BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Nege

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989. Dalam undang-undang telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita bagi segenap bangsa Indonesia. Intisari dari tujuan pendidikan nasional itu adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang “ paripurna” dalam arti selaras, serasi, dan seimbang dalam pengembangan jasmani dan rohani. Tujuan pendidikan nasional disebut juga tujuan umum, adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat nasional, tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 pada Bab II, Pasal 4, yang berbunyi

  : “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”

  Dalam rangka untuk mendukung peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, maka pemerintah melalui kurikulum pendidikan dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 mengatur tentang standar isi mengenai sistem pendidikan nasional. Dalam pembelajaran SD/MI terdapat beberapa mata pelajaran salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Dalam mata pelajaran matematika mendapat porsi lebih dalam pembelajarannya.

  Matematika memiliki pengertian yang bermacam- macam bergantung pada cara orang memandangnya. Matematika merupakan ilmu tentang pola dan hubungan, sebab dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep- konsep tertentu atau model-model yang merupakan representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya. Matematika juga merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

  Matematika lahir dari dorongan primitive manusia untuk menyelidiki keteraturan dan keterpolaan dalam alam semesta. Matematika terus berkembang untuk mempelajari struktur, pola-pola, hubungan-hubungan yang pada awalnya tidak diduga, namun ternyata menakjubkan.

  Tujuan utama mata pelajaran matematika di tingkat SD/MI seperti yang tercantum dalam Permen No. 22 Tahun 2006 yang berbunyi matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar yang dapat dijadikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

  Penggunakan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sangtlah penting, sebab dengan penggunakan metode pembelajaran kegiatan belajar jadi terarah sehingga pembelajaran tidak membosankan dan menjadi menyenangkan.

  Pemilihan metode pembelajaran matematika harus sesuai dengan karakteristik siswa serta materi yang sedang dipelajari oleh siswa. Sehingga dalam pembelajaran siswa juga dapat berperan aktif dan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Namun dalam pembelajaran Matematika yang berlangsung saat ini, banyak siswa yang hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru.

  Misalnya yang terjadi di SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang kelas IV, dari 23 siswa hanya 5 siswa (22%) yang aktif dan sisanya sebanyak 18 siswa (78%) hanya pasif dan mendengarkan guru menjelaskan.

  Hal ini dapat dilihat dari cara guru saat menyampaikan materi pelajaran. Disini guru menjelaskan banyak hal tentang materi yang diajarkan, sedangkan siswa disini duduk rapi mendengarkan guru yang menjelaskan materi. Saat penjelasan materi dari guru sudah selesai, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. Namun dari pertanyaan yang diberikan oleh guru, hanya beberapa siswa yang berani mengeluarkan pendapatnya.

  Seharusnya dalam proses pembelajaran yang berlangsung guru harus dapat mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pebelajaran yang berlangsung di kelas. Karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menjadi subjek pembelajaran dan guru hanyalah sebagai pengelola atau sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Namun yang terjadi saat ini guru belum menunjukkan bahwa ingin mengajak siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, yang ada gurulah yang mendominasi kelas dan siswa hanya duduk diam mendengarkan.

  Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Hal tersebut juga terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Terdapat hasil evaluasi dari tes formatif dalam materi pokok bangun datar, dari 23 siswa hanya 11 siswa (48%) yang tuntas atau mencapai KKM, namun 12 siswa (52%) yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah. KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 62.

  Dari hasil diatas dapat dilihat ketuntasan masih rendah, hal ini disebabkan

  1. Kelas didominasi oleh guru 2.

  Siswa kurang aktif dan belum terlibat dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung

  3. Kurangnya komunikasi antara guru dengan siswa, sehingga anak takut untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi.

  Sebelum melaksanakan pembelajaran seharusnya guru memilih metode yang banyak melibatkan keatifan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Siswa akan berperan aktif jika metode yang digunakan guru menuntut siswa harus aktif dan melakukan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Menurut Marno (2008 : 149-150) mengemukakan bahwa mengaktifkan kegiatan belajar siswa berarti menuntut kegiatan dan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tetapi hasil observasi yang telah saya lakukan di siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional, yang berarti guru masih mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga guru lebih berperan aktif dan siswa hanya pasif mendengarkan guru. Sehingga siswa sulit untuk mengingat pelajaran yang diberikan, karena siswa tidak berperan untuk menemukan konsep sendiri dalam proses pembelajaran.

  Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning.

  Menurut Jerome Bruner (dalam Ridwan Abdullah 2013) menyatakan bahwa

  Discovery Learning

  merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivis. Yaitu dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung siswa ikut berperan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam memecahkan masalah, dan guru mendorong siswa agar siswa mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan siswa dapat menemukan prinsip-prinsip untuk dirinya sendiri. Jadi dalam proses pembelajan yang berlangsung dapat membangkitkan keingintahuan serta memotivasi siswa untuk dapat menemukan jawabannya sendiri. Siswa belajar untuk memecahkan masalah secara mandiri dengan keterampilan berpikir yang dimiliki, sebab mereka harus menganalisis dan memanipulasi informasi.

  Dengan metode pembelajaran Discovery Learning siswa akan ikut terlibat serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat benar-benar memahami konsep atau rumus, siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan rasa keingintahuan yang tinggi maka dapat membuat siswa lebih aktif serta berfikir untuk menemukan cara untuk memecahkan masalah yang ada. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran Discovery Learning benar-benar memberikan banyak pengalaman nyata kepada siswa, karena dengan model tersebut siswa dapat belajar secara mandiri untuk menemukan dan menyelesaikan masalah yang ada untuk menemukan jawabannya sendiri. Dengan ikut terlibat serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka dapat memicu hasil blajar siswa yang meningkat juga yaitu dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Dengan keberhasilan siswa dengan meraih nilai KKM maka kualitas pendidikan dan kemampuan siswa akan meningkat.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan urain tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan dalam pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, yaitu keaktifan siswa dan hasil evaluasi materi pokok bangun datar dari 23 siswa hanya 11 siswa (48%) yang tuntas atau mencapai KKM, namun 12 siswa (52%) yang belum tuntas atau belum mencapai 62 atau KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah.

  Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

  2. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 02 pada mata pelajaran matematika masih rendah.

  3. Siswa tidak berani memberikan tanggapan.

  1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah Penggunaan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dapat Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester II SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/ 2016 ?”.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika melalui metode pembelajaran

  Discovery Learning

  pada siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dalam inovasi pembelajaran dunia penidikan, agar dapat menciptakan masa depan bangsa yang cerdas dan berkualitas. Serta memperkaya hasil penelitian yang telah ada dengan pemanfaatan Metode pembelajaran Discovery Learning.

  1.5.2 Manfaat Praktis a.

  Manfaat bagi siswa 1.

  Siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung 2. Siswa benar-benar dapat memahami kosep atau rumus sendiri 3. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

  4. Siswa dapat menemukan sendiri, sehingga merasa puas dan menjadi motivasi tersendiri bagi siswa.

  5. Siswa lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.

  b.

  Manfaat bagi guru.

  1. Alternatif pada guru dalam memilih model atau metode pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa.

  2. Memberi pengalaman guru untuk menerapkan model atau metode pembelajaran yang tepat, supaya terwujud pembelajaran yang menyenangkan c. Manfaat bagi sekolah 1.

  Memberikan sumbangan yang positif terhadap kinerja guru sehingga kualitas pembelajaran di sekolah meningkat.

  2. Meningkatkan kualitas sekolah dimata masyarakat.

  3. Sebagai referensi bagi kebijakan sekolah untuk menetapkan program kerja yang berhubungan dengan peningkatkan profesionalisme guru.

  4. Sebagai masukan untuk lembaga pendidikan agar mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam usaha untuk meningkatkan mutu lulusan yang berkualitas, sehingga dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Observasi Prasiklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri W

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 96

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Steganografi pada Citra Digital dengan Kombinasi Penyisipan LSB dan Algoritma Steepest Ascent Hill Climbing

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dan Teams Games Tournaments pada Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD/MI Gugus Jaka Tingkir Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 104