PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS PADA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS PADA
REMAJA

Yan Nury Wardhany
1401050027
Kelas C

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
NAMA
KELAS

: YAN NURY WARDHANY
:C

SEMESTER
PRODI
NIM

Email

:2
: PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
: 1401050027
: [email protected]

PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS PADA
REMAJA

Dewasa ini kita tahu bahwa perkembangan kreatifitas seorang anak sangatlah penting,
dimana pada masa itu anak sudah mulai menunjukan kreatifitasnya dalam minat dan
bakatnya. Bukan hanya itu saja dalam perkembangan kreatifitas anak, perlu juga diuraikan
bagaimana pertimbangan tersebut berkenaan dengan pengembangan kreatifitas tersebut. Pada
konsep kreatifitas perlu ditekankan pada 4 hal yakni pribadi, pendorong, proses dan produk.
Hal tersebut dapat memacu berkembangnya kreatifitas anak. Pada dasarnya seorang
anak sejak lahir sudah diberi minat dan bakat namun hal tersebut belum dapat dilihat. Ketika
seorang anak memasuki usia 3 tahun biasanya bakat tersebut dapat terlihat dengan sendirinya.
Sehingga ketika anak tersebut memasuki usia remaja mereka sudah mengetahui apa minat
dan bakat yang ada dalam diri mereka. Dalam hal ini terdapat dasar pertimbangan untuk

pengembangan kreatifitas tersebut antara lain :
1. Hakikat Pendidikan
2. Kebutuhan akan Kreatifitas
3. Kendala dalam Kreatifitas
4. Hubungan Kreatifitas-Intelegensi
5. Peran intelegensi dan kreatifitas terhadap prestasi sekolah
6. Sikap guru dan orang tua mengenai kreatifitas

Mengingat bahwa kreatifitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh
setiap orang, yang diidentifikasi dan dipupuk dengan pendidikan yang tepat dan benar.
Kreatifitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Mengenai
pendidikan anak berbakatatau juga dapat disebut dengan anak yang memiliki kecerdasan

yang sangat luar biasa, dinyatakan dalam UU RI No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional pada pasal 8 ayat (2) bahwa “ warga negara yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus”. Sedangkan dalam mengenai
pendidikan nasional , GBHN 1993 menyatakan bahwa pengembangan kreatifitas (daya cipta)
hendaknya dimulai dari dini, yaitu dengan lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan
pertama dan dalam pendidikan pra-sekolah. Secara esplisit dinyatakan bahwa pada setiap
tahap perkembangan anak dan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan pra

sekolah sampai perguruan tinggi, bahwa kreatifitas perlu dipupuk, dikembangkan dan
ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang
pembangunan.

Meningkatkan kreatifitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk
anak berbakat. Jika kita tinjau apa tujuan dari program tersebut, kreatifitas biasanya disebut
sebagai prioritas. Hal ini dapat dipahami jika kita melihat dasar pertimbangan mengapa
kreatifitas tersebut perlu dipupuk dan dikembangkan. Kita tahu bahwa indonesia menghadapi
transformasi dariu masyarakat agraris ke masyarakat industri, dan nantinya ke masyarakat
informasi dimana untuk pengambilan keputusan terbuka banyak kemungkinan pilihan.

1. Konsep kreatifitas
Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang kreativitas adalah hubungan
antara kreatifitas dengan aktualisasi diri. Menurut psikologi humanistik seperti Abraham
Maslow dan Carl Rogers, aktualisai diri adalah apabila seseorang menggunakan semua bakat
dan talentnya untuk menjadi apa yana ia mampu menjadikan atau mewujudkan potensinya.
Pribadi yang dapat mengaktualisasikan dirinya adalah seseorang yang sehat mental dapat
menerima dirinya, selalu tumbuh, berfungsi sepenuhnya, berpikir demokratis, dan
sebagainya.


Pada tahun 1962 (Roger) menekankan bahwa sumber kreativitas adalah
kecenderungan utuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan
semua kemampuan organisme. Sedangkan menurut Clark Moustakis (1967), psikolog
humanistik lain yang terkemuka menyatakan bahwa kreatifitas adalah pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam
hubungan dengan diri sendiri, alam, dan orang lain.

Implikasi dari perbedaan antara kreativitas dan aktualisasi diri dan kreatifitas talenta
khusus adalah penekanan pada pentingnya ciri-ciri afektif dari kreatifitas, ciri-ciri

kepribadian, sikap, motivasi, dan predisposisi untuk berpikir kreatif. Hidup kreatif berarti
dapat mengembangkan talenta yang dia miliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri
secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru,
mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, maslah orangb lain, dan masalah
kemanusiaan. Banyak orang menganggap kreatifitas tersebut hanya dapat diajarkan jika
dikaitkan dengan subjek (mata pelajaran) tertentu. Hal ini tidak dapat dibenarkan, karena
kreatifitas dapat diajarkan daalam konteks yang “content free” , lepas dari bidang materi
tertentu, atau dapat diletakkan dengan konten atau bidang subjek khusus.


2. Konsep anak berbakat dan keberbakatannya.
Apa yang dimaksud dengan keberbakatan dan anak berbakat? Anak berbakat
adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu
mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul.
Kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun telah nyata, meliputi:



Kemampuan intelektual umum



Kemampuan akademik khusus



Kemampuan berpikir kreatif-produktif




Kemampuan memimpin



Kemampuan dalam salah satu bidang seni



Kemampuan psikomotor (dalam olahraga)

Definisi ini merupakan adopsi dari definisi U.S Office of Education
(Marland,1972) dan dalam kepustakaan biasanya disebut sebagai definisi USOE. Implikasi
dari definisi ini bagi identifikasi dan pengembangan anak berbakat ialah bahwa harus
dibedakan antara bakat sebagai potensi yang mungkin belum terwujud dan bakat yang sudah
terwujud dan nyata dalam prestasi yang unggul. Kita harus menghargai potensi atau bibit
unggul dan dikembangkan menjadi prestasi yang luar biasa. Potensi anak berbakat
merupakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Adapun dasar pertimbangan untuk pengadaan pendidikan anak berbakat ialah
bertumpu pada hakikat pendidikan untuk mengusahakan lingkungan pendidikan yang
memungkinkan bakat dan kemampuan seseorang berkembang secara optimal. Kreatifitas,

disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun pengembangan masyarakat, juga
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri
sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, 1968). Sehubungan

dengan itu kita perlu membedakan antara “kreatifitas aktualisasi diri” dan “kreatifitas talenta
khusus”, kedua jenis kreatifitan ini perlu diperkembangkan dalam pendidikan.
Kreatifitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan 4 aspek yaitu : aspek
pribadi, pendorong, proses dan produk. Ditinjau dari aspek pribadi, kreatifitas muncul dari
interaksi pribadi yang unik denga lingkungannya. Dari proses, menurut (torrance,1988)
kreatifitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, dengan membuat
dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, dari menilai dan menguji dugaan atau hipotesis,
kemudian mengubah dan mengujinya lagi dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya. Proses
kreatif meliputi beberapa tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Sedangkan
produk kreatifitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas ialah
sesuatu yang baru, orisinal dan bermakna. Kemudian kreatifitas ditinjau dari aspek
pendorong ialah kreatifitas dalam perwujudan nya memerlukan dorongan internal maupun
dorongan eksternal dari lingkungan.
Kita tahu bahwa generasi muda bangsa ini adalah para remaja, dimana mereka
dituntut untuk dapat mengembangkan kekreatifitasannya dalam segala aspek. Remaja saat ini
kurang begitu sadar akan pentingnya bakat dan kreatifitas yang melekat pada diri mereka.

Sehingga itulah mengapa bakat dan kreatifitas remaja harus dikembangkan, karena dengan
adanya konsep kreatifitas dan keberbakatan tersebut para remaja di minta untuk dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka dengan kata lain mereka harus dapat
mengetahui bakat apa yang terdapat didiri meraka.
Kebutuhan akan kreatifitas dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia.
Terutama dalam masa pembangunan dan era globalisasi ini, setiap individu dituntut untuk
meluaskan cakrawala mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan,
oleh karena itu pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada pada setiap orang
terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, perlu dimulai
sejak dini, baik untuk perwujudan diri pribadi maupun untuk kelangsungan hidup bangsa dan
negara.

DAFTAR PUSTAKA

Marland, SP. 1974. Education of the gifted and talented. Report to the congress of the
U.S by the U.S Commissioner of Education. Washington D.C : US . Goverment
Printing Office.
Prof. Dr. Utami Munandar, 2009. cet. ke 3 Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat.
Jakarta : Rineka Cipta.
Roger, C. R. 1982. Towards a Theory of creativity. Dalam P.E Vernon (Ed), Creativity.

Middlesex : Penguin Books.

Torrance, E. P. 1963. Education and Creative Potential. Minneapolis : University of
Minnesota Press.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25