siklus 1.

4. Refleksi (Reflecting)

  Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada Siklus 1, mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada Siklus 1, kemudian membuat daftar permasalahan yang terjadi pada Siklus 1, merencanakan tindak lanjut untuk Siklus 2.

  Siklus 2 1. Perencanaan (Planning) a.

  b.

  Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran c. Menyusun tes isian yang akan dilaksanakan diakhir pertemuan pada Siklus 2 2.

   Pelaksanaan Tindakan (Acting) a. Kegiatan Awal

  • Berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran
  • Apersepsi, digunakan untuk mengantarkan pada materi dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
  • Memberi motivasi kepada siswa agar tertarik dengan pembelajaran yang akan berlangsung.
  • Menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan.
  • Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning.

  b. Kegiatan Inti Eksplorasi

  • Menyampaikan materi kepada siswa
  • Membagi siswa kedalam beberapa kelompok
  • Guru memanggil ketua setiap kelompok untuk membagi soal kelompok
  • Secara berkelompok siswa berdiskusi untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru.
  • Hasil kerja kelompok atau diskusi kelompok dibahas bersama-sama

  Elaborasi

  Konfirmasi

  • Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok lain dan member kesempatan untuk bertanya.
  • Guru memberikan latihan soal.

  c. Kegiatan Penutup

  • Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

  3. Pengamatan (Observing)

  Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap beberapa hal, sebagai berikut : Kegiatan guru saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus 2.

  • Keadaan kelas.
  • Kemampuan guru dalam mengelola kelas saat pembelajaan berlangsung.
  • Kegiatan yang dilakukan siswa dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
  • Siklus 2.
  • Kemampuan guru dalam meningkatkan keterlibatan siswa agar aktif dalam

  Proses pembelajaran menggunakan metode Discovery Learning.

  • kegiatan belajar yang berlangsung.
  • Hasil belajar peserta didik pada soal evaluasi yang diberikan pada

  Keaktifan siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

  • pembelajaran Siklus 2.

  4. Refleksi (Reflecting)

  Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada Siklus 2, mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada Siklus 2, kemudian membuat daftar permasalahan yang terjadi pada Siklus 1, merencanakan tindak lanjut untuk Siklus 2.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes dan teknik non tes.

  3.6.1 Teknik Tes

  Teknik tes menurut Sudjana (2011:35) sebagai alat penilaian adalah pertanyaan- pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk tes lisan maupun tes tertulis. Butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan uraian. Hasil tes dalam penelitian ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kempuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

  3.6.2 Teknik Non Tes

  Observasi merupakan teknik untuk merekam data atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang menampak, apa yang dikatakan, dan apa yang diperbuatnya. Menurut Gulo (2005) menyatakan bahwa observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama pengamatan. Observasi atau pengamata yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto 2016 : 156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang berlangsung melalui Metode Discovery Learning yang digunakan dalam proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likret. Skala Likret adalah jenis skala yang mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu (Nasution, 2000 : 63).

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

  Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Azwar 1997 (dalam Daru Purnomo, 2012 : 33), mendefinisikan validitas merupakan sebagai ukuran seberapa cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam validitas ini dijadikan sebagai talak ukur untuk mengetahui jenis atau bentuk soal yang layak dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

  Untuk mengukur validitas maka digunakan program komputer SPSS 16 for

  

windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan

  korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hasil) dibandingkan dengan (nilai r tabel). Kriteria soal dapat dikatakan valid apabila, nilai dari r hasil positif, serta r hasil > dari r tabel (dalam Daru Purnomo, 2012 :42). Uji validitas dalam penelitian ini meliputi uji validitas tes dan angket.

3.7.2 Uji Validitas Tes Untuk uji validitas penelitian ini dilakukan di SDN Kopeng 02, siswa kelas V.

  Jumlah siswa yang dijadikan subyek untuk uji validitas sebanyak 21 siswa. Soal yang diuji kevalidannya pada Siklus 1 ada 20 soal yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, sedangkan pada Siklus 2 ada 15 soal yang terdiri dari soal pilihan ganda. Hasil uji Validitas dapat dilihat pada lembar lampiran.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman untuk uji validitas dari pendapat Ali (Mawardi, 2011 : 32), bahwa data dikatakan valid atau tidak valid apabila skor koofesien korelasi sebagai berikut :

  a. = tidak valid 0, 00 – 0, 20

  b. = validitas rendah 0, 21 – 0, 40

  c. = validitas sedang 0, 41 – 0, 60

  d. = validitas tinggi 0, 61 – 0, 80

  e. = validitas sempurna 0, 81 – 1, 00

3.7.3 Reliabilitas

  Reliabel adalah dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipecaya untuk dapat digunakan sebagai alat ukur data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006).

  Sedangkan menurut Suryabrata (dalam Daru Purnomo, 2012: 34), reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat ukur tersebut dapat dipercaya.

  Kriteria Reliabilitas instrument dapat dilihat pada tabel berikut (Azwar dalam Daru Purnomo, 2012 : 34-35)

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Instrumen

  Tidak reliabel α < 0,7

  Cukup 0,7 ≤ α < 0,8 0,8 ≤ α < 0,9 Bagus

  Sangat bagus 0,9 ≤ α < 1,0

  Uji reliabilitas dilakukan setelah memilah data yang disebut valid dan tidak valid. Data yang telah diuji adalah data yang dibuktikan bahwa data tersebut benar- benar valid. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lembar lampiran.

3.8 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data-data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yaitu nilai angka yang diperoleh dari observasi yang telah dilakukan. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan nilai yang diperoleh dari Siklus 1 dan Siklus 2. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan dengan hasil deskriptif data yang telah diperoleh.

  Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif sebagaimana seperti yang peneliti paparkan dibawah ini, misalnya mencari persentase keberhasilan belajar : Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

  = 100% Sementara itu, data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks, dan penarikan kesimpulan: a.

  Reduksi data Reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang telah diperoleh selama peneliti berada di kelas.

  b.

  Penyajian data Setelah dilakukan penyederhanaan maka langkah selanjutnya yaitu memaparkan hasil dalam bentuk kalimat dan tabel.

  c.

  Penarikan kesimpulan Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan dari data yang telah disederhanakan dan disajikan.

3.9 Indikator Kinerja

  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini dapat dilihat degan indikator sebagai berikut : Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apabila peserta didik berperan aktif saat proses pembelajran berlangsung dan nilai peserta didik yang tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 80%. Peserta didik dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila peserta didik mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan individu 62, sedangkan batas ketuntasan klasikal adalah 80% dari jumlah peserta didik yang mengikuti tes.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 96

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Steganografi pada Citra Digital dengan Kombinasi Penyisipan LSB dan Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 104

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Nege

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Sem

0 0 13